Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pendidikan Kewarganegaraan”
Dosen Pengampu : Nasrodin S.Pd I, M.Pd

Disusun
Kelompok 1:
1. Muhammad Hilmi Hafi Ramadhani (2021390101472)
2. Wakhid Amin Mahendra (2021390101493)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
IAI IBRAHIMIY GENTENG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini yang berjudul ”Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan” dapat
tersusun hingga selesai. Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi teman-teman.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun penglaman kami. Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari teman- teman dan Dosen
demi kesempurnaan makalah ini.

Banyuwangi, 13 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Masalah .............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ......................................................3


B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ..........................................................3
C. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan .........................................4
D. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia ...................................................5

BAB III PENUTUP ...........................................................................................9

A. Kesimpulan .....................................................................................................9
B. Saran ...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang


diwajibkan dari tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan
Tinggi. Hal ini dimaksudkan agar dapat memupuk karakter siswa untuk
memiliki rasa nasionalisme, juga membentuk karakter sosial dan karakter
bangsa sejak dini. Karakter Bangsa adalah perilaku yang diharapkan yang
dimiliki oleh warga Negara sebagai cerminan dari Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan pondasi atau modal
utama bagi seluruh bangsa Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami,
dan mencintai setiap aspek dari Indonesia sendiri.
Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di
Indonesia juga turut melaksanakan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, karena mahasiswa merupakan bibit untuk
mempertanggung jawabkan Indonesia kedepannya. Karena itulah
diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok
pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan
waktu dan mengalami proses pembebenahan, pembekalan, penentuan dan
akhirnya pemutusan prinsip diri. Di masa yang akan datang diperlukan ilmu
yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara dan
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan menumbuhkan
jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban
dalam bela Negara demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan
Negara.

1
2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ?

2. Apa hakikat pendidikan kewarganegaraan?

3. Apa tujuan da fungsi mempelajari pendidikan kewarganegaraan?

4. Bagaimana pendidikan kewarganegaraan di Indonesia?

3. Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian pendidikan kewarganegaraan.

2. Mengetahui hakikat pendidikan kewarganegaraan.

3. Memahami tujuan dan fungsi pendidikan kewarganegaraan.

4. Memahami pendidikan kewarganegaraan di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pengertian pendidikan menurut para ahli diantaranya :

1. Menurut UU sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanna untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat,bangsa dan Negara.

2. Menurut Carter v.Good(1997)


Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam
bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.

3. Menurut Godfrey Thomson(1977)


Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk
menghasilkan perubahan yang tetap di dalam kebiasaan tingkah lakunya,
pikirannya dan perasaannya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan mengandung


tujuan yang ingin dicapai, yaitu membentuk kemampuan individu
mengembangkan dirinya yang kemampuan – kemampuan dirinya berkembang
sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu,
maupun sebagai warganrgara dan warga masyarakat.

B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan


Menurut UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1, bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
3
kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dan istilah kewarganegaraan merupakan terjemah dari “civic” yang
merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan membina dan mengembangkan
anak didik agar jadi warga negara yang baik.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang dilakukan
atas dasar pancasila sebagai wasilah (sarana) dalam menumbuhkan,
mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai luhur (al-akhlaqul karimah) atau
yang disebut dengan istilah “pendidikan karakter bangsa” yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Atau bisa dikatakan bahwa Hakikat
diajarkannya Pendidikan Kewarganegaraan yaitu mata pelajaran yang terfokus
pada pembentukan diri yang beragam dari berbagai suku, agama, budaya, sosial
bahasa, serta usia agar menjadi warga negara yang cerdas, taat hukum, terampil,
serta berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan juga dapat dikatakan sebagai upaya
sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan
hak dan kewajiban dalam membela negara, demi kelangsungan kehidupan dan
kejayaan bangsa serta negara. Sehingga dapat mencerdaskan bangsa,
menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri serta moral bangsa, komitmen
terhadap nilai-nilai demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam kehidupannya.
C. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk


mengembangkan kemampuan-kemapuan sebagai berikut:

1. Berpikir secara kritis,rasional,dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.


2. Berpatisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,serta bertindak cerdas dalam
kegiatan kemasyarakatan,berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa
lainnya.

4
4. Beriteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Semua hal tersebut di atas nampaknya sejalan dengan tujuan pendidikan yang
dicanangkan oleh UNESCO, yakni learning to know (aspek Pengetahuan),
learning to be (aspek Afektif), learning to do and learning to life together (aspek
keterampilan). Untuk itu semua maka Pendidikan Kewarganegaraan
dikembangkan agar mampu mengarahkan warga negara yang dinamis dalam
rangka menghadapi tantangan di era global. Warga Negara yang diharapkan
melalu Pendidikan Kewarganegaraan adalah : (a) warga negara yang cerdas, (b)
warga negara yang memiliki komitmen, serta (c) warga negara yang mampu
melibatkan diri atau partisipatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara Indonesia serta dalam pergaulan internasional.

Di era global ini Pendidikan Kewrganegaraan seyogyanya diarahkan lebih


fungsional dan dapat membantu peserta didik dalam memecahkan persoalan
serta mampu mengambil keputusan sendiri di dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu Pendidikan
Kewarganegaraan hendaknya disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan
masyarakat. Maksudnya, Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya mampu
sebagai wahana yang dapat membentuk dan mengembangkan peserta didik
menjadi warga negara yang memiliki kecerdasan agar mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.

Tujuan diadakannya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini tidak


lain karena ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi. Hal ini jelas seperti yang disebutkan dalam landasan
Pendidikan Kewarganegaraan. Kita tentu tidak ingin masalah-masalah di
Indonesia yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan ini kembali
terjadi di masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia menjadi lebih baik
nantinya. Tidak ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan kualitas
pendidikan yang rendah, banyaknya kasus sara, korupsi yang merajalela, dan
daerah-daerah yang semakin tertinggal dan diabaikan oleh pemerintah pusat.

5
Jadi, butuh partisipasi dari masyarakat khususnya mahasiswa sebagai bagian dari
pendidikan tinggi negeri ini untuk dapat mengamalkan pembelajaran yang
dipelajari dari Pendidikan Kewarganegaraan.

D. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

Dalam perkembangannya selama 72 tahun Indonesia merdeka telah


mengalami berbagai peristiwa yang mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa. Untuk itulah pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat dan
konsisten terhadap prinsip semangat kebangsaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila
dan Konstitusi Negara Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen
bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa.

Indonesia dimasa depan semakin baik kehidupan demokrasi dalam arti


sistem pemerintahan semakin terjamin hak-hak warga negara untuk
menjalankan prinisp demokrasi dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara. Kehidupan yag demokratis di dalam kehidupan sehari-hari
dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat , pemerintah, dan organisasi non
pemerintah perlu dikenal, dimulai, diinternalisasi, dan diterapkan demi
kejayaan bangsa dan negara Indonesia. Demokrasi dalam suatu negara hanya
akan tumbuh subur apabila dijaga oleh warga negara yang demokratis. Warga
negara yang demokratis bukan hanya nenikmati hak kebebasan individu, tetapi
juga harus memikul tanggung jawab secara bersama-sama dengan orang lain
untuk membentuk masa depan yang cerah. Sesungguhnya, kehidupan yang
demokratis adalah cita-cita yang dicerminkan dan diamanatkan oleh pendiri
bangsa dan negara ketika mereka pertama kali membahas dan merumuskan
Pancasila dan UUD 1945.

Secara konseptual pendidikan kewarganegaraan merupakan program


pendidikan yang menitikberatkan pada pembinaan dan pengembangan pribadi
warga negara paripurna. Secara psikologis ranah seyogyanya dikembangkan

6
melalui pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan digambarkan oleh Udin S.
Winaputra (2003).

CIVIC KNOWLEDGE CIVIC CONFIDENCE CIVIC DISPOSITIONS


(WAWASAN KENEGARAAN) (KEPERC. DIRI) (NILAI & SIKAP
KEWARGANEGARAAN
CIVIC

CIVIC VIRTUES CIVIC


COMPETENCE COMMITMENT
(KECAKAPAN) (KETEGUHAN)

CIVIC SKILLS
(KETERAMPILAN KENEGARAAN)

Inti dari kepribadian warga negara adalah kebijakan kewarganegaraan


(civic virtues). Pengembangan kebijakan kewarganegaraan perlu ditopang
dengan pengembangan elemen- elemennya yakni: wawasan/pengetahuan
kewarganegaraan (civic knowledge), sikap kewarganegaraan (civic
disposition), keterampilan kenegaraan (civic skills), komitmen kenegaraan
(civic commitment), kepercayaan diri kenegaraan (civic confidence), dan
kecakapan kenegaraan (civic competence). Secara keseluruhan kebijakan
kenegaraan tersebut sangat diperlukan oleh setiap orang agar mau dan mampu
mewujudkan partisipasi kewarganegaraan secara cerdas dan bertanggung
jawab (intelligent and responsible civic participation).

Berkenaan dengan hal-hal yang di uraikan di atas, pendidikan memiliki


peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dalam mempersiapkan warga
negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan adalah
7
menyelenggarakan program pendidikan yang memberikan berbagai
kemampuan sebagai seorang warga negara melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (citizenship). Keluarga, tokoh-tokoh keagamaan dan
kemasyarakatan, media massa, dan lembaga-lembaga lainnya yang bekerja
sama dan memberikan kontribusi yang kondusif terhadap tanggung jawab
pendidikan tersebut.

Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship) merupakan mata kuliah yang


memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-
kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indoneisa
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD
1945.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah menelaah pemahaman dari Pendidikan Kewarganegaraan,
maka dapat kami simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
berorientasi pada penanaman konsep Kenegaraan dan juga bersifat
implementatif dalam kehidupan sehari - hari. Adapun harapan yang ingin
dicapai setelah pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini, maka akan
didapatkan generasi cerdas yang menjaga keutuhan dan persatuan bangsa
Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan
dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan
berbangsa dan bernegara Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia untuk
masa depan sangat di tentukan oleh pandangan bangsa Indonesia, eksistensi
konstitusi negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa
B. Saran
Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih
mengefisienkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan ini.
Pendidikan Kewarganegaraan dinilai masih kurang, dengan pembelajaran
yang hanya diadakan satu kali dalam seminggu. Sebaiknya pembelajaran
ebih diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih berpartisipasi dalam
pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan, harus dapat memahami dan
mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya menjadi sebatas
teori didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus mendukung
setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan di negeri
ini. Sehingga dapat tercipta Indonesia yang lebih baik kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ian. 2010. Hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan. http://


wordpress.com. diakses pada tanggal 19 November 2011.
Anonim. 2010. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
http://www. Scribd.com. diakses pada tanggal 19 November 2011.
Depdiknas. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Udin S. Winataputra. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Psiko-
pedagogis Untuk Mewujudkan Masyarakat Madani. Makalah Bahan Sajian
dan Diskusi dalam Lokakarya Pkn di Perguruan Tinggi. Jakarta, Dirjen Dikti
Depdiknas

10

Anda mungkin juga menyukai