Pendidikan Kewarganegaraan
“Hakikat Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Kemampuan Profesional”
DOSEN PENGAMPU ;
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada illahi robbi yang telah memberikan
beribu ribu nikmat sehingga penyusunan bisa membuat makalah ini denganatas
izin-Nya sehingga dapatmenyelesaikan makalah ini dengan berjudul HAKIKAT
KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL dapat selesai tepat waktu walaupun masih banyak kekurangan
karena penyusun masih dalam tahap pembelajaran. Bahwa penulisan makalah ini
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna oleh karena itu penyusun butuh
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Ada pun tugas makalah ini dapat selesai karena ada dukungan dari berbagai
pihak yang telah membantunya kami dalam pembuatan makalah ini.Semoga
makalah ini yang telah disusun dapat menambah pengetahuan pengalaman, dan
bermanfaat bagi kami sendiri dan pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki
maupun menambah isi makalah ini menjadi lebih baik karna kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata
bahasa, maupun pengetahuan kamidalam makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................1
BAB II ................................................................................................................2
PEMBAHASAN ................................................................................................2
PENUTUP .........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti ketentuan yang telah diatur dalam UU RI nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi dan UU RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Pendidikan program sarjana diharapkan menjadi tenaga ahli profesional yang mampu
2
menciptakan lapangan kerja. Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pendidikan
Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi,
memberikan pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua,
dan diharapkan peserta didik menjadi manusia yang lebih baik dan sesuai ketentuan
Pancasila dan UUD RI 1945. PKn sebagai mata kuliah wajib karena untuk
membentuk jiwa nasionalis dan cinta tanah air.
Pada tahun 1928, para pemuda yang berasal dari wilayah Nusantara berikrar
menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bertanah air, dan berbahasa persatuan
bangsa Indonesia. Pada tahun 1930-an, organisasi kebangsaan baik yang berjuang
3
secara terang-terangan maupun diam-diam, baik di dalam negeri maupun di luar
negeri tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Secara umum, organisasi-organisasi
tersebut bergerak dan bertujuan membangun rasa kebangsaan dan mencita-citakan
Indonesia merdeka. Indonesia sebagai negara merdeka yang dicita-citakan adalah
negara yang mandiri yang lepas dari penjajahan dan ketergantungan terhadap
kekuatan asing.
Inilah cita-cita yang dapat dikaji dari karya para Pendiri Negara-Bangsa
(Soekarno dan Hatta). Akhirnya Indonesia merdeka setelah melalui perjuangan
panjang, pengorbanan jiwa dan raga, pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno dan
Hatta, atas nama bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan Indonesia.Setelah
Indonesia menyatakan kemerdekaan, melepaskan diri dari penjajahan, bangsa
Indonesia masih harus berjuang mempertahankan kemerdekaan karena ternyata
penjajah belum mengakui kemerdekaan dan belum ikhlas melepaskan Indonesia
sebagai wilayah jajahannya. Oleh karena itu, periode pasca kemerdekaan Indonesia,
tahun1945 sampai saat ini, bangsa Indonesia telah berusaha mengisi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan melalui berbagai cara, baik perjuangan fisik maupun
diplomatis. Perjuangan mencapai kemerdekaan dari penjajah telah selesai, namun
tantangan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan yang hakiki belumlah
selesai.
Dilihat dari sisi historisnya, pancasila tidak lahir secara mendadak pada tahun
1945,melainkan telah melalui proses panjang dimatangkan oleh sejarah perjuangan
bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman-pengalaman bangsa lain, dengan
diilhami oleh gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada kepribadiandan
gagasan-gagasan besar bangs akita sendiri. Nilai-nilai esensial yang terkandung
dalam pancasila yaitu: ketuhanan,kemanusiaan,persatuan,kerakyatan serta keadilan
dalam kenyataannya secara objektif telah dimiliki bangsa Indonesia sejak zaman
dahulu kala sebelum mendirikan Negara. Proses terentuknya Negara dan bangsa
Indonesia melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman
kerajaan-kerajaan.
4
Nilai-nilai yang terkandung setiap sila pancasila sebelum dirumuskan dan
disah kan menjadi dasar Negara Indonesia secara ojektif historis telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai-nilai pancasila tersebut tidak lain adalah
dari bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kuasa materialis
pancasila
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan
hidup yang kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-ambing ditengah masyarakat
internasional. Hal ini dapat terlaksana dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada
sejarah bangsa. Dengan demikian, berdasarkan keterangan yang telah dipaparkan
diatas dapat disimpulkan bahwa pancasila memiliki landasan historis yang kuat.
Secara historis, sejak zaman kerajaan unsur pancasila sudah muncul dalam kehidupan
bangsa kita. Agar nilai-nilai Pancasila selalu melekat dalam kehidupan bangsa
Indonesia, maka nilai-nilai yang terkandung dalam setiap Pancasila tersebut kemudia
dirumuskan dan disah kan menjadi dasar Negara.
Sebagai sebuah dasar Negara, Pancasila harus selalu dijadikan acuan dalam
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara. Semua
peraturan perundang-undangan yang ada juga tidak boleh bertentangan dengan nilai-
nilai pancasila.
5
konseptual seseorang saja, melainkan hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri,
yang diangkat dari nilai-nilai cultural yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri melalui
proses refleksi filosofis para pendiri Negara (kaelan,2000:13).
Salah satu sumber pengayaan materi Pendidikan Pancasila adalah berasal dari
fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia. Pola pikir untuk membangun
kehidupan berpolitik yang murni dan jernih mutlak dilakukan sesuai dengan kelima
sila yang mana dalam berpolitik harus bertumpu pada ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam perrmusyawaratan/perwakilan dan dengan penuh
keadilan sosial bagi seluruh Indonesia tanpa pandang bulu.
Etika politik Pancasila dapat digunakan sebagai alat untuk menelaah perilaku politik
negara, terutama sebagai metode kritis untuk memutuskan benar atau salah sebuah
kebijakan dan Tindakan pemerintah dengan cara menelaah kesesuaian dan Tindakan
pemerintah itu dengan makna sila-sila Pancasila.
Etika politik harus direlasikan oleh setiap individu yang ikut terlibat secara konkrit
dalam pelaksanaan pemerintahan negara. Para pejabat eksekutif, legiskatif, yudikatif,
para pelaksanaan dan penegak hukum harus menyadari bahwa legitimasi hukum dan
legitimasi demokratis juga harus berdasarkan pada legitimasi moral.
Nilai-nilai Pancasila mutlak harus dimiliki oleh setiap pengguna yang berkuasa
mengatur pemerintahan, agar tidak menyebabkan berbagai penyimpangan seperti
yang sering terjadi dewasa ini. Seperti tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme,
penyuapan, pembunuhan, terorisme dan penyalahgunaan narkotika sampai
perselingkuhan dikalangan elit politik yang menjadi momok masyarakat. Dalam
penerapan etika politik Pancasila diindonesia tentunya mempunyai beberapa kendala-
kendala yaitu :
6
b. Pancasila merupakan sebuah system filsafat yang lebih lengkap dibandingkan
etika politik Pancasila, sehingga kritik apapun yang ditujukan kepada
Pancasila oleh etika politik Pancasila tidak mungkin berangkat dari Pancasila
sendiri karena kritik itu tidak akan membuahkan apa-apa.
Namun demikian, bukan berarti etika politik Pancasila tidak mampu menjadi
alat atau cara menelaah sebuah Pancasila. Kendala pertama dapat diatasi
dengan cara membuka lebar-lebar pintu etika politik Pancasila terharap kritik
dan koreksi dari manapun, sehingga ia tidak terjebak pada lingkungan itu.
Kendala kedua dapat diatasi dengan menunjukan kritik kepada tingkatan
praksis Pancasila terlebih dahulu, kemudian secara bertahap merunut kepada
pemahaman yang lebih umum sehingga ontologi Pancasila menggunakan
prinsip-prinsip norma moral.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan merupakan sarana yang penting demi menanamkan sebuah ajaran
maupun norma-norma serta aturan-aturan demi keberlangsungan hidup dalam
bermsyarakat. Pendidikan dapat dilakukan melalui jalur formal dan juga
informal. Pendidikan merupakan salah satu poin yang tercantum di dalam
UUD 1945 bab Pendidikan dan Kebudayaan, yang merupakan landasan yang
digunakan untuk menjamin setiap warga negara memperoleh pendidikan.
Berikut beberapa pengertian pendidikan dalam sudut pandang para ahli.
Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pendidikan
Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi,
memberikan pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang
tua, dan diharapkan peserta didik menjadi manusia yang lebih baik dan sesuai
ketentuan Pancasila dan UUD RI 1945.
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis, Tentang Pendidikan
Kewarganegaraan Diindonesia :
1) sumber historis Pendidikan Pancasila
2) Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila
3) sumber politik Pendidikan Pancasila
3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari kata sempurna,
masih banyak kelemahan dan kekurangan dari makalah ini. Setiap saran,
kritik, dan komentar yang bersifat membangun dari pembaca sangat
penyusun harapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan
tugas ini, agar menjadi makalah yang lebih baik untuk selanjutnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?id=ukt-
EAAAQBAJ&pg=PR5&dq=Hakikat+kewarganegaraan+dalam+mengemba
ngkan+kemampuan+profesional&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sour
ce=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjGwPrw8en9AhUBRmwGHS6
BCOkQ6wF6BAgFEAU#v=onepage&q=Hakikat%20kewarganegaraan
%20dalam%20mengembangkan%20kemampuan%20profesional&f=false
https://id.scribd.com/document/388171234/Dinamika-dan-Tantangan-
Pendidikan-Kewarganegaraan-docx
https://id.scribd.com/document/525580558/BAGAIMANA-HAKIKAT-
PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAAN-DALAM-MENGEMBANGKAN-
KEMAMPUAN-UTUH-SARJANA-ATAU-PROFESIONAL
https://id.scribd.com/document/525580558/BAGAIMANA-HAKIKAT-
PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAAN-DALAM-MENGEMBANGKAN-
KEMAMPUAN-UTUH-SARJANA-ATAU-PROFESIONAL
https://www.studocu.com/id/document/universitas-haluoleo/public-
administration/konsep-dan-urgensi-pendidikan-kewarganegaraan-dalam-
pencerdasan-kehidupan-bangsa/29183716