Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR ILMU HUKUM

Dosen Pengampu : Elvi Alfian A,S.H.,M.H

Kelas : Ip 2F
Disusun oleh

Novi Erlina (NIM. 105220202)

FAKULTAS SYARIAH
PRODI ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat
merampungkan penyusunan makalah ilmiah dengan judul "Pengantar Ilmu
Hukum" tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan


didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana


ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah-
makalah.

Jambi, 25 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................


DAFTAR ISI .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................
A. Pengertian Pengantar Ilmu Hukum ......................................
B. Peran Dan Fungsi Pengantar Ilmu Hukum............................
C. Hakikat Pengantar Ilmu Hukum............................................
D. Kedudukan Ilmu Hukum Dengan Ilmu Lainnya...................
E. Persamaan, Perbedaan, dan Hubungan Pengantar Ilmu Hukum dengan
Pengantar Hukum Indonesia
BAB III PENUTUP ..............................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengantar Ilmu Hukum kerap kali dinamakan "Encyclopedia Hukum"
dalam dunia studi hukum, yaitu matakuliah dasar yang merupakan
pengantar (introduction atau inleiding) dalam mempelajari ilmu hukum.
Dapat pula dikatakan bahwa PIH merupakan dasar untuk pelajaran lebih
lanjut dalam studi hukum yang mempelajari pengertian-pengertian dasar,
atau gambaran dasar tentang sendi-sendi utama ilmu hukum.

Istilah Pengantar Ilmu Hukum (yang biasa disingkat PIH) pertama kali
lahir dan dipergunakan di Indonesia sejak berdirinya Universitas Gadjah Mada
(UGM) di Yogyakarta tanggal 13 Maret 1946. Istilah Pengantar Ilmu Hukum
merupakah terjemahan dari bahasa Belanda Inleiding tot de Rechtswetenschap
yang telah digunakan di Indonesia sejak tahun 1942, pada saat di Jakarta
didirikan Recht Hoge School.
Istilah Pengantar Ilmu Hukum pada dasarnya mengandung beberapa
gambaran, antara lain:
 Memberikan suatu pandangan umum secara ringkas mengenai
seluruh ilmu pengetahuan hukum.
 Memberikan suatu pandangan mengenai kedudukan ilmu hukum di
samping ilmu-ilmu yang lain.
 Menjelaskan mengenai pengertian-pengertian dasar asas dan
penggolongan cabang-cabang hukum..
B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Pengantar Ilmu Hukum


2. Peran Dan Fungsi Pengantar Ilmu Hukum
3. Hakikat Pengantar Ilmu Hukum
4. Kedudukan Ilmu Hukum Dengan Ilmu Lainnya
5. Persamaan, Perbedaan, dan Hubungan Pengantar Ilmu Hukum dengan
Pengantar Hukum Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengantar Ilmu Hukum


Beberapa pakar telah mendefinisikan Pengantar Ilmu Hukum
diantaranya.
1. Menurut Dr. Soejono Dirjosisworo
PIH sering kali disebut juga ensiklopedia hukum oleh dunia
studi hukum yang merupakan pengantar (introduction atau Inleiding)
untuk ilmu pengetahuan hukum. Ilmu pengetahuan hukum berusaha
menjelaskan keadaan, inti, maksud, dan tujuan penting hukum, serta
pertalian antara bagian-bagian tersebut dengan ilmu pengetahuan
hukum
2. Menurut Prof. Dr Ahmad Sanusi
PIH termasuk dalam mata pelajaran dasar (basis leervak).
karena sebagai matapelajaran dasar itulah maka PIH bukan
matapelajaran berpraktik, sehingga jarang sekali diperlukan di dalam
praktik pada jabatan-jabatan negeri maupun swasta. Namun demikian
sebagai matapelajaran, PIH harus dikuasai oleh mereka yang ingin
mempelajari cabang-cabang ilmu hukum. Maka dari itu PIH tidak
boleh dianggap kecil nilainya.
3. Menurut Kamus Perpustakaan Hukum
Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama
Jurisprudence yang berasal dari kata "jus" atau "juris" yang artinya
hukum atau hak, dan kata "prudence" yang berarti melihat kedepan
atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu hukum.
4. Menurut Prof. Purbacaraka dan Soerjono Soekamto
 Ilmu hukum mencakup ilmu tentang kaidah atau norma, yanitu
ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah dengan dokmatik
hukum dan sistematika hukum.
 Ilmu tentang pengertian, ilmu tentang pengertian-pengertian
hukum sebagai subjek hukum, peristiwa hukum, dan kejadian
hukum.
 Ilmu tentang kenyataan yang menyoroti hukum sebagai perilaku
dan sikap kita mencakup sosiologi hukum, antropologi hukum,
dan fisiologi hukum
Pengantar Ilmu Hukum memiliki tujuan dan kegunaan untuk
menjelaskan tentang keadaan, inti, dan maksud tujuan dari bagianbagian
penting dari hukum, serta pertalian antara berbagai bagian tersebut dengan
ilmu pengetahuan hukum. Adapun kegunaannya adalah untuk dapat
memahami bagian-bagian atau jenis-jenis ilmu hukum lainnya
B. Peran Dan Fungsi Pengantar Ilmu Hukum

Pengantar Ilmu Hukum bisa dikatakan sebagai pendahuluan yang


menjadi dasar seseorang mempelajari ilmu hukum .
Peran dan fungsi Ilmu Hukum antara lain sebagai berikut:
 Memperkenalkan segala masalah yang berhubungan dengan
hukum.
 Memperkenalkan ilmu hukum yaitu pengetahuan yang
mempelajari segala seluk beluk hukum dalam segala bentuk dan
manifestasinya.
 Berusaha untuk menjelaskan tentang keadaan, inti, maksud, dan
tujuan dari bagian-bagian yang penting dari hukum serta
bertalian antara berbagai bagian tersebut dengan ilmu
pengetahuan hukum.
 Merupakan dasar dalam rangka studi hukum. Tanpa
mempelajari ilmu hukum secara tuntas, tidak akan memperoleh
pengertian yang baik tentang berbagai cabang ilmu hukum.
Dengan demikian pengantar ilmu hukum juga dinamakan "basis
leervak" atau matakuliah dasar dari pelajaran hukum.
 Mengkualifikasikan mata pelajaran, pendahuluan, pembukaan
ke arah ilmu pengetahuan hukum pada tingkat persiapan.
PIH merupakan suatu mata pelajaran yang menjadi pengantar dan
petunjuk bagi siapapun yang ingin mempelajarai ilmu hukum yang sangat
luas ruang lingkupnya.
Kedudukan PIH merupakan dasar bagi pelajaran lanjutan tentang ilmu
pengetahuan dari berbagai bidang hukum. Sedangkan kedudukan PIH dalam
kurikulum Fakultas Hukum adalah sebagai matakuliah keahlian dan
keilmuan.
Oleh karena itu, PIH berfungsi memberikan pengertian-pengertian
dasar baik secara garis besar maupun secara mendalam mengenai segala
sesuatu yang berkaitan dengan hukum. Selain itu, PIH juga berfungsi
pedagogis, yakni menumbuhkan sikap adil dan membangkitkan minat untuk
mempelajari hukum dengan penuh kesungguhan
C. Hakikat Pengantar Ilmu Hukum
Hakikat Pengantar Ilmu Hukum diantaranya adalah:
 Pengantar Ilmu Hukum adalah suatu mata pelajaran yang menjadi
pengantar dan petunjuk bagi siapapun yang ingin mempelajari ilmu
hukum yang ternyata sangat luas ruang lingkupnya. Kita tidak
mungkin memahami berbagai cabang ilmu hukum dengan baik, tanpa
menguasai Pengantar Ilmu Hukum terlebih dahulu.
 Sebagai suatu matapelajaran, Pengantar Ilmu Hukum memberikan dan
menanamkan pengertian dasar mengenai arti, permasalahan, dan
persoalan-persoalan di bidang hukum sehingga menjadi mata
pelajaran utama yang harus dikuasai oleh kita yang ingin mendalami
ilmu hukum.
 Pengantar Ilmu Hukum memberikan gambaran-gambaran dan dasar-
dasar yang jelas mengenai sendi-sensi utama hukum itu sendiri.
Berbeda dengan cabang ilmu hukum lainnya, Pengantar Ilmu Hukum
mempunyai cara pendekatan yang khusus dengan jalan memberikan
pandangan tentang hukum secara umum.
 Karena Pengantar Ilmu Hukum merupakan mata pelajaran dasar,
maka bagi mereka yang ingin mempelajari ilmu hukum harus
menguasai mata pelajaran Pengantar Ilmu Hukum terlebih dahulu.
Tanpa penguasaan Pengantar Ilmu Hukum, kita akan mendapatkan
kesulitan atau kegagalan
D. Kedudukan Ilmu Hukum Dengan Ilmu Lainnya
Membicarakan kedudukan ilmu hukum terhadap ilmu hukum yang
lainnya berarti mempertanyakan apakah ilmu hukum dapat dikatakan
sebagai ilmu atau bukan. Para sarjana hukum sendiri memperdebatkan
kedudukan ilmu hukum ini. Untuk lebih mengetahui apakah ilmu hukum
merupakan sebuah ilmu atau bukan, perlu dikaji apa yang menjadikan
sesuatu itu disebut sebagai ilmu.
Menurut B. Arief Sidharta, ilmu menyandang dua makna, yakni
sebagai produk dan sebagai proses. Ilmu sebagai produk adalah
pengetahuan yang sudah terkaji kebenarannya dalam bidang tertentu dan
tersusun dalam suatu sistem. Sedang ilmu sebagai proses, menunjukkan
pada kegiatan akal budi manusia untuk memperoleh pengetahuan dibidang
tertentu secara sistematis.
Adapun Barda Nawawi mendeskripsikan bahwa ilmu itu sebagai
deskripsi data pengalaman secara lengkap dan dapat
dipertanggungjawabkan yang dinyatakan dalam rumusan yang sesederhana
mungkin. Ilmu juga selalu dimulai dari suatu yang konkrit atau sesuatu yang
dapat diamati dan bersifat individual atau khusus.
Selanjutnya dengan kemampuan berfikir yang dapat melampaui batas
waktu, ruang dan statistika; ilmu dapat sampai pada suatu yang abstrak dan
bersifat umum. Oleh karena itu, demi keobjektifan ilmu, orang harus bekerja
dengan cara-cara ilmiah. Berdasarkan hal itu, maka salah satu karakteristik
sifat keilmuan adalah bersifat empiris dan rasional.
Mengenai syarat-syarat bahwa sesuatu dapat dikatakan ilmu apabila:
 Ilmu harus mempunyai objek kajian
 Ilmu harus mempunyai metode
 Ilmu harus sistematis
 Ilmu harus bersifat universal dan berlaku umum
Dari paparan tentang ilmu tersebut, muncul kelompok sarjana hukum
yang meyakini bahwa ilmu hukum layak disebut sebagai sebuah ilmu,
diantaranya adalah Kansil, Satjipto Raharjo, Utrecht, B. Arief Sidharta, dan
A. Hamid Attamimi. Mereka saja masih berselisih apakah ilmu hukum
termasuk monodisipliner atau interdisipliner, ilmu empiris atau ilmu
normatif
Akan tetapi muncul pula kelompok yang menyangsikan ilmu hukum
sebagai sebuah ilmu, di antaranya adalah Von Kirchmann, alasannya ialah:
 Objek kajian dari ilmu hukum adalah hukum yang hidup
diantara bangsa tertentu. Namun ilmu hukum itu tidak mampu
menguasai hukum tersebut karena dengan adanya
perkembangan atau dinamika hukum, akan menjadikan ilmu
hukum menjadi studi hukum, akan menjadikan ilmu hukum
menjadi studi hukum dari zaman lampau.
 Hukum itu terkait pada positifnya masing-masing. Dengan
adanya paksaan atau hukuman, orang akan mentaati hukum,
tidak peduli hukumitu baik atau buruk. Dalam lapangan ilmu
lain, pemaksaan itu tidak ada.
 Keterikatannya pada undang-undang positif menyebabkan ilmu
hukum tidak mungkin menjadi sebuah ilmu. Hal ini disebabkan
karena ilmu hukum tidak dapat melakukan penelitian secara
bebas karena ia harus taat pada yang berwenang.
 Von Kirchmann menganggap bahwa obyek dari
rechtswetenschap itu terletak di luar hukum positif dan terdiri
dari natuurlijke wet. Ilmu Hukum yang tidak membahas
natuurlijke wet bukanlah ilmu hukum.
 Ilmu menurutnya mempunyai obyek yang khusus, yang absolut,
jadi bukan hukum positif.
E. Persamaan, Perbedaan, dan Hubungan Pengantar Ilmu Hukum dengan
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Ilmu Hukum sering dikaitkan dengan Pengantar Hukum
Indonesia. Bahwa tidak dapat dipungkiri jika di dalam hukum yang berlaku
di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan terdapat benang merah
dengan hukum yang terdapat didunia khususnya Eropa. Pengantar Ilmu
Hukum bisa dikatakan embrio dari Pengantar Hukum Indonesia, dan dapat
dikatakan pula bahwa Pengantar Ilmu Hukum merupakan penunjang bagi
setiap orang yang akan mempelajari Pengantar Hukum Indonesia.
Pengantar Hukum Indonesia mempunyai peran dan Fungsi yang sama
dengan Pengantar Ilmu Hukum. Sebagai suatu ilmu yang status pengantar,
keduanya adalah sama-sama sebagai mata kuliah dasar keahlian hukum
Selain itu terdapat perbedaan dasar dari Pengantar Ilmu Hukum
dengan Pengantar Hukum Indonesia mengenai kekhususannya. Jika
pengantar ilmu hukum mengantarkan setiap orang untuk mempelajari ilmu
hukum pada umumnya, maka Pengantar Hukum Indonesia mengantarkan
setiap orang untuk mempelajari hukum positif yang ada di Indonesia.
Objek kajian dari pengantar Ilmu Hukumsendiri adalah hukum pada
umumnya yang tidak terbatas pada hukum positif di negara tertentu,
sedangkan objek kajian pengantar Hukum Indonesia adalah hukum positif di
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian singkat materi mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum diatas.
Isi makalah ini dapat disimpulkan bahwa pengertian hukum adalah
kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi
yang bertujuan menjaga ketertiban pergaulan manusia. Sehingga keamanan
dan ketertiban tetap terpelihara.
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa yang
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat
memaksa. Yaitu aturan yang kalau dilanggar akan mengakibatkan sanksi
yang tegas dan nyata.
Hukum memiliki ciri-ciri, unsur-unsur, sifat, dan tujuan hukum.
Mazhab ilmu pengetahuan digunakan sebagai dasar bagi penemuan
hukum, yang memiliki pengertian yang dijelaskan oleh para ahli hukum.
Dari ciri-ciri hukum disebutkan bahwa sanksi terhadap pelanggaran hukum
adalah tegas.
Maka dari itu setiap orang wajib mentaati hukum, agar senantiasa
tercipta kehidupan yang aman dan damai.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi ya ng menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kansil, C.S.T. Drs. SH, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum

Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta 1989.

Ridwan Halim, Pengantar Ilmu Hukum, hal. 74-88.

Soedjono Dirjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, hal. 137-153 dan 154-

160.

http://www.scribd.com/doc/51362445/42097773-Makalah-Hukum,

Diakses pada tanggal 16 Juli 2020.

http://www.scribd.com/doc/21201842/Pengertian-Hukum-Menurut-Pakar,

Diakses pada tanggal 16 Juli 2020.

Il

Anda mungkin juga menyukai