Anda di halaman 1dari 12

1

MAKALAH

AKSARA ARAB MELAYU

” SEJARAH ASAL USUL BAHASA MELAYU’

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Ridwan. M.Pd.I

Kelas : PAI 2C
Disusun oleh : Kelompok 1

Harlan Pratama (201220033)


M. Nuril Huda (201220038)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2023
2

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat
merampungkan penyusunan makalah ilmiah dengan judul " SEJARAH ASAL
USUL BAHASA MELAYU " tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan


didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana


ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah-
makalah.

Jambi, 5 April 2023

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................


DAFTAR ISI .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................
A. Sejarah Bahasa Melayu.........................................................
B. Asal Usul Bahasa Melayu ....................................................
C. Pengertian Aksara Secara Umum .........................................
D. Pengertian Aksara Arab Melayu...........................................
E. Sejarah Aksara Secara Umum...............................................
F. Sejarah Aksara Arab Melayu................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
4

PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Melayu


Bahasa Melayu adalah bahasa Austronesia yang berkembang di
wilayah Asia Tenggara dan digunakan oleh jutaan orang di negara-negara
seperti Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Singapura.
Sejarah bahasa Melayu dapat dibagi menjadi beberapa zaman: bahasa
Melayu Purba, bahasa Melayu Kuno, Zaman Peralihan, Zaman Melaka
(Bahasa Melayu Klasik), bahasa Melayu Modern Akhir, dan bahasa Melayu
Modern. Sejarah penggunaan yang panjang ini tentu saja mengakibatkan
perbedaan versi bahasa yang digunakan. Bahasa Melayu Kuno diyakini
sebagai leluhur sebenarnya bahasa Melayu Klasik. Walaupun demikian,
tidak ada bukti bahwa bentuk-bentuk tersebut bahasa Melayu tersebut saling
bersinambung. Selain itu, penggunaan yang meluas di berbagai tempat
memunculkan berbagai dialek bahasa Melayu, baik karena penyebaran
penduduk dan keterasingan wilayah, maupun melalui pengkreolan.
Berikut adalah sejarah Bahasa Melayu dari jaman dulu hingga
sekarang:
1. Abad ke-7 hingga ke-14
Bahasa Melayu pertama kali muncul sebagai bahasa yang
digunakan oleh suku bangsa Melayu yang tinggal di pesisir pantai
Sumatera dan Semenanjung Malaya. Selama periode ini, Bahasa
Melayu berkembang menjadi bahasa perdagangan yang penting di
wilayah ini.
2. Abad ke-15
Kesultanan Melaka yang berpusat di Malaya menjadi pusat
perdagangan penting di wilayah tersebut dan Bahasa Melayu menjadi
bahasa yang digunakan di seluruh pelabuhan yang terkait dengan
kesultanan Melaka. Sebagai hasilnya, Bahasa Melayu menjadi bahasa
yang penting untuk perdagangan di wilayah Asia Tenggara.
5

3. Abad ke-16
Ketika penjajah Eropa datang ke Asia Tenggara pada abad ke-
16, Bahasa Melayu terus digunakan sebagai bahasa perdagangan.
Penjajah Portugis dan Belanda mulai memperkenalkan bahasa mereka
ke wilayah tersebut, dan Bahasa Melayu mulai meminjam kata-kata
dari bahasa-bahasa Eropa ini.
4. Abad ke-19
Pada abad ke-19, penjajah Inggris memerintah di Malaya dan
mulai memperkenalkan Bahasa Inggris ke wilayah tersebut. Namun,
Bahasa Melayu tetap menjadi bahasa yang penting dan pada tahun
1909, mereka memperkenalkan sistem tulisan Jawi (tulisan Arab yang
disesuaikan untuk Bahasa Melayu).
5. Abad ke-20 hingga sekarang
Pada tahun 1957, Bahasa Melayu menjadi bahasa resmi di
Malaysia setelah negara ini merdeka dari Inggris. Bahasa Melayu juga
menjadi bahasa resmi di Indonesia setelah kemerdekaan pada tahun
1945. Bahasa Melayu terus berkembang dan saat ini digunakan
sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah, universitas, dan media
massa di wilayah Asia Tenggara1
B. Asal Usul Bahasa Melayu
Asal usul Bahasa Melayu masih menjadi perdebatan di kalangan ahli
linguistik. Namun, beberapa teori yang populer mengenai asal usul Bahasa
Melayu antara lain:
1. Teori Austronesia
Teori ini menyatakan bahwa Bahasa Melayu berasal dari
keluarga bahasa Austronesia yang berasal dari Taiwan dan menyebar
ke seluruh kepulauan Pasifik dan Asia Tenggara. Bahasa Melayu
adalah bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia dari keluarga
bahasa Austronesia.

1 Mukhlis Abu Bakar. "Sejarah dan perkembangan Bahasa Melayu." Bahasa Melayu: Satu Telaah
(2012): 1-12
6

2. Teori Tamil-Dravida
Teori ini menyatakan bahwa Bahasa Melayu berasal dari
keluarga bahasa Tamil-Dravida yang berasal dari India Selatan. Teori
ini didasarkan pada kemiripan antara Bahasa Melayu dengan bahasa-
bahasa India Selatan seperti Tamil dan Telugu.
3. Teori Sino-Tibet
Teori ini menyatakan bahwa Bahasa Melayu berasal dari
keluarga bahasa Sino-Tibet yang berasal dari Tiongkok dan menyebar
ke seluruh Asia Tenggara. Teori ini didasarkan pada kemiripan antara
Bahasa Melayu dengan bahasa-bahasa Tionghoa dan Tibet.

Meskipun teori-teori ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli


linguistik, teori Austronesia lebih umum diterima sebagai asal usul Bahasa
Melayu2

C. Pengertian Aksara Secara Umum


Aksara adalah simbol atau tanda yang digunakan untuk mewakili
bunyi atau bunyi-bunyi yang dibuat oleh sebuah bahasa atau sistem tulisan.
Secara umum, aksara dapat diartikan sebagai serangkaian tanda atau simbol
yang digunakan untuk menghasilkan suatu sistem tulisan. Aksara umumnya
digunakan untuk merepresentasikan bahasa tertentu yang digunakan oleh
suatu masyarakat, bangsa, atau negara.

Aksara dapat berupa huruf, angka, gambar, ataupun tanda-tanda


lainnya. Contoh dari aksara yang paling umum adalah aksara Latin yang
digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia. Aksara Latin terdiri dari
26 huruf yang digunakan untuk menulis bahasa Inggris dan bahasa-bahasa
lainnya yang menggunakan aksara ini.

Selain aksara Latin, ada banyak jenis aksara lain di dunia, seperti
aksara hieroglif Mesir, aksara kanji Jepang, aksara hanzi Cina, aksara Arab,
aksara Rusia, aksara Yunani, dan masih banyak lagi. Masing-masing jenis
2 Kridalaksana, Harimurti. "Asal Usul Bahasa Indonesia." Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
(2009).
7

aksara memiliki bentuk, struktur, dan karakteristik yang berbeda, tergantung


pada bahasa yang direpresentasikan oleh aksara tersebut.

Penting untuk diperhatikan bahwa aksara bukan hanya sekadar tanda


tulisan yang dapat digunakan untuk mengekspresikan pikiran atau ide.
Aksara juga memiliki arti budaya dan sejarah yang sangat penting bagi
suatu masyarakat atau bangsa. Misalnya, aksara Cina memiliki sejarah yang
sangat panjang dan rumit, dan masih digunakan hingga saat ini untuk
menulis bahasa Cina dan bahasa-bahasa lainnya yang menggunakan aksara
ini.

Dalam konteks kebudayaan Indonesia, aksara memiliki peran yang


sangat penting bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Aksara
yang digunakan di Indonesia sebelum kedatangan aksara Latin adalah
aksara Jawa, aksara Bali, aksara Bugis, dan aksara Palembang. Aksara Jawa
menjadi salah satu aksara paling penting dalam perkembangan sastra dan
kebudayaan Indonesia, dan hingga saat ini masih dipakai di beberapa daerah
di Indonesia.

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian


aksara secara umum adalah serangkaian tanda atau simbol yang digunakan
untuk mewakili bunyi-bunyi atau bahasa tertentu. Aksara bukan hanya
sekadar tanda tulisan, tetapi juga memiliki arti dan makna yang penting
dalam perkembangan kebudayaan dan bahasa suatu masyarakat atau
bangsa.3

D. Pengertian Aksara Arab Melayu


Aksara Arab Melayu merupakan sistem tulisan yang digunakan untuk
menulis bahasa Melayu dan bahasa-bahasa lain yang berkaitan dengan
Islam, seperti bahasa Arab, Persia, dan Turki. Aksara ini menggunakan
huruf Arab sebagai dasarnya, namun diadaptasi dengan tambahan-tambahan
huruf dan tanda baca khusus untuk menulis bunyi-bunyi yang tidak terdapat

3 Wikipedia. (2021). Aksara. Diakses pada 9 April 2023


8

dalam bahasa Arab. Aksara Arab Melayu juga dikenal sebagai Jawi di
Malaysia dan Brunei, serta Pegon di Indonesia4
Aksara Arab Melayu memiliki 28 huruf yang sama dengan huruf
Arab, tetapi beberapa di antaranya dimodifikasi dengan penambahan titik
atau garis untuk merepresentasikan bunyi-bunyi yang tidak ada dalam
bahasa Arab, seperti bunyi "pa", "nya", dan "nga". Selain itu, aksara ini juga
memiliki huruf-huruf yang unik seperti "fa", "qaf", dan "kaf"
Aksara Arab Melayu adalah pembelajaran bahasa arab yang dituliskan
mulai dari kanan ke kiri, guru memnyampaikan pembelajaran aksara arab
melayu ini agar memudahkan peserta didik dalam mengenal tulisan arab dan
membaca Al- qur’an.
Untuk belajar menulis aksara ini, di tuntut untuk mengenal paling
tidak aksara hijaiyah dasar dan teknik menyambung huruf arab, di tambah
dengan tidak diberikannya harkat pada aksara ini atau lebih di kenal dengan
arab gundul.
Peranan Aksara Arab Melayu (tulis baca huruf Jawi) sebagai bagian
kebudayaan Melayu nusantara yang sudah lama “dilupakan”, apabila hal ini
dibiarkan terus berlarut-larut dilupakan dan tidak dipelajari tentu akan
merugikan bangsa Indonesia. Karena itu, sangatlah penting diadakan
pengajaran aksara Arab Melayu yang berusaha untuk membantu
pemerintah dan masyarakat khususnya umat Islam dalam usaha
melestarikan pengetahuan dan pemahaman aksara Arab Melayu sehingga
dapat membantu memahami naskah-naskah Melayu Nusantara yang telah
banyak ditulis oleh para Ulama Nusantara di Indonesia
E. Sejarah Aksara Secara Umum
Sejarah aksara bermula sejak manusia mulai mengenal kegiatan
menulis. Aksara merupakan simbol-simbol atau karakter-karakter tertentu
yang digunakan untuk merepresentasikan suatu bunyi atau suara dalam
sebuah sistem tulisan. Sejarah aksara dapat dikaitkan dengan kemajuan

4 Naim, M. (1986). Aksara Arab Melayu: Asal dan perkembangannya. Dewan Bahasa dan
Pustaka
9

peradaban manusia karena aksara memainkan peran penting dalam


penyebaran ilmu pengetahuan, seni, dan budaya dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
Aksara pertama kali ditemukan di wilayah Mesopotamia sekitar 5000
tahun yang lalu. Aksara tersebut digunakan untuk menulis bahasa Sumeria,
yang kemudian diikuti oleh bahasa-bahasa lainnya seperti bahasa Akkadia,
Elam, dan Amori. Kemudian, aksara hieroglif ditemukan di Mesir kuno
sekitar 3100 SM. Aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Mesir kuno.
Di Asia Timur, aksara Cina dikembangkan sekitar 4000 tahun yang
lalu dan masih digunakan hingga saat ini. Aksara Cina terdiri dari ribuan
karakter yang mewakili suara, kata, atau bahkan frasa tertentu.
Di India, aksara Brahmi dikembangkan sekitar 2600 tahun yang lalu
dan digunakan untuk menulis bahasa Sanskerta. Aksara Brahmi kemudian
mempengaruhi pengembangan aksara di seluruh Asia Selatan, seperti aksara
Devanagari yang digunakan untuk menulis bahasa Hindi dan aksara Tamil
yang digunakan untuk menulis bahasa Tamil
F. Sejarah Aksara Arab Melayu
Aksara Arab Melayu mulai digunakan sekitar abad ke-14 di wilayah-
wilayah Melayu, seperti Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaysia.
Penggunaan aksara ini terus berkembang seiring dengan perkembangan
agama Islam di wilayah-wilayah tersebut. Aksara Arab Melayu kemudian
menjadi sistem tulisan yang penting untuk menulis karya-karya keagamaan
seperti Al-Quran, hadis, dan kitab-kitab keagamaan lainnya.
Pada abad ke-19, penggunaan aksara Arab Melayu mulai menurun
karena pengaruh penjajahan Eropa di wilayah-wilayah Melayu. Pemerintah
kolonial Eropa memperkenalkan sistem tulisan Latin sebagai pengganti
aksara Arab Melayu, yang dianggap lebih modern dan efisien. Meskipun
demikian, aksara Arab Melayu masih terus digunakan oleh masyarakat
Melayu yang terus melestarikan tradisi dan budaya mereka
Huruf Arab ini mulai digunakan di Indonesia sejak masuknya Islam ke
masyarakat Melayu. Aksara Arab ini menggantikan aksara sebelumnya yang
10

mereka gunakan yaitu aksara Melayu kuno yang diperoleh dari pengaruh
aksara Pallawa dari agama Hindu dan diganti secara total dengan aksara
Jawi yang berasal dari huruf Arab. Berkaitan dengan agama Hindu dan
Islam yang telah mempengaruhi masyarakat Melayu untuk menggunakan
aksara Pallawa dan Arab (Jawi), Rahman (1985) menyatakan bahwa dalam
proses kehidupan masyarakat yang berdudaya, sepanjang sejarahnya sejak
zaman batu sehingga kini, agamalah yang nampaknya menunjang segala-
galanya. Maka dari segi pembudayaan masyarakat tadi agamalah yang
memegang fungsi utama5
G. Lampiran

5 Hamid, Ismail. (1989). Kesusasteraan IndonesiaLama Bercorak Islam. Jakarta : Al Husna. hal. 53
11
12

DAFTAR PUSTAKA
Mukhlis Abu Bakar. "Sejarah dan perkembangan Bahasa Melayu."
Bahasa Melayu: Satu Telaah (2012): 1-12
Kridalaksana, Harimurti. "Asal Usul Bahasa Indonesia." Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama (2009).
Wikipedia. (2021). Aksara. Diakses pada 9 April 2023
Naim, M. (1986). Aksara Arab Melayu: Asal dan perkembangannya.
Dewan Bahasa dan Pustaka
Hamid, Ismail. (1989). Kesusasteraan IndonesiaLama Bercorak Islam.
Jakarta : Al Husna. hal. 53

Anda mungkin juga menyukai