PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
OLEH
A1A319045
UNIVERSITAS JAMBI
2023
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER
(NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PPKn DIKELAS VIII. 3 SMP NEGERI 12 KOTA JAMBI
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
Oleh
A1A319045
UNIVERSITAS JAMBI
2023
2
HALAMAN PERSETUJUAN
numbered head together (nht) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PPKn di kelas VIII. 3 SMP Negeri 12 Kota Jambi: Skripsi Program
Clodia Rezeki Br.S, Nomor Induk Mahasiswa A1A319045 telah diperiksa dan
Pembimbing I
NIP.195907111985031002
Pembimbing II
1
NIP.199206272022032014
PERNYATAAN
Nim : A1A319045
benar karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari penelitian pihak lain.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini
merupakan jiplakan atau plagiat, saya besedia menerima sanksi dicabut gelar dan
ditarik ijazah.
jawab.
A1A319045
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Di Kelas
VIII. 3 SMP Negeri 12 Kota Jambi” Proposal ini merupakan salah satu syarat
Penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Drs. M Salam, M.Si selaku dosen pembimbing
I dan Sundari Utami, S.Pd.,M.Sc. selaku dosen pembimbing II, dengan segala
ibunda Sontariani Br. Hombing yang tiada henti mendoakan dan memberikan
perhatian serta dukungan yang luar biasa kepada penulis untuk merahi cita-cita
dan kesuksesan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan dan
3
kesempurnaan proposal skripsi ini. Semoga proposal skripsi ini dapat memberikan
DAFTAR ISI
Halaman
4
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN .................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
5
2.3.2 Langkah-Langkah NHT........................................................................23
2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan NHT...........................................................26
2.4 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)....................................27
2.4.1 Pengertian Mata Pelajaran PPKn..........................................................27
2.4.2 Tujuan Mata Pelajaran PPKn................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................52
6
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Bagan Halaman
7
3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin 47
8
BAB I
PENDAHULUAN
sistem pendidikan supaya menuju lebih baik yang mampu melahirkan sumber
bersaing dengan pertumbuhan era yang terus menjadi cangih dan maju. Hal ini,
didukung oleh pendidikan yang memadahi agar tercipta sumber daya manusia
(SDM) yang terampil dan mempunyai keahlian buat menyikapi permasalahan dan
tantangan zaman. Oleh karena itu, perlu pengembangan sistem pendidikan yang
hal ini, sejalan dengan visi pembelajaran nasional spesialnya memandang sistem
masyarakat negeri Indonesia hendak jadi makhluk yang terampil bisa sanggup
tiap orang jadi masyarakat negeri Indonesia yang baik yang mempunyai
9
jawab yang besar. Pembelajaran pancasila serta kewarganegaraan ialah
sehingga jadi masyarakat negeri Indonesia yang baik yang hendak mengahasilkan
sumber energi manusia bermutu bukan cuma ilmu pengetahuannya saja melainkan
kepribadian yang baik bermoral serta beretika yang hendak mencerminkan suatu
hingga akademi besar ialah proses belajar yang dirasakan tiap partisipan didik.
pengetahuan serta uraian, keahlian serta perilaku. Dalam proses belajar terjalin
sesuatu wujud interaksi yang dicoba antara pendidik ataupun guru serta partisipan
didik ataupun siswa, dalam proses belajar mengajar ini mengaitkan terdapatnya
pola interaksi antara siswa serta guru buat menggapai sesuatu tujuan pendidikan
yang efisien serta hasil pendidikan yang optimal. Dalam pembelajaran PPKn,
hasil belajar siswa menjadi perhatian khusus karena apabila siswa berminat dan
aktif mengikuti pembelajaran maka. Oleh sebab itu, siswa wajib mempunyai
belajar yang tinggi dikarena besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
yang bertabiat konvensional ialah masih berpusat pada guru yang dikemukakan
10
oleh Toha (2022:2). Sistem konvesional yang masih sering dilakukan pada saat
pembelajaran. Sehingga, saat anak lulus dari sekolah mereka hanya dapat belajar
Oleh sebab itu, pentingnya bagi guru untuk mengembangkan potensi dan
inovasi dalam penerapan model pendidikan yang cocok pada ciri modul serta
pendidikan dimana siswa tergabung dalam kelompok kecil yang berbeda pada
siswi dalam kelompok wajib berkerja sama serta silih menolong menafsirkan
topik.
Realita saat ini, kebanyakan guru hanya terfokus pada penyampaian teori-
teori dengan menggunakan media pembelajaran berupa LKS dan papan tulis yang
11
Model pendidikan merupakan sesuatu wujud pendidikan buat
yang ditujukan tercapainya tujuan belajar yang diinginkan dan meningkatkan hasil
belajar. Ungkapan senada juga disampaikan oleh Nurwadani dkk (2022:28) kalau
hasil belajar siswa/ siswi. Kegiatan belajar siswa dapat saling berinteraksi dapat
perubahan perilaku.
Bersumber pada hasil observasi dini yang periset dicoba pada segala kelas
VIII ialah pada kelas VIII. 1 hingga VIII. 8 SMP Negara 12 Kota Jambi ada kasus
hasil belajar yang masih dipunyai siswa/ siswi. Tetapi dari totalitas kelas VIII
yang periset lihat dari nilai ulangan setiap hari, hasil belajar siswa/ siswiiibanyak
yang belum menggapai KKM ialah di kelas VIII. 3 sehingga periset tertarik buat
pembelajaraniiNumberedHeadTogether( NHT).
terdapat permasalahan dimana para siswa banyak ngobrol dan tidak terlibat secara
aktif pada waktu mengikuti pembelajaran, tidak hanya itu siswa masih kurang
12
disampaikan denganceramah. Hal ini tentunya menimbulkanrasa bosan terhadap
siswa dan mengakibatkan siswa mengobrol dengan temannya,lalu pada saat guru
memberikan jawaban yang berbeda bahkan diam dan tidak bisa menjawab
pertanyaan.
Bersumber pada hasil wawancara dengan salah satu guru PPKn ialah
Bunda Yanti Yunita, S. Pd berkata kalau pendidikan PPKn novel cetak, Lks serta
TABEL 1.1 Daftar Nilai Ulangan Harian Semester Genap Tahun 2023
Siswa Tuntas
1 90-100 3
2 80-89
3 70-79 32 7
4 60-69 13
5 50-59 7
13
6 40-49 2
Jumlah 10 22
Bersumber pada Tabel 1. 1 nampak kalau hasil belajar siswa/ siswi masih
banyak yang belum menggapai nilai kriteria syarat optimal( KKM), dengan KKM
SMP Negerii12 KotaJambi adalah 75.Dimana terdapat 68,75% atau 22 siswa hasil
hasil belajar siswa kelas VIII. 3 masih rendah. Bila nilai yang diperoleh siswa
kurang dari 75 hingga dinyatakan belum tuntas serta hendak diadakan remedia
buat penuhi serta menggapai KKM. Pemilihan model pendidikan yang pas bisa
tingkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pendidikan yang diseleksi periset
dan dikira efisien dalam upaya tingkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
14
saling berkerjasama guna memberikan pemahaman dan pengetahuannya agar
sehingga siswa yang terpilih secara acak tersebut dapat mempersiapkan diri
dikemukakan oleh Kurniasih dan Sani (Azizah 2017:2). Dengan adanya kesiapan
dalam diri siswa maka keaktifan dalam diskusi kelompok akan terlaksana dan
15
1.3 Tujuan Penelitian
buat mengerahui kenaikan hasil belajar siswa kelas VIII. 3 SMP Negara 12 Kota
Bersumber pada tujuan PTK di atas, hingga hasil PTK ini diharapkan bisa
berguna untuk:
1. Manfaat Teoritis
NumberedHeadTogether( NHT).
b) Hasil riset ini diharapkan bisa jadi bahan pemikiran untuk siswa dan
NumberedHeadTogether( NHT).
c) Hasil riset ini diharapkan sanggup jadi acuan selaku bahan ajar pada
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa
16
Diharapkan bisa tingkatkan hasil belajar siswa dalam pendidikan melaui
b) Bagi sekolah
c) Bagi peneliti
upaya tingkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn lewat model
17
BAB II
KAJIAN TEORETIK
jenjang pembelajaran tertentu bisa dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar diperoleh
Rusman( 2012: 67) hasil belajar merupakan beberapa. Kemudia pula sejalan
Ada pula hasil belajar pada siswa/ siswi bagi Slameto( 2012: 6) yang
menggolongkan ke dalam 3 ranah yang butuh dicermati dalam tiap proses belajar
18
mengajar yaituiikognitif, iefektif, iidanipsikomotorik. Ranah kognitif mancakup
keahlian psikis. Kompetensi mencangkup 3 ranah yang wajib dipahami oleh siswa
Bagi Sudjana( Marhadi 2014: 74) hasil belajar ialah keahlian yang
komentar Rahmawati( 2016: 26) kalau hasil belajar merupakan, serta keahlian.
Hasil belajar berfungsi berarti dalam proses pendidikan selaku tolak ukur buat
pengalaman belajarnya yang bisa diukur dalam wujud pengetahuan, perilaku, serta
keahlian.
pada aspek kognitif( keahlian hafalan, uraian, pelaksanaan, analisis, sintesis, serta
proses belajar. Sejalan dengan komentar Hamalik( Afandi et (AL). 2013: 5) tujuan
belajar merupakan beberapa hasil belajar yang menampilkan kalau siswa/ siswi
19
keahlian serta sikap- sikap yang baru, yang dibutuhkan bisa dicapai oleh siswa/
siswi.
merupakan perolehan hasil belajar partisipan didik buat melatih serta mengasah
lebih mandiri. Oleh sebab itu, tujuan hasil belajar pula bisa ditatap selaku
perubahan- perubahan sikap siswa ke arah yang lebih baik dan buat membagikan
a. Aspek jasmaniah, terdiri dari aspek kesehatan serta aspek cacat badan.
20
1. Aspek kesehatan, sehat berarti dalam kondisi baik segenap tubuh beserta
tersendat, tidak hanya itu pula dia buat kilat letih, kurang bergairah.
2. Cacat badan, merupakan suatu yang bawa akibat kurang baik ataupun
dengan atensi siswa, siswa/ siswi tidak hendak belajar dengan sebaik-
2. Bakat, merupakan keahlian buat belajar. Keahlian itu baru hendak terealisasi
jadi kecakapan yang nyata cocok belajar serta berlatih. Jadi jelaslah kalau
bakat itu pengaruhi belajar, bila bahan pelajaran yang dipelajari siswa/ siswi
cocok dengan bakatnya, hingga hasil belajarnya lebih baik karna siswa/
siswi bahagia belajar serta pastilah berikutnya jadi lebih aktif lagi dalam
belajarnya itu.
3. Motif, sangat ikatan dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam memastikan
tujuan itu sanggup disadari ataupun tidak, tetapi buat menggapai tujuan itu
21
butuh berbuat, sedangkan itu yang jadi pemicu berbuat merupakan motif
alat- alat badannya sudah siap buat melakukan kecakapan baru. Dengan
perihal ini, dibutuhkan latihan- latihan serta pelajaran secara konstan supaya
bisa dialami.
b. Aspek warga, aktivitas berhubungan dengan siswa dalam warga, media massa
dipengaruhi pada aspek internal yang dimaksud dalam diri siswa/ siswi serta
22
aspek ekternal dimaksud dalam luar diri siswa/ siswi. Aspek ini, sangat
mempengaruhi pada pencapaian hasil belajar siswa/ siswi serta bisa menunjang
pendidikan.
40) yang secara universal dikelompokkan jadi 3 ranah, antara lain selaku
berikut:
Slameto( 2012: 55) dikategorikan lebih rinci ke dalam 6 jenjang keahlian, ialah:
dipelajarinya.
grafik.
23
1. Sikap (Afektif)
selama proses belajar mengajar merupakan bagian dari ranah afektif. Hasil
proses atau prosedur dan berhubungan dengan perilaku dan nilai. Perilaku siswa
atau beberapa nilai adalah lima tingkatan yang membentuk domain afektif. Alat
penilaian non tes seperti angket dan observasi dapat digunakan untuk menghitung
hasil belajar.
2. Keterampilan (Psikomotor)
origination).
para siswa/ siswi diakibatkan olehidua aspek ialah aspek awal, ialah dari dalam
diri siswa paling utama keahlian yang dimilikinya serta aspek terakhir, ialah tiba
dari luar diri siswa ataupun aspek area. Hasil belajar nampak selaku dibanding
dengan lebih dahulu, misalnya dari tidak ketahui jadi ketahui, perilaku kurang
24
2.1.5 Indikator Hasil Belajar
Pencapaian hasil belajar ialah prestasi yang dicapai oleh partisipan didik
dalam proses belajar mengajar. Buat mengenali pencapaian hasil belajar tersebut
terdapat sebagian penanda yang menjadi tolak ukur kalau proses belajar mengajar
Bagi Mardiana( 2018: 19) tolak ukur dalam evaluasi hasil belajar bisa
semacam yang diungkapkan oleh Tibahary serta Muliana( 2018: 55) berkata kalau
model merupakan representasi sesuatu proses dalam wujud grafis, serta/ ataupun
pendidikan, model ialah wujud universal selaku pedoman buat menggapai tujuan
model pendidikan merupakan. Bagi Indrawati( Tibahary and Muliana 2018: 56)
pendidikan tertentu, dalam pol tersebut bisa nampak aktivitas guru serta partisipan
25
didik di dalam mewujudkan keadaan belajar ataupun sistem area yang
komentar Wahyuni( 2018: 59) kalau bisa memicu siswa lebih aktif dalam belajar
struktur sosial pertukaran data antara anggota dalam kelompok serta masing-
berikut:
26
2) Siswa bertanggung jawab terhadap kelompoknya sendiri secara
keseluruhan.
penghargaan.
siswa supaya bisa ikut serta secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan
27
Fase 3 Guru membagikan tugas/ persoalan pada tiap- tiap kelompok
buat mengerjakannya
(NHT)
selaku berikut:
28
3) Dengan bekerja secara kooperatif ini, membolehkan konstruksi
pengetahuan hendak jadi lebih besar ataupun mungkin buat siswa bisa
komentar orang lain, malatih siswa buat tingkatkan keahlian berbicara lewat
dialog kelompok.
(NHT)
29
1) Siswa/ siswi belum terbiasa dengan model pendidikan kooperatif
NumberedHeadTogether( NHT).
Mata pelajaran PPKn salah satu mata pelajaran yang diajarakan mulai dari
sekolah bawah samapai akademi besar. Mata pelajaran PPKn ialah salah satu mata
pedoman dalam terampil, berkarakter, serta berbudi pekerti yang luhur cocok
Priyanto( 2019: 22) mata pelajaran PPKn bisa memupuk jiwa patriotik, rasa cinta
PPKn merupakan mata pelajaran yang pada dasarnya sudah memfokuskan pada
pembuatan diri seorang yang beragamiidari segiiiagama, ras, bahasa, umur serta
30
Pembelajaran pancasila serta kewarganegaraan ialah salah satu mata
pedoman dalam terampil, berkarakter, serta berbudi pekerti yang luhur cocok
dengan amanat Pancasila serta UUD 1945. Sejalan dengan komentar Nurmalisa
hakikatnya. Bagi komentar Isep( Nurmalisa serta Mentari 2020: 37) tujuan
yang pada dasarnya sudah memfokuskan pada pembuatan diri seorang yang
bermacam- macam dari segi agama, iras, ibahasa, usia dan suku bangsa yang jadi
yang bertujuan bisa tingkatkan pengausaan akademik sehingga hasil belajar lebih
31
NumberedHeadTogether selaku upaya kenaikan hasil belajar siswa supaya siswa
ikut serta aktif dalam pendidikan yang memprioritaskan serta berikan peluang
berpikir secara mandiri tentang kasus yang diberikan oleh guru serta silih
menyumbangkan benak, setelah itu berbagi jawaban dengan siswa dalam kelas
2.6.1 Hasil riset yang dicoba oleh Mohamad Toha yang bertajuk“ Pelaksanaan
terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII 5 SMP Negara 3 Kota
NHT yang hadapi kenaikan hasil belajar pada tiap siklus ialah siklus I
belajar klasikal sebesar 37, 14% setelah itu bertambah pada siklus II jadi
57, 14 dengan nilai rata- rata siswa 75. Pada siklus III kembali bertambah
32
menjadiii83, 24iidengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 82,
85%.
2.6.2 Hasil riset oleh Nersy Banneringgi, Anggraini, Bakri yang bertajuk“
VII SMP Kristen Bala Keselamatan Palu Pada Matero Irisan Serta
75% masuk keiidalam jenis baik. Pada siklus II nilai rata- rata
2.6.3 Hasil riset oleh I Made Sudana yang bertajuk“ Pelaksanaan Model
kesimpulan pada siklus I rata- rata kegiatan belajar siswa secara klasikal
kegiatan belajar terletak pada kriteria 60- 69% ataupun terletak dalam jenis
lumayan aktif. Kemudia bersumber pada skor rata- rata hasil belajar PKn
siswa pada siklus I sebesar 75, 86 energi serapii75, 86% sebaliknya jumlah
sisa yang tuntas pada siklus awal ini sejumlahii26 orang siswa serta 9
33
Belajariimenurut Winkel( Afandi et angkatan laut(AL). 2013: 2) ialah
sesuatu kegiatan mental ataupun psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
keahlian, serta nilai perilaku. Perubahan- perubahan itu bisa berbentuk sesuatu
serta terjalin sepanjang jangka waktu tertentu. Jadi, belajar ialah proses pergantian
tingkah laku orang merespon interaksi aktif dengan area lewat pengalaman yang
selaku tolak ukurnya merupakan prestasi belajar siswa. Dalam riset ini, kerangka
dicapai partisipan didik sehabis proses pendidikan, yang dinyatakan dengan nilai
ataupun angka cocok dengan batasan ketuntasan minimum yang sudah diresmikan
sekolah dalam wujud rapor. Bersumber pada observasi dini, iihasil belajar siswa
di SMPN 12 Kota Jambi masih ada banyak siswa yang tidak menggapai KKM.
model pendidikan pas supaya siswa/ siswi secara aktif ikut serta dalam proses
pembelajaraniidi kelas. iiSiswa/ siswi bisa dikatakan sukses dalam belajar bila
sudah terjalin pergantian tingkah laku dalam dirinya, baik dalam pengetahuan
serta keahlian ataupun dalam wujud perilaku yang bernilai. iiSalah satu model
NumberedHeadTogether( NHT).
34
Pada Number Head Together( NHT) ialah salah satu
optimal Masa dkk( 2016: 67). iiMenurut Trianto( Barutu et angkatan laut(AL).
mewakili kelompoknya dengan metode acak, sehingga metode ini ialah sesuatu
upaya yang pas dalam tingkatkan tanggung jawab individual lewat dialog
angkatan laut(AL). 2018: 356) model pendidikan NHT berikan peluang pada tiap
mengasyikkan serta bisa tingkatkan hasil belajar siswa serta pastinya memakai
dengan pendidikan PKn, pendekatan ini sangat bermanfaat buat siswa sebab siswa
dituntut buat menuntaskan permasalahan dalam perihal ini yang berkaitan dengan
35
Tidak hanya itu, idalam membangun pengetahuannya sendiri siswa
Ada pula kerangka berpikir dalam riset ini periset rancang semacam
36
2.1 Kerangka Pikir
Peristiwa
Kondisi Awal Proses Belajar
Pembelajaran
Refleksi
Pemberian Memotivasi siswa
untuk terlibat dalam SIK
Rangsangan kegiatan LUS Hasil
I Belajar
Pemahaman Menjelaskan
kompetensi dan
Kompetensi
tujuan pembelajaran
Refleksi
SIK Hasil
LUS Belajar
III
37
2.8 Hipotesis Tindakan
berpikir, hingga hipotesis aksi yang diajukan dalam riset ini merupakan:
hasil belajar siswa kelas VIII. 3 SMP Negara 12 Kota Jambi hendak bertambah.”
38
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Jambi.
Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam Riset Tidakan Kelas ini dicoba
sepanjang 3 bulan ialah bulaniiApril- Juli 2023. Penentu waktu riset ini pula
menjajaki kebijakan dari sekolah serta guru yang mengampu mata pelajaran
PPKn. Penentuan waktu ini sangat berarti sebab riset aksi kelas ini membutuhkan
sebagian siklus yang memerlukan proses belajar mengajar yang efektif dikelas.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tahap Persiapan
1 Menyiapkan RPP
40
2 Materi Ajar
3 Menyiapkan
instrument ukur
Siklus I
1 Pengenalan model
2 Tatap muka I
3 Tatap muka II
4 Refleksi
Siklus II
5 Tatap muka I
6 Tatap muka II
8 Refleksi
Siklus III
9 Tatap muka I
10 Tatap muka II
12 Refleksi
41
Tahap Penyelesaian
data
14 Penyusunan hasil
penelitian
15 Penyampaian Hasil
42
3.2 Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan untuk kelas VIII. 3 SMP Negeri
menemukan hasil belajar pada kelas VIII.3 hasil belajar pada kelas VIII. 3 masih
banyak yang belum menggapai KKM. Perihal ini dibuktikan dari informasi hasil
belajar nilai ulangan setiap hari yang periset bisa dari guru mata pelajaraniiPPKn
di SMPiiNegeri 12 Kota Jambi. Oleh sebab itu subjek riset adalahiisiswa kelas
VIII. 3 SMP Negara 12 Kota Jambi dengan jumlah siswa sebanyakii32 siswa.
Data dalam riset ini berbentuk tuturan guru serta siswa baik lisan ataupun
tertulis, gambariatau potret- potret yang memperlihatkan aksi guru serta siswa/
43
Sumber informasi utama dalam riset ini merupakan hasil observasi
sepanjang penerapan aksi kelas, catatan lapangan, hasil wawancara dengan siswa
serta guru, dan hasil uji selaku informasi pendukung ditambah informasi hasil
Febrianti( 2021: 42). Sumber informasi dalam riset ini merupakan guru serta
siswa kelas VIII. 3 SMP Negara 12 Kota Jambi, dalam konteks modul pendidikan
(2020: 104). Peneliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan
observasi..
3.4.1 Observasi
cocok digunakan dalam riset yang berhubungan dengan keadaan/ interaksi belajar
tentang observasiiidilakukan lewat pengamatan secara teliti serta cermat Ali serta
Asrori( 2014: 254). iiObservasi dalam riset ini merupakan keterlibatan secara
langsung oleh periset dalam proses pendidikan yang dicoba bersama guru serta
siswa. Pada sesi ini periset membuat sesuatu lembar ataupun pedoman observasi
44
buat mengamati kegiatan belajar siswa dan aktivita mengajar guru. Dalam proses
Bagikan ciri(√) pada kolom yang cocok dengan kondisi dikala proses
45
No Aspek Yang Diamati SB B CB KB
1 Guru membuka √
maupun psikis
dicapai
5 Guru menarangkan
langkah- langkah
pendidikan
NumberedHeadTogether( N
HT)
Dst.
Berikut ciri centang(√) pada kolom yang cocok dengan kondisi dikala
pendidikan berlangsung.
46
No Aspek Yang Diamati SB B CB KB
serta doa
ketika absen
pendidikan yang di
menarangkan langkah-
langkah pendidikan
NumberedHeadTogether( N
HT)
Dst.
mengajar. Observasi kegiatan guru serta siswa dicoba dalam proses belajar
mengajar yang bertujuan buat mengenali kegiatan belajar guru serta siswa yang
47
dibesarkan dengan memakai model pendidikan numberd head together.
3.4.2 Tes
perlengkapan evaluasi merupakan. Tes hasil belajar siswa merupakan uji yang
diberikan sehabis modul pendidikan diberikan kepada siswa berbentuk uji lisan,
uji tertulis ataupun uji perbuatan buat mengenali keberhasilan pencapaian tujuan
3.4.3 Wawancara
pihak dalam riset ini ialah pewawancara( periset) yang mengajukan persoalan
serta narasumber( partisipan didik serta guru) yang membagikan jawaban atas
persoalan.
serta partisipan didik dikelas VIII. 3 SMP Negara 12 Kota Jambi. Pada guru mata
48
tentang modul yang hendak diberikan.
3.4.4 Dokumentasi
lampau yang dapat ditulis, digambar, atau karya monumental oleh seorang
individu. Mencari informasi tentang hal-hal atau variabel dalam bentuk catatan,
transkrip, novel, pesan berita, majalah, prasasti, risalah rapat, jadwal, dan
sebagainya adalah tujuan dari prosedur dokumentasi. 2013: Arikunto 274). Dalam
riset ini, iipeneliti memakai metode dokumentasi yang didapatkan dari rencana
pelaksaan pendidikan( RPP) serta silabus PPKn, serta dokumen hasil belajar siswa
yang diperoleh lewat observasi serta catatan lapangan. Tipe informasi ataupun
data yang direkam sepanjang observasi serta monitoring bisa berbentuk informasi
berikutnya. Evaluasi dicoba observer bersumber pada aspek- aspek yang sudah
disusun. Informasi berikutnya hasil belajar siswa terhadap model pendidikan yang
49
memperoleh nilai lebih besar ataupun sama dengan kriteria ketuntasan minimun
f
P= X 100 %
N
(Sudjana, 2011:131)
Keterangan :
Skor Kategori
50-75 Baik
50
Sumber: Sugiyono (2019:153)
menggunakan rumus:
X=
∑ siswa yang tuntas belajar x 100 %
∑ seluruh siswa
atauiituntasiiapabila memenuhiiiKKMiisebesar = 75
pencapaian siswa meningkat antara Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Rumusan
NO Persentase Kategori
51
1. 75%-100% Sangat Baik
2. 50%-75% Baik
3. 25%-50% Cukup
4. 0%-25% Kurang
menggunakan rumus:
X=
∑ siswa yang tuntas belajar x 100 %
∑ siswa
atauiituntasiiapabila memenuhiiiKKMiisebesar = 75
1. Riset aksi kelas ini dikatakan sukses, apabila terjalin: Yang jadi kriteria
52
baik. Jika kriteria di atas terpenuhi, maka pelaksanaan model pendidikan
berikut:
b) 50-75% = Baik
53
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin (Ekawarna 2011:15)
dihentikan apabila keadaan kelas telah menampilkan kenaikan hasil belajar siswa
Riset ini hendak dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Bunda Yanti Yunita,
1) Tahap Perencanaan
a. Menyusunirencanaipelaksanaanipembelajaran (RPP)
b. Menetapkan modul bahan ajar. Banyaknya bahan ajar yang wajib disusun
pembelajaraniiNumberedHeadTogether (NHT).
54
d. Menyusun alatiievaluasi berupa tes untuk mengetahui hasil belajar siswa
peserta didik.
NumberedHeadTogether( NHT).
NumberedHeadTogether( NHT):
1. Kegiatan Pendahuluan
pendidikan.
55
2. Kegiatan Inti
tanya
3. Kegiatan Penutup
siswa yang mendapatkan nilai peringkat hasil belajar orang yang sangat
besar serta kelompok yang sangat aktif dan nilai hasil diskusinya sangat
Pengamatan pada riset ini ialah guru serta siswa yang jadi mitra kerja
dalam PTK ini. Observasi dicoba pada tiap akhir pertemuan tiap siklus ataupun
56
sebanyak 2( 2 kali) sepanjang riset aksi kelas berlangsung, variabel yang di
a. Perhatian siswa kelas VIII.3 SMP Negeri 12 Kota Jambi dalam mengikuti
sajian bahan ajar atau scenario dari awal hingga akhir pembelajaran.
b. Uraian siswa kelas VIII. 3 SMP Negara 12 Kota Jambi tentang tujuan serta
sepanjang pendidikan.
c. Memori modul berarti yang menghubungkan data lama dengan data baru yang
hendak dipelajari.
d. Kesusahan belajar serta hambatan siswa kelas VIII. 3 SMP Negara 12 Kota
yang diterapkan.
pada tiap akhir aktivitas pendidikan serta pemberian uji pada tiap akhir siklus,
a. Reaksi siswa kelas VIII. 3 SMP Negara 12 Kota Jambi selaku tampilan buat
kerja yang menggambarkan apakah siswa kelas VIII. 3 SMP Negara 12 Kota
pendidikan.
b. Hasil belajar siswa kelas VIII. 3 SMP Negara 12 Kota Jambi sehabis menjajaki
57
Hasil kehiatan observasi serta penilaian di atas berikutnya dianalisis
a. Hasil observasi serta penilaian pada tiap- tiap siklus ditatap selaku“ akibat”.
Hasil analisis di atas jadi bawah dalam penataan refleksi ini hendak jadi
bawah dalam merancang aksi yang hendak diterapkan buat siklus berikutnya.
58