PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
GRACEELIA BERNADETTA LUBIS
NIM A1C420073
i
SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS JAMBI
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Drs. Jodion Siburian, M.Si. Dr. Ervan Johan W., S.Pd., M.Pd., M.Pd.I., CIT
NIP. 196409101991021001 NIP. 198702092018031001
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 3
1.3 Perbatasan Masalah ..................................................................................... 4
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................................... 4
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif .................................................. 8
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 15
3.2 Populasi Siswa Fase F SMA Negeri 11 Kota Jambi ................................ 16
3.3 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif ................................................... 20
3.4 Kategori Skor kemampuan berpikir kreatif.............................................. 21
3.5 Kriteria Kelayakan Validasi Instrumen .................................................... 22
3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Tes................................................................ 23
3.7 Kriteria Nilai Daya Pembeda ................................................................... 23
3.8 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ..................................................... 24
3.9 Keterlaksanaan Angket............................................................................. 25
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Waktu dan Jenis Kegiatan ............................................................................. 30
2 Lembar Wawancara Guru Biologi Fase F SMAN 11 Kota Jambi ................ 31
3 Validasi Instrumen Penelitian........................................................................ 32
4 Kriteria Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif dan Rubrik Penilaian ........ 46
5 ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) .................................................................. 47
6 Modul Ajar Pertemuan 1 Kelas Eksperimen ................................................. 48
7 Modul Ajar Pertemuan II Kelas Eksperimen ............................................... 51
8 Modul Ajar Pertemuan 1 Kelas Kontrol ...................................................... 56
9 Modul Ajar Pertemuan 2 Kelas Kontrol ...................................................... 59
10 Lembar Kerja Peserta Didik (Kelas Eksperimen) ....................................... 65
11 Lembar Kerja Peserta Didik (Kelas Kontrol) .............................................. 69
12 Kisi-Kisi Soal Pretes dan Postes ................................................................. 71
13 Soal Pre-test dan Postest ............................................................................. 72
14 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kelas Eksperimen 73
15 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kelas kontrol ..... 74
16 Surat Pelaksanaan Observasi ...................................................................... 75
17 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kretaif ......................................... 76
18 Angket Kemampuan Berpikir Kreatif ......................................................... 77
19 Lembar Validasi Observasi Kemampuan Berpikir Kreatif ......................... 78
20 Lembar Validasi Observasi Kemampuan Berpikir Kreatif ........................ 79
21 Lembar Observasi Kemapuan Berpikir Kreatif Siswa ................................ 80
22 Dokumentasi Observasi .............................................................................. 81
23 Uji Plagiat .................................................................................................. 82
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada pendidikan abad 21 daya serap siswa masih kurang optimal. Proses
manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi juga memiliki kemampuan
berpikir kreatif. Proses pembelajaran selama ini terlalu banyak menekankan pada
belum seperti yang diharapkan. Hal ini, menyebabkan siswa tidak terlibat secara
Jatmiko, 2016).
kemampuan guru dalam membuat soal yang bervariasi. Masalah yang terjadi saat
ini rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibuktikan dengan masih
sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan, dan bahan penunjang, guru
hanya fasilitator. Model pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara
terbimbing.
melibatkan peserta didik secara aktif mulai dari merumuskan masalah hingga
Direct Learning menggunakan metode ceramah dan diskusi. Sesuai dengan materi
pembelajaran dan siswa berdiskusi untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang
dipaparkan. Media yang dipakai di sekolah yaitu infocus dan powerpoint. Hasil
2
Berdasarkan hasil kuesioner melalui Google form pada peserta didik Fase F1
sebanyak 36 siswa mengenai respon terhadap kemampuan berpikir kreatif pada saat
originality (cara baru) 19,87 dan elaboration (elaborasi) 24,29 %. Hal ini
sebagai salah satu kemampuan yang diperlukan untuk saat ini. Dengan demikian
perlu diupayakan agar kemampuan berpikir kreatif siswa lebih optimal. Oleh karena
3
1.3 Perbatasan Masalah
1. Secara Teoritis dapat melatih siswa terlibat aktif dalam kemampuan berpikir
kreatif.
4
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Model inkuiri terbimbing adalah salah satu model pembelajaran, dimana guru
dan memperoleh hasil belajar dari kegiatan peserta didik. Model inkuiri terbimbing
dan mengurangi ketergantungan peserta didik terhadap guru, karena guru bukanlah
Inkuiri terbimbing adalah rangkaian suatu cara yang efektif untuk membuat
dan saling membantu dengan teman yang lain. Pembelajaran inkuiri terbimbing
pembelajaran kelompok. Dan ini mengajarkan siswa untuk memiliki rasa tanggung
5
menyelidiki sesuatu secara sistematis kristis dan logis sehingga mereka dapat
esensinya yaitu melibatkan siswa pada kasus yang nyata di dalam penyelidikan
dengan cara mengkonflontasi dengan area yang diselidiki, dengan cara membantu
Menurut (Adiputra, 2017) kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh model
pengetahuan yang dapat melekat erat pada dirinya, karena metode ini bersifat
payah belajar peserta didik telah menghasilkan penemuan baru. Peserta didik
dapat termotivasi dan terlatih secara mandiri untuk memperkuat konsep percaya
diri dalam proses kerja untuk penemuannya sehingga peserta didik dapat
2. Kelemahan atau kekurangan, dari model inkuiri terbimbing yaitu kurang sesuai
diterapkan pada kelas yang mempunyai jumlah anggota yang banyak di dalam
6
kelas model dalam penemuannya. Kebebasan peserta didik dalam belajar tidak
tujuan pembelajaran.
suatu ide atau gagasan dalam memecahkan masalah, dan saling menghubungkan
satu hal dengan hal lainnya untuk menemukan makna. Kemampuan berpikir kreatif
Berpikir kreatif yaitu proses seseorang dalam menemukan ide baru yang
berbeda dengan ide yang telah ada sebelumnya. Ide itu dapat memunculkan macam
Berpikir kreatif adalah sebuah proses yang mengembangkan ide yang tidak
biasa dan menghasilkan pemikiran yang baru yang memiliki ruang lingkup yang
mengembangkan ide yang tidak biasa, berkualitas, dan sesuai tugas. Hal tersebut
7
menunjukkan bahwa berpikir kreatif dapat mengembangkan daya pikir yang
(kelancaran) yang mengacu pada kebenaran dan kelancaran jawaban yang diberikan
siswa. Kedua, flexibility (keragaman) yang mengacu pada cara yang berbeda dan
Ketiga, originality (cara baru) mengacu pada cara yang baru muncul dari diri siswa
sendiri dan hanya dimiliki oleh siswa yang dituangkan dalam menyelesaikan
Menurut (Tawil & Haris, 2016) terdapat beberapa indikator berpikir kreatif
8
No Aspek Yang Diukur Indikator
e. Dalam membahas atau berdiskusi suatu situasi selalu
mempunyai posisi yang berbeda atau bertentangan dari
mayoritas kelompok.
f. Kemampuan memikirkan berbagai cara berbeda dalam
menyelesaikan suatu masalah.
g. Kemampuan menggolongkan hal-hal menurut kategori
yang berbeda.
h. Kemampuan mengubah arah berfikir secara spontan.
3. Keaslian (Originality) a. Kemampuan memikirkan masalah atau hal-hal yang
tidak pernah terfikirkan oleh orang lain.
b. Kemampuan mempertanyakan cara yang lama dan
berusaha memikirkan cara yang baru.
c. Memilih a-simetris dalam menggambarkan atau
membuat desain.
d. Kemampuan memiliki cara berfikir yang lain dari yang
lain.
e. Kemampuan mencari pendekatan baru.
f. Kemampuan untuk menemukan penyelesaian baru,
setelah membaca atau mendengar gagasan.
g. Lebih senang mensintesis daripada menganalisis
situasi.
4. Elaborasi (Elaboration) a. Kemampuan melakukan langkah terperinci untuk
mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban
atau pemecahan masalah.
b. Kemampuan mengembangkan atau memperkaya
gagasan orang lain.
c. Kemampuan mencoba atau menguji secara detail untuk
melihat arah yang akan ditempuh.
d. Mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak
puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana.
e. Kemampuan menambahkan garis-garis, warna-warna
dan bagian-bagian terhadap gambarnya sendiri atau
gmabar orang lain.
karena model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat berorietas pada siswa dan
tidak hanya berorientasi pada guru saja. Terutama dalam menghadapi permasalahan
9
terbimbing agar siswa dapat lebih aktif dan fokus saat pembelajaran berlangsung.
Model pembelajaran inkuiri terbimbing ini dapat membentuk rasa tanggung jawab,
penyelesaian masalah.
Fokus utama dalam pembelajaran kasus ini bertujuan agar siswa dapat aktif
pernah dialami. Dengan pembelajaran dari kasus nyata dan diskusi dengan
penerapan inkuiri terbimbing ini membuat siswa menjadi pemikir kreatif dalam
beberapa peneliti sebelumnya. Berikut ini beberapa penelitian yang relevan dengan
Sikap Kreatif Siswa Pada Praktikum Penjernihan Air”, Pendidikan Kimia Fakultas
lembar observasi jumlah siswa tertinggi yang mendapatkan nilai sikap kreatif baik
10
Program siswa tersebut dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran berorientasi
konsep dan kinerja ilmiah siswa. Hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh siswa
telah berada diatas KKM yang ditentukan penelitian dengan ketuntasan 100%.
Penelitian yang dilakukan oleh (Murjani & Hamid, 2016) yang berjudul
siswa pada aspek fluency (8,33%), flexibility (16,7%), elaboration (8,33%), dan
originality (1,15%).
Negeri Medan, Sumatera Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) terdapat
11
pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa;
(2) terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa
kritis siswa; (4) terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery siswa; dan (5)
12
2.6 Kerangka Berpikir
Permasalahan Solusi
Penelitian Relevan
Penerapan model
pembelajaran Inkuiri
Terbimbing memiliki
pengaruh untuk
meningkatkan
kemampuan berpikir
kreatif siswa.
13
2.6 Hipotesis
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Jl. Sersan Anwar Bay, Bagan Pete, Kecamatan. Alam Barajo, Kota Jambi. Waktu
penelitian dilaksanakan pada semester genap 2023/2024. Rincian waktu dan jenis
Keterangan :
T1 : Pre-test untuk kelas eksperimen maupun kontrol
T2 : Post-test untuk kelas ekperimen maupun kontrol
X1 : Implementasi model Inkuiri Terbimbing
X2 : Implementasi model Direct Learning
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y). Variabel bebas yaitu model Inkuiri terbimbing dan variabel terikatnya
melalui 6 tahapan, yaitu: (1) Menyajikan pertanyaan atau masalah; (2) Membuat
15
hipotesis; (3) Merancang percobaan; (4) Melakukan percobaan untuk memperoleh
informasi; (5) Mengumpulkan data dan menganalisis data dan (6) Membuat
kesimpulan.
siswa, 2) Inti, guru menyampaikan materi pembelajaran secara rinci kepada siswa,
berlangsung dan memberikan tugas berupa LKPD kepada siswa untuk dikerjakan
di rumah.
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan atau kelompok yang dijadikan target dalam
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI atau Fase F SMA Negeri 11 Kota Jambi
Tahun ajaran 2023/2024 yang terdiri dari lima kelas, yaitu kelas F1 yang berjumlah
berjumlah 36 orang, dan F5 yang berjumlah 36 orang. Populasi siswa Fase F SMA
16
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian terdiri atas dua kelas yaitu kelas eksperimen sebagai
perlakuan model Inkuiri Terbimbing dan kelas kontrolnya sebagai perlakuan model
dan uji homogenitas melalui hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran Biologi.
teknik pengambilan sampel dengan tujuan tertentu. Alasan penggunaan teknik ini
setiap kelas. Untuk kelas eksperimen memiliki jumlah siswa 36 orang dan untuk
kelas kontrol memiliki jumlah siswa 36 orang. Berdasarkan hasil uji normalitas dan
homogenitas, akan dipilih dua kelas secara acak dari kelas-kelas yang homogen
1. Mempersiapkan data yang ingin diuji dalam bentuk file excel. Setelah itu,
2. Setelah data view masukkan data kemampuan berpikir kreatif yang sudah
dipersiapkan.
17
3. Klik analyze lalu pilih descriptive statistic, dimasukkan sesuai tempat
4. Interpretasikan hasil uji normalitas dengan melihat nilai signifikansi. Jika nilai
signifikansi (Sig) > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal dan jika
didapatkan nilai signifikansi (Sig) < 0,05 maka data penelitian tidak
berdistribusi normal.
1. Memasukkan data variabel yang telah disusun dalam satu kolom. Kemudian
dimasukkan variabel pertama dan dilanjutkan dengan variabel kedua dari baris
2. Membuat pengkodean kelas dengan membuat variabel baru yang telah diberi
dependent list dan kode kelas pada bagian factor list. Kemudian pilih Plots dan
7. Cara penafsiran uji Levene, jika nilai Levene Statistic > 0,05 maka variasi data
adalah homogen.
18
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data diambil dalam penelitian mencakup penggunaan teknik tes dan non tes.
Instrument tes terdiri dari soal pre-test da post-test, sementara instrumen non tes
meliputi angket kemampuan berpikir kreatif dan lembar observasi untuk mengamati
digunakan meliputi ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), Modul Ajar, dan LKPD.
3.5.1 Observasi
Jenis instrumen yang digunakan berupa skala penilaian (rating scale). Bentuk
skala penelitian yang digunakan yaitu menurut ukuran angka. Kategori penilaian
yang digunakan pada observasi berupa angka. Pada lembar observasi terdapat dua
pilihan jawaban, yaitu “Ya” atau “Tidak”. Dengan ketentuan skor 1 jika jawaban
3.5.2 Angket
Angket yang akan digunakan adalah angket tertutup yang setiap pertanyaan
3.5.3 Tes
Tes merupakan tes tertulis berupa pre-test dan post-test yang berbentuk uraian
untuk mengukur kemampuan berpikir kreatf siswa, tes kemampuan berpikir kreatif
Bentuk soal yang digunakan berupa soal essai sebanyak 10 soal. Desain jawaban
20
No Aspek Yang Diukur Indikator
4. Elaborasi (Elaboration) a. Kemampuan melakukan langkah terperinci untuk mencari
arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau
pemecahan masalah.
b. Kemampuan mengembangkan atau memperkaya gagasan
orang lain.
c. Kemampuan mencoba atau menguji secara detail untuk
melihat arah yang akan ditempuh.
d. Mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas
dengan penampilan yang kosong atau sederhana.
e. Kemampuan menambahkan garis-garis, warna-warna dan
bagian-bagian terhadap gambarnya sendiri atau gmabar
orang lain.
komunikasi yang dicapai. Selanjutnya, skor perindikator dan skor akhir pada
Nilai Kategori
86 < Skor ≤ 100 Sangat baik
71 < Skor ≤ 86 Baik
56 < Skor ≤ 71 Cukup baik
41 < Skor ≤ 56 Kurang baik
< 40 Sangat kurang baik
(Sumber: Rupalestari & Prabawanto, 2020)
Teknik validasi instrumen penelitian dilakukan melalui dua cara. Instrumen tes
hasil belajar kognitif dilakukan melalui uji validitas, uji reliabilitas, tingkat
kesukaran soal, dan uji daya pembeda. Instrumen non tes berupa perangkat
bidangnya. Hasil pertimbangan dari para ahli diperoleh nilai, selanjutnya nilai
Tabel kriteria kelayakan validasi instrumen PAP Tipe 1 disajikan pada Tabel 3.5.
21
Tabel 3. 5 Kriteria Kelayakan Validasi Instrumen
Rentang Kriteria
81 % - 100 % Sangat valid
61 % - 80 % Valid
41 % - 60 % Cukup
21 % - 40 % Kurang valid
0 % - 20 % Tidak valid
(Sumber: Rizal & Wulandari, 2020)
digunakan dalam peneliti layak atau tidak untuk diberikan kepada siswa. Uji
4. Beri tanda ceklis pada kolom pearson, to tailet dan flag, kemudian klik OK.
5. Penafsiran hasil
a. Jika Thitung ≥ Ttabel (uji dua sisi dengan sig 0,05) maka soal ditanyakan valid.
b. Jika Thitung ≤ Ttabel (uji dua sisi dengan sig 0,05) maka soal ditanyakan tidak
valid.
Uji reliabilitas soal pre-test dan post test menggunakan software SPSS dengan
5. Klik statistics → beri tanda ceklis pada item, scale, dan scale of item deleted.
22
6. Klik continue → OK.
7. Penafsiran hasil
d. Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah, kemungkinan terdapat satu atau
Uji tingkat kesukaran soal pre-test dan post-test diuji dengan menggunakan
software SPSS. Untuk menafsirkan tingkat kesukaran dapat digunakan kriteria pada
Tabel 3.6
Uji daya pembeda soal pre-test dan post-test diuji dengan menggunakan
software SPSS. Untuk menafsirkan daya pembeda dapat digunakan kriteria pada
Tabel 3.7
Nilai Kriteria
D > 0,40 Sangat baik
0,30 < D ≤ 0,40 Baik
0,20 < D ≤ 0,30 Cukup
D ≤ 0,20 Jelek
(Sumber: Magdalena et al., 2021)
23
3.7 Validasi Instrumen Perangkat Pembelajaran
digunakan oleh peneliti meliputi ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), Modul Ajar,
𝑙𝑡
𝑃= 𝑥 100 %
𝑙𝑠
Keterangan:
3.8.2 Angket
Data angket dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑥
𝑆= 𝑥 100 %
𝑃
Keterangan:
𝑆 = Aktivitas siswa
𝑥 = Jumlah skor yang diperoleh
𝑃 = Jumlah skor maksimal
24
Hasil perhitungan persentase angket akan dianalisis untuk mengetahui keaktifan
siswa saat pembelajaran. Kriteria tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut:
normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan software SPSS dengan langkah-
1. Mempersiapkan data yang ingin diuji dalam bentuk file excel. setelah itu
dipersiapkan.
4. Penafsiran nilai
a. Jika nilai signifikansi (Sig) > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal
b. Jika nilai signifikansi (Sig) < 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi
normal
memiliki varian yang homogen atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan
25
1. Masukkan data yang sudah disiapkan pada dokumen excel.
3. Klik OK.
4. Penafsiran nilai
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka menunjukkan kelompok data berasal dari
statistik yang diuji dan dasar pengambilan keputusan uji ancova adalah sebagai
berikut:
1. Hipotesis statistic
populasi kedua)
kedua).
26
1. Siapkan data terlebih dahulu di Microsoft Excel. Buatlah kode 1 untuk kelas
2. Input data. Buka program SPSS dan klik variabel view. Selanjutnya ketikkan
nama- nama variabel yang digunakan yaitu Pre-test, Post-test, dan model. Pada
kolom measure variabel Pre-test dan Post test diubah menjadi scale dan untuk
dari kedua kelas secara bersamaan maka untuk variabel kelas di klik titik tiga
pada kolom value dan ditambahkan dua kelas yaitu eksperimen dan kontol
dengan cara mengetikkan kode kelas di kolom value dan nama kelas di kolom
label selanjutnya klik add lalu OK. Klik data view di pojok kiri bawah dan
copypaste data yang telah dibuat di Microsoft Excel. Diurutkan dara dari kelas
3. Analisis data. Selanjutnya klik Analyze lalu General Linier Model dan
Fixed Factors dan Pre-test ke Covariate selanjutnya klik Model dan pilih Full
4. Klik Options dan masukkan Overall dan Model ke Display Means for, beri
centang Compare main effect dan pilih Bonferroni selanjutnya beri centang
27
DAFTAR RUJUKAN
28
Larutan Penyangga. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 7(2), 103–108.
Nurmayani, L., Doyan, A., & Verawati, N. N. S. P. (2018). Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 4(1), 98–104.
https://doi.org/10.29303/jpft.v4i1.548
Ramadhana, R., & Hadi, A. (2021). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis E-Learning Berbantuan LKPD Elektronik Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 380–389.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1778
Rizal, A. N., & Wulandari, S. S. (2020). c. Jurnal Pendidikan Administrasi
Perkantoran (JPAP), 8(2), 194–204.
https://doi.org/10.26740/jpap.v8n2.p194-204
Rupalestari, D., & Prabawanto, S. (2020). Students’ creative thinking skill and its
influential factors in quadrilateral topic viewed by students’ cognitive. Journal
of Physics: Conference Series, 1521(3). https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1521/3/032054
Sani, R. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm.173-174. ResearchGate, October, 173–
174.
Syarifuddin. (2013). Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti. CV Budi Utama, 2018.
https://doi.org/https://elibrary.bsi.ac.id/readbook/212030/inovasi-baru-
kurikulum-2013-pendidikan-agama-islam-dan-budi-pekerti-revisi-2018-
Tawil, M., & Haris, A. (2016). Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif Fisika pada
Peserta Didik Kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang. Jurnal Pendidikan
Fisika, 4(1), 127–144.
Ulandari, N., Putri, R., Ningsih, F., & Putra, A. (2019). Efektivitas Model
Pembelajaran Inquiry terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada
Materi Teorema Pythagoras. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan
Matematika, 3(2), 227–237. https://doi.org/10.31004/cendekia.v3i2.99
Utami, N. indri. T. dkk. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
(Guided Inquiry) pada Materi Sistem Koordinasi untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains pada Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Batik 2 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Biologi, 7, 108–118.
Yeritia, S., Wahyudi, W., & Rahayu, S. (2017). The Influence of Guided Inquiry
Learning Model on Concept Mastery and Critical Thinking Ability in Physics
Class X SMAN 1 Kuripan Academic Year 2017/2018. Jurnal Pendidikan
Fisika Dan Teknologi, 3(2), 181–187.
Zulvawati, A., Isnaini, M., & Imtihana, A. (2019). Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Al-Islam Di Smp Muhammadiyah 4 Palembang. Jurnal PAI Raden Fatah,
1(1), 62–67. https://doi.org/10.19109/pairf.v1i1.3011
29
LAMPIRAN
30
Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru Biologi Fase F SMAN 11 Kota Jambi
A. Identitas Narasumber
Nama : Anselmus Gita Utama, S.Pd
Profesi : Guru Biologi
Sekolah : SMA Negeri 11 Kota Jambi
B. Daftar Pertanyaan
NO Komponen Wawancara Informasi yang diperoleh
1. Kurikulum apa yang digunakan untuk Kurikulum yang digunakan di kelas 11 atau Fase
kelas 11 di SMA Negeri 11 Kota F adalah kurikulum merdeka.
Jambi?
2. Strategi apa yang Bapak/Ibu gunakan Memberikan pertanyaan contohnya melalui
dalam proses pembelajaran? menonton video.
3. Model pembelajaran apa yang Untuk model pembelajaran yang paling
digunakan Bapak/Ibu gunakan dalam digunakan adalah Direct Learnng dengan metode
proses pembelajaran? Apakah model ceramah dan diskusi.
yang digunakan sama semua topik
pelajaran?
4. Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan Metode pembelajaran yang dilakukan adalah
dalam proses pembelajaran? ceramah dan diskusi. Materi pembelajaran
diberikan permasalahan peserta didik untuk
diselesaikan bersama-sama dalam kelompok.
5. Media apa saja yang digunakan Media yang digunakan powerpoint yang
dalam proses pembelajaran? ditayangkan melalui proyektor.
6. Apakah semua siswa aktif dalam Tidak semua siswa aktif dalam proses
proses pembelajaran? pembelajaran.
7. Bagaimana bentuk tes yang Bentuk tes yang digunakan dalam ulangan harian
Bapak/Ibu gunakan dalam yaitu lisan dan tertulis.
melaksanaakan ulangan harian atau
ujian lainnya?
8. Bagaimana kemampuan berpikir Kemampuan berpikir kreatif rendah.
kreatif siswa?
9. Permasalahan atau kesulitan apa yang Kesulitan yang dihadapi yaitu ketika siswa
dihadapi dalam proses pembelajaran? ngantuk dan tidak fokus dalam proses
pembelajaran berlangsung.
10. Untuk menghadapi kesulitan siswa Untuk mengatasi kesulitan dalam memahami
dalam memahami materi, solusi apa materi yaitu dengan menampilkan video sembari
yang Bapak/Ibu berikan? menjelaskan mengenai apa isi video yang
ditayangkan.
11. Berapa jumlah siswa kelas XI SMAN 180 siswa (dalam 5 kelas dikarenakan yang
1 Kota Jambi? diampu Pak Gita hanya 3 kelas saja).
31
Lampiran 3 Validasi Instrumen Penelitian
Validator I
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
A. Petunjuk
1. Mohon kesediaan Bapak untuk menilai ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) yang
dikembangkan berdasarkan aspek dan kriteria yang tercantum dalam instrumen ini.
2. Bapak dapat memberikan penilaian dengan cara memberi tanda cek (ü ) pada kolom yang
telah diberikan
3. Mohon memberikan komentar umum dan saran pada tempat yang disediakan.
4. Keterangan skala penilaian
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
B. Tabel Penilaian
Skor Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
Komponen ATP
1. Keterkaitan antara komponen-komponen alur tujuan
pembelajaran dengan capaian pembelajaran
2. Keterkaitan antara komponen-komponen alur tujuan
pembelajaran secara fungsional dalam mencapai
kompetensi yang dituju
Kompetensi dan Lingkup Materi
3. Kesesuaian kompetensi dengan capaian pembelajaran
4. Kesesuaian lingkup materi dengan capaian
pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
5. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan
kompetensi
6. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan
lingkup materi
Alokasi Waktu
7. Kesesuaian alokasi waktu untuk mencapai capaian
pembelajaran
8. Kesesuaian alokasi waktu untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Pokok Materi
9. Kesesuaian pokok materi dengan lingkup materi
10. Kesesuaian pokok materi dengan tujuan pembelajaran
Model/Metode
11. Kesesuaian model dan metode pembelajaran yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
32
12. Ketepatan pemilihan model dan metode pembelajaran
dengan pokok materi pembelajaran
Sumber Belajar
13. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan
pembelajaran
14. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik
materi pembelajaran
Skor Total
Rata-Rata
Saran dan Komentar
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
33
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
MODUL AJAR
A. Petunjuk
1. Mohon kesediaan Bapak untuk menilai modul ajar yang telah dikembangkan berdasarkan
aspek dan kriteria yang tercantum dalam instrumen ini.
2. Bapak dapat memberikan penilaian dengan cara memberi tanda cek (ü ) pada kolom yang
telah diberikan
3. Mohon memberikan komentar umum dan saran pada tempat yang disediakan.
4. Keterangan skala penilaian
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
B. Tabel Penilaian
Skor Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
A. Informasi Umum
Identitas
1. Kesesuaian identitas dengan capaian pembelajaran
2. Kesesuaian identitas dengan alur tujuan pembelajaran
Kompetensi Awal dan Profil Pelajar Pancasila
3. Kesesuaian dengan capaian pembelajaran
4. Kesesuaian dengan mata pelajaran
Sarana dan Prasarana
5. Kesesuaian sarana dan prasarana dengan tujuan
pembelajaran
6. Kesesuaian sarana dan prasarana dengan model dan
metode pembelajaran yang digunakan
Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
7. Kesesuaian model, pendekatan, dan metode
pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran
8. Ketepatan pemilihan model, pendekatan, dan metode
pembelajaran dengan pokok materi pembelajaran
B. Kompetensi Inti
Tujuan Pembelajaran
9. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan alur tujuan
pembelajaran
10. Kesesuaian aspek pemahaman sains dalam tujuan
pembelajaran
11. Kesesuaian aspek keterampilan proses dalam tujuan
pembelajaran
Pemahaman Bermakna
12. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
13. Keterkaitan dengan pokok materi
34
Pertanyaan Pemantik
14. Kesesuaian dengan pemahaman bermakna
15. Keterkaitan dengan pokok materi
Kegiatan Pembelajaran
16. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap
pembelajaran
17. Kecukupan waktu yang dialokasikan pada setiap
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran
18. Ketepatan tahapan pembelajaran dengan sintaks
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Assesmen
19. Kesesuaian teknik penilaian dengan aspek yang dinilai
(sikap, pemahaman konsep, dan keterampilan proses)
20. Kelengkapan perangkat assesmen (kisi-kisi,
soal/lembar assesmen, dan rubrik penskoran)
Refleksi Guru dan Peserta Didik
21. Kesesuaian pertanyaan dengan hasil pembelajaran
yang telah terlaksana
22. Kesesuaian pertanyaan dengan orang yang dituju
C. Lampiran
Materi
23. Kesesuaian materi dengan capaian pembelajaran
24. Kesesuaian materi dengan alur tujuan pembelajaran
Sumber Belajar Referensi Guru dan Peserta Didik
25. Kesesuaian sumber belajar dengan alur tujuan
pembelajaran
26. Kesesuaian sumber belajar (buku) dengan materi
pembelajaran
Glosarium
27. Kesesuaian dengan isi materi pembelajaran
28. Kesesuaian dengan kegiatan pembelajaran
Skor Total
Rata-Rata
Saran dan Komentar
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
35
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
A. Petunjuk
1. Mohon kesediaan Bapak untuk menilai LKPD yang dikembangkan berdasarkan aspek dan
kriteria yang tercantum dalam instrumen ini.
2. Bapak dapat memberikan penilaian dengan cara memberi tanda cek (ü ) pada kolom yang
telah diberikan.
3. Mohon memberikan komentar umum dan saran pada tempat yang disediakan.
4. Keterangan skala penilaian
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
B. Tabel Penilaian
Skor Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 45
A. Kelengkapan Unsur LKPD
1. Mata pelajaran
2. Materi pembelajaran
3. Tujuan pembelajaran
4. Petunjuk pengisian beserta pertanyaan
B. Kriteria Isi
Kesesuaian Materi Pelajaran dengan Capaian Pembelajaran
LKPD 1
LKPD 2
5.
LKPD 3
LKPD 4
Kesesuaian Tujuan Pembelajaran dengan Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
LKPD 1
LKPD 2
6.
LKPD 3
LKPD 4
Fakta, konsep, dan gambar sudah benar
LKPD 1
LKPD 2
7.
LKPD 3
LKPD 4
C. Kriteria Penyajian
Penyajian materi sesuai
LKPD 1
LKPD 2
8.
LKPD 3
LKPD 4
Kegiatan yang disajikan membangkitkan rasa ingin tahu
9. LKPD 1
36
LKPD 2
LKPD 3
LKPD 4
Gambar dapat membantu pemahaman peserta didik untuk berinteraksi dengan sumber-
sumber belajar
LKPD 1
LKPD 2
10.
LKPD 3
LKPD 4
D. Penggunaan Bahasa
Menggunakan bahasa yang sesuai
LKPD 1
LKPD 2
11.
LKPD 3
LKPD 4
Penulisan LKPD menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
LKPD 1
LKPD 2
12.
LKPD 3
LKPD 4
Penulisan LKPD menggunakan istilah yang tepat dan mudah dipahami
LKPD 1
LKPD 2
13.
LKPD 3
LKPD 4
Menggunakan kalimat yang sederhana
LKPD 1
LKPD 2
14.
LKPD 3
LKPD 4
Skor Total
Rata-Rata
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
37
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
Jambi, ...... Desember 2023
Validator
38
Validator II
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
39
14. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik
materi pembelajaran
Skor Total
Rata-Rata
Saran dan Komentar
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
40
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
MODUL AJAR
Nama Penilai : Dr. Ervan Johan Wicaksana, S.Pd., M.Pd., M.Pd.I., CIT
Instansi : Dosen Pendidikan Biologi Universitas Jambi
Judul Penelitian : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa SMA
Peneliti : Graceelia Bernadetta Lubis
NIM : A1C420073
Program Studi : Pendidikan Biologi
A. Petunjuk
1. Mohon kesediaan Bapak untuk menilai modul ajar yang telah dikembangkan berdasarkan
aspek dan kriteria yang tercantum dalam instrumen ini.
2. Bapak dapat memberikan penilaian dengan cara memberi tanda cek (ü ) pada kolom yang
telah diberikan
3. Mohon memberikan komentar umum dan saran pada tempat yang disediakan.
4. Keterangan skala penilaian
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
B. Tabel Penilaian
Skor Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
A. Informasi Umum
Identitas
1. Kesesuaian identitas dengan capaian pembelajaran
2. Kesesuaian identitas dengan alur tujuan pembelajaran
Kompetensi Awal dan Profil Pelajar Pancasila
3. Kesesuaian dengan capaian pembelajaran
4. Kesesuaian dengan mata pelajaran
Sarana dan Prasarana
5. Kesesuaian sarana dan prasarana dengan tujuan
pembelajaran
6. Kesesuaian sarana dan prasarana dengan model dan
metode pembelajaran yang digunakan
Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
7. Kesesuaian model, pendekatan, dan metode
pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran
8. Ketepatan pemilihan model, pendekatan, dan metode
pembelajaran dengan pokok materi pembelajaran
B. Kompetensi Inti
Tujuan Pembelajaran
9. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan alur tujuan
pembelajaran
10. Kesesuaian aspek pemahaman sains dalam tujuan
pembelajaran
11. Kesesuaian aspek keterampilan proses dalam tujuan
pembelajaran
Pemahaman Bermakna
12. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
13. Keterkaitan dengan pokok materi
Pertanyaan Pemantik
14. Kesesuaian dengan pemahaman bermakna
15. Keterkaitan dengan pokok materi
41
Kegiatan Pembelajaran
16. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap
pembelajaran
17. Kecukupan waktu yang dialokasikan pada setiap
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran
18. Ketepatan tahapan pembelajaran dengan sintaks
model pembelajaran Flipped Classroom
Assesmen
19. Kesesuaian teknik penilaian dengan aspek yang dinilai
(sikap, pemahaman konsep, dan keterampilan proses)
20. Kelengkapan perangkat assesmen (kisi-kisi,
soal/lembar assesmen, dan rubrik penskoran)
Refleksi Guru dan Peserta Didik
21. Kesesuaian pertanyaan dengan hasil pembelajaran
yang telah terlaksana
22. Kesesuaian pertanyaan dengan orang yang dituju
C. Lampiran
Materi
23. Kesesuaian materi dengan capaian pembelajaran
24. Kesesuaian materi dengan alur tujuan pembelajaran
Sumber Belajar Referensi Guru dan Peserta Didik
25. Kesesuaian sumber belajar dengan alur tujuan
pembelajaran
26. Kesesuaian sumber belajar (buku) dengan materi
pembelajaran
Glosarium
27. Kesesuaian dengan isi materi pembelajaran
28. Kesesuaian dengan kegiatan pembelajaran
Skor Total
Rata-Rata
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
42
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama Penilai : Dr. Ervan Johan Wicaksana, S.Pd., M.Pd., M.Pd.I., CIT
Instansi : Dosen Pendidikan Biologi Universitas Jambi
Judul Penelitian : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa SMA
Peneliti : Graceelia Bernadetta Lubis
NIM : A1C420073
Program Studi : Pendidikan Biologi
A. Petunjuk
1. Mohon kesediaan Bapak untuk menilai LKPD yang dikembangkan berdasarkan aspek dan
kriteria yang tercantum dalam instrumen ini.
2. Bapak dapat memberikan penilaian dengan cara memberi tanda cek (ü ) pada kolom yang
telah diberikan.
3. Mohon memberikan komentar umum dan saran pada tempat yang disediakan.
4. Keterangan skala penilaian
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
B. Tabel Penilaian
Skor Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 45
E. Kelengkapan Unsur LKPD
1. Mata pelajaran
2. Materi pembelajaran
3. Tujuan pembelajaran
4. Petunjuk pengisian beserta pertanyaan
F. Kriteria Isi
Kesesuaian Materi Pelajaran dengan Capaian Pembelajaran
LKPD 1
LKPD 2
5.
LKPD 3
LKPD 4
Kesesuaian Tujuan Pembelajaran dengan Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
LKPD 1
LKPD 2
6.
LKPD 3
LKPD 4
Fakta, konsep, dan gambar sudah benar
LKPD 1
LKPD 2
7.
LKPD 3
LKPD 4
G. Kriteria Penyajian
Penyajian materi sesuai
LKPD 1
LKPD 2
8.
LKPD 3
LKPD 4
Kegiatan yang disajikan membangkitkan rasa ingin tahu
9. LKPD 1
43
LKPD 2
LKPD 3
LKPD 4
Gambar dapat membantu pemahaman peserta didik untuk berinteraksi dengan sumber-
sumber belajar
LKPD 1
LKPD 2
10.
LKPD 3
LKPD 4
H. Penggunaan Bahasa
Menggunakan bahasa yang sesuai
LKPD 1
LKPD 2
11.
LKPD 3
LKPD 4
Penulisan LKPD menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
LKPD 1
LKPD 2
12.
LKPD 3
LKPD 4
Penulisan LKPD menggunakan istilah yang tepat dan mudah dipahami
LKPD 1
LKPD 2
13.
LKPD 3
LKPD 4
Menggunakan kalimat yang sederhana
LKPD 1
LKPD 2
14.
LKPD 3
LKPD 4
Skor Total
Rata-Rata
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
44
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
Nama Penilai : Dr. Ervan Johan Wicaksana, S.Pd., M.Pd., M.Pd.I., CIT
Instansi : Dosen Pendidikan Biologi Universitas Jambi
Judul Penelitian : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa SMA
Peneliti : Graceelia Bernadetta Lubis
NIM : A1C420073
Program Studi : Pendidikan Biologi
A. Petunjuk
1. Mohon kesediaan Bapak untuk menilai modul ajar yang telah dikembangkan berdasarkan
aspek dan kriteria yang tercantum dalam instrumen ini.
2. Bapak dapat memberikan penilaian dengan cara memberi tanda cek (ü ) pada kolom yang
telah diberikan
3. Mohon memberikan komentar umum dan saran pada tempat yang disediakan.
4. Keterangan skala penilaian
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
B. Tabel Penilaian
Skor Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
Kesesuaian Isi
1. Kesesuaian soal dengan indikator pembelajaran
2. Kesesuaian soal dengan indikator kemampuan
berpikir kreatif
3. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal
4. Kejelasan perintah pengisian setiap soal
5. Soal yang diberikan sesuai dengan materi yang
diajarkan
Kebahasaan
6. Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti
7. Kalimat soal sesuai (tidak menimbulkan makna
ganda)
8. Huruf dan nomor ditulis dengan jelas
Jumlah
Rata-rata
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
45
Lampiran 4 Kriteria Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif dan Rubrik Penilaian
46
Lampiran 5 ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
Elemen :
Pemahaman Biologi
Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F, Peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan struktur sel serta bioproses yang terjadi, seperti membran dan pembelahan sel;
menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem pencernaan dengan fungsinya, serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ
tersebut; memahami fungsi enzim dan mengenal proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh; serta memiliki kemampuan menerapkan konsep pewarisan
sifat, pertumbuhan dan perkembangan, mengevaluasi gagasan baru mengenai evolusi, dan inovasi teknologi biologi.
47
Lampiran 6 Modul Ajar Pertemuan 1 Kelas Eksperimen
MODUL AJAR
MATA PELAJARAN BIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
Penyusun : Graceelia Bernadetta Lubis
Satuan Pendidikan : SMA Negeri
Tahun Ajaran : 2023/2024
Fase/Kelas : F/XI
Alokasi waktu : 2 JP
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami, menganalisis zat makanan yang baik bagi sistem pencernaan
tubuh beserta organ yang berperan.
Ketersediaan Materi Profil Pelajar Pancasila
1. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi : YA/ Bernalar kritis
TIDAK Mandiri
2. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk Kreatif
siswa yang sulit memahami konsep :YA/ TIDAK Bergotong royong
48
2. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
3. Guru menyuruh siswa untuk membuat pertanyaan atas video yang
sudah ditonton siswa.
Sintaks 4 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi;
4. Guru memberikan LKPD terkait materi sistem pencernaan
5. Peserta didik mengidentifikasi masalah yang telah disediakan pada
LKPD
6. Peserta didik merumuskan solusi yang akan dilakukan
Sintaks 5 Mengumpulkan data dan menganalisis data
7. Guru mengumpulkan data dan menganalisis pekerjaan siswa
Sintak 6 Membuuat kesimpulan
8. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan atas kegiatan atau
tugas yang diberikan guru
Penutup 10 menit
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Peserta didik diminta untuk mencatat tugas
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaannya selama
mengikuti pembelajaran
4. Peserta didik menyampaikan salam penutup
49
LAMPIRAN
Materi Ajar
Zat Makanan
Makhluk hidup mengkonsumsi makananan untuk memenuhi kebutuhan
energinya. Makanan yang dikonsumsi akan dicerna menjadi molekul–molekul kecil
atau sederhana agar dapat digunakan oleh sel–sel tubuh. Pada dasarnya makanan
yang dimakan mengandung zat–zat makanan yang dikelompokkan menurut jumlah
yang dubutuhkan yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan
yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut dengan zat makanan makro,
contohnya karbohidrat, protein, lemak serta air. Sedangkan, zat makanan yang
diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit disebut dengan zat makanan mikro yang
berupa vitamin dan mineral. Makanan yang dikonsumsi oleh makhluk hidup akan
diuraikan dalam suatu sistem yang disebut sebagai sistem pencernaan.
Sistem Pencernaan
Pencernaan makanan adalah suatu proses penghancuran makanan dari yang
ukuran besar menjadi ukuran kecil. Ada dua proses pencernaan manusia, yaitu
pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan secara mekanik adalah
proses penghancuran makanan dari bentuk besar menjadi keci. Proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Hal ini terjadi pada manusia dan
mamalia. Pencernaan secara kimiawi adalah perubahan makanan dari zat kompleks
menjadi zat sederhana dengan menggunakan enzim. Proses pencernaan
berlangsung di dalam saluran pencernaan atau organ pencernaan. Makanan dapat
diserap oleh saluran pencernaan makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh setelah
menjadi molekul kecil.
50
Lampiran 7 Modul Ajar Pertemuan II Kelas Eksperimen
MODUL AJAR
MATA PELAJARAN BIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
Penyusun : Graceelia Bernadetta Lubis
Satuan Pendidikan : SMA Negeri
Tahun Ajaran : 2023/2024
Fase/Kelas : F/XI
Alokasi waktu : 2 JP
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami, menganalisis zat makanan yang baik bagi sistem pencernaan
tubuh beserta organ yang berperan
Ketersediaan Materi Profil Pelajar Pancasila
3. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi : YA/ Bernalar kritis
TIDAK Mandiri
4. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk Kreatif
siswa yang sulit memahami konsep :YA/ TIDAK Bergotong royong
51
2. Siswa menganalisis bagaimana makanan bergerak melalui saluran
pencernaan melalui video
3. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
4. Guru menyuruh siswa untuk membuat pertanyaan atas video yang
sudah ditonton siswa.
Sintaks 4 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi;
5. Guru memberikan LKPD terkait materi sistem pencernaan
6. Peserta didik mengidentifikasi masalah yang telah disediakan pada
LKPD
7. Peserta didik merumuskan solusi yang akan dilakukan
Sintaks 5 Mengumpulkan data dan menganalisis data
8. Guru meminta siswa mengumpulkan data dan menganalisis
pekerjaan siswa
Sintaks 6 Membuat kesimpulan
9. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan atas kegiatan atau
tugas yang diberikan guru
Penutup 10 menit
5. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
6. Peserta didik diminta untuk mencatat tugas
7. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaannya selama
mengikuti pembelajaran
8. Peserta didik menyampaikan salam penutup
52
LAMPIRAN
MATERI AJAR
53
3) Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri
rongga perut berfungsi sebagai tempat terjadinya pengolahan makanan dan
mengeluarkan enzim pepsin. Lambung terdapat tiga bagian, yaitu bagian
atas(kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus). Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,
memanjang, dan menyerong. Lambung berkontraksi sehingga makanan teraduk
dengan baik disebabkan oleh otot – otot lambung. Hormon gastrin dihasilkan
oleh getah lambung yang memiliki fungsi sebagai pengeluaran getah lambung.
Makanan dapat bertahan tiga sampai empat jam di dalam lambung.
4) Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat terjadinya proses pencernaan yang
paling Panjang dan tempat penyerapan sari makanan. Usus halus terdiri dari
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerap
(ileum). Pencernaan secara kimiawi terjadi pada usus halus dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai
akhir usus halus. Sedangkan sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan
akan menuju usus besar.
5) Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna oleh usus halus, seperti selulosa, akan masuk ke
usus besar sebagai feses bersama dengan lender. Fungsi penting dari usus besar
adalah penyerapan kembali air bagian usus besar terdiri dari bagian yang naik
mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan bagian
yang berakhir di anus. Di dalam usus besar terdapat bakteri E.Coli yang
membusukkan sisa makanan dan menghasilkan vitamin K yang diperlukan
untuk proses pembekuan darah. Dikarenakan tubuh membutuhkan air, Sebagian
besar sisa makanan yang masuk ke usus besar diserap kembali. Perjalanan
makanan diusus besar mencapai empat sampai lima jam.
6) Anus
Anus merupakan lubang dimana feses dikeluarkan dari tubuh. Otot spinkter
rectum yang terdapat di anus mengatur pembukaan dan penutupan anus setelah
feses ditampung pada bagian rectum sebelum dibuang. Proses defekasi atau
54
buang air besar dilakukan secara sadar dengan kontraksi otot dinding perut, yang
diikuti dengan kontraksi otot spinkter anus dan kontraksi otot kolon serta rectum.
Hal ini menyebabkan feses terdorong keluar.
Kelenjar pencernaan terdiri dari pankreas, hati, dan kelenjar ludah (saliva)
yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai enzim pencernaan yang diperlukan
untuk membantu proses pencernaan makanan. Kelenjar pencernaan berfungsi
menghasilkan enzim dan getah pencernaan sehingga mudah diserap oleh tubuh.
55
Lampiran 8 Modul Ajar Pertemuan 1 Kelas Kontrol
MODUL AJAR
MATA PELAJARAN BIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
56
3. Guru mengulas jawaban peserta didik dan menekan penyerapan zat
makanan dan konsep dasar sistem pencernaan
Penutup 10 menit
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Peserta didik yang belum memahami materi yang telah dipelajari maka
guru memfasilitasi diskusi di luar kelas
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaannya selama
mengikuti pembelajaran
4. Peserta didik menyampaikan salam penutup
57
LAMPIRAN
Materi Ajar
Zat Makanan
Makhluk hidup mengkonsumsi makananan untuk memenuhi kebutuhan
energinya. Makanan yang dikonsumsi akan dicerna menjadi molekul–molekul kecil
atau sederhana agar dapat digunakan oleh sel–sel tubuh. Pada dasarnya makanan
yang dimakan mengandung zat– zat makanan yang dikelompokkan menurut jumlah
yang dubutuhkan yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan
yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut dengan zat makanan makro,
contohnya karbohidrat, protein, lemak serta air. Sedangkan, zat makanan yang
diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit disebut dengan zat makanan mikro yang
berupa vitamin dan mineral. Makanan yang dikonsumsi oleh makhluk hidup akan
diuraikan dalam suatu sistem yang disebut sebagai sistem pencernaan.
Sistem Pencernaan
Pencernaan makanan adalah suatu proses penghancuran makanan dari yang
ukuran besar menjadi ukuran kecil. Ada dua proses pencernaan manusia, yaitu
pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan secara mekanik adalah
proses penghancuran makanan dari bentuk besar menjadi keci. Proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Hal ini terjadi pada manusia dan
mamalia. Pencernaan secara kimiawi adalah perubahan makanan dari zat kompleks
menjadi zat sederhana dengan menggunakan enzim. Proses pencernaan
berlangsung di dalam saluran pencernaan atau organ pencernaan. Makanan dapat
diserap oleh saluran pencernaan makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh setelah
menjadi molekul kecil.
58
Lampiran 9 Modul Ajar Pertemuan 2 Kelas Kontrol
MODUL AJAR
MATA PELAJARAN BIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
Penyusun : Graceelia Bernadetta Lubis
Satuan Pendidikan : SMA Negeri
Tahun Ajaran : 2023/2024
Fase/Kelas : F/XI
Alokasi waktu : 2 JP
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu melakukan simulasi melalui torso (model) tentang organ sistem pencernaan
manusia yang dikatikan dengan menjaga menjaga kesehatan organ tubuh dengan benar
Ketersediaan Materi Profil Pelajar Pancasila
1. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian Bernalar kritis
tinggi : YA/ TIDAK Mandiri
2. Alternatif penjelasan, metode, atau Kreatif
aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami Bergotong royong
konsep :YA/ TIDAK
Target Peserta didik Moda Pembelajaran
Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
adalah siswa regular
Sarana dan Prasarana Metode Pembelajaran
Spidol, papan tulis, alat tulis, LKPD, Buku Diskusi, Direct Learning, Saintifik
Paket, Media tiga dimensi
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan beserta fungsinya
Pemahaman Bermakna
Murid dapat memahami bahwa sistem pencernaan memiliki organ – organ pencernaan serta
memiliki fungsi masing – masing yang saling berkaitan
Pertanyaan Pemantik
Anak – anak, apakah kalian pernah berpikir bagaiamana makanan yang masuk ke tubuh kita
dapat dicerna sehingga mengeluarkan sisa makanan berupa feses?
Persiapan Pembelajaran
1. Guru mempelajari terlebih dahulu materi tentang sistem pencernaan pada manusia beserta
struktur organ penyusunnya
2. Guru dapat menggunakan buku teks biologi dasar, seperti Biologi Campbell, atau buku
lainnya
3. Guru menyiapkan aktivitas/latihan serta perangkat pembelajaran yang dibutuhkan pada
pertemuan ini
Pendahuluan 10 menit
1. Guru memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
59
3. Guru mengulas jawaban peserta didik dan menekan struktur organ
sistem pencernaan yang mendukung proses pertukaran zat makanan
Penutup 10 menit
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Peserta didik yang belum memahami materi yang telah dipelajari maka
guru memfasilitasi diskusi di luar kelas
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaannya selama
mengikuti pembelajaran
4. Peserta didik menyampaikan salam penutup
60
LAMPIRAN
MATERI AJAR
61
3) Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri
rongga perut berfungsi sebagai tempat terjadinya pengolahan makanan dan
mengeluarkan enzim pepsin. Lambung terdapat tiga bagian, yaitu bagian
atas(kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus). Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,
memanjang, dan menyerong. Lambung berkontraksi sehingga makanan teraduk
dengan baik disebabkan oleh otot – otot lambung. Hormon gastrin dihasilkan
oleh getah lambung yang memiliki fungsi sebagai pengeluaran getah lambung.
Makanan dapat bertahan tiga sampai empat jam di dalam lambung.
4) Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat terjadinya proses pencernaan yang
paling Panjang dan tempat penyerapan sari makanan. Usus halus terdiri dari
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerap
(ileum). Pencernaan secara kimiawi terjadi pada usus halus dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai
akhir usus halus. Sedangkan sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan
akan menuju usus besar.
5) Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna oleh usus halus, seperti selulosa, akan masuk ke
usus besar sebagai feses bersama dengan lender. Fungsi penting dari usus besar
adalah penyerapan kembali air bagian usus besar terdiri dari bagian yang naik
mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan bagian
yang berakhir di anus. Di dalam usus besar terdapat bakteri E.Coli yang
membusukkan sisa makanan dan menghasilkan vitamin K yang diperlukan
untuk proses pembekuan darah. Dikarenakan tubuh membutuhkan air, Sebagian
besar sisa makanan yang masuk ke usus besar diserap kembali. Perjalanan
makanan diusus besar mencapai empat sampai lima jam.
6) Anus
Anus merupakan lubang dimana feses dikeluarkan dari tubuh. Otot spinkter
rectum yang terdapat di anus mengatur pembukaan dan penutupan anus setelah
feses ditampung pada bagian rectum sebelum dibuang. Proses defekasi atau
62
buang air besar dilakukan secara sadar dengan kontraksi otot dinding perut, yang
diikuti dengan kontraksi otot spinkter anus dan kontraksi otot kolon serta
rectum. Hal ini menyebabkan feses terdorong keluar.
Kelenjar pencernaan terdiri dari pankreas, hati, dan kelenjar ludah (saliva)
yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai enzim pencernaan yang diperlukan
untuk membantu proses pencernaan makanan. Kelenjar pencernaan berfungsi
menghasilkan enzim dan getah pencernaan sehingga mudah diserap oleh tubuh.
63
64
Lampiran 10 Lembar Kerja Peserta Didik (Kelas Eksperimen)
Sistem Pencernaan
Kelompok :
Kelas :
Sistem Pencernaan
Pencernaan makanan adalah suatu proses penghancuran makanan dari yang
ukuran besar menjadi ukuran kecil. Ada dua proses pencernaan manusia, yaitu
pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan secara mekanik adalah
proses penghancuran makanan dari bentuk besar menjadi keci. Proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Hal ini terjadi pada manusia dan
mamalia. Pencernaan secara kimiawi adalah perubahan makanan dari zat kompleks
menjadi zat sederhana dengan menggunakan enzim. Proses pencernaan
berlangsung di dalam saluran pencernaan atau organ pencernaan. Makanan dapat
diserap oleh saluran pencernaan makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh setelah
menjadi molekul kecil.`
65
1) Mulut
Di dalam mulut terdapat alat – alat yang membantu proses pencernaan makanan,
yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Pencernaan secara mekanik dan
kimiawi terjadi di dalam mulut.
a) Gigi
Gigi memiliki fungsi sebagai mengunyah makanan sehingga makanan yang
masuk menjadi halus. Gigi dibedakan menjadi empat macam, ayitu gigi seri,
gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang.
b) Lidah
Lidah memiliki fungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan. Lidah juga memiliki indra perasa yang
dapat merasakan manis, pahit, asin, dan asam. Pada lidah terdapat kelenjar
ludah yang berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga
mudah ditelan.
2) Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Jalannya makanan yang telah dikunyah oleh mulut menuju
lambung merupakan fungsi dari kerongkongan. Terdapat gerak peristaltis di
dalam kerongkongan, yaitu terdorongnya makanan masuk ke dalam lambung
yang diakibatkan otot kerongkongan berkontraksi secara bergelombang.
Makanan tidak bertahan lama di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik.
3) Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri
rongga perut berfungsi sebagai tempat terjadinya pengolahan makanan dan
mengeluarkan enzim pepsin. Lambung terdapat tiga bagian, yaitu bagian
atas(kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus). Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,
memanjang, dan menyerong. Lambung berkontraksi sehingga makanan teraduk
dengan baik disebabkan oleh otot – otot lambung. Hormon gastrin dihasilkan
oleh getah lambung yang memiliki fungsi sebagai pengeluaran getah lambung.
Makanan dapat bertahan tiga sampai empat jam di dalam lambung.
66
4) Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat terjadinya proses pencernaan yang
paling Panjang dan tempat penyerapan sari makanan. Usus halus terdiri dari
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerap
(ileum). Pencernaan secara kimiawi terjadi pada usus halus dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai
akhir usus halus. Sedangkan sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan
akan menuju usus besar.
5) Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna oleh usus halus, seperti selulosa, akan masuk ke
usus besar sebagai feses bersama dengan lender. Fungsi penting dari usus besar
adalah penyerapan kembali air bagian usus besar terdiri dari bagian yang naik
mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan bagian
yang berakhir di anus. Di dalam usus besar terdapat bakteri E.Coli yang
membusukkan sisa makanan dan menghasilkan vitamin K yang diperlukan
untuk proses pembekuan darah. Dikarenakan tubuh membutuhkan air, Sebagian
besar sisa makanan yang masuk ke usus besar diserap kembali. Perjalanan
makanan diusus besar mencapai empat sampai lima jam.
6) Anus
Anus merupakan lubang dimana feses dikeluarkan dari tubuh. Otot spinkter
rectum yang terdapat di anus mengatur pembukaan dan penutupan anus setelah
feses ditampung pada bagian rectum sebelum dibuang. Proses defekasi atau
buang air besar dilakukan secara sadar dengan kontraksi otot dinding perut, yang
diikuti dengan kontraksi otot spinkter anus dan kontraksi otot kolon serta rectum.
Hal ini menyebabkan feses terdorong keluar.
Kelenjar pencernaan terdiri dari pankreas, hati, dan kelenjar ludah (saliva) yang
berfungsi untuk menghasilkan berbagai enzim pencernaan yang diperlukan
untuk membantu proses pencernaan makanan. Kelenjar pencernaan berfungsi
menghasilkan enzim dan getah pencernaan sehingga mudah diserap oleh tubuh.
67
A. Lembar Kerja Peserta Didik
Tujuan Pembelajaran :
Menjelaskan tentang sistem pencernaan dan bagian serta fungsinya
Instruksi Pengerjaan:
1. Buatlah kelompok 3-4 orang !
2. Diskusikan dengan kelompokmu tentang sistem pencernaan dan bagian serta
fungsinya
3. Identifikasi sumber daya yang diperlukan seperti buku, sumber daring dan alat
gambar
4. Buat peta dunia selular yang menarik dan penuh warna. Setiap "wilayah" pada
peta bagian sel tertentu, seperti mulut, usus hasul dan anus. Pastikan setiap
wilayah memiliki karakteristik unik yang mencerminkan fungsi dan struktur yang
ada
68
Lampiran 11 Lembar Kerja Peserta Didik (Kelas Kontrol)
Sistem Pencernaan
Kelompok :
Kelas :
69
3.
1.
2.
3.
4.
5.
70
Lampiran 12 Kisi-Kisi Soal Pretes dan Postes
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Indikator Kemampuan Aspek Kemampuan Berpikir Nomor Soal
Berpikir Kreatif Tingkat Tinggi
1.1 Memahami tentang Mengidentifikasi struktur dan fungsi Kelancaram C4 1
struktur dan fungsi proses bagian-bagian sistem pencernaan Elaborasi C6 4
yang berlangsung di dalam Elaborasi C4 6
sistem pencernaan
Menjelaskan struktir dan fungsi bagian- Keluwesan C4 2
1.2 Menganalisis berbagai
bagian sistem pencernaan Keaslian C5 3
proses pada sistem
pencernaan Keaslian C6 5
Elaborasi C6 12
Mengidentifikasi sistem pencernaan Keaslian C5 7
Keluwesan C5 8
Elaborasi C4 11
Menjelaskan sistem pencernaan Keluwesan C5 9
Keaslian C6 10
Keluwesan C4 13
Kelancaran C6 14
Kelancaran C5 15
71
Lampiran 13 Soal Pre-test dan Postest
Nama :
Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi : Sistem Pencernaan
Waktu : 30 Menit
Petunjuk :
1. Berdoalah Sebelum Mengerjakan Soal – Soal berikut, dan kerjakan dengan jujur
2. Bacalah soal dengan teliti
3. Jawab pertanyaan berikut dengan baik dan benar pada lembar jawaban yang disediakan
Soal
1. Makanan yang dikonsumsi setiap hari oleh tubuh mengandung berbagai jenis sumber zat
makanan. Uraikan sumber zat makanan apa saja yang dapat dikonsumsi oleh tubuh manusia
beserta fungsinya! (C4)
2. Sumber zat makanan karbohidrat, diperoleh dari kentang, padi, ubi, tepung terigu,
singkong, jagung, dan roti. Rincikanlah apa saja sumber yang diperoleh dari masing –
masing zat makanan yang diperlukan dalam tubuh manusia selain karbohidrat. (C4)!
3. Diketahui berat badan yang dimiliki Sofia 69 Kg dan tinggi badan 157 cm. Menurut Sofia
dirinya memiliki gizi yang kurang. Hitunglah Body Mess Indeks (BMI) atau Indeks Masa
Tumbuh (IMT) yang dimiliki Sofia! (C5)
4. Proses pencernaan pada tubuh manusia terbagi menjadi 2 macam, yaitu pencernaan
mekanik dan pencernaan kimiawi. Analisislah perbedaan yang terjadi pada dua proses
pencernaan manusia tersebut! (C5)
5. Organ – organ pada sistem pencernaan manusia memiliki fungsi dan tugasnya masing –
masing. Simpulkan fungsi yang dimiliki organ sistem pencernaan pada manusia dalam
table di bawah ini! (C5)
Nama organ Fungsi
72
Lampiran 14 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kelas Eksperimen
Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kelas Eksperimen
Petunjuk:
Berilah tanda (v) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang sedang diamati.
Jawaban “Ya” berarti model pembelajaran terlaksana sedangkan jawaban “Tidak” berarti model
pembelajaran tidak terlaksana.
73
Lampiran 15 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Kelas Kontrol Keterlaksanaan
Model Pembelajaran Kelas kontrol
Petunjuk:
Berilah tanda (v) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang sedang diamati.
Jawaban “Ya” berarti model pembelajaran terlaksana sedangkan jawaban “Tidak” berarti model
pembelajaran tidak terlaksana.
74
Lampiran 16 Surat Pelaksanaan Observasi
75
Lampiran 17 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kretaif
76
Lampiran 18 Angket Kemampuan Berpikir Kreatif
LEMBAR ANGKET
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Nama : ___________________
Kelas : ___________________
Hari/Tanggal : ___________________
Petunjuk :
1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas, hari dan tanggal
2. Angket terdiri dari 15 butir dan 4 butir pilihan jawaban
3. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti
4. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda () pada pilihan yang sesuai
5. Jawablah semua pernyataan dengan jujur
6. Empat pilihan jawaban yaitu:
S : Selalu
S : Sering
KK : Kadang-kadang
TP : Tidak pernah
No. Pernyataan S S KK TP
1. Saya memfokuskan pertanyaan sesuai
dengan materi yang disampaikan.
2. Saya biasa menyelesaikan tantangan
yang diberikan oleh guru.
3. Saya bertanya tentang materi yang belum
saya mengerti.
4. Saya menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
5. Saya menyampaiakan pertanyaan dengan
jelas sesuai inti pertanyaan.
6. Saya dapat menjelaskan kembali materi
yang sudah disampaikan oleh guru
7. Saya memilih pertanyaan sesuai dengan mareri yang
disampaikan
8. Saya menambah wawasan melalui sumber yang
dipercaya
9. Saya saya menyimpulkan dari semua pendapat yang
disampaikan oleh orang lain
10. Saya mempertimbangkan hasil kesimpulan yang
sudah dibuat.
11. Saya memberikan penjelasan istilah-istilah yang
belum dimengerti oleh teman-teman
12. Saya memilih kalimat dalam menyampaikan
pendapat agar menjaga perasaan teman-teman
13. Saya berpikir terlebih dahulu sebelum mengerjakan
sesuatu
14. Saya menghargai pendapat teman-teman
15. Saya berpikir terlebih dahulu sebelum berpendapat
77
Lampiran 19 Lembar Validasi Observasi Kemampuan Berpikir Kreatif
Petunjuk:
Berikan tanda check list (√) pada nomor satu kolom 1,2,3 da 4 serta beri komentar perangkat
pembelajaran pada kolom yang telah tersedia.
Keterangan:
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
Jambi, ...... Desember 2023
Validator
78
Lampiran 20 Lembar Validasi Observasi Kemampuan Berpikir Kreatif
Petunjuk:
Berikan tanda check list (√) pada nomor satu kolom 1,2,3 da 4 serta beri komentar perangkat
pembelajaran pada kolom yang telah tersedia.
Keterangan:
Simpulan Validator
1 = Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2 = Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 = Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 = Dapat digunakan tanpa revisi
79
Lampiran 21 Lembar Observasi Kemapuan Berpikir Kreatif Siswa
Petunjuk: Berikan tanda check list (√) pada sesuai dengan aspek kemampuan berpikir kreatif siswa
yang diamati
No Indikator
% Skor
Menyajik Membuat
Merancan Melakukan Mengump Membuat
an Hipotesis
g Percobaan ulkan Kesimpula
Masalah Percobaa Data n
n
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
80
Lampiran 22 Dokumentasi Observasi
81
Lampiran 23 Uji Plagiat
82
83
84
85
86