SARTIKA
1901414284
2023
PROPOSAL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian dalam rangka
penyusunan skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo
SARTIKA
1901414284
2023
PENGESAHAN PROPOSAL
Menyetujui,
Pembimbing II Pembimbing I
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nyalah sehingga penulis bisa menyelesaikan proposal yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantukan Video Animasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Dikelas III Sdn 432
Walenna”.
Penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
tulus kepada kedua orang tua atas segala perhatian, pengorbanan, kasih sayang
serta doa restunya yang luar biasa buat keberhasilan penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan di Universitas Cokroaminoto Palopo.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan hingga saat ini akan sangat sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan proposal ini karena banyaknya tantangan baik dari segi
kemampuan penulis, bahasa, literatur maupun waktu yang tersedia. Akan tetapi,
berkat petunjuk dan arahan dari pembimbing serta pihak-pihak yang mendukung
penulis, maka proposal ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rahman Hairuddin, S. P., M. Si., Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo.
2. Dr. Sehe, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Cokroaminoto Palopo.
3. Iin Dwi Aristy Putri, S. K.M., M. Kes., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Cokroaminoto Palopo.
4. Sunardin., S.Pd., M.Pd., Pembimbing I atas segala saran dan kritikan guna
pengembangan isi proposal ini.
5. Jusrianto, S. Pd., M. Pd., Pembimbing II yang selalu memberikan kritik dan
saran dalam penulisan proposal ini.
6. Semua dosen dan staf Universitas Cokroaminoto Palopo yang telah
memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan.
7. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Cokroaminoto Palopo yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu, yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
dukungan selama perkuliahan sampai menyelesaikan proposal.
iii
8. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebut namanya satu per satu,
terima kasih atas bantuan kalian.
Semoga arahan, motivasi dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal
ibadah bagi keluarga, bapak dan rekan-rekan sehingga memperoleh balasan yang
lebih baik dari Tuhan. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan proposal atau tulisan penulis berikutnya.
Semoga proposal ini bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan sebagai
sumbangan pikiran untuk perkembangan pendidikan, khususnya Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD).
Sartika
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PENGESAHAN PROPOSAL.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori.................................................................................... 5
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan........................................................ 22
2.3 Kerangka Pikir................................................................................ 25
2.4 Hipotesis ........................................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian............................................................................... 27
3.2 Desain Penelitian............................................................................ 27
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................... 27
3.4 Satuan Eksperimen dan Perlakuan.................................................. 27
3.5 Variabel Penelitian.......................................................................... 28
3.6 Definisi Operasional Vatiabel......................................................... 28
3.7 Prosedur Penelitian......................................................................... 29
3.8 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 30
3.9 Teknik Analisis Data...................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 34
LAMPIRAN..................................................................................................... 35
v
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Desain penelitian one group pretest-posttest ............................................... 27
2. Tingkat penguasaan materi dan kategori...................................................... 31
3. Interpretasi gain ternomalisasi...................................................................... 31
4. Kriteria ketuntasan minimum (KKM).......................................................... 32
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka pikir.............................................................................................. 25
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Video animasi merupakan salah satu media audio visual yang mengajikan
dalam bentuk gambar dan suara. dengan menggunakan media video animasi siswa
dapat memahami dan menngingat pembelajaran yang disajikan khususnya pada
pembelajaran tematik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
1. Bagi Peneliti
Sebagai pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama duduk di bangku
perkuliahan dan sebagai pengalaman untuk bekal terjun dalam dunia
pendidikan dan pengembangan pengetahuan perihal pendidikan.
2. Bagi Akademik
Bagi dunia akademik adalah sebagai bahan referensi yang berguna dalam
penelitian-penelitian di masa yang akan datang.
3. Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru diharapkan dapat memberikan informasi
terkait tentang penerapan media video animasi yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik.
4. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam
meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diukur melalui teknik tes, sedangkan pengukuran proses belajar dapat diukur
melalui aspek afektif, dan psikomotor. (Sri Setianingrum 2018).
Standar proses pendidikan disekolah dasar berdasarkan permendikbut
nomor 22 tahun 2016, proses pembelajaran yang dilakukan sepenuhnya diarahkan
pada pengembangan ranah sikap, ranah pengetahuan, ranah keterampilan secara
utuh. Usia sekolah dasar umumnya 7 sampai 12 tahun masuk pada tahap
operasional kongret dimana siswa belum bisa memahami abstrak, segala sesuatu
akan bermakna jika dikaitkan dengan benda nyata yang mereka jumpai dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Untuk itu pembelajaran yang cocok disekolah
dasar menggunakan pendekatan tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu
merupakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan berbagi kompetensi
dari berbagai muatan pembelajaran ke dalam satu tema. Selain itu siswa juga
disiapkan dengan kemampuan untuk menerapkan sebagai suatu keterampilan
dalam hidup sehari-hari sebagai aplikasi dari kemampuan baca tulis, berhitung
dan literasi.
Menurut Robert Gagne (dalam Irwandi 2020) hasil belajar digolongkan atas
lima ranah yaitu:
1) Informasi verbal
2) Keterampilan intelektual.
3) Strategi kognitif.
4) Sikap
5) Keterampilan motorik.
Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi semakin pesat dan
sangat membantu masyarakat, terutama di pendidikan. Kehadiran teknologi,
informasi, dan komunikasi membantu para masyarakat di berbagai aspek
kehidupan seperti politik, budaya, social, ekonomi, dan pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi selalu menuntut dunia
pendidikan agar bisa memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi.
Teknologi digunakan untuk memecahkan dan meyelesaikan masalah yang
muncul dalam dunia pendidikan (Angga et al.,2020). Pembelajaran tematik
merupakan pendekatan pembelajaran yang di bagi beberapa kompetensi dasar dan
indicator serta disatukan dengan satu tema (Siddiq et al.,2020). (Siddiq et
7
media audio, media visual, dan media audio-visual. Media pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kategori audio visual yaitu berupa video
pembelajaran.
c. Kelebihan Media Pembelajaran
Kustandi (2013) mengungkapkan beberapa keuntungan apabila
menggunakan media video dalam pembelajaran, yaitu:
1) Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika
siswa berdiskusi, membaca, dan praktik.
2) Video dapat menunjukan objek secara normal yang tidak dapat
dilihat,seperti kerja jantung ketika berdenyut.
3) Mendorong dan meningkatkan motivasi siswa serta menanamkan sikap dan
segi afektif lainnya.
4) Video mengandung nilai-nilai positif yang dapat mengundang pemikiran
dan pembahasan dalam kelompok siswa.
5) Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar atau kelompok
kecil dan kelompok yang heterogen atau perorangan.
Daryanto (2013) mengungkapkan beberapa keuntungan bila menggunakan
media video dalam pembelajaran, yaitu ukuran tampilan video sangat fleksibel
dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, video bahan ajar non cetak yg kaya
informasi dan lugas karena dapat sampai ke hadapan siswa secara langsung, video
menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. Ada tiga alasan mengapa
perlu menggunakan media video dalam pembelajaran, yaitu:
1) Pesan yang disampaikan lebih menarik perhatian, perhatian inilah yang penting
dalam proses belajar, karena adanya perhatian akan timbul
rangsangan/motivasi belajar
2) Pesan yang disampaikan lebih efisien. Gambaran visual dapat
mengkomunikasikan pesan dengan cepat dan nyata, oleh karena itu dapat
mempercepat pemahaman pesan secara lebih komprehensif
3) Pesan visual lebih efektif dalam arti penyajian visual dapat membuat siswa
lebih berkonsentrasi.
Dari beberapa pendapat diatas,maka dapat disimpulkan bahwa media video
pembelajaran memiliki beberapa kelebihan bila digunakan.
11
ayang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak mudah dilupakan
siswa.
Berdasarkan pendapat diatas dapat dismpulkan bahwa discovery learning
adalah suatu pembelajaran yang proses pembelajaran yang penyampaian
materinya disajikan secara tidak lengkap dan mendorong siswa untuk terlibat aktif
menemukan informasi, konsep-konsep, prinsip-prinsip, melalu percobaan dan
pembelajaran langsung (Hosnan, 2014)
Discovery learning merupakan proses pembelajaran yang tidak diberikan
keseluruhan melainkan melibatkan siswa untuk mengerorganisasi,
mengembangkan pengetahuan dan pemecahan masalah. Sehingga dengan
penerapan model discovery learning dapat meningkatkan kemampuan penemuan
individu selain itu agar kondisi belajar yang awalnya pasif menjadi lebih aktif dan
kreatif. Sehingga guru dapat mengubah pembelajaran yang awalnya teacher
oriented menjadi student oriented. Nabila Yuliana (2018)
Pemecahan masalah adalah metode yang mengharuskan pelajar untuk
menemukan jawabannya (discovery) tanpa bantuan khusus. Dengan pemecahan
masalah pelajar menemukan aturan baru yang lebih tinggi tarafnya sekalipun ia
mungkin tidak dapat merumuskan secara verbal. Sala satu metode belajar yang
akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah
discovery. Hal ini disebabkan karena metode ini:
1) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif
2) Dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, maka
hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah
dilupakan siswa
3) Pengertian yang diemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul
dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain
4) Dengan menggunakan strategi discovery anak belajar menguasai sala satu
metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri
5) Siswa belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang
dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan nyata.
18
2) Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji
harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
3) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
4) Tema yang dikembangkan harus mewadai sebagian besar minat anak.
5) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa peristiwa
autentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
6) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku
serta harapan masyarakat (asas relevansi).
7) Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber
belajar
b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan
dirinya dalam keseluruhan proses pembelajaran. Dalam pengelolaan pembelajaran
hendaklah guru dapat berlaku sebagai berikut:
1) Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan
dalam proses belajar mengajar.
2) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap
tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
3) Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terfikirkan dalam perencanaan.
c. Prinsip evaluasi
Evaluasi pada dasarnya menjadi focus dalam setiap kegiatan. Dalam hal ini,
perlu diadakan evaluasi dalam pembelajaran tematik, maka diperlukan langkah-
langkah positif antara lain:
siswa hany mencapai 35,75 % dengan kriteria tidak tuntas. Sedangkan pada
siklus II, nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 82,75% dengan
kriteria tuntas.
2. Setiadi, Ni Putu Diah Pradnyanita (2023) Pengembangan Media Video
Pembelajaran Berbasis Discovery Learning Muatan Ips Materi Jenis-Jenis
Usaha Dan Kegiatan Ekonomi Siswa Kelas V Sd Negeri 22 Dauh Puri
Denpasar. Undergraduate thesis, Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian
pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui rancang bangun, kualitas isi,
desain, media, uji perorangan, dan uji kelompok kecil serta efektivitas media
video pembelajaran berbasis discovery learning muatan IPS materi jenis-jenis
usaha dan kegiatan ekonomi siswa kelas V SD Negeri 22 Dauh Puri Denpasar.
Subjek uji coba penelitian ini yakni ahli materi/isi, ahli desain, dan ahli media
pembelajaran serta 28 orang siswa kelas 5 SD Negeri 22 Dauh Puri Denpasar
Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE (Analyze, Design,
Development, Implementation, Evaluation). Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode kuesioner dan tes. Teknik analisis data menggunakan
teknik analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial uji t. Hasil
penelitian pengembangan ini menyimpulkan bahwa: (1) kualitas hasil uji
rancang bangun diperoleh skor 90,90% dengan kualifikasi sangat baik, (2) hasil
uji ahli dan uji pengguna dieroleh sebagai berikut. (a) hasil uji ahli isi media
diperoleh skor 91,60% dengan kualifikasi sangat baik, (b) hasil uji ahli desain
pembelajaran diperoleh skor 90,00% dengan kualifikasi sangat baik, (c) hasil
uji ahli media pembelajaran diperoleh skor 90,00% dengan kualifikasi sangat
baik, (d) hasil uji coba perseorangan diperoleh skor 90, 26% dengan kualifikasi
sangat baik, dan (e) hasil uji coba kelompok kecil diperoleh skor 91,64%
dengan kualifikasi sangat baik; (3) hasil uji efektivitas produk diperoleh dari
uji statistik uji-t yakni t-hitung = 8,25 untuk db = 27 dan taraf signifikansi 5%
sehingga t-tabel = 1,70. Maka thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak dan H1
diterima, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah
menggunakan media video pembelajaran berbasis discovery learning. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa produk media video pembelajaran berbasis
discovery learning efektif digunakan dalam proses pembelajaran materi jenis-
24
jenis usaha dan kegiatan ekonomi pada muatan IPS kelas V SD Negeri 22
Dauh Puri Denpasar.
3. Marsanda (2023) pengaruh model pembelajaran Inquiry dan Discovery
Learning terhadap hasil belajar kelas 5 SD. Masalah dalam penelitian ini
adalah hasil belajar siswa kelas 5 disekolah dasar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh positif pada model pembelajaran inquiry dan
discovery learning terhadap hasil belajar IPA peserta didik kelas 5 SDNegeri 1
Harapa jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
exsperiment design dengan bentuk non-equivalent control group design.
Penelitian ini menggunakan teknik sampling non probability sampling dengan
teknik purposive sampling polupasi ini menggunakan tes dan non tes. Analisis
data yang digunakan adalah uji reklesi linear sederhana dan uji T. hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif pada model
pembealajran inquiry dan discovery learning terhadap hasil belajar IPA peserta
didik kelas 5 SD Negeri Harapa Jaya tahun pembelajaran 2022/2023. Namun,
model pembelajaran inquiry memiliki tingkat pengaruh positif yang lebih
tinggi dibandingkan model pembelajaran discovery learning sehingga setelah
dianalisis terdapat perbedaan antara hasil belajar inquiry dan discovery
learning.
4. Violetta Orchida Wardatul Hasanah (2023) Pengaruh Model Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Pada Tema 9 Subtema 3. Penelitian ini
mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh model problem basid
learning terhadap hasi belajar pada tema 9 subtema 3 meggunakan media
gambar berseri dan media video animasi. Metode penelitian yang digunakan ini
merupakan penelitan exsperiment quasi. Penelitian dilakukan sebanyak tiga
kali di setiap kelompok kelasnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan menggunakan tes
kemampuan awal (pretest) dan tes kemampuan akhir (postest). Penelitian ini
dilakukan disekolah dasar negeri cibening 01kecamatan pamijahan, kabupaten
bogor. Populasinya terdiri dari kelas V-A dan V-B yang terdiri dari 77 orang.
Analisis data yang dilakukan dengan uji n-gain, uji normalitas dan uji
homogenitas sebagai uji prasyaratsebelum melakukan uji hipotesis (Uji T).
25
hasil analisis data diperoleh T-hitung (2, 155) > t-tabel (1, 992) untuk
siknifikansi 5 %. Berdasarkan kriteria pengujian, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh model Problem basid learning terrhadap hasil belajar.
Tema 2 Subtema 2
Menyayangi tumbuhan
prestest
Postest Analisis
Temuan
2.4 Hipotesis
Dari rumusan maslah yang telah diuraikan diatas, hipotesis penelitiannya
ialah:
H1 : Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantukan
Video Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Dikelas
III Sdn 432 Walenna.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Satuan eksprimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
III di SDN 432 Walenna tahun ajaran 2022/2023. Adapun populasi di kelas III
berjumlah 20 siswa. Bentuk teknik pengambilan data yang digunakan yaitu simple
28
2. Perlakuan
Peneliti melakukan proses pembelajaran dalam kelas yang diawali dengan
memberikan pretest kepada siswa sebelum memperlakukan media video animasi
kemudian peneliti memberikan penjelasan tentang tematik dengan menyesuaikan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning oleh peneliti. Setlah diberikan materi dengan
memperlakukan media video animasi dalam pembelajaran tematik siswa diberikan
tes akhir posstest agar mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan
perlakuan.
ayang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak mudah
dilupakan siswa.
6. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang utuh dan menyeluruh
sehingga dapat mengembangkan aspek pengetahuan, sikap serta keterampilan
oleh peserta didik. Pembelajaran ini menggunakan tema-tema yang dekat
dengan kehidupan siswa, sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dengan
peserta didik mencari sendiri dan menemukan apa yang akan mereka pelajari.
Teknik pegumpulan data adalah suatu cara untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan, adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu:
1. Data test hasil belajar
a. Memberikan test awal (pretest) dalam pembelajaran tematik sebelum
memperlakukan media video animasi.
b. Memberikan test akhir (posttest) dalam pembelajaran tematik setelah
memperlakukan media video animasi.
2. Data lembar observasi siswa
Data siswa diperoleh melalui pengamatan menggunakan lembar observasi
aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Lembar observasi
diberikan kepada observer untuk diisi dengan cara memberik tanda (√) sesuai
dengan hasil pengamatannya terhadap aktivitas siswa pada ssat pembelajaran
dengan menerapkan media video animasi setiap pembelajaran tematik. Data
observasi akan berguna untuk pengumpulan data penelitian ini.
berikut: M = x 100%
Keterangan :
M= Nilai rata-rata
X= Jumlah nilai seluruh siswa
N= Jumlah siswa
Agar dapat mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik
terdapat tabel kategori berikut:
Tabel 2. Tingkat Penguasaan Materi dan Kategori
No Kategori Interval nilai Presentase (%)
1 Sangat tinggi 90-100 90-100
2 Tinggi 70-89 80-89
3 Sedang 50-69 65-79
4 Rendah 30-49 55-64
5 Sangat rendah 0-29 0-54
Sumber, Nurkancana dalam Islah Wahyu (2018)
Pada hasil pembelajaran di atas peneliti akan menggunakan rumus gain
Termonalisasi.
keterangan:
g : Gain termonalisasi
: Skor posttest
: Skor Pretest
Hipotesis statistika dari penelitian ini yaitu hipotesis nol ) dan hipotesis
3. Kriteria Keefektifan
Pencapaian keefektifan pembelajaran dalam penelitian ini didasarkan pada
aktivitas siswa, respon siswa terhadap pembelajaran dan ketuntasan hasil belajar
secara klasikal. Model video animasi efektif dalam penelitian dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Secara Deskriptif
Kriteria keefektifan secara deskriptif adalah sebagai berikut:
1) Tingkat penguasaan materi siswa minimal kategori sedang.
2) Rata-rata gain termonalisasi minimal berada pada kategori sedang.
3) Skor rata-rata hasil belajar siswa untuk posttest mencapai KKM (75) dengan
ketuntasan klasikal 85%
4) Aktivitas siswa minimal berada pada kategori aktif.
b. Secara Inferensial
Kriteria keefektifan secara interensial adalah sebagai berikut:
1) Rata-rata hasil belajar meningkat setelah diterapkan model video animasi
secara signifikan lebih dari 75.
2) Rata-rata gain tinggi setelah diterapkan pembelajaran tematik dengan
menggunakan model video animasi secara signifikan lebih besar dari 0,29.
3) Ketentuan klasikal siswa tuntas setelah diterapkan pembelajaran tematik
dengan menggunakan model video animasi secara signifikan lebih besar dari
0,849.
DAFTAR PUSTAKA
Antika, H., Priyanto, W., & Purnamasari, I. (2019). Pengaruh Penggunaan Media
Animasi Sandisko Dengan Model Somatic Auditory Visualization
Intellectually Terhadap Hasil Belajar Tema Kebersamaan Kelas 2.
Kustandi dan Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran; Manual dan Digital. Bogor;
Ghalia Indonesia.
Maulida , H., Lubis, R. A., & Solin, M. 2019. Pengembangan Media Berbasis
Animasi untuk Pembelajaran Teks Negosiasi Pada Siswa Kelas XI MA.