Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAKIKAT DAN KONSEP PERSPEKTIF GLOBAL

Disusun oleh :
Ni Komang Windiary 1901414342
Fani Melinda P. 1901414285
Rhut Tersia Loi 1901414247
Sopia 1901414258

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kemajuan zaman tidak selalu berdampak postif bagi kehidupan manusia akan
tetapi tidak sedikit yang berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Globalisasi
membuat perubahan yang sangat besar terhadap kelangsungan kehidupan manusia, baik
itu sisi ekonomi, budaya, cara sikap orang, cara berpakaian, gaya hidup,dll. Dalam
lingkup yang lebih besar semua itu membuat negara-negara berjuang lebih keras untuk
mempertahankan kelangsungan kehidupannya, bagaimana suatu negara tersebut dapat
bertahan dengan sikap, budaya, ekonomi, dll dengan baik.
Globalisasi yang terjadi saat ini merupakan sebuah tantangan kenyataan bagi
seluruh manusia sebagai individu dan bagi negara dalam lingkup besar, hanya negara
yang memiliki kesiapan yang bisa bertahan dan terus maju dalam era globalisasi ini.
Maka perspektif global adalah salah satu jawaban dari itu semua, dengan perspektif dan
pendidikan global diharapkan semua manusia dan negara-negara memiliki kesiapan untuk
bertahan di era globalisasi ini tanpa harus mengalamai degradasi moral, ekonomi, dll
melainkan bisa terus berkembang seiring berkembangnya zaman.
Dengan perspektif global kita belajar membentuk kepribadian untuk mencapai
Global Building yang berhasil. Maka dari itu pemakalah membahas tentang Hakikat
konsep perspektif global.
Selain itu yang melatar belakangi penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Hakekat dan Perspektif Sosial yang wajib disusun oleh
setiap mahasiswa semester 7 dengan masing-masing kelompknya.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat
diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
a) Apakah pengertian hakikat konsep perspektif global.
b) Apakah pengertian globalisasi.
c) Apakah tujuan perspektif global.
d) Apakah manfaat perspektif global.
e) Apakah pendidikan global itu.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah pada Makalah ini, maka penulis menjabarkan
rumusan masalah yang terdapat dalam “Hakikat Konsep Perspektif Global”.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Penyusunan makalah Hakikat Konsep Perspektif Global ini adalah sebagai
berikut :
a) Agar kita mngetahui pengertian Hakikat konsep Perspektif Global.
b) Agar kita mngetahui apa tujuan perspektif global.
c) Agar kita mngetahui manfaat perspektif global.
d) Agar kita mngetahui tentang pendidikan global.
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Pengertian Hakikat Konsep Perspektif Global berdasarkan suku kata.


Untuk memahami lebih lanjut tentang hakikat dan konsep perspektif global maka
perlu kita memperhatikan asal katanya terlebih dahulu, berikut adalah pengertian hakikat
dan konsep perspektif global berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia :
1. Hakikat Ha.Ki.Kat
[n] (1) intisari atau dasar: dia yg menanamkan -- ajaran Islam di hatiku; (2)
kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya): pd -- nya mereka orang baik-baik.
2. Konsep Kon.Sep
(1) rancangan atau buram surat dsb; (2) ide atau pengertian yg diabstrakkan dr
peristiwa konkret: satu istilah dapat mengandung dua -- yg berbeda; (3) Ling
gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yg ada di luar bahasa, yg
digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
3. Perspektif Per.Spek.Tif[n]
1) cara melukiskan suatu benda pada permukaan yg mendatar sebagaimana
yg terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang, lebar, dan tingginya);
2) sudut pandang; pandangan.
4. Global Glo.Bal[a]
(1) secara umum dan keseluruhan; secara bulat; secara garis besar: memberikan
penjelasan secara -- saja;
(2) bersangkut paut, mengenai, meliputi seluruh dunia.
5. Maka pengertian hakikat konsep perspektif global adalah suatu cara pandang dan
cara berperilaku terhadap suatu masalah atau kejadian atau kegiatan dari sudut
kepentingan global, yakni dari sisi kepentingan dunia atau internasional.
2.2 Pengertian Global dan Globalisasi
a) Global
Menurut kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English,
menartikan Global dengan “concerning the whole earth”. Sesuatu yang
berkaitan dengan dunia, internasional atau seluruh alam jagat raya.
b) Globalisasi
Globalisasi mengandung pengertian proses. Huckle (Miriam Steiner, 1996)
menyatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian,
keputusan dan kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi
yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Ahli lainya
Albrow (yaya, 1998) mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan
proses dimana manusai di bumi ini diinkorporasikan ke dalam masyarakat dunia
tunggal, masyarakat global.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah. Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi
Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang internet
public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui
dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu.
Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan
komunikasi pada skala dunia hingga muncul istilah The Fenomenon small
world. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam
globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala
informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke
seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Tentu saja globaisasi membawa berbagai dampak, ada yang bersifat
positif maupun yang negative, sebagaimana yang dikemukakan oleh Tilaar
(1998) positifnya munculnya masyarakat Megakompetisi. Negatifnya ancaman
bagi budaya local yang akan tergantikan oleh budaya global. Sedang ciri-ciri
globalisasi menurut Tilaar adalah adanya pasar bebas, berkembangnya nilai
demokrasi, menghormati HAM.
2.3 Perspektif Global
Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia Modern, perspektif diartikan sebagai cara
melukiskan benda pada permukaan datar sebagaimana yang terlihat, dan sudut
pandangan. Kata global berasal dari kata “globe” dan mulai dimaksudkan sebagai planet
yang berarti bumi bulat. Menurut asal kata, perspektif global dapat dibagi menjadi dua,
yaitu kata perspektif dan global, perspektif artinya wawasan/cara pandang dan global
yang artinya menyeluruh/mendunia. Jadi, perspektif global artinya wawasan atau cara
pandang yang menyeluruh atau mendunia.
Namun secara ilmiah, perspektif global adalah wawasan atau cara pandang
mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi,
interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia di muka bumi (Sriartha, 2004: 5).
Interaksi merupakan kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu
dengan tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya alamnya dan
kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan tersebut mengakibatkan
terjadinya interaksi dan interdependensi antarwilayah. Contohnya interaksi yang terjadi
antara desa dengan kota, dalam pendistribusian bahan pangan dari desa ke kota. Begitu
pula sebaliknya, pengangkutan mesin pertanian dari kota ke desa. Kompetisi terjadi
karena keinginan untuk bersaing atau bertahan antar umat manusia di muka bumi.
Pengertian perspektif global menurut para ahli adalah sebagai berikut : A. Menurut
Sumaatmadja dan Winardit (1999) dalam Bawa Atmadja (2007) mengungkapkan bahwa
pengertian perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berperilaku terhadap
suatu masalah atau kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yakni dari sisi
kepentingan dunia atau internasional. b) Menurut Suhanadji dan Waspada TS (2004)
mengungkapkan bahwa perspektif global adalah cara pandang atau wawasan untuk
melihat dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh arus global. Sehingga semua bangsa
menjadi saling ketergantungan, saling mempengaruhi dan saling berhubungan diantara
berbagai kebudayaan, sistem ekologi, politik, ekonomi dan teknologi dalam konteks
global. Kebudayaan di dunia ini sangat beragam antar berbagai belahan negara di dunia.
Dimana masing-masing kebudayaan tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Perspektif
global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam kehidupan ini
segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak memungkinkan lagi
bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan bagian dari pergerakan
dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia. Tujuan
umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan
juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas
subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang
sempit, dsb. Melihat dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dilihat ciri-ciri orang
yang mempunyai wawasan global antara lain:
1. Berpikir secara luas atau tidak terkotak-kotak.
2. Mau bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras).
3. Mampu berkompetisi.
Merryfield (1995) dalam artikelnya yang berjudul “Institutionalizing Cross-cultural
Experience and International Expertise in Teacher Educational: the Development and
Potential of a Global Education PDS Network” menyimpulkan konsep-konsep dari
perspektif global, yaitu bahwa para pendidik perlu mempunyai pengetahuan dan
kemampuan untuk mengajarkan kepada para muridnya sebagai berikut:
 Penghargaan terhadap adanya perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan
budaya, untuk itu para guru perlu mengajarkan berbagai macam perspektif yang
dimiliki oleh orang lain atau pun masyarakat lain dan mereka perlu juga
mempunyai kesadaran untuk bertoleransi terhadap perspektif yang dimiliki oleh
orang lain.
 ketergantungan dan saling keterkaitan.
 Keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang diambil oleh seseorang akan
dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh interaksi global.
2.4 Tujuan Perspektif Global
Lee Anderson dan Charlotte Anderson (1979) menyatakan bahwa untuk
mempersiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang baik harus dimulai dari
berbagai macam kelompok yang melibatkannya, dari yang terdekat hingga yang terjauh,
yaitu dari masyarakat lokal, nasional, hingga global. Ada 5 tujuan pokok dari perspektif
global, yaitu:
 Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-individu
yang membentuk masyarakat.
 Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota dari
masyarakat dunia.
 Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet bumi ini
dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.
 Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah partisipan atau
pelaku aktif dalam masyarakat global ini.
 Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup secara
bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat manusia,
sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta sebagai anggota masyarakat
global.
Sementara itu, menurut Marryfield (dalam buku Perspektif Global karangan Prof. Dr. H.
Nurshid S dan Drs. Kuswaya W : 1997), tujuan diberikannya perspektif global adalah
sebagai berikut:
 Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan
masalah yang berkaitan dengan masalah global.
 Mendorong para pendidik untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan
masalah lintas budaya.
 Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun pengembangan profesinya.
2.5 Manfaat Perspektif Global
Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan
menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik di dalam maupun luar negeri.
Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat.
Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang
perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerja sama dalam berbagai
bidang menuntut adanya komitmen yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan
sistem yang terus berubah, aktif mengikuti dan mengadakan perubahan. Berikut ini
beberapa manfaat mempelajari perspektif global.
 Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta didik
bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai
ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu
sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan” tersebut.
 Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat
megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan
iptek.
 Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general,
sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
 Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia
dengan segala aspeknya.
2.6 Dimensi Perspektif Global
Saat ini tidak ada suatu bangsapun yang statis dan homogen. Setiap bangsa
berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain, sehingga sistem nilai
budaya dan nilai lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain. Perspektif global
bertolak dari masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai
masalah pendidikan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua
permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan
budaya di era globalisasi, Makagiansar (Mimbar, 1990) mengajukan empat dimensi
perspektif global, yaitu:
 Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan
bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan terasa hampa jika tidak diilhami
oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan
bagi pembangunan suatu negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh
luar yang sudah tidak terkendali.
 Mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak
diakui identitas budayanya.
 Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara sangat
diperlukan partisipasi dari masyarakat.
 Memajukan kerjasama antar budaya. Hal ini dimaksudkan agar ada aksi dan
upaya saling mengisi atau mengilhami, sehingga akan ada kemajuan dan
peningkatan antar budaya bangsa.
2.7 Sementara itu, Hanvey (1976) dalam bukunya yang sangat terkenal “An
Attainable Global Perspective” menyebutkan 5 dimensi dari perspektif global
sebagai berikut.
 Perspective consciousness
Kesadaran dan penghargaan terhadap adanya berbagai macam pendapat
yang berbeda-beda di dunia ini.
 State of planet awareness
Adanya pengertian yang mendalam terhadap isu-isu dan peristiwa-
peristiwa global.
 Cross-cultural awareness
Adanya kesepakatan yang bisa diterima secara umum dalam membuat
karakteristik budaya-budaya yang ada di dunia ini, yaitu bahwa sekalipun
ada perbedaan-perbedaan dalam budaya, namun ada banyak kesamaan
yang dimiliki.
 Systemic awareness
Mengetahui akan sistem-sistem yang ada di alam, sehingga mulai
mengenal kompleksnya sistem internasional, di mana aktor-aktor negara
dan aktor-aktor non-negara saling mempengaruhi dalam berbagai macam
isu yang terjadi di kawasan-kawasan yang ada di dunia ini.
 Options for participation
Mengetahui strategi-strategi yang tepat sehingga mampu berpartisipasi
dengan baik dalam menghadapi isu-isu yang terjadi di tingkat lokal,
nasional hingga internasional.
2.8 Masalah Perspektif Global
Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8) mengemukakan
pokok-pokok masalah global, yaitu: penduduk dan keluarga berencana (population
and family planning); hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-
determination); pembangunan (development); hak asasi manusia (human right);
emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees);
kepemilikan bersama secara global (the global commnos); lingkungan hidup dan
sumber daya alam (environment and natural resources); persebaran kemakmuran;
teknologi informasi; sumber daya; jalan masuk ke pasar; kelaparan dan bahan
pangan; perdamaian dan keamanan; prasangka dan diskriminasi.

Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan regional di
tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan telah menjadi isu dan
masalah global yang dirasakan serta disadari oleh masyarakat dunia. Badan dan
lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan bagian dari PBB maupun diluar PBB
seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat), telah menaruh perhatian serta
kepedulian terhadap masalah-masalah global tersebut.

Berikut ini contoh beberapa isu dan masalah global seperti penduduk dan keluarga
berencana, pembangunan, hak asasi manusia, migrasi, lingkungan dan sumber daya,
dalam pembahasan yang singkat.
 Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk bukan hanya merupakan masalah nasional bagi
Indonesia, melainkan juga merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-
bangsa yang terbelakang dan sedang berkembang, maupun bangsa-
bangsa yang telah maju. Persoalan-persoalan ketidakseimbangan antara
pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan barang bahan
pangan, lapangan kerja serta pemukiman yang merupakan masalah
kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa bangsa Indonesia,
melainkan dialami oleh seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu,
masalah ini dapat dinyatakan sebagai masalah global.Salah satu upaya
untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program
keluarga berencana dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi
kesejahteraan masing-masing keluarga. Upaya ini tidak hanya dilakukan
oleh bangsa Indonesia, melainkan juga dilakukan oleh bangsa-bangsa
lain di dunia. Akan tetapi, pada kenyataannya pelaksanaan program
keluarga berencana tidak selancar seperti apa yang direncanakan dan
diharapkan, melainkan masih menghadapi berbagai masalah. Oleh karena
itu, program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada
pelaksanaannya juga masih merupakan masalah global. Berkaitan dengan
hal itu, PBB sebagai organisasi dan lembaga dunia sangat
memperhatikan masalah tersebut.
 Pembangunan
Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan sebagai proses
yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi
material maupun non material termasuk kebutuhan-kebutuhan fisik, telah
– sedang – dan akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun
demikian, karena pada pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya,
baik alam (SDA) maupun manusia (SDM) termasuk kemampuan
IPTEKnya, maka pembangunan masih banyak menghadapi masalah.
Oleh karena itu, pembangunan sebagai upaya pemecahan masalah
kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah.
Kenyataan demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di
dunia. Dengan demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga
menjadi masalah global.
 Hak Asasi Manusia
Pada hakekatnya, setiap manusia memiliki hak yang sama di segala
bidang. Hak merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
yang diberikan kepada umat manusia yang hidup di muka bumi ini tanpa
terkecuali. Akan tetapi, dalam kehidupan masyarakat, hak asasi manusia
ini mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihak-pihak tertentu,
sehingga terjadi pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi ras, etnis,
agama dan lain-lainnya merupakan pelanggaran terhadap HAM. Hal
tersebut dialami oleh kelompok masyarakat atau perorangan tertentu di
negara masing-masing. Masalah ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena
itu, HAM tidak hanya merupakan masalah lokal dan regional di tempat-
tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan juga merupakan
masalah global.
 Migrasi
Perpindahan penduduk, baik dalam bentuk emigrasi (ke luar dari negara
sendiri) dan imigrasi (masuk ke dalam negara tertentu) maupun dalam
bentuk pengungsian, terjadi dimana-mana di dunia ini. Faktor
penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor ekonomi, bencana
alam, wabah, politik sampai pada keamanan. Bagi kelompok atau
perorangan yang melakukannya, mungkin migrasi merupakan jalan
keluar dari masalah yang dialaminya. Namun bagi negara atau kawasan
yang didatangi mungkin menjadi masalah, karena menyangkut tempat
penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain sebagainya.
Kita dapat menyimak dan mengamati proses perpindahan ini dari
berbagai kawasan di dunia sebagai akibat dari berbagai masalah di
negara, seperti banjir, kesulitan ekonomi dan pertentangan politik
menjadi penyebab terjadinya migrasi penduduk di kawasan yang
bersangkutan, atau dari kawasan tersebut ke negara lain. Masalah migrasi
ini telah menjadi masalah global.
 Lingkungan dan Sumber Daya
Menurut UU RI no. 4 tahun 1982, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, kekeringan, tanah
longsor, dan sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam
kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara lokal maupun regional di
tempat-tempat atau kawasan tertentu, melainkan secara meluas terjadi
dimana-mana di permukaan bumi ini.
G.T. Miller (1985 : 6) mengemukakan sumber daya alam adalah suatu
bentuk materi atau energi yang diperoleh dari lingkungan fisikal yang
dapat memenuhi kehidupan manusia. Dengan demikian antara sumber
daya alam dengan lingkungan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kandungan, persediaan, penggalian, pengolahan, dan pemanfaatan
sumber daya, khususnya sumber daya alam, tidak hanya menyangkut
pemerintah serta negara sebagai pemilik sumber daya, melainkan juga
melibatkan negara-negara lain yang berkepentingan. Kuota produksi dan
kuota perdagangan sampai pada harga sumber daya alam tertentu yang
strategis merupakan kesepakatan bersama di antara negara-negara
produsen dengan negara-negara konsumen.

Dengan demikian, mengenai sumber daya alam ini dilandasi oleh kesejahteraan
global negara-negara yang bersangkutan. Produksi, konsumsi, dan perdagangannya
memiliki dampak global terhadap kehidupan ekonomi, politik serta kondisi ekologi
dunia. Dalam mekanisme dan dinamika produksi, pemanfaatan, konsumsi dan
perdagangan sumber daya alam ini terjadi proses ketergantungan dan saling
keterkaitan antar berbagai negara di dunia yang berkepentingan. Kenyataan tersebut
merupakan fenomena global yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Pemanfaatan lingkungan dan sumber daya yang menjadi aset dunia seperti samudra
dan ruang angkasa, menuntut saling keterkaitan serta saling ketergantungan global
yang mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset tadi. Hal tersebut harus menjadi
perhatian dan kepedulian tiap pribadi umat manusia, khususnya orang-orang yang
bertindak mengambil kebijakan dan keputusan. Disinilah letak dan kedudukan
wawasan dan kepedulian global dalam situasi kehidupan umat manusia yang makin
mendunia.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Pengertian hakikat konsep perspektif global adalah suatu cara pandang dan
cara berperilaku terhadap suatu masalah atau kejadian atau kegiatan dari
sudut kepentingan global, yakni dari sisi kepentingan dunia atau
internasional.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah.
Ada 5 tujuan pokok dari perspektif global, yaitu:
1) Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-
individu yang membentuk masyarakat.
2) Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota dari
masyarakat dunia.
3) Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet
bumi ini dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.
4) Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah partisipan
atau pelaku aktif dalam masyarakat global ini.
5) Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup
secara bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat
manusia, sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta sebagai anggota
masyarakat global.
Berikut adalah manfaat mempelajari perspektif global :
a. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta
didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai
ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena
itu sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan” tersebut.
b. Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga
dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama
perkembangan iptek.
c. Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan
general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari
berbagai aspek.
d. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan
dunia dengan segala aspeknya.
Pendidikan global adalah suatu pendidikan yang berusaha untuk
meningkatkan kesadaran siswa bahwa mereka hidup pada area global yang
saling berkaitan.
3.2 Saran
Pendidikan perspektif global sangat cocok diterapkan pada saat ini guna
menjawab tantangan kehidupan di era globalisasi ini. Karena pendidikan
perspektif global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan
dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena melalui pendidikan
global siswadibekali materi secara utuh dan menyeluruh berkaitan dengan
masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita
hidup didalam masyarakat manusia, dimana perkampungan global dimana
manusia saling terhubung, baik suku, bangsa dan batas Negara tidak
menjadi penghalang dan merupakan komunitas dari perbedaan diantara
orang-orang yang berbeda bangsa.
Pendidikan perspektif global mempersiapkan masa depan siswa dengan
memberikan keterampilan analisis dan evaluasi yang luas. Keterampilan ini
akan membekali siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap
isu internasional dan antar budaya. Pendidikan global juga mengenalkan
siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional
dan internasional. Mata pelajaran harus menyajikan informasi yang relevan
untuk meningkatkan kemampuan terlibat dalam kebijakan publik. Oleh
karena itu, pendidikan global mengkaitkan isu global dengan kepentingan
lokal. Dengan demikian pendidikan global adalah suatu pendidikan yang
berusaha untuk meningkatkan kesadaran siswa bahwa mereka hidup pada
area global yang saling berkaitan.

Anda mungkin juga menyukai