Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan global yang pertama kali harus menganalisa konsep


bahwa manusia adalah merupakan warga Negara global, sebagai penduduk
dunia yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Hak merupakan cornerstone
of citizenship (Stainer, 1996:20), merupakan inti dari kehidupan warga dunia.
Sedangkan kewajiban merupakan panggilan atau tanggung jawab atau tugas
kita sebagai warga dunia. Selain itu, perlu kita sadari bahwa di dunia ini tidak
hanya ada kita, akan tetapi pada orang lain yang bermukin di seluruh belahan
dunia. Oleh karena itu, kita harus banyak mempelajari tentang dunia dan
seisinya.
Oleh karena siswa kita merupakan bagian dari dunia maka dia harus
diberikan pengetahuan tentang keberadaan dia sebagai penduduk dunia. Tugas
guru adalah mengglobalkan pengetahuan dan sikap serta kesadaran siswa
terhadap dunia. Guru seperti ini adalah guru global atau Global
Teacher (Steiner, 1996).
Kesadaran tentang terjadinya globalisasi adalah sikap menerima suatu
kenyataan bahwa planet tempat kita berada ini semakin menyempit dengan
adanya terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam
menghadapi globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi
kita harus dapat “menjinakkan” globalisasi itu sendiri. Globalisasi adalah suatu
proses yang berlanjut, bila kita lambat mengikutinya maka kita akan semakin
ketertinggalan. Tetapi juga akan berakibat fatal apabila kita salah dalam
memperlakukannya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Apa dan
Bagaimana Perspektif global, ciri-ciri dan ilmu pengetahuan soaial serta isu-
isu global.
2

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Dari Perspektif Global?


2. Apa Saja Muatan Pespektif Global Dan Ilmu Pengetahuan Sosial?
3. Apa Saja Ciri-Ciri Globalisasi?
4. Apa Sajakah Isu-Isu Global Dalam Pembelajaran Perspektif Global?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Dan Memahami Pengertian Dari Perspektif Global.


2. Untuk Mengetahui Dan Memahami Muatan Pespektif Global Dan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Ciri-Ciri Globalisasi
4. Untuk Mengetahui Dan Memahami Apa Saja Isu-Isu Global Dalam
Pembelajaran Perspektif Global.
3

BAB II
PEMBAHASAN

Hakikat Dan Konsep Dasar Perspektif Global

A. Pengertian Perspektif Global

Menurut kamus besar bahasa indonesia, global berarti secara umum,


keseluruhan, secara bulat, secara garis besar, dan meliputi seluruh dunia.
Perspektif artinya wawasan/cara pandang. Perspektif adalah cara pandang atau
cara berpikir seseorang tentang suatu obyek. Jadi perspektif global dapat
diartikan sebagai suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah,
kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi
kepentingan dunia atau internasional.

(gambar : global)

Secara ilmiah, Perspektif global adalah wawasan atau cara pandang


mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi,
interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia di muka bumi (Sriartha,
2004). Dengan kata lain, perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul
akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global yang
lebih luas. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk
kepentingan global.

Pada dunia pendidikan perspektif global dapat diartikan sebagai suatu


pandangan dimana guru/dosen/pendidik secara bersama-sama mengembangkan
4

cara pandang dan keterampilan untuk mencari tahu sesuatu yang berkaitan
dengan issu global.

Menurut para ahli perspektif global diartikan sebagai:

o Jan L. Tucker dalam Sriartha (2004:2) perspektif global adalah pendidikan


yang diarahkan pada pengembangan wawasan global yang mempersiapkan
anak didik generasi muda menjadi manusiawi, rasional, sebagai warga
negara yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan dunia yang semakin
menunjukkan saling ketergantungan.
o National Coucil for the Social Studies (NCSS) dalam Sriartha (2004:2)
adalah pendidikan global berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan
wawasan generasi muda tentang dunia dengan penekanan pada saling
hubungan antar budaya, antar individu dan bumi sebagai tempat hunian
manusia.
o American Association of Colleges for Teacher Education dalam Sriartha
(2004:2) pendidikan global adalah proses untuk membekali peseta didik
tentang wawasan global sehingga mampu menjelaskan berbagai peristiwa
global yang mangkin meningkat ketergantungannya baik ketergantungan
antar negara dan antar budaya.
o Seriartha dkk, (2004,4) persepektif global pada hakikatnya adalah upaya
pendididkan untuk menanamkan pada diri anak didik tentang wawasan
global, dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yng
dibutuhkan untuk secara efektif di dalam dunia yang memiliki sumber daya
terbatas, keanekaragaman etnik, kemajemukan budaya, interaksi dan
interdipendensi yang makin meningkat.

Definisi pendidikan global sebagaimana diketengahkan di atas,


menekankan bahwa pendidikan global mencakup kajian tentang masalah-
masalah dan isu-isu yang melintasi batas-batas nasional, saling keterhubungan
budaya, lingkungan, ekonomi, politik, dan system teknologi. Dan pemahaman
lintas-budaya yang di dalamnya termasuk pengembangan keterampilan
“menentukan perspektif atau pandangan” sebagai sebuah sudut pandang
5

seseorang. Perspektif global itu sangat penting untuk semua tingkatan usia,
anak-anak maupun orang dewasa.

B. Perspektif Global Dan Ilmu Pengetahuan Sosial


a. Sejarah

Emmanuel Kant pada Abad XVIII bahwa sejarah dan gografi merupakan
ilmu Dwitunggal, artinya jika sejarah mempertanyakan suatu peristiwa itu
“kapan” terjadi. Pengungkapan itu masih belum lengkap. Jika tidak di
pertanyakan ‘di mana” tempat terjadinya. Dalam hal ini, dimensi waktu dengan
ruang saling melengkapi.

Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu, atau dengan perkataan


lain, Perspektif sejarah suatu peristiwa, membawa citra kepada kita tentang
suatu pengalaman masa lampau yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi
kejadian-kejadian yang akan datang.

(gambar : peta sejarah pada waktu lampau)

Dengan belajar sejarah kita akan mengetahui perubahan-perubahan yang


terjadi dan mampu belajar dari perubahan yang akan terjadi tersebut, sehingga
mampu mengantisipasi, menghadapi, dan mengatasi.

b. Ekonomi

Menurut H.W.Arndt dan Gerardo P Sicat (1991:3) Ilmu Ekonomi adalah


suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorang dan kelompok-
kelompok masyarakat menentukan pilihan. Manusia memiliki keinginan yang
6

tidak terbatas. Untuk memuaskan bermacam-macam keinginan yang tidak


terbatas tersebut, tersedia sumberdaya yang dapat digunakan. Berbagai
sumberdaya ini tidak tersedia dengan bebas.

Karenanya, sumber daya ini langka dan mempunyai berbagai kegunaan


alternatif. Pilihan penggunaan dapat terjadi antara penggunaan sekarang (hari
ini) dan penggunaan hari esok (masa depan). Dari aspek-aspek yang
dikemukakan tadi, jelas bahwa perspektif ekonomi terkait dengan waktu,hari
ini dan esok.

Hukum ekonomi mengenal adanya kaitannya antara penawaran dan


permintaan, bila penawaran tetap/turun sementara permintaan naik maka harga
akan naik. Salah satu fenomena yang Nampak dari hukum ekonomi bahwa bila
permintaan naik sementara penawaran tetap/turun seperti pada kenyataannya
belakangan ini dengan terjadinya kenaikan nilai tukar mata uang asing.

(gambar : kenaikan nilai tukar mata uang asing)

c. Sosiologi

Menurut Roger F. Soltau dalam introduction to politics (Miriam


Budiardjo: 1991:9) ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan dan
lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antara
negara dan warga negaranya serta dengan negara-negara lain.

Menurut Frank H. Hankins sosiologi adalah studi ilmiah tentang


fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-kelompok manusia, studi
tentang manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain.
7

Dalam sosiologi mengajarkan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh


kelompok tempat ia terlihat sebagai anggota dan oleh interaksi yang terjadi
pada kelompok itu. Perkembangan teknologi transpormasi dan komunikasi
telah menyebabkan interaksi manusia meluas ke tingkat global secara lebih
intensif. Interaksi bisa terjadi secara fisik maupun non fisik melalui internet.
Teknologi komputer melalui email (electronic mail) menyebabkan dunia ini
tanpa batas (bord erless) secara non fisik. Setiap orang yang mampu
mengakses teknologi ini bisa berkirim maupun menerima berita dari seluruh
dunia.

d. Antropologi

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari orang (bentuk khas fisiknya),


masyarakat, dan budayanya. Kumpulan orang yang membentuk suatu
masyarakat memiliki budaya yang berkembang sejalan dengan invensi
(penemuan) yang mereka punyai. Suatu invensi baru perlu diciptakan untuk
menggantikan invensi yang lama, seperti: traktor bajak, kuda besi Jepang
menggantikan Kuda, dan sebagainya.

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, terarah pada


keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks
global. Berarti mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan
kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan
satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia. Secara perspektif,
meningkatnya pendapatan masyarakat (ekonomi) terkait dengan meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan dirinya menggunakan peralatan
mengelolah sumber daya (budaya).

e. Geografi

Geografi adalah ilmu keruangan yang mengkaji berbagai fenomena


dalam kontek keruangannya. Ruang yang dikonsepkan dalam geografi yaitu
permukaan bumi yang tiga dimensi terdiri atas muka bumi yang berupa daratan
dan perairan serta kolom udara diatasnya. Ruang permukaan bumi ini secara
8

bertahap ukuran dan jaraknya mulai dari tingkat local, regional sampai
ketingkat global. Oleh karena itu perspektif geografi adalah perspektif
keruangan yang bertahap dari perspektif lokal, regional sampai ke perspektif
global.

Perspektif geografi atau perspektif keruangan adalah suatu kemampuan


memandang secara mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan
masalah keruangan permukaan bumi, baik masa lampau, saat ini, terutama
untuk masa yang akan datang. Pendekatan yang dapat diterpkan pada
perspektif keruangan ini, yaitu pendekatan sejarah dan kemampuan
mempredeksi. Dalam ruang lingkup kajian perspektif keruangan ini
berkembang mulai dari perspektif lokal, perspektif regional, sampai perspektif
global, perjhatikan, amati, dan hayati serta perkembangan yang terjadi di
tempat anda dari waktu ke waktu. Bagaimana keadaan permukiman, jalan,
pertanian, pengairan, perdangangan, dan keadaan penduduk setempat.

f. Politik

Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-


lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu (Roger F. Soltau). Dalam
perspektif global, hubungan suatu negara dengan negara-negara lain adalah hal
yang pokok. Jenis hubungan antar negara ditinjau dari jangkauannya:

Jenis hubungan & Jangkauan

Regional : Antarbangsa atau antarnegara di suatu kawasan (tetangga),


misalnya di kawasan Asia Tenggara
Internasional : Antarbangsa atau antarnegara di berbagai belahan dunia.

Global : Antar semua bangsa atau antarsemuanegara di dunia ini.

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan
kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya
bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi,
bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada
unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai
9

cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa


bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian
dunia.

(gambar : contoh perdamaian dunia)

Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri,


berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak Konferensi Asia
Afrika (KAA – yang menghasilkan Dasasila Bandung/Bandung Declaration)
dan Gerakan Non-Blok (GNB – khususnya untuk mendukung perdamaian
dunia).

Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan


diri dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di
negara-negara lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya
politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik membawa dampak luas
pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif
global dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai
aspek hubungan luar negeri Indonesia.

C. Ciri-Ciri Globalisasi

Ciri-ciri globalisasi menurut para ahli.


 Ciri-ciri Globalisasi (Hamijoyo dalam Mimbar, 1990)
1) Globalisasi didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi,
transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan
manajemen yang tangguh;
10

2) Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik;


3) Terdapat saling ketergantungan antar negara;
4) Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi.

 Ciri-ciri globalisasi menurut Fridman

Apa saja ciri-ciri globalisasi? Menurut Friedman, beberapa karakteristik


utama yang bisa kita lihat antara lain sebagai berikut:

a) Adanya transformasi dalam memaknai ruang dan waktu. Artinya,


penggunaan teknologi komunikasi telah mengkompress space dan durasi
kita berinteraksi. Hal ini mengubah pula konsepsi kita mengenai ruang
dan waktu. Ruang tidak lagi dibatasi oleh teritori fisik dan waktu tidak
lagi ditentukan oleh jarak. Sebagai contoh, di saku kita terdapat
smartphone. Tanpanya kita gelisah seolah tak bisa berbuat apa-apa.
Dalam sehari kita mengakses sosmed beberapa kali dalam rangka
berinteraksi dan mengekspresikan diri. Ruang interaksi banyak dilakukan
di ruang virtual dengan media online. Kita juga bisa berkomunikasi
dengan siapa saja tak tergantung jarak, sejauh ada sinyal dan koneksi
internet.

(gambar : interaksi melalui media online)

b) Perekonomian bangsa-bangsa menjadi saling tergantung. Artinya


produksi barang dan jasa di suatu negara tergantung pada proses produksi
dan perakitan di negara lain. Dengan kata lain, interkoneksi dalam proses
11

produksi menciptakan adanya hubungan saling ketergantungan. Sebagai


contoh, perusahaan raksasa seperti Apple tidak bisa berproduksi tanpa
proses perakitan di desa-desa di Cina. Pabrik perakitan yang berada di
Cina memungkinkan terciptanya biaya produksi yang minimal sehingga
keuntungan perusahaan bisa maksimal. Pemasaran produk tersebut
dilakukan di negara yang lain lagi, seperti di Eropa Barat misalnya.
Relasi ketiganya bersifat saling ketergantungan.
c) Terdapat pertukaran ide dan informasi yang cepat melalui media. Artinya
selera konsumsi kultural kita bisa jadi dipengaruhi oleh apa yang sedang
tren di negara lain. Misalnya, tempat makan favorit kita adalah tempat
makan yang menyajikan menu berbau globalisasi. Makan makanan siap
saji bukan sekadar karena kebutuhan biologis, tapi juga dalam rangka
mengekspresikan identitas bahwa kita adalah bagian dari warga global.
d) Meningkatnya problem sosial yang menjadi konsen bersama. Artinya
permasalahan yang dihadapi suatu bangsa atau negara bukan lagi
permaslahan internal yang menjadi urusan internal negara saja, namun
menjadi perhatian bersama warga dunia. Meningkatnya problem sosial
yang menjadi konsen bersama ini bisa ditunjukkan dari adanya isu yang
mengglobal, bersifat mendesak dan menarik perhatian dunia. Sebagai
contoh, krisis lingkungan yang diciptakan oleh korporasi-korporasi
multinasional, terorisme yang mengancam stabilitas politik dan ekonomi
negara, krisis finansial yang terjadi disuatu negara dan berdampak di
banyak negara lain. Globalisasi memungkinkan permasalahan-
permasalahan tersebut menjadi konsen dan urusan bersama.
e) Terdapat peningkatan monopoli sumber daya oleh korporasi
multinasional. Artinya perusahaan transnasional memiliki jangkauan
pasar yang luas melebihi peran yang bisa dimainkan oleh negara.
Fenomena ini dapat menimbulkan dominasi perusahaan raksasa atas
pemerintah suatu negara. Masyarakat menjadi semakin bergantung pada
korporasi ketimbang negara. Sebagai contoh di Indonesia, air minum
banyak disuplai oleh korporasi multinasional ketimbang negara. Negara
12

menyediakan air bersih yang bisa untuk mandi tapi tidak untuk diminum.
Air layak minum disediakan oleh korporasi. Coba bayangkan bila negara
mampu mengelola air dari bumi Indonesia sejak peroses pengeboran
sampai layak minum. Maka, perusahaan air minum milik asing akan
tutup.
f) Kebijakan publik berada dibawah bayang-bayang badan internasional.
Artinya kebijakan nasional di berbagai sektor dari politik, sosial, budaya,
sampai ekonomi tidak lagi murni dilakukan oleh pemerintah melainkan
hasil dari negosiasi dengan perusahaan atau lembaga-lembaga
internasional. Tak jarang pemerintah lepas tangan, melakukan privatisasi
badan-badan negara agar dikelola asing. Sebagai contoh, perusahaan
telekomunikasi dijual sahamnya dan dibeli oleh investor asing.
Masyarakat yang menjadi konsumen harus membeli dari tangan asing
sehingga uang tak berpuar di anggaran negara namun lari ke luar negeri.

Beberapa ciri di atas tampaknya menunjukkan gejala bahwa kita sedang


berada dalam arus tekanan globalisasi. Negara melemah seiring menguatnya
kekuatan global yang dimainkan oleh aktor-aktor baru seperti korporasi
multinasional dan lembaga-lembaga internasional.

D. Isu-Isu Global

Isu-isu global merupakan persoalan-persoalan atau masalah-masalah


lintas budaya dan bangsa yang sedang hangat dibicarakan pada masa sekarang
ini oleh masyarakat di dunia. Isu ini tidak hanya dihadapi oleh satu negara saja,
melainkan dihadapi oleh berbagai negara di belahan dunia.

(gambar : isu-isu global)


13

Isu-isu global yang berkembang di dunia saat ini meliputi isu tentang
lingkungan dan isu tentang kemanusiaan. Isu tentang lingkungan mencakup
kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi, dan perubahan
iklim. Sedangkan isu tentang kemanusiaan mencakup kemiskinan, konflik atau
perang, dan wabah penyakit.

1. Isu-isu global tentang lingkungan

(gambar : isu global pada lingkungan)

Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak


dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah
hujan,kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari
bahwa aktifitasmanusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara
signifikan.Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga
misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan
penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan
tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi.
Pada masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.

a. Kebutuhan Lahan urban dan lahan pertanian.

Pemenuhan kebutuhan ini akan meminta konversi lahan hutan. Semakin


lama daerah-daerah resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi krisis air
tanah. Di sisi lain dibeberapa kawasan berkemiringan cukup tajam menjadi
rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem kekuatan
tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang,
14

terjadilah over-flow pada airpermukaan. Ketika kondisi ini beresonansi dengan


sistem drainase yang buruk diperkotaan terjadilah banjir.

b. Pembabatan Hutan

Penebangan kayu adalah aktivitas yang mencakup tidak hanya memotong


pohon, namun juga transportasi dan pemrosesan di tempat (misal pemotongan
hingga ukuran kecil). Pohon yang dipotong tidak selalu batang utamanya,
namun juga cabang yang berukuran besar dengan meninggalkan batang
utamanya sehingga pohon tetap hidup. Sedangkan penebangan pohon penuh
berarti memanfaatkan semua bagian pohon yang berkayu.

(gambar : penebangan hutan)

Penebangan ilegal adalah istilah dalam kehutanan yang juga disebut


dengan pencurian kayu, termasuk aktivitas lainnya seperti transportasi,
transaksi, dan pemrosesan kayu yang di luar ketentuan hukum. Prosedur
penebangan sendiri bisa dikatakan ilegal jika akses masuk hutan didapatkan
dengan cara korupsi, menebang spesies pohon yang dilindungi, atau menebang
dalam jumlah melebihi yang diizinkan. Penebangan habis adalah istilah
penebangan yang memanen kayu dalam area tertentu hingga bersih tanpa
menyisakan satu pohon pun.

c. Masalah eksploitasi energi

Saat ini Indonesia misalnya masih sangat bergantung pada sumber energi
minyak bumi. Ini yang menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan
masyarakat akibat masalah minyak. Pemerintah bingung menutupi anggaran
15

belanja negara, karena besarnya pengeluaran untuk impor minyak.Masyarakat


bingung sebab kenaikan harga minyak memililiki efek berantai pada kenaikan
harga barang-barang di lapangan.

Para ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah sangat ngeri


membayangkan bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi
masalah, kesadaran akan permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah
umat manusia.Ini akan lebih jelas lagi kalau melihat tingkat kesadaran
masyakat di Negara berkembang. Jangankan masyarakat umum, di kalangan
pemimpin pun kesadaran masalah lingkungan ini masih belum merata.

Di tengah kondisi di atas dimulailah prakarsa-prakarsa pro-lingkungan


padatingkat global. Kyoto Protokol adalah konvensi yang masih cukup hangat
dan masihakan diberlakukan secara efektif dimasa datang. Isi utama Protokol
ini adalah upaya pengurangan emisi enam gas yang mengakibatkan kenaikan
suhu global. Pada tahun 2008-2012 akan diadakan pengukuran sistematis
balance pengeluaran danpenyerapan gas-gas ini pada semua negara yang telah
menandatangani Protokol ini.

o Pemanasan Global : Pemanasan Global/ Global Warming pada dasarnya


merupakan fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun
karenaterjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya
emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy
mataharitertangkap dalam atmosfer bumi. Dampak bagi lingkungan
biogeofisik: pelelehanes di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun
pasir, peningkatan hujan danbanjir, perubahan iklim, punahnya flora dan
fauna, migrasi fauna dan hama penyakit. Dampak bagi aktiitas sosial
ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan kotapantai, gangguang
terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara, gangguan terhadap
pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas pertanian, peningkatan
resiko kanker dan wabah penyakit.
o Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi
ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan
16

mempercepat penguraia ozonmenjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek


rumah kaca. Beberapa atom lain yangmengandung brom seperti metal
bromide dan halon juga ikut memeperbesarpenguraian ozon. Dampak bagi
makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulitmelanoma yang bisa
menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada matadan kanker
mata, menghambat daya kebal pada manusia (imun), penurunan produksi
tanaman jagung, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.

2. Isu-isu Global tentang Kemanusiaan


 Teroris

Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada


para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal
atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme
juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan
tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu
para pelakunya (“teroris”) layak mendapatkan pembalasan yang kejam.

Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan “teroris”


dan “terorisme”, para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai
separatis, pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin,
dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : “Makna
sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang
menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang”. Padahal
Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama.

Selain oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara atau
dikenal dengan terorisme negara (state terorism). Misalnya seperti
dikemukakan oleh Noam Chomsky yang menyebut Amerika Serikat ke
dalam kategori itu. Persoalan standar ganda selalu mewarnai berbagai
penyebutan yang awalnya bermula dari Barat. Seperti ketika Amerika
Serikat banyak menyebut teroris terhadap berbagai kelompok di dunia, di
sisi lain liputan media menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat
17

melakukan tindakan terorisme yang mengerikan hingga melanggar konvensi


yang telah disepakati.

Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual


terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Center (WTC) di New
York, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, dikenal sebagai
“September Kelabu”, yang memakan 3000 korban. Serangan dilakukan
melalui udara, tidak menggunakan pesawat tempur, melainkan
menggunakan pesawat komersil milik perusahaan Amerika sendiri,
sehingga tidak tertangkap oleh radar Amerika Serikat. Tiga pesawat
komersil milik Amerika Serikat dibajak, dua di antaranya ditabrakkan ke
menara kembar Twin Towers World Trade Centre dan gedung Pentagon.

Berita jurnalistik seolah menampilkan gedung World Trade Center dan


Pentagon sebagai korban utama penyerangan ini. Padahal, lebih dari itu,
yang menjadi korban utama dalam waktu dua jam itu mengorbankan kurang
lebih 3.000 orang pria, wanita dan anak-anak yang terteror, terbunuh,
terbakar, meninggal, dan tertimbun berton-ton reruntuhan puing akibat
sebuah pembunuhan massal yang terencana. Akibat serangan teroris itu,
menurut Dana Yatim-Piatu Twin Towers, diperkirakan 1.500 anak
kehilangan orang tua. Di Pentagon, Washington, 189 orang tewas, termasuk
para penumpang pesawat, 45 orang tewas dalam pesawat keempat yang
jatuh di daerah pedalaman Pennsylvania. Para teroris mengira bahwa
penyerangan yang dilakukan ke World Trade Center merupakan
penyerangan terhadap “Simbol Amerika”. Namun, gedung yang mereka
serang tak lain merupakan institusi internasional yang melambangkan
kemakmuran ekonomi dunia. Di sana terdapat perwakilan dari berbagai
negara, yaitu terdapat 430 perusahaan dari 28 negara. Jadi, sebetulnya
mereka tidak saja menyerang Amerika Serikat tapi juga dunia. Amerika
Serikat menduga Osama bin Laden sebagai tersangka utama pelaku
penyerangan tersebut.
18

Kejadian ini merupakan isu global yang memengaruhi kebijakan politik


seluruh negara-negara di dunia, sehingga menjadi titik tolak persepsi untuk
memerangi Terorisme sebagai musuh internasional. Pembunuhan massal
tersebut telah mempersatukan dunia melawan Terorisme Internasional.
Terlebih lagi dengan diikuti terjadinya Tragedi Bali, tanggal 12 Oktober
2002 yang merupakan tindakan teror, menimbulkan korban sipil terbesar di
dunia, yaitu menewaskan 184 orang dan melukai lebih dari 300 orang.
Perang terhadap Terorisme yang dipimpin oleh Amerika, mula-mula
mendapat sambutan dari sekutunya di Eropa. Pemerintahan Tony Blair
termasuk yang pertama mengeluarkan Anti Terrorism, Crime and Security
Act, December 2001, diikuti tindakan-tindakan dari negara-negara lain yang
pada intinya adalah melakukan perang atas tindak Terorisme di dunia,
seperti Filipina dengan mengeluarkan Anti Terrorism Bill.

 Pergerakan Pembebasan

Pemberontakan, dalam pengertian umum, adalah penolakan terhadap


otoritas. Pemberontakan dapat timbul dalam berbagai bentuk, mulai dari
pembangkangan sipil (civil disobedience) hingga kekerasan terorganisir
yang berupaya meruntuhkan otoritas yang ada. Istilah ini sering pula
digunakan untuk merujuk pada perlawanan bersenjata terhadap pemerintah
yang berkuasa, tapi dapat pula merujuk pada gerakan perlawanan tanpa
kekerasan. Orang-orang yang terlibat dalam suatu pemberontakan disebut
sebagai “pemberontak”.

Terkadang sebuah pemberontakan bisa dibilang revolusi oleh pemimpin


pemberontakan tersebut. Tengok saja pemberontakan Amerika Serikat
kepada Inggris pada era perang kemerdekaanya. Atau gerakan milisi di
Irlandia yang sering disebut dengan IRA. Memang hal itu bisa terjadi jika
syarat-syarat Revolusi dapat tercapai.

Kebanyakan pemberontakan dilaksanakan untuk menggantikan


pemerintahan yang ada dengan pemerintahan yang baru, tentunya
pemerintahan idaman para pemberontak. Baik itu dari segi keseluruhan
19

nation, seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada era Perang Saudara
Amerika atau sebagian saja seperti yang dilakukan GAM di Indonesia,
SPLM di Sudan, Chechnya di Rusia, atau Fidel Castro dan Che Guevara di
Amerika Latin.

Namun pemberontak tidak saja hanya gerakan anti-pemerintahan yang


dilakukan dengan mengangkat senjata saja. Setidaknya ada beberapa tipe
pemberontakan, antara lain: ketidakmauan berkorporasi dan bekerja sama
kepada pemerintah, seperti yang dilakukan Mahatma Gandhi. Gerakan
mempertahankan wilayah yang telah dikuasai oleh musuh, seperti Perang
Revolusi Indonesia pada 1945-1949. Gerakan revolusi yang mengakar dan
dilakukan untuk menggulingkan pemerintahan yang ada, seperti Revolusi
Rusia.

 Kemiskinan

(gambar : kemiskinan pada suatu wilayah)


Menurut PBB, sekitar 25.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap
hari karena kelaparan atau penyebab-penyebab lain yang berhubungan
dengan kelaparan. Dengan kata lain, setiap 3,5 detik satu orang meninggal
dunia. Ironisnya, mayoritas yang meninggal adalah anak-anak.
Bumi ini sebenarnya menyediakan makanan yang cukup banyak bagi
manusia. Masalahnya adalah orang-orang yang kelaparan umumnya terjebak
pada kemiskinan. Mereka kekurangan uang untuk membeli kebutuhan hidup
mereka. Karena kekurangan, umumnya mereka akan sakit dan semakin
lemah. Hal ini mengakibatkan mereka semakin tidak mampu bekerja dan
20

menjadi semakin miskin dan semakin kelaparan. Ini seperti lingkaran setan
kemiskinan yang tidak ada habisnya hingga orang tersebut dan keluarganya
meninggal dunia.
Kemiskinan merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak memiliki
cukup sumber daya dan pendapatan. Ekstrimnya, mereka kekurangan
kebutuhan dasar manusia seperti makanan bergizi, pakaian, rumah, air
bersih, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan kadang juga berarti tidak
adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi
masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan sebagai warga negara.
Orang-orang termiskin di dunia rata-rata hidup di kawasan yang sedang
berkembang seperti Afrika, Asia, Eropa Timur, dan Amerika Latin.
Sedangkan di kawasan yang cukup sejahtera seperti Amerika Serikat,
Kanada, Jepang, dan Eropa Barat, fenomena yang terjadi berupa kekurangan
nutrisi, penyakit mental, ketergantungan terhadap obat-obatan, dan penyakit
tingkat tinggi.
Secara lengkap, kemiskinan dapat dipahami dalam berbagai cara, antara
lain:
o Kekurangan materi, mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan.
o Kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk bersosialisasi dengan masyarakat, mencakup
pendidikan dan informasi.
o Kekurangan penghasilan dan kekayaan yang memadai.

 Penyakit menular
Penyakit yang menginfeksi masyarakat global merupakan pembunuh
manusia yang paling banyak, lebih banyak membunuh daripada konflik
(Shah, 2008). Lebih dari satu perempat kematian di dunia disebabkan karena
terinfeksi penyakit (Payne, 2009). Penyakit menular yang dimaksud antara
lain HIV/AIDS, malaria, influenza, flu burung, tuberculosis (TBC), demam,
campak, SARS, dan sebagainya.
21

Penyakit menular telah menjadi permasalahan global seiring dengan


berkembangnya globalisasi sejak tahun 1980-an. Pada saat itu, penyakit
menular hanya ada di negara-negara miskin saja. Namun dengan semakin
berkembangnya globalisasi, penyakit tersebut mulai menular ke negara-
negara yang lain. Pada tahun 1990-an mulai dikenal istilah globalisasi
penyakit menular karena masalah kesehatan ini telah menjadi agenda global.
Hal ini ditandai dengan adanya dua hal yaitu berkembangnya antibiotik
yang sama dan munculnya dampak yang luar biasa dari epidemik baru.
Penyakit menular berkaitan dengan isu global dan tidak bisa dipisahkan dari
komponen globalisasi secara politik, ekonomi, dan budaya (Payne, 2009).

Jika menghubungkan antara kemiskinan dan penyakit menular, akan kita


dapati suatu lingkaran yang tidak ada hentinya. Seseorang yang miskin akan
mudah mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi, yang kemudian akan
berakibat mudah terkena penyakit. Karena miskin, tentu saja akses orang
tersebut kepada pelayanan kesehatan sangatlah kurang, yang kemudian
menyebabkan orang tersebut tidak sembuh namun justru berpotensi
menularkan penyakitnya. Sekitar 1 milyar orang kekurangan akses terhadap
pelayanan kesehatan dan sekitar 11 juta anak-anak balita meninggal tiap
tahunnya karena kekurangan gizi dan terkena penyakit menular (Shah,
2008).
22

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perspektif global adalah wawasan atau cara pandang mengenai fenomena


secara keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi, interdependensi, dan
kompetisi antar umat manusia di muka bumi (Sriartha, 2004). Dengan kata
lain, perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu
kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global yang lebih luas.
Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan
global. Ciri-ciri Globalisasi menurut (Hamijoyo dalam Mimbar, 1990) antara
lain, yaitu :

a) Globalisasi didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi,


transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan
manajemen yang tangguh;
b) Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik;
c) Terdapat saling ketergantungan antar negara;
d) Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi.

Perspektif global berakal dari ilmu-ilmu sosial, antara lain antropologi,


sosiologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia, dan politik yang bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran sebagai warga dunia yang
berpartisipasi aktif. Adapun isu-isu global ada dua yaitu isu-isu global tentang
lingkungan dan isu-isu global tentang kemanusiaan.

B. Saran

Demikianlah makalah ini yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
23

DAFTAR PUSTAKA

http://indrimudi.blogspot.com/2016/11/hakikat-dan-konsep-perspektif
global.html, diakses pada 30 Agustus 2019.
http://universglobal.blogspot.com/2014/09/pengertian-perspektif-global.html,
diakses pada 30 Agstus 2019.
http://sosiologis.com/ciri-ciri-globalisasi, diakses pada 30 Agustus 2019.
http://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0831080114.mhtml, diakses pada
30 Agustus 2019.

http://kedegawa.wordpress.com/2015/08/23/isu-isu-global-dan-dampak-buruk-
pada-kehidupan-masyrakat-internasional/amp/ diakses pada 30 Agustus 2019.

https://kanshaforlife.wordpress.com/2012/09/28/isu-isu-global-kemiskinan-global/
diakses pada 1 September 2019.

https://kanshaforlife.wordpress.com/2012/10/04/isu-isu-global-wabah-penyakit-
global/ diakses pada 1 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai