BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
(gambar : global)
cara pandang dan keterampilan untuk mencari tahu sesuatu yang berkaitan
dengan issu global.
seseorang. Perspektif global itu sangat penting untuk semua tingkatan usia,
anak-anak maupun orang dewasa.
Emmanuel Kant pada Abad XVIII bahwa sejarah dan gografi merupakan
ilmu Dwitunggal, artinya jika sejarah mempertanyakan suatu peristiwa itu
“kapan” terjadi. Pengungkapan itu masih belum lengkap. Jika tidak di
pertanyakan ‘di mana” tempat terjadinya. Dalam hal ini, dimensi waktu dengan
ruang saling melengkapi.
b. Ekonomi
c. Sosiologi
d. Antropologi
e. Geografi
bertahap ukuran dan jaraknya mulai dari tingkat local, regional sampai
ketingkat global. Oleh karena itu perspektif geografi adalah perspektif
keruangan yang bertahap dari perspektif lokal, regional sampai ke perspektif
global.
f. Politik
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan
kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya
bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi,
bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada
unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai
9
C. Ciri-Ciri Globalisasi
menyediakan air bersih yang bisa untuk mandi tapi tidak untuk diminum.
Air layak minum disediakan oleh korporasi. Coba bayangkan bila negara
mampu mengelola air dari bumi Indonesia sejak peroses pengeboran
sampai layak minum. Maka, perusahaan air minum milik asing akan
tutup.
f) Kebijakan publik berada dibawah bayang-bayang badan internasional.
Artinya kebijakan nasional di berbagai sektor dari politik, sosial, budaya,
sampai ekonomi tidak lagi murni dilakukan oleh pemerintah melainkan
hasil dari negosiasi dengan perusahaan atau lembaga-lembaga
internasional. Tak jarang pemerintah lepas tangan, melakukan privatisasi
badan-badan negara agar dikelola asing. Sebagai contoh, perusahaan
telekomunikasi dijual sahamnya dan dibeli oleh investor asing.
Masyarakat yang menjadi konsumen harus membeli dari tangan asing
sehingga uang tak berpuar di anggaran negara namun lari ke luar negeri.
D. Isu-Isu Global
Isu-isu global yang berkembang di dunia saat ini meliputi isu tentang
lingkungan dan isu tentang kemanusiaan. Isu tentang lingkungan mencakup
kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi, dan perubahan
iklim. Sedangkan isu tentang kemanusiaan mencakup kemiskinan, konflik atau
perang, dan wabah penyakit.
b. Pembabatan Hutan
Saat ini Indonesia misalnya masih sangat bergantung pada sumber energi
minyak bumi. Ini yang menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan
masyarakat akibat masalah minyak. Pemerintah bingung menutupi anggaran
15
Selain oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara atau
dikenal dengan terorisme negara (state terorism). Misalnya seperti
dikemukakan oleh Noam Chomsky yang menyebut Amerika Serikat ke
dalam kategori itu. Persoalan standar ganda selalu mewarnai berbagai
penyebutan yang awalnya bermula dari Barat. Seperti ketika Amerika
Serikat banyak menyebut teroris terhadap berbagai kelompok di dunia, di
sisi lain liputan media menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat
17
Pergerakan Pembebasan
nation, seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada era Perang Saudara
Amerika atau sebagian saja seperti yang dilakukan GAM di Indonesia,
SPLM di Sudan, Chechnya di Rusia, atau Fidel Castro dan Che Guevara di
Amerika Latin.
Kemiskinan
menjadi semakin miskin dan semakin kelaparan. Ini seperti lingkaran setan
kemiskinan yang tidak ada habisnya hingga orang tersebut dan keluarganya
meninggal dunia.
Kemiskinan merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak memiliki
cukup sumber daya dan pendapatan. Ekstrimnya, mereka kekurangan
kebutuhan dasar manusia seperti makanan bergizi, pakaian, rumah, air
bersih, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan kadang juga berarti tidak
adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi
masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan sebagai warga negara.
Orang-orang termiskin di dunia rata-rata hidup di kawasan yang sedang
berkembang seperti Afrika, Asia, Eropa Timur, dan Amerika Latin.
Sedangkan di kawasan yang cukup sejahtera seperti Amerika Serikat,
Kanada, Jepang, dan Eropa Barat, fenomena yang terjadi berupa kekurangan
nutrisi, penyakit mental, ketergantungan terhadap obat-obatan, dan penyakit
tingkat tinggi.
Secara lengkap, kemiskinan dapat dipahami dalam berbagai cara, antara
lain:
o Kekurangan materi, mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan.
o Kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk bersosialisasi dengan masyarakat, mencakup
pendidikan dan informasi.
o Kekurangan penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Penyakit menular
Penyakit yang menginfeksi masyarakat global merupakan pembunuh
manusia yang paling banyak, lebih banyak membunuh daripada konflik
(Shah, 2008). Lebih dari satu perempat kematian di dunia disebabkan karena
terinfeksi penyakit (Payne, 2009). Penyakit menular yang dimaksud antara
lain HIV/AIDS, malaria, influenza, flu burung, tuberculosis (TBC), demam,
campak, SARS, dan sebagainya.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah ini yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://indrimudi.blogspot.com/2016/11/hakikat-dan-konsep-perspektif
global.html, diakses pada 30 Agustus 2019.
http://universglobal.blogspot.com/2014/09/pengertian-perspektif-global.html,
diakses pada 30 Agstus 2019.
http://sosiologis.com/ciri-ciri-globalisasi, diakses pada 30 Agustus 2019.
http://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0831080114.mhtml, diakses pada
30 Agustus 2019.
http://kedegawa.wordpress.com/2015/08/23/isu-isu-global-dan-dampak-buruk-
pada-kehidupan-masyrakat-internasional/amp/ diakses pada 30 Agustus 2019.
https://kanshaforlife.wordpress.com/2012/09/28/isu-isu-global-kemiskinan-global/
diakses pada 1 September 2019.
https://kanshaforlife.wordpress.com/2012/10/04/isu-isu-global-wabah-penyakit-
global/ diakses pada 1 September 2019.