tersebut, yaitu ”The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle, which
the products based on these findings, field testing it in the setting where it will be used
eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the filed-testing stage. In more
rigorous programs of R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the
product meets its behaviorally defined objectives” berarti ada 4 prinsip dasar yang
merupakan karakteristik/ciri R & D yaitu: (1) Studying research findings pertinent to the
product to be developed (melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-
temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan); (2) Developing the
tersebut); (3) Field testing it in the setting where it will be used eventually (dilakukannya uji
lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya digunakan);
dan (4) Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage (melakukan
lapangan). Penelitian awal tersebut merupakan prinsip dasar yang utama membedakan
Langkah-langkah R & D dengan mengacu pada Borg & Gall (1983) meliputi 10
langkah, yaitu: (1) Research and information collection (melakukan penelitian dan
pengumpulan informasi) sebagai penelitian awal terkait dengan produk pendidikan yang
akan dikembangkan, termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan
dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan
perencanaan): termasuk dalam langkah ini menyusun rencana penelitian yang meliputi
permulaan dari produk yang akan dihasilkan, termasuk dalam langkah ini persiapan
komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi
proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi); (4) Preliminary Field Testing (melakukan uji
lapangan awal): yaitu melakukan uji coba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan
melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah 6-12 subyek, pada langkah ini
pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi, atau
angket; (5) Main Product Revision (melakukan revisi produk utama): yaitu melakukan
perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan uji coba awal, perbaikan ini sangat mungkin
dilakukan lebih dari satu kali sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam uji coba terbatas
sampai diperoleh draft produk utama yang siap diuji coba lebih luas; (6) Main Field Testing
(melakukan uji lapangan untuk produk utama): biasanya disebut uji coba utama yang
melibatkan khalayak lebih luas, yaitu 5 sampai 15 sekolah, dengan jumlah subyek 30 sampai
dengan 100 orang, pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah penerapan uji coba,
hasil yang diperoleh dari uji coba ini adalah sebagai hasil evaluasi terhadap pencapaian hasil
uji coba produk yang dibandingkan terhadap pencapaian kelompok control, dengan demikian
pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen; (7) Operational
perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang
dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi; (8)
Operational Field Testing (melakukan uji lapangan terhadap produk): yaitu langkah uji
validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan, dilaksanakan pada 10 sampai
dengan 30 sekolah, melibatkan 40 sampai dengan 200 subyek, pengujian ini dilakukan
melalui angket, wawancara, observasi dan analisis hasilnya, tujuan langkah ini adalah untuk
menentukan apakah desain model yang dikembangkan sudah dapat dipakai di sekolah tanpa
harus dilakukan pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model; (9) Final
Product Revision (melakukan revisi produk final): yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap
model yang dikembangkan agar menghasilkan produk akhir; (10) Disemination and
penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada skakeholders yang terkait
Untuk melakukan penelitain & pengembangan ini, peneliti dituntut harus mampu
memilih dan mengkombinasikan berbagai metode penelitian yang relevan. Pada saat
penelitian awal, mungkin peneliti akan menggunakan metode survey, studi kasus, kajian hasil
penelitian sebelumnya, dan lain lain. Pada saat pengembanganpun dalam rangka uji coba,
validasi, dan revisi diperlukan metode penelitian lain seperti survey, eksperimen dan lain-lain
disamping evaluasi formatif seperti uji lapangan yang berulang-ulang (Brog & Gall, 1983)
atau jenis evaluasi lain seperti small group evaluation, expert review, focus group discussion,
dan lain-lain. Produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D dalam bidang
produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan
dengan kebutuhan. Sekaitan dengan hal ini, sekaligus diharapkan agar hasil penelitian dengan
metode yang dilakukan untuk penyusunan disertasi Mahasiswa Program Doktor dapat
berkontribusi untuk ilmiah (kontribusi teoritis) yang sama pentingnya dengan dapat