Anda di halaman 1dari 47

RPP Matematika Untuk SMP

tralalali

8 tahun yang lalu

Iklan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(R P P – 1)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Colomadu

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII / Genap

Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)

(Baca Selanjutnya Di sini…..)

Standar Kompetensi:

Menggunakan konsep himpunan dan diagram venn dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar:
Memahami konsep himpunan bagian

Indikator:

Menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan

Menentukan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan

Mengenal pengertian himpunan semesta serta dapat menyebutkan anggotanya

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan

2. Siswa dapat menentukan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan

3. Siswa dapat mengenal pengertian himpunan semesta serta dapat menyebutkan anggotanya

B. Materi Pembelajaran

1. Himpunan bagian

2. Himpunan semesta

C. Metode Pembelajaran

Metode : Problem Posing


D. Langkah-Langkah Pembelajaran

a. Pendahuluan

1) Apersepsi

Membuka pelajaran dengan menyenangkan dan mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti proses
belajar.

Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Membahas soal-soal pada tugas terstruktur ataupun pekerjaan rumah yang belum dapat dijawab dengan
baik.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga
siswa dapat memahami tujuan dari pembelajaran yang disampaikan.

2) Motivasi

Guru memotivasi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memahami manfaat
materi yang akan dipelajari untuk kehidupan sehari-hari.

b. Inti

1) Eksplorasi

Siswa mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari dari buku pegangan siswa, BSE dan internet.

Siswa mencatat dan aktif bertanya tentang himpunan bagian dan himpunan semesta.

2) Elaborasi

Siswa terbagi dalam kelompok, yang terdiri dari 4-5 orang.


Siswa membuat soal berdasarkan situasi sekaligus hasil pekerjaannya (bahan soal terlampir) untuk
dikerjakan masing-masing kelompok.

Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan pekerjaannya, soal yang dibuat ditukar secara acak
dengan kelompok lain dan dikerjakan dalam kelompok pula.

Hasil dari penyelesaian yang dikerjakan oleh kelompok tersebut dipresentasikan, dalam presentasi dipilih
secara acak kelompok mana yang akan maju untuk mempresentasikan.

Hasil presentasi dicocokkkan dengan pekerjaan yang dikerjakan oleh kelompok sebelumnya.

Siswa diberikan kesempatan bertanya, jika ada masalah yang belum jelas.

3) Konfirmasi

Memotivasi lebih lanjut kepada siswa yang kurang aktif untuk lebih aktif pada pembelajaran selanjutnya.

c. Penutup

Merefleksi pelajaran yang telah diikuti dan bersama guru membuat rangkuman.

Siswa menerima penugasan terstruktur (PT)/PR dari LKS dan KMTT.

Guru menginformasikan materi pertemuan berikutnya kepada siswa.

E. Alat / Bahan / Sumber Belajar

Alat : Spidol, kertas, papan tulis.

Sumber Belajar :

Buku Teks Pelajaran Matematika SMP Kelas VII:

– Dewi Nuharini, dkk. 2008. Matematika 1 Konsep dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta :
CV. Usaha Makmur.

– Sudirman. 2007. Cerdas Aktif Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Ganeca Exact.
Lembar Kerja Siswa.

BSE: A.Wagiyo, dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 Untuk SMP/MTs Kelas VII. Depdiknas: PT
Galaxy Puspa Mega.

Internet: http://id.wikipedia.org/

F. Penilaian

Tes Tertulis

Manakah yang bukan merupakan himpunan bagian dari {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16}: a. {0, 2, 4, 6} b.
{10}

Tulis semua anggota himpunan bagian dari {a, i, u}

Himpunan semesta yang mungkin untuk himpunan A = {senin, selasa, rabu} adalah….

KUNCI JAWABAN:

No. Kunci Jawaban Skor

1. Yang bukan merupakan himpunan bagian dari {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16} adalah {0, 2, 4, 6}
35

2. Anggota himpunan bagian dari {a, i, u} adalah: 2n = 23= 8à{ }, {a}, {i}, {u}, {ai}, {au}, {iu}, {aiu}
35

3. Himpunan semesta yang mungkin untuk himpunan A = {senin, selasa, rabu} adalah A = {nama
hari} 30

Nilai Akhir Skor = 100

Karanganyar,………….2010
Mengetahui

Guru Pamong

…………………

NIP ……………

Praktikan

…………………

NIM ……………
Iklan

Kategori: RPP

Tag: matematika SMP, RPP

Tinggalkan sebuah Komentar

Anisa Nur Aini

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Kembali ke atas

Iklan

agnis

search

MAR

27

RPP matematika (open ended)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Open Ended

Mata pelajaran : MATEMATIKA


Kelas/semester : VI/II

Waktu : 1x pertemuan (2x35 menit)

A. Standar kompetensi

6.Menggunakan system koordinat dalam penyelesaian masalah

B. Kompetensi dasar

6.1 membuat denah letak benda

6.2 mengenal koordinat posisi suatu benda

C. Indicator

6.1.1 siswa dapat membuat denah letak benda melalui kegiatan menggambar koodinat

6.2.2 siswa dapat menyebutkan letak benda dalam koordinat memalui pengamatan gambar koordinat

D. Tujuan pembelajaran

1. Setelah mendapat penjelasan siswa dapat menggambar letak benda

2. Siswa dapat menyebutkan letak benda dengan acuan benda tertentu

3. Siswa dapat menyebutkan letak benda dalam koordinat

E. Karakter yang diharapkan

Aktif, kreatif, dan tanggung jawab

F. Sumber dan media pembelajaran

Buku BERSAHABAT DENGAN MATEMATIKA untuk kelas 6Gambar denah

model dan metode pembelajaran

modelopen ended

Metode pembelajaran diskusi dan Tanya jawab

G. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan
Langkah-langkah pebelajaran

Waktu

awal

· Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran

· Guru melakukan Tanya jawab untuk mengetahui pengetahuan prasyarat ketrampilan yang dimiliki
siswa(apersepsi)

· Guru menginformasikan kepada siswa materi yang akan mereka pelajari, dan kegunaan materi
tersebut (motivasi)

5’

Inti

· Siswa dikelompokan 3 kelompok

· Guru memberikan masalah, masalah open ended yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajariyaitu tentang letak benda pada denah

· Siswa bediskusi bersama kelompok masing-masing untuk menyelesaikan pertanyaan beserta


penyelesaiannya yang telah diberikan oleh guru

· Perwakilan dari salah satu kelompok mengemukakan pendapat atau solusi yang ditawarkan
kelompoknya secara bergantian

· Guru dan siswa mengeksplorasi masalah

· Guru dan meringkas materi apa yang dipelajari

50’

Akhir

· Guru meluruskan konsep jika ada

· Guru memberikan perluasan konsep kepada siswa terhadap konsep yang baru saja didiskusikan

· Guru memberikan tugas rumah membuat denah rumah masing-masing

· Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

· Doa diakhir pelajaran


15’

H. Format penilaian

1. Tes evaluasi

Perhatikan denah berikut!

Desi akan pergi kesekolah. Bantulah desi menemukan sekolahna dengan menentukan jalan yang harus
dia lewati, jika:

1. Desi pergi dari rumahnya

2. Desi pergi dari rumah tina

3. Sebelum desi pergi kesekolah, desi membantu ibu berbelanja dipasar tradisional

2. Criteria penilaian

No

Nama

Criteria

Jumlah

- Jawaban lengkap dan benar untuk pertanyaan yang diberikan

- Ilustrasi ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasinya sempurna

- Pekerjaan ditunjukkan dan dijelaskan dengan clearly

- Memuat sedikit kesalahan

(4)
- Jawaban benar untuk masalah yang diberikan

- Ilustrasi ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi baik

- Pekerjaan ditunjukkan dan dijelaskan

- Memuat beberapa kesalahan dalam penalaran

(3)

- Beberapa jawaban tidak lengkap

- Ilustrasi ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasinya cukup

- Kekurangan dalam berfikir tingkat tinggi telihat jelas

- Muncul beberapa keterbatasan dalam pemahana konsep matematika

- Banyak kesalahan dalam penalaran

(2)

- Muncul masalah dalam meniru ide matematika tetapi tidak dapat dikembangkan

- Ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi kurang

- Banyak salah perhitungan

- Terdapat sedikit pemahan yang diilustrasikan

- Siswa kurang mencoba beberapa hal

(1)

1.

Nita
2.

david

Posted 27th March 2015 by Unknown

0 Add a comment

Loading

KUMPULAN TUGAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PGMI V C

JUMAT, 16 JANUARI 2015

TUGAS KELOMPOK 3
TUGAS UAS

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

RPP I (SATU)

KELMPOK III

NAMA : MUJAHIDAH

KELAS : C PGMI

NIM : 15.1.12.9.088

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP ) I

Sekolah : MIN Karang baru Mataram

Mata Pelajaran : Matematika

KELAS / Semester : III / I

Pertemuan Ke- : 1-2

Alokasi Waktu : 2x 35 menit


A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk FPB, dan KPK

C. Indikator

· Menyelesaikan kelipatan persekutuan dan faktor persekutuan dua bilangan

· Mencari faktorisasi prima sebuah bilangan

· Menggunakan faktorisasi prima untuk menentukan KPK dan FPB dua bilangan

· MemecahkansoalceritayangberkaitandenganKPK dan FPB

D. Tujuan Pembelajaran

· Siswamampumenyelesaikankelipatanpersekutuandanfakorpersekutuanduabilangan

· Siswamampumencarifaktorisasi prima sebuahbilangan

· SiswamampuMenggunakanfaktorisasi prima untukmenentukan KPKdan FPBdua bilangan

· Siswa mampu memecahkan soal cerita faktorisasi prima denagan KPK dan FPB dari dua bilangan

E. Materi Ajar

· Sifat-SifatOperasiHitung

· Faktorisasi Prima untuk menentukan FPB dan KPK

F. Metode Pembelajaran

Problem solving

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Ø ,KegiatanAwal (10 menit)

a. Orientasi

· Guru
memberikansalamdanmemulaipelajarandenganmengucapkanbasmallahsertaberdo’abersama-
samalalumelakukanabsensisiswa.
b. Apersepsi

· Guru bertanya jawab


mengenaimateritantangoperasihitungbilanganbulatsertamengkaitkandenganmaterisebelumnya.

c. Motivasi

· Guru memberikan pujian kepasiswa yang


bisamenjawabpertanyaanterkaitdenganmaterioperasihitungbilanganbulat.

d. Informasi

e. Guru menyampaikantujuanpembelajaran.

Ø KegiatanInti (50 menit)

a. Eksplorasi

· Untukmengetahuikemampuansiswa,guru
memberikanpenjelasankepadasiswamengenaimateritentangoperasihitungbilanganbulat.

· Guru membagisiswamenjadibeberapakelompok

· Guru membagikansoalceritakemasing-masingkelompok

b. Elaborasi

· Guru memintasiswauntukmendiskusikansoalcerita yang telahdibagikankemasing-masingkelompok.

· Guru memintaperwakilankelompokuntukmenpersentasikanhasildiskusi

c. Konfirmasi

· Guru mengembangkanjawabantersebutuntukmenambahpengetahuansiswa, sehinggajawaban


yang didapatsemakinjelas.

Ø Penutup (10 menit)

· Gurudansiswabersama-samamenyimpulkanhasilpembelajaran.

· Guru memberikantugaskepadasiswauntukdikerjakankerumahmasing-masing.

· Guru dansiswabersamasamamenutuppembelajardenganmembacahamdallahdanberdo’a .

H. Alat/Sumber Belajar
a. Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 3 .

b. Matematika SD untuk Kelas III

c. LKS

Mengetahui

Kepala sekolah

FARHAINI ANDRIANI, M.Pd.Si

NIP.-

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP ) II

Nama Sekolah : SDN 4 Banyu Urip Gerung

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ semester : 3/ 1

Topik : Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka

Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2×35 menit

A. Standar Kompetensi

Mengenal Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka

B. Kompetensi Dasar

Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka

C. Indikator

1. Siswa dapat menuliskan bilangan dalam bentuk panjang

2. Siswa dapat mengoperasikan penjumlahan tanpa menyimpan dan dengan menyimpan

3. Siswa dapat mengoperasikan pengurangan tanpa meminjam dan dengan meminjam.

D. Tujuan pembelajaran

1. Siswa mampu menuliskan bilangan dalam bentuk panjang.

2. Siswa mampu mengoperasikan penjumlahan tanpa menyimpan dan dengan menyimpan.

3. Siswa mampu mengoperasikan pengurangan tanpa meminjam dan dengan meminjam.

E. Materi pembelajaran

Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan.

F. Metode

Metode Problem Solving

Metode pembelajaran problem solving adalah suatu penyajian materi pelajaran yang menghadapkan
siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

G. Langkah Kegiatan Pembelajaran

No

Langkah-langkah Kegiatan
Alokasi Waktu

Kegiatan Awal

§ Orientasi

Memusatkan perhatian siswa dan membuka pembelajaran dengan berdo’a bersama.

§ Apersepsi

Menyampaikan gambaran umum tentang materi yang akan disampaikan serta tujuan pembelajaran.

§ Motivasi

Melontarkan pertanyaan-pertanyan tentang materi yang akan disampaikan.

15 menit

Kegiatan Inti

§ Guru merumuskan masalah yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

§ Guru melakukan penelaahan terhadap masalah yang akan diberikan kepada siswa.

§ Guru menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis.

§ Guru melakukan pembuktian hipotesis terhadap masalah.

§ Guru menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan terhadap masalah.

40 menit

Kegiatan Penutup

§ Evaluasi

§ Refleksi
§ Menutup pembelajaran dengan berdo’a bersama.

15 menit

H. Media, Alat dan Sumber Belajar

§ Sumber Belajar : Buku Matematika kelas 3 SD/MI

§ Media Belajar : LKS

Mengetahui

Kepala sekolah

FARHAINI, M.Pd

NIP.-

Mataram, 03November 2014

Guru Bidang stadi

RAHMAN, S.Pd

NIP. 151 129 088


Mataram, 03November 2014

Guru Bidang stadi

MUJAHIDAH, S.Pd

NIP.151 129 088

Nama : dewi jayanti


Nim : 151. 129. 091

Kelas: v c

Tentang : media

SOAL SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG FPB DAN KPK

1. Bus delima berangkat dari terminal setiap 30 menit sekali, bus anggrek berangkat dari terminal 18
menit sekali. Pada pukul 13.40 bus delima dan bus anggrek berangkat bersama-sama pukul berapa kedua
bus tersebut berangkat bersama untuk kedua kalinya. ?

2. Lonceng A berbunyi setiap 10 menit sekali, lonceng B berbunyi setiap 12 menit sekali dan lonceng C
berbunyi setiap 18 menit sekali. Bila ketiga lonceng berbunyi bersama-sama pada pukul 10.30.
berapakah ke 3 (tiga) lonceng berbunyi bersama lagi. ?

3. Andi mempunyai apel 24 buah dan jeruk 36 buah, buahbuahan tersebut akan dibagikan kepada
teman-temannya sama banyak. Berapakah orang teman Andi yang mendapat apel dan jeruk. ?

SOAL OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

1. 3 ribuan+ 8 ratusan+ 4 puluhan+ 9 satuan =……………

2. 6. 453= ……………+………….+……………+

3. 4.000- 200- 30- 6 =…………….

4. 6. 278 Angka 2 nilai tempatnya …………….

Angka 8 nilai tempatnya……………..

TUGAS UAS

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

EVALUASI
KELMPOK III

NAMA : NURUL HIDAYAH

KELAS : C PGMI

NIM : 151 129 114

KET:

RPP 1 : MATERI 1

RPP 2 : MATERI 2

EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD/IM

MATERI 1

A. Pilihan Salah satu jawaban yang benar

1. Di bawah ini yang merupakan kelipatan persekutuan 2 dan 4, kecuali…..

a. 8 c. 21

b. 12 d.16

2. Di bawah ini yang merupakan faktor persekutuan bilangan 12 dan 18 adalah….

a. 6 c. 4

b. 12 d. 9

3. Kelipatan 3 yang kurang dari 20 adalah…

a. 3, 6, 9,12. 15, 18, 21

b. 3, 6, 9,12. 15, 18, 24


c. 9, 12, 15

d. 3, 6, 9,12. 15, 18

4. Kelipatan persekutuan 3 dan 4 adalah….

a. ( 12, 20,..) c. ( 12, 24, ..)

b. (6, 12, 20, …) d. ( 12, 24, 27, …)

5. Faktor prima dari 18 adalah….

a. 2, 3, 3 c.2, 3, 9

b. 2, 3 d.2, 3, 9, 18

6. Faktor persekutuan terbesar(FPB) dari bilangan 12 dan 18 adalah….

a. 4 C. 9

b. 6 d. 12

7. Faktor prima dari bilangan 12 adalah…

a. 3 c. 5

b. 12 d. 4

8. Banyaknya Faktor dari bilangan 16 adalah …..

a. 1 c.2

b. 3 d. 4

9. KPK dari bilangan 6 dan 8 adalah …

a. 8 c. 6

b. 32 d. 24

10. Faktor prima dari 40 adalah…

a. 2, 2 c. 2, 9

b. 2, 7 d. 2, 5

KUNCI JAWABAN
1. C 6. B

2. A 7. A

3. D 8. D

4. C 9. D

5. B 10.D

Rounded Rectangle: 1.2. ISIAN

1. Tini menabung setiap 2 hari sekali sedangkan ina menabung setiap 3 hari sekali. Pada hari keberapa
mereka menabung bersama-sama?

Jawab :

Kelipatan 2 = 2, 4, 6, 8, 10. 12, 14, 16, 18, 20,….

Kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 29, 30…..

Jadi mereka menabung bersama-sama pada hari ke 6, 12 dan 18.

2. Tentukan kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 adalah…..

Jawab:

Kelipatan dari 4 = 4, 8,12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40

Kelipatan dari 6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42.

Jadi kelipatan persekutuan 4 dan 6 adalah 12, 24, 36….

3. Tentukanlah faktor persekutuan terbesar ( FPB) dari bilangan 8 dan 12?…

Jawab:

Faktor dari 8 = 1, 2, 4, 8

Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12
Jadi FPB dari bilangan 8 dan 12 adalah 4.

4. Faktor prima dari 12 adalah?.....

Jawab:

Faktor 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12

Jadi faktor prima dari 12 adalah 2, 3.

5. Faktor dari 32 adalah …..

Jawab:1, 2, 4, 8, 16, 32.

EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD/MI KELAS IV

MATERI II : PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN TIGA ANGKA

B. . Jawablah pertanyaan di bawah ini

1. 1.672 =…….ribuan+….ratusan +…..puluhan +….satuan

……….+…………+………+……..

2. 7.264=…….ribuan+….ratusan +…..puluhan +….satuan

……….+…………+………+………

3. 9.586 =…….ribuan+….ratusan +…..puluhan +….satuan

………. +………… +…………… +.......

4. 3.819= =…….ribuan+….ratusan +…..puluhan +….satuan

………. +………… +…………… +.......

5. 5.041==…….ribuan+….ratusan +…..puluhan +….satuan

………. +………… +…………… +.......

+ 12.-
ARTIKEL PROBLEM SOLVING

MATEMATIKA MELALUI PEMECAHAN MASALAH

(http://www.mathgoodies.com/articles/problem_

solving.html)

Walaupun secara umum para pendidik hanya terfokus pada materi matematika ketika menyinggung
pembelajaran pemecahan masalah, namun sesungguhnya ada dua dimensi atau dua “materi” yaitu:

(1) pembelajaran matematika melalui model atau strategi pemecahan masalah, dan

(2) pembelajaran strategi pemecahan masalah itu sendiri. Yang pertama “pemecahan masalah” sebagai
strategi atau model atau pendekatan pembelajaran, sedang yang kedua “pemecahan masalah” sebagai
materi pembelajaran.

Sebagai penekanan telah bergeser dari mengajar pemecahan mengajar melalui pemecahan
masalah ( Lester, Masingila, Mau, Lambdin, dos Santon dan Raymond, 1994) masalah , banyak penulis
telah berusaha untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan

• interaksi antara siswa / mahasiswa dan guru / siswa ( Van Zoest et al 1994)

• Dialog matematika dan konsensus antara mahasiswa ( Van Zoest et al 1994)

• guru memberikan informasi hanya cukup untuk membangun latar belakang / maksud dari masalah,
dan mahasiswa clarifing , menafsirkan , dan mencoba untuk membangun satu atau proses solusi yang
lebih ( Cobb et al 1991 )

• guru menerima kanan / jawaban yang salah dalam cara yang non - evaluatif ( Cobb et al 1991 )
• guru membimbing , pembinaan , mengajukan pertanyaan mendalam dan berbagi dalam proses
pemecahan masalah ( Lester et al 1994)

• guru mengetahui kapan saat yang tepat untuk campur tangan , dan kapan harus melangkah mundur
dan membiarkan murid membuat jalan mereka sendiri ( Lester et al 1994)

• Karakteristik selanjutnya adalah bahwa pendekatan pemecahan masalah dapat digunakan untuk
mendorong siswa untuk membuat generalisasi tentang aturan dan konsep , suatu proses yang
merupakan pusat matematika( Evan dan Lappin ,1994).

Mengenai model atau pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach), maka berikut ini
karakteristik khusus pendekatan pemecahan masalah (dalam Taplin, 2000).

1. Adanya interaksi antar siswa dan interaksi guru dan siswa.

2. Adanya dialog matematis dan konsensus antar siswa.

3. Guru menyediakan informasi yang cukup mengenai masalah, dan siswa mengklarifikasi,
menginterpretasi, dan mencoba mengkonstruksi penyelesaiannya.

4. Guru menerima jawaban ya-tidak bukan untuk mengevaluasi.

5. Guru membimbing, melatih dan menanyakan dengan pertanyaan-pertanyaan berwawasan dan


berbagi dalam proses pemecahan masalah.

6. Sebaiknya guru mengetahui kapan campur tangan dan kapan mundur membiarkan siswa
menggunakan caranya sendiri.

7. Karakteristik lanjutan adalah bahwa pendekatan problem solving dapat menggiatkan siswa untuk
melakukan generalisasi aturan dan konsep, sebuah proses sentral dalam matematika. Bagaimana tahap-
tahap pembelajaran dengan pendekatan problem solving berbedabeda menurut pendapat para ahli.

Schoenfeld juga menyarankan bahwa masalah yang baik harus menjadi salah satu yang dapat
diperpanjang untuk menyebabkan eksplorasi matematika dan generalisasi . Dia menggambarkan tiga
karakteristik berpikir matematis :

1. menghargai proses mathematization dan abstraksi dan memiliki kecenderungan untuk


menerapkannya.

2. mengembangkan kompetensi dengan alat-alat perdagangan dan menggunakan alat-alat dalam


pelayanan tujuan struktur pemahaman - matematika rasa keputusan ( Schoenfeld , 1994 , hal.60 )

3. Sebagai Cobb et al . (1991 ) mengemukakan , tujuan untuk terlibat dalam pemecahan masalah bukan
hanya untuk memecahkan masalah tertentu , tetapi untuk ' mendorong pembatinan dan reorganisasi
skema terlibat sebagai akibat dari aktivitas ( halaman 187) . Tidak hanya pendekatan ini mengembangkan
kepercayaan diri siswa dalam kemampuan mereka sendiri untuk berpikir matematis ( Schifter dan Fosnot
, 1993), adalah wahana bagi mahasiswa untuk membangun , mengevaluasi dan memperbaiki teori
mereka sendiri tentang matematika dan teori lain ( NCTM , 1989 ). Karena telah menjadi begitu dominan
kebutuhan pengajaran, penting untuk mempertimbangkan proses itu sendiri secara lebih rinci .

Peran Problem Solving dalam Pengajaran Matematika sebagai sebuah Proses

Pemecahan masalah merupakan komponen penting dari pendidikan matematika karena merupakan
kendaraan tunggal yang tampaknya dapat mencapai di tingkat sekolah ketiga nilai-nilai matematika yang
terdaftar pada awal artikel ini : fungsional , logis dan estetika . Mari kita mempertimbangkan bagaimana
pemecahan masalah merupakan media yang berguna untuk masing-masing .

Sudah menunjukkan bahwa matematika adalah disiplin penting karena peran praktis untuk
individu dan masyarakat. Melalui pendekatan pemecahan masalah , aspek matematika dapat
dikembangkan . Menyajikan masalah dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah yang lebih memotivasi daripada mengajarkan keterampilan tanpa konteks .
Motivasi tersebut memberikan pemecahan masalah nilai khusus sebagai kendaraan untuk belajar
konsep-konsep baru dan keterampilan atau penguatan keterampilan yang sudah diperoleh (Stanic dan
Kilpatrick, 1989, NCTM, 1989) Mendekati matematika melalui pemecahan masalah dapat menciptakan
konteks yang mensimulasikan kehidupan nyata dan karenanya membenarkan matematika daripada
memperlakukannya sebagai tujuan itu sendiri. Dewan Nasional Guru Matematika ( NCTM , 1980)
merekomendasikan bahwa pemecahan menjadi fokus mengajar matematika masalah karena , mereka
mengatakan , itu meliputi keterampilan dan fungsi yang merupakan bagian penting dari kehidupan
sehari-hari . Selain itu dapat membantu orang untuk beradaptasi dengan perubahan dan masalah yang
tak terduga dalam karier mereka dan aspek lain dari kehidupan mereka . Baru-baru ini Dewan
mendukung rekomendasi ini ( NCTM , 1989) dengan pernyataan bahwa pemecahan masalah harus
mendasari semua aspek pengajaran matematika untuk memberikan siswa pengalaman kekuatan
matematika di dunia di sekitar mereka . Mereka melihat pemecahan masalah sebagai wahana bagi siswa
untuk membangun , mengevaluasi dan memperbaiki teori mereka sendiri tentang matematika dan teori
lain .

Menurut Resnick ( 1987) pendekatan pemecahan masalah kontribusi untuk penggunaan praktis
matematika dengan membantu orang untuk mengembangkan fasilitas untuk beradaptasi ketika,
misalnya, teknologi rusak. Dengan demikian dapat juga membantu orang untuk mentransfer ke dalam
lingkungan kerja yang baru saat ini ketika sebagian besar kemungkinan akan dihadapkandengan
beberapa perubahan karir selama seumur hidup kerja ( NCTM , 1989). Resnick menyatakan keyakinan
bahwa ' sekolah harus fokus pada upaya mempersiapkan orang untuk menjadi pembelajar adaptif yang
baik , sehingga mereka dapat bekerja efektif ketika situasi yang tidak terduga dan tugas menuntut
perubahan ( hal.18 ). Cockcroft ( 1982) pemecahan sebagai sarana untuk mengembangkan pemikiran
matematika sebagai alat untuk hidup sehari-hari , mengatakan bahwa kemampuan terletak ' di jantung
matematika ' pemecahan masalah ( p.73 ) masalah juga menganjurkan karena itu adalah sarana yang
matematika dapat diterapkan pada berbagai situasi yang asing .

Pemecahan masalah adalah, bagaimanapun, lebih dari sebuah kendaraan untuk mengajar dan
memperkuat pengetahuan matematika dan membantu untuk memenuhi tantangan sehari-hari. Ini juga
merupakan keterampilan yang dapat meningkatkan penalaran logis . Individu tidak lagi dapat berfungsi
secara optimal di masyarakat dengan hanya mengetahui aturan yang harus diikuti untuk mendapatkan
jawaban yang benar . Mereka juga harus mampu untuk memutuskan melalui proses deduksi logis apa
algoritma , jika ada , membutuhkan situasi , dan kadang-kadang harus mampu untuk mengembangkan
aturan mereka sendiri dalam situasi di mana sebuah algoritma tidak dapat diterapkan secara langsung .
Untuk alasan ini pemecahan masalah dapat dikembangkan sebagai keterampilan yang berharga dalam
dirinya sendiri , cara berpikir ( NCTM , 1989) , bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan
menemukan jawaban yang benar .

Banyak penulis telah menekankan pentingnya pemecahan masalah sebagai sarana untuk
mengembangkan aspek berpikir logis matematika." Jika pendidikan gagal untuk berkontribusi pada
pengembangan kecerdasan, itu jelas tidak lengkap. Namun intelijen pada dasarnya adalah kemampuan
untuk memecahkan masalah: masalah sehari-hari, masalah pribadi.

( Polya, 1980, hal.1 ) Definisi modern kecerdasan ( Gardner, 1985) berbicara tentang kecerdasan praktis
yang memungkinkan ' individu untuk menyelesaikan masalah asli atau kesulitan yang ia temui ( hal.60 )
dan juga mendorong individu untuk menemukan atau membuat masalah ' dengan demikian meletakkan
dasar untuk akuisisi pengetahuan baru ( hal.85 ).

Alasan selanjutnya mengapa pendekatan pemecahan masalah yang berharga adalah sebagai
bentuk estetika . Pemecahan masalah memungkinkan siswa untuk mengalami berbagai emosi yang
terkait dengan berbagai tahap dalam proses solusi . Matematikawan yang berhasil memecahkan masalah
mengatakan bahwa pengalaman telah melakukannya kontribusi untuk penghargaan untuk ' kekuatan dan
keindahan matematika ( NCTM , 1989 , p.77 ). masih diperlukan untuk teknik tertentu akan tersedia
untuk keterlibatan terus sukses. Dalam dekade terakhir telah menunjukkan bahwa teknik pemecahan
masalah dapat dibuat tersedia yang paling efektif melalui pembuatan pemecahan masalah fokus dari
kurikulum matematika . Meskipun masalah matematika secara tradisional menjadi bagian dari kurikulum
matematika , telah hanya relatif baru-baru ini bahwa pemecahan masalah telah datang untuk dianggap
sebagai media penting untuk mengajar dan belajar matematika (Stanic dan Kilpatrick, 1989). Dalam
pemecahan masalah masa lalu memiliki tempat di kelas matematika , tapi itu biasanya digunakan dengan
cara tanda sebagai titik awal untuk mendapatkan jawaban yang benar , biasanya dengan mengikuti
prosedur tunggal ' benar .

Salah satu tujuan pengajaran melalui pemecahan masalah adalah untuk mendorong siswa untuk
memperbaiki dan membangun ke proses mereka sendiri selama periode waktu sebagai pengalaman
mereka memungkinkan mereka untuk membuang beberapa ide dan menyadari kemungkinan lebih
lanjut ( Carpenter , 1989) . Serta mengembangkan pengetahuan , siswa juga mengembangkan
pemahaman tentang kapan saat yang tepat untuk menggunakan strategi tertentu. Ada hal penting
ditempatkan pada kegiatan eksplorasi , pengamatan dan penemuan , dan trial and error . Siswa perlu
mengembangkan teori mereka sendiri , menguji mereka , menguji teori-teori orang lain , membuang
mereka jika mereka tidak konsisten , dan mencoba sesuatu yang lain ( NCTM, 1989). Siswa dapat menjadi
lebih terlibat dalam pemecahan masalah dengan merumuskan dan memecahkan masalah mereka
sendiri, atau dengan menulis ulang masalah dalam kata-kata mereka sendiri untuk memudahkan
pemahaman . Ini adalah penting untuk dicatat bahwa mereka didorong untuk membahas proses yang
mereka melakukan , dalam rangka meningkatkan pemahaman , memperoleh wawasan baru ke dalam
masalah dan mengkomunikasikan ide-ide mereka ( Thompson ,1985 , Stacey dan Groves , 1985).
PGMI V C di 18.58

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

MENGENAI SAYA

Foto saya

PGMI V C

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.


Contoh Soal KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)

1. Ada 3 lampu. Lampu A menyala setiap 8 detik, lampu B setiap 15 detik, dan lampu C setiap 20 detik.
Berapa detik sekali ketiga lampu itu menyala bersamaan?

Jawab :

Untuk menyelesaikan soal ini, kamu harus mencari KPK dari 8, 15, dan 20.

Faktorisasi prima dari 8 adalah 23

Faktorisasi prima dari 15 adalah 3 × 5

Faktorisasi prima dari 20 adalah 2 × 2 × 5 = 22 × 5

KPK dari 8, 15, dan 20 adalah 23 × 3 × 5 = 8 × 3 × 5 = 120

Jadi, ketiga lampu menyala secara bersamaan setiap 120 detik (2 menit).

2. Tiga bus tiba di terminal bersamaan. Bus pertama tiba di terminal setiap 15 menit. Bus kedua tiba di
terminal setiap 30 menit, dan bus ke tiga tiba di terminal setiap 25 menit. Kapan ketiga bus akan tiba di
terminal bersamaan kembali?

Jawab :

Bus pertama tiba di terminal pada menit ke 15, 30, 45, 60, ….

Bus kedua tiba di terminal pada menit ke 30, 60, 90, 120, ….

Bus ketiga di terminal pada menit ke 25, 50, 75, 100, ….

KPK dari 15, 30, dan 25 adalah….


2 x 3 x 52 = 2 x 3 x 25

= 150

Jadi ketiga bus tiba di terminal bersamaan kembali setelah 150 menit.

Contoh Soal Cerita FPB (Faktor Persekutuan terbesar)

1. Fitri akan membuat beberapa gelang dari manik-manik. Fitri memiliki 120 buah manik-manik ungu, 60
buah manik-manik merah, dan 36 buah manik-manik biru. Setiap gelang terdiri atas manik-manik yang
jumlah dan warnanya sama. Berapa gelang palingbanyak yang dapat dibuat Fitri?

Jawab :

Faktorisasi prima dari 120 = 5 × 3 × 2 × 2 × 2 = 5 × 3 × 23

Faktorisasi prima dari 60 = 5 × 3 × 2 × 2 = 5 × 3 × 22

Faktorisasi prima dari 36 = 3 × 3 × 2 × 2 = 32 × 22

FPB dengan faktorisasi prima ditentukan dengan cara mengalikan faktor-faktor prima yang sama dengan
pangkat terkecil.

Jadi, FPB dari 120, 60, dan 36 adalah 3 × 22 = 3 × 4 = 12.

Dengan demikian, Fitri paling banyak membuat 12 buah gelang.

2. Udin mempunyai 18 kelereng warna merah, 24 warna biru, dan 42 warna kuning. Kelereng tersebut
akan dimasukkan dalam kantong-kantong plastik dengan komposisi yang sama. Berapa kantong yang
dapat di buat Udin?

Jawab :

Jumlah kantong plastik harus membagi habis seluruh kelereng dengan komposisi

warna yang sama.

Jumlah kantong plastik merupakan FPB dari 18, 24, dan 42


18 = 22 x 3

24 = 23 x 3

42 = 2 x 3 x 7

FPB dari 18, 24, dan 42 adalah

2x3=6

Jumlah kantong plastik yang dapat dibuat Udin adalah 6 kantong plastik.

Contoh Soal dan Pembahasan Volume Kubus dan Balok – sebagai lanjutan dari postingan sebelumya
mengenai Volume Kubus dan Balok dengan Menggunakan Kubus Satuan, contoh soal dan pembahasan
kali ini ditujukan untuk mengasah kemampuanmu terhadap materi ini. Semakin banyak menyelesaikan
masalah, maka semakin baik pula pemahamanmu. Mari kita pelajari lebih banyak dalam pembahasan
berikut.

Contoh Soal dan Pembahasan Volume Kubus dan Balok

Soal-soal yang dibahas

1. Kubus di bawah ini terdiri dari kubus-kubus satuan. Setiap kubus satuan volumenya 1 cm3, maka
volume balok keseluruhan adalah ....

Penyelesaian:

Luas alas = 6 × 6 = 36 kubus satuan

Tinggi kubus = 6 kubus satuan

Volume kubus = Luas alas × tinggi


= 36 × 6

= 216 kubus satuan

Karena kubus satuan volumenya 1 cm3, maka volume kubus keseluruhan adalah

Volume kubus = 216 × 1 cm3

= 216 cm3

2. Perhatikan gambar berikut !

Tentukan volume kubus di atas!

Penyelesaian:

Diketahui panjang sisi kubus = s = 9 cm

Volume kubus = s × s × s

=9×9×9

= 729

Jadi, volume kubus di atas adalah 729 cm3.

3. Sebuah kubus mempunyai volume 1331 cm3. Berapakah panjang rusuk kubus?

Penyelesaian:

Diketahui volume kubus = 1331 cm3


Volume kubus = s × s × s

= s3

sehingga

Jadi, panjang rusuk kubus adalah 11 cm.

4. Sayogi sedang membersihkan akuarium di rumahnya. Akuarium Sayogi berbentuk kubus dengan
panjang rusuk 60 cm. Sayogi kemudian mengisi akuariumnya dengan air sampai penuh. Berapakah
volume air dalam akuarium tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui panjang rusuk akuarium = s = 60 cm

Volume = s × s × s

= 60 × 60 × 60

= 216.000

Jadi, volume air dalam akuarium adalah 216.000 cm3.

5. Perhatikan gambar berikut!

Volume balok di atas adalah .... kubus satuan.


Penyelesaian:

Banyak kubus satuan pada bagian bawah = 8 × 4

= 32

Banyak kubus satuan pada bagian atas = 8 × 4

= 32

Jumlah kubus satuan pada balok = 8 × 4 × 2

= 32 × 2

= 64

Jadi, volume balok di atas adalah 64 kubus satuan.

6. Perhatikan gambar berikut !

Volume bangun di atas adalah ....

Penyelesaian:

Diketahui

panjang (p) = 15 cm

lebar (l) = 6 cm

tinggi (t) = 3 cm
Volume = p × l × t

= 15 × 6 × 3

= 270

Jadi, volume balok di atas adalah 270 cm3.

7. Setiap hari Sania selalu membawa bekal makanan ke sekolah. Kotak bekal makanan Sania berbentuk
balok. Panjang kotak 14 cm, tinggi kotak 5 cm, dan volume kotak 700 cm3. Berapa lebar kotak bekal
makanan Sania?

Penyelesaian:

Diketahui

panjang (p) = 14 cm

tinggi (t) = 5 cm

volume (V) = 700 cm3

Ditanyakan: lebar (l) ?

Jawab:

V =p×l×t

700 = 14 × l × 5

700 = 70 × l

maka

l = 700/70

= 10
Jadi, lebar kotak bekal makanan Sania adalah 10 cm.

Soal-soal untuk dipecahkan

8. Sebuah kubus tersusun atas beberapa kubus satuan. Banyak kubus satuan penyusun kubus 512 buah.
Berapa kubus satuan panjang rusuk kubus tersebut?

9. Sebuah wadah berbentuk kubus dengan panjang rusuk 80 cm. Jika sebanyak 5/8 bagian wadah
tersebut telah diisi air, berapakah volume air dalam wadah tersebut?

10. Pak bejo membuat tandon air berbentuk balok yang memiliki volume 2.500 liter. Panjang tandon air
10 meter dan lebarnya 5 dm. Berapakah tinggi tandon air tersebut?

FDhaning

Selasa, 24 Juni 2014

RPP TEMATIK PROJECT BASED LEARNING (INOVASI PENDIDIKAN)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)


Satuan Pendidikan : SD Muhammadiyah I Surakarta

Kelas/Semester : 1V /II

Tema/Sub Tema : 7. Cita- Citaku/ 2. Hebatnya Cita- Citaku

Pembelajaran :3

Alokasi Waktu : 175 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia

3.3. Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan
ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku.

4.3. Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan
ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.

Indikator

3.3.1 Menceritakan kehebatan suatu cita-cita dari informasi yang dibaca.


1.3.1 Membuat dan mempraktikkan percakapan tentang suatu cita-cita dengan memperhatikan
kosakata.

IPS

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
ekonomi.

Indikator

3.5.1 Mengidentifikasi manfaat suatu cita-cita terhadap masyarakat.

4.5.1 Menuliskan manfaat suatu cita-cita terhadap masyarakat.

IPA

3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran.

4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi.

Indikator

3.5.1 Menemukan hubungan sifat bunyi dengan benda.

4.4.1 Menarik kesimpulan hasil percobaan sifat bunyi.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah membaca informasi dan diskusi, siswa mampu menceritakan kehebatan suatu cita-cita
dari informasi yang dibaca dengan benar.

2. Setelah membaca informasi dan diskusi, siswa mampu membuat dan mempraktikkan
percakapan tentang suatu cita-cita dengan memperhatikan kosakata baku dengan benar.

3. Setelah diskusi dan membaca teks bacaan secara mendalam, siswa mampu mengidentifikasi
manfaat suatu cita-cita terhadap masyarakat dengan benar.

4. Setelah diskusi dan membaca teks bacaan secara mendalam, siswa mampu menjelaskan
manfaat suatu cita-cita bagi manusia, alam, budaya, dan ekonomi dengan benar.
5. Berdasarkan pengamatan, siswa mampu menjelaskan hubungan sifat bunyi dengan benda
dengan benar.

6. Berdasarkan pengamatan, siswa mampu membuat laporan tentang percobaan sifat bunyi serta
manfaatnya dengan benar.

D. Materi Pembelajaran

1. Bahasa Indonesia: Percakapan tentang suatu cita-cita.

2. IPS: Interaksi sosial dalam masyarakat, kaitannya dengan manfaat cita-cita bagi kehidupan di
masyarakat.

3. IPA: Sifat-sifat bunyi.

E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran

1. Metode: Tanya Jawab, Diskusi, Bermain Peran, Kegiatan Pembelajaran Terprogram, Proyek,
Praktikum.

2. Pendekatan: Scientifik (mengamati, mengumpulkan informasi, eksperimen, mengasosiasi/menalar,


dan mengomunikasikan).

3. Strategi: Active Learning Strategy.

4. Teknik: Kooperative Teknik Jigsaw.

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media : Cerita pengalaman tentang cita-cita, Tabel klasifikasi cita cita dan PPT.

2. Alat : LCD, Projector, Laptop, Alat Tulis, Gambar berbagai pekerjaan, Daun kelapa, Daun pisang,
Gunting,Tali rafia.

3. Sumber Belajar : Buku siswa

Farani , AL, dkk. 2013. Buku Siswa Tema 7: Cita-Citaku. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Pendahuluan

1. Menyiapkan Peserta didik secara psikis (berdoa, membuka KBM dengan basmalah, dan menanyakan
kabar).

2. Menyiapkan Peserta didik secara Fisik (merapikan baju, merapikan tempat duduk, mengecek
kehadiran siswa dan melakukan upaya tindak lanjut atas kehadiran siswa).

3. Memberi motivasi belajar secara kontekstual. Misal: Memotivasi untuk mengkonsepkan diri siswa
untuk memiliki cita-cita sesuai dengan minat, bakat yang dimiliki, kemudian melakukan dengan sungguh-
sungguh agar cita-cita dapat tercapai.

4. Apersepsi (pertemuan sebelumnya belajar tentang interaksi dengan menggunakan bahasa tulis),
misal:

ü “masih ingatkah kaidah menulis surat ijin tidak masuk sekolah secara benar?.”

Guru menjelaskan pada siswa bahwa kaidah atau aturan itu tidak hanya ada di interaksi secara tertulis
melalui surat, tetapi juga interaksi secara lisan misalnya percakapan, nah hari ini kita akan mempelajari
cara berinteraksi secara lisan sesuai kaidah, melalui kegiatan percakapan dengan teman tentang cita cita.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran/ KD.

6. Menyampaikan cakupan materi secara singkat sesuai silabus. Misal: menyampaikan keterkaitan
bahasan Mapel yang akan dipelajari hari ini.

15 Menit

Inti

A. Menentukan Pertanyaan Mendasar (mengumpulkan informasi)

1. Pernahkah kalian mendengar bagaimana bunyi suatu benda?.

2. Bisakah kalian menirukan suara bunyi yang pernah kalian dengarkan?.

3. Benda apa saja yang bisa menghasilkan bunyi?.

4. Apakah cita-cita kalian?.

5. Apakah kalian tahu pekerjaan anggota keluarga kalian?.


B. Mendesain Perencanaan Proyek

1. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa yang
bersifat heterogen.

2. Guru menjelaskan proyek tentang kegiatan siswa yang akan dilakukan dalam pembelajaran 3 ini,
yaitu yang pertama siswa secara kooperatif membuat percakapan seputar cita-cita. Proyek yang ke dua
adalah membuat sebuah terompet, termasuk memberi tahukan alat dan bahan apa saja yang harus
dibawa oleh siswa.

3. Menjelaskan aturan main dalam kelompok kerja pembuatan teks percakapan dan terompet dari
daun kelapa atau daun pisang.

(kegiatan pada sintaks Poin B ini mengikutkan peran serta siswa, atau bisa dikatakan guru dan siswa
bekerjasama secara kolaboratif dalam penentuan hal-hal diatas).

C. Menyusun jadwal

1. Guru memberitahukan bahwa kegiatan proyek tersebut akan dilaksanakan pertemuan kali ini dan
pertemuan minggu depan (pertemuan berikutnya). Berikut jadwal siswa untuk pelaksanaan proyek.

Minggu pertama

Minggu kedua

Siswa membuat teks percakapan mengenai cita cita.

Membuat terompet dari daun kelapa atau daun pisang yang secara tersirat ada makna cita-cita dalam
hasil proyek yang dibuat nantinya.

Dengan instruksi diatas, otomatis alat dan bahan harus disiapkan dan dibawa oleh siswa secara
kooperatif pada pertemuan pelaksanaan proyek yang kedua.

2. Guru menjelaskan pada siswa bahwa desain pembuatan terompet bisa dibuat sesuai kesepakatan
kelompok masing-masing (desain disini dalam artian ditinjau dari segi bentuk, warna, ukuran, kualitas
suara, dll).

D. Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek


1. Guru mengawasi dan memonitor jalannya kegiatan siswa dalam menyelesaikan proyek (yaitu
membuat teks percakapan sesuai kaidah berbahasa baik lisan maupun tulis dan membuktikan sifat-sifat
bunyi melalui pembuatan terompet dengan bahan dasar daun kelapa atau daun pisang). (eksperimen)

2. Guru melakukan monitoring tersebut dengan berlandaskan rubrik yang telah dibuat oleh guru.
Rubrik tersebut berisi tentang kriteria pengukuran penilaian. Hal tersebut berisi, kualitas isi laporan
percobaan siswa, kaidah penulisan laporan percobaan, peran serta siswa dalam proses pekerjaan proyek
dan menilai kualitas interaksi yang terjadi dalam kelompok apakah sudah efektif atau belum.

E. Menguji Hasil

1. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk maju ke depan, guna
mempresentasikan hasil proyek mereka (Presentasi tersebut dalam bentuk pemeranan percakapan
mengenai cita-cita dan penampilan serta pembunyian terompet ).

2. Dari presentasi yang di paparkan masing-masing perwakilan kelompok, guru memberikan


tanggapan/ umpan balik bersama siswa yang lain. (mengasosiasi)

F. Mengevaluasi Pengalaman

1. Menyampaikan kesimpulan umum dari hasil percobaan termasuk menyimpulkan jawaban dari
pertanyaan pada tahap Penentuan Pertanyaan Mendasar.

2. Refleksi dari keseluruhan proses pelaksanaan proyek.

150 Menit

Penutup

Bersama siswa baik secara individual maupun berkelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
(mengkomunikasikan)

1. Membimbing siswa menemukan manfaat langsung maupun tak langsung dari pembelajaran tentang
kominikasi lisan, interaksi dan sifat-sifat bunyi.

2. Penilaian dan refleksi. Misal:

Penilaian, apakah siswa sudah:

ü Kogntif: Apakah siswa paham dengan materi yang telah dijabarkan? (secara holistik: Bahasa
Indonesia, IPS, dan IPA).
ü Afektif: Apakah minat dan motivasi siswa terhadap pentingnya suatu cita-cita bertambah setelah
pembelajaran ini? ; Bagaimana wujud minat dan motivasi tersebut? ; Apakah siswa mengetahui kaitan
antara alat/ benda dengan cita-cita mereka dikemudian hari?.

ü Psikomotorik: Pandai berkomunikasi dan berinteraksi sesuai kaidah serta terampil membuat
terompet.

3. Tindak lanjut. Misal: Menginstruksikan kepada siswa untuk bekerjasama dengan orang tua dirumah,
yaitu mendiskusikan:

· “Bagaimana peran televisi dapat membantu mewujudkan peran cita-citamu?.”

· “Alat atau benda apa yang sesuai dengan cita-citaku ayah?.”

4. Menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

5. Menutup pembelajaran dengan berdoa dan membaca hamdalah.

10 Menit

H. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian tertulis:

ü Kerja Kelompok: hasil pembuatan percakapan apakah sudah sesuai kaidah komunikasi lisan yang baik
atau belum.

b. Penilaian non tes:

ü Penilaian Sikap: Rasa Ingin Tahu, Kreatif, Kerja Keras, Bersahabat/ Komunikatif.

ü Unjuk Kerja: Partisiasi aktif siswa dalam pengisisan tabel klasifikasi cita-cita di papan tulis dan tingkat
keterampilan proses proyek dalam membuat percakapan maupun membuat terompet.

2. Bentuk Instrumen Penilaian: Format Pengamatan, isian.

Surakarta, 16 Mei 2014


Mengetahui,

Kepala Sekolah, Guru Kelas IV

(Sri Hartini) (Tut Wuri Handayani)

NIP. NIP.

Unknown di 08.36

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai