MATEMATIKA
KELAS X
(BILANGAN BERPANGKAT)
PENYUSUN
I MADE ADI SUASNITA, S.Pd.
A. IDENTITAS
Sekolah : SMK NEGERI 1 NEGARA
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Bilangan Berpangkat
Alokasi Waktu : 10 JP
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat
(termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret
aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga
majemuk.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD), peserta didik mampu :
1. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat.
2. Memahami perbedaan antara pecahan yang berpangkat bilangan bulat dan bilangan
bulat yang berpangkat pecahan
3. Menggeneralisasi sifat-sifat operasi perkalian pada bilangan berpangkat (termasuk
bilangan pangkat pecahan).
4. Menggeneralisasikan sifat-sifat operasi pembagian pada bilangan berpangkat (termasuk
bilangan pangkat pecahan)
E. MATERI PEMBELAJARAN
Bilangan Berpangkat
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik
2. Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi dan penugasan
3. Model : Problem based learning
G. SUMBER BELAJAR
1. Media : Materi Ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Media
Pembelajaran Berbasis Powerpoint, Buku Matematika
Kemendikbud, Intenet
https://www.youtube.com/watch?v=puaePUixOoY
2. Alat dan Bahan : Laptop, Proyektor, papan tulis, spidol
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Pendahuluan (15 menit)
1. Peserta didik memberi salam pembuka.
2. Peserta didik mempersiapkan diri untuk belajar dan guru bertanya tentang kabar
peserta didik.
3. Peserta didik beserta guru berdoa bersama sebelum memulai pelajaran.
4. Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh guru.
5. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari materi sifat-
sifat bilangan berpangkat
6. Peserta didik diberikan apersepsi dengan mengingatkan peserta didik pada materi
sebelumnya.
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Pendahuluan (15 menit)
1. Peserta didik memberi salam pembuka.
2. Peserta didik mempersiapkan diri untuk belajar dan guru bertanya tentang kabar
peserta didik.
3. Peserta didik beserta guru berdoa bersama sebelum memulai pelajaran.
4. Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh guru.
5. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat memahami perbedaan
antara pecahan yang berpangkat bilangan bulat dan bilangan bulat yang berpangkat
pecahan
6. Peserta didik diberiikan apersepsi dengan mengingatkan peserta didik pada materi
sebelumnya.
I. PENILAIAN
1. Sikap : Observasi dan Jurnal
2. Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
3. Keterampilan : Unjuk Kinerja Proyek
MATERI AJAR
Kita akan kesulitan menuliskan bilangan-bilangan tersebut. Oleh karena itu, massa
molekul hidogen ditulis singkat menjadi 3,34x10 -27 kg. Massa bumi ditulis menjadi
5,94x1024 kg. Demikian juga dengan kecepatan cahaya, akan terasa lebih mudah
menuliskan 3x1011 m/s daripada menulis 300.000.000.000 m/s.
215= 2x2x2x2x2x…x2
a10= axaxaxax…xa
ada 10 faktor
an= axaxaxax…xa
n faktor
Bilangan berpangkat dapat diperoleh dari perkalian berulang dengan faktor-faktor yang
sama.
23x22= (2x2x2)x(2x2)
3 x 3x 3 x3 x3 x3 x 3
= 3x 3 x3 x3 = 3(7-4) = 33 = 3x3x3
2. Eksponen Bulat Negatif
ap
q
Dari sifat-sifat perpangkatan, telah dipelajari bahwa a = ap-q, a≠0 dengan
p>q.
Apa yang terjadi jika p<q? Untuk lebih memahaminya, perhatikan penjelasan berikut.
4
5
7
Kita sudah tahu bahwa 5 = 54-7 = 5-3 dalam bentuk panjang dapat ditulis
54 5x 5 x5 x5 1 1
7
5 = 5 x 5x 5x 5 x5 x5 x5 = 5 x 5x 5 = 5 3 = 5-3
1
3
Jadi, diperoleh hubungan a-3 = a
Hubungan tersebut menyatakan bahwa setiap bilangan dengan eksponen bulat negatif
dapat diubah ke dalam eksponen bulat positif atau sebaliknya
Secara umum, kita dapat mendefinisikan bahwa untuk setiap a bilangan real dengan
a≠0, berlaku
1 1
a = a-n atau an= a−n
n
Secara umum, jika adan b bilangan real dan p,q bilangan bulat maka berlaku sifat-sifat
berikut.
1 apxaq=ap+q
2 =ap-q, a≠0
3 (ap)q= apxq
4 (axb)n= anxbn, n bilangan bulat
()
n
a a
n
5 b n
= b , b≠0, n bilangan bulat
3. Eksponen Nol
Di depan telah dipelajari sifat-sifat bilangan berpangkat bulat positif dan negatif.
p
a
q
Misalnya a = ap-q ,a≠0 dengan a bilangan real dan p,q bilangan bulat. Bagaimana jika
p= q? Untuk lebih jelasnya pehatikan contoh berikut ini
5
3
3 5 = 35-5= 30
Secara umum, setiap a bilangan real yang tidak nol berlaku a0= 1
B. Pangkat Pecahan
p
Pad bilangan tersebut terlihat bilangan pangkatnya ada dalam bentuk q
dengan p dan q bilangan bulat.
p
q
Jadi, bilangan berpangkat pecahan dapat ditulis a dengan p dan q bilangan bulat.
2. Bentuk Akar
Pada pembahasan yang lalu, telah dipelajari bilangan rasional. Sekarang coba perhatikan
bilangan-bilangan berikut.
irasional. Apakah √4 , √9 ,
()
1 2
1 1
2
2 2
Dari bentuk perkalian a x a dapat kita nyatakan sebagai
a , sehingga kita
()
1 2
1 2 2 2
2
peroleh hubungan
a 2
= a atau a = √ a . Demikian juga perkalian a x a x a
2 3 3 3
(a )
2 3
3
dapat kita nyatakan dalam bentuk , sehingga kita peroleh hubungan
(a )
2 3
2
3 3
= a atau a
32
= √ a2
Dari uraian di atas dapat kita nyatakan bahwa setiap bilangan berpangkat pecahan
dapat dinyatakan dalam bentuk akar atau sebaliknya.
a
b
b
p = √ p a , p bilangan real b≠0 dan a,b bilangan bulat positif.
Contoh:
(x )
15
5
3 3
c. x = 3
= √ x5
1 1
3 3
−
d. y 4
= y
4
= √ y3
4
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik ) 1
Kelompok : …..
1. ……………………………………..
2. ……………………………………..
3. ……………………………………..
4. ……………………………………..
5. ……………………………………..
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), peserta didik mampu memahami sifat-sifat bilangan berpangkat.
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Baca dengan teliti dan pahami perintah yang ada pada lembar kerja.
2. Diskusikan dengan sungguh-sungguh masalah pada lembar kerja dengan anggota
kelompok.
3. Tuliskan hasil diskusi pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Kegiatan 1
Mrico baru saja selesai membaca buku Fisika setebal 700 halaman. Buku Fisika itu disimpannya
di tas sekolah. Pandangannya jatuh pada selembar kertas. Dia perkirakan tebal kertas itu 1 mm.
Dia tampak bicara sendiri, ”Jika kertas seperti itu ada sebanyak 10.000 lembar, tumpukan kertas
itu tingginya melampaui tinggi rumahku.”
Sekarang tampak Mrico sedang melipat selembar kertasitu sekali, dia melipatnya lagi dan
seterusnya. Kalau Mrico melipat kertas terus sampai 50 kali, berapa tebal lipatan kertas itu
jadinya. Bagaimana kalau dibandingkan dengan ketebalan buku Fisikanya, tinggi tas sekolahnya,
atau tinggi dirinya sendiri sekira berapa tebal lipatan itu?
1. Berapa dugaan kalian tebal ketas yang dilipat sampai 50 kali itu?
4. Catatlah hasil perhitunganmu untuk tebal kertas sebelum dilipat, setelah dilipat sekali,
setelah dilipat kedua kalinya, setelah dilipat ketiga kalinya, dan seterusnya.
6. Buatlah kesimpulan.
Kegiatan 2
Gunakan definisi bentuk pangkat untuk melengkapi uraian berikut.
¿ 2⏟
×2 ×2 ×2 ×2 ×2⏟
×2 ×2 ¿ a⏟
× a ×… × a ×a⏟
× a ×… × a
…faktor …faktor m faktor …faktor
¿⏟
2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 ¿ a⏟
× a ×… × a
( …+… ) faktor ( m+… ) faktor
…+… m+…
¿a ¿a
2. 11 m
2 a
7 n (untuk a ≠ 0 dan m>n )
2 a
… faktor … faktor
¿
⏞
2× 2× … ×2
¿
⏞
a ×a × … ×a
⏟
2× 2× … ×2 a⏟×a × … ×a
… faktor n faktor
¿
⏞ ⏞
2× 2× … ×2 ×2 ×2 ×… × 2
¿
⏞
a ×a × … ×a × ⏞
a ×a × … ×a
⏟
2× 2× … ×2 ⏟
a ×a × … ×a
…faktor n faktor
No. Contoh Khusus Contoh Umum (a , b ∈ R dan
m , n∈ Z +¿¿
…faktor …faktor
¿⏞
2 ×2 ×… ×2 =2 …
¿⏞
a × a ×… × a=a…
3.
29 am
15 n (untuk a ≠ 0 dan m<n )
2 a
… faktor m faktor
¿
⏞
2× 2× … ×2
¿
⏞
a ×a × … ×a
⏟
2× 2× … ×2 ⏟
a ×a × … ×a
… faktor … faktor
…faktor m faktor
¿
⏞
2× 2× … ×2
¿
⏞
a ×a × … ×a
⏟
2× 2× … ×2 ×2⏟
×2 ×… × 2 a⏟
×a × … ×a × a⏟
×a × … ×a
9 faktor … faktor … faktor m faktor
1 1 1 1
¿ = … ¿ = …
⏟
2× 2× … ×2 2 ⏟
a ×a × … ×a a
… faktor … faktor
n
4. ... (am)
¿⏟
a m × am ×… × am
… faktor
… suku
¿ a⏞
m+m +…+m
5.
( ab )n
…faktor
¿⏞
ab × ab ×… × ab
…faktor … faktor
¿⏞ ⏞
a × a ×… × a ×b × b× … ×b
¿ a... ⋅b …
6.
Untuk b ≠ 0,
()
n
a
b
a a a
¿ × × …×
⏟
b b b
… faktor
No. Contoh Khusus Contoh Umum (a , b ∈ R dan
m , n∈ Z +¿¿
… faktor
¿
⏞
a ×a × … ×a
b⏟×b × … ×b
… faktor
…
a
¿
b…
Aspek yang
No Kinerja Skor
Dinilai
1 Keaktifan - Siswa aktif dalam diskusi kelompok 3
dalam - Siswa cukup aktif dalam diskusi kelompok 2
kelompok - Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok 1
- Siswa tidak aktif dalam diskusi kelompok 0
2 Menyelesaikan - Siswa menyelesaikan masalah dengan konsep yang tepat 3
masalah - Siswa menyelesaikan masalah dengan konsep yang kurang tepat 2
- Siswa menyelesaikan masalah dengan konsep yang tidak tepat 1
- Siswa tidak menyelesaikan masalah yang diberikan
0
3 Tampilan tugas - Tampilan menarik dan informatif 3
hasil diskusi - Tampilan cukup menarik dan cukup informatif 2
- Tampilan kurang menarik dan kurang informatif 1
- Tampilan tidak menarik dan tidak informatif 0
4 Kesesuaian hasil - Hasil diskusi sesuai dengan materi 3
diskusi dengan - Hasil diskusi cukup sesuai dengan materi 2
materi - Hasil diskusi kurang sesuai dengan materi 1
- Hasil diskusi tidak sesuai dengan materi 0
5 Kesimpulan - Siswa membuat kesimpulan dengan tepat 3
- Siswa membuat kesimpulan dengan kurang tepat 2
- Siswa membuat kesimpulan dengan tidak tepat 1
- Siswa tidak membuat kesimpulan 0
Skor 15
Maksimal
Jumlah Skor
Nilai Akhir= ×100
15
LEMBAR PENGAMATAN
PENILAIAN UNJUK KINERJA /
KETRAMPILAN
Hari/tanggal :
Kegiatan : Diskusi dan Presentasi
- Bekerjasama dalam - Tidak menyontek pada saat - Tidak berkata – kata kotor, kasar,
kelompok ujian dan takabur
- Tidak menyalin PR/tugas - Tidak meludah dismbarang tempat
pada temannya - Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
Aspek
penilaian
No Nama Jumlah Nilai
Kerja sama Tanggung disiplin Percaya diri
jawab
dst
Keterangan skor
1 = belum terlihat, apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda – tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator.
2 = mulai terlihat, apabila peserta didik mulai memperlihatkan tanda – tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten
3 = mulai berkembang, apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda – tanda perilaku yang
dinyatakan dalam indikator dan mulai berkembang
4 = membudaya, apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam
indikator secara konsisten.
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP SPRITUAL DAN SIKAP SOSIAL
1.
2.
3.
4.