Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR IPS

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 2
NAMA : LODINA BR SURBAKTI ( 1905030186 )
YEMIMA MELIALA ( 1905030177 )
HERODIANI BR TARIGAN ( 1905030149 )
HELEN BR BANGUN ( 1905030151 )
KELAS : 2B32
M. KULIAH : PENDALAMAN MATERI IPS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS QUALITY
T.A 2022/2023
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
a. Latar Belakang Masalah.................................................................................
b. Rumusan Masalah .........................................................................................
c. Tujuan Masalah .............................................................................................
BAB II PENDAHULUAN ......................................................................................
a. Hakikat konsep dasar ips ...............................................................................
b. Karakteristik konsep dasar ips ......................................................................
BAB III PENUTUP .................................................................................................
a. Kesimpulan ...................................................................................................
b. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami ,kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Medan ,25 APRIL 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, manusia senantiasa
membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok-kelompok. Manusia
dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur
dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup yang besar. Dimulai dari lingkungan terkecil sampai
lingkungan terbesar. 
Pada mulanya manusia hidup dalam kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk
kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat dan bangsa. Kemudian manusia hidup
bernegara. Manusia membentuk negara sebagai  persekutuan hidupnya.
Dalam membentuk kelompok tersebut, secara tidak langsung manusia telah belajar tentang ilmu
baik ilmu sosial , budaya maupun kealaman. Perkembangan masyarakat saat ini yang semakin
kompleks, menuntut manusia untuk lebih cermat dalam menata kehidupan. Bagi masyarakat
yang tidak memahami ilmu maka akan tertinggal jauh dari masyarakat lain yang banyak belajar
mengenai ilmu. Karena dapat terlihat pada zaman yang semakin modern seperti sekarang ini,
ilmu pengetahuan berkembang layaknya seperti kilat yang terus menyambar. Dari belahan dunia
yang satu telah menciptakan temuan baru, belahan dunia yang lain juga menciptakan formula-
formula baru yang  dapat memudahkan pekerjaan manusia di muka bumi ini.
Ilmu pengetahuan yang semakin maju tersebut akan dapat merubah kondisi bumi ini dari mulai
semakin baik bahkan ada juga dampak negatif yang membuat  bumi ini semakin buruk. Hal itu
tentu saja pengaruh ulah manusia yang salah dalam membuat penemuan-penemuan baru, karena
yang difikirkan dalam membuat penemuan baru tersebut hanya untuk kepentingan pribadi tanpa
memikirkan dampak yang akan dirasakan ketika penemuan itu telah digunakan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat konsep dasar IPS
2. Karakteristik konsep dasar IPS
3. Ruang lingkup pembelajaran konsep dasar IPS
C. TUJUAN MASALAH
1. Memahami konsep dasar IPS
2.Memahami karakteristik konsep dasar IPS
BAB II
PEMBAHASAN
A.Hakikat konsep dasar ips
Dalam bidang pengetahuan sosial ,dikenal sebagai ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sosial
( ips ). Istilah ips dan keberadaanya dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak terlepas
dari perkembangan dan keberadaan studi sosial ( social studies ) di amerika serikat istilah ilmu
pengetahuan sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris social studies yang
dikembangan di amerika serikat .
Kerangka kerja studi sosial tidak menekankan pada bidang teoritis , namun lebih kepda bidang –
bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah –masalah sosial yang terdapat di
lingkungan masyarakat .
Secara sederhana IPS di artikan sebagai studi tentang manusia yang di pelajari oleh anak didik di
tingkat sekolah dasar dan menengah. Dalam kenyataannya bidang studi tersebut sering disebut
dengan istilah-istilah antropologi sosiologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik, psikologi
ataupun psikologi sosial.
Istilah ips di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas
akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional pada kurikulum
1975 .dalam dokumen kurikulum tersebut ips merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan kepada sekolah dasar dan menegah . mata pelajaran ips merupakan sebuah nama mata
pelajaran intergrasi dari mata pelajaran sejarah , geografi ,dan ekonomi serta mata pelajaran
lainnya .
Ilmu pengetahuan sosial dalam penyajiannya dibangku sekolah dasar , sekolah menengah
pertama dan sekolah menengah atas memiliki pengertian berbeda yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan karekteristik peserta didik . ips pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama merupakan mata pelajaran yang di sajikan tergabung ( intergrated ) atau tidak
terpisahkan yang satu dengan yang lainnya , tetapi dalam sekolah menengah atas ips disajikan
secara terpisah misalnya ekonomi , geografi , sejarah dan sosiologi
The study of man in society in the past, present and future. Social studiesemerges as a subject of
prime importance for study in school. (Robert Barr, 2017)
Studi sosial ialah mata pelajaran di sekolah untuk mempelajari manusia dalam masyarakat pada
masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Dalam bidang pengetahuan sosial, kita mengenal beberapa istilah yang kadang-kadang dapat
membuat kita menjadi kacau. Istilah-istilah tersebut meliputi:
a. Ilmu Sosial (social sciences)
Ahmad Sanusi memberikan batasan tentang ilmu sosial terdiri dari disiplin-disiplin ilmu
pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi,
makin lanjut makin ilmiah.
b.Study Sosial (social studies)
Studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan
lebih merupakan suatu bidang kajian tentang gejala dan masalah sosial yang terjadi pada
masyarakat.
c. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Mulyono TJ, memberikan batasan IPS merupakan pendekatan interdisipliner dari pelajaran ilmu
sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,
antropologi budaya, psikologi sosial, geografi, ekonomi, ilmu politik dan sebagainya.
 Landasan Pendidikan IPS
  Landasan – landasan IPS disiplin ilmu meliputi landasan filosofis, ideologis,  sosiologis,
antropologis, kemanusiaan, politis, psikologis, dan religius.
Landasan filosofis, memberikan gagasan pemikiran mendasar yang digunakan untuk menentukan
apa objek kajian yang menjadi kajian pokok dan dimensi pengembangan PIPS sebagai
pendidikan disiplin ilmu. 
Landasan ideologis, memberikan gagasan mendasar untuk memberi pertimbangan dan menjawab
pertanyaan ( Bagaimana keterkaitan antara das sein IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dan das
sein IPS sebagai pendidikan kemasyarakatan, bagaimana keterkaitan antara teori-teori
pendidikan dengan hakikat dan praktis etika, moral, politik, dan norma-norma perilaku dalam
membangun dan mengembangankan IPS ). 
Landasan sosiologis, memberikan sistem gagasan mendasar untuk menentukan cita-cita,
kebutuhan, kepentingan, kekuatan, aspirasi, serta pola kehidupan ke depan melalui interaksi
sosial yang akan membangun teori-teori agar prinsip-prinsip IPS sebagai pendidikan disiplin
ilmu. Landasan sosiologis telah memberikan dasar-dasar sosiologis terhadap pranata dan institusi
pendidikan dalam proses perubahan sosial yang konstruktif. 
Landasan antropologis, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar dalam menentukan pola,
sistem, dan struktur pendidikan disiplin ilmu sehingga relevan dengan pola, sistem dan struktur
kebudayaan bahkan dengan pola, sistem dan struktur perilaku manusia yang kompleks. Landasan
ini telah dan akan memberikan dasar-dasar sosial-kultural masyarakat terhadap struktur PIPS
sebagai pendidikan disiplin ilmu dalam perubahan sosial yang konstruktif. 
Landasan politik, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan arah dan
gratis kebijakan dalam politik pendidikan dari PIPS. Peran dan keterlibatan pihak pemerintah
dalan landasan ini sangat besar sehingga pendidikan tidak mungkrin steril dari campur tangan
unsur birokrasi. 
Landasan humaniora, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan
karakteristik ideal manusia sebagai sasaran proses pendidikan. Landasan ini snagat penting
karena pada dasarnya proses pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. 
Landasan psikologis,memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan cara-cara
IPS membangun struktur tubuh disiplin pengetahuan yang baik dalam tataran personal maupun
komunal berdasarkan entitas-entitas psikologisnya. Hal ini sejalan dengan hakikat dari struktur
yang dapat dipelajari, dialami, diverifikasi, diklasifikasi oleh anggota komunitas IPS berdasarkan
kapasitas psikologis dan pengalamannya. 
Landasan religius, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar tentang nilai-nilai, norma, dan
moral yang menjadi jiwa yang melandasi keseluruhan bangunan PIPS, khususnya pendidikan di
Indonesia.

1. Perbedaan antara IPS sebagai bidang studi dengan Ilmu-Ilmu Sosial sebagai disiplin ilmu
-  IPS bukan sebagai disiplin ilmu seperti Ilmu-Ilmu Sosial, tetapi IPS lebih tepat sebagai suatu
bidang kajian.
-  Pendekatan yang dilakukan IPS adalah melalui multidisipliner atau inter disipliner. Tidak
seperti Ilmu-Ilmu Sosial yang menggunakan pendekatan disiplin ilmu atau mono disiplin.
-  IPS sengaja dirancang untuk kepentingan pendidikan. Oleh karna itu keberadaan IPS lebih
memfokuskan pada dunia persekolahan. Sedangkan Ilmu-Ilmu Sosial keberadaannya bisa di
dunia persekolahan, PT, atau bahkan di pelajari di masyarakat umum sekalipun.
-  IPS disamping menggunakan Ilmu-Ilmu Sosial sebagai bahan pengembangan materi
pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis – pedagogis.
2.Tujuan Konsep Dasar IPS
-  IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang social sciences, jika ia nantinya masuk
ke perguruan tinggi.
-  IPS bertujuan untuk mendidik kewarganegaraan yang baik.
-  IPS pada hakikatnya merupakan suatu kompromi.
-   IPS mempelajari masalah-masalah sosial yang pantang untuk di bicarakan di muka umum.
-   Sasaran seluruh kegiatan belajar dan pembelajaran IPS mengarah pada dua hal,yaitu :
a. Pembinaan warganegara indonesia atas dasar moral pancasila UUD 1945, secara sadar dan
intensif ditanamkan kepada siswa sehingga terpupuk kemauan dan tekad untuk hidup
bartanggung jawab demi keselamatan diri, bangsa, negara, dan tanah air.
b. Sikap sosial yang rasional dalam kehidupan. Berani melihat kenyatan yang ada, akan terlihat
segala persoalan.
3. Nilai - nilai sosial dan sikap
Nilai-nilai sosial merupakan unsur penting di dalam pengajaran IPS. Berdasar nilai-nilai sosial
yang berkembang dalam masyarakat, maka akan berkembang pula sikap-sikap sosial anak.
Faktor keluarga, masyarakat, dan pribadi/tingkah laku guru mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perkembangan nilai-nilai dan sikap anak. Nilai-nilai tersebut, meliputi nilai edukatif,
nilai praktis, nilai teoretis, nilai filsafat, dan nilai ketuhanan. Dengan pengembangan nilai-nilai
tersebut diharapkan sumber daya manusia Indonesia diharapkan memiliki pengetahuan,
keterampilan, kepedulian, kesadaran, dan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap
masyarakat, bangsa, dan negaranya, bagi pengembangan kini dan mendatang. Menurut Nursid
Sumaatmadja (1997) ada beberapa nilai dalam pembelajaran IPS, yaitu sebagai berikut:
a. Nilai Edukatif
Salah satu tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan perilaku
sosial peserta didik ke arah yang lebih baik. Perilaku tersebut, meliputi aspek-aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Peningkatan kognitif tidak hanya terbatas meningkatnya pengetahuan
sosial, melainkan meningkatnya pula nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif-alternatif
pemecahan masalah sosial.
Dalam proses peningkatan perilaku sosial melalui pembinaan nilai edukatif, tidak hanya terbatas
pada perilaku kognitif, melainkan lebih mendalam lagi berkenaan dengan perilaku afektifnya.
Justru perilaku inilah yang lebih mewarnai aspek kemanusiaan. Melalui pendidikan IPS,
perasaan, kesadaran, penghayatan, sikap, kepedulian, dan tanggung jawab sosial peserta didik
ditingkatkan. Masalah sebagai fakta sosial diproses melalui berbagai metode dan pendekatan
sampai benar-benar membangkitkan kepedulian serta tanggung jawab peserta didik.
b.Nilai Praktis
Pembelajaran dan pendidikan apapun, nilainya tidak berarti apabila tidak dapat diterapkan secara
praktis dalam kehidupan sosial sehari-hari. Oleh karena itu, pokok bahasan IPS tidak hanya
tentang pengetahuan konseptual teoretis belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari-hari,
misalnya mulai dari lingkungan terkecil keluarga, di pasar, di jalan, di tempat-tempat bermain
dan seterusnya. Dalam hal ini nilai praktis itu disesuaikan dengan tingkat usia  dan kegiatan
peserta didik sehari-hari. Pengetahuan IPS yang praktis tersebut bermanfaat dalam mengikuti
berita, untuk menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari.
c. Nilai Teoretis
Peserta didik dibina dan dikembangkan daya nalarnya dan diberi dorongan agar mengetahui
sendiri kenyataan (sense of reality) dan dorongan menggali sendiri di lapangan (sense of
discovery) serta kemampuan menyelidiki dan meneliti dengan mengajukan berbagai pernyataan
(sense of inquiry). Dengan demikian, kemampuan mereka dalam mengajukan hipotesis dan
dugaan-dugaan terhadap suatu persoalan, juga berkembang. Dalam menghadapi kehidupan sosial
yang cepat berubah, kemampuan berteori ini sangat berguna serta strategis. Melalui pendidikan
IPS, nilai teoretis ini dibina dan dikembangkan.
d. Nilai Filsafat
Pembahasan ruang lingkup IPS secara bertahap dan keseluruhan sesuai dengan perkembangan
kemampuan peserta didik, dapat mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota masyarakat
atau sebagai makhluk sosial. Dari kesadaran terhadap keberadaannya tadi, mereka disadarkan
pula tentang peranannya masing-masing terhadap masyarakat, bahkan terhadap alam lingkungan
secara keseluruhan. Dengan kata lain, kemampuan mereka merenungkan keberadaan dan
peranannya di masyarakat ini, makin dikembangkan. Atas kemampuan mereka berfilsafat, tidak
luput dari jangkauan pendidikan IPS. Dengan demikian, nilai filsafat yang sangat berfaedah
dalam kehidupan bermasyarakat melalui pendidikan IPS ini
e. Nilai Ketuhanan
Pendidikan IPS dengan ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial yang demikian luas
cakupannya, menjadi landasan kuat bagi penanaman dan pengembangan nilai ketuhanan yang
menjadi kunci kebahagiaan kita baik lahir maupun batin. Nilai ketuhanan ini menjadi landasan
moralitas Sumber Daya Manusia (SDM).
4. IPS sebagai sarana pendidikan yang memaparkan manusia di dalam segi tiga waktu (waktu,
ruang, hidup)
a. Studi Sejarah (membicarakan man in time)
Melalui sejarah diajarkan pengalaman umat manusia dari segenap masa lampau yang dapat
digunakan untuk mengerti masa kini serta mengerti atau mentukan masa depan.
b.Studi Geografi (membahas man in space)
Ditempatkan sebagai manusia dalam kegiatannya menyesuaikan diri dengan tantangan dan
penawaran lingkungan hidup. Dalam makna modern, adaptasi ekologis dilengkapi dengan
adaptasi keruangan ( adaptasi spasial ). Hal ini menjadi sangat penting mengingat ruang hidup
manusia kini bertambah besar karena jumlah pertambahan manusia tekadang lebih tinggi dari
daya huni bumi.
c. Gabungan Sosiologi, Antropologi, Ekologi, Ekonomi, Tatanegara (membicarakan manusia
dalam kehidupan).
Meliputi kegiatan-kegiatan yang tertib bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (sosiologi,
hukum, dan tatanegara) dan budaya (antropologi).
B.  Karakteristik Konsep Dasar IPS
a.  Ruang Lingkup Pembelajaran IPS
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kewajibannya
memanfaatkan sumber daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
perintahnya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat
manusia.
IPS mempelajari menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini
dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan pertimbangan bahwa
manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus
dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran
IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan
masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah
social kehidupan sehari-hari yang ada dilingkungan sekitar peserta didik MI/SD. Pada jenjang
pendidikan menengah, ruang lingkup kajian diperluas. Begitu juga pada jenjang pendidikan
tinggi meliputi bobot dan keluasan materi dan kajian semakin dipertajam dengan berbagai
pendekatan. Ruang lingkup kajian IPS :
1.      Substansi materi ilmu ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat (aspek teoritis)
2.      Gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat (aspek praktis)
Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu, karena pengajaran IPS tidak
hanya sekedar menyajikan materi materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik, melainkan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh
karena itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat.
Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang tidak berpijak pada
kenyataan didalam masyarakat tidak akan mencapai tujuan.
Adapun ruang lingkup pembelajaran IPS meliputi aspek – aspek :
1. Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
2.  Perubahan masyarakat Indonesia pada zaman pra-aksara, zaman Hindu – Budha dan zaman
Islam, zaman penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan
sampai dengan awal (masa) reformasi sekarang
3.  Jenis dan fungsi kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat
4. Interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial budaya, dan ekonomi dari waktu ke waktu

b.  Konsep Dasar IPS


Pemilihan atau seleksi konsep – konsep ilmu sosial guna pengembangan materi pembelajaran
IPS  sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pada tingkat yang berbeda tidaklah mudah, namun
harus didasarkan pada beberapa prinsip, seperti yang dikemukakan oleh Buchori Alma dan
Harlasgunawan (1987) yang menyatakan prinsip – prinsip tersebut, antara lain berikut ini:
1. Keperluan
Konsep yang akan diajarkan harus konsep yang diperlukan oleh peserta didik dalam memahami
“dunia” sekitarnya. Oleh sebab itu, lingkungan hidup yang berbeda memerlukan konsep yang
berlainan pula.
2. Ketepatan
Perumusan yang akan diajarkan harus tepat sehingga tidak memberi peluang bagi penafsiran
yang salah (salah konsep)
3. Mudah Dipelajari
Konsep yang diperoleh harus dapat disajikan dengan mudah.
4.  Kegunaan
Konsep yang akan diajarkan hendaknya benar-benar berguna bagi kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara Indonesia pada umumnya serta masyarakat lingkungan dimana ia hidup
bersama dalam keluarga serta masyarakat terdekat pada khususnya.
c. Karakteristik IPS
Pendidikan IPS merupakan gabungan dari ilmu – ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu.
Berikut karakteristik IPS dilihat dari :
1. Materi IPS
Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 
1.Manusia, tempat dan lingkungan
2.Waktu, keberlanjutan dan perubahan
3. Sistem sosial dan budaya
4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Materi IPS digali dari berbagai aspek kehidupan praktis sehari – hari di dalam masyarakat.
Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, ada 5 macam sumber materi IPS :
- Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah,
desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai
permasalahannya.
-  Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi,
transportasi.
-  Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat
sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
-  Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah
lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
-  Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan,
keluarga.
2. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar didasarkan pada suatu tradisi. Yaitu materi
disusun dalam urutan anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara dan
dunia. Anak pada masa sekolah dasar (SD) merupakan periode keserasian bersekolah yaitu
dimana anak telah matang untung bersekolah. Kriteria keserasian bersekolah diantaranya :
-  Anak harus mampu bekerja sama dengan teman – teman sebayanya
-  Anak memiliki kemampuan sineik – analitik
-   Anak sudah mencapai bentuk anak sekolah secara jasmaniah

Sedangkan menurut Preston anak yang sudah memasuki periode keserasian sekolah memiliki ciri
– ciri :
-  Anak merespon berbagai aspek yang ada di sekitar
-   Anak terdorong untuk menyelidiki hal yang ingin mereka ketahui
-    Anak ingin berbuat
-    Anak memiliki minat yang kuat
-    Anak kaya akan imajinasi
Tujuan IPS di Sekolah Dasar
Tujuan kurikuler yang dimaksud adalah tujuan pendidikan IPS. Secara keseluruhan tujuan
pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut :
1. Membekali anak didik degan pengetahuan sosial yang berguan dalam kehidupan masyarakat
2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun
alternative pemecahan maslah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat
3.Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat
dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
4.Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
5.Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS
sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi
Dari kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1.  Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
2.  Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesandaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan.
4.  Memilki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat.
Dalam kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, siswa dapat dibawa langsung ke dalam
lingkungan alam dan masyarakat. Dengan lingkungan alam sekitar, siswa akan akrab dengan
kondisi setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran ilmu pengetahuan
sosial secara nyata.
Disamping itu, dengan mempelajari sosial/masyarakat, siswa secara langsung dapat mengamati
dan mempelajar norma – norma/ peraturan serta kebiasan – kebiasaan baik yang berlaku dalam
masyarakat tersebut sehingga siswa mendapat pengalaman langsung adanya hubungan timbale
balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan masyarakat dengan kata lain
manfaat yang diperoleh setelah mempelajari ilmu pengetahuan sosial disamping mempersiapkan
diri untuk terjun, juga membentuk dirinya sebagai anggota masyarakat yang baik dengan menaati
aturan yang berlaku dan turut pula mengembangkannya serta bermanfaat pula dalam
mengembangkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Mata Kuliah konsep dasar IPS bertujuan bahwa IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut
dibidang social science, jika nantinya masuk ke perguruan tinggi. IPS bertujuan untuk mendidik
kewarganegaraan yang baik, mempelajari masalah – masalah sosial yang pantang dibicarakan di
muka umum, IPS pada hakikatnya adalah suatu kompromi. Selain memiliki tujuan tersebut,
konsep dasar IPS memiliki nilai edukatif, praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, dan nilai ketuhanan.
IPS juga merupakan suatu sarana pendidikan yang memaparkan manusia di dalam segi tiga
waktu (waktu, ruang dan hidup)
Aspek – aspek pembelajaran konsep dasar IPS diantaranya : keruangan dan konektivitas antar
ruang dan waktu, perubahan masyarakat Indonesia , jenis dan fungsi, serta interaksi manusia
dengan lingkungan. Konsep dasar IPS memiliki prinsip: keperluan, ketepatan, mudah dipelajari
serta prinsip kegunaan.
Konsep dasar IPS memiliki berbagai karakteristik baik dilihat dari materi maupun strategi
penyampaian pengajaran IPS. Dilihat dari materinya, materi IPS digali dari kehidupan sehari –
hari di dalam masyarakat. Sedangkan strategi penyampaian pembelajarannya didasarkan pada
tradisi yang ada.
B.  Saran
Di Sekolah Dasar, pembelajaran IPS harus dapat dibelajarkan pada peserta didik dengan baik dan
tepat karena sebagai bidang pendidikan, IPS tidak hanya membekali peserta didik dengan
pengetahuan sosial, melainkan berupaya membina dan mengembangkan mereka menjadi SDM
Indonesia yang berketrampilan sosial dan intelektual sebagai warga negara yang memiliki
perhatian serta kepedulian sosial

DAFTAR PUSTAKA
Buku :konsep dasar ips untuk SD / MI
Penulis : Yulia Siska ,M.Pd
Penerbit : Garudhawaca
Buku : konsep dasar ips
Penulis : Eliana Yunita Seran dan Mardawani
https://riafatmaunw.blogspot.com/2019/04/hakikat-dan-karakteristik-konsep-dasar.html
https://the-great-teacher.blogspot.com/2017/11/konsep-dasar-ips-sd.html?m=1
http://repository.uinsu.ac.id/10915/1/BUKU%20KONSEP%20DASAR%20IPS%20Dr.%20Eka
%20Susanti.pdf

Anda mungkin juga menyukai