Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP DASAR IPS SD

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar IPS SD


Dosen pengampu: Muhammad Sobri, S.Pd, M.Pd.
Di susun oleh:

Adrian Ramadhan E1E02310204


Alfan Ali Zahiri E1E02310207
Zalfani Fitri Karima E1E02310191
Zelia Ananda Putri E1E02310193
Yolinus Wenda E1E02310202

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat,
hidayah dan inayah Nya akhirnya makalah ini dapat kami buat dan kami beri judul “IPS
sebagai ilmu sosial dan kajian sosial”.
Dalm penyusunan makalah ini kami berusaha menyajiakan bahan dan bahasa yang
sederhana, singka, dan mudah dicerna isinya oleh para pembaca. Makalah ini menyajikan
beberapa materi dan ulasan mengenai pengertian IPS.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun jauh dari
sempurna, masih terdapat kekurangan dan kekeliruan maka kami senantiasa menerima kritik
dan ssaran yang sifatnya membangun,memperbaiki serta melengkapi isi makalah ini.
Harapn kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta
memberikan wawasan yang lebih luas guna meningkatkan pengetahuan dalm bermasayarakat
maupun dalam hidup berbnagsa dan bernegara.

Mataram, 6 September 2023

Penulis

Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN

A. IPS sebagai ilmu sosial..........................................................................................2

B. IPS sebagai kajian sosial......................................................................................12

C. persamaan dan perbedaan IPS sebagai ilmu sosial dan kajian sosia...................13

BAB III. PENUTUP

A. Simpulan..............................................................................................................15

B. Saran....................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masyarakat merupakan objek kajian yang selalu menarik dan berkembang. Interaksi
antar manusia kadang menimbulkan permasalahan yang harus diselesaikan. Pada tataran yang
lebih luas, masyarakat beranggotakan manusia dari berbagai suku, agama, warna kulit, dan
sebagainya. Semua ini dipelajari dalam IPS. Namun demikian apa ciri interaksi manusia
dalam masyarakat yang dikategorikan dalam IPS sebagai ilmu sosial dan sebagai kajian sosial
perlu dipahami.

Terkadang pengertian dari IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) disamakan dengan Ilmu-
ilmu Sosial, padahal pada dasarnya kedua pengertian itu sangatlah berbeda. Ruang lingkup
yang dibahas pada Ilmu-ilmu sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial juga jelas berbeda.
Cakupan Ilmu-ilmu sosial jelas lebih luas dari cakupan ilmu Pengetahuan Sosial. Berikut ini
kami akan memaparkan IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial dan Kajian Sosial, untuk lebih jelasnya
marilah kita lihat makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial ?

2. Apa pengertian dari IPS sebagai Kajian Sosial ?

3. Apa sajakah persamaan dan perbedaan IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial dan Kajian

Sosial ?

C. TUJUAN MASALAH

1. Agar tau pengertian dari IPS sebagai ilmu-ilmu sosial

2. Agar tau pengertian dari IPS sebagai kajian sosial

3. Agar tau apa sajakah persamaan dan perbedaan IPS sebagai ilmu-ilmu sosial kajian
sosial
BAB II

PEMBAHASAN

A. IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial (Social Science)

Ilmu pengetahuan sosial ialah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah
mata pelajaran sosial, IPS juga dikatakan sebagai suatu sarana mata pelajaran yang
menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu-ilmu sosial. Secara konseptual hubungan
antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial dapat diuraikan sebagai berikut: pertama, disiplin ilmu-
ilmu sosial dijadikan kerangka utama berfikir dalam mengembangkan kurikulum. Kedua,
bahan IPS dikembangkan terlebih dahulu, serta memilih dan memilah didiplin-disiplin ilmu
sosial untuk kemudian diidentifikasi konsep-konsep dasar yang perlu diketahui peserta didik1

Sebelum kita mempelajari IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial, sebaiknya kita mengetahui
pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan Ilmu-ilmu Sosial (Social Science) terlebih
dulu.

1. Pengertian dari IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam kurikulum 2004 memang
membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagai literatur, baik yang
ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai istilah ilmu
pengetahuan sosial yang merupakan terjemahan dari social studies.Sedangkan nama IPS
dalam dunia pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya
kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975.

Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi “baru”, karena cara
pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan dasar
dan menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu
politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi. Perpaduan ini disebabkan
mata pelajaran tersebut memiliki objek material kajian yang sama yaitu manusia. 2

Pada waktu Indonesia memperkenalkan konsep IPS, pengertian dan tujuannya tidaklah
persis sama dengan Social Studies yang ada di Amerika Serikat. Mengapa demikian? Karena
kondisi masyarakat Indonesia memang berbeda dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat.
Ini mengisyaratkan adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu. Sebenarnya keadaan ini sangat
1
Muhammad Kaulan,dkk. 2019. Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan : Perdana Publishing. h,59
2
Saspriya. 2017. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. H, 71
baik, karena setiap ide yang datang dari luar kita terima kalau memang sesuai dengan kondisi
masyarakat kita. 3

Menurut Ahmadi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan
disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar
lainnya yang sederajat.

Menurut Ali Imran Udin Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan
menengah.

Menurut Abu Ahmadi IPS ialah bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari
sejumlah disiplin ilmu sosial. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
materi IPS diambil dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi,
antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial
lainnya yang dijadikan sebagai bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan
4
pengajaran di sekolah dasar dan menengah.

Pada dasarnya pengertian dari IPS adalah bidang kajian atau studi tentang fenomena-
fenomena yang terjadi dalam sosial kemasyarakatan yang merupakan dampak dari hubungan
dan interaksi antar sesama manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai edukatif, praktis,
teoritis, filsafat, dan ketuhanan.

Dengan demikian sebenarnya IPS berinduk kepada ilmu-ilmu sosial, dengan pengertian
bahwa teori, konsep, prinsip yang diterapkan pada IPS adalah teori, konsep dan prinsip yang
ada dan berlaku pada ilmu-ilmu sosial. Ilmu sosial dengan bidang keilmuannya dipergunakan
untuk melakukan pendekatan, analisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial
yang dilaksanakan pada pengajaran IPS.

Menurut Bruce Joyce dalam Cheppy ada 3 (tiga) tujuan IPS, yaitu:

a. Humanistic education: diharapkan IPS mampu membentuk anak didik untuk


memahami segala pengalamannya serta diharapkan lebih mengerti tentang arti kehidupan ini.

b. Citizenship education: setiap anak didik harus dipersiapkan untuk mampu


berpartisipasi secara efektif di dalam dinamika kehidupan masyarakatnya. masyarakat diliputi
3
Achmad Sanusi.1971. Studi Sosial di Indonesia. Bandung: karya anda. H,45-46
4
Astawa, Ida Bagus Made. 2017. Pengantar Ilmu Sosial. Depok: Rajagrafindo Persada. h, 76
segala aktivitas yang menyandarkan setiap warganegara untuk bekerja secara benar dan
penuh tanggungjawab demi kemajuannya.

c. Intellectual education: tiap anak didik ingin memperoleh cara dan sarana untuk
mengadakan analisis terhadap gagasan-gagasan serta mengadakan pemecahan masalah
seperti yang telah dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu sosial. Bersamaan dengan pertumbuhan
kemamapuannya, anak didik seharusnya belajar untuk menjawab sebanyak mungkin
pertanyaan serta menguji data secara kritis dalam berbagai situasi sosial.

2. Pengertian dari Ilmu-ilmu Sosial (Social Science)

Dari sisi bahasa, ilmu sosial berasal dari bahasa Inggris social science.
Kata social berarti sosial sedang kata science bermakana ilmu. Dengan demikian, secara
literal social science mempunyai makna ilmu sosial. Dari sisi istilah, sampai saat ini belum
terdapat kesatuan pendapat dan rumusan yang jelas di antara para ahli berkenaan dengan
batasan atau pengertian social science (ilmu-ilmu sosial).

Menurut pendapat Nursid Sumaatnadja, menyatakan bahwa ilmu sosial adalah cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun
tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut Astawa, ilmu sosial ialah bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di
masyarakat dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Dufty mengemukakan
bahwa ilmu sosial paling tidak memiliki empat ciri sebagai berikut:

a. Merupakan pengetahuan yang terorganisir yang mengkaji hubunganhubungan


antarmanusia.

b. Pengetahuan yang teroraganisir tersebut adalah pengetahuan valid dan dapat


diteliti, dalam arti terbuka untuk dikaji ulang dengan metode yang sama.

c. Teori dan konsep pengetahuan tersebut diperoleh dari kajian ilmiah melalui
tahapan-tahapan tertentu.

d. Muara dari penelitian dapat digeneralisasikan untuk mendapatkan teori, konsep,


hukum, maupun dalil dalam pengetahuan sosial.
e. Pengkajian yang dilakukan berkisar antara hakikat nilai, hakikat realitas sosial, dan
hakikat kemajuan pengetahuan.5

Menurut Sapriya dalam struktur disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu sosial maupun ilmu
pendidikan, belum ditemukan adanya nama social studies ataupun pendidikan IPS sebagai
subdisiplin ilmu. Hal ini mungkin terjadi karena social studies adalah sebuah program
pendidikan dan bukan subdisiplin ilmu. Namun demikian, sampai saat ini peran ilmu-ilmu
sosial tetap menjadi konten utama untuk social studies atau IPS.6

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu-ilmu sosial adalah ilmu yang
mempelajari segala aspek kehidupan masyarakat, problem-problem dalam masyarakat, serta
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

3. Pengertian IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial

Terdapat banyak pengertian IPS yang diberikan oleh para ahli. Diantara pendapat tersebut
diuraikan berikut :

a) Menurut Nasution (1975), IPS adalah bidang studi yang merupakan fusi atau paduan
sejumlah mata pelajaran sosial. Dapat juga dikatakan bahwa IPS merupakan mata
pelajaran yang menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu sosial.

b) Tjokrodikarjo (1982) mendefinisikan IPS sebagai perwujudan dari suatu pendekatan


interdisiplin dari ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi,
ilmu politik dan ekologi manusia. IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan instruksional
dengan materi sederhana, menarik, mudah dimengerti dan dipelajari.

c) Norman MacKenzie (1996, dalam Sapriya), merumuskan disiplin ilmu sosial sebagai
semua disiplin akademik yang berkaitan dengan manusia dalam konteks sosial.

Adapun cabang-cabang utama Ilmu Sosial yaitu:

(1). Antropologi

(2).Ekonomi

(3).Geografi
5
Astawa, Ida Bagus Made. Ibid. h, 78-79
6
Achmad Sanusi. Opcit. H, 46-47
(4).Hukum

(5).Linguistik

(6).Pendidikan

(7).Politik

(8).Psikologi

(9).Sejarah

(10).Sosiologi

Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa semua materi IPS berasal
dari fusi dan integrasi ilmu-ilmu sosial yang disesuaikan, disederhanakan, dan dipilih sesuai
tujuan intruksional disekolah. Social science merupakan sumber IPS, sebab materi-materi
IPS berasal dari ilmu-ilmu sosial atau social science.

4. Ilmu sosial sebagai sumber IPS

Mata pelajaran yang dapat dijadikan sumber pada pengajaran IPS yaitu:

a. Geografi

Geografi adalah cabang disiplin ilmu sosial yang mempelajari tentang


manusia, tempat, lingkungan alam dan kapasitas bumi untuk mendukung
kehidupan manusia. Para ahli geografi mempelajari permukaan bumi,
bagaimana manusia mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan fisiknya.
Geografi dibagi ke dalam dua golongan kekhususan, yaitu geografi fisik dan
geografi budaya Para ahli geografi fisik mengkaji aspek-aspek bumi yang
mencakup iklim, tanah, sumbersumber air, penyebaran tanaman dan
binatang, dan bentuk-bentuk tanah. Sedangkan para ahli geografi budaya
lebih mengkhususkan kajiannya pada penyebaran penduduk di suatu wilayah
tertentu. Kenapa manusia tertarik untuk bertempat tinggal di wilayah itu, dan
mengapa manusia tinggal di wilayah itu, serta faktor-faktor apa yang
mempengaruhnya? Kajian-kajian itulah yang menjadi daya tarik para ahli
geografi dalam studinya. Daya tarik lain dari ahli geografi budaya adalah
interaksi antara manusia dengan lingkungan fisiknya. Kajian para ahli
geografi ini adalah bagaimana manusia memanfaatkan dan mengubah
permukaan bumi bahkan juga bagaimana permukan bumi mempengaruhi
budaya manusia seperti kegiatan mencari nafkah, pola-pola perkampungan,
pembangunan ekonomi, organisasi politik, pemanfaatan sumber-sumber
budaya, komunikasi, dan transportasi. Menelaah sesuatu gejala dan masalah
sosial dengan tidaak dihubungkandengan aspek sertya ruang geografisnya,
tidak akan dapat mengungkapkan gejala dan masalah itu lebih jauh. Metode
dan pendekatan geografi sangat membantu untuk lebih mengerti gejala dan
masalah yang sedang dipelajari.

b. Sejarah

Melalui materi dan pengungkapan sejarah, kita akan dapat memupuk aspirasi
anak didik tentang kesenian, kebudayaan dan kehidupan pada umumnya.
Melalui materi sejarah, anak didik akan dapat menghargai jasa tokoh-tokoh
yang telah berjuang untuk membela kebenaran dan hak asasi manusia.

c. Ekonomi

Ilmu ekonomi dan mata pelajaran ekonomi mendidik para siswa dapat
memanfaatkan sumber daya dan tenaga yang terbatas, untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Proses produksi dengan distribusinya yang
menggunakan berbagai cara menjadi materi yang berharga bagi pengajaran
IPS.

d. Antropologi

antopologi adalah ilmu yang studinya tentang manusia dan cara bagaimana
manusia itu hidup dengan segala hasil pemikirannya atau hasil akal budinya.
Hubungan antropologi dengan IPS adalah bahwa IPS mengambil materi
antropologi yang terkait dengan kajian hasil fikiran manusia dalam menjaga
eksistensinya dan usaha meningkatkan kehidupan baik aspek lahiriah
maupun batiniah.7

e. Sosiologi

7
Ibid. h,52-54
Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji hubungan perilaku manusia dalam
kelompokkelompok. Kajian utamanya adalah hubungan sosial manusia
dalam kelompok baik kelompok formal maupun tidak formal, fungsi dan
tujuan dan bagaimana organisasi tersebut berubah setiap waktu. Para ahli
sosiologi mengkaji lembaga sosial (keluarga, sekolah, dan organisasi
keagamaan) juga mengkaji proses sosial yang terjadi (konflik, kompetisi,
assimilasi dan perubahan) serta mengkaji masalah masalah sosial yang
timbul (kejahatan, interaksi kaya-miskin, interaksi antar suku). Pengertian
lain dari sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang relasi-relasi sosial,
artinya bahwa manusia merupakan makhluk yang aktif mengadakan kontak-
kontak sosial yang berupa tingkah laku dan dapat saling mempengaruhi yang
pada akhirnya membentuk kelompok sosial. Berdasarkan paparan di atas
dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu tentang perilaku sosial dalam
masyarakat. Hubungan atau peran sosiologi terhadap IPS adalah bahwa IPS
mengambil materi tentang masyarakat secara keseluruhan dan hubungan
antara individu dengan masyarakat tersebut.

f. Ilmu Politik

Para ilmuwan politik mempelajari kebijakan umum Mereka tertarik dengan


perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia di dalam masyarakat,
khususnya yang tercermin dalam pemerintahan sehingga para ilmuwan
politik telah memperluas perhatiannya dengan memasukkan hubungan antara
kebijakan umum dan masyarakat. Para ilmuwan politik dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu ilmwan politik tradisional dan ilmuwan politik
ilmiah. Golongan ilmuwan politik pertama mempertanyakan masalah-
masalah dan menggunakan teknik-teknik untuk menjawab pertanyaan yang
lebih banyak

mengandung ciri-ciri humanitis daripada ilmu-ilmu sosial. Mereka tertarik,


misalnya dengan gambaran bentuk ideal pemerintahan yang seharusnya
dijalankan (ideologi politik) atau dalam menerapkan ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah-masalah kebijakan umum dan memprakarsai reformasi
sosial. Sebaliknya, golongan ilmuwan politik yang ke-dua membatasi bidang
garapannya terhadap kajian perilaku politik manusia secara empiris seperti
perilaku dalam pemungutan suara, pendapat umum, dan perilaku politik
perbandingan. Mereka membatasi kajiannya tentang “apa” dan tidak
berusaha untuk menentukan “apa seharusnya”. Dengan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang kajiannya tentang
kebijakan umum untuk kepentingan masyarakat. Hubungan atau peran ilmu
politik terhadap IPS adalah bahwa IPS mengambil materi ilmu politik untuk
mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia dan
menyelenggarakan kekuaan untuk kepentingan rakyat dan bangsa.

g. Psikologi

Para ahli psikologi fokus studinya adalah mempelajari perilaku individu-


individu dan kelompok-kelompok kecil individu. Kajian disiplin ini
mencakup semua bentuk perilaku manusia dan bukan manusia, manusia
normal dan abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental, dan secara
instink maupun dipelajari. Tetapi tradisinya para ahli psikologi mempelajari
tentang belajar, pertumbuhan dan perkembangan, berfikir, perasaan, perilaku
kelompok, perkembangan kepribadian, dan perilaku abnormal. Dengan
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah suatu studi
ilmiah tentang perilaku individu dan kelompok kecil individu dalam
masyarkat. Hubungan atau peran psikologi terhadap IPS adalah bahwa IPS
mengambil materi psikologi dalam mempelajari perilaku individu, kelompok,
dan masyarakat yang dipengaruhi oleh situasi sosial, pengetahuan,
pemikiran, tanggapan, dan spekulasi..8

5. Hubungan ilmu sosial dengan IPS

IPS ialah bidabg studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran
sosial dan IPS juga dikatan sebagai suatu sarana mata pelajaran yang menggunakan
bagian-bagian tertentu dari ilmu-ilmu sosial oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan seperti9

8
Abu Ahmadi. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. h,66-67
9
Eka susanti,dkk. 2018. Konsep Dasar IPS. Medan: Bahan Ajar, h.51-52
1. Ilmu-ilmu sosial manakah yang dapat dipadukan, dan mempunyai keterkaitan
dalam proses pembelajaran.

2. Bagaimana cara memadukannya, sebab tidak semua materi ilmu sosial dapat
dipadukan.

3. Bagian-bagian apasajakah yang perlu bagi pembelajaran IPS.

Secara konseptual hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Disiplin ilmu-ilmu sosial dijadikan kerangka utama berfikir dalam


mengembangkan kurikulum.

2. Bahan untuk IPS dikembangkan terlebih dahulu, serta memilih dan memilah
disiplin-disiplin ilmu sosial kemudian diidentifikasikan konsep-konsep dasar
yang perlu diketahui peserta didik. Konsep-konsep dasar ini dipilih dan
disesuaaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam kurikulum. Dengan
kata lain, ilmu-ilmu sosial secara langsung memberi bahan pembelajaran
untuk kurikulum IPS. Oleh karena itu, topik-topik yang akan diajarkan dalam
kurikulum IPS ialah hasil dan inventarisasi konsep dasar dari disiplin ilmu-
ilmu sosial. Tidak salah jika dikatan bahwa IPS sebagai gabungan ilmu-ilmu
sosial yang diajarkan disekolah.10

Berbicara mengenai konsep dasar menurut James G. Womeck konsep dasar IPS ialah
suatu kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonkil, sifat yang
melekat, pemahaman dan penggunaan konsep yang tepat bergantung pada penguasaan
sifat yang melekat tadi, pengertian umum kata bersangkutan, konsep memiliki pengertian
denotative dan juga pengertian konotatif.

Struktur merupakan konsep pedagogiesdan perlu diajarkan melalui IPS. Agar murid
dapat secepatnya menghayati ide-ide atau pokok pikiran darri ilmu yang dimaksud.
Dengan mengetahui dan menguasai pengetahuam tentang ilmu-ilmu sosial, bahasaan dam
topik-topik IPS baik berupa konsep, prinsip, generalisasi, teori maupun fakta-fakta yang
bersumber dari masyarakat dapat dibahas lebih mendalam.11

6. Perbedaan IPS dan ilmu sosial


10
Ibid, h.52
11
Ibid, h.52
Menurut Sumaatmadja, terdapat perbedaan yang esensial antara ilmu-ilmu sosial
(social sciences) dengan ilmu pengetahuan sosial (social studies). Menurut Norman
MazKenzie ilmu-ilmu sosial (social sciences) dapat diartikan sebagai semua bidang ilmu
pengetahuan mengenai manusia dalam konteks sosialnya atau sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan The committee on the social of the national education on
asociation’s and reorganisation of secondary education in 1916 menjelaskan bahwa
ilmu pengetahuan sosial (social studies) ialah mata pelajaran yang menggunakan bahan
ilmu-ilmu sosial untuk mempelajari hubungan manusia dalam masyarakat dan manusia
sebagai anggota masyarakat. Menurut Setiawan, pendidikan IPS ialah suatu program
studi dan bukan disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social sciences), maupun dalam
ilmu pendidikan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu-ilmu sosial berbeda dengan
ilmu pengetahuan sosial, beberapa perbedaan tersebut yaitu:

a. Aspek kehidupan manusia yang menjadi objek studi ilmu-ilmu sosial


terpisah, misalnya sosiologi objek studinya interaksi sosial, antropologi objek
studinya kebudayaan, ekonomi objek studinya kebutuhan manusia, geografi
objek studinya ruang atau interelasi manusia dengan faktor alam pada ruang,
ilmu politik objek studinya kekuasaan, sejarah objek studiya waktu atau
riwayat masa lampau, psikologi sosial objek studinya proses mental manusia
sebagai makhluk sosial. Sedangkan, IPS bukan disiplin ilmu mandiri seperti
ilmu-ilmu sosial lainnya. IPS juga mengkaji manusia dalam konteks
sosialnya, namun, IPS mengkaji aspek kehidupan sosial manusia sebagai satu
kebulatan atau unidimensional.

b. Ilmu-ilmu sosial (social sciences) lebih dipusatkan pada pengkajian ilmu


murni. Kerangka kerja ilmu-ilmu sosial lebih diarahkan kepada
pengembangan teori dan prinsip ilmiahnya. Setiap disiplin ilmu-ilmu sosial
(sosiologi, antropologi, sejarah, geografi, ilmu politik, ekonomi, dan lain-
lain) berusaha untuk mengembangkan kajiannya sesuai dengan alur
keilmuannya. Oleh sebab itu, ilmu-ilmu sosial tidak menekankan aspek
pendidikan, namun ilmu-ilmu sosial dirumuskan sebagai disiplin akademik
mengenai manusia dan konteks sosialnya yakni berusaha mengetahui apa dan
menjelaskan mengapa (to describe and to explain). Sedangkan ilmu
pengetahuan sosial (social studies) lebih menekankan pada aspek
pendidikannya. Oleh sebab itu, IPS disebut juga Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (PIPS). Materi IPS diambil dari ilmu-ilmu sosial untuk
kepentingan pendidikan dan pengajaran.

B. IPS sebagai Kajian Sosial

1. Pengertian Kajian Sosial (Social Studies)

Kajian sosial (social studies) pada dasarnya sama dengan ilmu pengetahuan sosial. Dalam
sejarahnya, social studies berasal dari Amerika, yang berpenduduk multiras dan budaya,
sebagaimana halnya di Indonesia.

Menurut kurikulum 1975, ilmu pengetahuan sosial adalah bidang studi yang merupakan
panduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaraan sosial. Berbeda dengan ilmu sosial, studi sosial
bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan
suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja
pengkajiannya, studi sosial menggunakan bidang-bidang keilmuan termasuk ilmu sosial.

Tentang studi sosial ini Achmad Sanusi memberikan penjelasan bahwa, studi sosial tidak
selalu bertaraf akademis universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa
sejak pendidikan dasar. Selanjutnya studi sosial dapat berfungsi sebagai pengantar kepada
disiplin ilmu sosial bagi pendidikan lanjutan atau jenjang berikutnya. Studi sosial bersifat
interdisipliner dengan menetapkan pilihan masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu
referensi dan meninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari logika dari hubungan-
hubungan yang ada satu dengan lainnya.12

Maksudnya bahwa studi sosial dalam meninjau suatu gejala sosial atau masalah sosial
dilihat dari berbagai aspek kehidupan. Sedangkan ilmu sosial pendekatannya bersifat
disipliner dari bidang ilmunya masing-masing. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa studi
sosial lebih memperlihatkan suatu bentuk gabungan ilmu sosial.

12
Nursyid Sumaatmadja.2006. Konsep Dasr IPS. Jakarta:UT. h,67-68
2. IPS sebagai Kajian Sosial (Social Studies)

IPS adalah studi atau kajian masalah-masalah sosial yang berasal dari ilmu-ilmu sosial
yang disederhanakan untuk kepentingan tujuan pendidikan di sekolah yaitu menciptakan
warga negara yang baik (good citizen). IPS bukan sekadar pengetahuan, tetapi merupakan
ilmu pengetahuan yang disusun dan diorganisasikan secara baik menurut kepentingan
pendidikan dan pengajaran. IPS berada di tengah-tengah antara ilmu-ilmu sosial dan
pengetahuan sosial.

C. Persamaan dan Perbedaan IPS sebagai Ilmu-ilmu Sosial dan Kajian Sosial

1. Persamaan IPS sebagai Ilmu Sosial dan Kajian Sosial

Menurut Edgar B Wesley, persamaan antara social studies dengan social sciences
terletak pada sasaran yang diselidiki yaitu manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Keduanya membahas masalah yang timbul akibat hubungan (interrelationship) manusia.
Dengan kata lain, keduanya mempelajari masyarakat manusia.

2. Perbedaan IPS sebagai Ilmu Sosial dengan Kajian Sosial

Perbedaan penting antara ilmu-ilmu sosial dengan kajian sosial terletak pada tujuan
masing-masing. Ilmu sosial bertujuan memajukan dan mengembangkan konsep dan
generalisasi melalui penelitian ilmiah, dengan melakukan hipotesis untuk menghasilkan teori
atau teknologi baru.

Secara singkatdisini dikemukakan bahwa letak perbedaan antara ilmu sosial dengan ilmu
pengetahuan sosial adalah sebagai berikut:

a) Dilihat dari levelnya, ilmu sosial diberikan di tingkat perguruan tinggi, sedangkan
ilmu pengetahuan sosial diberikan di tingkat sekolah dasar.

b) Dilihat dari scope dan size nya ilmu sosial jauh lebih luas dibandingkan ilmu
pengetahuan sosial.

Sementara itu, tujuan kajian sosial bersifat pendidikan, bukan penemuan teori ilmu
sosial. Orientasi utama studi ini adalah keberhasilannya mendidik dan membuat siswa
mampu mengerjakan ilmu pengetahuan sosial, berupa tercapainya tujuan intruksional.
Dari uraian tersebut, ilmu pengetahuan sosial menggunakan bagian-bagian ilmu sosial
guna kepentingan pengajaran. Untuk itu, berbagai konsep dan generalisasi ilmu sosial harus
disederhanakan agar lebih mudah dipahami murid-murid yang umumnya belum matang
untuk mempelajari ilmu-ilmu.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

IPS sebagai ilmu sosial (social science) adalah bidang studi yang merupakan fusi atau
paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dapat juga dikatakan bahwa IPS merupakan mata
pelajaran yang menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu sosial

IPS sebagai Kajian Sosial (Social Studies) adalah studi atau kajian masalah-masalah
sosial yang berasal dari ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk kepentingan tujuan
pendidikan di sekolah yaitu menciptakan warga negara yang baik

Persamaan antara IPS sebagai Ilmu Sosial (social sciences) dengan Kajian Sosial (social
studies) terletak pada sasaran yang diselidiki yaitu manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Perbedaan antara IPS sebagai Ilmu Sosial (social sciences) dengan Kajian
Sosial (social studies) terletak padatujuan masing-masing. Ilmu sosial pendekatannya bersifat
disipliner dari bidang ilmunya masing-masing, dan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat pada umumnya. Sedangkan Kajian sosial dalam meninjau suatu gejala sosial atau
masalah sosial dilihat dari berbagai aspek kehidupan, dan bertujuan untuk pendidikan di
sekolah yaitu menciptakan warga negara yang baik.

B. SARAN
Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa atau peserta didik dapat memiliki sikap peka
dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggungjawab dalam memecahkan
masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya. Selain itu siswa diharapkan
mampu meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk, baik secara nasional maupun global.
Tak lupa Penulis memohon maaf apabila ada penulisan yang kurang benar dan penulis
meminta kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Astawa, Ida Bagus Made. 2017. Pengantar Ilmu Sosial. Depok: Rajagrafindo Persada.

Karima, Muhammad Kaulan,dkk. 2019. Ilmu pengetahuan sosial. Medan : perdana

publishing.

Sanusi, Achmad.1971. Studi Sosial di Indonesia. Bandung: karya anda.

Saspriya. 2017. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumaatmadja, Nursyid.2006. Konsep Dasr IPS. Jakarta:UT.

Susanti, Eka,dkk. 2018. Konsep dasar ips. Medan: bahan ajar.

Anda mungkin juga menyukai