Anda di halaman 1dari 13

KURIKULUM IPS di INDONESIA

Disusun Oleh :

1. Siti Aisyah (1905030247)


2. Cindy Mariska Br Sembiring (1905030138)
3. Kiswa Hutagaol (1905030147)
4. Wahyu Sitepu (1905030224)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOALAH DASAR
UNIVERSITAS QUALITY
T.A 2020/2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan karunia-Nya, kami
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kurikulum IPS di Indonesia”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata
kuliah Pendalaman Materi IPS. Dalam kesempatan ini tak lupa penulis juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu srie Mata Kuliah Pendalaman Materi IPS dan
semua kalangan yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini baik yang secara
langsung maupun tidak langsung, karena tidaklah mungkin Makalah ini dapat terselesaikan
apabila penulis tidak mendapatkan bimbingan serta arahannya.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan Makalah ini.

Medan, 30 Mei 2022

2
Daftar isi

Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar isi................................................................................................................................................3
Bab I.......................................................................................................................................................4
Pendahuluan.........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................5
Bab II......................................................................................................................................................6
Pembahasan..........................................................................................................................................6
A. Perkembangan Kurikulum IPS di Indonesia...............................................................................6
B. Sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan IPS di Indonesia................................................7
C. Landasan Filosfis Pendidikan IPS Dalam Kurikulum Pendidikan Di Indonesia............................8
D. Upaya Pembaharuan Pendidikan IPS di Indonesia.....................................................................9
Bab III...................................................................................................................................................12
Penutup...............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................13

3
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber dari kehidupan
sosial masyarakat yang diseleksi menggunakan konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan
untuk kepentingan pembelajaran. Keadaan sosial masyarakat selalu mengalami perubahan
dari waktu ke waktu, dinamisasi kemajuan diberbagai bidang kehidupan harus dapat
ditangkap dan diperhatikan oleh lembaga pendidikan yang kemudian menjadi bahan materi
pembelajaran, sehingga bahan pelajaran secara formal dapat dituangkan dalam bentuk
kurikulum.

Kurikulum IPS yang dikembangkan hendaknya memiliki landasan filosofis yang jelas,
landasan filosofis yang digunakan haruslah melihat kondisi nyata yang terjadi di masyarakat.
Kondisi masyarakat yang terjadi saat ini adalah masyarakat yang senantiasa mengalami
perubahan-perubahan yang disebabkan adanya interaksi sosial baik antar individu nmaupum
kelompok. Dalam mencermati perubahan tersebut, maka kurikulum harus memiliki landasan
filosofis humanistik, dimana Ilmu Pengetahuan Sosial menjunjung tinggi sifat-sifat dasar
kemanusiaan.

Perkembangan istilah atau nama Social Studies pertama kali dimasukan secara resmi
kedalam kurikulum sekolah Rugby di Inggris pada tahun 1827, Dr. Thomas Arnold
direktur sekolah tersebut adalah orang pertama yang berjasa memasukan Social Studies
kedalam kurikulum sekolah. Latar belakang dimasukannya social

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dalam
kurikulum pendidikan di Indonesia?
2. Landasan filosofis apa saja yang dipakai di Indonesia sebagai konsep dasar
pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dapat dijadikan konsep kurikulum di
tingkat jenjang persekolahan di Indonesia ?
3. Bagaimana upaya pembaharuan pendidikan IPS di Indonesia?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan IPS dalam kurikulum pendidikan di
Indonesia
2. Untuk mengetahui landasan filosofis yang dipakai di Indonesia sebagai dasar
konsep pendidikan IPS.
3. Untuk mengetahui upaya pembaharuan pendidikan IPS di Indonesia

5
Bab II

Pembahasan

A. Perkembangan Kurikulum IPS di Indonesia


IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri,
sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu
sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001:89). Social Scence
Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS
sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti
cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi,
ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.

Dalam bidang pengetahuan sosial, ada banyak istilah. Istilah tersebut meliputi : Ilmu
Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

1. Ilmu Sosial (Social Science)

Achmad Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo,1996.h.2)


adalah sebagai berikut: “Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang
bertarap akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut
makin ilmiah”.

Menurut Gross (Kosasih Djahiri,1981.h.1), Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual


yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada
manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.

Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang ilmu


pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun
tingkah laku kelompok. Oleh karena itu Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

2. Studi Sosial (Social Studies).

Perbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau
disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah social. Tentang Studi Sosial ini, Achmad Sanusi (1971:18) memberi penjelasan

6
sebagai berikut : Sudi Sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan merupakan
bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar.

3. Pengetahuan Sosial (IPS)

Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli
IPS di Amerika Serikat adalah “Social Studies”. Istilah tersebut pertama kali dipergunakan
sebagai nama sebuah komite yaitu “Committee of Social Studies” yang didirikan pada tahun
1913. Tujuan dari pendirian lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang
berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu Sosial di tingkat sekolah dan ahli-ahli Ilmu-ilmu Sosial
yang mempunyai minat sama.

Definisi IPS menurut National Council for Social Studies (NCSS), mendifisikan IPS
sebagai berikut: social studies is the integrated study of the science and humanities to
promote civic competence. Whitin the school program, socisl studies provides coordinated,
systematic study drawing upon such disciplines as anthropology, economics, geography,
history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as
appropriate content from the humanities, mathematics, and natural sciences. The primary
purpose of social studies is to help young people develop the ability to make informed and
reasoned decisions for the public good as citizen of a culturally diverse, democratic society in
an interdependent world.

B. Sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan IPS di Indonesia


Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di
Indonesia sangat berbeda dengan di Inggris dan Amerika Serikat. Pertumbuhan IPS di
Indonesia tidak terlepas dari situasi kacau, termasuk dalam bidang pendidikan, sebagai akibat
pemberontakan G30S/PKI, yang akhirnya dapat ditumpas oleh Pemerintahan Orde Baru.
Setelah keadaan tenang pemerintah melancarkan Rencana Pembangunan Lima Tahun
(Repelita). Pada masa Repelita I (1969-1974) Tim Peneliti Nasional di bidang pendidikan
menemukan lima masalah nasional dalam bidang pendidikan. Kelima masalah tersebut antara
lain:

 Kuantitas, berkenaan dengan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.


 Kualitas, menyangkut peningkatan mutu lulusan
 Relevansi, berkaitan dengan kesesuaian sistem pendidikan dengan kebutuhan
pembangunan.
 Efektifitas sistem pendidikan dan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.

7
 Pembinaan generasi muda dalam rangka menyiapkan tenaga produktif bagi
kepentingan pembangunan nasional.

Pada tahun 2004, pemerintah melakukan perubahan kurikulum kembali yangn dikenal
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam kurikulum SD, IPS berganti nama
menjadi Pengetahuan Sosial. Pengembangan kurikulum Pengetahuan Sosial merespon secara
positif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran Pengetahuan Sosial dengan keadaan
dan kebutuhan setempat.

C. Landasan Filosfis Pendidikan IPS Dalam Kurikulum Pendidikan Di Indonesia


1. Kajian Teoritis Landasan Filosofis Kurikulum Pendidikan IPS

Pengembangan suatu kurikulum haruslah memiliki landasan filosofis, dimaksudkan agar


memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam implimentasinya. Filsafat pendidikan mengandung
suatu nilai-nilai atau cita-cita masyarakat, berdasarkan cita-cita tersebut terdapat sebuah
landasan, yang tidak lain mau dibawa kemana arah pendidikan anak didik tersebut. Dengan
kata lain filsafat pendidikan merupakan pandangan hidup masyarakat.

Filsafat pendidikan menjadi landasan untuk merancang tujuan pendidikan, prinsif –


prinsif pembelajaran, serta perangkat pengalaman belajar yang bersifat mendidik. Filsafat
pendidikan dipengaruhi oleh dua hal pokok (1) Cita-cita masyarakat dan (2) kebutuhan
peserta didik yang hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai filsafat Pendidikan harus
dilaksanakan dalam prilaku kehidupan sehari-hari. Dari sekian banyak alternatif landasan
utama dalam mengembangkan kurikulum pendidikan salah satunya adalah Landasan
Filosofis.

2. Landasan Filosofis Guru IPS dalam Perubahan Zaman

Perkembangan zaman menuntut perubahan sosial di semua lapisan masyarakat, kemajuan


informasi dan teknologi global merambah negara maju dan negara sedang berkembang
termasuk Indonesia saat ini. Untuk mengimbangi perkembangan dan kemajuan tersebut profil
guru harus mampu melakukan seleksi aneka kecenderungan siswa dalam mengarahkan proses
belajar- mengajar pendidikan IPS. Guru IPS harus pandai memanfaatkan sumber-sumber
informasi dari media massa modern dan peralatan teknologi pengajaran, tetapi tetap dalam

8
koridor kurikulum yang dipakai saat ini guru senantiasa mengikuti perkembangan dan
perubahan – perubahan yang terjadi.

Secara sadar atau tidak guru IPS ikut aktif dalam tatanan kerja masa transisi yang sedang
populer saat ini dalam kemajuan belajar melalui Informasi Teknologi, paling tidak guru IPS
harus dipertautkan kembali dalam keterlibatan filosofis atau filsafat yang berkembang
khususnya dalam bidang pendidikan. Ada dua aliran filsafat ekstreminitas ; pertama sikap
reaksioner ; adalah aliran yang paling hati-hati dan takut kepada pembaharuan; dan kedua
sikap Radikal ;adalah sikap paling keranjingan atau mendukung pembaharuan. Dengan dua
sikap ekstreminitas diatas, maka guru IPS dalam pendekatan pribadi dapat menempati salah
satu empat titik utama yang terletak diantara dua ekstreminitas tersebut.

D. Upaya Pembaharuan Pendidikan IPS di Indonesia


Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam sistem pendidikan di Indonesia baru dikenal
sejak lahirnya kurikulum tahun 1975. Sebelumnya, pembelajaran ilmu-ilmu sosial untuk
tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah-rubah sesuai dengan situasi politik
pada masa itu. Pembaharuan kurikulum IPS di Indonesia diantaranya:

1. Kurikulum 1964

Kurikulum 1964 menggunakan istilah Pendidikan Kemasyarakatan. Ada dua kelompok


mata pelajaran, ialah kelompok dasar yang terdiri atas Sejarah Indonesia, Bahasa Indonesia
dan Civics dan kelompok cipta yang terdiri atas Sejarah Dunia dan Geografi Dunia. Dan
kemudian digabungkan selanjutnya berubah menjadi Pendidikan Kewargaan Negara yang
merupakan korelasi dari ilmu bumi, sejarah dan pengetahuan Kewargaan Negara.

2. Kurikulum 1968

Pada tahun 1968 terjadi perubahan pengelompokkan mata pelajaran sebagai perubahan
orientasi pendidikan. Mata pelajaran disekolah dibedakan menjadi pendidikan jiwa Pancasila,
pembinaan pengetahuan dasar dan pembinaan kecakapan khusus.

3. Kurikulum 1975

Pada tahun 1975, lahirlah kurikulum 1975 yang mengelompokkan tiga jenis pendidikan,
yakni pendidikan umum, pendidikan akademis dan pendidikan keahlian khusus. Dalam
kurikulum 1975 dikemukakan secara eksplisit istilah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) yang merupakan fusi (perpaduan) dari mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi.

9
Selain mata pelajaran IPS, Pendidikan Kewarganegaraan dijadikan sebagai mata pelajaran
tersendiri ialah Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Dalam kurikulum 1975, IPS termasuk
kelompok pendidikan akademis sedangkan PMP termasuk kelompok pendidikan umum.
Namun IPS sebagai pendidikan akademis mempunyai misi menyampaikan nilai-nilai
berdasarkan filsafat pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian mata pelajaran IPS pun
berfungsi dan mendukung tercapainya tujuan PMP.

4. Kurikulum 1984

Menjelang adanya perbaikan Kurikulum 1975, tahun 1980 muncul bidang studi PSPB,
gagasan dari Mendikbud mata pelajaran ini hampir sejenis dengan IPS Sejarah dan PMP.
Upaya perbaikan Kurikulum IPS 1975 (KYD) baru terwujud pada tahun 1984.

Kurikulum IPS 1984 pada hakikatnya menyempurnakan atau memperbaiki kelemahan-


kelemahan Kurikulum 1975. Ditinjau dari segi pendekatan (metodologi) pembelajaran,
Kurikulum IPS1975 dan 1984 menggunakan pendekatan integrative dan structural untuk IPS
SMP dan pendekatan disiplin terpisah (separated disciplinary approach) untuk SMA.
Sedangkan pendekatan untuk IPS Sekolah Dasar (SD) lebih mirip menggunakan integrative
(integrated approach)

5. Kurikulum 1994

Pada tahun 1994, terjadi lagi perubahan kurikulum IPS. Dalam Kurikulum 1994
dinyatakan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang
didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara, dan
sejarah. Untuk IPS SD, bahan kajian pokok dibedakan atas dua bagian, ialah pengetahuan
sosial meliputi lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi, dan pemerintahan, sedangkan bahan
kajian sejarah mencakup perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga
kini. Ada perbedaan yang cukup menonjol dalam kurikulum IPS Sekolah Dasar 1994
dibandingkan dengan Kurikulum IPS sebelumnya, yakni dalam metode dan penilaian.
Kurikulum IPS 1994 hanya memberikan anjuran umum bahwa pelaksanaan proses belajar
mengajar hendaknya para guru menerapkan prinsip belajar aktif. Dari bunyi rambu-rambu
yang terakhir ini, menunjukkan bahwa Kurikulum IPS 1994 memberikan keleluasaan atau
kekuasaan otonom yang cukup besar.

6. Kurikulum 2004

10
Memasuki Abad 21 yang ditandai oleh perubahan mendasar dalam segala aspek
kehidupan khususnya perubahan dalam bidang politik, hukum, dan kondisi ekonomi telah
menimbulkan perubahan ekonomi yang sangat signifikan dalam sistem pendidikan di
Indonesia. Pada tahun 2003 disahkanlah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang tersebut telah menimbulkan dampak yang
cukup signifikan terhadap perubahan sistem kurikulum di Indonesia. Pada tahun 2004,
pemerintah melakukan perubahan kurikulum kembali yang dikenal dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK). Namun pengembangan kurikulum IPS diusulkan menjadi
Pengetahuan Sosial untuk merespon secara positif berbagai perkembangan informasi, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program
pembelajaran Pengetahuan Sosial dengan keadaan dan kebutuhan setempat

7. Kurikulum 2006

Ketentuan tentang implikasi dari peraturan perundangan tersebut adalah dikeluarkannya


kebijakan tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) beserta pedomannya dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi dan Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan
panduan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 ini, antara IPS dan PKn
dipisahkan kembali. Hal ini memperhatikan berbagai masukan dan kritik ahli pendidikan
nasional dan politik bangsa yaitu perlunya pendidikan Kewarganegaraan Bangsa, maka
antara IPS dan PKn meskipun tujuan dan kajiannya adalah sama yaitu membentuk warga
negara yang baik, maka PKn tetap diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah secara terpisah
dengan IPS.

11
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan
Perkembangan istilah atau nama Social Studies pertama kali dimasukan secara resmi
kedalam kurikulum sekolah Rugby di Inggris pada tahun 1827, Dr. Thomas Arnold
direktur sekolah tersebut adalah orang pertama yang berjasa memasukan Social Studies
kedalam kurikulum sekolah. Pada awal abad ke – 20 sebuah Komite Nasional dari The
National Education Assciation memberikan rekomendasi tentang perlunya social studies
dimasukan ke dalam kurikulum sekolah dasar dan sekolah menengah di Amerika Serikat.

Pada tahun 1972 – 1973 sudah pernah dilakukan uji coba pertama konsep IPS masuk
dipersekolahan Indonesia diterapkan pada kurikulum proyek Perintis Sekolah Pembangunan
(PPSP) IKIP Bandung. Kemudian secara resmi dalam kurikulum 1975 program pendidikan
tentang masalah sosial dipandang tidak cukup diajarkan melalui pelajaran sejarah dan
geografi saja, sehingga dilakukan reeduksi mata pelajaran mulai tingkat Sekolah Dasar
hingga Sekolah Menengah Atas saat itu dimasukan mata pelajaran ilmu social serumpun atau
sejenis digabung ke dalam mata pelajaran IPS. Oleh karena itu perberlakuan istilah IPS
(social studies) dalam kurikulum 1975 dapat dikatakan sebagai kelahiran IPS secara resmi di
Indonesia.

B. Saran
Guru IPS harus berperan aktif dalam tatanan kerja dimana saat ini sedang dalam
kemajuan belajar melalui Informasi Teknologi, paling tidak guru IPS harus dipertautkan
kembali dalam keterlibatan filosofis atau filsafat yang berkembang khususnya dalam bidang
pendidikan. Ada dua aliran filsafat ekstreminitas ; pertama sikap reaksioner ; adalah aliran
yang paling hati-hati dan takut kepada pembaharuan; dan kedua sikap Radikal ;adalah sikap
paling keranjingan atau mendukung pembaharuan. Dengan dua sikap ekstreminitas diatas,
maka guru IPS dalam pendekatan pribadi dapat menempati salah satu titik utama yang
terletak diantara dua ekstreminitas tersebut.

12
Daftar Pustaka

https://adlilfirdaus.blogspot.com/2013/01/makalah-kurikulum-pendidikan-ips.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai