Oleh :
Kelompok 1
TULUNGAGUNG
2022
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan dari mata
kuliah Konsep Dasar IPS SD Prodi PGSD 3C pada semester Ganjil tahun ajaran
2022/2023. Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih atas
bimbingan dan kerja sama kepada:
Penyusun menyadari makalah ini sangat jauh dari kata kesempurnaan baik
dari isi maupun bentuk penyusunannya, hal ini dikarenakan keterbatasan
pengetahuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang kiranya dapat kami gunakan sebagai masukan untuk evaluasi dimasa
yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH ........................................................................................................................ i
“HAKIKAT ILMU SOSIAL” ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian IPS ..................................................................................................... 3
2.2 Tujuan Pendidikan IPS........................................................................................ 6
2.3 Ruang Lingkup Pendidikan IPS ........................................................................ 12
2.4 Kedudukan dan Hubungan antara ilmu-ilmu sosial dengan IPS ....................... 13
2.4.1 Kedudukan IPS ......................................................................................... 13
2.4.2 Hubungan antara ilmu-ilmu sosial dengan IPS ......................................... 15
BAB III............................................................................................................................. 20
PENUTUP........................................................................................................................ 20
3.4 Kesimpulan ....................................................................................................... 20
3.5 Saran ................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(Social Sciences), di Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk
peserta didik di tingkat Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Tingkat
Pertama (SMP/MTs). Sedangkan untuk tingkat di atasnya, mulai dari Sekolah
Menengah Tingkat Atas (SMA/MA), dan Perguruan Tinggi, ilmu sosial
dipelajari berdasarkan cabang-cabang dari ilmu tersebut.
Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil
kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam
sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum
tersebut, IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada
jenjang sekolah dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah
nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran sejarah, geografi, dan
ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya (Sapriya, 2009: 7). Nama IPS
ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sebagai
integrasi dari mata pelajaran biologi, kimia, dan fisika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang
terdiri dari berbagai subyek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi,
antropologi, dan psikologi sosial.
d. Menurut Oemar
IPS merupakan suatu bidang studi yakni merupakan kombinasi
atau hasil perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti Ilmu
bumi, Ekonomi-Politik, Sejarah, Antropologi dan sebagainya.
e. Menurt Sapriya
IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata
pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran
ilmu sosial lainnya.
f. Menurut Behard G. Killer
IPS adalah studi yang memberikan pemahaman pengertian-
pengertian tentang cara-cara manusia hidup, tentang kebutuhan-
kebutuhan dasar manusia, tentang kegiatan-kegiatan dalam usaha
memenuhi kebutuhan itu, dan tentang lembaga-lembaga yang
dikembangkan sehubungan dengan hal-hal tersebut.
g. Menurut Arnie
IPS adalah ilmu yang mengkaji seperangkat fakta, peristiwa,
konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan
tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya,
bangsanya dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman
masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi
untuk masa yang akan datang.
h. Menurut Djodjo Suradisastra dkk (1991: 4)
IPS merupakan kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya.
Hal ini berarti yang menjadi pokok kajian dari pelajaran IPS
adalah hubungan antar manusia dan lingkungan di dalam
kehidupan nyata manusia.
4
i. Menurut Enok Maryani dan Helius Syamsudin (2009:5)
IPS merupakan bagian dari kurikulum yang mempunyai tanggung
jawab untuk membantu siswa dalam mengembangkan
pengetahauan, keterampilan, sikap, nilai yang diperlukan untuk
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat baik di tingkat lokal,
nasional, maupun global.
j. Trianto (2010: 171)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial masyarakat
yang diwujudkan dalam satu pendekatan interdisipliner dari aspek
dan cabang-cabang ilmu sosial. IPS atau studi sosial merupakan
bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial yaitu sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial.
k. Supardi (2011: 182)
Pendidikan IPS di sekolah adalah suatu penyederhanaan disiplin
ilmu-ilmu sosial, psikologi, filsafat, ideologi Negara dan agama
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologi
untuk tujuan pendidikan. Melalui mata pelajaran pengetahuan
sosial siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi
warga Negara Indonesia dan warga dunia yang baik. Menjadi
warga Negara dan warga dunia yang baik merupakan tantangan
yang berat karena masyarakat global selalu mengalami perubahan
setiap saat.
Jadi, pengertian IPS menurut beberapa ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa IPS merupakan suatu mata pelajaran yang
terintegrasi dari beberapa mata pelajaran yang mempelajari tentang
kehidupan manusia dan lingkungan dengan tujuan untuk
5
mengembangkan kehidupan manusia agar dapat hidup dengan lebih baik
lagi.
6
Sedangkan menurut para ahli tujuan pembelajaran IPS adalah :
a. Tujuan Pembelajaran IPS menurut Kosasih Djahiri (H Sapriya
dkk, 2009: 13) adalah sebagai berikut :
1. Membina peserta didik agar mampu mengembangkan
pengertian pengetahuan berdasarkan generalisasi serta konsep
ilmu tertentu maupun yang bersifat interdispliner /
komprehensif dari berbagai cabang ilmu.
2. Membina peserta didik agar mampu mengembangkan dan
mempraktekkan keanekaragaman keterampilan studi, kerja
dan intelektualnya secara pantas dan tepat sebagaimana
diharapkan ilmu-ilmu sosial.
3. Membina dan mendorong peserta didik untuk memahami,
menghargai dan menghayati adanya keanekaragaman dan
kesamaan kultural maupun individual.
4. Membina peserta didik kearah turut mempengaruhi nilai-nilai
kemasyarakatan serta juga dapat mengembangkan,
menyempurnakan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
5. Membina peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan
kemasyarakatan baik sebagai individu maupun sebagai warga
negara.
b. Adapun tujuan pembelajaran menurut Susanto. A dalam Mutakin
(1998) merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah, sebagai
berikut :
1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai
sejarah dan kebudayaan masyarakat.
2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial
7
yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-
masalah sosial.
3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah
yang berkembang di masyarakat.
4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah
sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya
mampu mengambil tindakan yang tepat.
5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian
bertanggung jawab membangun masyarakat.
c. Menurut Oemar Hamalik (1992 : 38) tujuan umum IPS adalah
turut serta memberikan sumbangannya untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional sebagaimana halnya bidang-bidang studi
lainnya. Adapun tujuan umum yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1) Meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat
2) Meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dan kesejahteraan
rokhaniah
3) Meningkatkan efisiensi kejujuran dan keadilan dalam
pelayanan umum
4) Meningkatkan mutu lingkungan
5) Menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara
6) Memberikan pengertian tentang hubungan internasional bagi
kepentingan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia
7) Meningkatkan saling pengertian dan kerukunan antar
golongan dan daerah dalam menciptakan kesatuan dan
persatuan nasional
8) Memelihara keagungan sifat-sifat kemanusiaan,
kesejahteraan rokhaniah dan tata susila yang luhur
8
d. Sedangkan, tujuan IPS menurut Daldjoeni (1981 : 25) adalah
berarti mengajar siswa untuk memahami bahwa masyarakat itu
merupakan suatu kesatuan (sistem) yang permasalahannya
bersangkut paut dan pemecahannya memerlukan pendekatan-
pendekatan interdisipliner, yaitu pendekatan yang komprehensif
dan sudut ilmu hukum, ilmu politik, ekonomi, sosiologi, geografi,
sejarah, antropologi dan sebagainya.
e. Adapun tujuan pelajaran pengetahuan Ilmu Pengetahuan menurut
Arnie adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan kemampuan intelektual siswa yang
berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual
yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu.
Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam
berpikir dan memahahami disiplin-disiplin ilmu sosial serta
kemampuan prosedual dalam mencari informasi, mengolah
informasi dan mengkomunikasikan hasil temuan. Adapun
tujuan utamanya adalah kepentingan disiplin ilmu-ilmu
sosial.
2) Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai
anggota masyarakat dan bangsa, yang berorientasi pada
pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat yang
dinamakan kemampuan sosial. Tujuannnya mengembangkan
kemampuan partisipasi dalam kegiatan- kegiatan
kemasyarakatan dan bangsa termasuk tanggung jawab
sebagai warga dunia. Selain itu juga mengembangkan
pemahaman dan sikap positif siswa terhadap nilai, norma, dan
moral yang berlaku di masyarakat.
3) Pengembangan diri sebagai pribadi, berorientasi pada
pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya,
masyarakat maupun ilmu. Tujuannya berkenaan dengan
9
pengembangan sikap, nilai, norma, dan moral yang menjadi
panutan siswa, pembentukan kebiasaan positif untuk
kehidupan pribadinya serta sikap positif terhadap diri untuk
memacu perkembangan diri sebagai pribadi, kemajuan
masyarakat, dan juga ilmu pengetahuan.
4) Untuk menumbuhkan warga negara yang baik dengan
menempatkan siswa dalam konteks kebudayannya, sehingga
pengajaran IPS diorganisasikan secara ilmiah dan psikologis
dan menghendaki agar program pengajaran mengkorelasikan
bahkan mungkin harus mengintegrasikan beberapa disiplin
ilmu sosial dalam unit program studi.
5) Untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya “ tertutup”,
maksudnya bahwa dengan mempelajari bahan pelajaran yang
pantang (tabu) untuk dibicarakan, para siswa akan
memperoleh kesempatan untuk memecahkan konflik
intrapersonal maupun antar personal.
f. Berdasarkan hukum, adapun tujuan pendidikan IPS menurut
Permendiknas No. 22 tahun 2006 dalam Supardi (2011: 185) yaitu
(Ansori, 2015):
1) Memberikan pengetahuan untuk menjadikan siswa sebagai
warga negara yang baik, sadar sebagai makhluk ciptaan
Tuhan, sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga
bangsa, bersifat demokratis dan bertanggung jawab, memiliki
identitas dan kebanggaan nasional.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri
untuk dapat memahami, mengidentifikasi, menganalisis, dan
kemudian memiliki keterampilan sosial untuk berpartisipasi
dalam memecahkan masalah- masalah sosial.
10
3) Melatih belajar mandiri, disamping berlatih untuk
membangun kebersamaan, melalui program-program
pembelajaran yang lebih kreatif inovatif.
4) Mengembangkan kecedasan, kebiasaan dan ketrampilan
sosial.
5) Mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungannya.
g. Sedangkan menurut KTSP 2006, tujuan pendidikan IPS adalah:
1. Agar siswa memiliki kemampuan mengenal konsep-konsep
yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar berfikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
sosial dalam kehidupan social.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat majemuk, di tingkal lokal,
nasional dan global.
Dari berbagai penjelasan tentang tujuan IPS, dapat disimpulkan
bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk mendidik siswa agar prestasi
belajarnya meningkat dengan mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya melalui keterampilan IPS. Keterampilan tersebut meliputi
keterampilan berpikir logis dan kritis, inkuiri, menemukan masalah dan
memcahkan masalah. Selain itu siswa diharapkan juga memilki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai sosial, serta mampu
meningkatkan kerjasama dan kompetensi dalam masyarakat heterogen
baik secara nasional maupun global.
11
2.3 Ruang Lingkup Pendidikan IPS
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkaitan dengan berbagai
aspek kehidupan manusia. IPS juga berkaitan dengan bagaimana usaha
manusia untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan materi, budaya,
jiwa, pemanfaatan sumber daya alam dan buatan yang ada di bumi,
mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, untuk mempertahankan
kehidupan masyarakat manusia. Pada prinsipnya, hakikat IPS yang
dipelajari adalah bagaimana mempelajari, menelaah, mengkaji sistem
kehidupan manusia di muka bumi. Kebutuhan manusia dalam konteks
sosial sangat banyak dan luas, maka pembelajaran IPS dalam setiap
jenjang pendidikan perlu diadakan pembatasan sesuai dengan
kemampuan peserta didik pada jenjang masing-masing (Wahab, 2009:
3.6 – 3.7). Misalnya ruang lingkup materi IPS untuk tingkat sekolah
dasar dibatasi pada gejala dan masalah sosial yang mampu dijangkau
pada geografi dan sejarah. Itu pun yang diutamakan adalah gejala dan
masalah sosial sehari-hari yang ada di lingkungan siswa.
Jarak ruang lingkup tersebut dikembangkan secara bertahap,
sejalan dengan perkembangan tingkat kematangan berpikir siswa. Pada
tingkat lanjutan, ruang lingkup dan bobotnya diperluas pada masalah-
masalah lingkungan, penerapan teknologi dalam berbagai sektor
kehidupan, transportasi, komunikasi, pengangguran, kelaparan,
kemiskinan, dan sumber daya. Dalam proses pembelajarannya, berbagai
metode dan pendekatan digunakan. Kesadaran para peserta didik
terhadap gejala dan masalah-masalah sosial harus terus dipertajam, dan
dikembangkan. Kemampuan menalar (reasoning) para siswa terus
diasah. Dalam batas-batas yang masih mendasar, seharusnya mulai
diterapkan teori, konsep, dan prinsip-prinsip keilmuan pada penalaran
tersebut.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek:
(a) Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
12
(b) Perubahan masyarakat Indonesia pada zaman pra-aksara, zaman
Hindu-Buddha dan zaman Islam, zaman dijajahnya dan tumbuhnya
semangat kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan
awal (masa) reformasi sekarang
(c) Jenis dan fungsi kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik
dalam masyarakat
(d) Interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
ekonomi dari waktu ke waktu.
Selanjutnya, menurut Muchtar (2007: 2.24) ruang lingkup mata
pelajaran IPS mencakup empat aspek, yaitu:
5. Sistem sosial dan budaya, meliputi: individu, keluarga, dan
masyarakat, sosiologi sebagai ilmu dan metode, interaksi sosial,
sosialisasi, pranata sosial, struktur sosial, kebudayaan, dan
perubahan sosial budaya.
6. Manusia, tempat, dan lingkungan, meliputi: sistem informasi
geografi, interaksi gejala fisik dan sosial, struktur internal suatu
tempat/wilayah, dan interaksi keuangan, serta persepsi lingkungan
dan kewilayahan.
7. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan, meliputi: ketergantungan,
spesialisasi, pembagian kerja, perkoperasian, dan kewirausahaan
serta pengelolaan keungan perusahaan.
8. Waktu, berkelanjutan, dan perubahan meliputi: dasar- dasar ilmu
sejarah, fakta, peristiwa, dan proses.
13
Ilmu-Ilmu Sosial. Namun, objek yang dikaji sama yakni manusia
di dalam lingkungan sosialnya.
Perkembangan hidup seseorang mulai dari saat ia lahir
sampai menjadi dewasa, tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.
Manusia dalam konteks sosial yang menjadi ruang lingkup IPS,
merupakan objek cakupan yang sangat luas. Oleh karena itu, pada
proses pembelajarannya harus dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan sesuai dengan perkembangan kemampuan
peserta didik dan lingkup objek formal dalam ilmu-ilmu sosial.
Kehidupan sosial manusia di masyarakat memiliki
aspek yang beragam seperti, geografi (ilmu bumi), sosiologi
(hubungan sosial), ekonomi, sejarah, antropologi, hukum, politik,
psikologi, dan kebudayaan. Karena setiap aspek kehidupan sosial
itu mencakup lingkup yang luas, untuk mempelajari dan
mengkajinya menuntut bidang-bidang ilmu yang khusus. Melalui
ilmu-ilmu sosial dikembangkan bidang-bidang ilmu tertentu
sesuai dengan aspek kehidupan sosial masing-masing.
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang pendidikan,
tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial,
melainkan untuk membina dan mengembangkan mereka menjadi
SDM Indonesia yang berketerampilan sosial dan intelektual
sebagai warga negara yang memiliki perhatian serta kepedulian
sosial yang bertanggung jawab merealisasikan tujuan nasional.
Kehidupan dalam masyarakat yang terus berkembang,
menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial
sebagai bidang pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan serta
kemajuan kehidupan tersebut. Untuk memahami kedudukan Ilmu
Pengetahuan Sosial diantara Ilmu–Ilmu sosial lainnya, maka
diperlukan pemahaman terhadap berbagai konsep yang
mendasarinya.
14
Dalam proses pembelajaran IPS, banyaknya ragam
pendekatan dan metode yang diterapkan harus disesuaikan dengan
kondisi ruang lingkup masyarakat serta aspek kehidupan sosial
yang menjadi pokok bahasan. Keragaman pendekatan dan metode
yang diterapkan pada proses pembelajaran IPS merupakan salah
satu modal yang strategis karena dapat mempertahankan suasana
yang tetap hangat dan menarik, sehingga para peserta didik tidak
merasa jenuh dan bosan.
Kedudukan IPS diantara Ilmu sosial lainnya ialah
beragamnya ilmu yang dipelajari dalam kajian IPS yang
mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat dan sekitarnya
dibandingkan ilmu-ilmu sosial lainnya. IPS lebih unggul
dikarenakan pembahasan yang dikaji menyeluruh dari pada ilmu
sosial yang memiliki cabang seperti, antropologi, ekonomi,
geografi, sejarah, sosiologi, hukum, psikologi, politik, dan
pendidikan.
Dengan demikian IPS adalah studi yang mengenai
interelasi ilmu-ilmu sosial dalam mengkaji gejala sosial yang
terjadi dalam masyarakat.
15
Kedudukan ilmu sosial dalam kaitannya dengan
pendidikan IPS, menempatkan ilmu-ilmu sosial sebagai sumber
keilmuan dan materi bahan sajian pendidikan IPS. Jadi, hubungan
keduanya bersifat materiil. Gross (1987) menyebutnya ilmu-ilmu
sosial sebagai foundation of social studies. Implikasinya jika
lemah penguasaan dari konsep-konsep disiplin ilmu-ilmu sosial
maka akan lemah pula potensi/kemampuan pengembangan
pendidikan IPS. Bagi mereka yang berpendapat seperti ini
penguasaan subject matter ilmu-ilmu sosial adalah mutlak bagi
pengembangan pendidikan IPS. Kata selection yang ditemukan
dalam batasan pengertian pendidikan IPS memberikan isyarat
kepada pengembang kurikulum bahwa pendidikan IPS sarat
dengan muatan konsep-konsep disiplin ilmu-ilmu sosial. Ukuran
penguasaannya sesuai dengan prinsip ilmu sosial untuk
pendidikan. Lebih bersifat aplikatif jika dibandingkan dengan
mereka yang bergerak dalam ilmu sosial “murni”.
Ilmu-ilmu Sosial (IIS) sebutan digunakan bagi
sejumlah ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, ilmu ekonomi,
geografi, psikologi sosial, ilmu hukum, ilmu politik yang
dikembangkan secara akademik pada fakultas tertentu di
Universitas.
IPS merupakan subsistem dan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan kajian/bidang
studi yang mengambil fakta, konsep, prinsip dan generalisasi dari
ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan dan dikemas secara
menarik untuk keperluan pendidikan.
IPS berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial, yang
meliputi geografi, ekonomi, politik, sejarah, antropologi,
sosiologi, psikologi sosial dan hukum.
16
a. Hubungan IPS dan geografi IPS mengambil materi dari
geografi yang terkait dengan ruang bumi, garis lintang, bujur,
arah, jarak, lokasi ruang, kondisi alam, tata lingkungan,
sumber daya alam, serta interaksi antar bangsa dan manusia
dengan lingkungan.
b. Hubungan IPS dan ilmu ekonomi IPS mengambil materi ilmu
yang ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk mencapai
kemakmuran, dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul
dari usaha tersebut.
c. Hubungan IPS dan ilmu politik IPS mengambil materi ilmu
politik yang membahas usaha manusia mengorganisasikan
kekuasaan dalam mengatur manusia dalam mengatur dan
menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.
d. Hubungan IPS dan ilmu sejarah IPS mengambil materi
sejarah yang terkait dengan cara hidup manusia dilihat dari
kurun waktu masa lalu.
e. Hubungan IPS dan antropologi IPS mengambil materi
antropologi yang terkait dengan kajian hasil budidaya
manusia dalam menjaga eksistensinya dan usaha
meningkatkan kehidupan, baik aspek lahiriah maupun
batiniah.
f. Hubungan IPS dan sosiologi IPS mengambil materi sosiologi
yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan
hubungan antara individu dan masyarakat tersebut.
g. Hubungan IPS dan psikologi sosial IPS mengambil materi
dari psikologi sosial yang mempelajari perilaku individu,
kelompok, dan masyarakat yang dipengaruhi oleh situasi
sosial, pengetahuan, pemikiran, tanggapan, dan spekulasi.
17
h. Hubungan IPS dan ilmu hokum IPS mengambil materi ilmu
hukum yang berkaitan dengan peraturan tingkah laku yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Ilmu IPS dengan ilmu sosial yang lain mempunyai
hubungan sebagai berikut :
a. IPS mengambil bahan-bahan dari ilmu social
b. Tidak ada keharusan bahwa semua ilmu sosial perlu
diturunkan dalam setiap pokok bahasan IPS, tapi disesuaikan
dengan tujuan pengajaran dan perkembangan peserta didik
c. Jenjang pendidikan juga ikut menentukan jumlah dan bagian
isi ilmu sosial yang akan diramu menjadi program IPS
d. Kesamaannya IPS dapat disusun dengan mengaitkan atau
menggabungkan berbagai unsur ilmu sosial sehingga menjadi
menarik.
Contoh :
1. Keterkaitan IPS dengan Sosiologi
Ilmu sosial dinamakan demikian karena ilmu tersebut
mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai
objek yang dipelajarinya. Ilmu sosial belum mempunyai
kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh
bagian terbesar masyarakat karena ilmu tersebut belum
lama berkembang, sedangkan yang menjadi objeknya
adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah.
Karena sifat masyarakat yang selalu berubah-ubah karena
hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara
tuntas hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat
secara lebih mendalam. IPS di sini banyak mengambil
sumber atau dalil-dalil dari Sosiologi.
18
2. Keterkaitan IPS dengan Politik Ilmu politik
Merupakan salah satu dari kelompok besar ilmu sosial
dan erat sekali hubungannya dengan disiplin ilmu sosial
lainnya seperti sosiologi, antropologi, ilmu hukum,
ekonomi, dan geografi. Semua ilmu sosial mempunyai
objek yang sama, yaitu manusia sebagai individu maupun
anggota kelompok (group). Dengan hal tersebut sangat
membuktikan bahwa politik juga mempunyai hubungan
erat dengan IPS yang sasaran yang diselidiki manusia
dalam kehidupan masyarakat.
Hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial saling
berkaitan. Keduanya berhubungan dengan kebutuhan dasar
manusia, kemudian kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai
dengan kegiatan dasar manusia. Kegiatan dasar menusia meliputi
produksi dan konsumsi, pemeliharaan dan perlindungan,
konsumsi dan transport, estetika, pemerintahan dan organisasi,
dan pendidikan dan rekreasi. Keseluruhannya membentuk ilmu-
ilmu sosial. Dalam ilmu-ilmu sosial, terurai disiplin ilmu yang
meliputi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik,
psikologi sosial dan hukum. Dan di dalamnya terdapat fakta,
konsep, generalisasi yang dikembangkan membentuk ilmu
Pengetahuan Sosial(IPS).
Jadi IPS merupakan penjabaran dari ilmu-ilmu social
yang didalamnya terdapat fakta, konsep dan generalisasi.
19
BAB III
PENUTUP
3.4 Kesimpulan
Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang terintegrasi dari beberapa mata
pelajaran yang mempelajari tentang kehidupan manusia dan lingkungan
dengan tujuan untuk mengembangkan kehidupan manusia agar dapat hidup
dengan lebih baik lagi. Adapun tujuan pendidikan IPS adalah untuk mendidik
siswa agar prestasi belajarnya meningkat dengan mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya melalui keterampilan IPS. Keterampilan tersebut
meliputi keterampilan berpikir logis dan kritis, inkuiri, menemukan masalah
dan memcahkan masalah. Selain itu siswa diharapkan juga memilki komitmen
dan kesadaran terhadap nilai sosial, serta mampu meningkatkan kerjasama dan
kompetensi dalam masyarakat heterogen baik secara nasional maupun global.
Dijelaskan juga oleh Muchtar ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial itu ada
4 aspek, yaitu 1) Sistem sosial dan budaya, meliputi: individu, keluarga, dan
masyarakat, sosiologi sebagai ilmu dan metode, interaksi sosial, sosialisasi,
pranata sosial, struktur sosial, kebudayaan, dan perubahan sosial budaya. 2)
Manusia, tempat, dan lingkungan, meliputi: sistem informasi geografi,
interaksi gejala fisik dan sosial, struktur internal suatu tempat/wilayah, dan
interaksi keuangan, serta persepsi lingkungan dan kewilayahan. 3) Perilaku
ekonomi dan kesejahteraan, meliputi: ketergantungan, spesialisasi, pembagian
kerja, perkoperasian, dan kewirausahaan serta pengelolaan keungan
perusahaan. 4) Waktu, berkelanjutan, dan perubahan meliputi: dasar- dasar
ilmu sejarah, fakta, peristiwa, dan proses. Kedudukan IPS diantara Ilmu sosial
lainnya ialah beragamnya ilmu yang dipelajari dalam kajian IPS yang
mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat dan sekitarnya dibandingkan
ilmu-ilmu sosial lainnya. IPS lebih unggul dikarenakan pembahasan yang
dikaji menyeluruh dari pada ilmu sosial yang memiliki cabang seperti,
antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, hukum, psikologi, politik,
dan pendidikan.
20
3.5 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca memahami
Hakikat Ilmu Sosial. Untuk itu diperlukan pegangan yang berfungsi sebagai
pengendali. Akan tetapi makalah ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik
dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah kami
berikutnya yang lebih baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Maros, H., & Juniar, S. (2016). Kedudukan Dan Hubungan Antara IPS
Dengan Ilmu-Ilmu Lainnya. 1–23.
Yulia Siska. (2018). Konsep Dasar IPS SD/MI (Vol. 4, Issue jilid 2).
22