Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRINSIP –PRINSIP DASAR PEMBELAJARAN IPS MI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Pembelajan IPS “

Kelompok 12 :
1. Ayu Humairoh
2. Mukarromah

FAKULTAS TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN

WONOREJO LUMAJANG

TAHUN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur akan terus di panjatkan Allah SWT, karena berkat rahmat Allah dan
Karunia-Nya penyusunan makalah ini dapat di selesaikan deangan baik . Sholawat
sertasalam tetap tercurahkan kepada Pemimpin Umat , Nabi Muhammad SAW, yang
telah membimbing manusia menuju jalaman yang telah di ridhoi Allah.

Penyusunan makalah Ini di lakukan dengan maksud untuk memenuhi tugas kelompok
yaitu mata kuliah” pembelajaran IPS MI” dengan makalah berjudul “prinsip prinsip
dasar pembelajaran IPS MI “.Semoga dengan makalah ini dapat membantu pembaca ,
khususnya para calon pendidik sebagai reverensi. Terlepas dari penyususnan makalah ini
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuarang dari segi penyusunan kalimat
maupun tata bahasanya . oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca , agar kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih
baik lagi.

Lumajang, 08 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................1

A Pengertian pembelajaran IPS MI.....................................................................................1

B.Tujuan pembelajaran IPS MI...........................................................................................4

C.Prinsip – Prinsip dasar pembelajaran IPS MI..................................................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................................9

A.Kesimpulan......................................................................................................................9

B.Saran................................................................................................................................9

DAFTAR PUSAKA...........................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Masalah Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD merupakan salah satu mata
pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial. Masalah-masalah sosial dalam materi pelajaran IPS khususnya di tingkat
SD/MI berisi tentang sejarah, ekonomi, sosiologi dan geografi. Dalam konteks pendidikan,
mata pelajaran IPS diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan rasa tanggung jawab para
peserta didik baik sebagai warga dunia dan warga negara Indonesia khususnya. Peserta didik
diarahkan untuk menjadi manusia yang baik dari sisi sosial kemasyarakatannya. Manusia
yang baik tersebut dapat digambarkan dengan memiliki ciri-ciri diantaranya dapat (1)
menempatkan diri ditengah lingkungan sosial dan lingkungan alamnya,(2) memenuhi
kebutuhannya dengan tanpa merusak lingkungan hidupnya,(3) tidak merugikan orang lain,(4)
menghargai nilai-nilai ekonomi, agama, politik, budaya, sosial, sejarah dan,(5)
mengendalikan ucapan, sikap, dan perilaku hidupnya (Sa dun Akbar dan Hadi Sriwijaya,
2011:77). Penyampaian pelajaran IPS di SD/MI perlu memperhatikan kebutuhan anak
(utamanya anak usia 7-11 tahun), agar supaya peserta didik dapat memahami dan mengerti
pesan-pesan yang telah disampaikan dalam pembelajaran tersebut. Anak dalam kelompok
umur ini perkembangan kemampuan intelektual atau kognitifnya pada tingkatan operasional
memandang dunia ini utuh, kongkrit, dan bukan sesuatu yang akan datang

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana pengertian pembelajaran IPS MI?

2. Apa tujuan pembelajaran IPS MI ?

3. Bagaimana prinsip –prinsip dasar pembelajaran IPS MI ?

C. Tujuan Masalah

1. Supaya para calon guru memahami apa pengertian dan tujuan pembelajaran IPS MI serta
prinsip – prinsip pembelajaran IPS MI

1
BAB II

PEMBAHASAN

A . Pengertian pembelajaran IPS MI

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukanlah disiplin ilmu


melainkan suatu program pengajaran atau mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial
yang kajiannya mengintegrasikan bidan ilmu sosial (ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu
ekonomi, dan ilmu sosiologi) dan humaniora (aspek norma, nilai, bahasa, seni, dan
budaya).Meskipun pengetahuan sosial sesungguhnya sudah melekat pada diri seseorang
namun IPS perlu dipelajari dan diajarkan kepada peserta didik. Hal ini dikarenakan
pengetahuan sosial alamiah itu belum cukup mengingat kehidupan masyarakat dengan segala
persoalannya itu makin berkembang.Untuk menghadapi perkembangan yang terus menerus
tersebut diperlukan pendidikan formal, khususnya pendidikan IPS di sekolahPembelajaran
merupakan suatu istilah yang memiliki pengertian yang sangat luas dalam dunia
pendidikan.Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau sebagai suatu proses
membelajarkan peserta didik yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi
secara sistematis agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien.Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, berarti pembelajaran berarti sebuah
komponen yang teroganisisr antara lain tujuan pembelajaran, materi pembalajan, strategi dan
mode pembelajaran, media pembelajaran atau alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi
pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaranMenurut Hamalik Pembelajaranadalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur unsur manusiawi (siswa dan guru), material (buku,
papan tulis, kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Proses tindakan belajar pada dasarnya
adalah bersifat internal, namun proses itu dipengaruhi oleh factor faktor eksternal. Misalnya,
perhatian peserta didik dalam pembelajaran dipengaruhi oleh rangsangan yang berasal dari
luar.Dalam pembelajaran pendidik harus bennar benar mampu menarik perhatian peserta
didik untuk mencurahkan seluruh energinya sehingga dapat melakukan aktivitas belajar
secara optimal dan memperoleh hasil belajar seperti apa yang diharapkan.
Pembelajaranadalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik
sedemikian rupa sehingga sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan dalam
berinteraksi berikutnya dengan lingkungan.

2
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik. Istilah pembelajaran
lebihtepat digunakan karena ia menggambarkan upaya untuk membangkitkan prakarsa
belajar seseorang. Di samping itu, ungkapan pembelajaran memiliki makna yang lebih dalam
untuk mengungkapkan tujuan pendekatan pembelajaran dalam upaya membelajarkan peserta
didik.Sedangkan IPS adalah suatu bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan,
adaptasi, seleksi dan modifikasi diorganisasikan dari konsep ketrampilan Sejarah, Geografi,
Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi

IPS merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu
sosial disusun melalui pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi
siswa dan kehidupannya.Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukanlah disiplin ilmu melainkan
suatu program pengajaran atau mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang
kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial (ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu
ekonomi, dan ilmu sosiologi) dan humaniora (aspek norma, nilai, bahasa, seni, dan
budaya)Meskipun pengetahuan sosial sesungguhnya sudah melekat pada diri seseorang
namun IPS perlu dipelajari dan diajarkan kepada peserta didik. Hal ini dikarenakan
pengetahuan sosial alamiah itu belum cukup mengingat kehidupan masyarakat dengan segala
persoalannya itu makin berkembang.Untuk menghadapi perkembangan yang terus menerus
tersebut diperlukan pendidikan formal, khususnya pendidikan IPS di sekolahPendidikan IPS
bertujuan “membina peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial, yang bergunabagi dirinya sendiri serta bagi
masyarakat dan negara”. Untuk merealisasikan tujuan ini maka proses pembelajaran IPS
tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor)
saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam menghayati serta menyadari
kehidupan yang penuh dengan masalah, tantangan, hambatan, dan persaingan.Melalui
pendidikan IPS peserta didik dibina dan dikembangkan kemampuan mental intelektualnya
menjadi warga negara yang berketerampilan dan berkepedulian social serta bertanggung
jawab sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.Guru IPS di SD perlu
memiliki wawasan tujuan dan arah yang hendaknya dipertimbangkan ketika mengembangkan
materi pembelajaran.IPS merupakana nama salah satu mata pelajaran di tingkat Sekolah
Dasar. Istilah IPS di Sekolah Dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri
sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai
isu dan masalah sosial kehidupan. Materi IPS untuk jenjang Sekolah Dasar tidak terlihat
aspek disiplin ilmu karena yang lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogic dan psikologis

3
serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistic. Pembelajaran IPS
adalah alih informasi pengetahuan dan keterampilan yang membantu peserta didik
menempatkan diri dalam situasi yang membuatnya mampu melakukan konstruksi-konstruksi
pemikirannya dalam situasi wajar, alami, dan mampu mengekpresikan dirinya secara tepat
apa yang mereka rasakan dan mampu melaksanakannya.Pendidikan IPS lebih menekankan
pada aspek “pendidikan” daripada “transfer konsep”, karena dalam pembelajaran pendidikan
IPS peserta didik diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan
mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep
yang telah dimilikinya.Dari beberapa uraian diatas dapat kita ketahui bahwa pembelajaran
IPS adalah suatu sistem pendidikan yang terdiri dari berbagai faktor yang menyusun. Antara
lain peserta didik, pendidik, media belajar, fasilitas belajar dan juga sumber belajar yang
bertujuan membuat peserta didik menguasai dan memahami berbagai intregasi berbagai
disiplin ilmu social. Seperti ekonomi, sejarah, sosial, geografi dan lain-lain. Selain ilmu sosial
juga ilmuhumaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupanSehingga
pembelajaran IPS di MI lebih mengutamakan mendidik peserta didik menjadi seseorang yang
mampumenempatkan diri dalam situasi yang membuatnya mampu melakukan konstruksi-
konstruksi pemikirannya dalam situasi wajar, alami, dan mampu mengekpresikan dirinya
secara tepat apa yang mereka rasakan dan mampu melaksanakannya sesuai tingkat dan
lingkungan dimana peserta didik tersebut berada.

B. Tujuan pembelajaran IPS MI

Tujuan pembelajaran IPS di MI adalah untuk member bekal kemampuan dasar kepada
peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan lingkunganya
dalam bidang pembelajaran di MI.Tujuan yang lebih spesifik bias ditelaan dibawah ini :

1). Mengembangkan konsep-konsep dasar sosiologi geografi, ekonomi, sejarah, dan


kewarganegaraan melalui pendekatan peadagogis dan psikologis.

2). Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah,
dan keterampilan sosial.

3).Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4). Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan kompetensi dalam masyarakat yang


majemuk, baik secara nasional, maupun internasional.Prinsip adalah suatu pernyataan
fundamental ataukebenaranumum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/
kelompok sebagai sebuahpedoman
untuk berpikir atau bertindak.

4
C. prinsip – prinsip pembelajaran IPS MI

Prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPS MI dalam kegiatan pembelajaran IPS MI lebih


identik dengan kegiatan demonstrasi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
A.   Integrated (Terpadu)
Istilah integrated identik dengan integrasi atau keterpaduan, dalam pembelajaran IPS
dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait, misalnya kegiatan ekonomi penduduk dalam
hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisis-geografis yang tercakup dalam disiplin
geografi.
B.   Interaksi
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan
sesamanya. Sejak dilahirkan dan sepanjang hidupnya manusia selalu melakukan interaksi,
yang di dalamnya interaksi itu semakin lama semakin bertambah sejalan dengan semakin
luasnya pergaulan dan bertambahnya usia seseorang. Interaksi merupakan hubungan timbal-
balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan
kelompok Timbulnya interaksi disebabkan oleh dorongan saling membutuhkan dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik itu kepuasan, ingin diperhatikan, dan ingin
mendapat kasih sayang. Manusia sebagai makhluk sosial ingin hidup berkelompok
konsekuensinya saling membutuhkan, manusia sebagai anggota masyarakat (kelompok)
selalu bekerja sama dalam melakukan pekerjaan, memecahkan masalah sosial, dan untuk
memenuhi kebutuhan hidup bersama. Kerjasama saling menuntut kompromi atas keinginan
pribadi bagi kepentingan kelompok. Kerja sama sering berkaitan dengan pembagian kerja
kelompok yang sering di sebut gotong royong

C.  Kesinambungan dan Perubahan


Manusia di dalam kehidupan masyarakat terikat dengan adat dan tradisi dalam
masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sejalan dengan
perkembangan zaman bisa saja peraturan ini berubah, tetapi adat tradisi itu diteruskan secara
berkesinambungan. Misalnya, kesinambungan kehidupan suatu masyarakat terjadi karena
lembaga perkawinan. Dengan perkawinan menyebabkan manusia dilahirkan. Lebih jelasnya,
setelah (wanita) menikah, akan punya anak (melahirkan), selanjutnya setelah anak ini dewasa
dan menikah, juga akan melahirkan anak. Demikian seterusnya, sehingga manusia
berkembang secara berkesinambungan. Individu, kelompok, dan masyarakat seiring dengan
berjalanya waktu serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semua mengalami

5
perubahan. Tidak ada individu, kelompok, dan masyarakat berhenti berproses. Misalnya
apabila kebudayaan suatu masyarakat dalam perjalanan waktu berubah, baik besar maupun
kecil, kelompok dan masyarakatpun akan mengalami perubahan Perubahan sosial biasanya
terjadi disebabkan oleh politik, ekonom, ataupun kemajuan teknologi dengan skala perubahan
relative berbeda beda tiap masyarakat.

D.   Kooperatif
Sistem pembelajaran gotong royong atau cooperative leaming merupakan system
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan
sesama siswa-siswi dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembalajaran kooperatif dikenal
dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar
kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau
tugas yang bersifat kooperatif, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka
dan hubungan yang bersifat interdependensi efektif di antara anggota kelompok pembelajaran
kooperatif memiliki empat prinsip dasar sebagai berikut :
Prinsip ketergantungan positif (positive interpendence)
Kerja kelompok adalah kerja tim, artinya keberhasilan kelompok sangat tergantung dari
keberhasilan semua individu dalam kelompok sehingga setiap anggota dalam kelompok
sangat tergantung dengan anggota-anggota yang lain. Ketergantungan antar anggota dalam
kelompok akan efektif apabila setiap anggota dalam kelompok mengetahui dengan baik tugas
masing-masing sesuai dengan kemampuannya berdasarkan pada job description. Inilah
hakikat ketergantungn positif,artinya  tugas kelompok tidak mungkin bisa dianggap sukses
manakala ada anggota lain yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, sehingga
semua anggota dalam kelompok ada unsur saling ketergantungan.
Tanggung jawab perseorangan (Individual accountablit)
Keberhasilan dalam kerja kelompok merupakan keberhasilan setiap individu. Jadi, setiap
anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Setiap anggota harus memberikan kontribusi yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya.
Implikasinya dalam evaluasi, guru harus memberikan penilaian terhadap individu disamping
penilaian terhadap kelompok.
Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)
Implementasi pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada
setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada

6
setiap anggota kelompok untuk kerjasama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan
kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing anggota.
Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen, yang berasal dari budaya, latar
belakang sosial, dan kemampuan akademik yang berbeda, sehingga proses memperkaya antar
kelompok akan terwujud.
Partisipasi dan komunikasi (particlpation communication)
Di antara tujuan pembelajaran kooperatif adalah melatih setiap peserta didik untuk mampu
berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Untuk dapat melakukan partisipasi dan komunikasi,
peserta didik perlu dibekali dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Misalnya,
dalam mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, cara menyatakan setuju dan cara
menyanggah pendapat temannya harus dengan cara santun dan tidak memojokkan teman
yang lain. Keterampilan berkomunikasi butuh waktu lama dalam melatih peserta didik,
seharusnya guru di samping selalu melatihkan juga harus menjadi tauladan dalam komunikasi
yang baik.

E. Konstekstual
Prinsip dasar pembelajaran kontekstual, harus memperhatikan beberap dalam
penerapannya, di antaranya: Menekankan pentingnya pemecahan masalah/ problem,
Mengakui perlunya pembelajaran dilakukan dalam berbagai konteks seperti rumah,
masyarakat, dan tempat kerja, Mengontrol dan mengarahkan pembelajaran siswa-siswi, agar
dapat belajar sendiri dan mandiri, Bermuara pada keragaman konteks kehidupan siswa siswi
yang berbeda-beda. Mendorong siswa-siswi belajar dari sesama teman dan belajar bersama.
Menggunakan penilaian autentik (authentic assessment).
F.  Problem solving
Pembelajaran berbasis problem adalah melibatkan siswa-siswi meneliti informasi
yang spesifik untuk sampai pada kesimpulan yang belum ditetapkan sebelumnya.
Dalam pendekatan berbasis problem peserta diminta untuk
a.         menarik pengetahuan dari satu wilayah disiplin ilmu tertentu
b.         Menggunakan pengetahuanya sendiri secara tepat
c.         Menerapkan pengetahuan ini dalam serangkaian tantangan
d.         secara tepat terhadap problem yang muncul
e.         Mencapai solusi yang telah dipertimbangkan dengan berdasar kepada alasan yang
dibenarkan

7
G.  Inkuiri
Inkuiri diartikan sebagai pertanyaan, penyelidikan penelitian, atau pengungkapan,
suatu persoalan dalam mencari jawaban atas suatu persoalan. Tujuan inkuiri ini adalah
merangsang kemauan dan kemampuan bertanya, menyelidiki, meneliti, untuk
mengembangkan berfikir kritis dalam mencari alternatif pemecahan dalam suatu masalah
atau persoalan. Bertitik tolak dari persoalan-persoalan itu, siswa-siswi dirangsang untuk
bertanya, menyelidiki atau meneliti. Melalui cara ini peserta didik dirangsang untuk berfikir
dan mengembangkan kemampuan berfikirnya.

H. Keterampilan Sosial
Pengembangan keterampilan lebih menitik beratkan pada ranah psikomotorik.
Keterampilan merupakan modal dalam melaksanakan segala kegiatan. Untuk dapat
melaksanakan komunikasi dengan pihak lain, tiap orang dituntut keterampilan berhubungan
atau melakukan pendekatan, keterampilan bertutur kata dengan baik dan benar guna
menambah dan memperkaya pengetahuan termasuk kedalamnya membina konsep. Dalam arti
masing-masing dituntut keterampilan mencari nara sumber, masyarakat sebagai sumber
maupun sumber-sumber tertulis. Jadi prinsipnya mampu untuk melaksanakan kegiatan secara
wajar dalam segala hal sangat dituntut keterampilan.
Pelaksanaan jenis-jenis keterampilan di antaranya :
a.         Keterampilan motorik (motor skil)
Hal ini berhubungan dengan memanfaatkan kemampuan tangan kaki, pendengaran,
penglihatan dan penciuman. Pekerja kasar dan para atlit banyak menggunakan keterampilan
motorik. Keterampilan ini dalam mengembangkanya menuntut latihan yang teratur.
b.         Keterampilan intelektual
adalah bentuk keterampilan yang banyak menggunakan akal, pikiran, dan penalaran,
yang termasuk didalam ini ialah keterampilan menanggapi suatu masalah (krisis), kecepatan
mencari alternatif pemecahan masalah, mengambil keputusan, keterampilan intelektual ini
banyak dilatih melalui pokok atau sub pokok masalah sosial yang dihadapi sehari-hari.

8
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Pembelajaran Pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek “pendidikan” daripada “transfer
konsep”, karena dalam pembelajaran pendidikan IPS peserta didik diharapkan memperoleh
pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral,
dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Sehingga mampu
mengarahkan peserta didik menjadi pribadi yang mandiri, kritis, kreatif dan adaptif.
Sedangkan tujuanpembelajaran IPS di MI adalah untuk member bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan
danlingkunganya dalam bidang pembelajaran di MI.DalampembelajaranIPS di MI seorang
guru memahami prinsip-prinsip dasar dalam melakukan pembelajaran IPS. Prinsip-prinsip ini
merupakan satu kesatuan guna mencapai tujuan pembelajaran IPS bagi seluruh peserta didik.
Prinsip prinsip dasar pembelajaran sebagai berikut :
1) .Intregrated (terpadu)
2)Interaksi
3) Kesinambungan dan perubahan
4) Kooperatif
5) Kontekstual
6) Problem solving
7) Inkuiridan
8) Keterampilan sosial

B.SARAN

Demikian makalah kami ini, masih begitu banyak yang harus diperbaiki, penjelasan
materi yang telah disajikan pun masih belum lengkap, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan pengarahan dan masukan. Karena kami tidak menunggu sempurna untuk
melakukan sesuatu, tapi kami melakukan sesuatu untuk menuju kesempurnaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/url?esrc=s&q=&rct=j&sa=U&url=https://osf.io/dva73/
download&ved=2ahUKEwia5Lrk9O7yAhXTfn0KHeEwDlsQFnoECAkQAg&usg=AOvVaw06x_9ZoNOaW
h9eXfDgHiD1

file:///C:/Users/PAYU~1/AppData/Local/Temp/Crisyyanti.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai