Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMBELAJARAN IPS SD

“MATERI – MATERI PEMBELAJARAN IPS SD”

DISUSUN OLEH :

Novchella Safitri ( 5020210 )

Kelas : 5.E

Dosen Pengampu :
Aren Frima, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
KOTA LUBUKLINGGAU
( 2022)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat 1, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pengetahuan dan pengembangan potensi diri dapat dimulai dari Pendidikan
Dasar. Hal tersebut sesuai dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pasal 1 ayat 7, menyebutkan bahwa
pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang
melandasi jenjang pendidikan menengah yang diselenggarakan pada satuan
pendidikan berbentuk Sekolah Dasar.
Pendidikan dasar tidak dapat terlepas dari kurikulum. Menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 pasal 1 ayat 16 menyatakan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Penggunaan kurikulum yang tepat akan
mengantarkan siswa memperoleh pengetahuan sehingga potensi-potensi yang dimiliki
dapat berkembang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kurikulum yang
digunakan di Indonesia untuk mendukung terselenggaranya pendidikan saat ini adalah
kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan sejak tahun ajaran 2013/2014.
Pembelajaran kurikulum 2013 terdiri dari beberapa muatan pelajaran, salah
satunya adalah muatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). BSNP (2006:175)
menyebutkan bahwa IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS
memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran
IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis,
dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar?
2. Apa tujuan dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar ?
3. Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah
Dasar ?
4. Apa saja sumber Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD?
5. Bagaimana Konsep Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di Sekolah Dasar ?
6. Apa saja materi Ilmu Pengetahuan Ips di Sekolah Dasar ?

C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan nya sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
Sekolah Dasar.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
di Sekolah Dasar.
4. Untuuk Mengetahui sumber Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah
Dasar.
5. Untuk mengetahui Konsep Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan di Sekolah Dasar.
6. Untuk mengetahui apa saja materi yang ada pada Pembelajaran Ilmu Sosial di
Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembelajaran IPS di SD
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukanlah disiplin ilmu melainkan suatu
program pengajaran atau mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang
kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial (ilmu sejarah, ilmu geografi,
ilmu ekonomi, dan ilmu sosiologi) dan humaniora (aspek norma, nilai, bahasa, seni,
dan budaya)
Meskipun pengetahuan sosial sesungguhnya sudah melekat pada diri
seseorang namun IPS perlu dipelajari dan diajarkan kepada peserta didik. Hal ini
dikarenakan pengetahuan sosial alamiah itu belum cukup mengingat kehidupan
masyarakat dengan segala persoalannya itu makin berkembang. Untuk menghadapi
perkembangan yang terus menerus tersebut diperlukan pendidikan formal, khususnya
pendidikan IPS di sekolah
Pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki pengertian yang sangat
luas dalam dunia pendidikan. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
atau sebagai suatu proses membelajarkan peserta didik yang direncanakan atau
didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar peserta didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, berarti pembelajaran berarti
sebuah komponen yang teroganisisr antara lain tujuan pembelajaran, materi
pembalajan, strategi dan model pembelajaran, media pembelajaran atau alat peraga,
pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran.
Menurut Hamalik Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur
dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Proses tindakan belajar pada dasarnya
adalah bersifat internal, namun proses itu dipengaruhi oleh factor-faktor eksternal.
Misalnya, perhatian peserta didik dalam pembelajaran dipengaruhi oleh rangsangan
yang berasal dari luar.
Dalam pembelajaran pendidik harus benar-benar mampu menarik perhatian
peserta didik untuk mencurahkan seluruh energinya sehingga dapat melakukan
aktivitas belajar secara optimal dan memperoleh hasil belajar seperti apa yang
diharapkan. Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi
peserta didik sedemikian rupa sehingga sehingga peserta didik itu memperoleh
kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan (Briggs,1992)
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik. Istilah
pembelajaran lebih tepat digunakan karena ia menggambarkan upaya untuk
membangkitkan prakarsa belajar seseorang. Di samping itu, ungkapan pembelajaran
memiliki makna yang lebih dalam untuk mengungkapkan tujuan pendekatan
pembelajaran dalam upaya membelajarkan peserta didik. Sedangkan IPS adalah suatu
bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan
modifikasi diorganisasikan dari konsep-konsep ketrampilan-ketrampilan Sejarah,
Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001: 9). Fakih Samlawi &
Bunyamin Maftuh (1999: 1) menyatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang
memadukan konsep- konsep dasar dari berbagai ilmu sosial disusun melalui
pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan
kehidupannya.
Meskipun pengetahuan sosial sesungguhnya sudah melekat pada diri
seseorang namun IPS perlu dipelajari dan diajarkan kepada peserta didik. Hal ini
dikarenakan pengetahuan sosial alamiah itu belum cukup mengingat kehidupan
masyarakat dengan segala persoalannya itu makin berkembang. Untuk menghadapi
perkembangan yang terus menerus tersebut diperlukan pendidikan formal, khususnya
pendidikan IPS di sekolah.

B. Tujuan Pembelajaran IPS di SD


Tujuan pembelajaran IPS di SDadalah untuk memberi bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan
lingkunganya dalam bidang pembelajaran di SD.
IPS sangat penting di ajarkan kepada peserta didik agar mereka mengenal
lingkungan sosial di sekitarnya dan untuk dapat menjalani kehidupan yang baik di
tengah tengah lingkungan sosial tersebut. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan:
1. Mengembangkan konsep-konsep dasar sosiologi geografi, ekonomi, sejarah,
dan kewarganegaraan melalui pendekatan peadagogis dan psikologis.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan sosial.
3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4. Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan kompetensi dalam masyarakat
yang majemuk, baik secara nasional, maupun internasional.

C. Prinsip – Prinsip Pembelajaran IPS di SD


Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun
individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk
berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan
ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan
oleh sebuah obyek atau subyek tertentu Sehingga sebagai pendidik kita harus
mengetahui pedoman-pedoman dasar yang menuntun atau menunjukan kita kepada
tujuan sebuah pembelajaran. Begitu pula pembelajaran IPS di MI, sebagai sebuah
system yang memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai pembelajaran IPS di MI juga
memiliki pedoman dasar yang harus dipahami oleh pendidik. Agar peserta didik yang
menerima pembelajaran tersebut mampu memahami dan mengaplikas sikan
pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan maksud dan tujuan pembelajaran tersebut
dibuat.
Prinsip-prinsip atau pedoman dasar pembelajaran IPS di MI sebagaimana yang
terdapat pada buku lapis PGMI antara lain :
1. Prinsip Intregrated ,istilah ini mirip dengan istilah integrasi atau keterpaduan,
dalam KBBI intregasi (n) adalah pembaharuan hingga menjadi kesatuan yang
utuh dan bulat. Dalam konteks ini integrasi adalah satu kesatuan antar disiplin
ilmu sosial yang saling terkait, dengan demikian dalam penyampaian materi
pembelajaran IPS dilaksanakan dengan memadukan antar disiplin ilmu yang
terkait. Sehingga pembelajaran IPS dapat dilakukan berdasarkan topik yang
terkait, misalnya kegiatan ekonomi penduduk dalam hal ini ditinjau dari
persebaran dan kondisi fisis-geografis yang tercakup dalam disiplin geografi.
2. Prinsip Interaksi, dalam KBBI berarti hubungan, dan dalam kontek ini adalah
hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Timbulnya interaksi
disebabkan oleh dorongan saling membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, baik itu kepuasan, ingin diperhatikan, dan ingin mendapat
kasih sayang. Interaksi merupakan kegiatan yang menjadi kodrat seumur
hidup dari manusia sebagai makhluk sosial.
3. Prinsip kesinambungan dan perubahan, dalam kehidupan bermasyarakat
manusia akan selalu terikat dengan adat dan tradisi yang sudah ada dan
diwariskan dari generasi sebelumnya. Pewarisan ini akan berlangsung dari
satu generasi ke generasi yang selanjutnya.
4. Prinsip kooperatif. Kooperatif, dalam KBBI berarti bekerjasama atau
membantu. Dalam pembelajaran kita mengenal cooperative learning yaitu
system pembelajaran yang member kesempatan pada peserta didik untuk salin
berinteraksi dan bekerja sama dengan peserta didik lain. Dalam cooperative
learning ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif, sehingga
memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi secara terbuka dan hubungan
yang bersifat interdependensi efektif diantara anggota kelompok.

D. Sumber – Sumber Pembelajaran IPS di SD


Menurut Winataputra (2008) ada tiga sumber pembelajaran ips, yaitu :
1. Media sebagai sumber pembelajaran
Media sebagai sumber pembelajaran erat kaitannya dengan peran guru
sebagai mediator dan fasilitator. Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran karena
media merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar
mengajar. Dengan demikian, media merupakan dasar yang sangat diperlukan
yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral dalam proses belajar
mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Memilih dan menggunakan
media harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi dan yang lebih
utama dapat memperlancar pencapaian tujuan serta menarik minat peserta
didik.
2. Kelas sebagai sumber belajar
Kelas sebagai sumber pembelajaran tidak terbatas pada pemeliharaan
dan penciptaan suasana belajar yang efektif, melainkan juga dapat dijadikan
sebagai tempat pameran hasil karya peserta didik. Kelas yang memiliki
pajangan atau pameran hasil karya peserta didik dapat menjadi tempat yang
menarik dan dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Peserta didik
belajar melalui kegiatan mendengar, melihat, meraba, mencium dan berbuat.
Hasil karya peserta didik yang baik akan mendorong mereka untuk
menggunakan panca indera penglihatannya untuk belajar dengan membaca
dan memanfaatkan hasil karya tersebut.
3. Lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan sebagai sumber pembelajaran menuntut kreativitas guru
untuk memanfaatkannya dan mengeliminasi kebiasaan mengajar yang rutinitas
dan monoton. Terdapat empat jenis sumber pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan darlingkungan yaitu: masyarakat, lingkungan fisik, bahan sisa
atau limbah serta peristiwa alam dan sosial. Memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber pembelajaran mendorong peserta didik untuk berpikir logis
dan sistematis, karena dari lingkungan muncul berbagai fenomena yang
menarik dan menantang bagi peserta didik. Oleh karena itu, guru dituntut
memiliki keterampilan di dalam kelas dan atau membawa siswa ke luar kelas.

E. Konsep Kurikulum 2013


Kurikulum IPS SD mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan
tersebut terjadi karena tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kebutuhan dalam kehidupan. Perkembangan tiap kurikulum tersebut merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya.
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses perkembangannya kualitas potensi peserta didik.Adapunn
kurikulum 2013 di rancang sebagai berikut:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
(KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap,pengetahuan,dan keterampilan (koknitif dan
pisikomotor) yang harus di pelajari peserta didik di jenjang sekolah,kelas dan
mata pelajaran.
3. Kompetensi datar merupakan kompetensi yang di pelajari peserta didik untuk
suatu tema untuh SD/MI dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk
SMP/MTS,SMA/MA,SMK/MAK.
4. Kompetensi inti dan kompetensi dasar di jenjang pendididkan menengah di
utamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan koknitif tinggi)

F. Materi Dalam Pembelajaran IPS SD Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah.
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
3. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Berikut ini materi IPS SD yang diajarkan pada kurikulum 2013 pada masing-
masing kelas adalah :
1. Kelas I dan II SD
Pada kurikulum 2013 di kelas I dan II SD mata pelajaran IPS
terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain seperti PPKN , Bahasa Indonesia dan
mata pelajaran lainnya. Materi IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih
mengacu pada pendidikan karakter seperti :
a. Bagaimana cara menghargai keberagaman penduduk, budaya, agama
dan ras di Indonesia.
b. Mengajarkan siswa agar berbudi pekerti yang luhur.
c. Mengajarkan siswa bagaimana cara yang baik dalam kehidupan sosial.
d. Mengajarkan siswa bagaimana berperilaku yang baik dan benar.
2. Kelas III SD
Untuk kelas III SD di beberapa sekolah banyak yang tidak
menggunakan kurikulum 2013 sehingga materi IPS yang diajarkan kepada
siswa adalah sebagai berikut :
a. Mengenal lingkungan sekitar.
b. Membuat denah lingkungan.
c. Pentingnya bekerja sama.
d. Jenis-jenis pekerjaan.
e. Kegiatan jual beli.
f. Mengenal uang.
3. Kelas IV SD
Pada kurikulum 2013 di kelas IV SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke
dalam mata pelajaran lain seperti PPKN, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran
lainnya. Materi IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih mengacu pada
pendidikan karakter dengan materi seperti berikut :
a. Menghargai kebhineka tunggalikaan dan keberagaman agama, suku
bangsa, menyajikan bentuk-bentuk kepatuhan terhadap kebiasaan, tata
tertib, tradisi, dan adat dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan
masyarakat sekitar.
b. Mengelompokkan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa,
pakaian adat, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial
ekonomi (pekerjaan orang tua), di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat sekitar.
c. Mengetahui keteladanan proklamator kemerdekaan RI melalui
pengamatan, menunjukkan keteladanan tokoh proklamator kemerdekaan
RI di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan setempat.
d. Menerima tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian NKRI
(misal empati terhadap kehidupan sekitarnya).
4. Kelas V SD
Materi IPS yang diajarkan kepada siswa kelas V SD pada kurikulum
2013 adalah :
a. Menunjukkan perilaku cinta tanah air dan bangsa pada produk
Indonesia, memahami nilai-nilai kesejarahan kerajaan-kerajaan pada
masa kerajaan Hindu, Budha, Islam melalui bacaan dan pengamatan.
b. Melaksanakan hak dan kewajiban (bidang sosial, ekonomi, budaya,
hukum) sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan UUD 1945.
c. Memahami keberagaman agama, sosial, dan budaya dalam bingkai
kebhinekaan.
d. Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa dalam kehidupan sehari-hari
melalui kegiatan ibadah dan kegiatan sekolah.
e. Menyajikan berbagai permasalahan sosial di lingkungan sekitar
(kabupaten/kota, provinsi) melalui gambar, video dan cerita.
f. Menerima keputusan atas dasar kesepakatan (musyawarah mufakat).
g. Menghargai kebhinekatunggalikaan budaya.
h. Menunjukkan perilaku cintah tanah air Indonesia dan bangsa terhadap
produk Indonesia.
i. Mengetahui keanekaragaman sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai
Bhineka Tunggal Ika melalui pengamatan.
j. Meneladani tokoh (pahlawan) yang berperan dalam perjuangan
menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia.
5. Kelas VI SD
Untuk kelas VI SD di beberapa sekolah banyak yang tidak menggunakan
kurikulum 2013 sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa sebagai
berikut :
a. Perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia.
b. Kenampakan alam dan keadaan sosial.
c. Benua-benua di dunia.
d. Gejala-gejala alam di Indonesia dan negara-negara tetangga.
e. Perananan Indonesia pada era global.
f. Kegiatan ekspor dan impor.
BAB III
KESIMPUAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukanlah disiplin ilmu melainkan suatu
program pengajaran atau mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang
kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial (ilmu sejarah, ilmu geografi,
ilmu ekonomi, dan ilmu sosiologi) dan humaniora (aspek norma, nilai, bahasa, seni,
dan budaya).
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik. Istilah
pembelajaran lebih tepat digunakan karena ia menggambarkan upaya untuk
membangkitkan prakarsa belajar seseorang. Di samping itu, ungkapan pembelajaran
memiliki makna yang lebih dalam untuk mengungkapkan tujuan pendekatan
pembelajaran dalam upaya membelajarkan peserta didik. Sedangkan IPS adalah suatu
bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan
modifikasi diorganisasikan dari konsep-konsep ketrampilan-ketrampilan Sejarah,
Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001: 9). Fakih Samlawi &
Bunyamin Maftuh (1999: 1) menyatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang
memadukan konsep- konsep dasar dari berbagai ilmu sosial disusun melalui
pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan
kehidupannya.

B. Saram
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna yang terbatasnya oleh sebuah materi. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi,Ilmu Sosial Dasar,PT RINEKA CIPTA,Jakarta,2009,hlm.18-19


Sudirman, dkk. 1990. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suhada, Idad. 2010. Pendidikan IPS di SD/MI. Bandung: Solo Press.
Toni nasution dan Maulana Arafat Lubis,Konsep dasar ilmu pengetahuan
sosial,Penerbit Samudra biru,Yogyakarta,2018,hlm.183-184
Winataputra, U. S. (2008). Materi dan Pembelajaran IPS Di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai