Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGEMBANGAN IPS SD

Hakikat dan Paradigma IPS SD

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan IPS SD

Dosen Pengampu: Dr. Susilo, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Novia Dwi Astuti (1401415247)


2. Sugiyono (1401415283)
3. Rafika Lestari (1401415397)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan
di sekolah memiliki tujuan untuk memperbaiki, mengembangkan dan memajukan
hubungan-hubungan kemanusiaan dan kemasyarakatan. IPS terorganisasikan secara
sistematis dalam pengajaran dan kurikulum disekolah, berfungsi untuk mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. IPS terdiri dari materi; geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi dan PKn
bertujuan untuk membangun peserta didik, agar menjadi warganegara Indonesia
yang demokratis dan bertanggungjawab, serta menjadi warga dunia yang cinta
damai.

Mata pelajaran ini berperan mengfungsionalkan dan merealisasikan ilmu-


ilmu sosial yang bersifat teoritik kedalam dunia kehidupan nyata di masyarakat. Oleh
karenanya secara substansi materinya, IPS mengintegrasikan dan
mengorganisasikannya secara pedagogik dari berbagai ilmu sosial yang diperuntukan
bagi pembelajaran di tingkat persekolahan, sehingga dengan memulai pembelajaran
IPS diharapkan peserta didik mampu membawa dirinya secara dewasa dan bijak
dalam kehidupan nyata, dan peserta didik tidak hanya mampu mengusai teori-teori
kehidupan dalam masyarakat tapi mampu menjalani kehidupan nyata di masyarakat
sebagai insan sosial. Dalam mengawali pembahasan mengenai teknis dan teori
pendidikan IPS di SD lebih lanjut maka perlunya diawali dengan penjelasan
mengenai hakikat IPS secara mendalam dan juga landasan IPS, khususnya landasan
Filosofisnya. Maka dari itu penyusun bermaksud mengkaji tentang paradigma dan
landasan filosofis IPS dengan judul Paradigma dan Landasan Filosofis Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial SD

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan IPS?
2. Apa saja tujuan dari pendidikan IPS?
3. Apa saja ruang lingkup pendidikan IPS?
4. Bagaimana kedudukan pendidikan IPS di SD?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang tersebut, kajian ini mempunyai tujuan, yaitu:
1. Untuk menjelaskan pengertian dari pendidikan IPS.
2. Untuk menjelaskan tujuan dari pendidikan IPS.
3. Untuk menjelaskan ruang lingkup pendidikan IPS.
4. Untuk menjelaskan kedudukan pendidikan IPS SD
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan IPS

Pendidkan IPS terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Menurut Plato bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan
seumur hidup (life-long) yang dimulai dari seseorang lahir hingga kematiannya, yang
membuat seseorang bersemangat dalam mewujudkan warga negara yang ideal dan
mengajarkannya bagaimana cara memimpin dan mematuhi yang benar . Sedangkan
dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijelaskan sebagai Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Adapun pengertian IPS di Indonesia dikemukakan oleh beberapa ahli


pendidikan dan IPS di antaranya:

1. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari


suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi,
sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang
diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang
disederhanakan agar mudah dipelajari.

2. IPS menurut Numan Somantri mempunyai arti sebagai pelajaran ilmu-ilmu


sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD,SLTP dan
SLTA.Penyederhanaan,mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran
ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di Universitas, menjadi pelajaran
yang sesuai dengan kematangan berfikir para siswa siswi sekolah dasar dan
lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu
sosial dan kehidupan masyarakat, sehingga menjadi pelajaran yang mudah
dicerna.
3. Adapun S. Nasution, mendefinisikan IPS dengan: IPS adalah pelajaran yang
merupakan suatu fusi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Lebih
lanjut dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang
berhubngan dengan peranan manusia di dalam asyarakat yang erdiri atas
berbagai subjek: sejarah, ekonmi, geografi, sosiologi, antropologi
pemerintahan dan psikologi sosial.
4. Lebih Luas Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS adalah suatu
bidang study yang menghormati, mempelajari, mengolah dan membahas hal-
hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga
benar-benar dapat dipahami dan memperoleh pemecahannya. Penyajian harus
merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih,
di sederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.
5. Fakih samlawi dan Bunyamin Maftuh (1999:1) menyatakan bahwa IPS
merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari
berbagai ilmu sosial disusun melalui pendidikan dan psikologis serta
kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.
6. Supriatna (2010 : 5) Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan
perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. Berbagai dimensi manusia
dalam kehidupan sosialnya merupakan fokus kajian dari IPS. Aktivitas
manusia dilihat dari dimensi waktu yang meliputi masa lalu, sekarang, dan
masa depan. Aktivitas manusia yang berkaitan dalam hubungan interaksinya
dengan aspek keruangan atau geografis. Aktivitas social manusia dalam
memenuhi segala kebutuhan hidupnya dalam dimensi arus produksi,
distribusi, dan konsumsi. Selain itu dikaji pula bagaimana manusia
membentuk seperangkat peraturan social dalam menjaga pola interaksi sosial
antar manusia dan bagaimana cara manusia memperoleh dan
mempertahankan suatu kekuasaan. Pada intinya, focus kajian IPS adalah
berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan social sesuai
dengan karakteristik manusia sebagai makhluk social (homo socius).
Terdapat sejumlah perbedaan antara Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) sebagai
bidang studi dengan Ilmu-Ilmu Sosial ( IIS ) sebagai disiplin ilmu:

a. IPS sebagai disiplin ilmu seperti IIS, tetapi IPS lebih tepat sebagai suatu
kajian karena dalam IPS terdapat berbagai macam disiplin ilmu social (
Sejarah, Geografi, Ekonomi, Antropologi, Ilmu Pemerintahan & Politik)
b. Pendekatan yang dilakukan IPS adalah melalui multidisipliner atau
interdisipliner. Tidak seperti IIS yang menggunakan pendekatan disiplin Ilmu
atau monodisiplin ( memfokuskan dalam satu bidang ilmu saja ).
c. IPS sengaja dirancang untuk kepentingan kependidikan, oleh karena itu
keberadaan IPS lebih memfokuskan kepada dunia persekolahan, Perguruan
Tinggi, atau dipelajari di masyarakat umum sekalipun.
d. IPS disamping menggunakan IIS sebagai bahan pengembangan materi
pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis-
pedagogis.
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan IPS adalah suatu terapan dari berbagai
ilmu-ilmu sosial yang berkaitan dengan interaksi kemasyarakatan dengan mengikuti
rambu-rambu tujuan pendidikan yang telah ditentukan (kurikulum) untuk digunakan
siswa dalam menghadapi permasalahan yang timbul dilingkungannya dari
pengetahuan IPS yang telah dipelajarinya.

Materi pendidikan IPS yang akan dipelajari oleh siswa harus didasarkan pada
tujuan yang akan dicapai. Dalam hal ini, Somantri (2001; 44) merumuskan batasan
dan tujuan pendidikan IPS untuk tingkat sekolah sebagai suatu penyederhanaan
disiplin ilmu-ilmu social, psikologi, ideologi Negara dan agama yang diorganisasikan
dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Pelajaran IPS di Sekolah Dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri
sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains
bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan (Menurut Sapriya, 2009). Materi
IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena lebih
dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta karakteristik
kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistik.
B. Tujuan Pendidikan IPS

IPS adalah studi sosial untuk sekolah-sekolah di Indonesia yang bertujuan


untuk ikut melaksanakan tujuan pendidikan nasional. Yaitu suatu usaha untuk
membimbing para warga menjadi warna negara yang berpribadi, berkesadaran akan
ketuhanan. Kesadaran bermayarakat dan mampu membudayakan alam sekitarnya.
Tujuan dari pendidikan IPS di sekolah tidak lain agar dapat menghadapi tantangan
yang akan dihadapi anak didik dimasa datang. Oleh karena itu menurut (mursid
sumatmaaja) pendidikan IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga negara
yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang
berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara.

Melalui pendidikan IPS anak didik dibina dan dikembangkan kemampuan


intelektual nya menjadi warga negara yang berketerampilan dan berkepedulian sosial
serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut tidak hanya terbatas pada aspek-aspek kognitif
(pengetahuan) dan keterampilan (psikomatarik) tetapi juga meliputi aspek akhlak
(afektif) dalam hambatan, tantangan maslah sosial dan persaingan global.
Tujuan pendidikan IPS menurut (Nursid Sumaatmadja. 2006) adalah membina anak
didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara
Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS
berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu : (1) pengetahuan dan pemahaman,
(2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan (Oemar
hamalik. 1992 : 40-41). Untuk lebih jelasnya akan dibahas satu persatu.

Pengetahuan dan Pemahaman. Salah satu fungsi pengajaran IPS adalah


mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-
fakta dan ide-ide kepada anak.
Sikap belajar. IPS juga bertujuan untuk mengembangkan sikap belajar yang
baik. Artinya dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki
(inkuiri) untuk menemukan ide-ide, konsep-konsep baru sehingga mereka
mampu melakukan perspektif untuk masa yang akan datang.
Nilai-nilai sosial dan sikap. Anak membutuhkan nilai-nilai untuk menafsirkan
fenomena dunia sekitarnya, sehingga mereka mampu melakukan perspektif.
Nilai-nilai sosial merupakan unsur penting di dalam pengajaran IPS. Berdasar
nilai-nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat, maka akan berkembang
pula sikap-sikap sosial anak. Faktor keluarga, masyarakat, dan pribadi/tingkah
laku guru sendiri besar pengaruhnya terhadapa perkembangan nilai-nilai dan
sikap anak.
Keterampilan dasar IPS. Anak belajar menggunakan keterampilan dan alat-
alat studi sosial, misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan
mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data,
mengklasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan
kesimpulan.
Ada berbagai cara dalam mengembangkan berpribadian anak yaitu melalui:

1. Hubungan antara manusia dan manusia.


2. Hubungan antara manusia dan masyarakat sekitarnya.
3. Hubungan antara manusia dan benda sekitarnya.
4. Hubungan antara manusia dan lingkungan alam.
5. Hubungan antara manusia dan kebudayaannya.
6. Hubungan antara manusia sebagai makhluk tuhan.

C. Ruang Lingkup Pendidikan IPS

Secara mendasar, pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia


yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. Pada jenjang pendidikan
dasar, ruang lingkup IPS dibatasi pada gejala dan masalah sosial yang dapat
dijangkau pada geografi dan sejarah, yaitu yang ada di lingkungan sekitar peserta
didik SD/MI. Pada jenjang pendidikan menengah dan tinggi, ruang lingkup
kajiannya diperluas. Bobot, keluasan materi dan kajian semakin dipertajam dengan
berbagai pendekatan.

Ruang lingkup kajian IPS :

1. Substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat


2. Gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat

Sebagai bidang pengetahuan ruang lingkup IPS, yaitu kehidupan manusia


dalam masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia sebagai
konteks sosialnya. Meninjau ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan kita
harus mulai dari ruang lingkup IPS sebagai pengetahuan lebih dulu. Dalam
pengenalan bidang giografi di SD lebih banyak menyajikan fenomena alam baik di
Indonesia maupun di luar negeri yang akan membangkitkan rasa ingin tahu
siswa. Sehingga siswa yang kreatif akan secara aktif mencari literatur-literatur
tambahan selain buku yang direkomendasikan oleh sekolah. Bidang sejarah
dikenalkan kepada anak SD lebih banyak menguraikan cerita-cerita kepahlawanan
dengan batas pemahaman baik dan buruk. Dengan pengembangan aspek
sesungguhnya di antara baik dan buruk tersebut terdapat daerah abu-abu yang
memerlukan kesabaran guru untuk menjelaskannya berdasarkan fakta dan landasan
psikologis suatu peristiwa. Kegiatan pembelajaran bidang ini sangat relevan jika
dilakukan dengan metode demonstrasi bermain peran. Dimana siswa akan terlibat
langsung dengan aspek kejiwaan ketika memerankan tokoh-tokoh sejarah. Bidang
kependudukan lebih banyak mengulas tentang tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan fungsi sosialnya dalam berhubungan dengan orang-orang
sekitarnya, baik dalam ruang lingkup yang sempit sampai hubungan antar negara.

Kompleksitas hubungan tersebut maka akan berdampak kepada dua hal


yaitu positif dan negatif. Bentuk nyatanya adalah hubungan tersebut akan membawa
manfaat di satu sisi dan berpotensi konflik di sisi lain. Harapannya adalah anak SD
dapat lebih memahami keberadaannya dalam hubungannya dengan lingkungan alam
dan sosial. Baik dalam sekala sempit maupun luas. Sehingga anak-anak kita
mempunyai keterampilan dasar dalam upaya membangun hubungan sosial baik
dalam sekala regional maupun antar negara. Keterampilan tersebut berintikan kepada
keterampilan aplikatif dan selektif. Keterampilan aplikatif mempunyai pengertian
melalui hubungan sosial siswa dapat membuat keterampilan yang bermanfaat bagi
kesejahteraan diri dan komunitasnya. Sedangkan keterampilan selektif adalah siswa
mampu menyaring hal-hal yang didapat dari hubungan sosial tersebut agar tidak
merugikan diri dan komunitasnya.
D. Kedudukan Pendidikan IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan lebih cenderung mengarah ke


pendidikan (bersifat pendidikan). Ilmu Pengetahuan Sosial bukan untuk mencari
sebuah teori namun mengambil teori dari Ilmu-Ilmu Sosial. Namun, objek yang
dikaji sama yakni manusia di dalam lingkungan sosialnya.

Perkembangan hidup seseorang mulai dari saat ia lahir sampai menjadi


dewasa, tidak dapat terlepas dari masyarakat. Manusia dalam konteks sosial yang
menjadi ruang lingkup IPS, merupakan objek cakupan yang sangat luas. Oleh karena
itu, pada proses pembelajarannya harus dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan sesuai dengan perkembangan kemampuan peserta didik dan
lingkup objek formal IPS.

Kehidupan sosial manusia di masyarakat memiliki aspek yang beragam


meliputi aspek-aspek geografi (ilmu bumi), sosiologi (hubungan sosial), ekonomi,
sejarah, antropologi, hukum, politik, psikologi, dan kebudayaan,

Karena setiap aspek kehidupan sosial itu mencakup lingkup yang luas,
untuk mempelajari dan mengkajinya menuntut bidang-bidang ilmu yang khusus.
Melalui ilmu-ilmu sosial dikembangkan bidang-bidang ilmu tertentu sesuai dengan
aspek kehidupan sosial masing-masing.

Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang pendidikan, tidak hanya membekali


peserta didik dengan pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh untuk membina dan
mengembangkan mereka menjadi SDM Indonesia yang berketerampilan sosial dan
intelektual sebagai warga negara yang memiliki perhatian serta kepedulian sosial
yang bertanggung jawab merealisasikan tujuan nasional.

Kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat yang terus berkembang,


menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengtahuan Sosial sebagai bidang
pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan serta kemajuan kehidupan tersebut.

Untuk memahami kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial diantara Ilmu Ilmu


sosial lainnya, maka diperlukan pemahaman terhadap berbagai konsep yang
mendasarinya.
Dalam proses pembelajaran IPS, banyaknya ragam pendekatan dan metode
yang diterapkan harus sesuaikan dengan kondisi ruang lingkup masyarakat serta
aspek kehidupan sosial yang menjadi pokok bahasan. Keragaman pendekatan dan
metode yang diterapkan pada proses pembelajaran IPS merupakan salah satu modal
yang strategis karena dapat mempertahankan suasana yang tetap hangat dan menarik,
sehingga para peserta didik tidak dihinggapi kejenuhan dan kebosanan.

Kedudukan IPS diantara Ilmu sosial lainnya ialah beragamnya ilmu yang
dipelajari dalam kajian IPS yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat dan
sekitarnya dibandingkan ilmu-ilmu sosial lainnya. IPS lebih unggul dikarenakan
pembahasan yang dikaji menyeluruh dari pada ilmu sosial yang memiliki cabang
seperti, (anthropology, ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, hukum, psikologi,
politik, dan pendidikan).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

IPS merupakan studi yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia, dan
merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial. Pada hakikatnya
IPS merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Misalnya di tingkat SD perpaduannya
antara sejarah dan geografi, SMP perpaduannya antara sejarah, geografi dan ekonomi
koperasi, sedangkan di SMA perpaduannya antara sejarah, geografi, ekonomi
koperasi, dan antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS ini dikenal dengan studi
sosial dimana IPS dan Studi sosial merupakan perpaduan berbagai keilmuan ilmu
sosial.

Konsep pendidikan IPS di Indonesia banyak dipengaruhi oleh pemikiran


Social Studies di Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang memiliki
penaglaman panjang dan reputasi akademis yang signifikan dalam bidang sosial.
Seperti karya akademis yang dipublikasikan oleh National Council for the Social
Studies ( NCSS ).

B. Saran

Manusia sejak lahir sudah menjadi makhluk sosial, jadi sewajarnya kita
sebagai makhluk sosial harus memahami ilmu pengetahuan sosial, studi sosial dan
ilmu-ilmu sosial. Supaya kita dapat hidup dengan rukun dan tidak menyakiti ataupun
merugikan oranglain.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin,TR dan Asep, S.2011. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan


Teknologi. Subang: Royyan Press.

Supriatna, Nana, dkk,. 2010. Bahan Belajar Mandiri Pendidikan IPS SD. Bandung:
UPI PRESS

Pengertian dan Tujuan IPS / Studi Sosial, HIMA Sejarah Universitas Riau, 2012

Khoirul Ulum, hakekat dan tujuan IPS, 2012

Anda mungkin juga menyukai