Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran sebagai seorang guru memiliki harapan-


harapan dalam proses pembelajaran tercantum didalam tertera dalam tujuan
pembelajaran yang terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran tentunya banyak faktor


yang mempengaruhi faktor-faktor tersebut bisa meliputi pendekatan strategi,
model, media atau model pembelajaran.

Dari video pembelajaran yang saya tonton dari gpo pada pembelajaran
IPS materi jenis-jenis pekerjaan, penulis dapat menganalisis kelemahan
dalam penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru
tersebut, yaitu Guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam
penyampaian materi, guru hanya memakai metode ceramah saja dan guru
kurang optimal dalam membuat perencanaan pembelajaran, sehingga perlu
dilakukan perbaikan pembelajaran.

Dari uraian diatas maka penulis mencoba untuk melakukan perbaikan


pembelajaran dengan judul : “Perbaikan Pembelajaran IPS Pada Materi
Jenis-Jenis Pekerjaan Dengan Media Visual Diam Kelas IV SDN 112294
Kanopan Ulu”.

1. Identifikasi Masalah

a. Guru tidak menggunakan media pembelajaran IPS.


b. Guru hanya memakai metode ceramah saja.
c. Siswa tidak tertarik mengikuti pembelajaran dan terlihat bermain-
main ketika Guru sedang menjelaskan pelajaran.

1
2. Analisis Masalah

a. Guru tidak membuat persiapan ketika melakukan pembelajaran.


b. Guru tidak membuat media pembelajaran, agar siswa tertarik dan
serius untuk mengikuti pembelajaran.
c. Guru tidak melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah yang dipilih adalah menggunakan


media visual diam, dan yang menjadi prioritas pemecahan masalah yaitu
Perbaikan Pembelajaran IPS Pada Materi Jenis-Jenis Pekerjaan
Dengan Media Visual Diam Kelas IV SDN 112294 Kanopan Ulu.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas maka rumusan masalah dalam perbaikan pembelajaran


ini adalah: “Apakah dengan penggunaan media visual diam dapat
memperbaiki pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan di Kelas IV SDN
112294 Kanopan Ulu?”.

C. Tujuan Perbaikan

Tujuan perbaikan pembelajaran adalah : Mengetahui hasil perbaikan


pemahaman pada materi jenis-jenis pekerjaan dengan media visual diam
Kelas IV SDN 112294 Kanopan Ulu?

D. Manfaat Perbaikan

Manfaat dari penelitian perbaikan pembelajaran yang dilakukan yaitu :


1. Bagi Guru :
a. Melatih guru membuat media untuk mendukung mata pelajaran IPS.

2
b. Memotivasi teman sejawat untuk memperbaiki pembelajaran IPS di
kelas masing-masing.
c. Hasil penelitian ini meningkatkan kinerja guru dalam proses
pembelajaran.

2. Bagi Sekolah :
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah.
b. Manajemen pembelajaran melalui pimpinan sekolah akan
menghasilkan guru-guru yang profesional.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPS

1. Sejarah pembelajaran IPS

Calhoun dalam hasan mendifinisikan bahwa ilmu-ilmu sosial


adalah studi tentang tingkah laku kelompok umat manusia. Artinya
semua disiplin ilmu yang mempelajari tingkah laku kelompok umat
manusia di masukkan dalam kelompok ilmu-ilmu sosial. Kelompok ilmu-
ilmu sosial, di dunia pendidikan dikenal dengan adanya pendidikan
mengenai disiplin ilmu sosial yang disebut pendidikan ilmu sosial. Di
lingkungan perguruan tinggi, pendidikan ilmu-ilmu sosial tidak
mengalami masalah epistemologi karena mahasiswa yang memilih salah
satu disiplin ilmu tersebut akan dididik dalam pola pikir menurut disiplin
ilmu itu, dikembangkan perhatiannya kepada objek studi disiplin ilmu
yang bersangkutan, serta dilatih bekerja menurut metode kerja keilmuan
dalam suatu prosedur penelitian yang diakui.

Pendidikan ilmu sosial di sekolah berbeda tujuannya dengan


pendidikan ilmu sosial di perguruan tinggi. Di persekolahan, semua mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah umumnya diarahkan dalam rangka
menyiapkan siswa untuk belajar lebih lanjut ke jenjang perguruan tinggi
dan kedua mempersiapkan siswa untuk terjun ke masyarakat dan
memasuki dunia kerja yang tersedia. Memilih mata pelajaran di sekolah
yang akan dipilih sebagai dasar bagi ilmu-ilmu sosial di perguruan tinggi.
Sebagaimana diketahui bahwa ilmu-ilmu sosial di perguruan tinggi ada
disiplin ilmu politik, sosiologi, ilmu sejarah, geografi, dan lain-lain.
Permasalahan ini tidak mudah, seperti kita saksikan saat ini, mengapa
ilmu pengetahuan sosial pada jenjang SMP hanya direkomendasikan atas
empat disiplin ilmu yaitu geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi.

4
2. Pengertian IPS

IPS mempunyai tugas mulia dan menjadi fondasi penting bagi


pengembangan intelektual, emosional, kultural, dan sosial peserta didik,
yaitu mampu menumbuhkembangkan cara berfikir, bersikap dan
berperilaku yang bertanggung jawab selaku individual, warga
masyarakat, warga negara dan warga dunia. Selain itu, IPS pun
mengembangkan potensi peserta didik agar peka mental positif untuk
perbaikan segala ketimpangan, dan terampil mengatasi setiap masalah
yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun
masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program
IPS di sekolah diorganisasikan secara baik.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bagian dari kurikulum


sekolah yang tanggung jawab utamanya adalah membantu peserta didik
dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang
diperlukan untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat baik di
tingkat lokal, nasional maupun global. Hal ini sejalan dengan tujuan
kurikulum IPS Tahun 2004, yaitu mengkaji seperangkat fakta, peristiwa
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku manusia untuk
membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya
berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa
kini dan diantisipasi untuk masa yang akan datang. IPS sebagai suatu
pelajaran yang diberikan di jenjang persekolahan, yaitu SD, SMP dan
SMA.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran di sekolah


yang didesain atas dasar fenomena, masalah dan realitas sosial dengan
pendekatan interdisipliner yang melibatkan berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial dan kewarganegaraan, sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,
antropologi, pendidikan. Oleh karena itu, IPS dapat dikatakan sebagai
studi mengenai perpaduan antara ilmu-ilmu dalam rumpun ilmu-ilmu

5
sosial dan juga untuk melahirkan pelaku-pelaku sosial yang dapat
berpartisipasi dalam memecahkan masalah-masalah sosial kebangsaan.
Menurut Nasution, IPS adalah bidang studi yang merupakan fusi
(paduan) sejumlah mata pelajaran sosial. Dapat juga dikatakan bahwa
IPS merupakan mata pelajaran yang menggunakan bagian-bagian tertentu
dan ilmu sosial. IPS adalah bidang studi yang menghormati,
mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan
dengan masalah-masalah hingga banar-benar dapat dipahami dan
diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk terpadu
dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih dan disederhanakan sesuai
dengan kepentingan sekolah-sekolah.

IPS sebagai perwujudan dari suatu pendekatan interdisiplin dari


ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial seperti sosiologi dan ekologi manusia. IPS dipolakan untuk tujuan-
tuuan intruksional dengan materi sederhana, menarik, mudah dimengerti
dan dipelajari. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu bidang studi
yakni merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran, seperti: ilmu bumi, ekonomi politik, sejarah,
antropologi, dan sebagainya. Pengertian IPS di persekolahan ada yang
berarti nama mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti
gabungan dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu, dan ada yang
berarti program pengajaran.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS


adalah pelajaran atau bidang studi yang merupakan fusi (paduan) dan
integrasi ilmu. Ilmu sosial yang dikemas dengan materi yang sederhana
menarik, mudah dimengerti dan dipelajari untuk tujuan instruksional di
sekolah.

6
3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik


dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kemampuan dan keterampilan
guru dalam memilih dan menggunakan sebagai model, metode, dan
strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan, agar pembelajaran
pendidikan IPS benar-benar mampu mengondisikan upaya pembekalan
kemampuan dan keterampilan dasar bagi siswa untuk menjadi manusia
dan warga negara yang baik.

Tujuan mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia untuk


memberikan pengetahuan yang merupakan kemampuan untuk mengingat
kembali mengenal ide-ide atau penemuan yang dialami dalam bentuk
yang sama untuk menemukan informasi yang tepat dan teknik dalam
pengalaman seorang siswa untuk menolongnya memecahkan masalah-
masalah baru atau mengahadapi pengalaman baru. Tujuan pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), secara umum dikemukakan oleh Fenton
adalah mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik,
melanjutkan kebudayaan bangsa. Tujuan Pembelajaran IPS kepada
peserta didik untuk memperluas pengetahuannya mengenai konsep ilmu
sosial yang menjadi unsur IPS, untuk dipergunakan dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya. Tujuan utama dari mempelajari IPS adalah
membantu peserta didik sebagai negara dalam membuat keputusan yang
rasional berdasarkan informasi untuk kepentingan publik/umum dari
masyarakat demokratis dan budaya yang beragam di dunia yang saling
tergantung. Tujuan belajar IPS adalah mendukung kompetensi warga
negara dalam hal pengetahuan, proses intelektual dan karakter yang
demokratis, yang diperlukan siswa untuk terlibat aktif dalam kehidupan
publik.

7
Jadi tujuan pengajaran Social Studies IPS adalah untuk
memperkaya dan mengembangkan kehidupan anak didik dengan
mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya, melatih anak didik
untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat yang demokratis, serta
menjadikan negaranya menjadi tempat hidup yang lebih baik.

B. MEDIA VISUAL DIAM (GRAFIS)

1. Pengertian Media Visual Diam (Grafis)

Media grafis Yaitu tergolong media visual yang menyalurkan pesan


melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik
perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta
atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui
penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
a. media gambar / foto: paling umum digunakan.
b. media sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian
siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
c. media diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis
dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu
seteknik garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan
dari sel samapai organisme.
d. media bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga
lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan
ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering
dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau
lambang verbal.
e. grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol
verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif.
Misalnya untuk mempelajari pertumbuhan.

8
2. Manfaat Media Visual

Alat bantu visual dalam konsep media pembelajaran visual adalah


setiap gambar, model, benda atau alat-alat lain yang memberikan
pengalaman visual yang nyata pada siswa. Alat bantu visual ini
bertujuan:
a. Memperkenalkan, membentuk, memperkaya serta memperjelas
pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa.
b. Mengembangkan sikap-sikap yang dikehendaki.
c. Mendorong kegiatan siswa yang lebih lanjut.

3. Keunggulan dan Keterbatasan Media Visual pada Pembelajaran

Karakteristik individu siswa dalam satu kelas berbeda satu sama


lainnya. Adapun setiap media memiliki keunggulan dan keterbatasan.
Hal ini menyebabkan guru harus memilih media dengan tepat untuk
mengoptimalkan penyampaian materi sehingga meminimalisir kegagalan
tujuan pembelajaran.

Keunggulan yang ada pada media visual berupa, mempermudah


dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
karena siswa melihatnya seteknik konkrit, dilengkapi dengan warna-
warna sehingga lebih menarik perhatian siswa, pembuatannya relatif
mudah dan murah. Keterbatasan pada media visual dapat berupa,
membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk
grafis yang lebih kompleks, penyajian pesan hanya berupa unsur
pengelihatan sehingga kurang mengasah indera siswa yang lain.

9
Tabel 1. Keunggulan Dan Keterbatansan Media Visual
Karakteristik Keunggulan Keterbatasan
Gambar/Foto 1. Mudah dimanfaatkan di 1. Beberapa gambar
dalam KBM karena praktis cukup memadai,
tanpa memerlukan tetapi tidak cukup
perlengkapan apa-apa. besar ukurannya jika
2. Harganya relative murah digunakan untuk
daripada jenis-jenis media tujuan pengajaran
pengajaran lainnya. Teknik kelompok besar,
memperolehnya cukup kecuali jika
mudah, yaitu dengan diproyeksikan
memanfaatkan kalender melalui proyekktor.
bekas, majalah, surat kabar, 2. Foto adalah
dan bahan grafis lainnya. berdimensi dua
3. Gambar fotografi dapat sehingga sukar
dipergunakan dalam banyak untuk melukiskan
hal, untuk berbagai jenjang bentuk sebenarnya
pengajaran dan berbagai yang berdimensi
disiplin ilmu. tiga.
4. Foto dapat menerjamahkan 3. Foto tidak dapat
konsep atau gagasan yang memperlihatkan
abstrak menjadi lebih gerak seperti halnya
realistic. Menurut Edgar gambar hidup
Dale, foto dapat mengubah 4. Gambar atau foto
tahap-tahap pengajaran, dari hanya menekankan
lambing kata beralih pada persepsi indera mata
tahapan yang lebih konkret, 5. Gambar atau foto
yaitu lambang visual. benda yang terlalu
5. Sifatnya konkret, lebih kompleks kurang
realistis menunjukan pokok efektif untuk
masalah dibandingkan kegiatan
dengan media verbal pembelajaran.

10
semata. 6. Ukurannya sangat
6. Gambar dapat mengatasi terbatas untuk
ruang dan waktu. kelompok besar
7. Gambar / foto dapat
mengatasi keterbatasan
pengamatan kita .
8. Foto dapat memperjelas
suatu masalah.

4. Media Visual Gambar

a. Pengertian Visual Gambar

Gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia
merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati
dimana-mana. Oleh karena itu ada pepatah Cina yang mengatakan
bahwa sebuah gambar berbiteknik lebih banyak daripada seribu kata.
Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’i dalam bukunya Sukiman mengatakan
bahwa gambar atau foto merupakan salah satu media pembelajaran
yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini
disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan
tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.

Gambar yang baik bukan hanya dapat menyampaikan saja tetapi


dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir serta dapat
mengembangkan kemampuan imajenasi siswa. Misalkan diberikan
kepada siswa sebuah gambar, kemudian mereka disuruh untuk
menceritakan kejadian yang nampak pada gambar sesuai dengan
persepinya.

11
b. Karakteristik Media Visual

Gambar Penggunaan media pembelajaran hendaknya dapat


mencapai hasil paling baik dalam situasi pembelajaran yang
diharapkan, untuk itu perlu memahami karakteristik setiap media.
Karakteristik media gambar ialah:
1) Gambar adalah media dua dimensi, dan dari sudut pandang
pembelajaran hal itu menjadi sangat penting, terutama bagi
peserta didik usia muda atau untuk materi pembelajaran yang
rumit.
2) Gambar adalah medium yang “diam”, oleh karena itu dalam hal
ini sering dipergunakan istilah gambar tetap atau gambar diam
untuk menyatakan bahwa gambar itu tidak bergerak.
3) Gambar menekankan gagasan pokok dan impresi bahwa untuk
menilai dan memilih gambar yang baik harus menampilkan satu
gagasan utama.
4) Gambar memberi kesempatan untuk diamati rincinya seteknik
individual.
5) Gambar dapat menyajikan berbagai materi pelajaran, segala
macam objek dapat dilihat dari yang konkrit sampai kepada
gagasan yang abstrak.

c. Kekurangan dan Kelebihan Media Visual Gambar atau Foto

Kelebihan media visual gambar atau foto antara lain:


1) Sifatnya konkrit, gambar atau foto lebih realitas menunjukkan
pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua
benda, objek atau peristiwa dapat di bawa ke kelas, dan tidak
selalu bisa: anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. untuk itu
gambar atau foto dapat mengatasinya. Peristiwa-peristiwa yang
terjadi dimasa lampau, kemaren atau bahkan semenit yang lalu

12
kadang-kadang tak dapat kita lihat seperti apa adanya gambar
atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
3) Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita
lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam
bentuk gambar atau foto.
4) Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan
untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan
membetulkan kesalahfahaman.
5) Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa
memerlukan peralatan khusus.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar atau foto mempunyai


beberapa kelemahan-kelamahan, yaitu:
1) Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Gambar atau foto gambar yang terlalu kompleks kurang efektif
untuk kegiatan pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

d. Teknik Pemanfaatan Media Visual Gambar

Gambar merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat


dikenal setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini di sebabkan
kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu
diproyeksikan untuk mengamatinya. Gambar termasuk pada gambar
tetap atau still picture yang terdiri dari dua kelompok. Pertama flat
opaque atau gambar datar tidak tembus pandang, seperti gambar, foto,
dan lukisan tercetak. Kedua adalah transparent picture atau gambar
tembus pandang, seperti film, film slides, film strips, dan
transparencis.

13
Gambar pada dasarnya membantu peserta didik dan
membangkitkan minatnya pada pelajaran. Gambar dipilih dan
dipergunakan sesuai dengan tujuan khusus materi pelajaran, artinya
tidak bisa gambar itu hanya dipertunjukkan seteknik tersendiri,
melainkan harus dipadukan dengan materi pelajaran tertentu. Namun
demikian, terlalu banyak mempergunakan gambar pada saat yang
sama akan merugikan proses belajar mengajar. Oleh karena itu
pilihlah gambar yang dapat mengembangkan pemahaman bagi peserta
didik.

Teknik pemanfaatan media gambar adalah :


Pertama, persiapan guru: pada langkah ini guru menetapkan
tujuan yang akan dicapai melalui media pembelajaran sehubungan
dengan pelajaran (materi) yang akan dijelaskan berikut dengan
strategi-strategi penyampaiannya. Kedua, persiapan kelas: pada
langkah ini bukan hanya menyiapkan perlengkapan, tetapi juga
mempersiapkan siswa dari sisi tugas, misalnya agar dapat mengikuti,
mencatat, menganalisis, mengeritik, dan lain-lain. Ketiga, penyajian:
penyajian media pembelajaran sesuai dengan karakteristiknya.
Keempat, langkah lanjutan dan aplikasi: sesudah penyajian perlu ada
kegiatan belajar sebagai tindak lanjutnya, missalnya diskusi, laporan
dan tugas lain.

Prinsip-prinsip pemanfaatan gambar pada setiap kegiatan


pembelajaran, antara lain:
1) Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang
spesifik, yaitu dengan teknik memilih gambar tertentu yang akan
mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran.
2) Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektifan
pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar
memerlukan keterpaduan.
3) Pergunakan gambar seefektif mungkin.

14
4) Kurangi penambahan kata-kata pada gambar.
5) Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para
siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan
berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan bentuk-bentuk
kegiatan lainnya.
6) Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan
gambar baik seteknik umum maupun seteknik khusus.

C. MATERI PEMBELAJARAN IPS JENIS-JENIS PEKERJAAN

1. Pengertian Jenis-Jenis Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan orang untuk


memenuhi kebutuhannya. Setiap hari manusia mempunyai kebutuhan
yang harus dipenuhi. untuk memperoleh semua kebutuhan tersebut
diperlukan uang. Untuk memperoleh uang, orang harus bekerja. Orang
yang tidak memiliki pekerjaan atau yang sedang mencari pekerjaan
disebut pengangguran.

Jenis pekerjaan adalah macam-macam pekerjaan yang dilakukan


oleh seseorang atau ditugaskan kepada seseorang di tempat kerja. Ada
bermacam- macam jenis pekerjaan yang di tekuni seseorang.

2. Macam-Macam Jenis Pekerjaan

Semua pekerjaan harus dilakukan dengan sunguh-sungguh.


Pekerjaan yang dilakukan dengan baik akan mendapatkan hasil yang
maksimal. Jenis pekerjaan bermacam-macam, ada yang menghasilkan
barang dan ada pula yang menghasilkan jasa.

15
a. Pekerjaan yang menghasilkan barang

Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang


menghasilkan sesuatu barang yang bisa di pergunakan oleh
seseorang. Contoh dari pekerjaan yang menghasilkan barang seperti
penjual kue, petani, peternak, pengrajin dan masih banyak lagi.

b. Pekerjaan yang menghasilkan jasa

Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah suatu pekerjaan yang


di mana dari hasil pekerjaanya bisa di nikmati dan di rasakan oleh
orang lain. Pada pekerjaan yang menghasilkan jasa ini tidak
menghasilkan barang. Contoh dari pekerjaan yang menghasilkan jasa
ini seperti guru, dokter, tukang potong rambut, polisi, pilot dan
masih banyak lagi.

16
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. IDENTITAS SUBJEK PENELITIAN

1. Lokasi
Kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan di SDN
112294 Kanopan Ulu, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu
Utara.

2. Waktu
Waktu yang digunakan dalam melakukan perbaikan pembelajaran
adalah 2 Siklus yaitu:
a. Siklus I : Hari Selasa tanggal 02 November 2021.
b. Siklus II : Hari Rabu tanggal 10 November 2021.

3. Mata Pelajaran/Materi
Mata pelajaran adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Materi adalah Jenis-jenis Pekerjaan.

4. Kelas
Pelaksanaan dilakukan di kelas IV SDN 112294 Kanopan Ulu,
Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara.

5. Karakteristik Siswa
Subyek dari Perbaikan Pembelajaran IPS Pada Materi Jenis-Jenis
Pekerjaan Dengan Media Visual Diam adalah Siswa di Kelas IV SDN
112294 Kanopan Ulu, Kecamatan Kualuh Hulu, Kaabupaten
Labuhanbatu Utara. Dimana dalam satu kelas berjumlah 14 siswa, terdiri
dari 10 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan.

17
Karakteristik siswa yaitu :
a. Siswa gemar membentuk kelompok sebaya. Biasanya untuk dapat
bermain bersama-sama. Dalam permainan biasanya anak tidak lagi
terikat pada aturan permainan tradisional, melainkan mereka
membuat peraturan sendiri.
b. Realistik serta memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar.
c. Pada usia 11 tahun anak memerlukan bantuan guru dan orang
dewasa untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya.
d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi
sekolah.
e. Menjelang akhir masa ini, siswa memiliki minat terhadap hal-hal
atau mata pelajaran khusus.

B. DESKRIPSI PER SIKLUS

Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini melalui dua siklus,


dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan
(planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi
(reflecting). (Arikunto, 2006: ).

C.
D.
E.
F.
G.

H.
I.
J.
Gambar 1. Desain Perbaikan Pembelajaran
( Diadopsi dari Model Hopkins )

18
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah :
1) Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran siklus I;
2) Menentukan pelaku observasi, alat bantu observasi, pedoman
observasi dan pelaksanaan observasi.

b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran yang penulis kembangkan adalah
sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Guru menempelkan/menunjukkan gambar Jenis-jenis Pekerjaan
di papan tulis.
3) Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi media gambar yang
ditunjukkan guru.
4) Guru meminta siswa agar menanyakan pada teman sebangkunya
tentang cita-cita/jenis-jenis pekerjaan yang ingin dicapai.
5) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama-sama tentang
jenis-jenis pekerjaan.

c. Pengamatan
Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru (Format terlampir).

d. Refleksi
1) Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan.
Selanjutnya membuat suatu refleksi, membuat simpulan
sementara terhadap pelaksanaan siklus I;
2) Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator
pengamatan, membuat suatu perbaikan tindakan atau rancangan
revisi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman
sejawat.

19
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan
untuk siklus II dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi
siklus I;
2) Membuat rencana perbaikan siklus II.

b. Pelaksanaan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Guru menempelkan media gambar jenis-jenis pekerjaan di
papan tulis.
3) Guru menjelaskan pembelajaran pada materi jenis-jenis
pekerjaan dengan media gambar tentang pekerjaan yang
menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa
pada gambar yang ditempekan di papan tulis.
4) Guru meminta siswa untuk menunjukan jenis pekerjaan mana
yang menghasilkan barang dan jenis pekerjaan mana yang
menghasilkan jasa pada gambar yang ditempekan di papan tulis.
5) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama – sama tentang
materi Jenis-jenis pekerjaan.

c. Pengamatan
Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru.

d. Refleksi
1) Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan.
Selanjutnya membuat suatu refleksi dan membuat kesimpulan.
2) Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator
pengamatan, membuat suatu perbaikan tindakan atau rancangan
revisi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman
sejawat.

20

Anda mungkin juga menyukai