Anda di halaman 1dari 12

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pahlawanku Menggunakan

Media Pembelajaran Gambar Pada Siswa MI Malik Ibrahim

Arin Iradatul Awaliyah


201101040031

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
November, 2022
A. Judul Penelitian:
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pahlawanku Menggunakan Media
Pembelajaran Gambar Pada Siswa MI Malik Ibrahim”
B. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran yang ada di Madrasah
Ibtidaiyah (MI). Kedudukan mata pelajaran IPS memiliki peran sangat penting dalam usaha
tercapainya sebuah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan ini telah ditetapkan dan telah
diperkenalkan pada sebuah system pendidikan nasional yang telah ada. Dimana penetapan ini
telah berdiri sejak kurikulum pada tahun 1975. Ilmu Pengetahuan Sosial dalam dokumen itu
termasuk dalam salah satu mata pelajaran yang telah diajarkan pada tingkat Sekolah dasar
dan Sekolah Menengah. Pelajaran geografi, sejarah, ekonomi merupakan sebuah mata
pelajaran yang tercakup dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sebagai seorang guru, keaktifan siswa dalam sebuah kegiatan pembelajaran akan
menjadi salah satu tantangan terbesar, karena ketercapaian tujuan pembelajaran juga
tergantung pada keaktifan siswanya. Selain itu, penggunaan serta pemilihan strategi dan
media pembelajaran juga sangat penting untuk diperhatikan agar nantinya tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal dan dapat menghasilkan hasil belajar yang
berkualitas, utamanya dalam memilih media pembelajaran. Namun pada kenyataannya
kesalahan dalam memilih media pembelajaran masih sering terjadi pada beberapa lembaga,
sehingga ketercapaian hasil belajar menjadi tidak maksimal.
Permasalahan dalam pembelajaran juga terjadi pada siswa siswi di Madrasah
Ibtidaiyah Malik Ibrahim, Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember. Hal ini dibuktikan
melalui hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 17 November 2022. Pada saat proses
wawancara dengan guru kelas 4 sebagai narasumber mengatakan bahwa, proses pembelajaran
dapat dikatakan kurang aktif, dimana siswa saat guru menyampaikan materi cenderung tidak
memperhatikan dan terlihat tidak memiliki ketertarikan pada materi tersebut. Akibatnya
pembelajaran menjadi tidak efektif, contohnya saat guru memaparkan materi siswa lebih
cenderung minat pada hal lain. Seperti berbicara dengan lawan sebangku, melihat kearah luar
kelas, dan tidak perduli penjelasan guru. Dan pada akhirnya ketika guru memberikan
pertanyaan pada siswa, rata rata siswa tidak dapat menjawab dan merasa kebingungan.
Ketika peneliti melakukan wawancara pada narasumber, beliau mengatakan jika siswa
dan siswi ini merasa bahwasanya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dirasa
membuat rasa bosan, tidak menyenangkan, dan pembelajaran hanya monoton mendengarkan
guru menjelaskan saja. Setelah kita tau tentang permasalah dalam pembelajaran maka kita
sebagai calon pendidik harus bisa mengatasi permasalahan yang ada agar nantinya kegiatan
pembelajaran bisa efektif dan diharapkan hasil belajar akan meningkat pada siswa.
Sebuah keberhasilan pembelajaran ditentukan dengan semangat siswa belajar
terhadap pelajaran itu. Sedangkan untuk membangkitkan semangat belajar siswa perlu
adanya sebuat motivasi dalam mengembangkan daya piker yang kritis, kreatif, dan inovatif.
Utamanya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial seorang pendidik harus memiliki
kemampuan untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang bisa menarik minat
siswa. Sehingga nantinya hasil pembelajaran bisa lebih baik. Maka dari itu, kita melakukan
pendekatan partisipasi, yaitu pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa aktif,
menyenangkan, dan merangsang perkembangan intelektual, misalnya dengan menggunakan
media gambar dan penugasan. Dengan media atau alat peraga dalam pelaksanaan penugasan
akan membantu memperjelas materi pelajaran yang akan disampaikan, sehingga para guru
sebagai mediator dan fasilitator dapat melaksanakan dengan baik. Dengan demikian media
pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan
merupakan bagian dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
Madrasah Ibtidaiyah adalah suatu lembaga pendidikan dasar yang mengemban
tanggung jawab utama dalam mengajarkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Anak akan memahami menghadapi masyarakat, sebab pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) memberikan persiapan pendidikan kemasyarakatan, kebudayaan, politik, dan ekonomi.
Oleh karena itu guru perlu memotivasi siswa. Karena upaya meningkatkan hasil belajar pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). “Faktor guru dan cara mengajarnya
merupakan faktor yang sangat penting. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi
rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan
pengetahuan itu kepada peserta didiknya, turut mentukan hasil belajar yang dapat dicapai
oleh siswa. guru memerlukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mengajar
merupakan suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit menentukan bagaimanakah
sebenarnya mengajar yang baik.
C. Rumusan Masalah
Dari penguraian latar belakang diatas, dengan demikian peneliti dapat merumuskan
masalah dari penelitian adalah :
“Seperti apa upaya meningkatkan hasil belajar IPS materi pahlawanku menggunakan
media pembelajaran gambar pada siswa MI Malik Ibrahim, Kecamatan Sruni Kabupatn
Jember?”
D. Tujuan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini ada tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuannya adalah
untuk bisa meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) materi pahlawan dengan menggunakan media gambar kelas IV di
Madrasah Ibtidiyah Malik Ibrahim.
E. Kajian Terdahulu yang Relevan
1. “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Media Gambar Di Madrasah Ibidaiyah (MI)
Manbaul Ulum 02, Ciampea-Bogor”, Skripsi. Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada Mata
pelajaran IPS. Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research yang merupakan
bentuk kajian yang bersifat relative oleh pelaku tindakan dilakukan untuk
meningkatkan kematangan rasional dari tindakan-tindakan dalam melakukan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakuan, serta
memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran tersebut.
2. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan
Menggunakan Media Gambar Pada Kelas V SD Negeri 078356 Hilitobara Kabupaten
Nias Selatan T.A. 2015/2016”, 2017, Vol 02. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 078356
Hilitobara, Kabupaten Nias Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 34
orang siswa, diantaranya 22 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Sedangkan objek
penelitian adalah media gambar yang digunakan dalam pembelajaran IPS dengan
materi tokoh-tokoh pahlawan nasional di kelas V SD Negeri 078356 Hilitobara,
Kabuapten Nias Selatan. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa pada materi IPS siswa kelas V SD Negeri 078356 Hilitobara, Kabupaten Nias
Selatan Tahun Ajaran 2015/2016. Media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 078356 Hilitobara, Kabupaten Nias
Selatan Tahun Ajaran 2015/2016. Media gambar dapat meningkatkan aktivitas guru
pada proses pembelajaran mata pelajaran IPS. Kegiatan guru saat pembelajaran
berlangsung.
F. Konsep atau Teori yang Relevan
1. Pembelajaran IPS
a. Pengertian IPS
Rumusan tentang IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau social
studies. Di sekolah-sekolah Amerika pelajaran IPS dikenal dengan Social studies.
Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan Social studies.
Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang
masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari
berbagai persepektif sosial, seperti kajian melalui pelajaran sejarah, geografi,
ekonomi, sosiologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi social yang
disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mmperoleh gambaran
yang lebih luas tentang IPS, maka penting untuk dikemukakan beberapa pengertian
social studies dan IPS menurut para ahli.
1) Edgar B Wesley menyatakan bahwa social studies are the sciences
simplified for paedagogical purpose in school. The social studies consist of
geography history, economic, sociology, civic and various combination of
these subjects.
2) John Jarolimek mengemukakan bahwa the social studies as a part of
elementary school curriculum draw subject-matter content from the social
science, history, sociology, political science, social psychology,
philosophy, anthropology, and economic. The social studies has been
defined as “those portion of social science. Selected for instructional
purposes”.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran IPS
bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan nasional
pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan internasional setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan instruksional ini secara praktis dijabarkan
dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran pada setiap bidang studi dalam
kurikulum, termasuk bidang studi IPS. Akhirnya tujuan kurikuler secara praktis
operasional dijabarkan dalam tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran.
Sub bahasan dibatasi pada uraian tujuan kurikuler bidang studi IPS. Tujuan
kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut:
a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam
kehidupan masyarakat.
b. Membekali peserta didik dengan kemampuan menidentifikasi, menganalisa
dan menyusun alternatif pemecahan masalah social yang terjadi dalam
kehidupan di masyarakat.
c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesame warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta
berbagaI keahlian.
d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, setiap mental positif, dan
keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian
kehidupannya yang tidak terpisahkan
e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,
perrkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.
Kelima tujuan diatas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di
berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang
sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Salah satu tugas pokok seorang guru adalah mengevaluasi tingkat
keberhasilan, rencana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta
mengetahuui sejauh mana peserta didik dapat memahami secara tepat (valid)
dandapat dipercaya (reliabel), untuk itu diperlukan informasi yang didukung
oleh data-data yang obyektif dan memadai tentang indikator-indikator
perubahan perilaku dan pribadi peserta didik. Setiap kegiatan yang dilakukan
secara sadar oleh seseorang tentunya mempunyai tujuan. Tujuan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar adalah merupakan komponen pertama yang
harus ditetapkan. Pada dasarnya Tujuan dalam sebuah proses pembelajaran
merupakan perumusan yang jelas yang memuat pernyataan tentang
kemampuan dan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti suatu program
pengajaran tertentu untuk satu topik tertentu. Perubahan tingkah laku itulah
yang diharapkan dikuasai siswa yang sering disebut dengan hasil belajar.
Dengan demikian seseorang yang sudah belajar keadaannya tidak
harus sama dengan ketika ia belum belajar. Hal ini sangat sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Paul Eggen, yakni: “Hasil Belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar”.
Selain pendapat di atas, masih ada pendapat lain lagi tentang definisi
belajar, seperti yang dikemukakan oleh Paul Eggen bahwa; “Belajar sebagai
suatu proses memperoleh perubahan tingkah laku untuk mendapatkan pola-
pola respon yang baru dan diperlukan dalam interaksi dengan lingkungan
secara efisien”. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka belajar adalah
sebuah proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang. Perubahan
tingkah laku terjadi setelah menerima informasi, mengalami atau melalui
pelatihan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada dasarnya
merupakan tingkat penguasaan yang telah dicapai seseorang dalam mengikuti
program belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Hasil belajar
yang dicapai siswa dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku pada
anak. Disamping itu salah satu indikator hasil belajar secara Kognitif adalah
dengan melihat perolehan nilai belajar yang dicapai siswa.
Untuk mengukur keberhasilan belajar tersebut seorang guru harus
melakukan proses penilaian (evaluasi). Hal terpenting yang perlu diperhatikan
dalam proses penilaian ini adalah, bahwa nilai seorang peserta didik tidak
hanya mengandalkan nilai kognitif atau kemampuan intelektual saja,
melainkan juga harus melibatkan penilaian dalam kemampaun Afektif atau
sikap dan kemampaun Psikomototiknya, dengan kata lain bahwa jika sebuah
penilaian telah melibatkan seluruh unsur
3. Pengertian Media Gambar
Kata “media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti
‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan”.
Pendapat lain dikemukan oleh Gerlach dan Ely menyatakan bahwa: Media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis,
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Berbatasan lain telah dikemukakan pula oleh para ahli yang sebagian diantaranya
menurut AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi
batasan tentang “media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.”
Disamping sebagai system penyampai atau pengantar, media yang sering
diganti dengan kata mediator menurut Fleming adalah penyebab atau alat yang turut
campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua
pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator
dapat pula mencerminkan pengertiian bahwa setiap system pembelajaran yang
melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih,
dapat disebut media. Sedangkan pengertian media menurut Santoso S. Hamidjojo
dalam Amir Achsin, “media adalah segala bentuk perantara yang dipakai orang untuk
menyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima”. Gagne
menyatakan bahwa media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
menstimulasi untuk belajar. Sementara Brings berpendapat bahwa media
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode
kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh karenanya,
penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu
fenomena yang lebih komprehensif.
H. Rencana Penelitian
Untuk penelitian ini saya melakukan 3 tahap. Adapun 3 tahap ini yaitu :
1. Tahap pertama yang saya lakukan adalah tahap persiapan, dimana pada tahap ini
adalah tahap awal yang dilakukan sebelum terjun ke lokasi penelitian. Pada tahap
ini ada beberapa hal yang harus dilakukan. Yaitu seperti : menentukan lokasi,
meminta surat izin, terjun ke lokasi penelitian, menentukan subjek penelitian.
2. Selanjutnya tahap yang kedua adalah tahap terjun lapangan, pada tahap inilah
peneliti mulai melakukan observasi awal guna mendapatkan lebih banyak lagi
pemahaman mengenai permasalah yang ada sehingga nantinya peneliti bisa mencari
solusi dan memecahkan masalah.
3. Dan untuk yang terakir adalah tahap pengelolahan dan analisis data, pada tahap ini
yang dilakukan peneliti ada menyempurnakan data yang telah diperoleh dan
mengloah data tersebut menjadi jelas dan tidak bermakna ganda.
I. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Merupakan table perencanaan sampai selesai yang dibatasi waktu sesuai dengan
kemampuan peneliti
WAKTU PELAKSANAAN
NO KEGIATAN 15 16 17
November November November
1 Tahap persiapan
2 Terjun Lokasi
3 Pengelolahan data

J. Pedoman Wawancara
1. Apa yang menjadi permasalahan anda saat mengajar dikelas?
2. Bagaimana cara anda dalam menyikapi permasalah tersebut?
3. Apa yang anda ketahui tentang media pembelajaran?
4. Dalam pembelajaran IPS, media apa yang anda gunakan untuk mengajar yang
dianggap efektif untuk digunakan
5. Bagaimana cara anda untuk mengetahui bahwa hasil belajar siswa sudah maksimal
atau belum?
6. Bagaimana proses pembelajaran yang anda lakukan menggunakan media pembelajaran
gambar
7. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media pembelajaran ini
8. Menurut anda apa kelebihan dari media ini
9. Apakah dalam menggunakan media ini ada kelemahan ataupun kendala
K. Hasil dan Temuan Penelitian
Narasumber mengatakan bahwa salah satu permasalah yang terjadi dikelas
adalah kurang efektifnya pembelajaran, dengan salah satu penyebabnya adalah
salahnya pemilihan media pembelajaran yang tidak bisa menarik minat belajar siswa
Dengan adanya permasalah tersebut guru melakukan evaluasi untuk
menentukan dan membuat media pembelajaran baru yang nantinya dapat menjadikan
kegiatan pembelajaran lebih menarik.
Narasumber juga menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah salah satu
bagian penting untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu narasumber juga
menjelaskan media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan
materi agar materi mudah dipahami
Salah satu media yang narasumber gunakan dalam pembelajaran IPS adalah
media gambra. Narasumber menjelaskan bahwa media gambar dirasa dapat membuat
pembelajaran lebih menarik, karena media gambar dapat menciptakan rasa keingin
tauan peserta didik. Adapun untuk melihat hasil belajar siswa narasumber melakukan
kegiatan evaluasi pembelajaran.
Contoh kegiatan pembelajaran yang dilakukan mengguna media pembelajaran
gambar adalah materi IPS tentang Pahlawanku pada kelas 4, disini guru menggunakan
media gambar yang berisikan wajah para pahlawan. Dengan demikian peserta didik
akan mempunya rasa ingin tau tentang setiap gambar gambar yang isinya foto para
pahlawan. Dengan begitu mereka juga akan lebih mudah menghafal wajah setiap para
pahlawan. Adapun runtutan pembelajaran menggunakan media gambar adalah yang
pertama guru memberikan siswa satu foto pahlawan yang dibawahnya juga dilengkapi
dengan identitas para pahlawan, selanjutnya guru menambahi penjelasan tentang
sejarah pengorbanan para pahlawan, dan nanti jika peserta didik sudah dianggap
paham maka setiap siswa diminta mencoba mendeskripsikan dengan menggunakan
Bahasanya sendiri.
Narasumber juga menjelaskan bahwa saat akan menggunakan media gambar
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yaitu warna gambar harus menarik,
ukurannya juga harus disesuaikan, dan yang terakhir yaitu keaslian gambar dan
sumber harus asli.
Dalam media ini juga dikatakan oleh narasumber bahwa banyak kelebihan
yang didapatkan. Adapun kelebihan tersebut seperti media ini mudah didapatkan,
media ini mudah digunakan, selain itu media ini juga bisa membantu pengawasan
guru dan yang terakhir dapat mengatasi keterbatasan ruang. Narasumber juga
menjelaskan menurut beliau dalam menggunakan media gambar sampai saat ini
belum menemukan kesulitan ataupun kelemahan dari media ini.
L. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang saya lakukan dengan narasumber, yang dilakukan
pada tanggal 16 November, menyatakan bahwa menurut pengalaman saat melaksanakan
pembelajaran menggunakan media pembelajaran gambar dalam pembelajaran IPS
hasilnya adalah efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Narasumber menjelaskan
dengan menggunakan media gambar siswa jadi lebih tertarik untuk memperhatikan
penjelasan guru. Rasa ingin tau mereka mengenai materi jadi lebih meningkat. Selain itu
juga dijelaskan oleh narasumber bahwa ketika menggunakan medi gambar siswa peserta
didik juga lebih mempunyai gambaran mengenai apa yang guru jelaskan.
Pembuktian bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat menggunakan media
pembelajaran gambar dibuktikan dengan menggunakan lembar kerja evaluasi peserta
didik. Selain itu kefektifan media pembelajaran ini juga dilihat dari antusias siswa dalam
menanggapi dan mengfeedback pertanyaan pertanyaan guru dalam pembelajaran.
M. Biodata Peneliti
Nama Lengkap : Arin Iradatul Awaliyah
NIM : 201101040031
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Instansi : UIN KHAS JEMBER
Alamat Rumah : Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember
Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 30-01-2002
Jenis Kelamin : Perempuan
No HP : 083134554721
Alamat Email : arinawaliyah03@gmail.com

Riwayat Pendidikan : Sedang kuliah, semester 5


Riwayat Organisasi : OSIS MTsN 1 Jember

N. Daftar Pustaka
Albar. 2016. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada
Siswa Kelas IV SDN 2 Tonggolobibi Kabupaten Donggala. Jurnal Kreatif Tadulako,
vol. 4, no. 2
Alidawati. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Gambar
Berupa Rumah Adat Tentang Keragaman Budaya Di Indonesia Pada Pelajaran IPS Di
Kelas V SD Negeri 03 Kota Mukomuko. Indonesia Journal of Social Science Education,
Vol 1, No 1.
Anwar. 2020. Efektivitas Penggunaan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
IPS Di Sekolah dasar. Jurnal Bina Gogik, Vol 6, No. 2.
Dahniar. 2016. Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil BElajar IPS Siswa.
Jurnal Pendidikan dan Kependidikan, Vol 01, No. 1.
Sarmawati. 2021. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Media Gambar Bagi Siswa
Kelas IV SDN 002 Belakang Padang. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No, 1.
Sarumaha. 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Kelas V SD Negeri 078356 Hilitobara
Kabupaten Nias Selatan T.A 2015/2016. Jurnal Warta Edisi 51.
Sukarta, 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Media Gambar Di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Manbaul Ulum 02, Ciampea – Bogor. Jakarta. Skripsi. Universitas
Islam Negeri Sysrif hidayatullah

Anda mungkin juga menyukai