PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam hal ini pendidikan IPS berperan untuk mendidik
dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri
sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal
Disamping itu juga terdapat tujuan utama dari ilmu pengetahuan sosial.
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala penyimpangan yang
terjadi di masyarakat, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-
hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
jenjang Sekolah Dasar (SD). IPS dianggap perlu diberikan kepada anak SD karena
IPS merupakan Ilmu yang didalamnya mempelajari tentang cara untuk melakukan
belum memuaskannya hasil pembelajaran IPS yang diperoleh siswa. Hal ini
disebabkan karena beberapa faktor diantaranya faktor yang berasal dari cara
mengajar guru dan minat siswa. Berdasarkan hasil refleksi pada proses
terdapat beberapa kendala yang dialami oleh guru dalam mengajar diantaranya
digunakan terasa asing bagi siswa yang akan berakibat salah tafsir atau kerancuan
antara lain malas dan merasa bosan, mengantuk,sehingga beralasan ijin ke kamar
diperlakukan sebagai penonton atau pendengar saja sehingga keaktifan siswa tidak
siswa, hal ini dibuktikan dengan hanya sedikit yang berinisiatif untuk mengajukan
pertanyaan apabila tidak paham dengan materi yang diajarkan oleh guru. Jumlah
siswa yang aktif sangat terbatas. Pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa
yang kurang aktif cenderung memilih berbicara atau bercanda dengan teman
sebangkunya. Selain itu antusiasme yang masih rendah untuk belajar mata
pelajaran IPS yang disebabkan karena mata pelajaran IPS tidak diujikan pada
Ujian Nasional. Pada kenyataanya siswa kelas VIA SDN SN Sungai Miai 7
Banjarmasin dalam menguasai materi IPS hanya secara teoritis. Hal ini terbukti
dari hasil tes ulangan harian dan tes formatif yang telah dilaksanakan
menunjukkan bahwa rerata nilai dari 30 siswa yaitu 8 siswa mencapai KKM dan
22 siswa yang masih belum mencapai KKM dan jika diprosentasekan menjadi
26,67% siswa yang tuntas dan 73,33% siswa yang tidak tuntas sedangkan
ketuntasan belajar akan tercapai jika 80% dari rata –rata siswa mencapai KKM 70.
kreatifitas yang tinggi dalam merubah kondisi pembelajaran yang lebih baik dari
sebelum-sebelumnya baik melalui cara mengajar, penggunaan media, penggunaan
Salah satu media yang yang dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran
memahamai materi karena melalui kejadian nyata yang benar-benar terjadi. Selain
itu siswa juga dapat memperoleh sesuatu yang baru yaitu pengetahuan baru
melalui kejadian masa lampau yang ada dalam film dokumeter yang sebelumnya
tidak diketaui oleh siswa. Dan dari hal tersebut apabila pembelajaran berjalan
Hal ini sejalan dengan karakteristik anak SD yang berusia antara 6-12 tahun.
Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam
menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Mereka
hanya peduli dengan keadaan sekarang (kongkrit) dan bukan masa depan yang
belum mereka pahami (abstrak). Oleh karena itu perlu media yang relevan untuk
memudahkan siswa berpikir secara konkrit tentang konsep-konsep abstrak dalam
IPS diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar sesuai tujuan
alam bentuk audio visual. Siswa akan lebih mudah memahami materi yang
disampaikan tanpa harus berimajinasi yang belum sesuai dengan yang sebenarnya
terjadi. Film ini menceritakan tentang contoh peristiwa benjana alam baik yang
mata pelajaran IPS karena ketika melihat tayangan film dokumenter tersebut
Dokumenter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIA SDN SN
aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VIA SDN SN Sungai Miai 7
Banjarmasin?
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VIA SDN SN
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VIA SDN SN
C. Landasan Teori
1. Pembelajaran IPS SD
warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif. Untuk menjadi warga
negara Indonesia dan warga dunia yang efektif merupakan tantangan berat,
“membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
serta bagi masyarakat dan negara”. Sedangkan secara rinci menurut Oemar
tingkah laku para siswa, yaitu: (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap
Selain itu, mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik memiliki
kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia
yang akan sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah
sekarang (kongkrit), dan bukan masa depan yang belum mereka pahami
konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada
siswa SD.
dunia. Anak bukanlah sehelai kertas putih yang menunggu untuk ditulisi,
atau replika orang dewasa dalam format kecil yang dapat dimanipulasi
sebagai tenaga buruh yang murah, melainkan, anak adalah entitas yang unik,
yang memiliki berbagai potensi yang masih latent dan memerlukan proses
berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang semakin meluas,
dalam dunianya. Maka dari itu, pendidikan IPS adalah salah satu upaya
D. Manfaat Penelitian
siswanya.
pembelajaran PAIKEM.
3. Peneliti lain, sebagai masukan dan referensi untuk penelitian sejenis dalam
datang.
BAB II
METODE PENELITIAN
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
F. Analisis Data
aktivitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran IPS menggunakan media film
lebih khusus lagi dapat bermanfaat bagi :1. Bagi Penulis: (a)dapat mengetahui
mambuat nuansa dunia fantasi benar-benar nyata serta tidak hanya dinikmati
secara 2 dimensi saja, kini film pun dapat dinikmati dalam keadaan 3 dimensi.
menjadi seperti film di masa kini yang kaya dengan efek, dan sangat mudah
didapatkan sebagai media hiburan. Saat ini digital movie yang lebih praktis
(https://id.wikipedia.org)
Pengertian film menurut Trianton (2013, hlm x) film adalah hasil proses
kreatif yang memadukan berbagai unsur seperti gagasan, sistem nilai, pandangan
Sedangkan menurut Taruno (2007, hlm 1) Film merupakan suatu karya seni yang
banyak unsur di dalamnya. Selain itu film adalah artefak budaya yang diciptakan
oleh budaya tertentu. Mereka mencerminkan budaya tersebut dan pada gilirannya,
hiburan populer, dan media yang kuat untuk mendidik atau mengindoktrinasi
Karena film merupakan media yang kuat untuk mendidik, maka film dapat
film adalah bagian dari produk budaya yang di dalamnya juga termuat nilai-nilai
budaya, sehingga film juga menjadi efektif untuk menanamkan nilai budaya atau
nilai pendidikan. Salah satunya yaitu dalam pendidikan sejarah, karena beberapa
alasan menurut Trianton (2013, hlm 59) pertama, film mampu mengatasi
keterbatasan jarak dan waktu, kedua, film mampu menggambarkan peristiwa-
peristiwa masa lalu secara realitas. Ketiga, film dapat membawa penonton dari
suatu tempat ke tempat yang lain atau dari masa ke masa yang lain.
Keempat,pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat, kelima, film dapat
memperjelas hal-hal yang abstrak dengan gambaran yang lebih realistik. Keenam,
Salah satu jenis film yang cocok untuk dijadikan media pembelajaran
sejarah yaitu film dokumenter. Menurut Steve Blandford, Barry Keith Grant dan
Jim Hillier (The Film Studies Dictionary, hlm 73) film dokumenter merupakan
pembuatan film yang subyeknya adalah masyarakat, peristiwa atau suatu situasi
(https://idseducation.com)
lebih jauh tentang pengaruh film dokumenter terhadap pelajaran sejarah dengan