Anda di halaman 1dari 7

Nama : Lailil Maghfiroh

NIM : 2086206112

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA


LUTIK (LUDO TEMATIK) PADA MATA PELAJARAN TEMATIK SISWA
KELAS V DI SDN WINONG 1 KECAMATAN GEMPOL TAHUN AJARAN
2023/2024

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah aspek terpenting dari hidup seseorang karena dengan
pendidikan seorang akan menambah pengetahuan dan pengalamannya lebih banyak lagi
baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotrik. Pendidikan pada dasarnya menjadi
suatu usaha manusia yang dilakukan sebagai bentuk upaya peningkatan taraf hidup agar
tercapainya kesuskesan dan keberhasilan di masa depan dan generasi selanjutnya, juga
sebagai bentuk pengembangan segala potensi dan bakat dari dalam diri seseorang.
Menurut UU Sisdiknas No 2.1989 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dalam upaya pembentukan generasi muda yang berbakat, berwawasan luas,
mandiri dan berbudi luhur ditengah tantangan zaman, pemerintah Indonesia beberapa
kali merevisi kurikulum pendidikan yang ada di Indonesia sebagai harapan peningkatan
kualitas mutu pendidikan dalam memajukan sumber daya manusia untuk mengahadapi
persaingan global dan pembangunan nasional. Pelaksaan kurikulum yang tepat, akan
menjadikan generasi selanjutnya bisa berdaya saing, kreatif, berkarakter, dan mampu
mengembangkan segala potensi yang ada di era 4.0 ini demi kemajuan berbangsa dan
berenagara di era mendatang.
Hal ini selaras denagn tujuan pendidikan Indonesia sesuai dengan yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Peningkatan pelaksaanan pembelajaran dari jenjang sekolah dasar hingga
perguruan tinggi, merupakan usaha nyata pemerintah Indonesia sebagai upaya
peningkatan mutu pendidikan agar tercapainya tujuan tresebut, salah satu upaya yang
bisa dilakukan adalah dengan memberikan pembelajaran yang mampu memfasilitasi
siswa agar bisa mengembangkan segala bakat, minat dan potensi yang ada dalam diri
siswa di era pesatnya perkembangan teknologi ini dengan melakukan berbagai inovasi
pendidikan baik dari segi metode, model, media, strategi, dan materi pembelajaran yang
harus disesuaikan dengan tuntutan zaman..
Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan peserta didik agar peserta
didik memeprolah ilmu, pengalaman, beraltih dan merubah tingkah laku. Hal ini sejalan
dengan Sanjaya (2014: 106) berpendapat bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan oleh guru secara terprogram dalam disain instruksional yang menciptakan
proses interaksi antara sesama peserta didik, guru dengan peserta didik dan dengan
sumber belajar.
Pembelajaran disekolah bertujuan untuk menciptakan perubahan secara terus-
menerus dalam perilaku dan pemikiran siswa pada suatu lingkungan belajar. Tugas guru
disekolah sangat sentral, dikerankan guru merupakan pusat informasi bagi siswa dalam
menerjemahkan dan menjabarkan isi kurikulum yang disapaikan pada siswa selama
proses belajar mengajar demi menciptakan pembelajaran yang bermakna. Oleh karena
itu dalam merancang pembelajaran guru juga harus menyediakan media dan sumber
belajar yang tepat. Dengan tujuan siswa memperoleh pembelajaran secara konkrit, luas,
dan mendalam.
Setiap guru dari jenjang pendidikan dasar biasanya adalah guru kelas, jadi guru
harus menguasai seluruh materi pembelajaran salah satunya yaitu mata pelajaran
tematik. Pelajaran tematik bisa diartikan sebagai pembelajaran yang mengaitkan
beberapa materi pelajaran pada beberapa mata pelejaran yang kemudian dijadikan
dalam satu tema tertentu. Pembelajaran tematik ini diimplementasikan pada kurikulum
2013. Hal ini sejalan dengan Prastowo (2013: 223) menyebutkan bahwa pembelajaran
tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema . Kegiatan belajar
yang terkoneksi pada tema-tema tertentu diharapkan bisa memberikan pengalaman
belajar yang bermakna untuk siswa.
Pada pembelajaran tematik, siswa terlibat aktif dalam sebuah pembelajaran,
mengasah keterampilan dan memecahkan masalah. Perancanaan pembelajaran tematik
yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik, sangat penting dalam pembelajaran
di jenjang sekolah dasar. Dikarenakan peserta didik tingkat sekolah dasar umunya
memiliki karakteristik senang bermain, bergerak, bernyanyi, berimajinasi, berkompetisi
dan mempergakan sesuatu secara langsung. Maka dari itu guru harus bisa berinovasi
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mampu membangkitkan
minat peserta didik dalam pembelajaran
. Selain sarana dan prasarana belajar, faktor guru juga sangat mempengaruhi
siswa Kegalan guru dalam mengajar bukan karena guru tidak menuasai materi pelajaran
tapi dikeranakan kurang mampunya menciptakan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan. Selama ini guru hanya mengajar dengan cara konvensional. Siswa
hanya mendengarkan, mencatat dan mengahafal tanpa ada motivasi untuk memahami
materi. sehingga menimbulkan kejenuhan pada peserta didik . Tentunya hal ini
berakibat pada menurunnya motivasi siswa untuk meningkatkan prestasinya, hasil
belajar pun tidak bisa dicapai dengan maksimal.
Selain strategi, guru juga perlu media yang tepat yang bisa membangkitkan minat
dan motivasi siswa dalam belajar agar tercapainya tujuan pembelajaran Media
permainan edukatif merupakan salah satu teknik yang bisa guru kembangkan dalam
pembelajaran untuk mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa. Peneliti menggunakan
media lutik (ludo tematik) sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut.
Menurut Husna (2009:153) Media permainan ludo adalah media yang
menggunakan papan ludo yang berisi gambar sebagai media permainan dan bermain
peran. Setiap pemain memiliki bidak yang di tempatkan pada papan ludo yang memiliki
warna yang sama dengan warna bidaknya sebagai rumahnya. Pemain yang terlebih
dahulu memulangkan bidaknya dialah pemenangnya.
Ludo merupakan salah satu permainan tradisional yang kompleks dan pemain
harus memiliki berbagai aspek strategi untuk memainkan permainan ini. Sehingga ludo
menjadi salah satu permainan yang cukup menarik untuk dimainkan . Permainan ini
sering kali disebut sebagai perkembangan dari permainan ular tangga. Akan tetapi,
aturan, sistem dan desain papan permainan ludo berbeda dengan ular tangga.
Media lutik (ludo tematik) ini merupakan pengembangan dari permainan ludo
yang dimodifikasi dengan memasukkan beberapa unsur pembelajaran tematik didalam
permainannya. Dalam papan ludo terdapat beberapa kartu pertanyaan dan petak-petak
yang berisi jebakan, informasi dan perintah-perintah tertetntu yang berkaitan tentang
materi pembelajaran dan setiap siswa yang benar menjawab soal mendapatkan point
tambahan dan terus maju sampai ke ujung finish. Bagi peserta didik yang salah dalam
menjawab soal akan mendapatkan point minus, Dengan demikian permainan akan
menjadi seru, siswa akan lebih tertantang dan termotivasi dalam memahmi materi agar
bisa memainkan permainan.
Media lutik ini bisa diterapkan di sekolah dasar untuk mempermudah
pemahaman siswa terhadap pembelajaran tematik dan sebagai upaya menciptakan
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Penggunaan media ini diharapkan
mampu membangkin motivasi belajar siswa, sehingga siswa beranggapan bahwa belajar
merupakan hal yang menyenangkan. Konsep permainan ludo yang digabungkan dengan
materi tematik SD ini akan dikelola secara berkelompok,peserta didik akan belajar
bersaing secara sehat melalui penyelesaian soal-soal tersebut. Sebab itu, untuk
menanamkan konsep pembelajaran ini peneliti ingin melakukan inovasi yang menarik.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel siswa kelas V SDN Winong 1
yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Berdasarkan observasi
awal yang telah dilakukan peneliti pada 26 Februari 2023 di SDN Winong 1, diperoleh
informasi bahwa dalam proses pembelajarannya masih terpusat pada guru yang
menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan media yang digunakan berupa gambar
beserta lingkungan sekitar. Selama kegitan pembelajaran hanya menggunakan buku
pelajaran dan lembar kerja siswa (LKS). Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari
guru, mencatat dan mengerjakan tugas yang menyebabkan siswa pasif dan sering
mengalami kejenuhan. Banyak siswa yang tidak memperhatikan guru, gelisah, usil
kepada teman, dan melakukan kegiatan yang membuat kelas tidak kondusif.
Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andita Rahmawati dengan
Judul“Pengembangan Media Pembelajaran Ludo Pintar Indonesia pada Muatan IPS
Materi Rumah Adat Kelas IV SDN Karangayu 03 Semarang”. Pada peneiian tersebut
terdapat pengaruh pada media permainan ludo terhadap peningkatan motivasi dan hasil
belajar siswa kelas IV SDN Karangayu 03 Semarang.
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Menggunakan
Media Lutik (Ludo Tematik) pada Mata Pelajaran Tematik Siswa Kelas V Di SDN
Winong 1 Kecamatan Gempol Tahun Ajaran 2023/2024”

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara peningkatan motivasi belajar siswa dengan mengunakan media
lutik (ludo tematik) pada mata pelejaran tematik siswa kelas V di SDN Winong 1
kecamatan Gempol tahun ajaran 2023/2024?
2. Bagaiamana hasil penerapan media lutik (ludo tematik) pada mata pelejaran
tematik siswa kelas V di SDN Winong 1 kecamatan Gempol tahun ajaran
2023/2024?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
tematik di kelas V SDN Winong 1 Kecamatan Gempol
2. Untuk mengetahui pengaruh media lutik (ludo tematik) terhadap peningkatan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran tematik di kelas V SDN Winong 1
Kecamatan Gempol
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoristis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan sumbangan
dalam bidang pendidikan sekolah dasar khususnya di mata pelejaran tematik yang
bisa diaplikasikan guru dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan
motivasi belajar siswa dan sebagai bahan referensi bagi peneliti yang melakukan
penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, pembelajaran dengan menggunakan media lutik (ludo tematik) dapat
menciptakan suasana baru yang menyenangkan agar proses pembelajaran tidak
monoton sehingga diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Bagi guru, tentunya dapat dijadikan sebagai pedoman untuk lebih meningkatkan
motivasi belajar siswa, dan membantu guru dalam proses pembelajaran.
c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberi kontribusi yang lebih baik pada
sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran.
d. Bagi peneliti, sebagai bekal saat terjadi di dunia pendidikan sekaligus untuk
menambah wawasan mengenai media pembelajaran, serta rujukan untuk peneliti
selanjutnya
BAB II
KAJIAN TEORI

Anda mungkin juga menyukai