Abstrak: Proses belajar mengajar harus diarahkan sejak usia dini supaya tercipta manusia
yang berilmu. Oleh sebab itu diperlukan sebuah penanganan dalam pembelajaran, salah
satunya yaitu pembelajaran menggunakan media. Dalam proses belajar mengajar di TK
Asemjajar, pembelajaran hanya mengandalkan buku yang ada, terbatasnya media
pembelajaran untuk anak, serta para guru belum pernah mengembangkan media flashcard. Hal
ini yang mendasari pengembang untuk mengembangkan media flashcard tema binatang.
Tujuan dari pengembangan ini adalah untuk menghasilkan sebuah produk berupa flashcard
tema binatang. Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan media flashcard
ini adalah model pengembangan Arief S. Sadiman dengan subjek uji coba 2 orang ahli materi,
2 orang ahli media dan siswa kelompok B TK Asemjajar. Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah angket dan observasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis
dengan rumus persentase. Hasil analisis data mengenai kualitas media berupa angket pada ahli
materi diperoleh sebesar 88,89% termasuk dalam kategori baik sekali, ahli media 68,5%
termasuk dalam kategori baik dan hasil observasi siswa pada uji coba perseorangan sebesar
88,89% dengan kategori baik sekali. Dari uji coba kelompok kecil diperoleh persentase sebesar
87,7% dan uji coba kelompok besar sebesar 73,46% masing-masing termasuk dalam kategori
baik sekali. Sesuai dengan kriteria penilaian yang dikemukakan Suharsimi Arikunto, media
flashcard siap digunakan dalam proses belajar mengajar.
24
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.4 No.1, April 2016 (24-32)
anak, imajinasi, emosi dan sosialnya. Anak juga menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
mempunyai kesempatan untuk menciptakan anak pada umumnya sudah mampu berkomunikasi
karyanya sendiri, berkomunikasi dengan temannya secara lisan, namun untuk menulis dan membaca
dan mengekspresikan pengalamannya baik secara masih mengalami kesulitan, dalam pembelajaran
lisan maupun tulisan sehingga anak menemukan hanya mengandalkan buku yang ada, terbatasnya
konsep belajarnya sendiri melalui pengalaman media pembelajaran untuk anak, serta para guru
belajar lewat bermain yang terarah. Salah satunya belum pernah mengembangkan media flashcard.
yaitu belajar dengan menggunakan media Untuk mengembangkan kemampuan membaca
pembelajaran. Dengan demikian anak didik tidak dan menulis pada anak TK dibutuhkan sebuah
merasa canggung menghadapi pendekatan media pembelajaran yang mampu memudahkan
pembelajaran pada jenjang pendidikan selanjutnya. anak dalam memcapai kemampuan membaca dan
Media Pembelajaran menurut Hadimiarso menulis tersebut. Membaca adalah kegiatan yang
(2007:458) adalah segala sesuatu yang digunakan melibatkan unsure auditif (pendengaran) dan
untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang visual (pengamatan).
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar Adanya permasalahan di atas, peneliti
sehingga dapat mendorong terjadinya proses sekaligus pengembang mencoba memberikan
belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. sebuah alternatif dengan mengembangkan sebuah
Hamalik (Arsyad, 2006:15) mengemukakan bahwa media pembelajaran berupa flashcard untuk
pemakaian media pembelajaran dalam proses mempermudah cara belajar peserta didik, media ini
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dibuat dengan biaya yang relatif murah, mudah
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan dipahami dan dimengerti, dan sangat diperlukan
rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa sebagai alat bantu yang dapat merangsang dan
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap anak. memotivasi anak dalam persiapan membaca.
Menurut Vacca (Nuryati, 2006), membaca adalah
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat
proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui
disimpulkan bahwa, ketepatan menentukan dan
mata terhadap bacaan untuk memperoleh makna.
menggunakan media dalam proses pembelajaran
Dalam proses pembelajaran untuk
sangat penting guna meningkatkan efektivitas dan
mengembangkan kemampuan membaca pada
efisiensi belajar sehingga tujuan dari proses
anak, guru dapat menggunakan strategi permainan
pembelajaran dapat tercapai.
membaca dengan mencocokkan kata dan gambar
Menurut Sudjana (2005:2) penggunaan media dalam flashcard. Flashcard adalah kartu kecil
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang
siswa, sebab: a) Pengajaran akan menarik mengingatkan atau menuntun siswa kepada
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu.
motivasi belajar, b) bahan pengajaran akan lebih (Arsyad, 2006:119).
jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami Pengembangan media flashcard dipilih
oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai berdasarkan atas beberapa pertimbangan, antara
tujuan pengajaran lebih baik, c) Metode mengajar lain: a) Pembelajaran dengan menggunakan media
akan lebih bervariasi, tidak semata-mata flashcard dapat digunakan untuk latihan
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata membaca, b) Dengan menggunakan media
oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru flashcard akan memudahkan siswa dalam belajar
tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar membaca, c) Media tersebut akan merangsang
untuk setiap jam pelajaran, d) siswa lebih banyak siswa untuk belajar membaca, d) Pembelajaran
melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya dengan menggunakan media flashcard lebih
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas efisien waktu, biaya dan tempat serta lebih efektif
lain seperti mengamati, melakukan, dalam mewujudkan tujuan pembelajaran.
mendemonstrasikan,dan lain-lain. Dalam hal ini, Berdasarkan uraian permasalahan di atas,
media yang dikembangkan oleh peneliti maka peneliti akan mengembangkan sebuah media
diharapkan dapat mempertinggi proses belajar pembelajaran flashcard tema binatang untuk anak
siswa TK. kelompok B di TK Asemjajar, Surabaya.
TK Asemjajar merupakan sebuah lembaga
pendidikan Taman Kanak-kanak menurut
pengamatan peneliti, kondisi yang ada di lapangan
25
Kusumawati & Mariono, Pengembangan Media Flashcard Tema Binatang…
26
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.4 No.1, April 2016 (24-32)
berlomba-lomba mencari satu benda atau nama- antarkomponen (misalnya model pengembangan
nama tertentu dari flashcard yang disimpan rancangan pengajaran Dick dan Carey,
secara acak, dengan cara berlari siswa berlomba 2001;model R2D2 dari Wiliis, 2005; atau model
untuk mencari sesuai perintah. Selain mengasah Borg and Gall, 2003). Model teoritik adalah model
kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan yang menunjukkan hubungan perubahan antar
(fisik). peristiwa (Rusijono dan Mustaji, 2008:43).
Kelemahan media flashcard menurut Kurnia Model pengembangan yang digunakan
antara lain: dalam pengembangan media flashcard
a. Semata-mata hanya medium visual. menggunakan model prosedural yang bersifat
b. Ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk deskriptif, karena dalam mengembangkan media
pengajaran dalam kelompok besar. flashcard memerlukan langkah-langkah yang harus
c. Memerlukan ketersediaan sumber dan diikuti untuk menghasilkan suatu produk berupa
ketrampilan, dan kejelian guru untuk dapat media flashcard.
memanfaatkannya. Model pengembangan media flashcard yang
Mengembangkan media flashcard digunakan adalah model pengembangan Sadiman.
membutuhkan suatu rancangan. Rancangan ini Model pengembangan ini dipilih karena beberapa
berupa layout yang digunakan dalam pembuatan alasan yang mendasari dalam penelitian, yaitu:
produk media flashcard dengan tema binatang a. Model pengembangan dari Sadiman
untuk anak kelompok B TK Asemjajar. Layout dari merupakan salah satu model untuk
rancangan awal tersebut memberikan kemudahan pengembangan media.
dalam melakukan produksi media flashcard serta b. Model desain Sadiman penyajiannya
melakukan uji coba produk. Urutan langkah- dilakukan secara sederhana, sehingga tidak
langkahnya dimulai dari melakukan identifikasi membutuhakan waktu lama.
kebutuhan, menuju ke perumusan tujuan, c. Urutan setiap langkah tersusun secara
kemudian merumuskan butir-butir materi, sistematis, sehingga dalam pelaksanaannya
selanjutnya menuju pada perumusan alat pengukur lebih terkontrol dengan baik.
keberhasilan, dan menuju pada penulisan naskah
media. Setelah penulisan naskah media selesai 3.2 Prosedur Pengembangan
dilakukan tes/ujicoba. Jika tidak ditemukan Prosedur pengembangan memaparkan
kekurangan yang harus direvisi maka naskah langkah-langkah prosedural yang harus ditempuh
tersebut siap untuk diproduksi, akan tetapi jika oleh pengembangan dalam membuat produk.
naskah tersebut mengalami kekurangan maka Karena model pengembangannya berupa
perumusan butir-butir materi, perumusan alat prosedural maka prosedur pengembangannya
pengukur keberhasilan, penulisan naskah media, tinggal mengikuti langkah-langkah seperti yang
tes/ujicoba harus direvisi kembali. terlihat dalam modelnya (Rusijono dan Mustaji,
2008:44). Prosedur pengembangan yang akan
3. METODE PENGEMBANGAN dilaksanakan oleh pengembang adalah sebagai
Metode pengembangan hendaknya memuat berikut:
butir-butir model pengembangan, prosedur a. Identifikasi Kebutuhan
pengembangan, dan uji coba produk. Dalam uji Langkah pertama yang dilakukan oleh
coba produk perlu diungkapkan desain uji coba, pengembang dalam mengembangkan sebuah
subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan media flashcard adalah identifikasi kebutuhan
data, dan teknik analisis data. dilapangan yakni TK Asemjajar. Dari hasil
identifikasi kebutuhan dilapangan dapat
3.1 Model Pengembangan diketahui bahwa dalam proses pembelajaran
Model pengembangan dapat berupa model tema binatang anak belum mampu untuk
prosedural, model konseptual, dan model teoritik. menguasai tema dengan baik. Siswa hanya
Model prosedural adalah model yang bersifat mengetahui nama binatang dengan melihat
deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah gambar binatang yang ada. Dipilihnya media
yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. flashcard ini untuk memudahkan siswa dalam
Model konseptual adalah model yang bersifat memahami materi karena media ini gambar
analitis yang memberikan komponen-komponen dan tulisan didesain secara terpisah sehingga
produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan siswa dapat mencapai tujuan yang ada,
27
Kusumawati & Mariono, Pengembangan Media Flashcard Tema Binatang…
28
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.4 No.1, April 2016 (24-32)
29
Kusumawati & Mariono, Pengembangan Media Flashcard Tema Binatang…
30
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.4 No.1, April 2016 (24-32)
31
Kusumawati & Mariono, Pengembangan Media Flashcard Tema Binatang…
sempurna agar dapat dimanfaatkan dan Sadiman, Arief S dkk. 2007. Media Pendidikan
digunakan di TK tersebut maupun di TK Pengertian, Pengembangan dan
lain yang memiliki karakteristik sejenis. Pemanfaatannya. Jakarta Utara: PT.
2) Dalam pengembangan media flashcard RajaGrafindo Persada.
tidak hanya terfokus pada satu standart Sadiman, Arief S. 1989. Beberapa Aspek
kompetensi saja, melainkan dapat Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:
dikembangkan pada beberapa standart PT. Mediyatama Sarana Perkasa.
kompetesi. Seels, Barbara B & Richey, Rita C. 1994.
Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Unit
Percetakan Universitas Negeri Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Soeharto, Karti dkk. 2003. Teknologi
________. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran. Surabaya: Surabaya
Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Intelecktual Club.
Jakarta: Depdiknas. Sudjana, Nana & Rivai Ahmad. 2005. Media
________. 2009. Sisdiknas. Bandung: Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Fokusmedia. Algensindo.
AECT. 1994. Definisi Teknologi Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
Pendidikan/Satuan Tugas Definisi dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Terminologi AECT. Jakarta Utara: PT. Sumardiono. 2009. Mengenal kids flashcard
RajaGrafindo Persada. (Online),
Arikunto, S & Jabar. 2007. Evaluasi Program (http://www.jawabali.com/2009/mengenal-
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. kids-flashcard, diakses 4 September 2010).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: PT.
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Rineka Cipta.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Astutik, Naning Puji. 2006. Pengembangan Media
Balok dalam Pembelajaran Kognitif Siswa
Kelompok B TK Mutiara I Lamongan.
Surabaya: Tidak dipublikasikan.
Hadimiarso, Yusuf. 2007. Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Hariyadi, Moh. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Kurnia. Tanpa tahun. Kelemahan media flashsard
(Online),
(http://www.kurniageografi.blogspot.com/k
elemahan-media-flashcard, diakses 4
September 2010).
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di
Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Munir, Misbakhudin. Tanpa Tahun. Teknik
Pembuatan Media. (Online),
(http://misbakhudinmunir.files.wordpress.c
om/.../4-teknik-pembuatan-media.pdf,
diakses 4 September 2010).
Rahman, Hibana S. 2005. Pendidikan Anak Usia
Dini. Yogyakarta: PGTKI Press.
Rusijono & Mustaji, 2008. Penelitian Teknologi
Pembelajaran. Surabaya: Unesa University
Press.
32