Anda di halaman 1dari 36

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA

MELALUI MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B


TK ISLAM WILDANUN MUKHALLADUN
MATARAM

Diantikha Prima Haryati


NIM 859162864

PG-PAUD, Ilmu Pendidikan, FKIP


Universitas Terbuka
Abstrak

Judul penelitian ini adalah :” Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui
Media Kartu Angka Pada Anak Kelompok B TK Islam Wildanun Mukhalladun”. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan tentang upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui
media kartu angka. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan bentuk Penelitian
Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 23 anak. Hasil analisa data bahwa : 1)
perencanaan pembelajaran seperti menentukan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan,
mengembangkan dan mengorganisasikan media pembelajaran, merencanakan pengelolaan
kelas, dan menyiapkan alat penilaian rencana pembelajaran. 2) langkah pembelajaran antara
lain : melakukan pembelajaran, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, 3)
peningkatan kemampuan dengan indikator : menyebutkan angka 1-10, menunjukkan angka 1-10,
dan mengurutkan angka 1-10 dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada
anak usia dini dengan menggunakan media kartu angka di TK Islam Wildanun Mukhalladun
yaitu anak mengenal angka 1-10 mencapai 93%.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan
dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang
usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai sedang
mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran
sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang
dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang
dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada
anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman
yang meberikan kesempatan padanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar
yang diprolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang
berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik PAUD adalah mampu
mengikuti pendidikan selanjutnya dengan kesiapan yang optimal sesuai dengan tuntutan yang
berkembang dalam masyarakat. Kemampuan dasar yang dikembangkan di PAUD meliputi
kemampuan bahasa, fisik/motorik, seni dan kemampuan kognitif. Pengembangan kemampuan
kognitif bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir anak. Pada kemampuan kognitif tersebut,
anak diharapkan dapat mengenal konsep sains dan matematika sederhana.
Kegiatan pembelajaran matematika pada anak diorganisir secara terpadu melalui tema-tema
pembelajaran yang paling dekat dengan konteks kehidupan anak dan pengalaman-pengalaman
riil. Guru dapat menggunakan media permainan dalam pembelajaran yang memungkinkan anak
bekerja dan belajar secara individual, kelompok dan juga klasikal. Penggunaan media pada
kegiatan pembelajaran matematika anak usia dini, khususnya dalam pengenalan konsep bilangan
bertujuan mengembangkan pemahaman anak terhadap bilangan dan operasi bilangan dengan
benda-benda kongkrit sebagai pondasi yang kokoh pada anak untuk mengembangkan
kemampuan matematika pada tahap selanjutnya.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis di lapangan ditemukan adanya
permasalahan dalam kegiatan pengembangan di kelas yaitu rendahnya kemampuan mengenal
konsep bilangan di TK Islam Wildanun Mukhalladun pada Kelompok B. Pada saat proses
pembelajaran peneliti melihat peran guru masih menekankan pengajaran yang berpusat pada
guru (teacher centered). Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peran guru yang terlalu
menguasai kelas. Guru dengan spontan memberikan tugas kepada anak tanpa memberikan
pilihan kegiatan kepada anak. Kondisi ini ditengarai penyebabnya adalah dalam proses
pembelajaran guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dan permainan yang tepat yang
dapat menumbuhkan motivasi belajar anak.
Selain kurangnya media pembelajaran dan permainan yang tepat, hal ini lebih disebabkan
oleh minimnya ruangan kelas yang dimiliki oleh TK Islam Wildanun Mukhalladun. Sehingga
guru merasa kesulitan mencari tempat jika menambahkan media dan sumber belajar terlalu
banyak.
Permasalahan lain yang terjadi di TK Islam Wildanun Mukhalladun adalah metode yang
digunakan oleh guru masih menggunakan metode drill dan praktek-praktek paper-pencil test.
Pada pengembangan kognitif khususnya pada pengenalan konsep bilangan, guru memberikan
perintah kepada anak agar mengambil majalah dan pensil masing-masing. Selanjutnya guru
memberikan contoh kepada anak untuk menghitung jumlah benda yang terdapat pada majalah
dan mengisinya dengan angka yang sesuai dengan jumlah benda tersebut pada kolom yang telah
disediakan. Setelah anak mengerti, guru menyuruh anak untuk mengerjakannya sendiri. Hal ini
merupakan salah satu penyebab rendahnya kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan
di TK Islam Wildanun Mukhalladun. Sebagai indikator rendahnya kemampuan anak di PAUD
tersebut, dapat dilihat bahwa dari 23 siswa kelompok B yang sudah mengenal bilangan hanya 11
siswa (50%), dan sisanya sebanyak 12 siswa (50%) belum mengenal angka.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di TK Islam Wildanun Mukhalladun, penulis
tertarik untuk meneliti secara langsung pemanfaatan media kartu angka sebagai salah satu cara
meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak PAUD dan dapat memperbaiki
kondisi pembelajaran yang terjadi di TK Islam Wildanun Mukhalladun. Media ini dianggap
mampu memecahkan masalah diatas karena dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media
tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk
merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan. Penggunaan media pembelajaran selain
dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga
memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar. Media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Selanjut untuk meneliti
masalah di atas, Penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan judul “ Upaya
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Siswa Kelompok B Melalui Media Kartu
Angka di TK Islam Wildanun Mukhalladun”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah: Apakah
melalui penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka pada
Anak Usia Dini di TK Islam Wildanun Mukhalladun Mataram?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengembangkan potensi anak dalam mengenal angka dan merangsang kemampuan
mengidentifikasi jumlah dan simbol angka melalui media kartu angka.
2. Untuk mengetahui apakah kemampuan mengenal angka siswa kelompok B dapat
meningkatkan Melalui Media Kartu Angka di TK Islam Wildanun Mukhalladun
Mataram Tahun Pelajaran 2022/2023.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi anak
ataupun guru, dalam meningkatkan serta memperbaiki proses pembelajaran berhitung, selain itu
juga diharapkan bagi peneliti lain dapat mengembangkan penggunaan media atau pendekatan
lain guna meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan
tentang ilmu-ilmu pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan potensi belajar
anak usia dini.
2. Manfaat praktis
a) Bagi sekolah
Manfaaat penelitian bagi sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dengan penggunaan metode dan media yang tepat dan optimal sehingga
hasilnya bisa dijadikan sebagai contoh untuk sekolah-sekolah yang lain.
b) Bagi guru
Manfaat penelitian bagi guru yaitu menambah pengetahuan serta
mengembangkan kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang
lebih menarik dan menyenangkan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang
kreatif dan lebih baik.
c) Bagi anak
Manfaat penelitian bagi anak yaitu dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka
dan merangsang kemampuan mengidentifikasi jumlah angka dan simbolnya dengan
menggunakan media yang menyenangkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
1. Kemampuan Mengenal Angka
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam
praktek di lapangan, termasuk peningkatan kemampuan menerapkan teknologi yang tepat
dalam rangka peningkatan produktivitas kerja (Tadkirotun, 2012).
Menurut Asmani (1996:102), bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang
individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya totalitas
kemampuan dari seseorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor,
yakni kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah
kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan fisik adalah kemampuan
yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan,
kekuatan dan bakat-bakat sejenis.
Kemampuan adalah sifat lahir dan dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat
menyelesaikan pekerjaannya. Adapun apa yang harus dimiliki oleh seseorang dalam
menghadapi pekerjaannya menurut Mitzberg seperti yang dikutip Gibson, ada empat
kemampuan (kualitas atau skills) yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan
tugas-tugasnya sebagai berikut:
1. Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan
teknik suatu bidang khusus.
2. Keterampilan manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain,
memahami orang lain, memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun
sebagai kelompok.
3. Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan
memadukan semua kepentingan serta kegiatan organisasi.
Menurut Atmosudirdjo (1998:37), kemampuan adalah sebagai sesuatu hal yang
perlu dimiliki oleh setiap individu dalam suatu organisasi. Kemampuan tersebut terdiri
atas tiga jenis kemampuan (abilities) yaitu kemampuan sosial, kemampuan teknik dan
kemampuan manajerial.
Konsep kemampuan dalam kepustakaan dikenal dua terminology yang memiliki
makna yang sama, yaitu ada yang memakai istilah abilities dan istilah skills. Dengan
mengacu pada pendapat di atas, juga membedakan jenis keterampilan/kecakapan yang
terdiri atas keterampilan/kecakapan kemanusiaan (human skills), keterampilan/kecakapan
administrasi (administrative skills), dan keterampilan/kecakapan teknik (technical
skills) (Kayvan, Umy.2009).
Menurut Iskandar (2011), kemampuan atau skill adalah berasal dari kata dasar
mampu yang dalam hubungan dengan tugas/pekerjaan berarti dapat (kata sifat/keadaan)
melakukan tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang
diharapkan. Kemampuan dengan sendirinya juga kata sifat/keadaan ditujukan kepada
sifat atau keadaan seseorang yang dapat melaksanakan tugas/pekerjaan atas dasar
ketentuan yang ada.

b. Pengertian Angka
Menurut Tadkirotun (2012) angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang
merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan 10, dapat
ditulis dengan dua buah angka (double digits) yaitu angka 1 dan angka 10). Bilangan
banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, bilangan yang ditemui
anak-anak sebenarnya memiliki arti yang berbeda-beda.
Seperti yang dikemukakan oleh Fatimah (2011:14) anak-anak akan belajar
membedakan arti bilangan berdasarkan penggunaan yaitu:
1. Bilangan kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam sebuah kelompok.
2. Bilangan ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda, contoh juara
kesatu, dering telepon, ke lima kalinya, hari kartini hari ke 21 di bulan April, dll.
3. Bilangan nominal, digunakan untuk member nama benda, contoh: nomor rumah,
kode pos, nomor lantai/ruang di dedung, jam, uang, dll. Bilangan memiliki beberapa
bentuk/ tampilan (representasi) yang saling berkaitan diantaranya benda nyata, model
mainan, ucapan, simbol (angka atau kata).

Nurlaela, (2009:16) mengemukakan bahwa tampilan bilangan yang satu dengan


tampilan bilangan yang lainnya memahami hubungan antar tampilan bilangan dapat
diartikan sebagai contohnya setalah anak mendengarkan soal (tampilan bahasa lisan),
anak bisa menunjukkan dengan media balok (tampilan model/benda mainan),
menggambarkannya (tampilan gambar), lalu anak menulis jawaban pada kertas (simbol
tertulis angka atau kata). Setiap bilangan yang dilambangkan dalam bentuk angka,
sebenarnya merupakan konsep abstrak.
Seperti apa yang dikemukakan oleh Marhijanto (2008:30) bahwa bilangan adalah
banyaknya benda, Jumlah, satuan system matematika yang dapat diunitkan dan bersifat
abstrak. Konsep abstrak iini merupakan hal yang sulit untuk anak Taman Kanak kanak
memahami secara langsung. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa konsep
bilangan itu bersifat abstrak, maka cenderung sukar untuk dipahami oleh anak usia dini
dan Taman Kanak-kanak dimana pemikiran anak Taman Kanak-kanak berdasarkan pada
pengalaman kongkret. Untuk dapat mengembangkan konsep bilangan pada anak anak
Taman Kanak-kanak tidak dilakuakn dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan
secra bertahap dalam jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit
untuk membantu proses pembalajaran mengenal bilangan.
Wardani IGAK (2008:27) mengungkapkan bilangan merupakan suatu konsep
tentang bilangan yang terdapat unsure-unsur penting seperti nama, urutan, bilangan dan
Jumlah. Indikator yang berkaitan dengan kemampuan mengenal konsep bilangan yaitu:
1. Counting (berhitung),
2. One-to-one correspondence (koresponden satu-satu),
3. Quality (kuantitas),
4. Comparison (perbandingan)
5. Recognizing and writing numeral (mengenal dan menulis angka).
Anak memiliki kemampuan counting (berhitung) sebelum berusia 3 tahun bahwa
anak mampu menyebutkan urutan bilangan, misalnya satu, dua, tiga, empat, dan
seterusnya. Untuk bisa berhitung anak-anak memulai berhitung dari 1 sampai 9 setelah
itu 10 dan seterusnya yaitu bilangan yang terdiri dari 2 angka, misalnya anak mampu
menyebutkan bilangan “sebelas” bukan menyebutkan “sepuluh satu” dan sebagainya.

2. Media Kartu Angka


a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang berarti tengah, perantara,
dan pengantar, dalam bahasa Arab, media diartikan ssebagai perantara atau pengantar
pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Menurut Djamarah (1995:136),
media adalah alat bantu apa saja yang dapatg dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Menurut Purnawati dan Eldarni
(2001:4), media merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan suatu
informasi sehingga dapat merangsang fikiran, persaan, perhatian, dan minat anak
sehingga terjadi proses belajar. Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga
media pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses
komunikasi akan tetapi dapat merangsang anak untuk merespon dengan baik segala
pesan yang disampaikan.

1) Jenis-jenis Media
Berdasarkan pengertian media yang disebutkan oleh beberapa pakar, secara
umum media itu banyak, ada media elektronik, media gambar dan lain
sebagainya. Media yang dibahas pada penelitian ini merupakan jenis media yang
secara khusus digunakan pada pendidikan anak usia dini. Jenis-jenis media yang
digunakan dalam meningkatkan pengetahuan untuk anak usia dini diantaranya
adalah:
a) Media Serutan Kayu
b) Media gambar
c) Media Kartu Angka (Nurani, 2012).
2) Manfaat Media
Menurut pendapat yang dikemukakan (Tim PKP PG PAUD.2008) tentang
manfaat media pengajaran dalam proses belajar anak, sebagai berikut:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih
baik.
3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga

b. Pengertian Kartu Angka


Kartu angka atau alat peraga kartu adalah alat-alat atau perlengkapan yang
digunakan oleh seorang guru dalam mengajar yang berupa kartu dengan bertuliskan
angka sesuai dengan tema yang diajarkan. Alat peraga kartu adalah alat bantu bagi
anak untuk mengingat pelajaran. Alat peraga kartu huruf dapat menimbulkan kesan di
hati sehingga anak-anak tidak mudah melupakannya. Sejalan dengan ingatan anak
akan alat peraga itu, ia juga diingatkan dengan pelajaran yang disampaikan guru.
Semakin kecil anak, ia semakin perlu visualisasi/konkret (perlu lebih banyak alat
peraga) yang dapat disentuh, dilihat, dirasakan, dan didengarnya (Nurani, 2012).
Alat peraga kartu adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif, misalnya:
Untuk menjelaskan usia, ciri khas, karekter atau sifat dari seorang tokoh. Dengan alat
peraga, gambar lebih jelas daripada dijelaskan dengan kata-kata saja. Sehingga anak
dapat menghayati karakter tokoh yang diceritakan. Untuk menjelaskan situasi sebuah
tempat, misal keadaan sebuah kota, bangunan, dan sebagainya, dengan gambar akan
lebih jelas daripada diceritakan secara lisan saja (Nurani, 2012).

Langkah-Langkah Penerapan Kartu Angka Dalam Pembelajaran.


Menurut Tadkirotun (2012) kartu angka merupakan fasilitas penting dalam
pembelajaran di sekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak.
Dengan alat peraga kartu, anak diajak secara aktif memperhatikan apa yang diajarkan
guru. Satu hal yang harus diingat, walaupun fasilitas alat peraga kartu yang dimiliki
sekolah sangat minim, tetapi bila penggunaan alat peraga diikuti dengan metode anak
aktif, maka efektifitas pengajaran akan semakin baik. Maka adapun langkah
penerapan penggunaan kartu angka dalam pembelajaran yaitu:
Contoh penerapan untuk anak kelompok A
1) Permainan angka bisa dilakukan dengan kartu angka dan gambar. Satu sisi berisi
sejumlah gambar dan satu sisi bertulis angka.
2) Anak menghitung jumlah gambar pada kartu
3) Jika hitungannya benar, anak membalik kartu, sehingga terlihat angka.
4) Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru bantu dia menghitungnya.
Setelah itu anak menghitung kembali tanpa di bantu.

Contoh penerapan untuk anak kelompok B


1) Kartu huruf dikembangkan bentuknya ke keartu angka-huruf. Satu sisi bertulis
angka, satu sisi bertulis huruf
2) Mula-mula anak membaca angka
3) Apabila benar, anak boleh membaca hurufnya.
4) Jika anak mau belajar membaca, permainan dibalik, anak membaca sisi hurufnya
terlebih dahulu baru membuka sisi yang bertulis angka.

B. Hipotesis Tindakan
Adapun Hipotesis Tindakan dari dari penelitian in adalah sebagai berikut :
Dengan menggunakan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka
siswa kelompok B TK Islam Wildanun Mukhalladun di Mataram.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD kelompok B TK Islam Wildanun Mukhalladun
Mataram.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November
3. Karakteristik Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang
merupakan penelitian tindakan oleh guru yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar anak mengalami peningkatan
(Wardani, 2003:78).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses
belajar mengajar di TK Islam Wildanun Mukhalladun Mataram dengan menggunakan
media kartu angka guna meningkatkan kemampuan mengenal angka oleh anak kelompok
B Tahun Pelajaran 2022/2023.
4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Anak Usia Dini Kelompok B TK Islam Wildanun Mukhalladun
Mataram Tahun Pelajaran 2022/2023, yang berjumlah 23, terdiri dari 12 anak laki-laki
dan 11 anak perempuan. Dan objek penelitiannya adalah mengenal angka dengan media
kartu angka.

B. Variabel yang Diteliti


1. Faktor Siswa
Dengan melihat motivasi dan kretifitas pada proses pembelajaran yang dilakukan anak-
anak TK Islam Wildanun Mukhalladun Mataram tahun pelajaran 2022/2023.
2. Faktor Guru
Penilitian dilakukan di dalam kelas dan ingin meneliti cara guru dalam merencanakan
proses pembelajaran dan bagaimana cara pelaksanaannya sebagai program peningkatan
wawasan guru dan pengembangan materi di sekolah itu sendiri.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 siklus yang tiap siklus terdapat beberapa tahap atau
langkah. Adapun tahap-tahap atau langkah tersebut yaitu:
a. Tahap perencanaan
b. Tahap pelaksanaan tindakan
c. Tahap pengamtan dan interpretasi
d. Tahap analisis dan refleksi

Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini dibuat skenario yang merupakan penjabaran dari tindakan, sehingga
peneliti mudah melaksanakan tindakan atau pembelajaran dengan harapan penggunaan media
kartu angka dapat meningkatkan kemampuan pada anak, terutama dalam sains dan
matematika. Adapun tahap perencanaan tindakan sebagai berikut :
1. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa dalam prosses pembelajaran
2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
3. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media kartu angka
4. Menyusun lembar observasi untuk mencatat situasi belajar mengajar selama pembelajaran
berlangsung
5. Membuat instrumen penelitian
6. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
7. Mendesain alat evaluasi
8. Merencanakan analisa hasil tes
b. Implementasi Tindakan
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan rencana yang telah
dituangkan dalam skenario pembelajaran. Adapun rencana implementasi tindakan adalah
sebagai berikut :
1. Guru menciptakan kondisi belajar yang lebih baik
2. Guru menyampaikan dan menyajikan media yang akan digunakan
3. Guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

c. Observasi dan Interpretasi


Selama pelaksanaan tindakan diadakan observasi, yang diamati adalah aktivitas-aktivitas
siswa yang tampak selama proses belajar mengajar, dan semuanya dicatat dalam lembar
observasi yang telah disiapkan. Evaluasi hasil belajar dilakukan pada tiap akhir siklus.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1. Melihat kekurangan dalam proses belajar mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar
dengan menggunakan lembar observasi
2. Mengadakan perbaikan untuk melaksanakan siklus berikutnya.

d. Analisis dan refleksi


Analisis hasil penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini, peneliti
mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diproleh dalam pemberian tindakan kelas pada suatu
siklus, dan hasil dari refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta
menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya.
Siklus II
Pelaksanaan siklus kedua ini urutannya sama dengan pelaksanaan pada siklus pertama dan
tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini berdasarkan hasil dari analisis tes pada siklus
pertama sehingga dapat dilihat perbedaaan antara siklus pertama dan siklus kedua apakah ada
peningkatan pada penggunaan metode penelitian. Apabila siklus pertama belum ada peningkatan
tindakan maka akan dilanjutkan pada siklus kedua ataupun siklus selanjutnya.

D. Cara Pengumpulan Data


Dalam penelitian, pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu
penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Pada umumnya data
yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data skunder. Data Primer yaitu data
yang diproleh secara langsung atau data yang diproleh dari sumber pertama, sedangkan data
skunder yaitu data yang diproleh secara tidak langsung. Untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa tehnik yaitu sebagai
berikut :
1. Observasi
Observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu.
Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk menilai atau mengukur kadar perilaku, baik
kognitif, apektif, maupun psikomotorik.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data atau bukti-bukti penjelasan yang
lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari data
yang berasal dari wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan objek penelitian
sebagai sumber data.

E. Tehnik Analisa Data


Berapapun banyak data yang terkumpul, tidak akan bermakna sebelum data tersebut
dianalisa dan diolah. Dengan terkumpulnay data maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tehnik Deskriptif Kompratif dan Analisis Kritis.
1) Tehnik deskriptif kompratif
Tehnik deskriftif kompratif digunakan untuk data kuantitatif, yaitu dengan
membandingkan hasil antara siklus. Analisis ini juga digunakan untuk menghitung nilai
atau skor yang diproleh siswa yaitu besarnya peningkatan kemampuan dalam berhitung
dan mengenal angka. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator
keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki
pada siklus berikutnya.
2) Tehnik analisis kritis
Tehnik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yaitu mencakup kegiatan untuk
mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses
pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisa tersebut dijadikan dasar dalam
penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya.

F. Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan


1) Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran diperlukan evaluasi secara
menyeluruh. Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan
pembelajaran dapat dicermati melalui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan
evaluasi kegiatan dan keberhasilan belajar anak adalah sejauh mana anak paham dan
mengerti dengan media kartu angka.
2) Kriteria Keberhasilan
Kriteria untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran dalam berhitung
dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika total jumlah anak yang mampu
mengenal angka dengan menggunakan media kartu angka diatas 85%. Dan proses
perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah anak
yang paham atau mengenal angka ditambah jumlah anak yang sangat mengenal angka di
atas 85%.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PER SIKLUS


1. Siklus I
a) Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ada beberapa hal yang perlu
dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)
2. Membuat Skenario
3. Menyiapkan alat peraga berupa: kartu angka, gambar bunga matahari beragam
jumlah daun dan lambang bilangan 1 – 10.
4. Menyiapkan Papan Flanel
b) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
1. Berdo’a sebelum belajar
2. Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “1, 2, 3, “
3. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk
lingkaran.
Langkah – langkah perbaikan:

1. Guru menyanyikan lagu secara utuh


2. Guru meminta anak mengikuti lagu 1, 2, 3 didahului oleh guru.
3. Guru meminta anak menyanyikan baris demi baris
Kegiatan pengembangan II (inti)

1. Judul kegiatan : mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang


bilangan 1 – 10
2. Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area kosong dengan karpet/tikar
3. Pengorganisasian anak : anak-anak berdiri dilantai dengan formasi setengah
lingkaran, posisi guru duduk di depan murid-murid

Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru menjelaskan aturan – aturan dan cara menggunakan kartu angka


2. Guru menyebutkan nama permainan
3. Guru memulai permainan kartu angka dengan mencocokkan jumlah daun bunga
matahari dengan lambang bilangan 1- 10

Kegiatan pengembangan III ( penutup)

1. Judul kegiatan : meniru lambaian bunga matahari tertiup angin 10 kali


2. Pengelolaan kelas: posisi kursi dan meja anak diatur seperti biasa
3. Pengorganisasian : anak-anak berdiri di samping meja masing-masing
4. Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang

Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru memberi contoh daun yang melambai ditiup angin


2. Guru meminta anak meniru daun bunga matahari yang melambai ditiup angin 10
kali
c) Tahap Pengamatan/Observasi

Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh peneliti antara lain:

1. Kegiatan guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ada hal yang masih
kurang dalam penyampaian materi yang disampaikan oleh guru sehingga proses
pembelajaran kurang maksimal, diantaranya:
Pada kegiatan pengembangan 1 (pembuka)
1. Guru menyanyikan lagu dengan cepat sehingga murid-murid banyak yang
tidak mampu mengikuti dengan baik,
2. Guru tidak menyanyikan lagu baris demi baris sehingga murid-murid
kesulitan dalam menghafal lagu yang disampaikan,
3. Dalam menyanyikan lagu, guru tidak membagi kelompok bernyanyi pada
anak sehingga lagu yang dinyanyikan anak tidak serempak,.
Pada kegiatan pengembangan II (kegiatan inti)

1. Guru tidak menyiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan
sesuai dengan jumlah murid yang ada
2. Guru tidak memperkenalkan bentuk tanaman bunga matahari yang
sebernarnya sehingga murid-murid masih bingung

Pada kegiatan pengembangan III (penutup)

Guru tidak menyuruh murid untuk berdiri dalam meniru gerakan bunga
matahari tertiup angin, sehingga dalam menirukan gerakan bunga tertiup matahari
tidak sesuai dengan harapan

2. Aktivitas murid

Dari hasil pengamatan tentang kegiatan murid masih banyak hal yang masih
harus diperbaiki, hal-hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pada kegiatan pembukaan murid-murid masih banyak yang diam, hal ini
dikarenakan guru terlalu cepat melantunkan lagu, dan anak banyak yang tidak
bisa mengikuti lagu karena guru tidak menyanyikan terlebih dahulu baris demi
baris
2. Pada kegiatan inti anak-anak berebutan dalam menggunakan alat dan media
yang digunakan karena guru tidak menyiapakal alat bantu sesuai dengan
jumlah murid,
3. Pada kegiatan penutup banyak anak tidak bisa melihat dan mendengar dengan
baik apa yang disampaikan oleh guru karena duduk di belakang

3. Prestasi siswa

Hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan oleh peneliti tentang prestasi siswa
dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 1. Hasil pengamatan prestasi siswa siklus 1

KEMAMPUAN MENGENAL
NO NAMA SISWA BILANGAN
* ** ***
1 ADITIA HAMIZAN 
2 AHMAD NABIL SANJANI 
3 AHMAD YASIN 
4 AISYAH 
5 ALI AIMAR RADINKA 
6 ALMAN YUSUF ARCI 
7 AZZAHRA KINANTI 
8 ARDHANA ABI PUTRA 
9 ATTINA NURLAILI 
10 HAZLY 
11 KHADIJAH AZZAHWA 
12 LARISSA AURORA 
13 M. ALFAN SHIRAZ 
14 M. ARKA AL FARIZKI 
15 M. ARKHAN WIRATAMA 
16 M. AZKA SAPUTRA 
17 M. FAKHRY 
18 M. ZAKI 
19 MARYAM YUSUF ASSYIFA 
20 NABILA 
21 QUEEN SHAZIA ZANG 
22 ZAFIRA HUMAIRO 
23 ZAENAB TAQIA 

KETERANGAN:
a) * : Belum berkembang (mengenal)
b) ** : Mulai berkembang (mengenal)
c) *** : Sudah berkembang (mengenal)

Dari data yang tertera pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa anak-anak yang belum
berkembang terdapat 4 orang anak (17,4%), anak-anak yang sudah mulai berkembang ada
6 anak (26.1%), dan anak yang sudah berkembang atau sudah mengenal angka ada 13
anak (56.5%). Dari data ini juga dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan anak
dalam mengenal angka pada siklus pertama belum mencapai kriteria keberhasilan, karena
dikatakan berhasil apabila mencapai 85%, sehingga perlu dilakukan perbaikan
menggunakan siklus kedua.

d) Tahap refleksi
Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti bahwa ada
kekurangan dalam kegiatan pembelajaran sehingga perlu dilakukan perbaikan
diantaranya yaitu:
Pada kegiatan pengembangan I (pembuka) :
1. Guru sebaiknya menyanyikan lagu dengan santai
2. Guru seharusnya menyanyikan lagu baris demi bari agar murid mudah dalam
mengikuti dan menghafal lagu
3. Sebaiknya guru harus membagikan kelompok anak dalam bernyanyi sehingga
mudah dilakukan evaluasi dan lagu yang dinyanyikan bisa terdengar serempak

Pada kegiatan pengembangan II (kegiatan inti) :


1. Guru seharusnya menyiapakan alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan
jumlah murid yang ada guna menghindari murid saling berebut
2. Guru sebaiknya mengajak anak untuk mengenal langsung bentuk tanaman bunga
matahari.

Pada kegiatan pengembangan III (kegiatan penutup) :


a. Guru seharusnya mengorganisasikan anak yaitu anak harus disuruh berdiri agar
yang berada di belakang dapat memahami dan mendengarkan dengan baik sepeti
halnya murid yang berada di depan
b. Guru tidak meminta anak menceritakan kembali apa yang sudah dilaksanakan

Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan masih terdapat kekurangan dan
kesalahan maka selanjutnya digunakan perbaikan proses pembelajaran dengan
menggunakan siklus kedua.

2. Siklus II
a) Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ada beberapa hal
yang perlu dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)
2. Membuat Skenario
3. Menyiapkan alat peraga berupa: Kartu Angka, Gambar bunga matahari beragam
jumlah daun, Lambang bilangan 1 – 10
4. Menyiapkan Papan Flanel
b) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

1. Berdo’a sebelum belajar


2. Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “1, 2, 3, “
3. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk
lingkaran.
Langkah – langkah perbaikan:

1. Guru menyanyikan baris demi baris


2. Guru meminta anak mengikuti lagu 1, 2, 3 didahului oleh guru.
3. Guru menyanyikan lagu secara utuh
4. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok

Kegiatan pengembangan II (inti)

1. Judul kegiatan : mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang


bilangan 1 – 10
2. Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area kosong dengan karpet/tikar
3. Pengorganisasian anak : anak-anak berdiri dilantai dengan formasi setengah
lingkaran, posisi duduk guru lebih tinggi daripada murid-murid

Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru menyiapkan aneka gambar bunga matahari dan kartu gambar sesuai
dengan jumlah murid.
2. Guru mengenalkan pada murid bentuk asli bunga matahari
3. Guru menjelaskan aturan – aturan dan cara menggunakan kartu angka
4. Guru menyebutkan nama permainan
5. Guru memulai permainan mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan
lambang bilangan 1- 10 menggunakan kartu angka

Kegiatan pengembangan III ( penutup)

1. Judul kegiatan : meniru lambaian bunga matahari tertiup angin 10 kali


2. Posisi kursi dan meja anak diatur seperti biasa
3. Pengorganisasian : anak-anak berdiri di samping meja masing-masing
4. Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang
5. Salam
Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru meminta anak berdiri


2. Guru memberi contoh daun yang melambai ditiup angin
3. Guru meminta anak meniru daun bunga matahari yang melambai ditiup angin
10 kali
4. Guru meminta anak menceritakan kembali apa yang sudah dikerjakan

c) Tahap Pengamatan/Observasi

Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh peneliti antara
lain:

1. Kegiatan guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa proses pembelajaran
sudah maksimal karena :

a. Guru sudah menyanyikan lagu dengan santai sehingga murid-murid sudah


banyak yang mampu mengikuti dengan baik,
b. Guru sudah menyanyikan lagu baris demi baris sehingga murid bisa
mengikuti dan menghafal
c. Guru sudah membentuk kelompok bernyanyi pada anak
d. guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai dengan
jumlah murid yang ada
e. Guru sudah memperkenalkan bentuk tanaman bunga matahari yang
sebernarnya
f. Guru sudah menyuruh murid untuk berdiri dalam meniru gerakan bunga
matahari tertiup angin
g. Guru sudah meminta murid untuk menceritakan kembali apa yang sudah
dilaksanakan
2. Aktivitas murid

Dari hasil pengamatan tentang kegiatan murid sudah terjadi peningkatan karena:

a. Pada kegiatan pembukaan murid-murid sudah banyak yang mengikuti dan


bernyanyi,
b. Pada kegiatan inti anak-anak tidak saling berebut alat lagi karena masing-
masing sudah memiliki media sendiri.
c. Pada kegiatan penutup anak-anak sudah bisa melakukan permainan kartu
angka dan sudah mampu untuk menceritakan apa yang sudah pernah
dilakukan.

3. Prestasi siswa

Hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan oleh peneliti tentang prestasi siswa
dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 2. Hasil Pengamatan Penilaian konsep mengenal angka siklus 2 (Prestasi siswa)

KEMAMPUAN MENGENAL
NO NAMA SISWA BILANGAN
* ** ***
1 ADITIA HAMIZAN 
2 AHMAD NABIL SANJANI 
3 AHMAD YASIN 
4 AISYAH 
5 ALI AIMAR RADINKA 
6 ALMAN YUSUF ARCI 
7 AZZAHRA KINANTI 
8 ARDHANA ABI PUTRA 
9 ATTINA NURLAILI 
10 HAZLY 
11 KHADIJAH AZZAHWA 
12 LARISSA AURORA 
13 M. ALFAN SHIRAZ 
14 M. ARKA AL FARIZKI 
15 M. ARKHAN WIRATAMA 
16 M. AZKA SAPUTRA 
17 M. FAKHRY 
18 M. ZAKI 
19 MARYAM YUSUF ASSYIFA 
20 NABILA 
21 QUEEN SHAZIA ZANG 
22 ZAFIRA HUMAIRO 
23 ZAENAB TAQIA 

KETERANGAN:
a) * : Belum berkembang (mengenal)
b) ** : mulai berkembang (mengenal)
c) *** : sudah berkembang (mengenal)

Dari data yang tertera pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan
perbaikan dengan siklus dua terdapat peningkatan pengetahuan mengenal angka pada anak
yaitu: anak yang sudah mengenal angka atau sudah berkembang ada 20 anak (91.3%)
dan 3 anak (13.04%) yang mulai berkembang yang pada awalnya tidak mengenal angka,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak perlu dilakukan perbaikan lagi dengan siklus
berikutnya karena sudah mencapai kriteria keberhasilan yaitu di atas 85%.

d) Tahap refleksi
Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan
pembelajaran siklus 2, terjadi peningkatan pembelajaran pada guru umumnya dan
khusus pada siswa mengalami peningkatan dan memberikan hasil yang cukup
memuaskan, hal ini dapat dilihat dari persentase peningkatan kemampuan anak
yaitu dari 56.5%, meningkat menjadi 91.3% anak yang sudah mengenal angka dan
hanya 13,04% anak yang sedang berkembang (mulai mengenal)
Jadi, dapat dijelaskan bahwa menggunakan media kartu angka dalam proses
pembelajaran yang dilakukan di TK Islam Widanun Mukhalladun dapat meningkatkan
kemampuan anak usia dini khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal
angka.

B. PEMBAHASAN
Perencanaan pembelajaran menggunakan media kartu angka bergambar dalam
meningkatkan kemampuan mengenal angka/bilangan pada anak usia dini di TK Islam
Widanun Mukhalladun seperti : menentukan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan,
pengelolaan dan pengorganisasian anak, mengembangkan materi media (alat peraga)
pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan, merencanakan pengelolaan kelas dan
menyiapkan alat penilaian dapat membantu mengembangkan dan meningkatkan tingkat
kecerdasan anak.
Perencanaan yang dilakukan oleh guru dapat membantu pelaksanaan pembelajaran
dan tindakan kelas, sehingga pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan sistematika
perencanaan. Selain itu perencanaan yang dilakukan dapat dikategorikan “baik” karena
sesuai dengan teori.
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka bergambar dalam
meningkatkan kemampuan mengenal angka/bilangan pada anak usia dini di TK Islam
Wildanun Mukhalladun sangat menunjang kegiatan pembelajaran. Pengelolaan interaksi
kelas, pemberian penilaian proses dan hasil belajar anak.
Peningkatan kemampuan mengenal angka dengan mengggunakan media kartu angka
pada anak usia dini di TK Islam Widanun Mukhalladun setelah dilaksanakan pembelajaran
yaitu dari 23 anak yang ada di TK Islam Widanun Mukhalladun 20 anak sudah mengenal
angka/bilangan atau 91.3% dan hanya 3 anak yang mulai berkembang atau mengenal
angka/bilangan sebanyak 13,04%.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Penggunaaan media kartu angka yang diterapkan di TK Islam Widanun Mukhalladun
dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka serta memberikan hasil yang
sangat baik bagi perkembangan kemampuan anak.
2. Metode serta prilaku guru dalam menyampaikan materi merupakan kunci efektifnya
proses belajar mengajar di TK Islam Widanun Mukhalladun

B. SARAN
Untuk melaksanakan pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal
anak dan konsep bilangan hendaknya:
1. Guru dapat menggunakan media kartu angka yang bergambar unik dan sesuai dengan
kesenangan anak
2. Guru dapat menggunakan pencampuran metode seperti metode pendekatan emosional
dengan anak agar penyampian materi dapat berjalan dengan baik
3. Guru dapat meningkatkan latihan dan bimbingan bagi anak yang belum paham dan
belum mengenal angka
DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’ruf. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta : Laksana


Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : GP Press
Kayvan, Umy.2009. Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak. Jakarta : Media Kita.
Nurani, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks
Tim PKP PG PAUD.2008. Panduan Pemantapan Kemampuan Profesion. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Tadkirotun, Mudfiroh. 2012. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangeran : Universitas
Terbuka
Wardani IGAK, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka
LAMPIRAN

Riwayat peneliti
Nama : Diantikha Prima Haryati
Tempat dan Tanggal Lahir : Selong, 20 Januari 1984
Alamat : Mataram, Nusa Tenggara Barat
Emai : primadiantikha@gmail.com
Pendidikan terakhir : S.1 Ekonomi
Riwayat Pekerjaan : Guru TK. Islam Wildanun Mukhalladun, Matarm : 2015-2022
Tabel 1. Hasil pengamatan prestasi siswa siklus 1

KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN


NO NAMA SISWA
* ** ***
1 ADITIA HAMIZAN 
2 AHMAD NABIL SANJANI 
3 AHMAD YASIN 
4 AISYAH 
5 ALI AIMAR RADINKA 
6 ALMAN YUSUF ARCI 
7 AZZAHRA KINANTI 
8 ARDHANA ABI PUTRA 
9 ATTINA NURLAILI 
10 HAZLY 
11 KHADIJAH AZZAHWA 
12 LARISSA AURORA 
13 M. ALFAN SHIRAZ 
14 M. ARKA AL FARIZKI 
15 M. ARKHAN WIRATAMA 
16 M. AZKA SAPUTRA 
17 M. FAKHRY 
18 M. ZAKI 
19 MARYAM YUSUF ASSYIFA 
20 NABILA 
21 QUEEN SHAZIA ZANG 
22 ZAFIRA HUMAIRO 
23 ZAENAB TAQIA 

KETERANGAN:
a) * : Belum berkembang (mengenal)
b) ** : Mulai berkembang (mengenal)
c) *** : Sudah berkembang (mengenal)
Tabel 2. Hasil Pengamatan Penilaian konsep mengenal angka siklus 2 (Prestasi siswa)

KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN


NO NAMA SISWA
* ** ***
1 ADITIA HAMIZAN 
2 AHMAD NABIL SANJANI 
3 AHMAD YASIN 
4 AISYAH 
5 ALI AIMAR RADINKA 
6 ALMAN YUSUF ARCI 
7 AZZAHRA KINANTI 
8 ARDHANA ABI PUTRA 
9 ATTINA NURLAILI 
10 HAZLY 
11 KHADIJAH AZZAHWA 
12 LARISSA AURORA 
13 M. ALFAN SHIRAZ 
14 M. ARKA AL FARIZKI 
15 M. ARKHAN WIRATAMA 
16 M. AZKA SAPUTRA 
17 M. FAKHRY 
18 M. ZAKI 
19 MARYAM YUSUF ASSYIFA 
20 NABILA 
21 QUEEN SHAZIA ZANG 
22 ZAFIRA HUMAIRO 
23 ZAENAB TAQIA 

KETERANGAN:
a) * : Belum berkembang (mengenal)
b) ** : mulai berkembang (mengenal)
c) *** : sudah berkembang (mengenal)
PHOTO KEGIATAN
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAAN

KELOMPOK/ USIA : B5 / 5-6 TAHUN


SEMESTER/MINGGU/WAKTU : 1 / 2 / 7.30-11.00 WITA
TEMA : TANAMAN
SUB TEMA : TANAMAN HIAS

I. Tujuan:
A. Kompetensi Dasar
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi,
dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya

B. Indikator
4.6.9 Menyebutkan lambang bilangan 1-10
4.6.10 Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung
4.6.11 Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan

Tujuan Perbaikan:
1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang pengenalan angka
2. Meningkatkan kemampuan anak untuk menghitung
3. Menyebarkan pertanyaan kepada semua anak

II. Alat Dan Sumber Belajar


A. Sumber belajar
Guru dan Siswa
B. Alat belajar
1. Gambar bunga matahari dengan jumlh daun yang berbeda beda
2. Kartu angka 1-10
3. Lem kertas/ paku kecil
4. Papan Flanel/ papan tulis
5. Poster angka

III. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Rutin dan Pembiasaan


 Baris di halaman (15 menit)
 Doa sebelum belajar, murojaah surat pendek, doa harian dan hadist (45 menit)
 Istirahat makan bersama (15 menit)
I. Pembukaan ( 15 menit)
 Mengatur posisi anak
 Tepuk tepuk
 Mengajak anak menyiapkan alat dan bahan

II. Inti (60 Menit)


 Mengajak anak bernyanyi lagu 1,2,3
 Berdiskusi dengan anak tentang berbagai macam tanaman hias
 Bediskusi dengan anak tentang bunga matahari
 Mengajak anak menirukan gerakan bunga matahari sambil berhitung 1-10
 Mengajak anak berhitung bersama angka 1-10 sambil memperlihatkan lambing bilangan
 Mengajak anak mengamati gambar bunga matahari
 Mengajak anak menghitung jumlah daun bunga matahari
 Meminta anak untuk menunjukkan bilangan yang menunjukkan jumlah daun yang sudah
dihitungnya.
 Mengajak anak menempelkan angka yang sesuai dengan jumlah daun pada masing masing
bunga matahari

III. Istirahat (15 menit)


 Mengumpulkan hasil karya anak

IV. Recalling ( 20 menit)


 Bertanya jawab dengan anak tentang kegatan hari ini
 Mengajak anak mengingat kembali angka 1-10 dengan bernyanyi dan menunjukkan angka
pada poster angka

V. Penutup (15 menit)


 Mengajak anak menyimpan kembali alat belajarnya
 Bertanya kepada anak tentang perasaanya hari ini
 Memberitahukan kepada anak kegiatan esok hari
 Berdoa pulang

Anda mungkin juga menyukai