Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Melalui Media Kartu Angka Bergambar Pada Kelompok B
TK Masyithoh XII Desa Woro
.

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu:

Dra. Kholifah, S.Psi., M.Pd.

NAMA : SRI SUNARSIH


1118190012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW)
TUBAN
2022
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikanuntuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan jenjang lebih lanjut

(Permendikbud No 137 tahun 2014).

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang diperuntukkan bagi anak-anak sebelum memasuki

jenjang sekolah dasar (Madra, 2019). Oleh karena itu anak membutuhkan pendidikan sejak dini sebab saat itu

pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat (Predikasari & Ekayati, 2021).

Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang rentang pertumbuhan

serta perkembangan manusia. Pada masa ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamen dalam

kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya (Andriyani, 2012).

Piaget (dalam Nurmawati, 2014 : 2) menyatakan bahwa anak usia dini 4 – 6 tahun berada pada tahapan masa

pra-operasaional konkrit yang diperlihatkan kemampuan untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan gerakan

dan tindakan fisik. Serta mampu mampu menyimpulkan eksistensi sebuah benda yang berada diluar pandangan,

pendengaran, atau jangkauannya, dan telah mampu berpikir intuitif. Dengan demikian proses belajar mengajar di TK

harus mulai menyajikan kemampuan kognitif tingkat perkembangan serta prinsip – prinsip dalam pembelajaran

yaitu belajar seraya bermain.

Dalam kehidupan sehari – hari anak tidak lepas dari berbagai lambang angka. Misalnya pada anak

berkegiatan di sekolah banyak hal yang melibatkan lambang angka, kumpulan


beberapa angka yang tersusun sehingga mempunyai arti atau makna tertentu. Namu anak

tidak menyadari dan belum memahami angka – angka yang ada pada lambang bilangan.

Anak mengenal angka - angka dan dapat menyebutkannya secara acak, akan tetapi

belum mampu membedakan angka – angka dan berhitung secara maksimal.

Berdasarkan hasil pengamatan di TK Masyithoh XII Desa Woro penulis

mendapati kemampuan anak dalam berhitung masih rendah, anak masih kesulitan

dalam menyebutkan lambang bilangan dan berhitung. Hal ini dibuktikan dari jumlah

pesrta didik yang terdiri dari 15 anak hanya 5 anak yang dapat menyebutkan angka dan

berhitung dengan tepat.

Hal ini dikarenakan metode dan media yang digunakan oleh guru masih kurang

menarik bagi anak, guru masih menggunakan meode klasikal dan media majalah yang

digunakan pun kurang menarik dalam proses pembelajaran. Sehingga saat pembelajaran

anak kurang memperhatikan, bermain sendiri dan saling bercerita dengan temannya.

Masalah yang dialami lembaga yaitu media tidak dapat dijangkau karena harganya yang

mahal, oleh sebab itu keterbatasan tersebut yang dimiliki lembaga kurang memenuhi

kebutuhan peserta didik.

Dengan demikian media kartu angka bergambar ini dapat memberikan

kesempatan kepada anak untuk mengasah pemikiran serta cara berfikir anak dalam

mengenal angka melalui gambar dan angka angka yang tertera dalam kartu angka

bergambar. Dengan menggunakan media kartu angka bergambar anak lebih tertarik

dalam proses belajar mengajar, dengan media tersebut anak dapat belajar sambil

bermain.

Bermain dengan kartu angka bergambar adalah bermain dengan kartu – kartu

angka yang dimainkan dengan cara menghitung jumlah gambar dalam kartu kartu

tersebut. Media kartu angka bergambar adalah media yang dibuat dari kertas karton

yang dipotong – potong dalam bentuk segi


3
empat yang bertuliskan angka - angka yang di sertai gambar yang disesuaikan dengan

tema.

Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis melakukan penelitian yang berjudul

“ Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Media Kartu Angka

Bergambar Pada Kelompok A TK Masyithoh XII Desa Woro Tahun Ajaran 2021 / 2022.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan yang

timbul adalah:

1. Rendahnya kemampuan berhitung dapat diidentifikasikan dengan kurangnya

kemampuan anak dalam kemampuan berhitung.

2. Belum tepatnya media dan metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran

dalam rangka meningkatkan kemampuan berhitung anak.

3. Guru belum menemukan media dan metode pembelajaran yang sesuai untuk

meningkatkan kemampuan berhitung Anak.

4. Pentingnya Kemampuan berhitung anak kelompok B TK Masyithoh XII Desa Woro

Tahun Pelajaran 2021/2022.

5. Kemampuan berhitung melalui media kartu angka bergambar kelompok B TK

Masyithoh XII Desa Woro Tahun Pelajaran 2021/2022.

4
C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus pada judul yang telah dipilih oleh peneliti, maka

adanya pembatasan permasalahan penelitian. Adapun penelitian ini dibatasi pada:

1. Kemampuan berhitung kelompok B Melalui Media Kartu Angka Bergambar di TK

Masyithoh XII Desa Woro Tahun Pelajaran 2021/2022.

2. Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Media Kartu Angka

Bergambar Pada kelompok B TK Masyithoh XII Desa Woro Tahun Ajaran 2021 /

2022.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana usaha yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan berhitung

Melalui Media Kartu Angka Bergambar di TK Masyithoh XII Desa Woro ?

2. Bagaimana hasil yang diperoleh dari usaha – usaha yang dilakukan guru untuk

meningkatkan kemampuan berhitung anak ?.

E. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

a.Untuk mengetahui peningkatan berhitung di kelompok B TK Masyithoh XII Desa

Woro.

b.Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berhitung di TK Masyithoh XII Desa Woro.

2. Tujuan Khusus.

a. Untuk meningkatkan motivasi pembelajaran berhitung di TK Masyithoh XII Desa

Woro.

5
b. Untuk meningkatkan prestasi anak didik di TKMasyithoh XII Desa Woro.

F. Manfaat Penelitihan.

Setelah diadakan penelitihan tindakan kelas mengenai Upaya Meningkatkan Kemampuan

Berhitung Melalui Media Kartu Angka Bergambar di Kelompok B TK Masyithoh XII

Desa Woro,diharapkan mampu memberi manfaat secara teoritis maupun secara praktis

yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis.

Untuk mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang Upaya Meningkatkan

Kemampuan Berhitung Melalui Media Kartu Angka Bergambar Di Kelompok B TK

Masyithoh XII Desa Woro.

2. Manfaat Praktis.

a. Bagi Anak.

Dengan adanya Penelitian ini diharapkan anak – anak mampu meingkatkan

kemampuan berhitung.

b. Bagi Guru.

Bisa digunakan sebagai alternatif agar kemampuan berhitung anak dapat berhasil.

c. Bagi Sekolah.

Dapat digunakan sebagai informasi adanya peningkatan pembelajaran di TK

Masyithoh XII Desa Woro.

G.Hipotesis Tindakan

Adapun Hipotesis Tindakan dari peneletian ini adalah sebagai berikut :

Dengan menggunakan Media Kartu Angka Bergambar dapat meningkatkan kemampuan

mengenal angka dan berhitung anak kelompok B TK Masyithoh XII Desa Woro.

6
7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. DESKRIPSI TEORI.
1.Media Kartu Angka Bergambar.
a. Pengertian Media.
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak kata medium. Secara harfiah,
media berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan menerima pesan (a
receiver). Beberapa hal yang termasuk ke dalam media adalah film, televise, diagram, media cetak
(printed material), komputer, dan lain sebagainya. Media merupakan alat yang dapat membantu
dalam keperluan dan aktivitas, yang dimana sifatnya dapat mempermudah bagi siapa saja yang
memanfaatkannya. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Adanya media dirasakan memang sangat
membantu proses belajar menganjar, hal tersebut dikarenakan guru akan mudah dalam kegiatan
mengajarnya serta dapat meningkatkan perhatian siswa pada kegiatan belajarnya. Dalam aktivitas
pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Dalam
aktifitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dijadikan sarana
penyaluran komunikasi dan pesan. Dalam kegiatan belajar mengajar, media merupakan sesuatu
yang sangat baik dan bermanfaat, dimana sebagai sesuatu yang bisa menjadi penghubung
komunikasi antara guru dan siswa. Jenis-Jenis Media • Media Visual Media visual adalah media
yang mengandalkan indra penglihatan. Biasanya memanfaatkan alat proyeksi atau proyektor
sebagai perantara. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk visual. Jenis media
visual dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam dan media visual gerak. Keduanya bisa
dikombinasikan atau digunakan salah satunya. Selain itu, fungsi media visual juga berguna untuk
menarik perhatian, memperjelas materi yang disajikan, menggambarkan fakta yang mungkin dapat
dengan mudah dicerna dan diingat dalam bentuk visual. • Media Audio Media audio dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat
dengan indra pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan
pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi).
Contoh media audio antara lain radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan lain-lain. •
Media Audio Visual Media audio visual dapat menampilkan suara dan gambar. Jenis media ini lebih
menarik dibanding visual saja atau audio saja. Kombinasi untuk merangsang indra pendengaran dan
penglihatan. Adapun media audio visual dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media audio visual diam
dan gerak. Salah satu contoh dari media audio visual diam ialah TV diam, buku bersuara, dan
halaman bersuara. Sementara untuk contoh media audio visual gerak ialah film TV, gambar
bersuara, dan lain sebagainya. Fungsi Media 1. Fungsi media adalah untuk sumber informasi dan
pengetahuan. 2. Fungsi media adalah mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan kemampuan indra
manusia. 3. Fungsi media adalah sarana untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan gagasan
dengan lebih gamblang.
4. Fungsi media adalah untuk hiburan, relaksasi, dan pengalihan perhatian dari ketegangan sosial
yang dialami seseorang. 5. Fungsi media adalah sarana pendidikan yang memudahkan segala
metode pembelajaran. 6. Fungsi media adalah pengawasan dan kontrol sosial tertentu. 7. Fungsi
media adalah mencari perhatian khalayak. 8. Fungsi media adalah memengaruhi khalayak.

b.Pengertian Kartu Angka Bergambar.


Kartu angka bergambar adalah kartu yang berisi lambang bilangan disertai gambar yang
jumlahnya sesuai dengan lambang bilangan yang tertulis pada kartu tersebut. Kartu angka
bergambar ini merupakan media yang dapat membantu mengenalkan lambang bilangan.

Tahap praoperasional menurut teori Piaget (dalam Desmita, 2010: 130) difokuskan pada
keterbatasan pemikiran anak. Anak pada tahap praoperasional masih pada tahap berpikir
konkret. Anak akan mudah mempelajari suatu hal yang bersifat konkret atau nyata. Kartu
angka bergambar merupakan media yang tepat digunakan untuk mengenalkan lambang

8
bilangan. Kartu angka adalah sebuah kartu yang berisi sejumlah gambar dan lambang
bilangan yang mewakili jumlah gambar tersebut.

Bermain kartu angka bergambar merupakan cara yang tepat untuk mengenalkan lambang
bilangan pada anak yang berada pada tahap praoperasional. Bermain kartu angka
bergambar membantu anak yang masih berpikir konkret dan memiliki keterbatasan
pemusatan perhatian. Maka, bermain kartu angka bergambar merupakan cara yang tepat
untuk mengoptimalkan kemampuan anak mengenal lambang bilangan. (*/lis)

9
10
11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah salah satu dari metode ilmiah yang dapat digunakan

untuk mencari kebenaran atau mengembangkan ilmu pengetahuan, (Arifin, 2008 :

21). Sedangkan menurut Sugiono (2008 : 2), metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan metode diskriptif. Bentuk

penelitian tindakan kelas (PTK) ini memilih metodenya diskriptif pendekatan

kualitatif.. Sifat Penelitian diskriptif yang bersifat kualitatif, karena dalam

pencatatan hasil penelitian untuk memahami, memecahkan masalah, dan mengatasi

masalah dalam bidang pendidikan pada proses belajar mengajar tidak menekankan

angka-angka dalam laporan hasil penelitiannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian

Tindakan Kelas yang mengamati guru mengajar dan mengamati siswa mengikuti

pembelajaran sedang berlangsung dengan berdasar pada: (1) Adanya masalah diri

guru dalam praktik selama dikelasnya, (2) Self-reflective inquiry, artinya peneliti

melalui refleksi diri, (3) Dilakukan di dalam kelasnya, dan (4) Bertujuan untuk

memperbaiki pembelajaran.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Kemampuan

Anak Dalam Berhitung Melalui Media Kartu Angka Bergambar pada Kelompok B

TK Masyithoh XII Desa Woro Tahun Ajaran 2021/2022.

12
2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena penelitian ini

merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif untuk pelaku tindakan (karena

digunakan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan, peristiwa maupun

kejadian secara alami di kelas seperti hasil belajar anak selama proses pembelajaran

berlangsung). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi

peningkatan profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan pemahaman dan

wawasan tentang perilaku guru mengajar dan anak belajar.

Arikunto, dkk. (2007:16) menyatakan secara garis besar terdapat empat

tahapan yang lazim dilalui, yaitu “(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan,

dan (4) refleksi”. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus secara

berkelanjutan dalam satu semester, setiap siklus dilaksanakan dengan menyelesaikan

satu materi pokok selama 2 pertemuan, masing-masing pertemuan 2 X 30 menit.

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada

gambar berikut.

SIKLUS PELAKSANAAN PTK

13
B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian

untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di kelompok B TK

Masyithoh XII Desa Woro Tahun Pelajaran 2021/2022.

Adapun alasan dipilihnya lembaga ini sebagai tempat melakukan kegiatan

penelitian adalah:

a) Untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan penelitian.

b) Lebih dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga penulis dalam melakukan

penelitian.

c) Tempat dan waktu yang dipilih dengan tujuan untuk mempermudah penulis

untuk mengadakan tindakan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian

ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2022 sampai dengan

Mei 2022 dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Penelitian

Tanggal
Kegiatan Ket.
Pelaksanaan

1 Persiapan 20 s.d 22 April 2022

2 Siklus I

a. Perencanaan 21 s.d 22 April 2022

14
b. Pelaksanaan Tindakan 24 April 2022

c. Refleksi 1 Mei 2022

3 Siklus II

a. Perencanaan 2-3 Mei 2022

b. Pelaksanaan Tindakan 7 Mei 2022

c. Refleksi 10-11 Mei 2022

Menyusun laporan hasil 12 Mei s.d


6
penelitian 17 Mei 2022

C. Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah anak kelompok B TK Masyithoh XII Desa Woro Tahun

Pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari 15 anak yaitu 6 anak laki-laki dan 9 anak

perempuan.

Tabel 1. Daftar subjek penelitian

No Nama Siswa L/P


1. Prayoga L
2. Pratama L
3. Fahmi L
4. Faiz L
5. Iqbal L
6. Mamat L
7. Hanum P
8. Nafisa P
9. Zannuba P
10. Rista P
11. Nisa P
12. Sinta P
13. Riyya P
14. Mira P
15. Asna P
Jumlah : 15

15
D. Teknik Pengumpulan Data.
1. Teknik Non Tes

Teknik non tes pada pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas dapat

dilakukan melalui:

a) Observasi

Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan

alamiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak

dalam berbagai situasi dan kegiatan yang dilakukan (Fadhilah, 2012: 229) .

Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk melihat langsung suasana

proses pembelajaran di kelompok B TK Masyithoh XII Desa Woro, yaitu

dengan cara peneliti ikut berpartisipasi dan terjun langsung serta mengamati dan

mencatat materi yang penting dari pelaksanaan proses pembelajaran.

16
b) Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk merekam gambar (foto/handycamp) dalam

proses pembelajaran, dokumen berupa produk (gambar, hasil praktik/ kegiatan

anak, dll.), dan dokumen nilai yang menggambarkan kemampuan dasar yang

telah dicapai anak.

2. Teknik Tes

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan anak secara

perorangan dalam penerapan media kartu gambar untuk meningkatkan kemampuan

mengenal huruf pada anak-anak dengan penilaian observasi.

E. Instrumen Penilaian

1. Instrumen Non Tes

Dalam penelitian ini, peneliti sekaligus yang dijadikan sebagai instrumen

penelitian. Karena peneliti akan segera mengambil keputusan serta tindakan ketika

menghadapi situasi-sistuasi tertentu dengan subjek penelitian, peneliti akan segera

melakukan adaptasi secara aktif berdasar persoalan yang muncul dalam proses

pengumpulan data.

Di samping itu, peneliti juga menyiapkan instrumen yang berupa pedoman

observasi berupa daftar cek (Checklist) dengan menggunakan skala Likert, untuk

menjaring data minat dan kemampuan siswa dengan menggunakan format kisi-kisi

dalam tabel sebagai berikut. :

17
Tabel 1.
Kisi-kisi lembar observasi kemampuan mengenal huruf
oN Indikator Penilaian Nilai

1 2 3 4 Skor

Anak mampu mengenal


angka pada kartu angka
bergambar.
1

Anak mampu membedakan


angka 1 – 10 pada kartu angka
bergambar
2

Anak mampu menghitung jumlah


gambar pada kartu angka yang
3 bergambar.

4 Anak dapat memasangkan


angka sesuai dengan jumlah
gambar.

Jumlah :

2. Instrumen Tes

Instrumen tes adalah sekumpulan pertanyaan lembar kerja atau sejenisnya yang dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan, bakat dan keterampilan dari subjek

penelitian yaitu anak kelompok B TK Masyithoh XII Desa Woro Tahun Pelajaran 2021/2022.

Instrumen tersebut dapat dijabarkan melalui tabel kisi-kisi soal tes yang

18
meliputi unsur penilaian dengan kriteria penilaian, ketentuan perolehan skor dan skor yang

akan didapatkan. Kisi-kisi tes kemampuan mengenal huruf sebagai berikut:

Tabel 2.

Kisi-kisi Soal Kemampuan mengenal huruf

Skor
No Soal Kriteria Penilaian Skor
Maksimal
1. Dapatkah kamu Dapat mengenal angka 1 -
mengenal angka – 10
angka pada kartu dengan benar. s
bergambar? Dapat mengenal angka 1- 7
dengan benar.

Dapat mengenal angka 1 - 5


dengan benar.
Tidak dapat mengenal
angka pada kartu
Bergambar
2. Dapatkah kamu Dapat membedakan angka
membedakan angka 1 1 - 10 dengan benar.
– 10 pada kartu Dapat membedakan angka
angka bergambar ? 1 – 7 dengan benar.
Dapat membedakan angka
1 - 5 dengan benar.
Tidak dapat membedakan
angka pada
kartu
bergambar.
3. Mampukah kamu Mampu menyebutkan
menyebutkan angka yang di pegang
angka pada kartu guru dengan tepat sendiri.
yang di pegang
guru? Mampu menyebutkan
angka yang di pegang
guru dengan tepat.

Mampu menyebutkan
angka yang di pegang guru
tetapi belum tepat.

19
Tidak mampu
menyebutkan angka pada
kartu yang di pegang guru.

20
4. Mampukah kamu Mampu menghitung
Menghitung julah jumlah benda pada kartu
benda pada kartu yang di tunjukkan oleh
yang di tunjukkan guru dengan tepat tanpa
oleh guru. bantuan.

Mampu menghitung
jumlah benda pada kartu
yang di tunjukkan oleh
guru dengan tepat.

Mampu menghitung
jumlah benda pada kartu
yang di tujukkan oleh
guru tetapi belum tepat.

Tidak mampu
menghitung jumlah
benda pada kartu yang
di tunjukkan oleh guru.

Keterangan:

BB : Kemampuan anak belum berkembang (*)

MB : Kemampuan anak mulai berkembang (**)

BSH : Kemampuan anak berkembang sesuai harapan (***)

BSB : Kemampuan anak berkembang sangat baik (****)

Kegiatan pembelajaran pada kemampuan berhitung melalui media kartu

gambar dikatakan berhasil jika anak dapat mencapai bintang tiga dengan maksud

perkembangan kemampuan anak telah sesuai harapan dan akan lebih baik lagi jika anak

dapat mencapai tingkat perkembangan maksimal dengan mencapai kriteria bintang

empat dengan maksud perkembangan kemampuan anak sangat baik.

21
F. Analisis Data.

1. Analisis Kualitatif

Untuk menghitung lembar observasi aktivitas anak digunakan rumus sebagai


berikut:

Aktivitas Yang Muncul

Aktivitas Anak = x 100 %

Aktivitas Keseluruhan

X
% x100% dengan

X

% = Persentase pengamatan

X = Rata-rata

X = Jumlah rata-rata

Jumlah hasil pengamatan P1 + P2 + P3


X= =
Jumlah pengamat 3

P1 = Pengamat 1

P2 = Pengamat 2

P3 = Pengamat 3

2. Analisis Kuantitatif

Perhitungan yang digunakan dalam analisis data penelitian terkait dengan

hasil tes adalah prosentase diperoleh dengan rumus :

22
∑ skor
P =---------------------------x 100 % ( Depdiknas , 2007:32 )

23
Skor maksimal

Data dianalisis secara deskriptif baik secara kuantitatif (persentase) maupun

secara kualitatif (dengan mendeskripsikan gejala-gejala yang tampak dan mencoba

menemukan makna dibalik gejala yang tampak tersebut).

Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan proses yaitu mentraskrip data

dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam bentuk paparan data yang

masih kasar dan masih campur aduk di antara berbagai fokus penelitian, kemudian

data tersebut di sederhanakan, kemudian dikategorisasikan sesuai fokus dan masalah

penelitian, setelah itu diintrepretasikan untuk memperoleh makna dibalik peristiwa

(gejala) yang muncul. Sedangkan untuk mencari rata-rata digunakan rumus sebagai

berikut.

∑x

X=

Di mana : X adalah rata-rata

∑x adalah Jumlah skor yang diperoleh

N adalah jumlah peserta didik dalam kelas

Dari hasil penghitungan prosentase tentang kemampuan anak dalam belajar

maka dapat di tentukan kriteria rentangan nilai hasil belajar sesuai dengan

Depdiknas (2007:29), yaitu:

90 - 100% = tinggi sekali 

80 - 89% = tinggi 

60 - 79% = cukup 

24
40 - 59% = rendah 

G. Prosedur Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan tindakan

1) Mengadakan pertemuan dengan guru untuk melakukan persiapan tindakan

dan waktu tindakan.

2) Mendiskusikan dan menetapkan rancangan pembelajaran/strategi yang

dipilih.

3) Menyusun RKH (Rencana Kegiatan Harian).

4) Membuat lembar observasi

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan RKH (Rencana Kegiatan Harian)

yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru akan menjadi fasilitator

selama pembelajaran dengan media gambar sederhana melalui demonstrasi.

c. Observasi

Observasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh informasi lebih

mendalam dan komprehensif tentang tindakan yang di lakukan guru dan suasana

pembelajaran mulai dari awal sampai akhir tindakan. Data hasil observasi

tersebut digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan atau kelebihan-

kelebihan berikutnya. Observasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru dan hasil

observasi dicatat dalam lembar observasi.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi dalam penelitian ini digunakan untuk memahami dan

memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil belajar yang

25
diperoleh dari pemberian tindakan. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I

dianalisis kelebihan dan kekurangannya sehingga perlu dicari alternatif tindakan

yang dilakukan untuk mengurangi kelemahan pada siklus I.

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II sama dengan siklus I yaitu terdiri atas 4 tahap yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi. Siklus II ini

merupakan perbaikan dari hasil refleksi terhadap berbagai kelemahan yang terjadi

pada siklus I.

26
DAFTAR PUSTAKA

Afrianingsih, A., Putri, A. R., & Munir, M. M. (2019). Karakteristik Huruf Hijaiyah Sebagai

Sarana Pembelajaran Baca Tulis Awal Anak Usia Dini. Tunas Siliwangi : Jurnal

Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi Bandung, 5(2), 111–119.

http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/tunas-siliwangi/article/view/1568

Amini, N., & Suyadi, S. (2020). Media Kartu Kata Bergambar Dalam Meningkatkan

Kemampuan Kosakata Anak Usia Dini. PAUDIA : Jurnal Penelitian Dalam Bidang

Pendidikan Anak Usia Dini, 9(2), 119–129. https://doi.org/10.26877/paudia.v9i2.6702

Arifin, Zainal. 2008. Metodelogi Penelitan Pendidikan, Surabaya : Lentera Cendikia.

Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Depdiknas. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

Fadillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoritik dan Praktik.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Firdaus, P. H. (2019). Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Media Kartu

Huruf. (JAPRA) Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal (JAPRA), 2(1), 66–73.

https://doi.org/10.15575/japra.v2i1.5313

Mariyamah, Y., Chiar, M., & Nasrun, M. (n.d.). Metode Permainan Kartu Bergambar Untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Tentang Sumber Energi Kelas Iv Slb Dharma Asih

Pontianak. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(1).

Pangastuti, R., & Hanum, S. F. (2017). Pengenalan Abjad pada Anak Usia Dini Melalui

Media Kartu Huruf. Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic

Education, 1(1), 51–66. https://doi.org/10.35896/ijecie.v1i1.4

27
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Utama, F. (2017). Pengenalan Aksara Melalui Media Gambar Terhadap Anak Usia Dini.

Jurnal Iqra’: Kajian Ilmu Pendidikan, 2(2), 433–457.

28

Anda mungkin juga menyukai