Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Menurut UU No 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Fitri Murni dkk (Susanto) tahun 2022. mengatakan

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua

jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan

tinggi. Sumber yang sama, tertera bahwa bidang studi Matematika

merupakan bidang studi yang diperlukan karena dapat membantu

dalam menyelesaikan berbagai masalah kehidupan yang berhubungan

dengan cara hitung menghitung atau yang berkaitan dengan urusan

angka-angka berbagai masalah, yang memerlukan suatu keterampilan

dan kemampuan untuk memecahkannya.

Menurut (Susanti, 2020), Kemampuan berhitung merupakan

salah satu kemampuan yang wajib untuk dikuasai, karena konsep

berhitung sangat banyak penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

1
Konsep berhitung pada umumnya berkaitan erat dengan pembelajaran

Matematika. Berhitung merupakan bagian dari matematika, karena

dalam matematika terdapat proses mengelola angka-angka.

Dalam hal ini masih banyak siswa yang merasa kesulitan untuk

meningkatkan kemampuannya dalam berhitung, karna dalam

pembelajaran matematika guru hanya menggunakan metode ceramah

saja sehingga mempengaruhi siswa kesulitan dalam memahaminya

dan mengakibatkan hasil belajar siswa yang rendah.

Dari hasil observasi dilapangan membuktikan bahwa siswa

masih kesulitan dalam meningkatkan dan mengembangkan

kemampuannya dalam berhitung karna ituS nilai pembelajaran

matematika sangat rendah dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu dengan nilai KKM 80. jumlah siswa kelas II sekitar 29,

siswa laki-laki berjumlah 13 dan siswa perempuan berjumlah 16.

berdasarkan hasil belajar dari 29 siswa dalam pembelajaran

matematika terdapat 15 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM

yaitu 60. Jika dipresentasikan siswa yang kurang mendapatkan nilai

dibawah KKM sekitar 51% sangat jauh dari pencapaian nilai yang

diterapkan.
3

penyebab rendahnya nilai pembelajaran matematika di SD

Negri Ciputri kecamatan kaduhejo kabupaten pandeglang ini biasanya

guru menyampaikan pembelajaran matematika hanya menggunakan

metode ceramah saja. Banyak sekali guru yang beranggapan bahwa

metode ceramah merupakan metode yang paling praktis,mudah dan

efisien.

Akan tetapi jika hanya menggunakan metode ceramah saja

siswa akan merasa kesulitan untuk memahami konsep pada

pembelajaran matematika, untuk itu guru berkewajiban menanamkan

materi pelajaran matematika dengan memberi dorongan dan

rangsangan kepada siswa.

Salah satunya adalah dalam pembelajaran matematika dengan

menggunakan media sesuai dengan tingkat perkembangan mereka

Maka hal tersebut, sangat diperlukan media pembelajaran yang tepat,

menarik, dan sesuai dengan karakteristik siswa SD dalam

pembelajaran matematika.
4

Menurut Siti Kurniati dkk (Zaini & Dew) 2020, Media merupakan

alat yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menstimulasi

semua aspek perkembangan pada anak usia dini baik aspek nilai

moral dan agama, aspek fisik motorik, aspek bahasa, aspek sosial

emosional, aspek kognitif maupun aspek seni. Dalam mesntimulasi

aspek perkembangan anak usia dini harus disesuaikan dengan usia

dan tahapan perkembanganya karena setiap anak walaupun memiliki

usia yang sama tapi terkadang memiliki tahap perkembangan yang

berbeda.

Untuk merangsang semua aspek perkembangan anak usia dini

tidak bisa lepas dari media pembelajaran karena bagi anak usia dini

belajar dilakukan melalui bermain dengan menggunakan media

pembelajaran baik media nyata, media audio, media visual, media

lingkungan sekitar maupun media audio visual, sehingga kegiatan

pembelajaran pada anak usia dini berjalan secara efektif.

Menurut Fitri Murni (Sundayana) 2022, media manipulatif

merupakan media yang menarik dan dipakai oleh siswa untuk

membantu proses pembelajaran, karena media manipulatif dapat

memberikan informasi dan rangsangan bagi siswa untuk berpikir,

merasa, memberi perhatian, dan memotivasi saat terjadinya proses

pembelajaran.
5

media manipulatif “Sea and Land”, kata “Sea and Land”

berasal dari bahasa inggris yang dimana “Sea” artinya “Laut”

sedangkan “Land” artinya “darat” sehingga dapat diartikan bahwa

media “Sea and Land” adalah media “laut dan darat”.

Media manipulatif “Utang” merupakan singkatan nama sebuah

permainan “U” merupakan ular dan “Tang” merupakan tangga media

utang ini media sangat menarik karna penyajiannya dalam bentuk

permainan

Menurut Siti Kurniati dkk (Mukhtar Latif) 2020 media manipulatif

“pohon pintar” merupakan media yang mengandung segi estetika dan

keindahan. Keterkaitan media pohon pintar terhadap kemampuan

berhitung adalah ketika dilihat dari hasil yang menunjukkan

peningkatan kemampuan berhitung setelah menggunakan media

tersebut. Anak akan merasa senang dan proses pembelajaran menjadi

lebih menarik dan menyenangkan.

Media pembelajaran Sedotan (Drinking Straws) dan Kantong

Bilangan merupakan suatu alat sederhana yang ditujukan untuk

mempermudah siswa dalam memahami materi operasi hitung dalam

matematika.
Dapat disimpulkan bahwa keunggulan penggunaan media

manipulatif ini adalah untuk mempermudah peserta didik dalam

memahami pembelajaran matematika dan juga untuk

menyederhanakan konsep yang sulit serta menyajikan bahan yang

abstrak menjadi lebih nyata. Dan menjelaskan pengertian atau konsep

secara lebih konkret untuk membantu mempermudah anak dalam

berhitung sehingga siswa dapat dengan mudah memahami

pembelajaran matematika dalam materi berhitung.

Berdasarkan uraian masalah tersebut peneliti tertarik untuk

memilih judul penelitian Penggunaan Media Manipulatif Pada Mata

Pelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan

Berhitung Siswa Kelas II Sekolah Dasar ( Ptk Di Kelas II Sd Negri

Ciputri Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang Provinsi

Banten )

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas peneliti mengidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Guru belum menggunakan media pembelajaran dalam

menyampaikan materi pelajaran


7

2. Nilai mata pelajaran matematika dalam materi berhitung belum

mencapai KKM atau masih rendah dibandingkan nilai pelajaran

yang lainnya

3. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah pada

pembelajaran matematika

4. Siswa mengalami kesulitan dalam meningkatkan atau

mengembangkan kemampuan beritungnya

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka

rumusan masalah yang diajukan peneliti adalah: “Apakah media

manipulatif dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada siswa

kelas II SD Negri Ciputri Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang

Provinsi Banten?”

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori ataupun

sebagai pengembangan penelitian yang lebih lanjut dalam usaha


meningkatkan kemampuan berhitung siswa melalui media

manipulatif

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini bermanfaat untuk (a) meningkatkan kinerja guru

dalam mengajar khususnya dalam pembelajaran berhitung serta

(b) mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga

dapat menemukan solusi dalam meningkatkan kemampuan

berhitung.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat untuk (a) meningkatkan kemampuan

berhitung siswa Kelas II baik secara kognitif, afektif, maupun

psikomotorik.

c. Bagi Sekolah

Dengan adanya media baru dalam pengajaran matematika

khususnya berhitung. Sekolah akan menambah referensi baru

dalam pembelajaran dalam menambah sarana dan prasarana

pembelajaran sehingga mutu pendidikan dapat lebih meningkat.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
9

Bab ini membahas mengetahui latar belakang, identifikasi masalah,

rumusan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORETIK

mengetahui kajian teoretik, penelitian terdahulu yang relevan,

kerangka berfikir, hipotesis penelit

Anda mungkin juga menyukai