Anda di halaman 1dari 17

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI


MENGENAL PECAHAN MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS IV SD IT
ALKAHFI

OLEH

ACHMAD AL FAJRI

856783246

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika


dalam mendeteksi pecahan dengan menerapkan media gambar pada siswa kelas
IV SD IT Alkahfi Muaradua Kab. Oku Selatan. Berdasarkan tujuan tersebut maka
hipotesis penelitian adalah media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD IT Alkahfi pada pembelajaran pecahan tahun
pelajaran 2022/2023. Alat yang digunakan dalam PKP ini terdiri dari soal
observasi dan tes. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD IT
Alkahfi yang berjumlah 19 orang. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah peningkatan hasil belajar pada materi deteksi patah tulang. Pertumbuhan
ini bertahap, pada periode I ada 12 orang yang menyelesaikan pelajaran, pada
periode II jumlah orang yang menyelesaikan pelajaran bertambah hingga 15
orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media gambar dalam
pembelajaran matematika untuk mengenal pecahan dapat meningkatkan hasil
belajar matematika pada pembelajaran pecahan IV SD IT Alkahfi Muaradua.
Berdasarkan hasil penelitian ini, guru hendaknya dapat mengarahkan
pembelajaran melalui media yang kreatif dan mudah dipahami untuk
pembelajaran siswa.
Kata kunci:Media visual, hasil belajar matematika, mengenal pecahan

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah guru sekolah dan panutan bagi siswa, guru juga bertanggung
jawab atas pembelajaran siswa, baik afektif, kognitif maupun psikomotorik.
Dalam pembelajaran, guru selalu dituntut untuk kreatif agar pembelajaran
tidak menjadi membosankan dan monoton. Dalam pembelajaran guru dapat
menggunakan metode, media atau metode lainnya, sehingga siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan memahami apa yang
dipelajarinya dengan mudah.Menurut Husnul Chotimah (2008), konsep guru
adalah orang yang memfasilitasi transfer pengetahuan dari sumber belajar
kepada siswa.

Menurut Ngalim Purwanto, pengertian guru adalah orang yang telah


memberikan ilmu atau kecerdasan kepada seseorang atau sekelompok
orang.Guru harus mampu berperan sebagai pengajar di dalam kelas. Menurut
Hamzah b. Satu (2009:3) Strategi pembelajaran adalah metode yang
digunakan guru dalam memilih kegiatan pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran.

Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan


keadaan, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.Proses pembelajaran membutuhkan metode dan
media yang tepat.

Kesalahan metodologi/media dapat menghambat pembelajaran. Dampak


lainnya adalah hasil belajar siswa menjadi rendahMelihat permasalahan yang
dihadapi saat guru memberikan pembelajaran, maka peneliti termotivasi untuk
memperbaiki pembelajaran dengan harapan hasil belajar siswa akan
meningkat.

2
Dengan bantuan penelitian ini, media gambar sebagai alat bantu visual
dalam penyampaian pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA MATERIAL MANAGER DI KELAS IV SD IT
ALKAHFI MEDIA GAMBAR”.

1 Identifikasi Masalah

a. Siswa

1) Peserta didik tidak mengerti konsep.

2) Peserta didik tidak menjawab dengan baik dan benar.

3) Kurangnya ketertarikan peserta didik terhadap pembelajaran.

b. Guru

1) Tidak menyampaikan konsep secara mudah dan baik

2) Menggunakan media yang tidak tepat dalam pembelajaran

3) Guru tidak merancang RPP dengan baik

4) Guru tidak memberikan penguatan dengan baik

Dari identifikasi masalah diatas, peneliti ingin mengetahui sebab


masalah yang tejadi di kelas serta berupaya mencari solusi dengan memilih
media yang tepat dan efektfif.

2 Analisis Masalah

1. Apakah guru menggunakan media yang tepat dalam


pembelajaran?

2. Apakah guru menyampaikan konsep dengan baik dan tepat?

3. Apakah penguatan didalam kelas telah dilakukan oleh guru?

3
3 Batasan Masalah

1. Perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika materi


mengenal pecahan.

2. Hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi mengenal


pecahan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah penerapan media gambar pada pelajaran matematika


materi mengenal pecahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV SD IT Alkahfi ?

C. Tujuan Perbaikan

1. Menguji media gambar pada pembelajaran matematika materi


mengenal pecahan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Mengatasi masalah – masalah yang didiagnosis dalam situasi


pembelajaran.

3. Meningkatkan kinerja guru serta membiasakan guru menggunakan


media dalam pembelajaran.

D. Manfaat Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran

1. Bagi penulis
a. Menambah pengalaman baru dalam melakukan penelitian seputar
mata pelajaran matematika.
b. Sebagai wahan mengembangkan kreatifitas.
2. Bagi Guru
Menambah referensi terkait penggunaan media pembelajaran
didalam kelas.

4
3. Bagi Siswa
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Memberikan masukan belajar dapat dilakukan dengan media.

4. Manfaat Bagi Sekolah


Meningkatkan kualitas para guru didalam sekolah

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Matematika
Secara linguistik, istilah mathematic (Inggris), mathematic (Jerman)
berasal dari bahasa Latin mathematica, asal kata dari bahasa Yunani
mathematika yang berarti belajar, dan akar kata matema yang berarti
pengetahuan atau pengetahuan. dan erat kaitannya dengan kata lain yang
serupa, yaitu mathanein, artinya belajar atau berpikir (Erman Suherman dkk,
2003:limabelas).
Ruseffendi (1991) mengklaim bahwa matematika adalah bahasa simbol;
ilmu deduktif dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur-unsur yang
tidak terdefinisi menjadi unsur-unsur yang terdefinisi, aksioma atau postulat
dan akhirnya menjadi teorema (Heruman, 2008:1)
Dalam perkembangannya, sangat mengejutkan bahwa matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi alat untuk mempelajari
ilmu-ilmu lain. Karena hampir semua mata pelajaran lainnya menggunakan
konsep matematika.

B. Hasil Belajar
Didalam proses belajar mengajar terjadi interaksi daintara seorang
guru dan peserta didik. Dalam pembelajaran seorang guru diharuskan
menghasilkan hasil yang baik didalam pembelajaran. Kedudukan guru
didalam kelas adalah sebagai fasilitator sedangkan peserta didik sebagai
5
objek dalam pembelajaran. Keberhasilan peserta didik didalam
pembelajaran dapat dilihat dari evaluasi pembelajaran yang dapat dilihat
pada hasil belajar peserta didik. Jika didalam pembelajaran hasil belajar
siswa mengalami peningkatan, maka terjadi keberhasilan dalam
pembelajaran. Namun jika sebaliknya, maka perlu ada evaluasi didalam
kelas apa yang terjadi dengan hasil belajar peserta didik.
Wujud hasil belajar akan berkaitan dengan kegiatan evaluasi
pembelajaran. Sehingga diperlukannya teknik, strategi serta media
pembelajaran yang baik didalam proses pembelajaran.

C. Media / Alat Peraga Pembelajaran


1. Pengertian Media Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru
dan siswa. Guru sebagai moderator dan siswa sebagai objek
pembelajaran.Pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas,
merupakan proses berkelanjutan yang dapat mengubah siswa yang
belum berkembang. Dalam hal ini, komunikasi antara guru dan siswa
harus berjalan dengan baik, dan pengajaran guru harus dilakukan dengan
baik. Pelaksanaan pembelajaran ini dapat didukung dengan penggunaan
lingkungan belajar yang sesuai agar pelajaran yang diajarkan dapat
diterima dengan baik oleh siswa. Pengertian lingkungan belajar meliputi:
1. Menurut AECT, media adalah semua jenis saluran yang digunakan
untuk mengirimkan pesan (Januszewski dan Molenda, 2008)
2. Menurut Gagne dan Briggs (1974), lingkungan belajar adalah alat
yang menyampaikan isi pembelajaran dan dapat mendorong
partisipasi dalam pembelajaran.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar
dapat dijadikan sebagai instrumen pembelajaran di kelas.

2. Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat media pembelajaran antara lain:
6
1. Dukungan pembelajaran antara siswa dan guru.
2. Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
3. Mampu mengatasi keterbatasan waktu dan tenaga.
Penggunaan media pembelajaran di kelas membantu guru untuk
menyampaikan apa yang telah dipelajari di kelas dengan cara yang
memudahkan siswa memahami pembelajaran yang sedang dilakukan,
sehingga dapat merangsang minat dan motivasi siswa untuk belajar.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Pelaksanaan serta Pihak yang Membantu

1. Subjek
Materi Mengenal Pecahan

2. Tempat
Tempat penelitian ini di SD IT Alkahfi Muaradua Oku Selatan kelas IV
tahun ajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa 19

3. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian ini terdiri dari siklus:
Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan Siklus I dan II

7
No Mata Siklus Tanggal Waktu Ket
Pelajaran
1 Matematika I 25 -11-2022 08:00-09:10
2 Matematika II 28 -11-2022 08:00-09:10

4. Pihak yang Membantu


Pihak yang telah membantu penelitian ini adalah
1) Dosen pembimbing pak Maman Rianko, S.Pd. M.Pd
2) Teman Sejawat Dessy Faradila Susanti, S.Pd
3) Siswa – siswi kelash IV b SD IT Alkahfi Muaradua.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Proseduk penelitian ini sesuai dengan jenis laporan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK)
Terdiri dari:
1) Tahap Perencanaan
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Pengamatan
4) Tahap Refleksi

Gambar 3.1 Desain Pelaksanaan siklus

a. Tahap Perencanaan

8
Penulis membuat rencana tindakan yang dilakukan berupa
pembelajaran matematika materi mengenal pecahan melalui media
gambar sebagai berikut:
1) Menentukan jadwal penelitian
2) Mengkaji kurikulum terkait materi pembelajaran matematika
3) Membuat RPP dengan memasukkan media gambar

b. Tahap Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah
dijadwalkan , direncanakan. Setiap langkah megikuti RPP yang telah
dibuat.

c. Tahap Pengamatan
Pada Kegiatan ini, peneliti mendokumentasikan seluruh kegiatan
didalam kelas, kemudian peneliti berdiskusi dengan supervisor terkati
pembelajaran dikelas, terkait kekurangan, serta kelemahan dalam
mengajar didalam kelas.

d. Tahap Refleksi
Peneliti mengadakan diskusi dengan supervisor terkati kelemahan dan
kekurangan didalam kelas, serta apa saja yang dievaluasi terkait RPP
dan pelaksanaan dikelas.

C. Teknik Analisis Data


Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Data deskriptif merupakan gambaran informasi
yang digunakan dalam penelitian. Dengan menguji deskripsi data
tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui gambaran atau status
responden dalam sampel penelitian ini. Data kuantitatif adalah data yang
dapat diukur, diberi nomor dan dihitung. Data ini cocok untuk evaluasi
statistik.
9
Kriteria nilai ketuntasan siswa yang diharapkan berdasarkan KKM
di SD adalah 65%.
Berdasarkan hasil tes berupa soal essay yang berjumlah 20 soal
pada setiap siklus.
Menghitung nilai rata – rata hasil belajar siswa :
M=∑x
N
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
∑ x= Jumlah nilai yang diperoleh individu
N = Banyaknya individu

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

SIKLUS I
Pada siklus ini peneliti melakukan pembelajaran pertama di tempat
penelitian tentang mata pelajaran matematikan materi mengenal pecahan.
Adapun tahap tahapnya sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti menjadwalkan pelaksanaan siklus I
pada tanggal 25 November 2022 pada pukul 08:00-09:10 dengan
membuat Rancangan Perbaikan Pembelajaran sebelumnya.
RPP berisi kegiatan awal , kegiatan inti, kegiatan akhir. Ditahap ini
peneliti menyiapkan perangkat – perangkat yang menunjang untuk
pelaksanaan siklus I sepeeti RPP, Media gambar, buku absen, soal
evaluasi pembelajaran.
10
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini peneliti melaksanakan apa yang sudah direncanakan pada
tahap sebelumnya, supervisor dan guru masuk kedalam kelas, supervisor
mengamati peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas. Pada saat
pelaksanaan pembelajaran, peneliti melaksanakan kegiatan yang telah
tertuang di RPP yang telah dibuat, dimana peneliti mengajarkan peserta
didik materi mengenal pecahan melalui media gambar yang digambarkan
oleh peneliti pada papan tulis, kemudia peneliti dan peserta didik
berkomunikasi dua arah tentang pembelajaran yang disampaiakn,
kemudiamn peserta didik diminta untuk maju mengisi jawaban yang ada
pada papan tulis, kemudian peneliti membagikan lembar soal yang akan
diisi oleh peserta didik. Dan kegiatan akhir ditutup dengan salam.

3. Tahap Pengamatan
Hasil observasi proses pembelajaran pada tahap observasi pertama
dilakukan oleh tutor untuk mengamati kegiatan pembelajaran di kelas
mengamati peneliti/guru dan siswa di kelas. Dalam evaluasi ini, peneliti
memberikan formulir APKG kepada guru untuk mengevaluasi
pembelajaran di kelas.Pada kelas observasi dan pembelajaran dihasilkan
hasil belajar siswa sebagai berikut:

11
Tabel 4.1 Rekap hasil belajar siswa siklus I
No Kriteria Nilai
1 Nilai KKM 65
2 Rata – rata nilai kelas 70
3 Presentase ketuntasan 63%

Rata – rata nilai kelas adalah 70 sedangkan presentase ketuntasan


sebesar 63%, artinya dari 19 siswa yang ada dikelas hanya ada 12 siswa
yang mendapatkan nilai tuntas, berdasarkan data tersebut aktivitas
pembelajaran pada siklus I cukup baik.

4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan supervisor berdiskusi terkait apa yang
harus dievaluasi pada siklus I
a) Kelebihan dan kelemahan pada siklus I
1 Kelebihan
Kelebihan pada siklus I ini peneliti menggunakan media gambar
dalam mengenalkan pecahan kepada peserta didik sehingga
memudahkan mereka untuk memahami apa yang dipelajari.
2 Kelemahan
Dalam siklus ini masih ada kelemahan pada alokasi waktu dan
pengkondisian peserta didik dikelas.

SIKLUS II
Pada siklus ini peneliti melakukan pembelajaran kedua di tempat
penelitian tentang mata pelajaran matematikan materi mengenal pecahan.
Adapun tahap tahapnya sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

12
Pada tahap perencanaan peneliti menjadwalkan pelaksanaan siklus
I pada tanggal 28 November 2022 pada pukul 08:00-09:10 dengan
membuat Rancangan Perbaikan Pembelajaran sebelumnya yang telah
direvisi bersama supervisor. RPP berisi kegiatan awal , kegiatan inti,
kegiatan akhir. Ditahap ini peneliti menyiapkan perangkat – perangkat
yang menunjang untuk pelaksanaan siklus II sepeeti RPP, Media gambar,
buku absen, soal evaluasi pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini peneliti melaksanakan apa yang sudah direncanakan pada
tahap sebelumnya, supervisor dan guru masuk kedalam kelas, supervisor
mengamati peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas. Pada saat
pelaksanaan pembelajaran, Diawal pembelajaran peneliti melakukan ice
breaking untuk mengkondisikan peserta didik sekaligus memacu motivasi
belajar peserta didik, peneliti melaksanakan kegiatan yang telah tertuang
di RPP yang telah dibuat, dimana peneliti mengajarkan peserta didik
materi mengenal pecahan melalui media gambar yang digambarkan oleh
peneliti pada papan tulis, kemudian peneliti dan peserta didik
berkomunikasi dua arah tentang pembelajaran yang disampaikann,
kemudian peserta didik diminta untuk maju mengisi jawaban yang ada
pada papan tulis, kemudian peneliti membagikan lembar soal yang akan
diisi oleh peserta didik. Dan kegiatan akhir ditutup dengan salam.

3. Tahap Pengamatan
Hasil pengamatan dalam proses pembelajaran pada siklus I
pengamatan dilakukan oleh supervisor untuk mengamati kegiatan
pembelajaran dikelas, mengamati peneliti/guru dan peserta didik didalam
kelas. Dalam penilaian tersebut peneliti memberikan lembar APKG
kepada supervisor untuk menilai pembelajran didalam kelas.
Dari hasil pengamatan dan pembelajaran di kelas menghasilkan hasil
belajar siswa sebagai berikut :
13
Tabel 4.2 Rekap hasil belajar siswa siklus II
No Kriteria Nilai
1 Nilai KKM 65
2 Rata – rata nilai kelas 75
3 Presentase ketuntasan 78%

Rata – rata nilai kelas adalah 75 sedangkan presentase ketuntasan


sebesar 78%, artinya dari 19 siswa yang ada dikelas hanya ada 15 siswa
yang mendapatkan nilai tuntas, berdasarkan data tersebut aktivitas
pembelajaran pada siklus II cukup baik.

4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan supervisor berdiskusi terkait apa yang
harus dievaluasi pada siklus II
a) Kelebihan dan kelemahan pada siklus II
1 Kelebihan
Kelebihan pada siklus II peneliti telah dapat mengkondisikan
peserta didik sebelum memulai pembelajaran serta dapat
membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
2 Kelemahan
Dalam siklus ini masih ada kelemahan pada perhatian guru
terhadap beberapa peserta didik yang masih membutuhkan
penjelasan.

B. Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini menggunakan media gambar pada materi mengenal
pecahan, pada penerapannya peneliti menemukan beberapa kendala serta
kekurangan ketika melaksanakan pembelajran dikelas.

14
Peningkatan hasil belajar matematika materi mengenal pecahan pada
siswa kelas IV SD IT Alkahfi Muaradua dengan menerapkan media gambar
pada pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar pada siklus I dan II
No Kriteria Siklus I Siklus II
1 Nilai KKM 65 65
2 Rata – rata nilai kelas 70 75
3 Presentase Ketuntasan 63% 78%

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari
siklus I dan II, dimana presentase siklus I 63% menjadi 78 % pada siklus II,
artinya ada kenaikan sekitar 15% pada siklus II, dari segi rata – rata nilai
kelas terjadi peningkatan sebanyak 5 point, dari angka 70 menjadi angka 70.
Berdasarkan hasil diatas terlihat bahwa penggunaan media gambar dalam
pembelajran matematika materi mengenal pecahan meningkatkan hasil
belajar siswa.

BAB V
KESISMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah penggunaan
media gambar dalam pembelajaran matematika materi mengenal pecahan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa didalam kelas, yang terbukti pada
tabel 4. 3 terjadi peningkatan baik rata – rata nilai kelas, maupun
presentase ketuntasan.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diajukan saran – saran sebagai berikut:
15
a. Bagi Guru
Sebaiknya seorang guru dapat menggunaka media pembelajaran
yang seuai dan efektif.
b. Bagi Sekolah
Laporan ini dapat dijadikan acuan atau referensi untuk kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

I.G.A.K. Wardani, dkk.2021. Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).


Banten : Universitas Terbuka.
Musthofa Abi Hamif, dkk. 2020. Media Pembelajaran. Jakarta : Yayasan Kita
Menulis.
Fakhrurrozi dan Syukrul Hamdi.2017. Pembelajaran Matematika.
Lombok Timur :Universitas Hamzanwandi Press.
Cecep Kustandi,dan .Daddy Darmawan. 2020.Pengembangan Media
Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Rudi Susilana, dan Cepi Riyana.2009. Media Pembelajaran.
Bandung : CV Wacana Prima.
Zamruda, Nadhifa Tsani dan Della Indrawati. 2019. Pengembangan Media
Zebotka Berbasis Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada
Materi Mengenal Pecahan bagi Siswa Kelas II Sekolah Dasar. JPGSD.
Vol.7 No. 2 Tahun 2019, hal. 2665-2674.
Rohani. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu Pada
Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat. Jurnal
Kreatif Tadulako Online Vol.4 No.8 SSN 2354-614X.
Mulyani, Elti dan Ika Yatri. 2022. Papan Pecahan Sebagai Media Pembelajran
Matematika pad Materi Mengenal Bilangan Pecahan Kelas II SD. Jurnal
Pendidikan Matematika 6 (2) , 2191-2201,2022.
16
Nurhasanah, Aan.2017. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep
Pecahan Melalui Media Blok Siswa Kelas IV SD Negeri Cidahu 1
Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Jawa barat. Jurnal Educhild:
Pendidikan dan Sosial 6 (2) 86-90.
Agwiszil, Fiska dan Nadia.2022. Pengembangan E-LKPD Pada Materi Mengenal
Pecahan Menggunakan Liveworksheet Di Kelas II Sekolah Dasar.
Universitas Bung Hatta, 2022.

17

Anda mungkin juga menyukai