Oleh:
NUPTK: 3957769670130032
A. Latar Belakang
Alat peraga adalah salah satu sarana untuk mempermudah pemahaman konsep pada waktu guru
dan peserta didik melaksanakan proses belajar mengajar. Dengan alat peraga dimaksud peserta didik
akan lebih mudah menyerap materi pelajaran, terutama konsep-konsep yang bersifat abstrak.
Alat peraga termasuk media yang sangat penting dalam menyampaikan informasi ilmu
pengetahuan kepada peserta didik. Penelitian membuktikan bahwa kemampuan alat indra menerima
dan menyerap informasi lebih besar pada penglihatan (70 % – 85%), dan pendengaran (15% –
25%). Peserta didik lebih mudah menerima informasi materi pelajaran melalui proses penglihatan.
Sebaliknya, guru akan mudah menyampaikan informasi pelajaran melalui penggunaan alat peraga
bersifat visual dan audio.
Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya
pembelajaran. Berdasarkan fungsinya media dapat berbentuk alat peraga dan sarana.
1. Alat Peraga
a. Pengertian alat peraga Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media
pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari.
b. Fungsi alat peraga Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk membantu menanamkan
atau mengembangkan konsep yang abstrak, agar peserta didik mampu menangkap arti
sebenarnya dari konsep tersebut. Dengan melihat, meraba dan memanipulasi obyek/ alat
peraga maka peserta didik mengalami pengalaman-pengalaman nyata dalam kehidupan
tentang arti dari suatu konsep.
2. Sarana
Pengertian dan fungsi sarana: Sarana merupakan media pembelajaran yang fungsi utamanya
sebagai alat bantu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan sarana
tersebut diharapkan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dalam aksi nyata ini adalah:
“Apakah penggunaan alat peraga & media pembelajaran gerak lurus dapat meningkatkan kompetensi
kemandirian dan inovatif guru dalam proses pembelajaran fisika di kelas X MIPA SMA YATPI Godong
tahun pelajaran 2021/2022”.
Dalam hal ini penggunaan alat peraga pada proses pembelajaran Fisika dengan materi gerak lurus
di kelas X diharapkan dapat meningkatkan kompetensi kemandirian dan inovatif guru sebagai pendidik
yang pada akhirnya juga dapat memberi dampak meningkatnya motivasi dan hasil belajar bagi peserta
didik.
B. Deskripsi
Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan tindakan kegiatan proses pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga dan media pembelajaran pada materi gerak lurus memiliki tujuan yaitu antara
lain:
1. Tujuan khusus: meningkatkan kompetensi guru dengan cara berinovasi dan secara mandiri
membuat dan menggunakan alat peraga dan media pembelajaran dalam dalam proses
pembelajaran Fisika untuk materi Gerak Lurus di kelas X MIPA SMA YATPI Godong tahun
pelajaran 2021/2022.
2. Tujuan Umum: memberi dampak positif terhadap meningkatnya motivasi dan hasil belajar
Fisika peserta didik kelas X MIPA SMA YATPI Godong tahun pelajaran 2021/2022.
Kegiatan pada materi gerak lurus di kelas X MIPA ini, guru membuat sebuah alat peraga dan
media pembelajaran untuk materi gerak lurus dan menggunakannya dalam proses pembelajaran di
kelas X MIPA.
Alat peraga disamakan dengan media. Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara
harfiah berarti “tengah” perantara. “Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara
pendidik dengan peserta didik” (Arsyad, 2013: 3).
Simak Y dan Syafei, 2012 mengemukakan bahwa: Alat peraga ialah alat-alat yang digunakan guru
yang berfungsi membantu guru dalam proses mengajarnya dan membantu peserta didik dalam proses
belajarnya (Arsyad, 2013: 10).
Masih dalam hubungan dengan media pembelajaran, Santoso S. Hamidjojo mengatakan bahwa
media pembelajaran adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi
pengajaran biasanya sudah dituangkan dalam mempertinggi mutu kegiatan belajar-mengajar
(Latuheru, 2002: 16-17).
Alat Peraga/media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan kompetensi guru dalam
berinovasi dan mandiri dalam mengembangkan kompetensinya sebagai seorang pendidik.
Pembelajaran dengan adanya penggunaan media pembelajaran berupa alat peraga yang dibuat
sedemikian rupa dapat membantu peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan guru.
Motivasi peserta didik untuk belajar alat peraga membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami
materi gerak lurus, sehingga motivasi belajar hasil belajar meningkat.
Pada refleksi kali ini, inovasi guru ditunjukkan dengan upaya guru untuk menyampaikan materi
dengan memanfaatkan sebuah media pembelajaran alat peraga inovasi yang masih tergolong
sederhana, tetapi paling tidak guru sudah memulai upayanya untuk mulai belajar dan memanfaatkan
media yang ada untuk menunjang proses pembelajaran bagi peserta didiknya. Dalam situasi dan
kondisi seperti sekarang ini, menuntut guru untuk selalu kreatif secara mandiri membuat inovasi-
inovasi baru agar tidak tertinggal jauh dan menciptakan proses pembelajaran yang sesuai dengan
jamannya. Mau tidak mau guru harus meningkatkan kompetensinya, mau belajar dan menyadari
kebutuhan dan tuntutan jaman yang serba canggih, serba digital dan selalu update hal-hal baru
agar motivasi belajar peserta didik semakin meningkat. Pada aksi ini guru secara mandiri dan inovatif
membuat sebuah alat peraga dan media pembelajaran untuk materi gerak lurus dan hasilnya sungguh
luar biasa, peserta didik sangat antusias bagaimana mereka mampu menjelaskan materi demi materi
secara runut sesuai dengan alat peraga yang dipelajari.
Untuk melihat seberapa besar hasil belajar yang dapat diserap oleh peserta didik, guru melakukan
penilaian secara lisan. Respon peserta didik beragam dalam menjawab, dan menunjukkan antusias yang
baik dalam proses pembelajaran. Melalui inovasi yang penulis lakukan ini maka permasalahan penulis
untuk membuat proses pembelajaran lebih menarik dapat terlaksana.
C. HASIL
Hasil pembelajaran dapat terlihat dengan munculnya kemandirian dan sikap inovatif guru dalam
upayanya melakukan proses pembelajaran yang dapat bermanfaat bagi peserta didiknya. Guru yang
mandiri memiliki rasa tanggungjawab dalam memotivasi peserta didiknya untuk belajar dengan penuh
semangat dan motivasi yang tinggi. Inisiatif dan kreativitas guru dalam pembelajaran ini menunjukkan
kompetensi kemandirian yang baik dan perlu ditingkatkan ke depannya. Penulis menyadari masih ada
banyak kekurangan dalam melaksanakan pembelajaran ini, tetapi hal ini bukanlah menjadi kendala
yang dapat menghambat tindak lanjut aksi ini berikutnya. Justru kendala yang ada menjadi tantangan
baru yang siap di carikan solusinya.
Indikator keberhasilan atas keterlaksanaan aksi nyata ini antara lain dapat di lihat dari:
1. Meningkatnya kompetensi mandiri dan berinovasi guru yang diperoleh dari data proses
penilaian menggunakan angket penilaian diri tentang mandiri dan inovatif pada guru.
2. Meningkatnya motivasi/semangat belajar peserta didik yang diperoleh dari data proses
penilaian menggunakan angket penilaian diri tentang motivasi pada peserta didik.
3. Meningkatnya hasil pembelajaran peserta didik yang diperoleh dari data:
a) Hasil pretest sebelum menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran (Daftar Nilai
Pre-test).
b) Hasil posttest setelah menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran (Daftar Nilai
Post-test).
Indikator keberhasilan yang diharapkan setelah pembelajaran mata pelajaran ini bagi guru adalah
meningkatnya kompetensi kemandirian dan inovatif guru dalam proses pembelajaran dan memberi
dampak bagi peserta didik.
D. Refleksi