0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
118 tayangan5 halaman
1. Guru menggunakan model Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pencernaan manusia dengan menyajikan masalah nyata melalui media presentasi dan berdiskusi dalam kelompok.
2. Tantangan yang dihadapi adalah kurangnya penggunaan media interaktif dan model pembelajaran yang kurang inovatif. Guru mengatasinya dengan menyajikan masalah autentik dan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-h
1. Guru menggunakan model Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pencernaan manusia dengan menyajikan masalah nyata melalui media presentasi dan berdiskusi dalam kelompok.
2. Tantangan yang dihadapi adalah kurangnya penggunaan media interaktif dan model pembelajaran yang kurang inovatif. Guru mengatasinya dengan menyajikan masalah autentik dan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-h
1. Guru menggunakan model Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem pencernaan manusia dengan menyajikan masalah nyata melalui media presentasi dan berdiskusi dalam kelompok.
2. Tantangan yang dihadapi adalah kurangnya penggunaan media interaktif dan model pembelajaran yang kurang inovatif. Guru mengatasinya dengan menyajikan masalah autentik dan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-h
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP Negeri 2 Sungai Lilin
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPA Materi Sistem Pencernaan Manusia Submateri Nutrisi Makanan di Kelas VIII Penulis Susi Karlenti Tanggal 29 Agustus 2022 (PPL 1) Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari Kondisi yang menjadi latar praktik pembelajaran ini adalah : belakang masalah, mengapa 1. Guru belum menggunakan media yang praktik ini penting untuk mempermudah dalam pembelajaran dibagikan, apa yang menjadi 2. Guru kesulitan menyampaikan materi abstrak peran dan tanggung jawab menjadi konkrit. anda dalam praktik ini. 3. Siswa kesulitan mengerjakan soal-soal yang diberikan tentang submateri proses nutrisi makanan. 4. Guru masih menerapkan metode ceramah
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting
untuk dibagikan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas karena model pembelajaran PBL ini merupakan model student oriented (kegiatan didominasi siswa) sehingga melibatkan siswa untuk dapat berdiskusi serta pemecahan masalah dan siswa lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah mereka temui sendiri sehingga lebih mudah mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. PBL membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berfikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran oleh guru berdasarkan buku teks. Model PBL ini membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggungjawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berlanjut. Dengan bantuan media PPT membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Saya yang berperan sebagai guru mempunyai
tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif, dengan menggunakan membuat rancangan perangkat RPP, bahan ajar, media, LKPD, evaluasi dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang dibuat sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Tantangan : Dari analisis hasil kajian wawancara dan literatur Apa saja yang menjadi penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin tantangan untuk mencapai dicapai yaitu meningkatkan hasil belajar siswa pada tujuan tersebut? Siapa saja submateri nutrisi makanan antara lain yang terlibat, 1. Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang berbasis IT 2. Kuranganya penguasaan guru terhadap materi pelajaran dan hanya berfokus pada buku paket. 3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak inovatif
Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi oleh
guru adalah 1. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa dengan berbasis IT 2. Penggunaan bahan ajar yang didapatkan dari berbagai sumber yang relevan 3. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik siswa
Dilihat dari ketiga tantangan tersebut bisa di
simpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan professional.
Yang terlibat dalam pembelajaran ini yaitu guru,
rekan guru, dan siswa. Guru bertugas merencanakan pembelajaran, sebagai fasilitator, sebagai motivator (memberikan dorongan mental dan moral supaya siswa memiliki semangat dan tujuan dalam belajar), dan memberikan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan saat pembelajaran berlangsung atau diakhir pembelajaran. Rekan guru membantu dan memberikan saran. sedangkan siswa dituntut untuk mengikuti pembelajaran dan aktif dalam pembelajaran. Aksi : Langkan_langkah yang di lakukan oleh guru Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan antara lain: dilakukan untuk 1. Penggunaan media pembelajaran yang belum menghadapi tantangan optimal tersebut/ strategi apa yang 2. Penyampaian materi masih bersifat abstrak digunakan/ bagaimana sehingga materi sulit dipahami siswa prosesnya, siapa saja yang 3. Model pembelajaran yang digunakan guru belum terlibat / Apa saja sumber inovatif, masih menggunakan model ceramah daya atau materi yang 4. Guru tidak menyampaikan manfaat materi diperlukan untuk pembelajaran bagi kehidupan sehari-hari melaksanakan strategi ini Strategi apa yang digunakan untuk menghadapi tantangan yaiu 1. Menggunakan media pembelajaran yang menarik saat pembelajaran yaitu berbasis IT. Media yang digunakan berupa slide PPT yang menanyangkan permasalahan autentik berupa gambar dan video di download dari youtube sehingga membuat siswa tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran dan LKPD nutrisi makanan. 2. Menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata yang sudah diketahui kebanyakan siswa. Kegiatan pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kondisi nyata bisa diartikan sebagai pembelajaran kontekstual. Dalam hal ini, pembelajaran kontekstual akan melibatkan siswa secara penuh ke dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran kontekstual, belajar bukanlah sekedar mendengar guru mengajar dan mencatat apa saja materi yang sudah dipelajari, tetapi pada pembelajaran ini belajar bagi siswa yaitu suatu proses untuk memahami materi secara langsung. Melalui proses yang dilakukan siswa, wawasan yang mereka dapatkan lebih utuh, serta kemampuan yang didapatkan siswa tidak hanya berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi juga dapat mengembangkan aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa. 3. Memilih model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik siswa Model pembelajaran yang diterapkan yaitu Problem Based Learning (PBL). Model ini menghasilkan keterlaksanaan proses pembelajaran, meningkatkan aktivitas siswa, melibatkan siswa secara langsung untuk mengidentifikasi masalah nyata yang ada disekitarnya sehingga siswa aktif dan dapat membentuk pengetahuannya sendiri. 4. Memberikan informasi kegunaan materi pelajaran bagi siswa dimasa yang akan datang. Dengan belajar submateri nutrisi makanan diharapkan siswa memilih makanan sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuh dan aktivitas yang dilakukan, sehingga tidak mengalami kelebihan berat badan.
Bagaimana prosesnya? Langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan yaitu : 1. Guru menampilkan slide PPT dengan menyajikan gambar dan video permasalahan autentik mengenai orang obesitas, siswa diminta mengamati gambar dan diarahkan untuk belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah. 2. Siswa secara kelompok mengerjakan LKPD yang dibagikan guru untuk menyelesaikan masalah dan mempresentasikan di depan kelompok lain. 3. Guru melakukan penilaian sikap dan keterampilan (dilakukan saat diskusi kelompok), pengetahuan dilakukan diakhir pembelajaran 4. Guru memberikan penguatan, membuat kesimpulan bersama siswa dan meminta siswa membuat refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Yang terlibat dalam pembelajaran yaitu guru,
rekan guru, dan siswa. Alat yang digunakan saat pembelajaran yaitu LCD Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi yang dilakukan adalah Bagaimana dampak dari aksi meningkatkan hasil belajar siswa melalui model dari Langkah-langkah yang pembelajaran inovatif yang dilaksanakan dilakukan? Apakah hasilnya menggunakan model PBL. efektif? Atau tidak efektif? 1. Perubahan tingkah laku pada diri siswa yaitu Mengapa? Bagaimana respon mempunyai rasa percaya diri dan berani untuk orang lain terkait dengan mengemukakan pendapat, hal ini terlihat pada strategi yang dilakukan, Apa saat menyampaikan diskusi kelompok dan yang menjadi faktor presentasi. keberhasilan atau 2. Siswa memiliki keterampilan berfikir kritis dan ketidakberhasilan dari dapat menyelesaikan masalah yang disajikan oleh strategi yang dilakukan? Apa guru, dibuktikan dengan mampu membuat pembelajaran dari pertanyaan dan menjawab LKPD keseluruhan proses tersebut Hasil dari pelaksanaan model PBL tersebut efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang sebelum menerapkan PBL yaitu metode ceramah, hasil belajar siswa hanya 45% siswa yang dapat mencapai KKM, setelah menerapkan PBL hasil belajar siswa meningkat menjadi 100% siswa dapat mencapai KKM. Sebanyak 45% (9 orang) siswa mendapatkan nilai 100 dan 55% (11 orang) siswa mendapatkan nilai 75 (dimana KKM 70). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
yang dilakukan sangat baik, dan tertarik sehingga ingin mengadopsi keberhasilan dalam pelaksanaan aksi PPL 1 untuk diterapkan dalam pembelajaran.
Faktor keberhasilan meningkatkan hasil belajar
siswa dengan penerapan model PBL ini dikarenakan perangkat pembelajaran lengkap (RPP, LKPD, bahan ajar, instrument penilaian, dan media pembelajaran), disusun secara operasional dengan bimbingan dari dosen dan guru pamong yang sudah berpengalaman, pembelajaran disiapkan dengan matang, dan didukung oleh rekan sejawat dan siswa. Selain itu PBL merupakan pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran dilakukan sesuai kebutuhan belajar. Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model pembelajaran, media, LKPD, dan penilaian agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Diharapkan kedepannya guru dapat menerapkan model PBL untuk materi pembelajaran lainnya.