Anda di halaman 1dari 8

TUGAS LK 1.

2
EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
HASIL EKSPLORASI KAJIAN LITERATUR ARTIKEL ILMIAH
DAN WAWANCARA REKAN SEJAWAT,
KEPALA SEKOLAH, DAN PAKAR

OLEH:

NAMA : SYAMSUL HAKIM


PRODI : PPG PENDIDIKAN FISIKA
KATEGORI : 2 (DUA)
NUPTK : 2052771672130053

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 2


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAPUA
TAHUN 2022
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 Pedagogik:
a. Guru kurang 1. Guru jarang menggunakan Pembelajaran yang
melibatkan pendekatan saintifik (Putri & dilaksanakan guru
peserta didik Jumadi, 2017). masih monoton dan
dalam 2. Guru tidak memanfaatkan LKPD tidak menyediakan
pembelajaran sebagai panduan dalam kegiatan LKPD untuk
(teacher center). pembelajaran peserta didik memfasilitasi peserta
(Infarlina, 2022). didik agar lebih aktif.
3. Guru tidak memanfaatkan media
pembelajaran berbasis komputer
atau media sederhana
memanfaatkan bahan di
lingkungan sekitar (Sahwi, 2022).
b. Guru 1. Sarana praktikum yang ada di Peserta didik jarang
melaksanakan sekolah kurang memadai diberikan kesempatan
pembelajaran (Infarlina, 2022; Ma’arij, 2018). untuk melakukan
berorientasi 2. Peserta didik kurang difasilitasi penyelidikan melalui
pengetahuan tidak untuk praktikum (Infarlina, 2022). percobaan.
disertai
keterampilan
psikomotor.

c. Motivasi belajar 1. Pembelajaran yang dilakukan guru Guru tidak maksimal


peserta didik searah (teacher center) (Doyan et dalam melaksanakan
rendah. al., 2018; Marsala et al., 2019). tahapan pendahuluan
2. Peserta didik menganggap fisika dalam pembelajaran,
tidak ada kaitan dengan yakni apersepsi dan
kehidupan sehari-hari motivasi.
(Ramadhani, 2022).
3. Guru tidak memberikan
penghargaan kepada peserta didik,
lingkungan belajar kurang
kondusif, dan kegiatan
pembelajaran tidak menarik
(Handhika, 2012; Shidik, 2020).
4. Guru menerapan model
pembelajaran tidak tepat (Afjar &
Syukri, 2020; Sahwi, 2022).
5. Penguasaan konsep peserta didik
rendah (Doyan, 2022).
Literasi:
d. Literasi sains 1. Guru tidak menyediakan bahan Peserta didik kurang
peserta didik ajar untuk meningkatkan literasi mendapatkan fasilitas
rendah. sains peserta didik (Nurhasanah et untuk meningkatkan
al, 2020). literasi sains.
2. Guru memilih buku ajar tidak
sesuai, pembelajaran tidak
kontekstual, dan kemampuan
membaca peserta didik rendah
(Fuadi et al., 2020; Suparya,
2022).
Numerasi:
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
e. Peserta didik 1. Peserta didik tidak yakin dengan Peserta didik kurang
memiliki kemampuan dirinya (self-efficacy) terlatih dalam
kemampuan dan mudah menyerah saat berlatih kemampuan
matematis rendah. (Mellyzar et al., 2022; Salvia, matematis.
2022).
2. Peserta didik malas berlatih
menyelesaikan permasalahan yang
menggunakan numerik dalam
penyelesaian (Nurdin, 2017).
2 a. Hasil belajar 1. Minat belajar fisika peserta didik Proses pembelajaran
peserta didik rendah (Amaliyah et al., 2021). yang terlaksana
rendah. 2. Kemampuan matematis peserta kurang maksimal.
didik rendah (Yanto & Putra,
2020).
3. Penerapan model pembelajaran
oleh guru tidak tepat (Tajo et al.,
2020).
3 a. Peserta didik 1. Interaksi guru dengan peserta Guru kurang
jarang bertanya didik rendah sehingga peserta memberikan stimulus
atau berkomentar didik merasa segan untuk kepada peserta didik
saat diberikan bertanya (Infarlina, 2022). untuk bertanya secara
kesempatan oleh 2. Guru tidak menstimulusi atau langsung maupun
guru. memberikan pernyataan yang tertulis.
mengarahkan peserta didik untuk
bertanya dan kurang menghargai
pertanyaan peserta didik (Susanti,
2016).
3. Guru memiliki keterampilan
bertanya masih kurang (Nasution,
2019).

b. Guru terkendala 1. Rumah orang tua/wali peserta Jarak rumah guru


berkomunikasi didik jauh dari lokasi sekolah dan dengan wali peserta
dengan orang sulit dihubungi melalui didik jauh.
tua/wali peserta Handphone (Sahwi, 2022).
didik. 2. Guru tidak merencanakan home
visit (Sakti, 2021).

4 a. Model 1. Guru merasakan bahwa model Guru kurang


pembelajaran yang tersebut sudah cocok sehingga menguasai sintak-
diterapkan guru lebih memilih untuk tidak sintak model
cenderung sama menggunakan model pembelajaran pembelajaran.
setiap pertemuan. lain (Infarlina, 2020).
2. Guru jarang berdiskusi dengan
rekan guru lain terkait dengan
model-model pembelajaran inovatif
(Sahwi, 2022).
5 Literasi Numerasi:
a. Literasi peserta 1. Literasi statistis peserta didik Penguasaan konsep
didik dalam masih rendah (Fadillah & dan matematis peserta
merepresentasikan Munandar, 2021). didik rendah.
soal yang 2. Kemampuan konseptual peserta
bentuknya data didik sangat rendah dan kurang
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
tabel dan grafik berlatih untuk merepresentasikan
masih rendah. data dengan benar (Tamyiz &
Yusup, 2020).
Advanced Material:
b. Guru tidak 1. Guru tidak pernah menyusun Tidak tersedia materi
menyiapkan bahan ajar kontekstual, hanya pengayaan yang
materi pengayaan lebih memilih buku LKS yang kontekstual untuk
yang kontekstual. sudah ada namun tidak sesuai peserta didik.
dengan lingkungan peserta didik
(Perwitasari & Wahjoedi, 2018).
2. Motivasi kerja guru masih rendah
(Susmiyati & Zurqoni, 2020).
Miskonsepsi:
c. Peserta didik 1. Guru tidak menguasai materi Tingkat penguasaan
sering mengalami (bahan ajar), atau pemahaman konsep dasar fisika
miskonsepsi. yang tidak benar tentang suatu peserta didik masih
konsep (Nurulwati et al., 2014). rendah dan
2. Peserta didik memahami beberapa pembelajaran yang
konsep yang mirip sehingga sulit dilaksanakan guru
untuk membedakan satu dengan kurang sistematis.
lainnya (Entino et al., 2022).
3. Penguasaan prinsif dasar dalam
fisika peserta didik masih rendah
dan guru membelajarkan fisika
tidak sesuai dengan hirarki
keilmuan dalam fisika (Doyan,
2022).
HOTS:
d. Peserta didik 1. Peserta didik beranggapan bahwa Guru tidak
memiliki materi pembelajaran abstrak memvisualisasikan
penguasaan (Niami et al., 2018). materi yang abstrak
konsep rendah. 2. Guru tidak memanfaatkan media dengan media yang
virtual dalam pembelajaran materi menarik dan
abstrak (Noviatika et al., 2019). interaktif.
3. Guru mengajarkan fisika tidak
sesuai dengan hirarki
pembelajaran fisika (Doyan, 2022).

e. Peserta didik 1. Peserta didik kurang dilatih Peserta didik tidak


memiliki untuk melakukan praktikum atau terlatih untuk
keterampilan percobaan (Mahmudah et al., meningkatkan
proses sains 2019). keterampilan proses
rendah. 2. Kemampuan peserta didik sains
mengidentifikasi, berhipotesis, mengidentifikasi,
merancang percobaan, berhipotesis,
menyimpulkan, dan merancang percobaan,
mengkomunikasikan tergolong menyimpulkan, dan
masih rendah (Mahfudi & berkomunikasi.
Handhika, 2018).
3. Guru menggunakan LKPD yang
tidak mendukung peserta didik
untuk mengembangkan
keterampilan proses sains (Safitri
et al., 2022).
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
4. Guru kurang memanfaatkan
laboratorium alam atau
menjadikan bahan di lingkungan
belajar sekitar sebagai media
pembelajaran, seringkali guru
menganggap bahwa praktikum
harus dilakukan dalam
laboratorium (Doyan, 2022).

f. Peserta didik 1. Peserta didik kurang memahami Guru belum


memiliki konsep-konsep dalam fisika menyajikan masalah
kemampuan (Noviatika et al., 2019). yang kontekstual
pemecahan 2. Proses guru melatih peserta didik dalam pembelajaran.
masalah rendah. dalam penyelesaian masalah tidak
bertahap (Doyan, 2022).
3. Permasalahan yang disajikan
guru untuk melatih kemampuan
peserta didik dalam
menyelesaikan masalah belum
kontekstual (Doyan, 2022).
6 a. Penggunaan media 1. Keterampilan guru menggunakan Guru tidak
teknologi informasi media animasi, PPT, dan media memanfaatkan media
dan komputer oleh inovasi lainnya rendah (Pratiwi, berbasis komputer.
guru kurang. 2022; Sahwi, 2022).

b. Guru jarang 1. Guru kurang kreatif dan inovatif Guru tidak


menggunakan alat dalam membuat alat peraga mendemonstrasikan
peraga inovasi sederhana (Susila et al., 2021). materi menggunakan
sederhana dalam 2. Sedikit sekali guru yang membuat alat peraga.
pembelajaran. media sederhana menggunakan
bahan yang tersedia di sekitar
lingkungan (Sahwi, 2022).
DAFTAR PUSTAKA
Afjar, A. M., & Syukri, M. (2020, February). Attention, relevance, confidence, satisfaction
(ARCS) model on students’ motivation and learning outcomes in learning physics.
In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1460, No. 1, p. 012119). IOP Publishing.

Amaliyah, M., Suardana, I. N., & Selamet, K. (2021). Analisis Kesulitan Belajar dan Faktor-
Faktor Penyebab Kesulitan Belajar IPA Siswa SMP Negeri 4 Singaraja. Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI), 4(1), 90-101.

Doyan, A. 2022. Wawancara Pakar: Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mataram, Mataram Lombok Nusa Tenggara Barat. Dilaksanakan di FKIP
Universitas Mataram pada Tanggal 02 September 2022.

Doyan, A., Taufik, M., & Anjani, R. (2018). Pengaruh Pendekatan Multi Representasi terhadap
Hasil Belajar Fisika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Peserta Didik. Jurnal Penelitian
Pendidikan IPA, 4(1).

Entino, R., Hariyono, E., & Lestari, N. A. (2022). Analisis Miskonsepsi Peserta Didik Sekolah
Menengah Atas pada Materi Fisika. PENDIPA Journal of Science Education, 6(1), 177-182.

Fadillah, F., & Munandar, D. R. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Statistis Dalam
Pembelajaran Matematika Di Masa Pandemi. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika
Inovatif), 4(5), 1157-1168.

Fuadi, H., Robbia, A. Z., Jamaluddin, J., & Jufri, A. W. (2020). Analisis Faktor Penyebab
Rendahnya Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan, 5(2), 108-116.

Handhika, J. (2012). Efektivitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau Dari Motivasi


Belajar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(2).

Infarlina, B. H. (2022). Wawancara Teman Sejawat Guru SMAS Attohiriyah Bodak.


Dilaksanakan di Lombok Tengah pada Tanggal 01 September 2022.

Ma’arij, M. F. (2018). Penerapan Model Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar


pada Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Usaha dan Energi. Prosiding Konferensi
Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-
CSR), 1, 1086-1107.

Mafudi, I., & Handhika, J. (2018, May). Profil Analisis Kebutuhan Pengembangan Media
Praktikum Gerak Lurus Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. In Quantum:
Seminar Nasional Fisika, dan Pendidikan Fisika (pp. 223-227).

Mahmudah, I. R., Makiyah, Y. S., & Sulistyaningsih, D. (2019). Profil Keterampilan Proses
Sains (KPS) Siswa SMA di Kota Bandung. Diffraction: Journal for Physics Education and
Applied Physics, 1(1).

Marsila, W., Connie, C., & Swistoro, E. (2019). Upaya Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil
Belajar Fisika Melalui Penggunaan Model Discovery Learning Berbantuan Lembar Kerja
Peserta Didik. Jurnal Kumparan Fisika, 2(1 April), 1-8.
Mellyzar, M., Unaida, R., Muliani, M., & Novita, N. (2022). Hubungan Self-efficacy dan
Kemampuan Literasi Numerasi Siswa: Ditinjau Berdasarkan Gender. Lantanida
Journal, 9(2), 499127.

Nasution, M. (2019). Keterampilan Guru dalam Bertanya Pada Pembelajaran


Matematika. Logaritma: Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan dan Sains, 7(01), 83-96.

Niami, K., Kosim, K., & Gunawan, G. (2018). Model Problem Based Learning Berbantuan
Simulasi Komputer Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pada Materi Alat-Alat
Optik. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 4(2), 220-225.

Nurdin, A. N. (2017). Analisis Hubungan Kemampuan Numerik dengan Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik Kelas XII IPA SMA Muhammadiyah di Makassar. Jurnal Pendidikan
Fisika, 5(2), 193-204.

Nurhasnah, N., & Sari, L. A. (2020). E-Modul Fisika Berbasis Contextual Teaching and
Learning Menggunakan Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Untuk Meningkatkan Literasi
Sains Peserta Didik SMA/MA Kelas XI. Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan
Pendidikan IPA, 6(1), 29-40.

Nurulwati, N., Veloo, A., & Ali, R. M. (2014). Suatu Tinjauan Tentang Jenis-Jenis dan
Penyebab Miskonsepsi Fisika. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 2(1), 87-95.

Pratiwi, I. (2022). Analisis Penguunaan Media Animasi untuk Meningkatkan Keterampilan


Berpikir Kritis Siswa. In Seminar Nasional Pendidikan Sultan Agung (Vol. 3, No. 1).

Putri, R. F., & Jumadi, J. (2017). Kemampuan Guru Fisika Dalam Menerapkan Model-Model
Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 Serta Kendala-kendala yang Dihadapi. Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA, 3(2), 201-211.

Ramadhani, W. N., Putra, P. D. A., & Novenda, I. L. (2022). Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (Lks) Berbasis Engineering Design Process (EDP) Pada Topik Pemanasan Global
Dalam Pembelajaran IPA di SMP. Optika: Jurnal Pendidikan Fisika, 6(1), 1-13.

Safitri, W., Budiarso, A. S., & Wahyuni, S. (2022). Pengembangan e-LKPD Berbasis Problem
Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
SMP. Saintifika, 24(1), 30-41.

Sahwi. (2022). Wawancara Kepala Sekolah SMAS Attohiriyah Bodak. Dilaksanakan di Lombok
Tengah pada Tanggal 01 September 2022.

Sakti, S. A. (2021). Persepsi Orang Tua Siswa terhadap Pembelajaran Daring pada Masa
Pandemi Covid 19 di Yogyakarta. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1),
73-81.

Salvia, N. Z., Sabrina, F. P., & Maula, I. (2022, January). Analisis Kemampuan Literasi
Numerasi Peserta Didik Ditinjau dari Kecemasan Matematika. In ProSANDIKA UNIKAL
(Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pekalongan) (Vol. 3, No. 1,
pp. 351-360).

Shidik, M. A. (2020). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Pemahaman Konsep Fisika
Peserta Didik Man Baraka. Jurnal Kumparan Fisika, 3(2), 91-98.
Suparya, I. K., Suastra, I. W., & Arnyana, I. B. P. (2022). Rendahnya Literasi Sains: Faktor
Penyebab Dan Alternatif Solusinya. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 9(1), 153-166.

Susanti, S. (2016). Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Di Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(1), 25-37.

Susila, A. B., & Sanjaya, L. A. (2021). Pelatihan Desain Alat Peraga Pembelajaran Fisika di
Islamic Boarding School Dwi Warna Desa Pemagarsari, Kecamatan Parung, Kabupaten
Bogor Provinsi Jawa Barat. Journal of Community Services: Sustainability and
Empowerment, 1(01), 1-9.

Susmiyati, S., & Zurqoni, Z. (2020). Memotret Kinerja Guru Madrasah Dalam
Pembelajaran. Southeast Asian Journal of Islamic Education, 2(2).

Tajo, N., Walukow, A. F., & Panda, F. M. (2020). Pengaruh Model Problem Based Learning
(Pbl) Berbasis Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP
Negeri 11 Jayapura Pada Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang.

Tamyiz, M., & Yusup, M. (2020). Analisis Kemampuan Siswa dalam Membuat Grafik Pada
Pokok Bahasan Kinematika di SMA N 1 Indralaya. Jurnal Literasi Pendidikan Fisika, 1(02),
145-151.

Yanto, H., & Putra, A. (2020). Analisis Hasil Belajar Fisika Siswa Ditinjau dari Persepsinya
terhadap Pembelajaran pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak di Kelas X SMA Di
Kota Padang. Pillar of Physics Education, 13(1).

Anda mungkin juga menyukai