Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dyah Setyawardani

NIM : 4201022047
Prodi : Pendidikan Fisika

LK. 1.1. Identifikasi Masalah

Jenis Analisis Identifikasi


No. Masalah yang Diidentifikasi
Permasalahn Masalah
1 pedagogik, literasi,a. a) Pedagogik a) Pedagogik
dan numerasi. 1. Sebagian besar 1. Alokasi waktu
pembelajaran mengajar di kelas
dilaksanakan tidak terkadang tidak
sesuai dengan RPP sesuai dengan yang
2. Belum tersedianya data tertulis di RPP
tentang kemampuan 2. RPP selama ini
awal peserta didik hanya dibuat untuk
tentang kemampuan syarat administrasi
awal (pengetahuan guru di awal tahun
prasyarat), minat atau ajaran dan belum
gaya belajar peserta disesuaikan dengan
didik sebagai dasar karakeristik peserta
penyusunan RPP. didik.
b. b) Literasi b) Literasi
1. Literasi sains peserta 1. Beberapa peserta
didik masih rendah didik belum bisa
2. Kemampuan peserta memahami materi
didik untuk memahami saat membaca text
makna soal cerita, book.
belum sesuai dengan 2. Peserta didik masih
yang diharapkan guru kesulitan memahami
soal cerita.
c. c) Numerasi c) Numerasi
1. Literasi numerasi 1) Peserta didik belum
peserta didik masih tepat dalam
rendah menganalisis setiap
2. Kemampuan peserta besaran yang
didik dalam diketahui di dalam
menganalisis besaran- soal.
besaran dalam suatu 2) Banyak peserta
soal masih cenderung didik yang kesulitan
redah dalam
pengoperasian
perhitungan dasar
seperti perhitungan
pecahan, perkalian,
pangkat dan akar
Jenis Analisis Identifikasi
No. Masalah yang Diidentifikasi
Permasalahn Masalah
2 kesulitan belajar 1. Minat belajar Fisika 1. Pembelajaran fisika
siswa termasuk rendah karena terdiri atas banyak
siswa berkebutuhan anggapan peserta didik rumus. Hal ini
khusus dan masalah bahwa fisika sulit menyebabkan
pembelajaran momok yang
(berdiferensiasi) di melekat bahwa
kelas berdasarkan fisika adalah
pengalaman pelajaran yang sulit
mahasiswa saat
menjadi guru. 2. Dampak pembelajaran 2. Rata-rata peserta
masa pandemi didik saat ditanya
membuat kemampuan menyampaikan
dasar konsep fisika bahwa saat di SMP
beberapa peserta didik pembelajaran lebih
rendah menekankan pada
pentingnya absensi,
sedangkan mereka
tidak paham materi
yang disampaikan
secara daring.

3. Peserta didik lebih suka 3. Peserta didik sering


mencari jawaban instan hanya menyalin
dengan cara browsing jawaban dari
di internet. Peserta google tetapi
didik biasanya mereka tidak paham
mengetik soal langsung apa yang mereka
di google untuk tulis.
mendapatkan jawaban.

4. Saat penggunaan LMS, 4. Harus ada peraturan


handphone terkadang penggunaan
malah disalah gunakan handphone yang
untuk bermain game jelas ketika KBM di
atau melihat sosial kelas
media.

3 membangun Guru dengan Peserta Didik


relasi/hubungan
dengan siswa dan 1. Hanya beberapa peserta 1. Banyak peserta
orang tua siswa. didik yang mau didik yang kurang
bertanya ke guru jika percaya diri dan
mengalami kesulitan takut salah jika
bertanya ke guru.

Guru dengan Orang tua wali


Jenis Analisis Identifikasi
No. Masalah yang Diidentifikasi
Permasalahn Masalah

1. Masih jarang 1. Komunikasi terjalin


melibatkan orang tua dan terjadi hanya
dalam pembelajaran jika terdapat capaian
pembelajaran yang
2. WA Grup Orang tua kurang diharapkan
wali belum dari orang tua siswa
dimanfaatkan dengan terhadap hasil
baik. pembelajaran
peserta didik.
2. WA Grup hanya
berfungsi untuk
pemberitahuan
informasi kegiatan
sekolah contohnya
seperti
pemberitahun tes
ulangan akhir
semester dan
kegiatan kemah
blok.
4 pemahaman/ 1. Guru belum maksimal 1. Guru belum
pemanfaatan dalam menguasai dan
model-model mengimplementasikan memahami
pembelajaran model-model karakteristik model-
inovatif pembelajaran model pembelajaran
berdasarkan berdasarkan inovatif
karakteristik materi karakteristik peserta
dan siswa. didik yang beragam
dalam satu kelas

2. Guru belum mampu 2. Karakteristik yang


menjadi fasilitator yang beragam membuat
maksimal untuk perlakuan guru
mengakomodasi terhadap peserta
kebutuhan peserta didik didik yang berbeda
dengan karakteristik
yang beragam
Jenis Analisis Identifikasi
No. Masalah yang Diidentifikasi
Permasalahn Masalah
3. Peserta didik belum optimal 3. Dalam kegiatan
dalam mengikuti model kelompok, rata-rata
pembelajaran inovatif yang hanya peserta didik
diberikan
yang lebih unggul
yang aktif,
selebihnya pasif
dalam kegiatan

5 Materi terkait Materi Pengukuran


Literasi numerasi, 1. Besaran, Satuan dan Dimensi
Advanced material, 2. Alat Ukur
miskonsepsi, 3. Ketidakpastian
HOTS. 4. Angka Penting

a) Literasi Numerasi
1. Peserta didik masih banyak 1. Simbol besaran
yang bingung saat yang beragam pada
menuliskan simbol dari fisika membuat
besaran. sebagian peserta
2. Peserta didik kesulitan didik bingung
dalam mengubah pecahan 2. Guru harus melatih
menjadi pangkat pada literasi numerasi
materi besaran, satuan dan peserta didik untuk
dimensi
mendukung
3. Peserta didik banyak yang
kegiatan
belum memahami cara
pembelajaran fisika
pengoperasi matematika
dasar untuk pembulatan 3. Guru harus melatih
angka literasi numerasi
4. Peserta didik kesulitan peserta didik untuk
dalam menuliskan hasil mendukung
pengukuran jangka sorong kegiatan
dan mikrometer sekrup pembelajaran fisika
4. Peserta didik
kesulitan dalam
menjumlahkan nilai
dalam bentuk
desimal yang
terukur pada jangka
sorong dan
mikrometer sekrup

b) Advance Material
1. Peserta didik belum 1. Peserta didik
bisa menganalisis kesulitan
dimensi dari besaran- mengaitkan rumus
besaran turunan yang besaran turunan,
beragam satuan dan dimensi
Jenis Analisis Identifikasi
No. Masalah yang Diidentifikasi
Permasalahn Masalah
yang dihasilkan
c) Miskonsepsi
1. Banyak siswa yang 1. Siswa beranggapan
bingung membedakan timbangan adalah
konsep besaran massa alat ukur berat dan
dan berat, kelajuan dan speedometer alat
kecepatan, perpindahan ukur kecepatan yang
dan jarak tidak sesuai dengan
konsep yang benar.

d) HOTS
1. Siswa belum terlatih 1. Beberapa peserta
mengerjakan soal didik belum tuntas
tingkat HOTS KKM jika diberikan
soal tingkat LOTS,
sehingga guru ragu-
ragu jika ingin
memberikan soal
tingkat HOTS

6 pemanfaatan 1. Selama pandemi, 1. Di setiap kelas


teknologi/inovasi banyak guru yang sudah disediakan
dalam belajar sudah TV dan proyektor
pembelajaran. menggunakan media namun karena
pembelajaran digital, selama pandemi
namun setelah kembali tidak terawat
normal KBM di kelas mengakibatkan
guru kembali mengajar sebagian besar TV
dengan cara ceramah dan proyektor tidak
dan tanya jawab bisa digunakan. Hal
dengan memanfaatkan ini yang
buku text sebagai menyebabkan guru
sumber belajar. lebih memilih
kembali mengajar
dengan ceramah dan
tanya jawab.

Anda mungkin juga menyukai