Anda di halaman 1dari 12

BEST PRACTICE, REFLEKSI AKHIR

DAN
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL)

Nama : Suyadi Sastrowidarto


NIM : A2P222107
Kelas : 02 Fisika PPG Daljab 2023

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS JAMBI
2023
A. Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi MA. Roudlotul Jadid Banyuputih Lor


Jl. SDN 01 No. 2 Banyuputih Lor, Kec.
Randuagung, Kab. Lumajang, Jawa Timur
Lingkup Pendidikan Madrasah Aliyah
Tujuan yang ingin dicapai
Penerapan model Problem Basic Learning (PBL)
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
didik (Kelas XI untuk mata pelajaran Fisika
dengan materi pembelajaran Elastisitas sub
materi Hukum Hooke)

Menerapkan model pembelajaran Problem Basic


Learning untuk meningkatkan pemahaman
konsep Hukum Ohm
Penulis Suyadi Sastrowidarto
Tanggal
PPL Aksi 1 Hari Senin, Tanggal 19 Juni 2023

PPL Aksi 2 Hari Kamis, Tanggal 06 Juli 2023

Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah


Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, 1. Peserta didik cenderung sulit diorganisasikan.
mengapa praktik ini 2. Peserta didik pasif dalam pembelajaran.
penting untuk dibagikan, (kesulitan mengajukan pertanyaan,
apa yang menjadi peran menanggapi pertanyaan, dan terlibat dalam
dan tanggung jawab anda diskusi)
dalam praktik ini. 3. Siswa cepat bosan ketika pembelajaran
berlangsung.
4. Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti
proses pembelajaran
5. Siswa cepat menyerah ketika menyelesaikan
soal-soal latihan.
6. model pembelajaran yang digunakan
konvensional, monoton, kurang inovatif dan
tidak tepat.
7. Peserta didik merasa kesulitan memahami
materi Fisika karena kurangnya penggunaan
media pembelajaran yang kontekstual.
8. Belum optimalnya pemanfaatan TIK dalam
proses pembelajaran karena kurangnya
pemanfaatan teknologi dan inovasi
pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan belum maksimal
dalam memanfaatkan media. Selain juga belum
menerapkan pembelajaran yang inovatif sehingga
peserta didik merasa sulit dalam memahami
konsep sehingga mempengaruhi hasil belajar.
Solusi yang yang relevan untuk dilaksanakan
dan diharapkan akan meningkatkan hasil belajar
peserta didik yaitu, dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
berbantuan media berbasis Teknologi, Informasi
dan Komunikasi (TIK).

Pentingnya membagikan Praktik baik

Praktik pembelajaran ini menurut saya


penting untuk dibagikan untuk berbagi
pengalaman kepada pembaca. Bahwa penerapan
model PBL dengan metode eksperimen dan
kolaborasi ini mempermudah siswa untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dalam
memecahkan masalah pada pembelajaran fisika.
Pembelajaran dengan model PBL ini juga akan
membuat pembelajaran fisika menjadi lebih
bermakna bagi siswa.
Sebagian besar guru fisika mengalami
permasalahan yang sama dengan permasalahan
yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan
selain bisa mengatasi masalah yang saya alami
juga diharapkan bisa menjadi alternatif solusi
mengatasi masalah bagi guru lain yang memiliki
permasalahan yang sama.

Peran dan Tanggungjawab


Peran saya dalam praktik ini sebagai guru yang
mempunyai tanggung jawab untuk menyusun
dan melaksanakan perencanaan pembelajaran.
Mulai dari mempersiapkan perangkat
pembelajaran, melakukan proses pembelajaran
secara efektif dengan menggunakan media,
model pembelajaran yang tepat dan inovatif
sehingga pemahaman konsep dan hasil belajar
fisika siswa dapat ditingkatkan. Selanjutnya
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan sehingga mengetahui seberapa
efektifkah pembelajaran yang telah di
laksanakan.
Tantangan : Tantangan yang dihadapi untuk mencapai
Apa saja yang menjadi tujuan:
tantangan untuk
mencapai tujuan  Kurangnya literasi guru dalam penggunaan
tersebut? Siapa saja yang model Pembelajaran Inovatif.
terlibat,  Belum optimalnya guru menyiapkan media
pembelajaran berbasis TIK
 Belum optimalnya guru dalam menggunakan
metode pembelajaran untuk menumbuhkan
pemahaman konsep siswa melalui proses
pembelajaran yang menyenangkan.
 Peserta didik belum terbiasa belajar dengan
model pembelajaran PBL dan metode
eksperimen
 Guru harus mampu meningkatkan motivasi
belajar peserta didik melalui proses
pembelajaran yang menyenangkan dan
berpusat pada peserta didik.
 Penggunaan media dan alat peraga yang lebih
kontekstual serta menarik bagi peserta didik
sesuai dengan materi pelajaran.

Pihak-pihak yang terlibat:

 Peserta didik X dan XI MIPA


 Kepala sekolah yaitu memfasilitasi dan
memberikan dukungan penuh untuk
meningkatkan kreatifitas guru dan siswa.
 Saya sebagai guru pengampu mata pelajaran
 Rekan sejawat di MA Rodlotul Jadid
Banyuputih Lor dan MA Miftahul Ulum
Ranupakis
 Bapak dan Ibu Dosen PPG Daljab LPTK
Universitas Jambi
 Bapak dan Ibu Guru Pamong PPG Daljab
Universitas Jambi
 Rekan-rekan peserta PPG Daljab batch I
KEMENAG tahun 2023
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa menghadapi tantangan antara lain:
yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan 1. Kurangnya literasi guru dalam penggunaan
tersebut/strategi apa yang model Pembelajaran Inovatif. Langkah-
digunakan/bagaimana langkah yang dilakukan yaitu:
prosesnya, siapa saja yang  Mencari bahan literasi mengenai model
terlibat /Apa saja sumber pembelajaran inovatif untuk dipelajari.
daya atau materi yang  Berdiskusi dengan rekan sejawat, rekan
diperlukan untuk peserta PPG, dosen pembimbing dan guru
melaksanakan strategi ini pamong mengenai penerapan model
pembelajaran inovatif.
 Mempelajari sintak dalam model
pembelajaran inovatif.
2. Belum optimalnya guru menyiapkan media
pembelajaran berbasis TIK. Langkah-langkah
yang dilakukan yaitu:
 Melakukan observasi dan wawancara
dengan siswa mengenai jenis media yang
menarik untuk digunakan.
 Mencari kajian literatur mengenai media
pembelajaran yang sesuai dengan gaya
belajar siswa.
 Mengatur waktu untuk menyiapkan media
pembelajaran berbasis TIK sehingga hasil
yang diperoleh lebih optimal.
 Menyiapkan sarana dan prasarana seperti
laptop untuk membuat media berbasis TIK
 Berdiskusi dengan rekan sejawat, rekan
peserta PPG, dosen pembimbing dan guru
pamong mengenai penerapan model
pembelajaran inovatif.
3. Belum optimalnya guru dalam menggunakan
metode pembelajaran untuk menumbuhkan
pemahaman konsep siswa melalui proses
pembelajaran yang menyenangkan. Langkah-
langkah yang dilakukan yaitu :
 Mempelajari metode pembelajaran yang
bervariasi.
 Menyiapkan pertanyaan pemantik.
 Menyiapkan lembar observasi motivasi
umpan balik oleh siswa.
4. Peserta didik belum terbiasa belajar dengan
model pembelajaran PBL dan metode
eksperimen. Langkah-langkah yang dilakukan
yaitu :
 Menerapkan model pembelajaran inovatif
pada setiap proses pembelajaran sehingga
siswa dapat terbiasa untuk menjadikan
dirinya sebagai pusat pembelajaran, bukan
hanya menerima pembelajaran dari guru.
 Mensosialisasikan cara penggunaan alat-
alat ukur dan alat praktikum lainnya
terlebih dahulu dan memastikan siswa
mampu mengoprasikannya.
5. Langkah awal menentukan model
pembelajaran inovatif dengan memahami
karakteristik peserta didik dan karakteristik
materi pelajaran. Adapun model pembelajaran
yang dipilih yaitu Model Problem Based
Learning (PBL). Pada model pembelajaran ini
terdapat langkah-langkah pembelajaran yang
dapat menarik perhatian peserta didik
terhadap pembelajaran. Sekaligus
meningkatkan kreativitas peserta didik yang
dihubungkan dengan materi pelajaran yang
akan dipelajari.
6. Pemilihan media pembelajaran inovatif
dengan memanfaatkan aplikasi kekinian
sebagai sarana peserta didik menuangkan
kreativitasnya.

Strategi yang digunakan untuk mengatasi


tantangan, yaitu:

Guru dalam penerapan model


pembelajaran inovatif adalah memahami
karakteristik siswa, merancang pembelajaran
yang berpusat pada siswa. Selanjutnya guru
memilih model pembelajaran inovatif yaitu
Problem Based Learning (PBL) karena membantu
siswa mentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata, dan
merangsang perkembangan kemajuan berpikir
siswa untuk menyelesaikan masalah. Model
Problem Based Learning dilakukan berbantuan
LKPD dengan berorientasi masalah kontekstual
pada materi hukum Hooke dan hukum Ohm.
Strategi guru dalam pengunaan media
pembelajaran adalah dengan memilih media
pembelajaran yang tepat dan bervariasi sesuai
dengan materi pembelajaran. Selain itu guru juga
dapat membuat media kreatif yang dikuasai yaitu
menggunakan media praktikum.

Proses untuk mengatasi tantangan


Penerapan model pembelajaran inovatif ini
pertama guru membuat RPP dengan model
pembelajaran PBL, mempelajari bagaimana
aktivitas guru dan siswa pada setiap sintak.
Selanjutnya guru melaksanakan kegiatan pada
materi mengikuti langkah-langkah dalam model
pembelajaran PBL.
1) Kegiatan Pendahuluan (salam pembuka,
menanyakan kabar siswa dan berdoa,
memeriksa presensi, memberikan apersepsi
dan tujuan pembelajaran)
2) Kegiatan Inti
a. Fase 1; Orientasi siswa pada masalah.
Pada tahap ini siswa diminta untuk
mengamati masalah kehidupan sehari-hari
pada media PPT atau video yang
ditampilkan oleh guru
b. Fase 2; Mengorganisasikan Siswa untuk
Meneliti/Belajar.
Pada tahap ini siswa dikelompokan
menjadi 3 kelompok yang beranggotakan 6
orang bedasarkan gaya belajar siswa dan
diminta berdiskusi dalam kelompok untuk
menyelesaikan masalah di dalam LKPD
Hukum Hooke.
c. Fase 3; Membimbing Pengalaman
kelompok atau individu.
Pada fase ini siswa
Siswa melakukan eksperimen sesuai
LKPD. Siswa mencermati arahan dari guru
dan terus mencoba melakukan aktivitas
pemecahan masalah. Kemudian
mendiskusikan hasil kerja tiap kelompok
terhadap pemecahan masalah dari LKPD
Hukum Hooke dan LKPD Hukum Ohm
kepada teman kelompok dan mencari
mengumpulkan informasi dari sumber
belajar. jika perlu diberikan stimulasi
pertanyaan oleh guru.
d. Fase 4; Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya.
Pada tahap ini siswa diminta menyiapkan
laporan hasil diskusi kelompok (Guru
berkeliling mencermati siswa bekerja
menyusun laporan hasil diskusi, dan
memberi bantuan, bila diperlukan), dan
perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil LKPD Hukum Hooke dan LKPD
Hukum Ohm yang sudah didiskusikan.
e. Fase 5; Menganalisis dan Mengevaluasi
Proses.
Pada tahap ini siswa didorong untuk
responsif dengan memberikan tanggapan
secara kritis dan membuat kesimpulan.
Guru memberikan penegasan jika
diperlukan.
3) Kegiatan Penutup (test kuis melalui aplikasi
E-Learning Madrasah dan lembar soal latihan,
refleksi, menyampaikan rencana
pembelajaran berikutnya, doa dan salam
penutup).
Penilaian selama proses pembelajarannya dari
aspek sikap dengan menggunakan lembar
observasi, dari aspek pengetahuan menggunakan
lembar soal kemudian dikumpulkan melalui grup
Whatsapp, dan dari aspek ketrampilan
menggunakan lembar penialain presentasi.

Siapa saja yang terlibat, yaitu :

1. Guru dan siswa sebagai pelaksana


pembelajaran
2. Rekan guru yang ahli dibidang TIK membantu
membimbing dalam pembuatan media.
3. Kameramen yaitu rekan sejawat. guru
menjelaskan skenario pengambilan video
yaitu apa saja yang harus di rekam saat
pembelajaran berlangsung seperti tampilan
slide powerpoint, aktivitas siswa belajar
berkelompok, siswa yang bertanya, menjawab
dan menanggapi presentasi temannya.
Sumber daya atau materi yang diperlukan
untuk melaksanakan strategi

Sumber daya yang diperlukan dalam


menerapkan model pembelajaran inovatif ini
antara lain pemahaman dan keterampilan guru
terkait model pembelajaran Problem Based
Learning yang akan diterapkan, kemampuan
guru dalam membuat media pembelajaran serta
menguasai materi pembelajaran. Sarana yang
digunakan dalam pembelajaran yaitu infocus,
Laptop, Handphone, alat dan bahan praktikum,
serta listrik dan jaringan internet bersumber dari
wifi madrasah.
Refleksi Hasil dan Dampak aksi dari langkah-langkah yang
dampak dilakukan yaitu:
Bagaimana dampak dari
aksi dari Langkah-langkah Perubahan tingkah laku siswa saat proses
yang dilakukan? Apakah pembelajaran, dimana siswa tidak lagi merasa
hasilnya efektif? Atau jenuh mendengarkan ceramah guru karena
tidak efektif? Mengapa? aktifitas pada kegiatan pembelajarn menuntut
Bagaimana respon orang siswa aktif berperan dan bertanggung jawab
lain terkait dengan dalam menyelesaikan LKPD Hukum Hooke dan
strategi yang dilakukan, Hukum Ohm. Siswa sudah fokus terhadap
Apa yang menjadi faktor pembelajaran dan selalu tampak bersemangat
keberhasilan atau untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas.
ketidakberhasilan dari Pemilihan model pembelajaran Problem
strategi yang dilakukan? Based Learning dan juga kegiatan yang berpusat
Apa pembelajaran dari pada siswa sangat meningkatkan keaktifan siswa
keseluruhan proses saat proses pembelajaran sehingga siswa
tersebut termotivasi untuk belajar dilihat dari antusias
siswa bertanya dan mengungkapkan pendapat
saat diskusi kelompok, menyelesaikan LKPD
Hukum Hooke dan LKPD Hukum Ohm serta saat
menanggapi hasil presentasi temannya dan
menjawab pertanyaan pertanyaan apersepsi dari
guru.
Penggunaaan media PPT, video dan alat
dan bahan praktikum membantu meningkatkan
pemahaman konsep siswa dalam proses
pembelajaran.
Keterampilan siswa juga sudah terlihat
yaitu keterampilan menganalisis dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi, serta
mampu memodelkan ke dalam kejadian dalam
kehidupannya.

Keefektifan hasil dari aksi yang dilakukan

Aksi yang dilakukan tergolong efektif. Hal ini


terlihat dari hasil penilaian sikap, pengetahuan
dan ketrampilan sebagai berikut.
1. Penilaian sikap
Hasil penilaian sikap diapatkan perubahan
sikap dalam pembelajaran. Sikap aktif dalam
pembelajaran, sikap bekerjasama dalam
kelompok untuk menyelesaikan LKPD Hukum
Hooke dan LKPD Hukum Ohm serta proses
pemecahan masalah baik dalam
mempresentasikan hasil diskusi serta
menanggapi pertanyaan kelompok lain.
2. Penilaian Pengetahuan
Dari hasil evaluasi pengetahuan, siswa secara
mandiri (tanpa bimbingan guru) dapat
menyelesaikan atau menjawab soal dengan
benar. Terjadi peningkatan dari sebelumnya,
biasanya siswa masih harus dibimbing untuk
menyelasaikan soal yang diberikan oleh guru.
3. Penilaian Keterampilan
Siswa menjadi terampil melaksanakan
praktikum, menyelesaikan masalah di LKPD
Hukum Hooke dan LKPD Hukum Ohm,
berdiskusi, menyajikan hasil diskusi,
menggambar grafik dan presentasi hasil
diskusi. Siswa tidak lagi malu atau takut
untuk bertanya, menanggapi dan
menyampaikan pendapatnya di kelas.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang
dilakukan
1. Respon Kepala Madrasah sangat positif dan
memberikan dukungan terhadap kegiatan
pembelajaran dan mengaharapkan
pembelajaran ini dapat diteruskan. Bukan
hanya pada saat PPG dan mata pelajaran
fisika saja, namun pada setiap mata pelajaran
karena sesuai dengan karakter pembelajaran
abad 21.
2. Respon rekan sejawat sangat positif, mereka
tertarik dengan model pembelajaran dan
praktikum yang digunakan karena
berdampak positif terhadap peningkatan
pemahaman konsep fisika siswa.
3. Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran
ini adalah sangat senang bisa dilihat dari saat
refleksi kegiatan akhir pembelajaran siswa
memberikan refleksi kalau pembelajaran
sangat menyenangkan dan media
pembelajaran juga menarik.

Faktor keberhasilan dari strategi yang


dilakukan

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat


ditentukan oleh :
1. Kompetensi guru dalam mengelola
pembelajaran terutama dalam hal pemilihan
media dan model pembelajaran inovatif yang
disiapkan dengan matang.
2. Keberhasilan pembelajaran ini tidak terlepas
juga dari dosen pembimbing dan guru pamong
dalam memberikan bimbingan menyusun
perangkat pembelajaran.
3. Kepala Madrasah memberikan dukungan
penuh dari sarana dan prasarana.
4. Rekan sejawat memberikan masukan yang
membangun untuk keberhasilan
pembelajaran

Pembelajaran dari keseluruhan proses


tersebut
Berdasarkan proses dan aktifitas
pembelajaran yang telah dilaksanakan,
pembelajaran yang bisa di ambil adalah guru
harus lebih kreatif dan inovatif memilih model
dan media pembelajaran agar pembelajaran
menjadi menyenangkan dan berpusat pada
siswa. Dengan demikian, diharapkan mampu
meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa.
Memperoleh berbagai pengalaman baru
seperti pengetahuan saya bertambah dalam
menyiapkan modul ajar, LKPD dan media
pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa
serta mengenai cara membuat video kegiatan
pembelajaran. Saya sebelumnya belum pernah
membuat video kegiatan pembelajaran. Banyak
pengalaman yang saya lakukan. Dari persiapan
perangkat pembelajaran, proses perekaman video
sampai editing video.
Selain itu, saya mendapatkan feedback
positif dari siswa, rekan sejawat serta kepala
Madrasah dengan adanya penerapan model
pemebelajaran inovatif Problem Based Learning
dengan metode eksperimen.

B. Refleksi Akhir

Seluruh rangkaian kegiatan PPL Aksi 1 dan 2 telah terlaksana dengan baik mulai dari
kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan didokumentasikan dalam bentuk rekaman
video.

Setelah melaksanakan seluruh kegiatan PPL, dampak yang bisa dirasakan adalah
sebagai berikut:

1. Terciptanya suasana belajar yang lebih aktif. Pembelajaran berpusat kepada peserta
didik sehingga suasana kelas terasa tidak membosankan karena penerapan model
PBL dalam pembelajaran. Hal ini dirasa sangat membantu dalam proses belajar.
Pembelajaran terasa sangat berbeda karena sebelumnya masih menerapkan metode
ceramah dalam pembelajaran.
2. Pembelajaran dengan menggunakan media dapat membantu peserta didik dalam
memahami konsep materi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

C. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Setelah melaksanakan PPL Aksi 1 dan 2 kedepannya perlu dilaksanakan Rencana


Tindak Lanjut (RTL) demi keberlanjutan rencana suatu program pembelajaran. Dengan adanya
Rencana Tindak Lanjut akan lebih mudah dalam mengimplementasikan program kedepannya.
Rencana Tindak Lanjut yang baik dapat disusun sesuai rencana program berdasarkan hasil
refleksi dan analisis dari pengalaman aksi sebelumnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, beberapa rencana tindak lanjut yang akan
dilaksanakan setelah melakukan refleksi akhir PPL Aksi 1 dan 2, antara lain :

1. Membagikan pengalaman selama melaksanakan aksi kepada teman sejawat di sekolah


yang mungkin dapat menginspirasi mereka dalam mengajar dan agar memperoleh
kritik serta masukan yang membangun.
2. Menerapkan model pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran selanjutnya di
madrasah.
3. Melakukan refleksi pembelajaran berkelanjutan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4. Mencari referensi tentang model-model pembelajaran lain yang relevan untuk
diterapkan dalam pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan
perkembangan zaman.
5. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi dengan TPACK dan penggunaan
aplikasi untuk menunjang aktivitas belajar peserta didik.

Demikian rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan ke depannya. Pelaksanaan


rencana program tersebut tentunya akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di madrasah.
Koordinasi dan kolaborasi bersama teman sejawat dan kepala madrasah juga diperlukan agar
semua rencana program tindak lanjut dapat dilaksanakan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai