Anda di halaman 1dari 16

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : Diana Kharismarita, S.Pd.


No Peserta : 201503159559
Asal Institusi : SMA AL-Azhar Syifa Budi

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


telah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Nilai peserta KAJIAN LITERATUR Analisis penyebab
didik tidak Nilai peserta didik
mencapai 1. Dikutip dari: tidak mencapai
KKM KKM berdasarkan
https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/in kajian literatur dan
dex.php/jpnk/article/view/591/432 hasil observasi
adalah Motivasi
(Nurmalita.dkk, 2017) belajar berpengaruh
terhadap hasil
Rata-rata tingkat motivasi belajar siswa belajar fisika.
untuk mata pelajaran Fisika berada dalam Motivasi belajar
kategori sedang dan rendah. Jika dilihat dari peserta didik di
aspek ARCS yang digunakan untuk pengaruh 2 faktor
mengukur motivasi belajar, maka urutan yaitu,
aspek tersebut dari persentase tertinggi yaitu 1. Faktor Internal,
satisfaction, attention, relevance, dan meliputi
confidence. Rata-rata motivasi belajar siswa ketertarikan
berada dalam kategori sedang dan rendah terhadap mata
disebabkan oleh kurang adanya ketertarikan peljaran
dalam diri siswa untuk belajar Fisika. Selain Fisika/minat, pola
itu, faktor luar yang mempengaruhi adalah fikir yang
lingkungan belajar siswa. lingkungan belajar mengganggap
yang aktif dapat menumbuhkan motivasi fisika itu sulit,
belajar. Lingkungan belajar aktif dapat 2. Faktor eksternal
diciptakan oleh guru melalui implementasi meliputi,
metode atau model pembelajaran yang lingkungan belajar
aktif,kreatif, dan menyenangkan bagi siswa peserta didik dan
metode yang
2. Dikutip dari : dirancang oleh
guru kurang
https://ejournal.tsb.ac.id/index.php/jpm menarik
/article/view/417/276

Firdaus. dkk (2021)


Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
analisis data didapatkan hasil bahwa untuk
motivasi belajar dapat tergolong ke dalam
kategori baik, dengan presentasi 78% dengan
jumlah 39 siswa. Sedangkan untuk hasil
belajar siswa dapat di kategorikan ke dalam
kategori cukup baik dengan presentase 82%
atau sebanding dengan 41 siswa yang
tergolong cukup baik. Dengan menggunakan
uji regresi didapatkan hasil bahwa terdapat
pengaruh yang baik dan positif antara
motivasi belajar peserta didik terhadap hasil
belajar peserta didik.
3. Dikutip dari :

https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/
PSNPD/article/viewFile/1076/773

(Sunarti, 2021)
Ada dua jenis motivasi yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu motivasi intrinsik
(faktor kesehatan, faktor psikologi, minat,
bakat, intelegensi, dan kesiapan) dan
motivasi ekstrinsik (faktor keluarga,
faktor sekolah, dan juga faktor
masyarakat). Hasil penelitian didapatkan
bahwa kedua motivasi ini memiliki
hubungan dengan hasil belajar siswa.
Hubungan motivasi intrinsik berada dalam
kategori cukup, sedangkan hubungan
motivasi ekstrinsik berada dalam kategori
kuat.

Kesimpilan Kajian Literatur :

Motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil


belajar peserta didik. Motivasi belajar siswa
berada dalam kategori sedang dan rendah
disebabkan oleh faktor internal yaitu kurang
adanya ketertarikan dalam diri siswa untuk
belajar Fisika serta faktor eksternal yang
mempengaruhi adalah lingkungan belajar
siswa.

HASIL WAWANCARA GURU, KEPALA


SEKOLAH DAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
MELALUI GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Dari 10 orang yang mengisi google form di


dapatkan hasil :
• 70 % menjawab mindset yang sudah
mendarah daging mengganggap fisika itu
sulit
• 90 % menjawab minat peserta didik
kurang
• 87,5 % menjawab ada keterkaitan antara
motivasi belajar dan hasil belajar
• 100 % menjawab rencana pembelajaran
pendidik berpengaruh terhadap nilai
peserta didik.
Kesimpulan dari wawancara melalui google
Form :

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai


peserta didik tidak mencapai KKM dalam
pelajaran Fisika
1. Pola fikir/mindset peserta didik yang
mengganggap fisika sulit
2. Minat peserta didik terhadap pelajaran
Fisika
3. Motivasi belajar yang kurang
4. Rencana pembelajaran pendidik

HASIL WAWANCARA PAKAR MELALUI


GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Sudarwati, S.SI, M.Pd (Fasilitator Guru


Penggerak)

Hasil wawancara yang didapatkan terkait


faktor yang mempengaruhi nilai Fisika yang
tidak menncapai KKM yaitu,
1. Mindset peserta didik
2. Minat peserta didik
3. Motivasi belajar
4. Rencana Pembelajaran Pendidik
Ibu sudarwati juga memebrikan masukan
terkait upaya agar nilai peserta didik bisa
mencapai KKM dengan membuat variasi
metode pembelajaran.
2 Operasi KAJIAN LITERATUR Analisis penyebab
perhitungan Operasi perhitungan
dasar 1. Dikutip dari : dasar matematika
matematika rendah pada
rendah pada https://ejournal.unma.ac.id/index.php/e pelajaran fisika
pelajaran ducatio/article/view/1090/723 berdasarkan kajian
Fisika literatur dan hasil
Han (2017) indikator kemampuan numerasi observasi adalah
adalah adanya faktor
(1) menggunakan berbagai macam angka dan internal dari dalam
simbol yang terkait dengan matematika diri sendiri masih
dasar untuk memecahkan masalah rendahnya minat
dalam berbagai macam konteks peserta didik untuk
kehidupan sehari-hari, mempelajari
(2) menganalisis informasi yang ditampilkan numerasi dan faktor
dalam berbagai bentuk (grafik, eksternal yaitu guru
tabel,bagan, diagram dan lain sebagainya) kurang menarik
(3) menafsirkan hasil analisis tersebut untuk dalam mengajar di
memprediksi dan mengambil keputusan. kelas.

2. Dikutip dari :

https://www.jppipa.unram.ac.id/index.ph
p/jcar/article/view/2845/2015

Nuzwatun. dkk (2023)


Faktor penyebab rendahnya numerasi
peserta didik meliputi
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal
dari dalam diri siswa yang meliputi
rendahnya kemampuan intelegensi siswa,
rendahnya minat belajar siswa, dan
rendahnya motivasi belajar siswa.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari luar siswa yang meliputi
kurangnya perhatian orang tua,
pengaruh teman bermain, kemampuan
guru, serta sarana dan prasarana yang
kurang memadai.

3. Dikutip dari :

https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/
JOEAI/article/view/239/124

Leo.dkk,( 2018)
Faktor-faktor penyebab siswa melakukan
kesulitan dalam menyelesaikan soal fisika
yaitu siswa tidak paham terhadap materi
suhu dan kalor, siswa menganggap materi
suhu dan kalor sulit, siswa sulit mencerna
bahasa yang digunakan dalam soal, siswa
merasa rumit mengerjakan soal yang
menggunakan rumus, siswa tidak
memahami cara membolak-balikan
rumus, siswa tidak memahami maksud
grafik, siswa merasa rumit dalam
menjawab soal hitungan, kemampuan
berhitung siswa rendah, siswa kesulitan
menghitung bilangan berpangkat, kesulitan
menghitung bilangan yang banyak terdapat
nominal, serta kesulitanmenghitung
bilangan berkoma, siswa terburu-buru
dalam melakukan perhitungan.

Kesimpulan Kajian Literatur :

Faktor-faktor yang disebutkan dalam


penelitian Leo.dkk (2018) merupakan
indikator kemampuan numerasi yang
dikemukakan oleh Han (2017) dapat
disimpulkan bahwa Perlu adanya pondasi
numerasi yang kuat pada kemampuan
numerasi siswa, agar siswa dapat memiliki
pemahaman konsep untuk dapat
menyelesaikan suatu permasalahan dalam
fisika. Dengan pondasi numerasi yang kuat
bisa mengatasi faktor internal dan eksternal
yang menjadi penyebab rendahnya numerasi
peserta didik

HASIL WAWANCARA GURU/KEPALA


SEKOLAH DAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
MELALUI GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Dari 10 orang yang mengisi google form di


dapatkan hasil :
• 100 % mengatakan bahwa penguasaan
perhitungan matematika dasar
(perkalian, pembagian, pecahan, desimal,
persen, dan perbandingan) sangat
penting dalam mengerjakan soal Fisika
• 62,5 % mengatakan bahwa peserta didik
belum memiliki kemampuan matematika
dasar yang memadai untuk mengerjakan
soal-soal Fisika

Kesimpulan dari wawancara melalui google


Form :

Kemampuan matematika dasar sangat


penting dalam mengerjakan soal fisika dan
belum semua peserta didik memiliki
kemampuan matematika dasar yang
memadai.
HASIL WAWANCARA PAKAR MELALUI
GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Sudarwati, S.SI, M.Pd (Fasilitator Guru


Penggerak)

Dalam wawancara melalui goggle form ibu


sudarwati mengatakan bahwa penguasaan
perhitungan matematika dasar (perkalian,
pembagian, pecahan, desimal, persen, dan
perbandingan) sangat penting dalam
mengerjakan soal Fisika dan belum semua
peserta didik memiliki kemampuan
matematika dasar yang memadai

3 Kurangnya KAJIAN LITERATUR Analisis penyebab


minat baca Kurangnya minat
peserta didik 1. Dikutip dari: baca peserta didik
berdasarkan kajian
https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/ literatur dan hasil
article/download/122/110/352 observasi adalah
faktor lingkungan
Fuadi (2020) dan iklim belajar
faktor penyebab rendahnya literasi peserta dalam hal ini
didik: pendidik yang
• pemilihan buku ajar kurang memberikan
• miskonsepsi Latihan soal-soal
• pembelajaran tidak kontekstual berbentuk literasi
• rendahnya kemampuan membaca jadi peserta didik
• lingkungan dan iklim belajar tidak terbiasa
mengerjakan soal
2. Dikutip dari : literasi

https://ojs.unm.ac.id/JSdPF/article/view
/13494

Andi. dkk (2019)


Dalam hasil penelitiannya menyebutkan
bahwa
1. Peserta didik dalam menjawab soal masih
mengandalkan hafalan
2. Pendidik yang kurang memberikan
Latihan soal-soal berbentuk literasi
3. Dikutip dari :

https://stp-mataram.e
journal.id/JIP/article/view/530/452

Nana Sutrisna (2021)


Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
bahwa nilai rata-rata literasi sains peserta
didik Kelas X SMA se Kota Sungai Penuh
adalah 31,58 dengan kategori rendah.
Rendahnya kemampuan literasi sains peserta
didik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu minat membaca yang masih rendah,
alat evaluasi yang belum mengarah pada
pengembangan literasi sains, dan kurangnya
pengetahuan guru tentang literasi sains.

Kesimpulan Kajian Literatur :

Faktor yang paling mempengaruhi


kurangnya minat baca peserta didik yaitu
faktor lingkungan dan iklim belajar dalam hal
ini pendidik yang kurang memberikan
Latihan soal-soal berbentuk literasi jadi
peserta didik tidak terbiasa mengerjakan soal
literasi.

HASIL WAWANCARA GURU/KEPALA


SEKOLAH DAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
MELALUI GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Dari 10 orang yang mengisi google form di


dapatkan hasil :
• 100 % menjawab ya bahwa kurangnya
minat baca peserta didik merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan peserta
didik mengerjakan tugas tidak sesuai
dengan petunjuk yang diberikan pada
buku/LKPD
• 87,5 % menjawab ya bahwa kurangnya
guru memberikan latihan soal berbentuk
literasi berpengaruh terhadap minat baca
peserta didik
• 87,5 % menjawab ya bahwa kurangnya
minat baca peserta didik menjadi faktor
penyebab peserta didik lebih memilih
menyalin tugas milik temannya(Plagiat)
Kesimpulan dari wawancara melalui google
Form :

Minat baca yang rendah menyebabkan


peserta didik dalam mengerjakan tugas tidak
sesuai dengan petunjuk, dan lebih memilih
menyalin tugas temannya (plagiat). Faktor
yang paling berperan untuk meningkatkan
minat baca peserta didik yaitu guru harus
lebih sering memberikan soal-soal Latihan
berbentuk literasi

HASIL WAWANCARA PAKAR MELALUI


GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Sudarwati, S.SI, M.Pd (Fasilitator Guru


Penggerak)

Dalam wawancara melalui google form ibu


Sudarwati menjawab bahwa minat baca
berpengaruh terhadap pengerjaan tugas
peserta didik, selain itu guru juga berperan
aktif dalam meningkatkan minat baca
peserta didik agar peserta didik tidak dalam
mengerjakan tugas tidak asal menyalin
punya temannya.

4 Peserta didik KAJIAN LITERATUR Analisis penyebab


terlihat bosan peserta didik terlihat
dan 1. Dikutip dari : bosan dan
mengantuk mengantuk
https://sinestesia.pustaka.my.id/journal/ berdasarkan kajian
article/view/161/53 literatur dan hasil
observasi adalah
Hasriadi (2022) Pendidik masih
Metode pembelajaran inovatif dapat menggunakan
merangsang peserta didik untuk ikut aktif metode ceramah
dan berpartisipasi dalam proses belum menerapkan
pembelajaran Sehingga dapat meningkatkan metode yang inovatif
kualitas pendidikan yang lebih baik. Era selain itu
digital menuntut perlunya kreatifitas Sarana dan
seorang guru seperti mengunakan berbagai prasarana
metode inovatif agar perannya tidak biasa menunjang dalam
digantikan oleh teknologi yang semakin pembelajaran inovatif
berkembang pesat.
2. Dikutip dari :

http://ejurnal.budiutomomalang.ac.id/in
dex.php/maharsi/article/view/3410/182
6

Diah (2023)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para
guru sejarah di Kabupaten Kudus telah
menerapkan berbagai metode
pembelajaran inovatif dan
memberikan hasil positif. Mereka
memanfaatkan teknologi dalam pengajaran,
permainan peran, proyek kolaboratif, dan
kunjungan lapangan. Melalui penggunaan
teknologi, guru dapat memafaatkan sumber
daya digital seperti video, presentasi
multimedia, dan sumber informasi online
untuk membantu siswa memahami konten
sejarah dengan cara yang lebih menarik
dan interaktif. Selain itu, metode
pembelajaran inovatif seperti jig saw, think
pair and share, mind mapping, diskusi
kelompok dapat melibatkan siswa secara
aktif
dalam proses pembelajaran.

Hasil kesimpulan Kajian literatur


Metode pembelajaran inovatif dapat
merangsang peserta didik untuk ikut aktif
dan berpartisipasi dalam proses
pembelajaran sehingga peserta didik tidak
bosan dan mengantuk di kelas.

HASIL WAWANCARA GURU/KEPALA


SEKOLAH DAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
MELALUI GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Dari 10 orang guru termasuk wakil kepala


sekolah yang mengisi quisioner di dapatkan
hasil
• 87,5 % menjawa ya bahwa metode ceramah
menyebabkan peserta didik mengantuk
dan bosan
• 60 % menjawab ya bahwa masih banyak
guru yang belum menerapkan model-model
pembelajaran yang inovatif
• 100 % menjawab ya sarana dan prasarana
berpengaruh dalam pembelajaran inovatif
Kesimpulan dari wawancara melalui google
Form :

Faktor yang menyebabkan peserta didik


mengantuk dan bosan dalam pembelajaran
yaitu belum semua guru menerapakan
metode pembelajaran yang inovatif
kebanyakan guru masih menggunakan
metode ceramah selain itu yang paling utama
adalah sarana dan prasarana harus
menunjang dalam pembelajaran.

HASIL WAWANCARA PAKAR MELALUI


GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Sudarwati, S.SI, M.Pd (Fasilitator Guru


Penggerak)

Ibu sudarwati menjawab dalam wawancara


melalui google form bahwa belum semua
guru menerapkan pembelajaran yang inovatif
guru masih menggunakan metode ceramah
dalam pembelajaran, tidak hanya itu sarana
dan prasarana juga harus menunjang.

5 Keaktifan KAJIAN LITERATUR Analisis penyebab


peserta didik di keaktifan peserta
kelas kurang 1. Dikutip dari : didik dikelas kurang
berdasarkan kajian
https://ejurnal.stietrianandra.ac.id/index literatur dan hasil
.php/inovasi/article/view/764 observasi adalah
1) Faktor internal
Eman.dkk (2023) yaitu perasaan
Faktor-faktor yang memengaruhi keaktifan takut salah Ketika
belajar peserta didik kelas adalah bertanya.
1) Faktor internal yaitu faktor fisiologis 2) Faktor eksternal
(kesiapan anak untuk belajar di kelas) yaitu kurangnya
2) Faktor eksternal meliputi yaitu interaksi pendidik
guru,teman sejawat, tempat,fasilitas. dan peserta didik.

2. Dikutip dari :

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j
urnalilmiahsociety/article/view/49692

Pamula.dkk (2023)
Pada hasil penelitian menunjukan faktor
kurang aktifnya peserta didik dalam
berkomunikasi yaitu adanya rasa takut
dan malu, sulit dalam berkonsentrasi.
Dan adapun kendala guru dalam
berkomunikasi seperti kurang persiapan
sebelum mengajar banyak sekali hal yang
harus dipersiapkan sebelum mengajar
seperti rencana pelaksanaan pembelajaran,
media pembelajaran, tidak memahami
karakter peserta didik juga permasalahan
dari peran guru jadi guru dapat mencegah
hal ini terjadi dengan keterbukaan antara
guru dan peserta didik dengan begitu guru
dapat mengetahui karakter peserta didik,
kemampuan pemahaman peserta didik dan
kendala yang peserta didik hadapi peran
guru pun sangat penting dari pihak guru
memberi dorongan supaya peserta didik
lebih aktif.

Kesimpulan Kajian Literatur :


Faktor-faktor yang memengaruhi keaktifan
belajar peserta didik kelas adalah
1) Faktor internal yaitu faktor fisiologis
(kesiapan anak untuk belajar di kelas)
2) Faktor eksternal meliputi yaitu
guru,teman sejawat, tempat,fasilitas.

HASIL WAWANCARA GURU/KEPALA


SEKOLAH DAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
MELALUI GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Dari 10 orang guru termasuk wakil kepala


sekolah yang mengisi quisioner di dapatkan
hasil
• 62,5 % menjawa ya bahwa kurangnya
interaksi pendidik dengan peserta didik
ketika di luar kelas berpengaruh terhadap
keaktifan peserta didik di kelas (peserta
didik menjadi canggung)
• 87,5 % menjawab ya bahwa mindset
peserta didik (menganggap pendidik galak)
berpengaruh terhadap keaktifan peserta
didik di kelas sehingga peserta didik enggan
bertanya
• 100 % menjawab ya bahwa perasaan takut
salah ketika bertanya dan tidak memahami
materi yang di ajarkan menjadi faktor
penyebab peserta didik tidak aktif di kelas.
Kesimpulan dari wawancara melalui google
Form :

Faktor yang paling berpengaruh terhadap


keaktifan peserta didik di dalam kelas adalah
perasaan takut salah Ketika bertanya, selain
itu pola fikir dan interaksi peserta didik
dengan pendidik di luar kelas juga
berpengaruh terhadap keaktifan peserta
didik di kelas.

HASIL WAWANCARA PAKAR MELALUI


GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Sudarwati, S.SI, M.Pd (Fasilitator Guru


Penggerak)

Ibu Sudarwati menjawab dalam google form


bahwa kurangnya interaksi peserta didik dan
pendidik di luar kelas, pola fikir/mindset
peserta didik, perasaan takut salah
berpengaruh terhadap keaktifan peserta
didik di dalam kelas.

7 Rendahnya KAJIAN LITERATUR Analisis penyebab


hasil belajar Rendahnya hasil
peserta didik 1. Dikutip dari : belajar peserta didik
dalam dalam mengerjakan
mengerjakan https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/j soal-soal HOTS
soal-soal HOTS pppf/article/view/2498/1922 berdasarkan kajian
literatur dan hasil
Siswoyo.dkk (2017) observasi adalah
untuk dapat menyusun soal yang memenuhi kurangnya Analisis
persyaratan high order thinking skills peserta didik dan
dibutuhkan waktu yang cukup lama dan Kurangnya
keterampilan yang baik terutama dapat pemahaman
menerapkan taksonomi Bloom dalam pendidik tentang
merumsukan indikator kompetensi yang konsep dan
akan diukur. penerapan HOTS

2. Dikutip dari :

https://jurnal.uns.ac.id/JIKAP/article/vi
ew/34523/26632

Kiswara (2019)
Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis HOTS sebagai berikut:
a. Kendala Dari Guru:
1) Kurangnya pemahaman guru tentang
konsep dan penerapan HOTS
2) Kesulitan dalam merumuskan soal
dan penilaian berbasis HOTS
b. Kendala sarana dan prasarana
pembelajaran yang kurang memadai

3. Dikutip dari :

https://ejournal.unma.ac.id/index.php/e
ducatio/article/view/5762/3818

Fadliyah. dkk (2023)


Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat kesulitan yang dialami siswa dalam
menyelesaikan soal HOTS diantaranya siswa
kesulitan memahami perintah soal, kesulitan
memahami arti gambar, kesulitan
memahami pilihan jawaban, kesulitan
mengetahui arti kata, kesulitan dalam
menentukan pilihan jawaban, dan kesulitan
konsentrasi dalam mengerjakan soal.

Hasil kesimpulan kajian literasi :


Peserta didik masih kesulitan dalam
mengerjakan soal HOTS karena rendahnya
tingkat analisis peserta didik di buktikan
pada penelitian Fadliyah. dkk (2023) dan
kurangnya pemahaman guru tentang konsep
dan pemahaman HOTS serta kurangnya
kemampuan guru dalam Menyusun soal-soal
HOTS.

HASIL WAWANCARA GURU/KEPALA


SEKOLAH DAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
MELALUI GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Dari 10 orang guru termasuk wakil kepala


sekolah yang mengisi quisioner di dapatkan
hasil
• 70 % Menjawab ya bahwa sebagian besar
guru tidak memiliki
kompetensi/kemampuan dalam
menyusun soal-soal HOTS
• 100 % menjawab ya bahwa kurangnya
analisis merupakan salah satu faktor
penyebab rendahnya hasil belajar peserta
didik dalam mengerjakan soal-soal HOTS
• 100 % menjawab ya bahwa kurangnya
pendidik memberikan latihan soal-soal
HOTS merupakan salah satu faktor
penyebab rendahnya hasil belajar peserta
didik dalam mengerjakan soal-soal HOTS
merupakan salah satu faktor penyebab
rendahnya hasil belajar peserta didik
dalam mengerjakan soal-soal HOTS

Kesimpulan dari wawancara melalui google


Form :

Faktor-faktor penyebab rendahnya hasil


belajar peserta didik dalam mengerjakan soal
HOTS adalah kurangnya kemampuan
analisis peserta didik dan Kurangnya
pemahaman pendidik tentang konsep dan
penerapan HOTS

HASIL WAWANCARA PAKAR MELALUI


GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit

Sudarwati, S.SI, M.Pd (Fasilitator Guru


Penggerak)

Ibu Sudarwati menjawab dalam google form


bahwa kurangnya guru memberikan sosl-
soal Latihan HOTS, kurangnya analisis
peserta didik adalah faktor rendahnya hasil
belajar peserta didik dalam mengerjakan
soal-soal HOTS

8 Pemanfaatan KAJIAN LITERATUR Analisis penyebab


teknologi yang Pemanfaatan
kurang 1. Dikutip dari teknologi yang
maksimal kurang maksimal
dalam https://proceeding.unindra.ac.id/index.p dalam pembelajaran
pembelajaran hp/sinasis/article/download/3979/620 berdasarkan kajian
literatur dan hasil
Dasmo,dkk, (2020) observasi adalah:
Pemanfaatan teknologi dalam penyediaan 1. Tidak semua
media pembelajarn tentunya sangat pendidik dan
mendukung dalam proses pembelajaran peserta didik
terutama media pembelajaran yang interaktif memiliki device
yang menunjang
2. Dikutip dari : untuk
pembelajaran.
https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/in 2. Kemampuan dan
dex.php/Prosidingpps/article/view/2927/ keterampilan
2764 pendidik dan
peserta didik
Akbar. Dkk (2019) masih kurang
kendala pemanfaatan teknologi di bidang
pendidikan
• Kurangnya infrastruktur
• Mahalnya biaya
• Kemampuan dan keterampilan

3. Dikutip dari :

https://journal.uny.ac.id/index.php/jitp/
article/download/43560/17369

Menurut Surani (2019), adanya fasilitas


untuk memanfaatkan teknologi dalam
lembaga pendidikan dapat mempermudah
proses belajar mengajar dan kegiatan non
akademik lainnya seperti administrasi yang
nantinya akan meningatkan kualitas
pembelajaran

Kesimpulan dari Kajian Literatur :

Untuk mendukung media pembelajaran yang


interaktif dibutuhkan teknologi sehingga
dapat mempermudah proses belajar
mengajar serta kegiatan non akademik
namun ada kendala yang harus di hadapi
dalam pemanfaatan teknologi.

HASIL WAWANCARA GURU/KEPALA


SEKOLAH DAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
MELALUI GOOGLE FORM

• 60 % menjawab ya bahwa tidak semua


pendidik dan peserta didik memiliki device
yang memedai untuk mendukung proses
pembelajaran
• 90 % menjawab ya bahwa sebagian
pendidik dan peserta didik belum mampu
memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran

Kesimpulan dari wawancara melalui google


Form :

Sebagian pendidik dan peserta didik belum


mampu memanfaatkan teknologi juga belum
memiliki device yang memadai dalam
pembelajaran.

HASIL WAWANCARA PAKAR MELALUI


GOOGLE FORM

https://docs.google.com/forms/d/1eUyqy
Hwj4r44Slz7nhKlpCYEZ3gO2LitJh8frEAw
6kg/edit
Sudarwati, S.SI, M.Pd (Fasilitator Guru
Penggerak)

Ibu Sudarwati menjawab dalam google form


bahwa tidak semua guru memiliki device
yang memadai untuk mendukung proses
pembelajaran, dan sebagian pendidik dan
peserta didik mampu memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai