Anda di halaman 1dari 34

E-LKPD FISIKA

DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING


IMPULS DAN MOMENTUM
Yovita Ina Palang
Dr. Yosaphat Sumardi, M.Pd., M.Si
Handoyo Saputro, M.Si

NAMA : ______________

NIS : ______________

KELAS : ______________

UNTUK SMK/MAK X

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

E-LKPD FISIKA dengan Model Problem based Learning pada


Bahan Ajar Impuls dan Momentum

Untuk SMK/MAK Kelas X

Penulis

Yovita Ina Palang

Pembimbing

Dr. Yosaphat Sumardi, M.Pd.,M.Si

Handoyo Saputro, M.Si

Validator

Aditya Yoga Purnama, M.Sc

Sony Yanuar Erlangga, M.Pd

Drs. R. Abdulgani

2
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha


Esa atas berkat, Rahmat dan anugerahnya, penulis dapat menyelesaikan
E-LKPD fisika dengan Model Problem Based Learning pada Bahan Ajar
Impuls dan Momentum. E-LKPD ini disusun berdasarkan Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar dengan menggunakan Kurikulum 2013 untuk
sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
kelas X.

Penulis mengucapkan terimah kasih kepada dosesn pembimbing


yang telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses
penyusunan E-LKPD pada Bahan Ajar Impuls dan Momentum dan kepada
validaor yang telah memvalidasi E-LKPD ini serta segenap pihak yang
telah membantu dalam penyusunan E-LKPD ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.

E-LKPD ini dibuat dengan model Problem Based Learning, dengan


model ini diharapkan siswa dapat memahami materi secara mandiri,
menemukan konsep dan menyelesaikan masalah selama proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu, E-LKPD ini dilengkapi gambar dan
warna yang menarik dengan harapan dapat membantu siswa untuk lebih
mudah memahami materi dan tertarik dengan materi yang disajikan
dalam E-LKPD.

Penulis menyadarai sepenuhnya bahwa E-LKPD ini masih jauh


kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
pembaca untuk penyempurnaan E-LKPD ini.

Februari 2022

Penulis

3
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................................... 3

Daftar Isi ................................................................................................................................................. 4

Deskripsi E_LKPD ................................................................................................................................. 5

PETUNJUK PENGGUNAAN E-LKPD..................................................................................................... 6

STANDAR ISI ........................................................................................................................................... 7

Kompetensi Inti..................................................................................................................................... 7

Kompetensi Dasar ................................................................................................................................ 7

Indikator Pencapaian Kompetensi . .............................................................................................. 8

Peta Konsep ............................................................................................................................................ 9

Kegiatan 1 ............................................................................................................................................. 10

Momentum dan Impuls ....................................................................................................................... 15

Kegiatan 2 .............................................................................................................................................. 18

Menganalisi Tumbukan ...................................................................................................................... 21

Kegiatan 3 .............................................................................................................................................. 23

Aplikasi konsep Momentum, Impuls, dan tumbukan ............................................................... 27

Evaluasi .................................................................................................................................................. 29

Daftar Pustaka ...................................................................................................................................... 32

Profil Penulis .......................................................................................................................................... 33

4
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Deskripsi E_LKPD

E-LKPD adalah Lembar Kerja Peserta Didik dalam bentuk elektronik berupa file. Lembar
kerja peserta didik Impuls dan Momentum merupakan E-LKPD fisika yang membahas
tentang materi Impuls dan Momentum di sekolah untuk pesrta didik kelas X SMK/MAK. E-
LKPD ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang berfungsi sebagai
salah satu media dan bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memamahami
materi yang disampaikan. Dalam E-LKPD ini berisi kompetensi yang akan dicapai , peta
konsep, ringkasan materi tentang konsep Impuls dan Momentum, kegiatan pembelajaran
berupa penyajian fenomena/ permasalahan.

5
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Petunjukan Penggunaan E_LKPD

1. Bagi guru
a. Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk mempelajarai E-LKPD di rumah
atau di sekolah secara mandiri untuk memperdalam pemahaman materi
impuls dan Momentum.
b. Guru sebagai fasilitaor dalam proses pembelajaran.
c. Guru dapat membimbing peserta didik dalam menyelesaikan persoalan yang
disajikan
2. Bagi peserta didik
a. E-LKPD ini dapat digunakan secara mandiri atau kelompok.
b. Keberhasilan E-LKPD ini bergantung pada ketekunan masing-masing peserta
didik.
c. Baca dan pahami setiap tujuan pembelajaran pada setiap kegiatan belajar!
d. Pahami setiap konsep dam contoh yang disajikan dalam uraian materi pada
kegiatan belajar dengan baik.
e. Kerjakan permasalahan sesuai dengan petunjuk yang telah disusun dan
direncanakan.
f. Catatlah setiap kesulitan yang anda alami selama mempelajari dan
mengerjakan proyek dalam E-LKPD ini. Tanyakan kesulitan kepada Guru.

6
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Standar Isi

Komptensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong
royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkaan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, manalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.Seni Budaya dan
Prakarya

Kompetensi dasar

3.5 Menerapkan konsep momentum, impuls, dan hukum kekekalan momentum.

4.5 Mendemonstrasikan berbagai jenis tumbukan.

7
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.51 Peserta didik mampu mengidentifikasikan Impuls


3.52 Peserta didik mampu mengidentifikasi Momentum
3.53 Peserta didik mampu mengidentifikasi Hukum Kekekalan Momentum
3.54 Peserta didik mampu menjelaskan impuls
3.55 Peserta didik mampu menjelaskan momentum
3.56 Peserta didik mampu menjelaskan Hukum Kekekalan Momentum
3.57 Peserta didik mampu menerapkan persamaan untuk menyelesaikan
permasalahan Impuls
3.58 Peserta didik mampu menerapkan persamaan untuk menyelesaikan Momentum
3.59 Peserta didik mampu menerapkan persaman untuk menyelesaikan Hukum
Kekekalan Momentum
4.51 Peserta didik mampu melaksanakan percobaan sederhana
tumbukan dengan terampil.

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaraan dengan model Problem


Based Learning peserta didik dapat mengetahui konsep
impuls, momentum, dan hukum kekekalan momentum
dengan tepat dan sistematis.

8
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

PETA KONSEP

Momentum, Impuls, dan Tumbukan

membahas

Momentum dan Tumbukan


Impuls

membahas meliputi

Hukum
Tumbukan Tumbukan Koefisien
Momentum Impuls Kekelan
Lenting Tidak Lenting Restitusi
Momentum

9
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Kegiatan 1

Potensi masalah

ILUSTRASI 1

Cermati cerita berikut ini!

Pada saat praktik di bengkel Tono mengambil mesin amplas (sander) untuk
merapikan kayu yang sudah ia potong. Mesin amplas merupakan mesin khusus
yang digunakan untuk menghaluskan permukaan sebuah bahan dan mesin
amplas bekerja dengan tenaga listrik. Namun mesin amplas tetap memerlukan
tenaga manusia untuk mengarahkan mesin pada bagian yang diinginkan.
Sebelum tono menggunakan mesin amplas ia memasang kertas amplas terlebih
dahulu yang berfungsi sebagai pengahlus permukaan kayu. Mesin yang telah
dilengkapi kertas ampals kemudian di nyalahkan. Saat Tono menggunakan
mesin amplas ia memberikan gaya selama beberapa waktu sehingga permukaaan
kayu terlihat lebih halus, dan saat bersamaan juga Tono menggerakan mesin
amplas ke kanan-kiri atau atas bawah sehingga memeliki kecepatan tertentu.

Gambar 1. Mesin amplas

sumber: https://ceklist.id/6626/mesin-amplas-elektrik-terbaik/

10
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Mengorganisasikan peserta didik untuk


belajar

1. Besaran fisika apa saja yang terdapat dalam cerita di atas?

2. Setelah membaca cerita di atas cobalah menjelaskan kembali apa yang dimaksud
dengan impuls, Momentum dan tuliskan persamaannya ?

3. Cobalah menghubungkan Impuls dan Momentum sesuai dengan cerita di


atas!

11
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Potensi masalah

ILUSTRASI 2

Cermati cerita berikut ini!

Di sore hari Andi sedang berolaraga di halaman rumahnya, tiba-tiba terdengar


suara kegaduan di luar rumahnya, ia pun keluar dan mencari tahu apa yang
sedang terjadi. Setelah sampai di luar ternyata ada kecelakaan antara sebuah
mobil dengan sepeda motor . Menurut warga setempat mobil berlaju dengan
kecepatan tinggi sehingga menabrak sepeda motor yang sedang melaju dari arah
berlawanan, yang mengakibatkan mobil dan sepeda motor terpental .

Mengorganisasikan peserta didik untuk


belajar
4. Jelaskan cerita di atas dengan menggunakan hukum kekekalan momentum, dan
tuliskan persamaannya ?

12
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Membimbing penyelidikan

alat dan bahan yang digunakan


1. Meteran
2. Timbangan
3. Stopwatch
Langkah kerja
1. Ukurlah massa anda terlebih dahulu
2. Ukurlah panjang lintasan yang ditempuh sepanjang 50 m
3. Percobaan pertama berjalan cepat pada lintasan yang sudah diukur sambil
menghidupkan stopwatch. Setelah sampai dititik akhir matikan stopwatchnya dan
catatlah waktu yang anda tempuh.
4. Percobaan kedua berlari pada lintasan yang sudah diukur sambil menghidupkan
stopwatch. Setelah sampai dititik akhir matikan stopwatchnya dan catatlah waktu
yang anda tempuh.

Menyajikan data

Massa = kg

No Percobaan Jarak lintasan (s) (20 m) Waktu (t) Kecepatan v=s/t


1
2

1. Hitunglah momentum anda pada percobaan 1 dan 2 dengan menggunakan


persamaan p = mv ?

13
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

2. Bandingkan nilai momentum percobaan 1 dan 2, kemudian simpulkan ?

Mengevaluasi

Setelah mengerjakan pertanyaan di atas, tuliskan kendala anda dalam memecahkan


permasalahn!

Kemudian cermati materi impuls


dan momentum bagian pertama
berikut ini.

14
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

A. Momentum dan Impuls

Suatu ketika kamu berada di tengah lapangan, kemudian kamu melihat dua bola
dilemparkan ke arah mu, yaitu bola kasti dan bola voli. Kedua bola bergerak dengan lajuan
yang sama. Kamu hanya dapat menangkap satu bola, sedamgkan bola yang satuanya akan
mengenai tubuhmu. Bola manakah yang kamu tangkap dan bola mana yang kamu biarkan
mengenai tubuhmu?Dengan memahami konsep momentum, kamu dapat menentukan pilihan
dengan tepat.

1. Momentum

Pada peristiwa di atas, kamu cenderung memilih untuk menangkap bola yang lebih
berat agar bola yang mengenai tubuhmu tidak terasa sakit. Hal tersebut sesuai dengan
konsep momentum. Momentum ( ) benda berbanding lurus dengan ( ) dan kecepatan ( )
benda. Momentum merupakan hasil perkalian antara massa dengan kecepatan gerak
benda. Secara matematis, persamaan momentum adalah:
𝒑 = 𝑚𝒗

Dengan

𝑝 = momentum ( kg m/s)

𝑚 = massa benda ( kg)

𝑣 = kecepatan benda ( m/s)

Semakin besar momentum benda, maka semakin sulit benda untuk dihentikan
(diperlukan gaya yang lebih besar). Jika dihubungkan dengan peristiwa di atas , maka bola
voli memiliki momentum yang lebih besar daripada bola kasti, karena massa bola voli lebih
besar dan kecepatan keduanya sama. Jadi kamu akan lebih baik menangkap bola voli dan
bertabrakan dengan bola kasti.

15
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

2. Impuls

Gambar 2. Memberi impuls pada bola kasti melalui pemukul

Sumber : https://www.google.com/

Benda yang geraknya dipengaruhi oleh gaya luar, berdasarkan hukum II Newton akan
mengalami percepatan. Ketika benda bergerak dengan percepatan, maka kecepatannya
berubah. Berikut merupakan analisis matematis perubahan momentum benda berdasarkan
Hukum ll Newton.

𝚺𝑭 = 𝑚 𝒂
Δ𝑣 Dengan
𝚺𝑭 = 𝑚 Δ𝑡
∆𝑝 = perubahan momentum ( Kg m/s)
𝚺𝑭 Δ𝑡 = 𝑚 (𝒗𝟐 − 𝒗𝟏 )
𝐼 = Impuls ( Kg m/s)
𝚺𝑭 Δ𝑡 = 𝑚 𝚫𝒗
𝑚 = massa benda ( Kg)
𝑰 = ∆𝒑
∆𝑣 =perubahan kecepatan benda ( m/s)

∆𝑡 = selang waktu ( s)

Berdasarkan persamaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan


momentum benda yang bergerak dipercepat sama dengan gaya yang dikerjakan pada
benda selama selang waktu tertentu. Gaya dalam selang waktu tersebut dikatakan sebagai
gaya impuls.

16
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

3. Hukum Kekekalan Momentum.

Pernahkah kamu bermain kelereng? Ketika kamu menembakkan kelereng ke


temanmu, apa yang terjadi pada kedua kelereng tersebut? Interaksi antara kedua kelereng
dan benda-benda lain dapat dianalisi dengan hukum kekekalan momentum.

Gambar 3. Interkasi antara dua benda

Sumber: https://materiipa.com/momentum-linear

Perhatikan gambar di atas! Ketika kedua benda berinteraksi ( bersentuhan untuk


beberapa saat), maka kedua saling memberikan gaya. Misalkan gaya benda 1 terhadap
benda 2 adalah gaya aksi, dan gaya benda 2 terhadap benda 1 adalah gaya reaksi. Kedua
gaya ini sama besar, tetapi berlawanan arah. Untuk sistem dengan gaya yang terlibat saat
interaksi hanyalah gaya dalam, maka secara matemmatis berdasarkan hukum III Newton:

Faksi = −Freaksi

F12 = −F21 , jika kedua ruas dicari Impulsnya maka persamaan menjadi:

𝑭𝟏𝟐 ∆𝑡 = −𝑭𝟐𝟏 ∆𝑡 𝑚1 v1’− 𝑚1 v1 = −𝑚2 v2’ + 𝑚2 v2

∆𝒑𝟏 = −∆𝒑𝟐 𝑚1 v1’+ 𝑚2 v2’ = 𝑚2 v2 + 𝑚1 v1

𝑚1 ( v1’−v1 ) = −𝑚2 (v2’ − v2 ) 𝒑𝟏 ’ +𝒑𝟐 ’ = 𝒑𝟏 + 𝒑𝟐

Tanda aksen (‘) pada persamaan di atas artinya setelah interaksi. Perhatikan
bahwa jumlah momentum kedua benda setelah berinteraksi sama dengan jumlah momentum
kedua benda sebelum berinteraksi. Persamaan tersebut merupakan persamaan berlaku
berdasarkan hukum kekekalan momentum.

17
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Kegiatan 2

Potensi masalah
Suatu sore Budi bermain kelereng bersama temannya di
halaman rumahnya. Percobaan pertama Budi menembak
kelerengnya terhadap kelereng temannya yang sedang
bergerak, ternyata saling bersentuhan dan bergerak
berlawanan dengan arah sebelum bersentuhan. Kemudian
pada percobaan kedua Budi mencoba lagi menembak,
ternyata setelah diamati kelerengnya menyatu dan
bergerak searah dengan kelereng temanya. Pada kejadian
tersebut Dino berpikir dalam benaknya apa yang membuat
kelereng pada percobaan pertama dan kedua berbeda
perlakuannya.

Mengorganisasikan peserta didik untuk


belajar

1. Sebutkan besaran apasaja yang terdapat pada cerita di atas?

2. Sebutkan perbedaan perlakuan kelereng pada percobaan satu dan dua?

18
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

3. Jelaskan tumbukan apa yang terjadi pada percoban satu dan dua, sertakan dengan
persamaannya?

Membimbing penyelidikan

Dan

menyajikan data

Peserta didik diminta untuk mengamati perstiwa-peristiwa lain yang sama seperti
yang disampiakan namun perlakuan pada benda yang berbeda!

19
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Mengevaluasi

Setelah menjawab pertanyaan di atas, tuliskan kendala-kendala dalam


menyelesaikan soal-soal!

Kemudian cermati materi impuls


dan momentum bagian kedua
mengenai analisis tumbukan.

20
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

B. Menganalisis Tumbukan Benda

Banyak peristiwa tumbukan yang dapat kita amati disekitar kita. Peristiwa
tumbukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya ketika kamu bermain karambol, bola
biliar, kelereng, bola boling, dan sebagainya. Peristiwa tumbukan terjadi ketika dua buah
benda saling mendekati hingga kemudian berinteraski.

Ketika dua benda bertumbukan, adakalanya terdengar suara. Misalnya ketika kamu
bermain bkarambol, ketika terjadi tumbukan antar koinkoin maka akan terdengar suara.
Hal tersebut menunjukan bahwa dada energi kinetik yang diubah menjadi energi bunyi.
Berdasarkan kekal tidaknya energi kinetik sistem, tumbukan dibedakan menjadi dua jensis.

1. Tumbukan Lenting Sempurna

Benda-benda yang bertumbukan lenting sempurna memiliki momentum dan energi


kinetik yang kekal. Gambar 4 merupakan ilustrasi terjadinya tumbukan lenting. Kedua
benda akan bergerak secara terpisah setelah tumbukan terjadi terjadi. Berikut adalah
tigas persamaan matematis yang berlaku pada tumbukan lenting.

𝑚1 𝑣1 +𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ’ +𝑚2 𝑣2 ’
1 1 1 1
𝑚1 𝑣1 2 + 2 𝑚2 𝑣2 2 = 𝑚1 ( 𝑣1 ’ )2 + 2 𝑚2 (𝑣2 ′)2
2 2

𝑣2 ’ − 𝑣1 ’= −( 𝑣2 − 𝑣1 )

Gambar 4 : tumbukan antara dua bola biliar,

Sumber: http://www.fisikasekolah.com/2016/12/hukum-kekekalan-momentum-dan-
tumbukan.html

21
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

2. Tumbukan Tidak Lenting

Pada tumbukan tidak lenting, jumlah momentum kedua benda adalah kekal sebelum
dan sesudah tumbukan. Namun energi kinetiknya tidak kekal, misalnya berubah menjadi
energi bunyi atau kalor. Tumbukan tidak lenting dibedakan menjadi dua, yaitu tidak
lenting sempurna dan tidak lenting sebagian.

Tumbukan tidak lenting sempurna terjadi ketika kedua benda bergabung dan
bergerak bersama setelah tumbukan. Perhatikan skema tumbukan tidak lenting sempurna
pada gambar di bawah! Berikut adalah persamaan matematis yang berlaku pada tumbukan
tidak lenting sempurna.

𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = (𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑣 ′
1 1 1 1
𝑚1 𝑣1 2 + 2 𝑚2 𝑣2 2 = 𝑚1 ( 𝑣1 ’ )2 + 2 𝑚2 (𝑣2 ′)2 + 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘
2 2

Tumbukan tidak lenting sebagian dapat kamu amati pada saat kamu melemparkan
bola bekel ke lantai, kemudian bola tersebut memantul kembali namun tidak setinggi kamu
lemparkan sebelumnya.

Gambar 5. Contoh gambar tidak lenting sama sekali antara segumpal tanah liat dan sebuah
bola biliar.

Sumber : https://www.google.com/imgres

22
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Kegiatan 3

Potensi masalah
ppo

Gambar 6. Sebuah bola kasti dijatuhkan dari ketinggian ℎ1

Mengorganisasikan peserta didik


untuk belajar

Perhatika gambar 6 di atas dan jawablah pertanyaan berikut!

1. Ketika bola kasti dijatuhkan dari ketinggian tertentu, kemudian dipantulkan


kembali ke atas, maka tinggi pantulan tidak sama dengan sebelumnya. Jelaskan
mengapa hal ini bisa terjadi?

23
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Membimbing penyelidikan

A. Alat dan bahan


1. Mistar
2. Alat tulis
3. Bola kasti
4. Bola pimpong
5. kelereng
B. Langkah percobaan
1. Jatuhkan bola kasti pada ketinggian tertentu (ℎ1 dan ukur ketinggiannya
2. Ukurlah ketinggian maksimum yang dicapai saat pemantulan pertama (ℎ2 )
3. Ulangi kembali langkah 1-3 pada bola yang lain
4. Catatlah hasil pengamatan anda
5. Kemudian tentukan nilai koefisien restitusinya

Menyajikan data

Data hasil pengamatan


Jenis bola Percobaan ke ℎ1 ℎ2
Kasti

Pimpong

kelereng

Pertanyaan
1. Jelaskan jenis tumbukan apasaja berdasarkan nilai koefisiennya?

24
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

2. Jelaskan kesimpulan anda peroleh dari percobaan di atas?

mengevaluasi

Setelah menyelesaikan masalah di atas tuliskan kendala-kendala yang anda temui!

Kemudian cermati materi


bagian ketiga berikut ini
tentang koefisien restitusi

25
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

3. Koefisien restitusi

Dalam tumbukan benda-benda makroskopis, dikenal istilah koefisien. Koefisien


restitusi merupakan kekuatan kelentingan atau elastisitas benda. Koefisien restitusi (diberi
lambang e) adalah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesaat sesudah
tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan, untuk tumbukan satu
dimensi. Nilai dari koefisien restitusi dua benda bertumbukan dapat dihitung secara
matematis dengan persamaan berikut:

−∆𝒗′ −(𝒗′𝟐 −𝒗𝟏 ’)


e= =
∆𝒗 𝒗𝟐 −𝒗𝟏

Nilai koefisien restitusi tumbukan lenting sempurna adalah 1, tumbukan tidak


lenting sebagian adalah antara 0 sampai 1. Sedangkan tmubukan tidak lenting sempurna
adalah 0. Pada benda yang jatuh bebas, kemudian memantul maka koefisien restitusi
dihitung dengan persamaan berikut ini.

ℎ2
e=
ℎ1

Gambar 7 . Bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu dan dipantul pada ketinggian tertentu
pula

Sumber : http://www.fisikasekolah.com/2016/12/hukum-kekekalan-momentum-dan-
tumbukan.html

26
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

C. Aplikasi konsep momentum, Impuls dan tumbukan

Bumper mobil yang penyok


Mobil yang mengalami penyok diakibatkan oleh
benturan dengan benda keras. Misalnya, ketika mobil
tanpa sengaja menabrak bangku atau tiang di jalan.
Apakah kamu tahu bahwa mobil memang sengaja
dirancang dengan bahan yang mudah penyok. Bagian
bumper depan dan belakang sebuah mobil sengaja Gambar 8. Bumper mobil yang penyok
dibuat dari bahan yang mudah penyok dengan tujuan
untuk memperbesar waktu sentuh ketika terjadi Sumber :
benturan. https://www.suara.com/otomotif/2020/09/2
9/160500/begini-cara-perbaiki-bumper-
mobil-yang-penyok

Gaya pental (recoil)


Mengapa bahu penembak terpental ke belakang ketika
peluru melesat dari laras senapannya? Kejadian ini
sesuai dengan hukum kekekalan momentum. Sebelum
peluru ditembakan, jumlah momentum peluru senapan
sama dengan nol. Ketika peluru lepas, momentum peluru
yang mengarah ke depan diimbangi oleh momentum
senapan yang mengarah ke belakang dan mendorong
bahu penembak, sehingga jumlah momentum sistem
tetap nol. Gaya yang mendorong bahu penembak ke
belakang disebut gaya pental atau gaya recoil. Gaya
pental ini lebih mencolok terjadi dalam peristiwa Gambar 9. Momentum peluru yang melesat
penembakan yang menggunakan pesawat-pesawat ke depan diimbangi oleh momentum
tembak proyektif berukuran besar. Oleh karena itu, senapam yang mengarah kebelakang
pesawat tembak perlu didesain agar dapat meredam sehingga momentum tetap nol.
gaya pental itu. Sumber : https://id.wikihow.com/Membidik-
Dengan-Senapan

27
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Gerak balon dan gerak ikan gurita


Balon mainan yang sudah ditiup lalu dilepaskan, ternyata
bisa melesat terbang. Ikan gurita juga dapat bergerak cepat
di dalam air padahal tidak punya sirip dan ekor seperti ikan
pada umumnya. Gerak kedua benda ini pun menurut hukum
kekekalan momentum. Ketika balon melesat, gas di dalam
balon menyembur ke luar berlawan arah gerak balon.
Momentum balon mengimbangi momentum gas yang keluar Gambar 10. Ikan gurita meneguk air dan
dari balon, sehingga jumlah momentumnya tetap nol. Hal mengeluarkan dengan kecepatan tinggi ke
yang sama dilakukan ikan gurita. Ikan gurita meneguk air belakang. Momentum semburan air
dan menyemburkannya dengan kecepatan yang tinggi diimabngi oleh momentum badan gurita
kebelakang. melesat ke depan sehingga momentum
tetapnya sama dengan nol.

Sumber :
https://foxum.ru/id/stati/FcL8gy4.html

28
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Evaluasi

A. Pilihan ganda
(Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang
(X) pada huruf a, b, c, d, e)
1. Seorang petinju menyarangkan pukulan ke muka lawannya dalam selang waktu
teretentu. Kemudian tangannnya ditarik kembali. Hasil kali gaya pukulan dengan
selang waktu yang dialami oleh lawannya tersebut adalah….
a. Momentum
b. Gaya
c. Usaha
d. Impuls
e. Energi
2. Diantara benda bergerak berikut, yang akan mengalami gaya terbesar bila
menumbuk tembok sehingga berhenti dalam selang waktu yang sama ialah….
a. Benda bermassa 20 kg bergerak dengan laju 5 m/s
b. Benda bermassa 25 kg bergerak dengan laju 3 m/s
c. Benda bermassa 50 kg bergerak dengan laju 2 m/s
d. Benda bermassa 75 kg bergerak dengan laju 1,4 m/s
e. Benda bermassa 100 kg bergerak dengan laju 1 m/s
3. v = 5 m/s
Diam
A B

1) jika tumbukan lenting sempurna, A diam dan B bergerak dengan kecepatan 5


m/s.
2) jika tumbukan lenting sempurna, B tetap diam dan A bergerak dengan
kecepatan berlawanan arah (-5 m/s).
3) jika tumbukan tidak lenting sama sekali, = = m/s.
pernyataan yang benar berkaitan dengan gerak benda A dan B setelah tumbukan
ditunjukan oleh nomor….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (1) dan (3)
e. (2) dan (3)

29
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

4. Sebuah mobil bermassa 1 ton melaju dengan kecepatan 54 km/jam. Besarnya


momentum mobil tersebut adalah….
a. 54 kg m/s
b. 540 kg m/s
c. 15.000 kg m/s
d. 20.000 kg m/s
e. 25.000 kg m/s
5. Andi melemparkan bola yang bermassa 1 kg dengan kecepatan 20 m/s dari keadaan
diam, jika waktu sentuh Andi terhadap bola dibatasi 1 sekon maka percepatan
yang diperlukan andi adalah…. ( Jika massa Andi 50 kg)
a. 0,4 kg ⁄ 2
b. 2,5 kg ⁄ 2
c. 0,5 kg ⁄ 2
d. 2 kg ⁄ 2
e. 1 kg ⁄ 2
6. Benda A bergerak dengan kecepatan 10 m/s mendekati benda B yang diam. Setelah
tumbukan, kedua benda bergabung dan bergerak bersama dengan kecepatan 8 m/s,
perbandingan massa benda A dan benda B adalah….
a. 1 : 2
b. 2 : 1
c. 1 : 4
d. 4 : 1
e. 1 : 3
7. Sebuah bola memeliki koefisien restitusi 0,4. Ketinggian pantulan kedua ketika bola
tersebut pertama kali dijatuhkan dari ketinggian 1 meter adalah….
a. 1,6 cm
b. 2,56 cm
c. 16 cm
d. 25,6 cm
e. 40 cm
8. Andi memanah apel bermassa 300 gram dengan anak panah yang massanya 200
gram. Ketika panah menembus apel, kecepatanya 50 m/s. setelah menembus apel,
anak panah bergerak bersama apel dengan ketinggiian ….
a. 30 m
b. 15 m
c. 20 m
d. 25
e. 5m

30
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

B. Esay
Jawablah pertanyaan berikut di buku latihan anda!
1. Andi mendorong bola billiar menggunakan tongkat dengan gaya sebesar 50 N. jika
tongkat bersentuhan dengan bola selama 0,25 sekon, berapakah momentum bola
tersebut sesaat ketika mulai bergerak?
2. Budi memukul bola golf hingga bola tersebut bergerak dengan kecepatan 15 m/s.
jika gaya yang diberikan Budi sebesar 200 N, berapakah lamanya bola pemukul
bersentuhan dengan bola golf? (massa bola golf 400 gram)
3. Benda A bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s ke kanan, mendekatai
benda B bermassa 1,5 kg yang bergerak ke kiri dengan kecepatan 20 m/s. kedua
benda kemudian bertumbukan lenting sempurna sehingga setelah tumbukan benda
A berbalik arah dengan kecepatan 15 m/s. berapakah kecepatan benda B setelah
tumbukan dan kemana arah geraknya?
4. Sebuah bola tenis dilepaskan dari ketinggian tertentu. Pada pemantulan pertama,
tinggi yang dapat dicapai adalah 3 m dan pada pemantulan kedua 1, 5. Hitunglah:
a. Koefisien restitusi
b. Tinggi bola tenis mula-mula ( sebelum dilepaskan)
5. Sebuah bus bermassa 10.000 kg yang sedang bergerak dengan kelajuan 4 m/s, tepat
berpapasan dengan sebuah truk bermassa 20.000nkg yang sedang bergerak dalam
arah berlawanan. Kedua kendaraan bertabrakan dan kemudian keduanya segera
berhenti. Berapakah kelajuan truk sesaat sebelum tabrakan?

31
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Daftar Pustaka

Suratman, Maman dan Lilis Kurniasih. 2014. Fisika 1 untuk SMK/MAK Kelas X Bidang
Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi,
kesehatan, agribisnis dan agroteknologi, perikanan dan kelautan. Bandung :
Armico

Tani, sekar.FISIKA C1 ( BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA.2018. Surakarta:


Mediatama
Kanginan, Martin.2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Cimahi:Erlangga

32
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

PROFIL PENULIS

Nama : Yovita Ina Palang

NIM : 2018005007

Prodi : Pendidikan Fisika

Fakultas : Keguruan dan ilmu pendidikan

Universitas : Sarjanawiyata Tamansiswa

Alamat asal :Ohe-Kolontobo, Ile Ape, Lembata, NTT

No.HP/WA : 085338312595

Email : yovitainapalang38115@gmail.com

33
E-LKPD

Dengan Model Problem Based Learning

Problem Based Learning

KERJAKAN DENGAN LEBIH DAN


SEPENUH HATI

34

Anda mungkin juga menyukai