Anda di halaman 1dari 30

BEST PRACTICE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PADA MATERI PEMBELAJARAN USAHA DAN ENERGI

DI SMK NEGERI 1 TOBOALI

Disusun Oleh
Nama : KILI BERTO SITOHANG
Kelas : X SMK

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2019

1
2
BIODATA PENULIS

No Nama KILI BERTO SITOHANG

1 NIP -

2 NUPTK -

3 Jabatan Guru FISIKA

4 Pangkat/Golongan -

5 Tempat /tanggal lahir Sideak Godang, 30 – 11- 1989

6 Jenis kelamin Laki-Laki

7 Agama Kristen

8 Pendidikan terakhir D-III Teknik Elektronika

S-1 Pendidikan FISIKA

9 Unit kerja SMK NEGERI ! TOBOALI

10 Alamat Jl. AMD Toboali

3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
Anugerah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice
dengan judul “upaya meningkatkan hasil belajar FISIKA melalui model pembelajaran
discovery learning pada materi pembelajaran USAHA dan ENERGI melalui pembelajaran
HOTS di SMK NEGERI ! TOBOALI”. Best practice ini ditulis dalam rangka memenuhi
tugas peningkatan kompetensi pengajaran (PKP). Pengembangan “Best Practice”
merupakan laporan hasil uraian hasil pengalaman nyata seorang guru dalam memecahkan
masalah yang dijumpai sesuai dengan tujuan pembelajaran dan memiliki nilai bermanfaat
baik secara langsung untuk guru itu atau tidak langsung (peserta didik, teman sejawat dan
masyarakat).Penyususnan best practice ini dapat terselesaikan tentunya tidak terlepas
adanya bantuan dari berbagai pihak, rekan rekan guru dan pengawas.
Dalam penyusunan Best Practice, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2. Pengawas SMK Wilayah Cabang Dinas II Provinsi Kepualauan Bangka Belitung
3. Kepala Sekolah SMK NEGERI 1 TOBOALI, Kabupaten Bangka Selatan.
4. Semua Rekan Guru FISIKA Wilayah cabang Dinas II Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung

Penulis menyadari bahwa penyusunan best practice ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Sehingga saran, dan kritikan dapat menjadikan
penulis untuk lebih baik lagi, demi kesempurnaan penyusunan Best Practice
selanjutnya.Terima kasih.
Toboali, Oktober 2019
Penulis

KILI BERTO SITOHANG

4
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL…………………………………………………………………… 1

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………2

BIODATA PENULIS………………………………………………………………….3

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………4

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..5

BAB. 1 PENDAHULUAN…………………………………………………….6

BAB. 2 PELAKSANAAN KEGIATAN………………………………………9

BAB. 3 HASIL KEGIATAN………………………………………………….13

BAB. 4 SIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………15

LAMPIRAN…………………………………………………………………………..16

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ketrampilan dasar mengajar (teachingskills) merupakan ketrampilan yang
harus dimiliki oleh pendidik agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara
professional (Baharudin,2010). Salah satu ketrampilan dasar yang harus dikuasai
oleh guru adalah ketrampilan untuk mengembangkan pola pikir kritis siswa
(Suyanto,2013). Berpikir kritis merupakan fondasi utama dalam pendidikan yang
berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Paul, 2013). Berpikir
kritis merupakan berpikir reflektif untuk menemukan sebuah konsep dengan cara
analisis, sintesis dan evaluasi terhadap hasil pengamatan (Slavin,2009). Kartimi
(2013), menyatakan bahwa berpikir kritis menggunakan dasar proses berpikir untuk
menganalisis argument dan memunculkan wawasan setiap makna dan inter prestasi
untuk mengembangkan pola penalaran yang kohesif dan logis, memahami asumsi
bias, memberikan model presentasi yang ringkas dan dapat dipercaya. Menurut
(Kowiyah,2012) berpikir kritis penting bagi dunia pendidikan, karena akan
mempersiapkan siswa dalam berpikir berbagai disiplin ilmu karena berpikir kritis
merupakan kegiatan kognitif yang dilakukan siswa dengan cara membagi-bagi dan
memfokuskan pada pencarian solusi permasalahan. Oleh karena itu, berpikir kritis
sangat penting diterapkan siswa dalam pembelajaran di sekolah, salah satunya
adalah pelajaran FISIKA.
FISIKA merupakan suatu ilmu yang membahas mengenai gejala alam yang
dituangkan dalam bentuk fakta, konsep, prinsip dan hokum didasarkan pada hasil
pengamatan dalam metode ilmiah (Campbell,2008). Menurut Hamruni (2012)
berpikir kritis mampu menerapkan hakikat IPA yaitu mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan dengan optimal sehingga mampu
membentukdan memahami konsep, prinsip, fakta dan pemecahan masalah dalam
FISIKA.
Faktor utama yang menentukan siswa dapat berpikir kritis dalam
pembelajaran adalah strategi pembelajaran guru yang mengarahkan pada keaktifan
siswa yang berfungsi untuk mengoptimalkan kemampuan berpikirkritis siswa
(Fatturohman, 2017). Namun, pada kenyataanya dalam perkembangan jaman
modern seperti sekarang ini, banyak pembelajaran di Indonesia yang masih
konvensional secara teori belum mengembangkan kemampuan berpikir kritis
6
siswa, hal ini dapat dilihat dari beberapa penelitian yang menujukan bahwa masih
rendahnya kemampuan guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa. Menurut Wiranata (2013) masih banyak guru yang belum mengembangkan
kemampuan berpikir kritissiswa, dikarenakan guru hanya berfokus pada
menyelesaikan materi pembelajaran untuk menghadapi ujian Nasional dan
mengutamakan penilaian produk hasil Ujian Nasional bukan proses pembelajaran
dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritissiswa. Penelitian Ristiasari
(2012) melaporkan bahwa sebagian besar guru IPA masih cenderung meghafalkan
konsep IPA tanpa membimbing siswa untuk menemukan konsep IPA melalui
pengamatan atau melalui pemecahan masalah.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Discovery learning. Discovery
learning merupakan model pembelajaran yang proses pembelajaran yang terjadi bila
pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
mengorganisasi sendiri. Mengedepankan strategi pembelajaran dengan
menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang
cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam discovery
learning siswa dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam
kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, discovery learning
membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan
menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model Discovery learning,
penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model Discovery Learning ini
diterapkan pada kelas X ternyata proses dan hasil belalajar siswa yang didapatkan
baik. Praktik pembelajaran Discovery Learning yang berhasil baik ini penulis
simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi
HOTS dengan model Discovery Learning.

7
B . Jenis kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran FISIKA dengan unit pembelajaran Gerak Usaha,Energi dan Suhu
Kalor pada Peserta didik kelas X SMK.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran
FISIKA pada unit pembelajaran Usaha,Energi dan Suhu Kalor pada peserta didik
yang berorientasi HOTS.

8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning yang berorientasi dengan pembelajaran
HOTS.
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas X di SMK Negeri 1
Toboali
B. Bahan /materi kegiatan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan best practice ini adalah materi
pembelajaran FISIKA kelas X yakni Usaha Dan Energi
FISIKA

KD 3.4 Menganalisis hubungan usaha, energi, daya dan efisiensi

KD 4.4 Menyajikan ide/gagasan dampak keterbatasan sumber energi bagi


kehidupan dan upaya penanggulannya dengan energi terbarukan

C. Cara melaksanakan kegiatan


Berikut ini langkah-langkah pelaksanaan best practice yang dilakukan oleh
penulis:
1. Pemetaan kompetensi dasar
Pemetaan kompetensi dasar ini dilakukan pada materi pembelajaran
FISIKA Usaha dan Energi, dimana pada saat ujian nasional materi
pembelajaran inilah yang di anggap sulit oleh peserta didik dari hasil
analisis butir soal.

9
2. Perumusan indicator pencapaian kompetensi
FISIKA

Menganalisis hubungan usaha, energi, daya dan efisiensi


KD 3.4
3.4.1 Menjelaskan jenis-jenis energi

3.4.2 Mengidentifikasi energi benda yang bergerak

3.4.3 Mengidentifikasi energi benda yang berada pada ketinggian


tertentu
3.4.4 Mengidentifikasi jenis-jenis usaha

3.4.5 Mengidentifikasi besar usaha benda yang bergerak

3.4.6 Mengidentifikasi besar usaha benda yang berada pada ketinggian


tertentu
3.4.7 Mengidentifikasi hukum kekekalan energi

3.4.8 Mengidentifikasi hubungan usaha dan energi

3.4.9 Menjelaskan pengertian daya dan efisiensi

3.4.10 Mengidentifikasi dampak keterbatasan sumber energi

3.4.11 Mengidentifikasi sumber energi terbarukan

3.4.12 Mencontohkan jenis-jenis energi dalam kehidupan sehari-hari

3.4.13 Mencontohkan energi pada benda yang bergerak

3.4.14 Mencontohkan energi pada benda yang berada pada ketinggian


tertentu

3.4.15 Mencontohkan jenis-jenis usaha

3.4.16 Menghitung usaha pada benda yang bergerak

3.4.17 Menghitung usaha pada benda yang memiliki ketinggian tertentu

10
3.4.18 Menghitung besar daya pada suatu permasalahan

3.4.19 Menghitung efisiensi pada suatu alat

3.4.20 Mencontohkan dampak keterbatasan sumber energi

3.4.21 Mencontohkan sumber energi terbarukan

3.4.22 Menentukan besar energi pada benda yang bergerak

3.4.23 Menentukan besar energi pada benda yang berada


padaketinggian tertentu
3.4.24 Menentukan jenis-jenis usaha pada kehidupan sehari-hari

3.4.25 Memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan usaha benda


yang bergerak

3.4.26 Memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan usaha benda


yang berada pada ketinggian tertentu

3.4.27 memecahkan masalah yang berkaitan dengan hukum kekekalan


energi mekanik

3.4.28 Menerapkan konsep daya dan efisiensi dalam memecahkan suatu


permasalahan.

4.4 4.4 Menyajikan ide/gagasan dampak keterbatasan sumber energi bagi


kehidupan dan upaya penanggulannya dengan energi terbarukan

4.4.1 Mengamati fenomena alam yang menunjukkan dampak


keterbatasan sumber energi bagi kehidupan
4.4.2 Mencari informasi tentang energi terbarukan

4.4.3 Menyajikan ide/gagasan dampak keterbatasan sumber energi


bagi kehidupan

4.4.4 Menyajikan ide/gagasan upaya penanggulangan sumber energi


dengan sumber energi terbarukan

4.4.5 Menggunakan energi terbarukan untuk mengatasi keterbatan


energi dalam kehidupan

11
3. Pemilihan model pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery Learning
4. Merencanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Kegiatan guru Kegiatan siswa

 Stimulasi
Guru memberikan stimulasi Siswa mendengarkan dan
untuk belajar dari pengalaman menjawab pertanyaan.
siswa. Setelah itu mengjukan
pertnyaan dan siswa menjawab
berdasarkan pengalaman yang di
alami siswa.
 Problem statemen
Guru mengajak siswa membuat Siswa merumuskan pertanyaan
pertanyaan dari hasil pemaparan mengenai materi pembelajaran.
mengenai materi pembelajaran
yang disampaikan oleh
temannya.
 Data collection
Guru meminta siswa untuk Siswa bersama kelompoknya
membuat kelompok .tugasnya mengumpulkan data dari berbagai
adalah untuk mengumpulkan sumber belajar.
data untuk menjawab pertanyaan
yang di lontarkan dari kelompok
lain.
 Data processing
Guru meminta siswa untuk Siswa mendiskusikan dengan

mencari dan menyamakan teman sekelompoknya.


persepsi mengenai jawaban dari
pertanyaan.
 Verification
Guru meminta siswa melakukan
pemeriksaan secara cermat
12
untuk membuktikan benar tidak
nya hipotesis dengan cara
memverifikasi ke kelompok lain.
 Generalization
Guru meminta siswa membuat Siswa membuat rangkuman
kesimpulan berdasarkan hasil mengenai materi pembelajaran.
verifikasi dan merumuskannya
untuk menjawab pertanyaan
yang ada.

5. Penyusunan perangkat pembelajaran


Penyusunan perangkat pembelajaran meliputi: RPP, bahan ajar dan
instrument penilaian.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran unit Usaha dan Energi yang digunakan adalah lembar
kerja siswa. Instrument yang digunakan meliputi lembar observasi untuk mengamati
proses pembelajaran dan instrument hasil belajar siswa berupa soal pilihan ganda
dan essay.

E. Waktu dan tempat kegiatan


Dilaksanakan di kelas X TKR SMK N 1 Toboali pada tanggal 24 Oktober
2019 dan 31 Oktober 2019.

13
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat selama kegaiatan bestr practice ini diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan penerapan model pembelajaran
discovery learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih mandiri, aktif
dalam merespon stimulus yang di berikan oleh guru.
2. Siswa lebih dapat memahami materi pembelajaran dari kegiatan literasi serta
transfer knowledge yang dilakukan oleh teman sebayanya dengan
menggunakan kalimat yang sederhana.
3. Siswa lebih aktif dalam bertanya dan menyampaikan ide maupun gagasan
mengenai pertanyaan seputar materi pembelajaran.
4. Siswa memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam berdiskusi dan
menyampaikan hasil diskusi di depan teman-temannya.
5. Suasana lebih santai dan menyenangkan di dalam proses belajar, sehingga
proses belajar lebih nyaman dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi
belajar.
B. Masalah yang di hadapi
Masalah yang dihadapi siswa adalah
1. Ketersediaan fasilitas sumber belajar yang jumlahnya terbatas.
2. Anak belum terbiasa mandiri untuk melakukan proses pembelajaran yang
dilakukan secara mandiri melalui discovery learning.
3. Kemampuan siswa yang beragam.
4. Belum dapat menyampaikan pendapat yang relevan terhadap materi
pembelajaran.
C. Cara mengatasi masalah
1. Guru mensosialisasikan mengenai pembelajaran dengan mengunakan model
pembelajaran discovery learning berbasis HOTS.
2. Guru memberi motivasi untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan
melakukan kebiasaan kegiatan literasi untuk menggali informasi mengenai
materi pembelajaran.
3. Guru memberi masukan agar para siswa lebih aktif dalam mencari sumber
belajar yang bukan hanya dari 1 sumber belajar saja.

14
BAB IV
KESIMPULAN dan REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning layak
dijadikan best practice pembelajaran berbasis HOTS karena dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis dan
pemecahan masalah.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice dengan menggunakan pembelajaran discovery
learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa
dan guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi
sekolah. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar. Kemampuan belajar ini akan membantu siswa menguasai
materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama.

15
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli,C, Douglas,1998, Fisika Jilid 1 Erlangga, Jakarta


Baharudin,E.N.(2010).Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-RuzzMedia.

Fatturohman,M.(2017). Belajar dan Pembelajaran Modern (Konsepdasar, Teori dan


Inovasi Pembelajaran ).Yogyakarta: Garudhawaca.

Hamruni.(2012). Strategi Pembelajaran.Yogyakarta: Insan Madani.

Kowiyah. (2012). Kemampuan Berpikir Kritis.Jurnal PendidikanDasar.Vol 3. No 5.

Paul,R.(2013).Critical Thinking:WhatEvery Person Needsto Survivein A Rapidly


Changing World. California: Sonomo StateUniversity.

Slavin, E. R. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PTIndeks.

16
LAMPIRAN

Lampiran 1. foto-foto kegiatan


Lampiran 2. RPP
Lampiran 3. Bahan ajar

17
LAMPIRAN 1: FOTO KEGIATAN

A. Unit pembelajaran 1 (Usaha dan Energi)

18
LAMPIRAN 2 : RPP
RPP (unit 1)
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Toboali


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Usaha dan Energ
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit 1 kali pertemuan

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli


(gotong- royong,kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebaga bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan : 3.4.1 Menjelaskan jenis-jenis energi
3.4 Menganalisis hubungan 3.4.2 Mengidentifikasi energi benda yang
usaha, energi, daya dan bergerak
efisiensi 3.4.3 Mengidentifikasi energi benda yang berada
pada ketinggian tertentu
3.4.4 Mengidentifikasi jenis-jenis usaha
3.4.5 Mengidentifikasi besar usaha benda yang
bergerak
3.4.6 Mengidentifikasi besar usaha benda yang
berada pada ketinggian tertentu
3.4.7 Mengidentifikasi hukum kekekalan energi

19
3.4.8 Mengidentifikasi hubungan usaha dan energi
3.4. 9 Menjelaskan pengertian daya dan efisiensi
3.4.10 Mengidentifikasi dampak keterbatasan
sumber energi
3.4.11 Mengidentifikasi sumber energi terbarukan
3.4.12 Mencontohkan jenis-jenis energi dalam
kehidupan sehari-hari
3.4.13 Mencontohkan energi pada benda yang
bergerak
3.4.14 Mencontohkan energi pada benda yang
berada pada ketinggian tertentu
3.4.15 Mencontohkan jenis-jenis usaha
3.4.16 Menghitung usaha pada benda yang
bergerak
3.4.17 Menghitung usaha pada benda yang
memiliki ketinggian tertentu
3.4.18 Menghitung besar daya pada suatu
permasalahan
3.4.19 Menghitung efisiensi pada suatu alat
3.4.20 Mencontohkan dampak keterbatasan
sumber energi
3.4.21 Mencontohkan sumber energi terbarukan
3.4.22 Menentukan besar energi pada benda yang
bergerak
3.4.23 Menentukan besar energi pada benda yang
berada pada ketinggian tertentu
3.4.24 Menentukan jenis-jenis usaha pada
kehidupan sehari-hari
3.4.25 Memecahkan permasalahan yang berkaitan
dengan usaha benda yang bergerak
3.4.26 Memecahkan permasalahan yang berkaitan
dengan usaha benda yang berada pada
ketinggian tertentu
3.4.27 memecahkan masalah yang berkaitan
dengan hukum kekekalan energi mekanik
3.4.28Menerapkan konsep daya dan efisiensi
dalam memecahkan suatu permasalahan.
Kompetensi Keterampilan 4.4.1 Mengamati fenomena alam yang
4.4 Menyajikan ide/gagasan menunjukkan dampak keterbatasan
dampak keterbatasan sumber sumber energi bagi kehidupan
energi bagi kehidupan dan 4.4.2 Mencari informasi tentang energi terbarukan
upaya penanggulannya 4.4.3 Menyajikan ide/gagasan dampak
dengan energi terbarukan keterbatasan sumber energi bagi kehidupan
4.4.4 Menyajikan ide/gagasan upaya
penanggulangan sumber energi dengan
sumber energi terbarukan
4.4.5 Menggunakan energi terbarukan untuk
mengatasi keterbatan energi dalam
kehidupan

20
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model Discovery Learning peserta didik dapat mengidentifikasi karakteristik
Usaha dan Energi, mengevaluasi dan menghitung besar usaha dan Energi pada suatu
benda. menyajikan hasil percobaan energi potensial dan Energi Kinetik dalam bentuk
grafik/tabel dengan benar melalui penanaman sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik.

D. Materi Pembelajaran
Faktual : benda yang jatuh dari atas meja,pintu yang didorong.
Konseptual : Usaha dan jenis-jenis energi
Prosedural : Menghitung besar Usaha,Energi Potensial dan Energi Kinetik benda
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, demonstrasi, eksperimen dan diskusi
Pendekatan : Scientific
F. Media Pembelajaran
Media :
1. Lembar kerja Peserta didik
2. Lembar penilaian
Alat/Bahan :
1. LCD, spidol, papan tulis.
2. Bola ,Timbangan,bola,Meteran.
G. Sumber belajar
1. Buku Fisika Siswa Kelas X, Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa 2013
2. Buku refensi yang relevan,
3. Lingkungan setempat

21
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan Orientasi :
(persiapan/orientasi) 1. Berdoa sebelum memulai kbm. 5’
2. Guru meminta peserta didik untuk
memperhatikan sampah di sekitar lingkungan
kursi dan mejanya masing-masing.
Apersepsi 10’
1. Mengaitkan materi Usaha dengan materi
Energi.
2. Guru menjatuhkan bola dari atas meja didepan
peserta didik
3. Guru menanyakan besar energi potensial bola
tersebut.
Motivasi 5,
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Menyampaikan manfaat pembelajaran..

B. Kegiatan Inti

Sintak Model - Mengamati Kecepatan bola ketika dijatuhkan 10’


Pembelajaran 1
dari atas meja.
Stimulation - Guru menanyakan benda apa saja yang jatuh
(stimullasi/
pemberian menyerupai bola yang telah di demonstrasikan.
rangsangan) - Membaca mengenai bacaan usaha dan energi.

Sintak Model - Memberikan kesempatan kepada peserta didik 15’


Problem untuk bertanya tentang materi Usaha dan
statemen Energi, sebagai prasyarat untuk ke materi
(pertanyaan/
identifikasi Usaha dan Energi
masalah) - Guru menjelaskan mekanisme percobaan dan
cara mengisi serta mengumpulkan data.

22
Data - guru membagikan siswa menjadi 6 kelompok. 30’
processing
- secara berkelompok peserta didik melakukan
(pengolahan
Data) percobaan Usaha dan Energi.

Verification - Secara berkelompok peserta didik mengisi tabel 20’


(pembuktian) pengamatan, menghitung ketinggian jatuh bola
pada percobaan yang dilakukan.
- Peserta didik secara berkelompok membuktikan
pengukuran ketinggian jatuh bola pada
percobaan Usaha dan Energi. dan mengaitkan
dengan teori. Pembuktian dilakukan dengan
cara mempresentasikan hasil diskusi,
melakukan prsoes tanya jawab, dan diskusi
kelas.
Generalization (menarik - Guru meminta beberapa perwakilan dari 10’
kesimpulan)
peserta didik untuk menyimpulkan hasil
pembelajaran. Bahwa semakin besar massa
bola dan ketinggian jatuh bola maka akan
semakin besar pula energi potensial bola.
Semakin tinggi kecepatan jatuh bola maka
akan semain besar pula Energi Kinetik bola
tersebuat.
C. Kegiatan Penutup
- Guru memberikan review atas pembelajaran yang telah berlangsung.
- Guru meminta peserta didik untuk menuliskan rangkuman pembelajaran.
- Guru memberikan tugas tambahan kepada peserta didik sebagai evaluasi pembelajaran

23
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian

1) Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara
umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Kode
N Jumla Skor
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Aldi Candra 75 75 50 75 275 68,75 C

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100
x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2) Ketrampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

24
Instrumen Penilaian

Sangat Kurang Tidak


Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah
skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

25
3) Pengetahuan
Tes tertulis (pilihan ganda dan essai)

1. .

Sebuah mobil harus mengerahkan gaya sebesar 5000 N untuk berpindah sejauh 10 m
selama 5 s. Besarnya daya yang dialami motor tersebut adalah ...
A. 50000 watt
B. 10000 watt
C. 25000 watt
D. 2500 watt
E. 100 watt
2. Perhatikan gambar berikut!

Sebuah bola bermassa 0,1 kg dilempar vertikal keatas dengan kecepatan awal20 m/s.
dengan menggunakan hukum kekelan energy mekanik,hitunglah
a) Waktu yang ditempuh bola sampai kembali lagi kepelempar
b) .Ketinggian maksimum
c) Energy kinetic dan energy potensial bola ketika bola pada setengah ketinggian
maksimummnya (g = 10 m/s2 ) ?

Skor
No Jawaban
maksimal
1. Kunci : B 20

2Dik : m = 0,1
= 20 m/s
dit : a. t = .....? saat =0
b. =.....?
c. Ek = ....? dan Ep =......? saat ½
Penyelesaian
20
a. = - gt

26
0 = 20 – 10t => 10t =20
t = 20/10= 2 sekon 20
b. h = v.t
= 2 .10 =20m 20
c. Ek = 1/2m.v²
= ½.0.1.20²
= ½ .40=20j
20
Ep= m.g.h
=0.1 . 10. 20=20J

Jumlah 100

LAMPIRAN 3 : Bahan Ajar

1 Usaha dan Energi

1.Usaha

Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan
perpindahannya. Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh , maka gaya F
melakukan usaha sebesar W, yaitu
W = F cosØ .s

F. cos Ø .s
W = usaha ; F = gaya ; s = perpindahan , Ø= sudut antara gaya dan perpindahan
Catatan : Usaha (work) disimbolkan dengan huruf besar W
Berat (weight) disimbolkan dengan huruf kecil w
Jika ada beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka usaha total yang
dilakukan terhadap benda tersebut sebesar : Jumlah usaha yang dilakukan tiap
gaya, atau Usaha yang dilakukan oleh gaya resultan.

27
Gambar. Usaha dalam kehidupan sehari-hari

2. Energi

Suatu system dikatakan mempunyai energi/tenaga, jika system tersebut mempunyai


kemampuan untuk melakukan usaha. Besarnya energi suatu system sama dengan
besarnya usaha yang mampu ditimbulkan oleh system tersebut. Oleh karena itu,
satuan energi sama dengan satuan usaha dan energi juga merupakan besaran
scalar. Dalam fisika, energi dapat digolongkan menjadi beberapa macam antara lain :
Energi mekanik (energi kinetik + energi potensial) , energi panas , energi listrik,
energi kimia, energi nuklir, energi cahaya, energi suara, dan sebagainya.Energi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan yang terjadi hanyalah
transformasi/perubahan suatu bentuk energi ke bentuk lainnya, misalnya dari energi
mekanik diubah menjadi energi listrik pada air terjun.
Contoh :

Gambar 1 dan 2. Contoh energi.


2. 1 Energi Kinetik ( Ek)

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak.
Energi kinetik suatu benda besarnya berbanding lurus dengan massa benda dan
kuadrat kecepatannya.

Ek = ½ m v2
Ek = Energi kinetic (J) ; m = massa benda (Kg) ; v = kecepatan benda(m/s)

28
Gambar. Orang sedang berlari dan memanah

2. 2 Energi Potensial ( Ep)

Energi potensial grafitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena
pengaruh tempatnya (kedudukannya). Energi potensial ini juga disebut energi diam,
karena benda yang diam-pun dapat memiliki tenaga potensial. Sebuah benda
bermassa m digantung seperti di bawah ini.

Jika tiba-tiba tali penggantungnya putus, benda akan jatuh. Maka benda
melakukan usaha, karena adanya gaya berat (w) yang menempuh jarak h. Besarnya
Energi potensial benda sama dengan usaha yang sanggup dilakukan gaya beratnya
selama jatuh menempuh jarak h.
Ep = w.h = m.g.h

Sehingga : Ep = Energi potensial ,


w = berat benda ( Kg)
m = massa benda (Kg)
g = percepatan grafitasi ( 9,8 atau 10 m/s²)
h = tinggi benda (m)
Contoh :

Gamabar.energi potensial buah yang jatuh dari pohon.

29
2. 3 Energi Mekanik ( Em)

Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi potensial
suatu benda.
Em = Ek + Ep
Hukum kekekalan energi
 Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
 Jumlah energi seluruhnya selalu konstan,meskipun terjadi perubahan bentuk
dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain.

Gambar . energi mekanik ( Em)

30

Anda mungkin juga menyukai