Disusun Oleh:
Rona Setiawati, S.Pd.
Mahasiswa PPG DalJab Fisika Kat.1 Gelombang 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada
kita semua sehingga penyusunan dan pelaksanaan Best Practice ini dapat terselesaikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Best Practice merupakan laporan uraian hasil
pengalaman nyata seorang guru dalam memecahkan masalah yang dijumpai sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan memiliki nilai bermanfaatan baik secara langsung untuk guru itu
sendiri atau tidak langsung meliputi (peserta didik, masyarakat, Rekan sejawat lainnya). Best
practice juga berisi cara pembaharuan atau berinovasi untuk meningkatkan sebuah
pembelajaran di lingkungan sekolah khususnya pada SMKN 1 Anggana.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Best Practice ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Sehingga, saran, dan kritikan dapat menjadikan
penulis untuk lebih baik, demi kesempurnaan penyusunan Best Practice selanjutnya. Terima
kasih.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berhubungan
dengan proses, sikap, dan produk ilmiah. Fisika dipandang sebagai suatu proses dan
sekaligus produk sehingga dalam pembelajarannya harus mempertimbangkan strategi /
metode atau model pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu melalui kegiatan praktik yang
melibatkan olah pikir juga olah tangan. Cara ini mampu membuat pembelajaran fisika
menjadi lebih menarik, bermakna, dan produktif. Dengan kata lain, minat belajar peserta
didik meningkat dan pembelajaran tidak hanya sekedar meningkatkan hasil belajar peserta
didik, namun juga penguasaan konsep yang baik dan bertahan lama di dalam memori peserta
didik. Namun demikian, kebanyakan model atau metode pembelajaran Fisika yang
diterapkan pada peserta didik masih monoton ceramah dengan cara hafalan, sehingga minat
belajar Fisika rendah dan hasil belajarnya kurang memuaskan. Rendahnya minat belajar
Fisika yang berpengaruh pada kurangnya pemahaman peserta didik juga dialami oleh siswa
kelas X-TAB-1 SMK Negeri 1 Anggana, khususnya pada materi energi alternatif.
Permasalahan ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan. Adapun
permasalahan ini disebabkan karena beberapa hal yaitu:
1. Situasi atau kondisi pembelajaran tidak mampu menunjukkan kebermanfaatan materi
Fisika dalam menyelesaikan permasalahan nyata di kehidupan sehari-hari sehingga
semangat dan minat belajar peserta didik rendah.
2. Metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih monoton ceramah sehingga
peserta didik cenderung mudah mengantuk dan tidak memperhatikan penjelasan guru.
3. Peserta didik tidak berani bertanya selama proses pembelajaran.
4. Kegiatan pembelajaran tidak membuat peserta didik aktif bertanya dan berdiskusi dengan
temannya.
5. Peserta didik terbiasa mempelajari materi energi alternatif dan penerapannya seperti
PLTA, PLTS, PLTB, dll dengan metode teoritis hafalan sehingga pemahamannya kurang
kuat.
6. Kemauan peserta didik dalam mencari dan membaca informasi mengenai penerapan
energi alternatif di luar buku teks masih rendah sehingga tidak banyak ilmu yang peserta
didik peroleh.
7. Media pembelajaran yang digunakan selama ini hanya buku teks yang tidak inovatif dan
aplikatif sehingga tidak mampu meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi
energi alternatif yang bersifat penerapan.
Minat belajar peserta didik pada pelajaran fisika akan lebih baik dan meningkat jika guru
menggunakan model pembelajaran yang tepat, serta menggunakan media yang lebih
menarik sehingga peserta didik tertarik mengikuti pembelajaran dan hasil belajarpun
meningkat. Berdasarkan penelitian terdahulu.
Berdasarkan permasalahan pembelajaran yang dikemukakan di atas dan hasil kajian literatur
serta wawancara, Best Pratice dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar peserta didik
kelas X TAB 1 SMK Negeri 1 Anggana pada materi energi alternatif melalui model Problem
Based Learning (PBL) dengan media Phet.
Hal inilah yang menjadi kondisi latar belakang masalah yang dihadapi penulis. Oleh
karena itu, penulis menyadari bahwa sangat penting memberikan pembelajaran yang inovatif
dan kreatif sehingga peserta didik dapat mengatasi kesulitannya dan pembelajaran dapat
menyenangkan dan bermakna.
PEMBAHASAN
- Kegiatan Inti:
• Fase 1 orientasi masalah: guru menyajikan vidio tentang sumber energi dan
menstimulasi peserta didik untuk menanya dan menyampaikan pendapatnya
terkait permasalahan autentik yang disajikan. Beberapa peserta didik menjawab
pertanyaan terkait permasalahan yang disajikan oleh guru. Guru mengarahkan
pertanyaan peserta didik untuk dijadikan rumusan masalah yang akan diselesaikan
dalam LKPD.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2023. PPG Dalam Jabatan tahun
2023 Bahan Bacaan. Jakarta.Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020).
https://media.neliti.com/media/publications/287750-metode-penerapan-
modelpembelajaran-prob-b6fb960b.pdf
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/mekatronika/article/download/2714/pdf
LAMPIRAN
https://drive.google.com/file/d/1k-
pPMtPBknvfSL5EWukDtgrRD9I_gQvp/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1h_gw7fzi5-
9QcMcbLqsqufw3u_mwcvie/view?usp=sharing
https://youtu.be/dAlK6HnJSS8?si=6z0EVDgmja0CcodO