Anda di halaman 1dari 15

Cerita Praktik Baik (Best Practice)

Menggunakan Metode Star

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Materi Energi Alternatif


dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Pada Kelas X TAB-1 SMK Negeri 1 Anggana

Disusun Oleh:
Rona Setiawati, S.Pd.
Mahasiswa PPG DalJab Fisika Kat.1 Gelombang 3

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada
kita semua sehingga penyusunan dan pelaksanaan Best Practice ini dapat terselesaikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Best Practice merupakan laporan uraian hasil
pengalaman nyata seorang guru dalam memecahkan masalah yang dijumpai sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan memiliki nilai bermanfaatan baik secara langsung untuk guru itu
sendiri atau tidak langsung meliputi (peserta didik, masyarakat, Rekan sejawat lainnya). Best
practice juga berisi cara pembaharuan atau berinovasi untuk meningkatkan sebuah
pembelajaran di lingkungan sekolah khususnya pada SMKN 1 Anggana.

Penyusunan Best Practice ini dapat terselesaikan tentunya tidak terlepas


adanya bantuan dari berbagai pihak, kepala sekolah dan guru di sekolah SMKN 1
Anggana, Dosen Pembimbing, Guru Pembimbing dan Teman PPG.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Best Practice ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Sehingga, saran, dan kritikan dapat menjadikan
penulis untuk lebih baik, demi kesempurnaan penyusunan Best Practice selanjutnya. Terima
kasih.

Kutai Kartanegara, Januari 2024

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berhubungan
dengan proses, sikap, dan produk ilmiah. Fisika dipandang sebagai suatu proses dan
sekaligus produk sehingga dalam pembelajarannya harus mempertimbangkan strategi /
metode atau model pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu melalui kegiatan praktik yang
melibatkan olah pikir juga olah tangan. Cara ini mampu membuat pembelajaran fisika
menjadi lebih menarik, bermakna, dan produktif. Dengan kata lain, minat belajar peserta
didik meningkat dan pembelajaran tidak hanya sekedar meningkatkan hasil belajar peserta
didik, namun juga penguasaan konsep yang baik dan bertahan lama di dalam memori peserta
didik. Namun demikian, kebanyakan model atau metode pembelajaran Fisika yang
diterapkan pada peserta didik masih monoton ceramah dengan cara hafalan, sehingga minat
belajar Fisika rendah dan hasil belajarnya kurang memuaskan. Rendahnya minat belajar
Fisika yang berpengaruh pada kurangnya pemahaman peserta didik juga dialami oleh siswa
kelas X-TAB-1 SMK Negeri 1 Anggana, khususnya pada materi energi alternatif.
Permasalahan ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan. Adapun
permasalahan ini disebabkan karena beberapa hal yaitu:
1. Situasi atau kondisi pembelajaran tidak mampu menunjukkan kebermanfaatan materi
Fisika dalam menyelesaikan permasalahan nyata di kehidupan sehari-hari sehingga
semangat dan minat belajar peserta didik rendah.
2. Metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih monoton ceramah sehingga
peserta didik cenderung mudah mengantuk dan tidak memperhatikan penjelasan guru.
3. Peserta didik tidak berani bertanya selama proses pembelajaran.
4. Kegiatan pembelajaran tidak membuat peserta didik aktif bertanya dan berdiskusi dengan
temannya.
5. Peserta didik terbiasa mempelajari materi energi alternatif dan penerapannya seperti
PLTA, PLTS, PLTB, dll dengan metode teoritis hafalan sehingga pemahamannya kurang
kuat.
6. Kemauan peserta didik dalam mencari dan membaca informasi mengenai penerapan
energi alternatif di luar buku teks masih rendah sehingga tidak banyak ilmu yang peserta
didik peroleh.
7. Media pembelajaran yang digunakan selama ini hanya buku teks yang tidak inovatif dan
aplikatif sehingga tidak mampu meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi
energi alternatif yang bersifat penerapan.
Minat belajar peserta didik pada pelajaran fisika akan lebih baik dan meningkat jika guru
menggunakan model pembelajaran yang tepat, serta menggunakan media yang lebih
menarik sehingga peserta didik tertarik mengikuti pembelajaran dan hasil belajarpun
meningkat. Berdasarkan penelitian terdahulu.
Berdasarkan permasalahan pembelajaran yang dikemukakan di atas dan hasil kajian literatur
serta wawancara, Best Pratice dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar peserta didik
kelas X TAB 1 SMK Negeri 1 Anggana pada materi energi alternatif melalui model Problem
Based Learning (PBL) dengan media Phet.
Hal inilah yang menjadi kondisi latar belakang masalah yang dihadapi penulis. Oleh
karena itu, penulis menyadari bahwa sangat penting memberikan pembelajaran yang inovatif
dan kreatif sehingga peserta didik dapat mengatasi kesulitannya dan pembelajaran dapat
menyenangkan dan bermakna.

Mengapa praktik ini perlu dibagikan?


1. Praktik pembelajaran ini dapat membantu peserta didik untuk lebih aktif
pada kegiatan pembelajaran.
2. Meningkatkan semangat belajar peserta didik terutama saat melakukan
penyelidikan masalah dengan melakukan praktikum.
3. Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
bekerja sama dalam kelompok.
4. Praktik pembelajaran ini dapat memotivasi untuk membuat desain
pembelajaran yang inovatif bagi guru lainnya.
5. Menambah referensi dalam membuat perangkat pembelajaran.
6. Dapat dijadikan referensi jika terdapat kesamaan situasi dalam
pembelajaran.
Peran saya sebagai mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Gelombang 3
Tahun 2023, diantaranya:
1. Peran dan tanggung jawab saya sebagai pendidik adalah guru yang
bertanggung jawab untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar
peserta didik dalam melakukan penyelidikan untuk menyelesaiakan
permasalahan energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan
dengan konsep fisika.
2. Mendesain pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam
pembelajaran pada materi energi alternatif agar siswa lebih antusias dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran bisa
tercapai dengan efektif.
3. Menerima arahan dan masukan yang membangun dari kepala sekolah dan
rekan sejawat dalam memperbaiki kegiatan pembelajaran.
4. Memperoleh arahan dan bimbingan dari dosen, guru pamong, dan sesama
peserta PPG dalam menyusun perangkat pembelajaran PPL aksi 2.
5. Melakukan kegiatan diskusi dan presentasi PPL aksi 2 bersama dosen,
guru pamong, sesama peserta PPG.
6. Mengunggah perangkat pembelajaran PPL Aksi 2 pada LMS (Learning
Management System).
7. Melaksanakan kegiatan PPL aksi 2 sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
8. Mendokumentasi PPL dalam bentuk video.
9. Melakukan editing video PPL dengan menggunakan aplikasi Kinemaster.
10. Mengunggah video asli tanpa editing 90 menit dan hasil editing 30 menit
pada google drive dan LMS (Learning Management System).
11. Melakukan diskusi terhadap video hasil editing bersama dosen, guru pamong
dan sesama peserta PPG.
12.Melakukan h a s i l a s e s m e n p e m b e l a j a r a n k e g i a t a n P P L a k s i 2 y a n g
telah dilaksanakan.
13.Melakukan refleksi kegiatan PPL Aksi 2 yang telah dilaksanakan.

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?


Tantangan untuk mencapai tujuan yaitu:
1. Anggapan peserta didik bahwa fisika adalah pelajaran yang sulit.
2. Peserta didik masih menganggap fisika sama dengan matematika.
3. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru, sehingga partisipasi peserta
didik masih kurang pada kegiatan pembelajaran
4. Penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi.

Tantangan saat pelaksanaan PPL aksi 2 yaitu:


1. Kamera yang digunakan kurang bagus sehingga video yang terekam agak
putus-putus.

2. Pada tengah kegiatan pembelajaran terjadi pemadaman listrik sehingga akses


internet yang lambat sehingga menghambat beberapa akses link google form
yang disediakan pada proses pembelajaran.
Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus mampu merancang pembelajaran
yang aktif, inovatif dan menyenangkan dengan menerapkan media pembelajaran yang sesuai
dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran yang mampu meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.

Siapa yang terlibat?


1. Dari tantangan tersebut maka penulis melibatkan guru (penulis) dan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Dari sisi penulis bagaimana mengembangkan dan menerapkan
kompetensi pedagogi dengan baik, sedangkan dari sisi peserta didik adalah bagaimana
meningkatkan kemampuan dalam menulis teks negosiasi. Selain itu, yang terlibat dalam
aksi ini yaitu kepala sekolah (Syifa Hanum Budiawati, S.TP) dalam perizinan ruang kelas
beserta fasilitasnya untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran, Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum sebagai observator kegiatan PPL aksi 2, Teman sejawat, membantu
dalam menyiapkan ruang kelas, pengaturan LCD, dalam pengambilan video selama proses
pembelajaran, Dosen Pamong dan Guru Pamong yang membimbing dan
memantau kegiatan PPL aksi 2, Juru Kamera yang mendokumentasikan
video kegiatan PPL aksi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Langkah-langkah atau aksi yang dilakukan


Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penulis sesuai tantangan yang dihadapi.
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara dengan kepala sekolah, pakar,
rekan sejawat untuk mencari solusi alternatif yang tepat didapati langkah:
1. Guru menggunakan metode atau model pembelajaran yang variatif yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
2. Guru menggunakan media pembelajaran power point yang menarik berupa
gambar dan video juga media simulasi Phet sehingga peserta didik antusias
dan tertarik dengan materi yang disampaikan.
3. Menyiapkan LKPD menarik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai yang disertai dengan langkah-langkah percobaan sehingga
memudahkan peserta didik dalam melakukan kegiatan penyelidikan.

Strategi yang digunakan dalam menghadapi tantangan:


1. Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
2. Menggunakan media power point, ilustrasi yang berasal dari gambar dan
video yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
3. Menggunakan media pembelajaran berbasis virtual laboratory (PhET
Simulation).
4. Membuat modul ajar yang sesuai dengan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Menyusun bahan ajar yang berasal dari banyak sumber referensi baik buku
mata pelajaran fisika ataupun berasal dari internet.
6. Membuat LKPD menarik yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran
serta mencantumkan petunjuk pengerjaan LKPD.
7. Membuat kisi-kisi penilaian.
8. Instrumen penilaian meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan
9. Rubrik penilaian disesuaikan dengan evaluasi dan LKPD yang sudah
disusun.
Proses dalam menghadapi tantangan:
1. Membuat perangkat pembelajaran PPL Aksi 2 (Modul Ajar, Bahan Ajar, LKPD,
media pembelajaran virtual laboratory (PhET Simulation), juga instrumen dan
rubrik penilaian).
2. Mempersiapkan alat bantu dalam proses pengambilan video PPL 2 (tripot
dan dua hanphone android)
3. Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran seperti
laptop, LCD Proyektor
4. Pada pertengahan pembelajaran terjadi pemadaman listrik tiba-tiba. Hal itu
mengakibatkan jaringan signal internet mulai terganggu.
5. Melakukan kegiatan PPL dengan menggunakan sintak-sintak yang ada
dalam model Problem Based Learning pada materi Energi Alternatif.
Pelaksanaan praktik pembelajaran lapangan atau aksi 2 pada hari Kamis, 18 Januari
2024 terhadap peserta didik kelas X TAB-1 SMK Negeri 1 Anggana menggunakan
model pembelajaran problem based learning (PBL) pada materi Energi Alternatif
Prosesnya :
- Pada pendahuluan:
Guru menyampaikan salam, kemudian berdoa bersama dengan peserta didik. Guru
menyampaikan apersepsi berupa pertanyaan terkait materi sebelumnya yaitu usaha.
Tujuanya adalah mengarahkan peserta didik untuk membahas materi hari ini
tentang energi alternatif. Guru menyampaikan CP, tujuan pembelajaran, Profil
Pelajar Pancasila yang nanti akan dikembangkan, sistem penilaian dan alur
pembelajaran. Setelah itu guru memberikan pre test. Setelahnya guru memberikan
motivasi kepada peserta didik dengan menampilkan vidio informasi gizi kalori dan
lemak yang terdapat pada label snack atau makanan yang sering dibeli dan
mengaitkan dengan materi yaitu jika kalori dan lemak yang masuk kedalam tubuh
bisa diubah menjadi energi jika tubuh digerakkan.

- Kegiatan Inti:
• Fase 1 orientasi masalah: guru menyajikan vidio tentang sumber energi dan
menstimulasi peserta didik untuk menanya dan menyampaikan pendapatnya
terkait permasalahan autentik yang disajikan. Beberapa peserta didik menjawab
pertanyaan terkait permasalahan yang disajikan oleh guru. Guru mengarahkan
pertanyaan peserta didik untuk dijadikan rumusan masalah yang akan diselesaikan
dalam LKPD.

• Fase 2 mengorganisasi peserta didik: guru membagi peserta didik menjadi 5


kelompok terdiri dari 4 siswa dan membuat nama kelompok sesuai dengan materi
energi, setelah itu guru membagikan LKPD pada masing-masing kelompok dan
menjelaskan alat dan bahan diperlukan untuk percobaan salah satunya menyiapkan
Hp masing-masing dan menjelaskan langkah-langkah untuk dapat mengakses Phet
di Hp Peserta didik.

• Fase 3 membimbing penyelidikan: guru membimbing peserta didik dalam


melakukan percobaan dan menyelesaikan LKPD, guru mengamati keterampilan
unjuk kerja dan sikap peserta didik selama proses pembelajaran. Pembelajaran
dilaksanakan berpusat pada peserta didik dan guru sebagai fasilitator.

• Fase 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya: Peserta didik dalam


kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan pemecahan masalah sesuai
dengan orientasi masalah di depan teman-temannya. Kelompok lain menanggapi
apa yang disampaikan kelompok penampil.

• Fase 5 koreksi dan menganalisis pemecahan masalah: guru mengoreksi sajian


data dari masing-masing kelompok. Bersama dengan peserta didik, guru
memberikan penguatan tentang pemecahan masalah yang tepat.
- Pada bagian penutup: guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan kegiatan
pembelajaran hari ini. Selanjutnya peserta didik melakukan post test. Dan hasil post
tes di koreksi Bersama-sama dengan peserta didik. Setelah selesai selanjutnya guru
melakukan refleksi pembelajaran hari ini kepada peserta didik dan angket motivasi
peserta didik diberikan dengan link Google Form yang di share guru di WA Grup
Kelas. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya. Di
akhir pembelajaran guru dan peserta didik berdoa. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.

Sumber daya atau materi yang diperlukan:


1. Buku siswa dan guru kurikulum merdeka.
2. Bahan ajar yang sudah dibuat berupa presentasi power point dan LKPD.
3. Sumber-sumber lainnya yang relevan berasal dari internet.
4. Media Simulasi Phet.
5. Video pembelajaran yang berasal dari Youtube, Alat bantu atau perangkat
seperti laptop, LCD, kamera dan Handphone Android.

Peserta yang terlibat di dalam aksi PPL 2 yaitu:


1. Kepala SMK Negeri 1 Anggana yang memberikan izin sehingga PPL aksi 2
dapat diselenggarakan.
2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sebagai observator kegiatan PPL aksi 2.
3. Rekan sejawat yang membantu terselenggaranya kegiatan PPL aksi 2.
4. Peserta didik kelas X TAB-1 sebagai pusat dalam proses pembelajaran mata
pelajaran Fisika materi Energi Alternatif.
5. Dosen Pamong dan Guru Pamong yang membimbing dan memantau
kegiatan PPL aksi 2
6. Juru Kamera yang mendokumentasikan video kegiatan PPL aksi 2.

B. Hasil dan Dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?


Hasil Pembelajaran yang terlihat lebih Efektif. Model pembelajaran Problem Based
learning (PBL) dengan materi Energi Alternatif di kelas X TAB-1 SMK Negeri 1 Anggana
efektif meningkatkan motivasi belajar peserta didik serta keaktifan peserta didik pada mata
pelajaran fisika, Selain itu penggunaan model pembelajaran yang lebih bervariasi
terlihat pada saat kegiatan pembelajaran peserta didik lebih antusias, terutama saat
menampilkan gambar, video yang menarik juga unjuk kerja pada saat
melaksanakan praktikum dengan dengan Phet. Maka dari itu, guru harus mampu
mengembangkan keterampilannya dalam menggunakan model pembelajaran
inovatif & memaksimalkan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?


Respon terkait strategi pembelajaran yang sudah diterapkan :
Respon dari rekan sejawat sangat positif dan antusias, sehingga beliau juga ingin
melaksanakan model pembelajaran yang telah saya laksanakan. Dengan strategi
yang digunakan berdampak positif terhadap keaktifan peserta didik pada kegiatan
pembelajaran berlangsung. Begitupun dari hasil pengamatan saya selama
kegiatan pembelajaran berlangsung peserta didik terlihat sangat antusias dan
memberikan respon baik saat kegiatan pembelajaran berlangsung baik itu dari
segi materi, media, model dan kegiatan pembelajaran secara keseluruhan seperti
kolaborasi dengan teman sekelompok. Respon peserta didik juga terlihat dari refleksi
yang dilakukan oleh guru di akhir pembelajaran, peserta didik terlihat sangat antusias dan
bersemangat dalam proses pembelajaran.

Faktor keberhasilan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:


1. Dukungan kepala sekolah, rekan sejawat, Dosen pembimbing, Guru
Pembimbing dan teman PPG.
2. Kesiapan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru, pemahaman guru untuk
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintak model pembelajaran PBL dan
kemampuan guru mendesain rencana pembelajaran yang inovatif.
3. Penggunaan LKPD yang membuat proses pembelajaran berpusat pada peserta didik,
motivasi peserta didik terhadap pembelajaran fisika.
4. Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
5. Persiapan pembelajaran yang dilakukan dengan maksimal, meskipun ada
sedikit kendala, tetapi dapat mengantisipasi atau mengatasi kendala yang
dihadapi.
6. Kemampuan atau kompetensi guru dalam mengoptimalkan pemanfaatan
TIK.
7. Kompetensi guru dalam mendesain pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Pembelajaran dari keseluruhan proses:
1. Mengajar dengan baik diperlukan analisa permasalahan yang dialami oleh
guru dan peserta didik.
2. Menentukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang telah
diidentifikasi.
3. Membuat perencanaan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan
dengan baik dan matang.
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perenacanaan yang telah
dirancang.
5. Guru harus lebih kreatif dalam mendesain pembelajaran yang ada di kelas
agar siswa lebih aktif dan tidak mengalami kebosanan saat belajar.
Tantangan yang dihadapi dalam proses kegiatan PPL ke 2 merupakan proses
penguatan kematangan menjadi guru yang lebih profesional.
BAB III

KESIMPULAN

Rencana tindak lanjut yang akan penulis lakukan sebagai berikut:


1. Meningkatkan kualitas pembelajaran inovatif dengan
memperhatikan model dan media pembelajaran yang tepat
serta sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik.
2. Meningkatkan pengetahuan dan berinovasi terkait
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dengan
memperbanyak wawasan melalui kegiatan workshop atau
webinar.
3. Memperbaiki serangkaian proses pembelajaran mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai penilaian yang
disesuaikan dengan pengalaman yang sudah diperoeh
sewaktu melaksanakan PPG Daljab ini.
4. Mengaplikasikan model – model pembelajaran inovatif
seperti model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
dalam proses pembelajaran di kelas.
5. Menginformasikan best practice ini kepada rekan guru
sejawat dan rekan guru mapel lainnya untuk diterapkan,
serta menginformasikan best practice ini pada guru berbagi
atau media sosial lainnya.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2023. PPG Dalam Jabatan tahun
2023 Bahan Bacaan. Jakarta.Setyo, A. A., Fathurahman, M., Anwar, Z., & PdI, S. (2020).

Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (Vol. 1). Yayasan Barcode.

https://media.neliti.com/media/publications/287750-metode-penerapan-
modelpembelajaran-prob-b6fb960b.pdf

https://journal.student.uny.ac.id/index.php/mekatronika/article/download/2714/pdf
LAMPIRAN

A. Link Video Pembelajaran 30 menit :

https://drive.google.com/file/d/1k-
pPMtPBknvfSL5EWukDtgrRD9I_gQvp/view?usp=sharing

B. Link Modul Ajar Energi Alternatif :

https://drive.google.com/file/d/1h_gw7fzi5-
9QcMcbLqsqufw3u_mwcvie/view?usp=sharing

C. Link Youtobe Best Practice :

https://youtu.be/dAlK6HnJSS8?si=6z0EVDgmja0CcodO

Anda mungkin juga menyukai