Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN METODE PROJECT BASED LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA INGGRIS


SISWA KELAS XI PADA MATERI TEKS EKSPOSISI ANALITIS

Lilik Desy Ristanti, S.Pd.


SMA Negeri 1 Cepiring
lilikdesyristanti32@guru.sma.belajar.id
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori I Gelombang 2 Tahun 2022
Prodi Bahasa Inggris LPTK Universitas Pancasakti Tegal

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Teks disebut juga sebagai rangkaian kata atau bacaan dengan isi tertentu ataupun kandungan
naskah, muatan naskah, uraian yang memberikan informasi mengenai sesuatu yang disajikan
dalam bentuk lisan/tertulis (Mulyani, 2009: 2). Luxemburg mendefinisikan teks juga sebagai
ungkapan bahasa yang dilihat dari segi isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan satu kesatuan
(Luxemburg & Et.al., 1992: 86). Teks juga dalam arti lain juga sebagai seperangkat tanda yang
dipindahkan oleh seorang pengirim kepada seorang penerima melewati suatu medium atau
suatu kode (Sobur, 2004: 53). Dalam buku Analisis Wacana disebutkan bahwa teks hampir
sama juga dengan wacana, bedanya teks memang hanya dapat disampaikan dalam bentuk
tulisan, namun wacana dapat disampaikan, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis (Eriyanto,
2001: 3)

Pada umumnya beberapa teks ditemukan dalam pelajaran bahasa yang mengetengahkan
keterampilan membaca. Membaca merupakan keterampilan yang harus dipelajari dan dianggap
sebagai keterampilan yang paling penting karena dapat juga memengaruhi kemampuan
berbahasa lainnya seperti menyimak, berbicara, dan menulis (Hibbard, 2003: 10).

Bahasa Inggris merupakan bahasa yang universal yang digunakan oleh sebagian besar negara
di dunia sebagai bahasa utama. Beberapa negara, terutama negara-negara bekas koloni Inggris,
menempatkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua yang wajib dikuasai setelah bahasa asli
negara mereka (Maduwu, 2016). Bahasa Inggris juga merupakan salah satu dari bahasa
internasional yang penting untuk dikuasai atau dipelajari. Bahasa Inggris merupakan bahasa
yang sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai. Hal ini karena Bahasa Inggris merupakan
bahasa internasional yang paling sering digunakan (Kustanti & Prihmayadi, 2017;
Munadzdzofah, 2018). Artinya, Bahasa Inggris diakui dan dipakai oleh semua orang di seluruh
penjuru dunia untuk berkomunikasi. Kemampuan berbahasa inggris merupakan salah satu
keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik sejak awal (Wijaya, 2015; Saragih, 2018;
Ranuntu & Tulung, 2019).

Kemampuan membaca teks bahasa inggris sangat penting bagi siswa. Menurut Harmer (1995:
6) Membaca untuk pemahaman yang mendetail. Mencari informasi atau bahasa yang
mendetail, pasti dilihat oleh siswa sebagai sesuatu yang sangat berbeda dengan keterampilan
membaca tersebut di atas. Saat mencari detail, kami berharap siswa berkonsentrasi pada hal-hal
kecil dari apa yang mereka baca.

Banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami teks bahasa inggris, mendapatkan
informasi umum, informasi khusus, kosa kata, tata bahasa, dan gagasan utama paragraf teks.
Oleh karena itu, siswa mengalami kendala dalam memahami informasi yang disampaikan,
sehingga mereka tidak dapat menjawab pertanyaan yang berkait dengan teks tersebut.

Pada faktanya menunjukkan bahwa ketrerampilan membaca untuk memahami teks bahas
inggris sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena kurangnya kosa kata yang mereka kuasai
dan bahasa inggris adalah bahasa asing

Pada faktanya, kemampuan berbahasa Inggris terutama kemampuan membaca siswa-


siswi SMA Negeri 1 Cepiring tergolong rendah. Berdasarkan hasil pengamatan, banyak
siswa yang merasa kurang percaya diri dan takut salah saat diminta untuk membaca dan
menjawab pertanyaan berdasarkan teks berbahasa inggris. Hal ini terjadi karena siswa
kesulitan dalam memahami arti kata bahasa Inggris karena kurang penguasaan vocabulary.
Hal ini sangat menghalangi para siswa dalam membaca bahasa Inggris. Rendahnya
kemampuan siswa dalam memahami bahasa Inggris menjadi permasalahan yang harus
diatasi.
Berdasarkan kajian teori dan hasil wawancara pakar dan rekan sejawat pada hasil
eksplorasi penyebab masalah, faktor penyebab masalah rendahnya kemampuan berbicara
bahasa Inggris siswa antara lain:
1. Kurangnya penguasaan vocabulary
2. Kurangnya pembiasaan membaca teks bahasa inggris
3. Metode/teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang mendorong siswa untuk
membaca teks bahasa Inggris
Setelah dianalisis, faktor yang paling dominan dan yang menjadi akar permasalahan
rendahnya keterampilan membaca bahasa Inggris siswa adalah teknik pembelajaran yang
kurang tepat.
Oleh sebab itu, pelaksanaan praktik baik untuk meningkatkan kemampuan membaca
siswa penting untuk dilakukan. Harapannya hasil pelaksanaan praktik baik menjadi
alternatif solusi yang dapat diterapkan oleh guru dalam meningkatakan kemampuan
membaca bahasa Inggris siswa.

2. Peran dan Tanggung jawab Praktikan


Dalam kegiatan pembelajaran, guru merupakan fasilitator yang memegang peranan
kunci untuk menyukseskan kegiatan pembelajaran. Mengingat pentingnya peran tersebut,
guru harus menguasai keterampilan dasar dalam mengajar. Menurut Eriyanti, et al. (2021),
berikut merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki guru dalam pembelajaran:
a. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
b. Keterampilan menjelaskan
c. Keterampilan bertanya
d. Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran
e. Keterampilan memberikan penguatan
f. Keterampilan mengelola kelas
g. Keterampilan membimbing diskusi dan kelompok kecil
Dengan menguasai keterampilan dasar di atas, harapannya pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca bahasa Inggris.

3. Tantangan
Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan praktik baik ini antara lain
sebagai berikut:
a. Memilih model pembelajaran yang tepat untuk memfasilitasi siswa dalam membaca
bahasa Inggris
b. Menentukan media pembelajaran yang dapat memicu siswa mengemukakan ide mereka.
c. Menentukan teknik pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih banyak
membaca bahasa Inggris

4. Pihak yang Terlibat


a. Waka Kurikulum
b. Guru
c. Rekan Sejawat

B. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan kegiatan praktik baik ini meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang terangkum dalam Tabel 1. Langkah- langkah
Kegiatan.
Tabel 1 Langkah-langkah kegiatan

No Tahapan Kegiatan

1 Perencanaan a. Mengkaji permasalahan dari berbagai sumber informasi seperti


wawancara, observasi, dan studi literatur.
b. Menentukan model, media dan strategi pembelajaran
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Menyiapkan bahan ajar dan LKPD
e. Menyiapkan alat, bahan, dan sumber belajar
f. Mengembangkan instrument evaluasi
2 Pelaksanaan a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai sintaks model
Problem Based Learning dengan media video dan power point
b. Memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah dengan
maksimal
c. Mengambil video pembelajaran

3 Evaluasi a. Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran


b. Meminta pendapat dan masukan dari rekan sejawat

1. Perencanaan
a. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih dalam praktik ini adalah Problem Based Learning.
Kelebihan model ini adalah:
a. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika
memecahkan masalah;
b. Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang
memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim;
c. Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis;
d. Mengintegrasikan teori dan praktik yang memungkinkan peserta didik
menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru
e. Memotivasi pembelajaran;

Adapun sintaksnya sebagai berikut.


1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Pengorganisasian peserta didik
3) Bimbingan penyelidikan
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Mengevaluasi
b. Menentukan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan pada kegiatan pembelajaran ini berupa video
yang berkaitan dengan materi dan berupa power point untuk membantu siswa dalam
memahami materi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan praktik ini dilakukan dalam dua pertemuan dengan rincian kegiatan
sebagai berikut.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama (Meeting 1)

a. Kegiatan Pendahuluan (Opening of Meeting 1)


Alokasi
Kegiatan
Waktu
1) Siswa dan guru saling mengucapkan salam serta menyampaikan 10 menit
kabar masing-masing.
2) Siswa dicek kehadiran oleh guru.
3) Kelas dilanjutkan dengan berdo’a. Do’a dipimpin oleh siswa yang
datang paling awal.
4) Siswa menyimak apersepsi dari guru.
5) Siswa menjawab pertanyaan sederhana dari guru.
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan
penilaian pada pertemuan hari ini.

b. Kegiatan Inti (Main Activities Meeting 1)


Alokasi
Kegiatan
Waktu
Langkah 1: Orientasi pada Masalah
1. Mengorientasikanpesertadidikpadamasalah;
a. Pendidik menunjukkan sebuah video tentang “breakfast” dan
memberikan peserta didik permasalahan seperti What is the
video about?, (TPACK)
b. Peserta didik memperhatikan dan mengamati video yang 10 menit
diberikan dan menjawab pertanyaan pendidik.
c. Pendidik menayangkan contoh teks eksposisi analitis melalui
power point.
d. Peserta didik mencermati masalah yang ditampilkan
pendidik (critical thingking)
10 menit
Langkah 2: Pengorganisasian Siswa
a. Pendidik membentuk kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan 4-5 peserta didik dan membagi
LKPD kemasing-masing kelompok.
b. Peserta didik berdiskusi terkait permasalahan dan kegiatan yang
disajikan pada LKPD. (collaboration)

15 menit
Langkah 3: Bimbingan Penyelidikan
a. Pendidik memantau keterlibatan peserta didik dalam
berdiskusi.
b. Peserta didik mengidentifikasi fungsi sosial dari teks eksposisi
analitis.
c. Peserta didik menganalisis unsur kebahasaan teks eksposisi
analitis.
d. Peserta didik menyusun jumbled paragraf teks eksposisi analitis.
e. Pendidikmemberiarahankepadapesertadidikyangmengalami
kesulitandalampengerjaantugas.

15 menit
Langkah 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
a. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok dan
pendidik memberikan konfirmasi mengenai hasil kerja peserta
didik.
b. Pendidikmengamatidanmencatatkeaktifandanketerlibatanpese
rtadidikdalamkegiatan presentasi.
c. Pendidikbersama pesertadidik memberi apresiasi kepada
kelompokyangtelahmelakukanpresentasi.

10 menit
Langkah 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
a. Peserta didik memberikan tanggapan atas presentasi yang
dilakukan tentang materi tersebut.
b. Pendidik memberikan evaluasi terhadap hasil identifikas siswa.
c. Kegiatan Penutup (Closing of Meeting 1)

Alokasi
Kegiatan
Waktu
1. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari . 10 menit
2. Guru memberikan umpan balik/feedback terhadap proses dan
kegiatan pembelajaran
3. Siswa dan guru berdo’a menutup pembelajaran.

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kedua (Meeting 2)


a. Kegiatan Pendahuluan (Opening of Meeting 2)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
a. Pendidik membuka kegiatan pembelajaran dengan salam pembuka 15 menit
dan berdo’a untuk memulai pembelajaran sebagai perwujudan
iman dan takwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing

b. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik, mengkondisikan


kelas.
c. Pendidik memberikan apersepsi terkait materi sebelumnya
d. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti (Main Activities of Meeting 2)


Alokasi
Kegiatan
Waktu
50 menit
Langkah 1: Orientasi Masalah
a. Pendidik memutarkan video tentang cara menulis teks eksposisi
analitis. (TPACK)
b. Peserta didik memperhatikan dan mengamati video yang
diputarkan yang diberikan
c. Pendidik mengajukan pertanyaan tentang apa yang diperoleh
dari video tersebut.

Langkah 2: Pengorganisasian Siswa


a. Pendidik membentuk kelompok yang masing-
masingkelompokberanggotakan 4-5pesertadidik
b. Pendidik membagi LKPD
c. Peserta didik secara berkelompok merencanakan menulis
teks eksposisi analitis (Collaboration)

Langkah 3: Bimbingan Penyelidikan


a. Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami dalam
menulis teks eksposisi analitis.
b. Peserta didik melaksanakan kegiatan yang disajikan pada
LKPD.
c. Pendidik memantau keterlibatan peserta didik dalam
berdiskusi.

Langkah 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil


a. Pendidik membantu peserta didik dalam merencanakan menulis
teks eksposisi analitis
b. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
c. Pendidik bersama peserta didik memberi apresiasi kepada
kelompok yang telah melakukan presentasi.

Langkah 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan


Masalah
a. Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan atas
presentasi yang dilakukan tentang materi tersebut.
b. Pendidik memberikan evaluasi terhadap hasil identifikasi siswa.

c. Kegiatan Penutup (Closing of Meeting 2)

Alokasi
Kegiatan
Waktu
1) Siswa menyimpulkan dan merefleksi kegiatan yang baru saja 15 menit
dilakukan.
2) Guru memberi umpan balik dalam hal proses dan hasil
pembelajaran, bertanya tentang perasaan siswa.
3) Siswa diberi tugas untuk menuliskan tentang aktifitas mereka pada
akhir pekan.
4) Siswa dan guru berdo’a menutup pelajaran dan mengucapkan salam
perpisahan.

3. Evaluasi

Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran terkait hal-hal yang sudah terlaksana dan
belum terlaksana, serta cara untuk mengatasinya secara mandiri. Setelah itu dipresentasikan
di dalam kelas dan mendapat masukan dari dosen pembimbing, guru pamong, serta rekan
sejawat.

C. PEMBAHASAN
Berdasarkan langkah-langkah yang telah diuraikan, pelaksanaan kegiatan pembelajaran
ini memberikan dampak positif terhadap siswa. Metode problem based learning dengan media
video dan power point berhasil meningkatkan keterampilan membaca bahasa Inggris siswa. Hal
itu dapat dilihat dari pemahaman yang semakin baik, dan kosakata siswa yang meningkat.
Siswa mampu menjawab pertanyaan berdasarkan teks dan meningkatnya hasil belajar siswa.
Dari 36 siswa dapat dikategorikan bahwa 85 persen siswa sudah mampu menjawab pertanyaan
berdasarkan teks bacaan.

D. SIMPULAN
Penerapan metode problem based learning dengan media video dan power point dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca bahasa Inggris. Namun, perlu dilakukan
inovasi lebih lanjut akar kualitas pertanyaan yang diajukan dapat ditingkatkan.

E. DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/indahfitrianingsih1/lk-31-best-practice-pdf?
from_action=save

Anda mungkin juga menyukai