A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teks disebut juga sebagai rangkaian kata atau bacaan dengan isi tertentu ataupun kandungan
naskah, muatan naskah, uraian yang memberikan informasi mengenai sesuatu yang disajikan
dalam bentuk lisan/tertulis (Mulyani, 2009: 2). Luxemburg mendefinisikan teks juga sebagai
ungkapan bahasa yang dilihat dari segi isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan satu kesatuan
(Luxemburg & Et.al., 1992: 86). Teks juga dalam arti lain juga sebagai seperangkat tanda yang
dipindahkan oleh seorang pengirim kepada seorang penerima melewati suatu medium atau
suatu kode (Sobur, 2004: 53). Dalam buku Analisis Wacana disebutkan bahwa teks hampir
sama juga dengan wacana, bedanya teks memang hanya dapat disampaikan dalam bentuk
tulisan, namun wacana dapat disampaikan, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis (Eriyanto,
2001: 3)
Pada umumnya beberapa teks ditemukan dalam pelajaran bahasa yang mengetengahkan
keterampilan membaca. Membaca merupakan keterampilan yang harus dipelajari dan dianggap
sebagai keterampilan yang paling penting karena dapat juga memengaruhi kemampuan
berbahasa lainnya seperti menyimak, berbicara, dan menulis (Hibbard, 2003: 10).
Bahasa Inggris merupakan bahasa yang universal yang digunakan oleh sebagian besar negara
di dunia sebagai bahasa utama. Beberapa negara, terutama negara-negara bekas koloni Inggris,
menempatkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua yang wajib dikuasai setelah bahasa asli
negara mereka (Maduwu, 2016). Bahasa Inggris juga merupakan salah satu dari bahasa
internasional yang penting untuk dikuasai atau dipelajari. Bahasa Inggris merupakan bahasa
yang sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai. Hal ini karena Bahasa Inggris merupakan
bahasa internasional yang paling sering digunakan (Kustanti & Prihmayadi, 2017;
Munadzdzofah, 2018). Artinya, Bahasa Inggris diakui dan dipakai oleh semua orang di seluruh
penjuru dunia untuk berkomunikasi. Kemampuan berbahasa inggris merupakan salah satu
keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik sejak awal (Wijaya, 2015; Saragih, 2018;
Ranuntu & Tulung, 2019).
Kemampuan membaca teks bahasa inggris sangat penting bagi siswa. Menurut Harmer (1995:
6) Membaca untuk pemahaman yang mendetail. Mencari informasi atau bahasa yang
mendetail, pasti dilihat oleh siswa sebagai sesuatu yang sangat berbeda dengan keterampilan
membaca tersebut di atas. Saat mencari detail, kami berharap siswa berkonsentrasi pada hal-hal
kecil dari apa yang mereka baca.
Banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami teks bahasa inggris, mendapatkan
informasi umum, informasi khusus, kosa kata, tata bahasa, dan gagasan utama paragraf teks.
Oleh karena itu, siswa mengalami kendala dalam memahami informasi yang disampaikan,
sehingga mereka tidak dapat menjawab pertanyaan yang berkait dengan teks tersebut.
Pada faktanya menunjukkan bahwa ketrerampilan membaca untuk memahami teks bahas
inggris sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena kurangnya kosa kata yang mereka kuasai
dan bahasa inggris adalah bahasa asing
3. Tantangan
Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan praktik baik ini antara lain
sebagai berikut:
a. Memilih model pembelajaran yang tepat untuk memfasilitasi siswa dalam membaca
bahasa Inggris
b. Menentukan media pembelajaran yang dapat memicu siswa mengemukakan ide mereka.
c. Menentukan teknik pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih banyak
membaca bahasa Inggris
B. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan kegiatan praktik baik ini meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang terangkum dalam Tabel 1. Langkah- langkah
Kegiatan.
Tabel 1 Langkah-langkah kegiatan
No Tahapan Kegiatan
1. Perencanaan
a. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih dalam praktik ini adalah Problem Based Learning.
Kelebihan model ini adalah:
a. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika
memecahkan masalah;
b. Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang
memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim;
c. Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis;
d. Mengintegrasikan teori dan praktik yang memungkinkan peserta didik
menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru
e. Memotivasi pembelajaran;
15 menit
Langkah 3: Bimbingan Penyelidikan
a. Pendidik memantau keterlibatan peserta didik dalam
berdiskusi.
b. Peserta didik mengidentifikasi fungsi sosial dari teks eksposisi
analitis.
c. Peserta didik menganalisis unsur kebahasaan teks eksposisi
analitis.
d. Peserta didik menyusun jumbled paragraf teks eksposisi analitis.
e. Pendidikmemberiarahankepadapesertadidikyangmengalami
kesulitandalampengerjaantugas.
15 menit
Langkah 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
a. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok dan
pendidik memberikan konfirmasi mengenai hasil kerja peserta
didik.
b. Pendidikmengamatidanmencatatkeaktifandanketerlibatanpese
rtadidikdalamkegiatan presentasi.
c. Pendidikbersama pesertadidik memberi apresiasi kepada
kelompokyangtelahmelakukanpresentasi.
10 menit
Langkah 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
a. Peserta didik memberikan tanggapan atas presentasi yang
dilakukan tentang materi tersebut.
b. Pendidik memberikan evaluasi terhadap hasil identifikas siswa.
c. Kegiatan Penutup (Closing of Meeting 1)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
1. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari . 10 menit
2. Guru memberikan umpan balik/feedback terhadap proses dan
kegiatan pembelajaran
3. Siswa dan guru berdo’a menutup pembelajaran.
Alokasi
Kegiatan
Waktu
1) Siswa menyimpulkan dan merefleksi kegiatan yang baru saja 15 menit
dilakukan.
2) Guru memberi umpan balik dalam hal proses dan hasil
pembelajaran, bertanya tentang perasaan siswa.
3) Siswa diberi tugas untuk menuliskan tentang aktifitas mereka pada
akhir pekan.
4) Siswa dan guru berdo’a menutup pelajaran dan mengucapkan salam
perpisahan.
3. Evaluasi
Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran terkait hal-hal yang sudah terlaksana dan
belum terlaksana, serta cara untuk mengatasinya secara mandiri. Setelah itu dipresentasikan
di dalam kelas dan mendapat masukan dari dosen pembimbing, guru pamong, serta rekan
sejawat.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan langkah-langkah yang telah diuraikan, pelaksanaan kegiatan pembelajaran
ini memberikan dampak positif terhadap siswa. Metode problem based learning dengan media
video dan power point berhasil meningkatkan keterampilan membaca bahasa Inggris siswa. Hal
itu dapat dilihat dari pemahaman yang semakin baik, dan kosakata siswa yang meningkat.
Siswa mampu menjawab pertanyaan berdasarkan teks dan meningkatnya hasil belajar siswa.
Dari 36 siswa dapat dikategorikan bahwa 85 persen siswa sudah mampu menjawab pertanyaan
berdasarkan teks bacaan.
D. SIMPULAN
Penerapan metode problem based learning dengan media video dan power point dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca bahasa Inggris. Namun, perlu dilakukan
inovasi lebih lanjut akar kualitas pertanyaan yang diajukan dapat ditingkatkan.
E. DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/indahfitrianingsih1/lk-31-best-practice-pdf?
from_action=save