Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN BEST PRACTICE

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA 2 SELALU BERHEMAT
ENERGI
SUB TEMA 2 PEMBELAJARAN 1 MUATAN IPA DAN BAHASA INDONESIA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 LATIHAN SPG

NAMA PESERTA : ANDJELA RATUNARA, S.Pd.

SEKOLAH /TEMPAT TUGAS : SD NEGERI 2 LATIHAN SPG AMBON

KABUPATEN/KOTA : AMBON

PROVINSI : MALUKU

KEPALA SEKOLAH : NY. ROSINA HATTU, S.Pd.

PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK (POP)


DINAS PENDIDIKAN KOTA AMBON

i
TAHUN 2023

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

BIODATA PENULIS

KATA PENGANTAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


B. Jenis kegiatan
C. Manfaat kegiatan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan sasaran


B. Bahan/materi kegiatan
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan
D. Alat/instrumen
E. Waktu dan tempat kegiatan

BAB III HASIL KEGIATAN

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN
B. Rekomendasi

ii
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul “Implementasi Model


Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tema 2
Selalu Berhemat Energi Sub Tema 2 Pembelajaran 1 Muatan IPA dan Bahasa
Indonesia Siswa Kelas IVA SD Negeri 2 Latihan SPG Ambon

Nama : ANDJELA RATUNARA, S.Pd.

Asal Sekolah : SD NEGERI 2 LATIHAN SPG AMBON

Telah disetujui dan disahkan pada / oleh

Hari : Jumat

Tanggal : 17 Februari 2023

Kepala Sekolah

Ny ROSINA HATTU, S.Pd.

NIP :197406122008012024

iv
BIODATA PENULIS

1. Nama Andjela ratunara S.Pd


2. NIP 197406122008012024
3. NUPTK 3944752654300042
4. Jabatan Guru Kelas
5. Pangkat / Gol.Ruang Penata muda Tk 1/ruang III/b
6. Tempat / Tanggal Lahir Adodo Fordata (KKT) 12 Juni 1974
7. Jenis Kelamin Perempuan
8. Agama Kristen Protestan
9. Pendidikan Terakhir S-1
10. Unit Kerja SD Negeri 2 Latihan SPG Ambon
11. Alamat Unit Kerja Jln.Dr Tamaela No 1 Ambon

Ambon,25 Februari 2023

Penulis

Andjela Ratunara, S.Pd.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan


bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat.

1. Kepala Dinas Pendidikan Pendidikan Kota Ambon


2. Kepala SD Negeri 2 Latihan SPG yang telah memberi izin, kesempatan
dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas –
luasnya
3. Semua rekan guru di SD Negeri 2 Latihan SPG yang telah memberi
bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk
Best Practice ini.
4. Suami dan anak - anak tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan
memberikan kekuatan dalam setiap langkah.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan Best Practice
ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya
ini.

Ambon, Februari 2023

Penulis

vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran dalam satu pembelajaran.
Beberapa muatan, misalnya Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS disatukan
dalam tema yang sama kemudian disajikan dalam satu pembelajaran utuh
yang saling berkaitan.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan
selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis
meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas
karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti
materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih
mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa
masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi).
Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/
HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak
tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh
informasi bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak
dilakukan guru dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang
selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh
dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari
buku teks.

1
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis
masalah (project based learning/PJBL. PJBL merupakan model
pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan
menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk
belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah,
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi
yang dipelajarinya. Dalam PJBL siswa dituntut untuk mampu
memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual). Dengan kata lain, PJBL membelajarkan siswa untuk berpikir
secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber
pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadui dengan model
PJBL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa
meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika
model PJBL ini diterapkan pada kelas IV yang lain ternyata proses dan
hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran PJBL yang
berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik
baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model PJBL.

B. Jenis Kegiatan
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah
satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
DirektoratJenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.
Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang
menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Keterampilan

2
berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan
materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis
dan membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang
paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru professional.
Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat
meningkatkan pembelajaran. Unit Pembelajaran yang dikembangkan
dikhususkan untuk Pendidikan Dasar yang dalam hal ini akan melibatkan
KKG SD dan MGMP SMP. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim penyusun yang berasal dari
PPPPTK, LPMP, maupun Perguruan Tinggi dan berbagai pihak yang telah
bekerja keras dan berkontribusi positif dalam mewujudkan penyelesaian
Unit Pembelajaran ini. Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik
baik ini adalah kegiatan pembelajaran tematik di kelas IV untuk pasangan
KD Bahasa Indonesia dan IPA.

C. Manfaat Kegiatan

Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu


pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan
pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui
langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja
guru (KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang
selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, dapat
terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru.
Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di
lingkungan terdekat seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi
guru, capaian nilai rata-rata US/UNBK sekolah, atau pertimbangan mutu
lainnya.

Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk


mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan

3
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berikut beberapa
manfaat PKP bagi siswa, guru dan sekolah.
1. Bagi siswa
 Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti
pembelajaran.
 Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
 Terkontrolnya tingkah laku positif siswa.
 Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada
proses pembelajaran berlangsung.
 Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru
 Memperluas wawasan.
 Meningkatkan profesional kerja.
 Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator.
 Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.
 Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam
3. Bagi Sekolah
 Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap pelajaran
yang lain.
 Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin.
 Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah.

4
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan
praktik baik penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher
order thinking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas IVA
semester 1 di SD Negeri 2 Latihan SPG sebanyak 20 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah
materi kelas IV untuk tema selalu berhemat energi merupakan
pembelajaran tematik gabungan KD Bahasa Indonesia dan IPA sebagai
berikut:

Muatan : Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Membandingkan teks 3.4.1 Menjelaskan teks petunjuk


petunjuk penggunaan dua alat penggunaan alat yg dibaca
yang sama dan berbeda.
3.4.2 Menuliskan teks petunjuk
penggunaan alat yang sama dengan
bentuk berbeda

4.4 Menyajikan teks 4.4.1 Menyajikan teks petunjuk


petunjuk penggunaan alat penggunaan alat dalam bentuk teks
dalam bentuk teks tulis dan tulis.
visual menggunakan kosakata
4.4.2 Menyajikan hasil prakarya
tentang petunjuk penggunaan alat

5
Kompetensi Dasar Indikator

baku dan kalimat efektif.

Muatan : IPA

Kompetensi Dasar Indikator

3.5 Memahami berbagai sumber 3.5.1 Mengidentifikasi manfaat


energi, perubahan bentuk energi, perubahan bentuk energi
dan sumber energi alternatif (angin, dalam kehidupan sehari-hari
air, matahari, panas bumi, bahan
3.5.2 Menjelaskan manfaat
bakar organik, dan nuklir) dalam
perubahan bentuk energi
kehidupan sehari-hari.
dalam kehidupan sehari-hari

4.5 Menyajikan laporanhasil 4.5.1 Membuat laporan hasil


pengamatan dan penelusuran pengamatan tentang
perubahan bentuk energi
informasi tentang berbagai
dalam kehidupan sehari-hari
perubahan bentuk energi.
4.5.2 Menyajikan laporan hasil
pengamatan tentang manfaat
perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah
menerapkan pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran
Project Based Learning. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan
praktik baik yang telah dilakukan penulis.

6
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang
dapat diterapkan dalam pembelajara tematik. Berdasarkan hasil
telaah KD yang ada di kelas IV, peulis memilih tema modernisasi
untuk membelajarkan pasangan KD 3.4-4.4 muatan Bahasa Indoesia
dan KD 3.5 – 4.5 muatan IPA di kelas IV semester 1.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
Muatan : Bahasa Indonesia

Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar
Kompetensi

3.4 Membandingkan teks petunjuk 3.4.1 Menjelaskan teks petunjuk


penggunaan dua alat yang sama penggunaan alat yg dibaca
dan berbeda.
3.4.2 Menuliskan teks petunjuk
penggunaan alat yang sama
dengan bentuk berbeda

4.4 Menyajikan teks petunjuk 4.4.1 Menyajikan teks petunjuk


penggunaan alat dalam bentuk teks penggunaan alat dalam bentuk
tulis dan visual menggunakan teks tulis.
kosakata baku dan kalimat efektif.
4.4.2 Menyajikan hasil prakarya
tentang petunjuk penggunaan
alat

7
Muatan : IPA

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


Kompetensi

3.5 Memahami berbagai 3.5.1 Mengidentifikasi manfaat


sumber energi, perubahan perubahan bentuk energi dalam
bentuk energi, dan sumber kehidupan sehari-hari
energi alternatif (angin, air, 3.5.2 Menjelaskan manfaat
matahari, panas bumi, bahan perubahan bentuk energi dalam
bakar organik, dan nuklir) kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan sehari-hari.

4.5 Menyajikan laporan hasil 4.5.1 Membuat laporan hasil


pengamatan dan penelusuran pengamatan tentang perubahan
informasi tentang berbagai bentuk energi dalam kehidupan
perubahan bentuk energi. sehari-hari
4.5.2 Menyajikan laporan hasil
pengamatan tentang manfaat
perubahan bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah Pembelajaran Project Based
Learning.
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci
kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Project
Based Learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model Project Based Learning.

8
Kegiatan Menentukan pertanyaan mendasar (start with
essential question)
Inti

1. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa.


“pada pertemuan sebelumnya kita sudah belajar
tentang sumber energi, sumber energi apakah yang
paling banyak digunakan?” sebutkan contohnya!
(menanya)
Menyusun atau merancang perencanaan proyek
(design project)

2. Siswa berkelompok, masing-masing kelompok


beranggotakan empat orang
3. Siswa membaca cara membuat kipas kertas
(mengamati)
4. Siswa menyebutkan bentuk – bentuk kipas yang
berbeda, menuliskan cara membuatnya
(mengumpulkan informasi).
5. Siswa membuat kipas kertas berdasarkan teks
petunjuk tulis dan petunjuk gambar/visual yang
tersedia.

Mengkomunikasikan
6. Siswa berdiskusi dan saling membandingkan kipas
buatan mereka untuk mengidentifikasi
perbedaannya.
7. Siswa menuliskan teks petunjuk cara pembuatan
satu jenis kipas yang berbeda dengan miliknya.

Menanya
8. Siswa menanyakan tentang materi yang belum

9
dimengerti

Mengamati
9. Siswa kembali mengamati kipas yang sudah dibuat
10. Siswa mencoba menggerakan kipas
11. Siswa mengamati perubahan bentuk energi pada
kipas dan manfaatnya
12. Guru menjelaskan kembali tentang bentuk – bentuk
energi menggunakan media pembelajaran.
13. Siswa mengamati gambar beragam aktifitas
pemanfataan perubahan bentuk energi yang ada
pada buku paket tematik.
14. Siswa melakukan kegiatan menempel gambar
pemanfaatan perubahan bentuk energi
Siswa bersama guru membahas hasil kegiatan.
15. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
tentang perubahan energi (mengasosiasikan)
16. Setelah selesai, berdasarkan nomor kepala tiap
kelompok dipanggil oleh guru menunjukkan
percobaan yang telah dibuat di depan kelas.
(mengkomunikasikan)
17. Siswa membandingkan hasil percobaan ketika
kertas spiral di dekatkan dengan api dan dijauhkan
dengan

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun
perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan
instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan

10
kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan
kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik ini adalah (a) video
“Perubahan bentuk energi diambil dari
https://www.youtube.com/watch?v=cx0DRUawd-, dan (b) lembar kerja
siswa (LKS) tematik.
Instrumen yang digunakan dalam praktik ini ada 2 macam yaitu (a)
instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar
observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan
menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktik ini dilaksanakan pada tanggal 25 sampai 02 Maret tahun 2023
bertempat di kelas IVA SD Negeri 2 Latihan SPG Ambon.

11
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai
berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran PJBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran
yang dirancang sesuai sintak PJBL megharuskan siswa aktif selama
proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PJBL meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge. Setelah membaca, melakukan
percobaan, dan berdiskusi, siswa tidak hanya memahami konsep
perubahan bentuk energi (pengetahuan konseptual)dan bagaimana
membuat teks petunjuk dengan benar (pengetahuan prosedural),
tetapi juga memahami konsep perubahan energi.
Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi siswa untuk
memahami cara menghemat energi dalam kehidupan sehari – hari.
3. Penerapan model pembelajaran PJBL meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan
tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa
dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini

12
selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa),
membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang
diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik
berorientasi HOTS dengan menerapkan PJBL ini. Dalam
pembelajaran ini pemahaman siswa tentang perubahan bentuk
energi dan cara membuat teks petunjuk dengan benar melalui
pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PJBL juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving).
PJBL yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi
permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan
pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PJBL, penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan
yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks
yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PJBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis,
tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari
data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa
belajar dengan model PJBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai
ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa
pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian)
setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang
memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain

13
sebagai media pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks
audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PJBL dapat
membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru
memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa,dan
manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran
akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan
sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau
belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi
dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan
baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian,
selain menerapkan kegiatan literasi baca = tulis, siswa juga dapat
meningkatkan literasi digitalnya.

14
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PJBL layak
dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat
meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi
HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran projectBased Learning (PJBL), berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada
buku siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah
disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik
yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi
dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan
belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi
secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk
ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan
positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang

15
memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan
praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anggari, Anggi St, dkk. 2017. Buku Guru Tematik Terpadu SD/MI kelas IV
Tema 2; Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Anggari, Anggi St, dkk. 2017. Buku Siswa Tematik Terpadu SD/MI kelas
IV Tema 2; Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

https://id.wikipedia.org/wiki/Model_pembelajaran

https://suaidinmath.wordpress.com/2015/01/22/model-model-pembelajaran-
dan langkah-langkahnya/

17
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS

18
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan

Lampiran 2 : RPP

19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Latihan SPG Ambon
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Sub Tema : 2. Manfaat Energi
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Muatan : Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Membandingkan teks petunjuk 3.4.1 Menjelaskan teks petunjuk


penggunaan dua alat yang sama dan penggunaan alat yg dibaca
berbeda.
3.4.2 Menuliskan teks petunjuk
penggunaan alat yang sama dengan
bentuk berbeda

4.4 Menyajikan teks petunjuk 4.4.1 Menyajikan teks petunjuk


penggunaan alat dalam bentuk teks penggunaan alat dalam bentuk teks
tulis dan visual menggunakan kosakata tulis.
baku dan kalimat efektif.

20
Kompetensi Dasar Indikator

4.4.2 Menyajikan hasil prakarya


tentang petunjuk penggunaan alat

Muatan : IPA

Kompetensi Dasar Indikator

3.5 Memahami berbagai sumber 3.5.1 Mengidentifikasi manfaat


energi, perubahan bentuk energi, dan perubahan bentuk energi dalam
sumber energi alternatif (angin, air, kehidupan sehari-hari
matahari, panas bumi, bahan bakar
3.5.2 Menjelaskan manfaat
organik, dan nuklir) dalam kehidupan
perubahan bentuk energi dalam
sehari-hari.
kehidupan sehari-hari

4.5 Menyajikan laporan hasil 4.5.1 Membuat laporan hasil


pengamatan dan penelusuran informasi pengamatan tentang perubahan
bentuk energi dalam kehidupan
tentang berbagai perubahan bentuk
sehari-hari
energi.
4.5.2 Menyajikan laporan hasil
pengamatan tentang manfaat
perubahan bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari

TUJUAN

1. Setelah membaca teks petunjuk tertulis, siswa mampu menjelaskan


teks petunjuk penggunaan alat yang dibaca dengan benar

21
2. Dengan mengamati gambar, siswa mampu menuliskan teks petunjuk
penggunaan alat yang sama dan bentuk berbeda dengan baik
3. Setelah berdiskusi, siswa mampu menyajikan teks petunjuk
penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dengan percaya diri.
4. Setelah berdiskusi, siswa mampu menyajikan hasil prakarya tentang
petunjuk penggunaan alat dengan sungguh-sungguh
5. Dengan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi manfaat
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
6. Dengan pengamatan siswa mampu menjelaskan manfaat perubahan
bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
7. Setelah melakukan percobaan perubahan energi, siswa mampu
membuat laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari dengan sistematis.
8. Setelah pengamatan, siswa mampu meyajikan laporan hasil
pengamatan tentang manfaat perubahan bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari dengan sistematis.

Karakter siswa yang diharapkan: Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-


royong

C. MATERI PELAJARAN
1. Bahasa Indonesia
Materi Reguler
a. Materi Pokok : Teks petunjuk penggunan alat
b. Sub Materi : Cara membuat kipas
Materi Pengayaan
a. Membuat kincir angin
Materi Remedial
a. Teks petunjuk penggunan alat
2. IPA
Materi Reguler
a. Materi Pokok : Perubahan bentuk energi
b. Sub Materi : Manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari
Materi Pengayaan
a. Manfaat perubahan energi yang dapat diperbaharui

22
Materi Remedial
a. Perubahan bentuk energi

D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan: Project Based Learning
2. Metode:Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah, percobaan
(eksperimen)

E. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media
a.Kipas dari kertas
b.Gambar tentang pemanfaatan energi dan sumber daya alam
c. kertas spiral

2. Sumber
Anggari, Angi St. 2017. Buku Guru Kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat Energi.
Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi, Jakarta:
KementerianPendidikan dan Kebudayaan.
Anggari, Angi St. 2017. Buku Siswa Kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat Energi.
Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi, Jakarta:
KementerianPendidikan dan Kebudayaan.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Kegiatan 1. Guru mengucapkan salam, menyapa siswa, mananyakan 10 menit


kabar dan kondisi kesehatan siswa, sambil mengingatkan
Pendahulua
siswa untuk selalu bersyukur atas segala nikmat Tuhan
n
Yang Maha Esa.
2. Mengecek kedatanfan siswa, siswa diingatkan untuk
selalu mengutamakan sikap disiplinsetiap saat dan
manfaatnya bagi tercapai cita-cita.
3. Guru mengajak salah satu siswa untuk memimpin doa.
Guru menekankan pentingnya berdoa. (Selama berdoa
guru mengamati dengan seksama sikap siswa saat

23
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

berdoa)
4. Siswa menyanyikan Lagu Indonesia Raya / lagu nasional
dan melakukan tepuk PPK. Guru memberikan penguatan
pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.
5. Presensi untuk mengetahui kehadiran siswa
6. Guru menyiapkan sumber dan media pembelajaran
7. Melakukan operasi semut (guru mengingatkan pentingnya
menjaga kebersihan)
8. Sebelum membacakan buku, guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apa yang tergambar pada sampul buku?
b. Apa judul buku?
c. Kira-kira buku ini menceritakan apa?
d. Pernahkah kamu membaca judul seperti itu?
e. Apa saja yang kamu ingin ketahui dari buku ini?
9. Pada saat membaca, guru menunjukkan ekspresi dan
intonasi yang sesuai. Siswa menyimak dengan seksama.
10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
11. Guru meminta siswa menyebutkan jenis – jenis
energi yang pernah dipelajari pada pertemuan
sebelunya. (meminta siswa menyebutkan sumber
energi yang paling banyak digunakan).
12. Guru melakukan apersepsi kepada siswa
denganmenanyakan alat-alat elektronik apa saja
yang ada dirumah siswa.
Kegiatan Menentukan pertanyaan mendasar (start with essential 50 menit
question)
Inti
13 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa.

24
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

“pada pertemuan sebelumnya kita sudah belajar tentang


sumber energi, sumber energi apakah yang paling banyak
digunakan?” sebutkan contohnya! (menanya)
Menyusun atau merancang perencanaan proyek (design
project)

14 Siswa berkelompok, masing-masing kelompok


beranggotakan lima orang

25
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

15.Siswa membaca cara membuat kipas kertas (mengamati)


16.Siswa menyebutkan bentuk – bentuk kipas yang
berbeda, menuliskan cara membuatnya (mengumpulkan
informasi).
17.Siswa membuat kipas kertas berdasarkan teks petunjuk
tulis dan petunjuk gambar/visual yang tersedia.

Mengkomunikasikan
18.Siswa berdiskusi dan saling membandingkan kipas buatan
mereka untuk mengidentifikasi perbedaannya.
19.Siswa menuliskan teks petunjuk cara pembuatan satu jenis
kipas yang berbeda dengan miliknya.

Menanya
20.Siswa menanyakan tentang materi yang belum dimengerti

Mengamati
21.Siswa kembali mengamati kipas yang sudah dibuat
22.Siswa mencoba menggerakan kipas
23.Siswa mengamati perubahan bentuk energi pada kipas dan
manfaatnya
24.Guru menjelaskan kembali tentang bentuk – bentuk energi
menggunakan media power point.
25.Siswa mengamati gambarberagam aktifitas pemanfataan
perubahan bentuk energi yang ada pada buku paket tematik.
26.Siswa melakukan kegiatan menempel gambar
pemanfaatan perubahan bentuk energi
Siswa bersama guru membahas hasil kegiatan.
27.Siswa secara berkelompok melakukan percobaan tentang

26
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Kegiatan 1. Bersama-sama peserta didik, guru memberikan refleksi: 10 menit


a. Apa yang sudah dilakukan hari ini?
Penutup
b. Bagaimana perasaan peserta didik setelah
melakukan pembelajaran pada hari ini?
c. Apa kesulitan yang dirasakan peserta didik selama
kegiatan pembelajaran?
2. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya (Tindak
Lanjut).
3. Siswa menyanyikan lagu nasional ”Hari Kemerdekaan”
4. Siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
(Religius)

G. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Penilaian Sikap : Observasi
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Pilihan ganda dan uraian. (terlampir)
b. Penilaian sikap : Rubrik lembar pengamatan sikap. (terlampir)
c. Penilaian keterampilan : Unjuk Kerja (terlampir)

H. TINDAK LANJUT
1. Remedial
Bagi siswa yang belum memahami materi, akan diberikan pendampingan
oleh guru.
2. Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat menggunakan beragam benda lainnya
saat melakukan percobaan.

27
Mengetahui Pakem, Oktober 2019
Kepala Sekolah, Guru Kelas IV A,

NY ROSINA HATTU, S.Pd. Andjela Ratunara, S.Pd.


NIP:196312051983022001 NIP: 197406122008012024

28
Lampiran 3 : Bahan Ajar

Muatan Bahasa Indonesia


Materi Reguler

a. Materi Pokok : Teks petunjuk penggunan alat


b. Sub Materi : Cara membuat kipas

Petunjuk Penggunaan Alat

Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu.


Kita dapat menggunakan benda untuk membuat atau mengerjakan sesuatu.
Petunjuk merupakan ketentuan yang memberi arahan atau bimbingan
tentang cara melakukan sesuatu. Jadi petunjuk penggunaan alat merupakan
ketentuan tentang cara menggunakan suatu alat.
Kipas angin merupakan salah satu benda di rumah yang
membutuhkan energi listrik. Ada beberapa alat yang tidak membutuhkan
listrik, yang bisa kita buat sendiri.

Berikut ini petunjuk penggunaan / pembuatan kipas angin yang


tidak membutuhkan listrik.

Alat dan Bahan


1. Kertas Kado
2. Gunting
3. Lem/Double Tape

Cara membuat kipas kertas :

1. Siapkan kertas berbentuk persegi segala ukuran (Kertas kado,


majalah bekas).
2. Ambil lem kertas.
3. Lipat kertas pada satu bagian ujung sekitar 2 cm
4. Balikkan kertas dan lipat lagi ke arah yang berbeda. Lakukan hal
yang sama sampai seluruh bagian kertas terlipat.
5. Lipat lagi lipatan kertas menjadi dua bagian yang sama besar.
6. Lem di sisi kertas yang saling berhadapan.
7. Kipas siap dipakai.

29
Materi Pengayaan

b. Membuat kincir angin

Cara Membuat Kincir Angin dari Kertas

Alat dan Bahan:


3. Bahan serta peralatan yang diperlukan harus dipersiapkan seperti :
1. Kertas origami ukuran 16 x 16 cm
2. Kawat
3. Mutiara sintetis
4. Tusuk sempol/ batang bambu
5. Karet gelang
6. Lem kertas

Cara Kerja:
1. Pada gambar di atas adalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
membuat kincir angin. Untuk kawat yang digunakan adalah kawat kecil
yang biasanya dipakai untuk membuat bunga. Potong kawat kira-kira 6

30
cm. Untuk tiang kincir angin disini menggunakan tusuk sempol. Namun
jika tidak ada, bisa diganti dengan sebilah kayu.
2. Selanjutnya tarik garis diagonal pada keempat sudut kertas. Gunakan
penggaris dan pensil untuk membuat garis. Buat jarak 8 cm. Anda bisa
menarik garis sehingga membentuk persilangan. Tandai tengahnya
sebagai titik pusat. Setelah itu gunting pada keempat garis diagonal yang
sudah kita beri jarak 8 cm tadi. Dan kertas kini sudah siap dibentuk
menjadi kincir angin.
3. Langkah berikutnya, pertemukan ujung-ujung guntingan dari sudut-sudut
persegi. Tekuk ujung-ujung guntingan itu ke arah tengah-tengah persegi
dengan cara ditumpuk. Beri lem dan lekatkan. Kemudian potong kertas
berbentuk lingkaran untuk menutup ujung-ujung kertas tadi agar
tempelan kuat dan tidak mudah lepas.
4. Tempelkan potogan kertas berbentuk lingkaran tadi pada tengah-tengah
tumpukan ujung kertas yang baru dilem tadi. Selanjutnya masukkan
kawat pada mutiara sintetis dan tekuk kawatnya agar mengait. Mutiara
sintetis ini digunakan sebagai pengaman dan pembatas agar ketika
berputar kincir angin tidak lepas.
5. Setelah itu lubangi tengah-tengah kertas lingkaran tadi menembus titik
pusat yang ada di bawah dengan menggunakan jarum. Kemudian
masukkan kawat menembus lubang pada titik pusat yang ada di bawah.
6. Terakhir pasangkan kincir angin pada tusuk sempol atau tiang kayu. Ikat
kawat menggunakan karet gelang.Kincir angin dari kertas sudah jadi dan
siap dipasang di teras maupun gapura rumah. Kincir angin yang sudah
dibuat dijamin bisa berputar dengan kencang. Jika tidak percaya, anda
bisa melakukan uji coba. Peganglah kincir angin buatan anda dan
berlarilah. Anda pasti tertawa sendiri karena menjadi anak kecil lagi
sembari mengingat masa kanak-kanak yang bahagia, penuh canda tawa
riang.

Materi Remedial

b. Teks petunjuk penggunan alat

31
4. Muatan IPA
Materi Reguler
a. Materi Pokok : Perubahan bentuk energi
b. Sub Materi : Manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari

Manfaat Perubahan Bentuk Energi Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kita dapat menemukan energi di sekitar kita. Energi sangat berguna untuk
makhluk hidup saat melakukan kegiatan. Energi listrik adalah energi yang paling
banyak digunakan di rumah. Tulislah barang-barangmu yang membutuhkan energi
listrik.
Energi dapat berubah bentuk menjadi energi yang lainnya. Perubahan
bentuk energi tersebut bisa kita manfaatkan untuk kegiatan sehari-hari.
Contoh manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

No Manfaat Dalam Kehidupan Sumber Energi Perubahan Energi


. Sehari-hari

1. Menjemur ikan Energi panas Energi panas menjadi energi kima


matahari

2. Menyetrika Energi Listrik Energi listrik menjadi energi panas

3. Bermain layang-layang Energi angin Energi angin menjadi energi


kinetik

4. Membakar Ikan Energi panas Energi panas menjadi energi kimia

5. Listrik tenaga surya Energi cahaya Energi cahaya menjadi energi


listrik

6. Menabuh gendang Energi gerak Energi gerak menjadi energi bunyi

7. Mengayuh sepeda Energi kimia Energi kimia menjadi energi gerak

32
8. Menggunakan hair dryer Energi listrik Energi listrik menjadi energi panas

9. Pembangkit listrik tenaga air Energi gerak Energi gerak menjadi energi listrik

10. Menggunakan solder Energi listrik Energi listrik menjadi energi panas

Materi Pengayaan
a. Manfaat perubahan energi yang dapat diperbaharui
1. Energi surya atau matahari
Energi matahari tidak akan habis sampai dunia ini kiamat, pemanfaatan
sinar matahari yaitu dengan menggunakan sel surya yang fungsinya
mengubah suatu energi surya menjadi sebuah energi listrik. Ada juga
memanfaatkan sinar matrahari untuk memasak dengan menggunakan
sebuah kompor bertenaga sinar matahari contohnya pada negara India.
2. Panas bumi
Panas bumi ialah suatu energi yang bersumber dari dalam perut bumi, Panas
bumi yaitu suatu energi yang melimpah dan terbarukan yang sehingga tidak
perlu untuk khawatir akan kehabisan suatu energi panas bumi.Selain
jumlahnya yang melimpah energi ini mempunyai harga yang lebih ekonomis
dan ramah terhadap suatu lingkungan. Indonesia adalah salah satu negara di
dunia yang kaya akan energi panas bumi, hal ini di karenakan indonesia
memiliki banyak gunung berapi aktif yang menjadi suatu keuntungan
tersendiri bagi negara kita. Contohnya pemanfaatan panas bumi yaitu
dengan mengubahnya menjadi sebuah pembangkit listrik.
3. Angin
Pemanfaatan pada energi angin sedang gencar-gencarnya di lakukan oleh
banyak negara di seluruh dunia karena pada sumber energi ini tidak
terbatas jumlahnya, pemanfaatan energi ini menggunakan sebuah kincir
angin yang dihubungkan dengan sebuah generator atau turbin untuk
menghasilkan tenaga listrik.
4. Energi Biomassa
Energi Biomassa yaitu terdiri dari suatu Tanaman hidup, pohon mati, dan
serpihan kayu.
5. Energi Gas Alam
Energi gas alam yaitu suatu energi yang terbarukan dan harganya lebih
terjangkau daripada sebuah bahan bakar minyak.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Air

33
Energi yang bersumber dari suatu tenaga air sudah lama di manfaatkan oleh
manusia karena ramah pada lingkungan dan juga sangat berlimpah.
Pembangkit listrik tenaga air atau PLTA yaitu salah satu contoh
pemanfaatan pada tenaga air untuk kehidupan yang lebih baik.
7. Energi Pasang Surut
Pada energi Pasang surut air laut dianggap lebih menjanjikan karna hasilnya
yang maksimal bila di bandingkan dengan pada suatu tenaga surya dan
tenaga angin. tetapi pada pemanfaatan energi pasang surut ini masih sedikit
hal ini di karenakan biayanya yang sangat mahal.

34
MEDIA PEMBELAJARAN

Kipas Kertas

1. Alat dan Bahan


a. Kertas karton
b. Gunting
c. Penggaris
d. Lem

2. Cara Penggunaan
a. Siswa berkelompok
b. Menyiapkan alat bahan
c. Membuat kipas sesuai teks petunjuk
d. Kipas yang sudah jadi digerakan (energi kimia, energi gerak, energi
angin)
e. Siswa mengidentifikasi bahan baku kertas (berasal dari sumber daya
alam yaitu tumbuhan

Teks Petunjuk:

35
Lampiran 4 : LKS

Nama: ................................

Petunjuk:
Tuliskan nama benda, teks petunjuk cara penggunaan, perubahan energi, dan
pemanfaatan sumber daya alam yang ada pada gambar di bawah ini!
Dsikusikan dengan temanmu!

Nama Alat

36
Teks Petunjuk Cara
Penggunaan

Sumber Energi

Perubahan Energi

Sumber Daya Alam


yang digunakan

Manfaat

Tempat di pasarkan

37
Lampiran 5 : EVALUASI HASIL BELAJAR
I. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.

1. Bahasa Indonesia
Tulisan Laporan siswa dinilai menggunakan rubrik

Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.

38
2. IPA
Laporan Hasil Percobaan Perubahan Bentuk Energi siswa diperiksa menggunakan
rubrik.

Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.

I. Catatan Anekdot untuk mencatat sikap (disiplin dan tanggung jawab)


Catatan:

 Guru dapat menggunakan kata-kata untuk menyatakan kualitas sikap dan


keterampilan.
 Belum terlihat
 Mulai terlihat
 Mulai berkembang
 Sudah terlihat/membudaya

39
 Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan jumlah
siswa di kelas.
Contoh alternatif penilaian sikap

Nama : ……………………….

Kelas/Semester : .....................................

Pelaksanaan Pengamatan : .....................................

Belum Mulai Mulai Keteranga


No Sikap Membudaya
Terlihat Terlihat Berkembang n

1. Disiplin

2. Tanggung
jawab

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

 Penilaian sikap (rasa ingin tahu, obyektif, teliti, hati-hati, bertanggung jawab,
menghargai kerja individu dan kelompok).

KRITERIA
Ketera
NO SIKAP
Belum Mulai Mulai Membud ngan
Terlihat terlihat Berkembang aya

1 Rasa ingin
tahu

2 Obyektif

3 Teliti

4 Hati-hati

40
5 bertanggu
ng jawab

6 Mengharga
i kerja
individu
dan
kelompok

41
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
1. KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)


Mata Pelajaran : Muatan Bahasa Indonesia
Kurikulum : 2013
Kelas : IV (Empat)
Jumlah Soal : 2
Bentuk Soal : 2 Isian / Uraian

No. Kompetensi Kelas Materi Indikator Soal Level No. Bentuk


Dasar Kognitif Soal Soal

1 3.4 IV Cara 3.4.1 Dengan C3 1 Isian /


Membandingkan IV membuat mengamati Uraian
teks petunjuk kipas. gambar dan
penggunaan dua membaca teks
alat yang sama petunjuk
dan berbeda. tertulis, siswa
mampu
menjelaskan
teks petunjuk
yang dibaca.

2 4.4 Menyajikan 4.4.1 Dengan C3 2 Isian /


teks petunjuk berdiskusi, Uraian
penggunaan alat siswa mampu
dalam bentuk menuliskan
teks tulis dan teks petunjuk
visual untuk
menggunakan membuat
kosakata baku kipas.
dan kalimat
efektif.

42
PENERAPAN SOAL

NO. MATERI INDIKATOR SOAL


SOAL

1 Cara 3.4.1 Dengan


membuat mengamati 1. Kamu akan memainkan pianika.
kipas. gambar dan Cara memainkannya sebagai
berikut:
membaca teks
Tiupan diletakkan antara …
petunjuk Tangan … memegang pianika.
tertulis, siswa Tangan … memencet tuts
mampu berdasarkan nada yang
menjelaskan diinginkan.
teks petunjuk Mulut … lubang tiupan.
Kata-kata yang tepat untuk
yang dibaca.
melengkapi petunjuk cara
memainkan alat musik pianika
adalah….

2 4.4.1 Dengan 2. Tuliskan cara menggunakan


berdiskusi, setrika listrik!
siswa mampu
menuliskan
teks petunjuk
untuk membuat
kipas.

43
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
Mata Pelajaran : Muatan IPA
Kurikulum : 2013
Kelas : IV (Empat)
Jumlah Soal : 4
Bentuk Soal : Isian

No. Kompetensi Kelas Materi Indikator Soal Level No. Bentuk


Dasar Kognitif Soal Soal

1 3.5 IV Manfaat Dengan Isian


Memahami perubahan pengamatan,
C3 3
berbagai bentuk siswa mampu
sumber energi mengidentifikasi
energi, dalam manfaat
perubahan kehidupan perubahan bentuk
bentuk sehari- energi dalam
energi, dan hari. kehidupan sehari-
sumber hari
energi
alternatif
(angin, air,
C3 4
matahari,
panas bumi,
bahan bakar
organik, dan
nuklir) dalam
kehidupan
sehari-hari.

2 4.5 Dengan isian


Menyajikan pengamatan siswa
laporan hasil mampu C3 5
pengamatan menjelaskan
dan perubahan bentuk

44
penelusuran energi dalam
informasi kehidupan sehari-
tentang hari.
berbagai
C3 6
perubahan
bentuk
energi.

PENERAPAN SOAL

NO. MATERI INDIKATOR SOAL SOAL

1 Manfaat Dengan 3. Suatu hari ibu Siti sedang


perubahan pengamatan, menyetrika pakaian sekolah
bentuk siswa mampu siti, dengan panas setrika
energi mengidentifikasi dapat membuat pakaian siti
dalam manfaat menjadi rapi. Untuk
kehidupan perubahan bentuk menghasilkan panas pada
sehari-hari. energi dalam setrika terjadi perubahan
kehidupan sehari- energi yaitu .......
hari 4. Suatu hari dirumah udin
udara terasa panas sekali,
udin menyalakan kipas angin
listrik sehingga udara
didalam rumah Udin menjadi
terasa sejuk. Perubahan
energi yang terjadi pada
kipas angin Udin yaitu ......

2 Dengan 5. Televisi dan radio


pengamatan siswa merupakan salah satu contoh
mampu peralatan elektronik, dengan
menjelaskan menonton televisi atau
manfaat mendengar radio kita bisa
perubahan bentuk mendapatkan informasi
energi dalam yang berada cukup jauh dari
kehidupan sehari- lokasi kita berada, namun
hari untuk menyalakan televisi
dan radio dibutuhkan energi
listrik. Perubahan energi

45
yang terjadi pada televisi dan
radio sehingga kita dapat
mendengar informasi
yaitu ....

6. Sebutkan contoh perubahan


energi dalam kehidupan
sehari-hari yang ada di
sekitar kita !

KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN

A. Kunci Jawaban:
1. dua tangan, kiri, kanan, meniup
2. Putarlah tombol pengatur panas dari posisi nol ke posisi panas yang
dikehendaki.
3. Energi listrik menjadi energi panas
4. Energi listrik menjadi energi gerak
5. Televisi: energi listrik menjadi energi cahaya dan bunyi
Radio: energi listrik menjadi energi bunyi
6. Kebijaksanaan guru
Contoh jawaban:
Oven: kimia  panas / listrik  panas
Kompor listrik: listrik  panas
Microwave: listrik  panas
Kipas angin: listrik  gerak
Lampu: listrik cahaya

B. Penskoran:

Skor tiap soal yang dijawab dengan benar :1


Skor maksimal untuk seluruh soal : 10
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 100
10

46
SOAL EVALUASI

Nama :

No Absen :

Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!

1. Kamu akan memainkan pianika. Cara memainkannya sebagai berikut:


Tiupan diletakkan antara …
Tangan … memegang pianika.
Tangan … memencet tuts berdasarkan nada yang diinginkan.
Mulut … lubang tiupan.
Kata-kata yang tepat untuk melengkapi petunjuk cara memainkan alat musik
pianika adalah….

2. Tuliskan cara menggunakan setrika listrik!


3. Suatu hari ibu Siti sedang menyetrika pakaian sekolah siti, dengan panas
setrika dapat membuat pakaian siti menjadi rapi. Untuk menghasilkan panas
pada setrika terjadi perubahan energi yaitu .......
4. Suatu hari dirumah udin udara terasa panas sekali, udin menyalakan kipas
angin listrik sehingga udara didalam rumah Udin menjadi terasa sejuk.
Perubahan energi yang terjadi pada kipas angin Udin yaitu ......
5. Televisi dan radio merupakan salah satu contoh peralatan elektronik, dengan
menonton televisi atau mendengar radio kita bisa mendapatkan informasi
yang berada cukup jauh dari lokasi kita berada, namun untuk menyalakan
televisi dan radio dibutuhkan energi listrik. Perubahan energi yang terjadi
pada televisi dan radio sehingga kita dapat mendengar informasi yaitu ....
6. Sebutkan contoh perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari yang ada di
sekitar kita !

47
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 8 : Kuesioner motivasi belajar siswa

R-9 Rubrik Laporan Best Practise


Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja
peserta sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas

48
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai 100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

70  nilai 80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai 70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

49

Anda mungkin juga menyukai