KABUPATEN/KOTA : AMBON
PROVINSI : MALUKU
i
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. SIMPULAN
B. Rekomendasi
ii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Jumat
Kepala Sekolah
NIP :197406122008012024
iv
BIODATA PENULIS
Penulis
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya
ini.
Penulis
vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis
masalah (project based learning/PJBL. PJBL merupakan model
pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan
menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk
belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah,
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi
yang dipelajarinya. Dalam PJBL siswa dituntut untuk mampu
memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual). Dengan kata lain, PJBL membelajarkan siswa untuk berpikir
secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber
pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadui dengan model
PJBL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa
meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika
model PJBL ini diterapkan pada kelas IV yang lain ternyata proses dan
hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran PJBL yang
berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik
baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model PJBL.
B. Jenis Kegiatan
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah
satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
DirektoratJenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.
Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang
menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Keterampilan
2
berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan
materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis
dan membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang
paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru professional.
Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat
meningkatkan pembelajaran. Unit Pembelajaran yang dikembangkan
dikhususkan untuk Pendidikan Dasar yang dalam hal ini akan melibatkan
KKG SD dan MGMP SMP. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim penyusun yang berasal dari
PPPPTK, LPMP, maupun Perguruan Tinggi dan berbagai pihak yang telah
bekerja keras dan berkontribusi positif dalam mewujudkan penyelesaian
Unit Pembelajaran ini. Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik
baik ini adalah kegiatan pembelajaran tematik di kelas IV untuk pasangan
KD Bahasa Indonesia dan IPA.
C. Manfaat Kegiatan
3
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berikut beberapa
manfaat PKP bagi siswa, guru dan sekolah.
1. Bagi siswa
Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti
pembelajaran.
Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Terkontrolnya tingkah laku positif siswa.
Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada
proses pembelajaran berlangsung.
Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
Memperluas wawasan.
Meningkatkan profesional kerja.
Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator.
Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.
Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam
3. Bagi Sekolah
Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap pelajaran
yang lain.
Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin.
Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah.
4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah
materi kelas IV untuk tema selalu berhemat energi merupakan
pembelajaran tematik gabungan KD Bahasa Indonesia dan IPA sebagai
berikut:
5
Kompetensi Dasar Indikator
Muatan : IPA
6
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang
dapat diterapkan dalam pembelajara tematik. Berdasarkan hasil
telaah KD yang ada di kelas IV, peulis memilih tema modernisasi
untuk membelajarkan pasangan KD 3.4-4.4 muatan Bahasa Indoesia
dan KD 3.5 – 4.5 muatan IPA di kelas IV semester 1.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
Muatan : Bahasa Indonesia
Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar
Kompetensi
7
Muatan : IPA
8
Kegiatan Menentukan pertanyaan mendasar (start with
essential question)
Inti
Mengkomunikasikan
6. Siswa berdiskusi dan saling membandingkan kipas
buatan mereka untuk mengidentifikasi
perbedaannya.
7. Siswa menuliskan teks petunjuk cara pembuatan
satu jenis kipas yang berbeda dengan miliknya.
Menanya
8. Siswa menanyakan tentang materi yang belum
9
dimengerti
Mengamati
9. Siswa kembali mengamati kipas yang sudah dibuat
10. Siswa mencoba menggerakan kipas
11. Siswa mengamati perubahan bentuk energi pada
kipas dan manfaatnya
12. Guru menjelaskan kembali tentang bentuk – bentuk
energi menggunakan media pembelajaran.
13. Siswa mengamati gambar beragam aktifitas
pemanfataan perubahan bentuk energi yang ada
pada buku paket tematik.
14. Siswa melakukan kegiatan menempel gambar
pemanfaatan perubahan bentuk energi
Siswa bersama guru membahas hasil kegiatan.
15. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
tentang perubahan energi (mengasosiasikan)
16. Setelah selesai, berdasarkan nomor kepala tiap
kelompok dipanggil oleh guru menunjukkan
percobaan yang telah dibuat di depan kelas.
(mengkomunikasikan)
17. Siswa membandingkan hasil percobaan ketika
kertas spiral di dekatkan dengan api dan dijauhkan
dengan
10
kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan
kecakapan abad 21.
11
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai
berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran PJBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran
yang dirancang sesuai sintak PJBL megharuskan siswa aktif selama
proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PJBL meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge. Setelah membaca, melakukan
percobaan, dan berdiskusi, siswa tidak hanya memahami konsep
perubahan bentuk energi (pengetahuan konseptual)dan bagaimana
membuat teks petunjuk dengan benar (pengetahuan prosedural),
tetapi juga memahami konsep perubahan energi.
Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi siswa untuk
memahami cara menghemat energi dalam kehidupan sehari – hari.
3. Penerapan model pembelajaran PJBL meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan
tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa
dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini
12
selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa),
membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang
diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik
berorientasi HOTS dengan menerapkan PJBL ini. Dalam
pembelajaran ini pemahaman siswa tentang perubahan bentuk
energi dan cara membuat teks petunjuk dengan benar melalui
pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PJBL juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving).
PJBL yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi
permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan
pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PJBL, penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan
yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks
yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PJBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis,
tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari
data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa
belajar dengan model PJBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai
ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa
pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian)
setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang
memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain
13
sebagai media pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks
audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
14
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PJBL layak
dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat
meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi
HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran projectBased Learning (PJBL), berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada
buku siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah
disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik
yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi
dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan
belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi
secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk
ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan
positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang
15
memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan
praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anggari, Anggi St, dkk. 2017. Buku Guru Tematik Terpadu SD/MI kelas IV
Tema 2; Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Anggari, Anggi St, dkk. 2017. Buku Siswa Tematik Terpadu SD/MI kelas
IV Tema 2; Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_pembelajaran
https://suaidinmath.wordpress.com/2015/01/22/model-model-pembelajaran-
dan langkah-langkahnya/
17
DAFTAR LAMPIRAN
18
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan
Lampiran 2 : RPP
19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Latihan SPG Ambon
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Sub Tema : 2. Manfaat Energi
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
20
Kompetensi Dasar Indikator
Muatan : IPA
TUJUAN
21
2. Dengan mengamati gambar, siswa mampu menuliskan teks petunjuk
penggunaan alat yang sama dan bentuk berbeda dengan baik
3. Setelah berdiskusi, siswa mampu menyajikan teks petunjuk
penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dengan percaya diri.
4. Setelah berdiskusi, siswa mampu menyajikan hasil prakarya tentang
petunjuk penggunaan alat dengan sungguh-sungguh
5. Dengan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi manfaat
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
6. Dengan pengamatan siswa mampu menjelaskan manfaat perubahan
bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
7. Setelah melakukan percobaan perubahan energi, siswa mampu
membuat laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari dengan sistematis.
8. Setelah pengamatan, siswa mampu meyajikan laporan hasil
pengamatan tentang manfaat perubahan bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari dengan sistematis.
C. MATERI PELAJARAN
1. Bahasa Indonesia
Materi Reguler
a. Materi Pokok : Teks petunjuk penggunan alat
b. Sub Materi : Cara membuat kipas
Materi Pengayaan
a. Membuat kincir angin
Materi Remedial
a. Teks petunjuk penggunan alat
2. IPA
Materi Reguler
a. Materi Pokok : Perubahan bentuk energi
b. Sub Materi : Manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari
Materi Pengayaan
a. Manfaat perubahan energi yang dapat diperbaharui
22
Materi Remedial
a. Perubahan bentuk energi
2. Sumber
Anggari, Angi St. 2017. Buku Guru Kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat Energi.
Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi, Jakarta:
KementerianPendidikan dan Kebudayaan.
Anggari, Angi St. 2017. Buku Siswa Kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat Energi.
Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi, Jakarta:
KementerianPendidikan dan Kebudayaan.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
23
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
berdoa)
4. Siswa menyanyikan Lagu Indonesia Raya / lagu nasional
dan melakukan tepuk PPK. Guru memberikan penguatan
pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.
5. Presensi untuk mengetahui kehadiran siswa
6. Guru menyiapkan sumber dan media pembelajaran
7. Melakukan operasi semut (guru mengingatkan pentingnya
menjaga kebersihan)
8. Sebelum membacakan buku, guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apa yang tergambar pada sampul buku?
b. Apa judul buku?
c. Kira-kira buku ini menceritakan apa?
d. Pernahkah kamu membaca judul seperti itu?
e. Apa saja yang kamu ingin ketahui dari buku ini?
9. Pada saat membaca, guru menunjukkan ekspresi dan
intonasi yang sesuai. Siswa menyimak dengan seksama.
10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
11. Guru meminta siswa menyebutkan jenis – jenis
energi yang pernah dipelajari pada pertemuan
sebelunya. (meminta siswa menyebutkan sumber
energi yang paling banyak digunakan).
12. Guru melakukan apersepsi kepada siswa
denganmenanyakan alat-alat elektronik apa saja
yang ada dirumah siswa.
Kegiatan Menentukan pertanyaan mendasar (start with essential 50 menit
question)
Inti
13 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa.
24
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
25
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Mengkomunikasikan
18.Siswa berdiskusi dan saling membandingkan kipas buatan
mereka untuk mengidentifikasi perbedaannya.
19.Siswa menuliskan teks petunjuk cara pembuatan satu jenis
kipas yang berbeda dengan miliknya.
Menanya
20.Siswa menanyakan tentang materi yang belum dimengerti
Mengamati
21.Siswa kembali mengamati kipas yang sudah dibuat
22.Siswa mencoba menggerakan kipas
23.Siswa mengamati perubahan bentuk energi pada kipas dan
manfaatnya
24.Guru menjelaskan kembali tentang bentuk – bentuk energi
menggunakan media power point.
25.Siswa mengamati gambarberagam aktifitas pemanfataan
perubahan bentuk energi yang ada pada buku paket tematik.
26.Siswa melakukan kegiatan menempel gambar
pemanfaatan perubahan bentuk energi
Siswa bersama guru membahas hasil kegiatan.
27.Siswa secara berkelompok melakukan percobaan tentang
26
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
G. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Penilaian Sikap : Observasi
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Pilihan ganda dan uraian. (terlampir)
b. Penilaian sikap : Rubrik lembar pengamatan sikap. (terlampir)
c. Penilaian keterampilan : Unjuk Kerja (terlampir)
H. TINDAK LANJUT
1. Remedial
Bagi siswa yang belum memahami materi, akan diberikan pendampingan
oleh guru.
2. Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat menggunakan beragam benda lainnya
saat melakukan percobaan.
27
Mengetahui Pakem, Oktober 2019
Kepala Sekolah, Guru Kelas IV A,
28
Lampiran 3 : Bahan Ajar
29
Materi Pengayaan
Cara Kerja:
1. Pada gambar di atas adalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
membuat kincir angin. Untuk kawat yang digunakan adalah kawat kecil
yang biasanya dipakai untuk membuat bunga. Potong kawat kira-kira 6
30
cm. Untuk tiang kincir angin disini menggunakan tusuk sempol. Namun
jika tidak ada, bisa diganti dengan sebilah kayu.
2. Selanjutnya tarik garis diagonal pada keempat sudut kertas. Gunakan
penggaris dan pensil untuk membuat garis. Buat jarak 8 cm. Anda bisa
menarik garis sehingga membentuk persilangan. Tandai tengahnya
sebagai titik pusat. Setelah itu gunting pada keempat garis diagonal yang
sudah kita beri jarak 8 cm tadi. Dan kertas kini sudah siap dibentuk
menjadi kincir angin.
3. Langkah berikutnya, pertemukan ujung-ujung guntingan dari sudut-sudut
persegi. Tekuk ujung-ujung guntingan itu ke arah tengah-tengah persegi
dengan cara ditumpuk. Beri lem dan lekatkan. Kemudian potong kertas
berbentuk lingkaran untuk menutup ujung-ujung kertas tadi agar
tempelan kuat dan tidak mudah lepas.
4. Tempelkan potogan kertas berbentuk lingkaran tadi pada tengah-tengah
tumpukan ujung kertas yang baru dilem tadi. Selanjutnya masukkan
kawat pada mutiara sintetis dan tekuk kawatnya agar mengait. Mutiara
sintetis ini digunakan sebagai pengaman dan pembatas agar ketika
berputar kincir angin tidak lepas.
5. Setelah itu lubangi tengah-tengah kertas lingkaran tadi menembus titik
pusat yang ada di bawah dengan menggunakan jarum. Kemudian
masukkan kawat menembus lubang pada titik pusat yang ada di bawah.
6. Terakhir pasangkan kincir angin pada tusuk sempol atau tiang kayu. Ikat
kawat menggunakan karet gelang.Kincir angin dari kertas sudah jadi dan
siap dipasang di teras maupun gapura rumah. Kincir angin yang sudah
dibuat dijamin bisa berputar dengan kencang. Jika tidak percaya, anda
bisa melakukan uji coba. Peganglah kincir angin buatan anda dan
berlarilah. Anda pasti tertawa sendiri karena menjadi anak kecil lagi
sembari mengingat masa kanak-kanak yang bahagia, penuh canda tawa
riang.
Materi Remedial
31
4. Muatan IPA
Materi Reguler
a. Materi Pokok : Perubahan bentuk energi
b. Sub Materi : Manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari
Kita dapat menemukan energi di sekitar kita. Energi sangat berguna untuk
makhluk hidup saat melakukan kegiatan. Energi listrik adalah energi yang paling
banyak digunakan di rumah. Tulislah barang-barangmu yang membutuhkan energi
listrik.
Energi dapat berubah bentuk menjadi energi yang lainnya. Perubahan
bentuk energi tersebut bisa kita manfaatkan untuk kegiatan sehari-hari.
Contoh manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
32
8. Menggunakan hair dryer Energi listrik Energi listrik menjadi energi panas
9. Pembangkit listrik tenaga air Energi gerak Energi gerak menjadi energi listrik
10. Menggunakan solder Energi listrik Energi listrik menjadi energi panas
Materi Pengayaan
a. Manfaat perubahan energi yang dapat diperbaharui
1. Energi surya atau matahari
Energi matahari tidak akan habis sampai dunia ini kiamat, pemanfaatan
sinar matahari yaitu dengan menggunakan sel surya yang fungsinya
mengubah suatu energi surya menjadi sebuah energi listrik. Ada juga
memanfaatkan sinar matrahari untuk memasak dengan menggunakan
sebuah kompor bertenaga sinar matahari contohnya pada negara India.
2. Panas bumi
Panas bumi ialah suatu energi yang bersumber dari dalam perut bumi, Panas
bumi yaitu suatu energi yang melimpah dan terbarukan yang sehingga tidak
perlu untuk khawatir akan kehabisan suatu energi panas bumi.Selain
jumlahnya yang melimpah energi ini mempunyai harga yang lebih ekonomis
dan ramah terhadap suatu lingkungan. Indonesia adalah salah satu negara di
dunia yang kaya akan energi panas bumi, hal ini di karenakan indonesia
memiliki banyak gunung berapi aktif yang menjadi suatu keuntungan
tersendiri bagi negara kita. Contohnya pemanfaatan panas bumi yaitu
dengan mengubahnya menjadi sebuah pembangkit listrik.
3. Angin
Pemanfaatan pada energi angin sedang gencar-gencarnya di lakukan oleh
banyak negara di seluruh dunia karena pada sumber energi ini tidak
terbatas jumlahnya, pemanfaatan energi ini menggunakan sebuah kincir
angin yang dihubungkan dengan sebuah generator atau turbin untuk
menghasilkan tenaga listrik.
4. Energi Biomassa
Energi Biomassa yaitu terdiri dari suatu Tanaman hidup, pohon mati, dan
serpihan kayu.
5. Energi Gas Alam
Energi gas alam yaitu suatu energi yang terbarukan dan harganya lebih
terjangkau daripada sebuah bahan bakar minyak.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Air
33
Energi yang bersumber dari suatu tenaga air sudah lama di manfaatkan oleh
manusia karena ramah pada lingkungan dan juga sangat berlimpah.
Pembangkit listrik tenaga air atau PLTA yaitu salah satu contoh
pemanfaatan pada tenaga air untuk kehidupan yang lebih baik.
7. Energi Pasang Surut
Pada energi Pasang surut air laut dianggap lebih menjanjikan karna hasilnya
yang maksimal bila di bandingkan dengan pada suatu tenaga surya dan
tenaga angin. tetapi pada pemanfaatan energi pasang surut ini masih sedikit
hal ini di karenakan biayanya yang sangat mahal.
34
MEDIA PEMBELAJARAN
Kipas Kertas
2. Cara Penggunaan
a. Siswa berkelompok
b. Menyiapkan alat bahan
c. Membuat kipas sesuai teks petunjuk
d. Kipas yang sudah jadi digerakan (energi kimia, energi gerak, energi
angin)
e. Siswa mengidentifikasi bahan baku kertas (berasal dari sumber daya
alam yaitu tumbuhan
Teks Petunjuk:
35
Lampiran 4 : LKS
Nama: ................................
Petunjuk:
Tuliskan nama benda, teks petunjuk cara penggunaan, perubahan energi, dan
pemanfaatan sumber daya alam yang ada pada gambar di bawah ini!
Dsikusikan dengan temanmu!
Nama Alat
36
Teks Petunjuk Cara
Penggunaan
Sumber Energi
Perubahan Energi
Manfaat
Tempat di pasarkan
37
Lampiran 5 : EVALUASI HASIL BELAJAR
I. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Bahasa Indonesia
Tulisan Laporan siswa dinilai menggunakan rubrik
38
2. IPA
Laporan Hasil Percobaan Perubahan Bentuk Energi siswa diperiksa menggunakan
rubrik.
39
Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan jumlah
siswa di kelas.
Contoh alternatif penilaian sikap
Nama : ……………………….
Kelas/Semester : .....................................
1. Disiplin
2. Tanggung
jawab
Penilaian sikap (rasa ingin tahu, obyektif, teliti, hati-hati, bertanggung jawab,
menghargai kerja individu dan kelompok).
KRITERIA
Ketera
NO SIKAP
Belum Mulai Mulai Membud ngan
Terlihat terlihat Berkembang aya
1 Rasa ingin
tahu
2 Obyektif
3 Teliti
4 Hati-hati
40
5 bertanggu
ng jawab
6 Mengharga
i kerja
individu
dan
kelompok
41
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
1. KISI-KISI PENULISAN SOAL
42
PENERAPAN SOAL
43
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
Mata Pelajaran : Muatan IPA
Kurikulum : 2013
Kelas : IV (Empat)
Jumlah Soal : 4
Bentuk Soal : Isian
44
penelusuran energi dalam
informasi kehidupan sehari-
tentang hari.
berbagai
C3 6
perubahan
bentuk
energi.
PENERAPAN SOAL
45
yang terjadi pada televisi dan
radio sehingga kita dapat
mendengar informasi
yaitu ....
A. Kunci Jawaban:
1. dua tangan, kiri, kanan, meniup
2. Putarlah tombol pengatur panas dari posisi nol ke posisi panas yang
dikehendaki.
3. Energi listrik menjadi energi panas
4. Energi listrik menjadi energi gerak
5. Televisi: energi listrik menjadi energi cahaya dan bunyi
Radio: energi listrik menjadi energi bunyi
6. Kebijaksanaan guru
Contoh jawaban:
Oven: kimia panas / listrik panas
Kompor listrik: listrik panas
Microwave: listrik panas
Kipas angin: listrik gerak
Lampu: listrik cahaya
B. Penskoran:
46
SOAL EVALUASI
Nama :
No Absen :
47
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 8 : Kuesioner motivasi belajar siswa
B. Kegiatan Praktik
48
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
70 nilai 80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60 nilai 70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai
49