Anda di halaman 1dari 6

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMK Negeri 8 Kota Bekasi


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata
pelajaran PPKn melalui model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning) serta penggunaan media
pembelajaran berbasis teknologi (TPACK)
Penulis Dewi Sri Andayani
Tanggal 23 September 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah berdasarkan
Kondisi yang menjadi latar pengalaman guru dalam proses pembelajaran di sekolah,
belakang masalah, mengapa wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah dan
praktik ini penting untuk pengawas, didapatkan bahwa sebagian pendidik masih
dibagikan, apa yang menjadi kurang menerapkan model dan metode pembelajaran yang
peran dan tanggung jawab anda bervariatif (masih menggunakan metode ceramah sehingga
dalam praktik ini. pembelajaran menjadi monoton), belum maksimal dalam
penggunaan media pembelajaran yang berbasis teknologi,
sehingga pembelajaran hanya terpusat pada guru sebagai
sumber belajar. Proses pembelajaran pun menjadi
menjemukan dan peserta didik kurang bersemangat atau
termotivasi dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran
PPKn.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan karena banyak
guru yang mengalami permasalahan seperti saya, sehingga
praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri saya
sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan
guru lain.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai
guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses
pembelajaran yang menyenangkan, efektif dengan
menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif,
inovatif dan berbasis pada teknologi sehingga tujuan
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai
sesuai yang diharapkan
Tantangan : Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri,
Apa saja yang menjadi wawancara dengan guru, kepala sekolah serta pengawas,
tantangan untuk mencapai maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu :
tujuan tersebut? Siapa saja yang 1. Peserta didik kurang bersemangat belajar yang terlihat
terlibat, dari kurangnya keaktifan mereka di kelas dalam proses
pembelajaran
2. Peserta didik terbiasa mendengarkan guru berceramah
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
3. Pada saat diskusi di dalam kelompok masih ada peserta
didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi atau tanya
jawab.
4. Pada saat presentasi masih ada peserta didik yang belum
percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya
didepan kelas.
Dilihat dari tantangan tersebut bahwa tantangan yang
dihadapi merupakan sisi kompetensi guru yang harus
ditingkatkan baik dalam bidang pedagogik maupun
profesional sedangkan dari sisi peserta didik adalah
motivasi belajar. Dan yang terlibat dalam tantangan ini
adalah guru sebagai fasilitator dalam rencana aksi untuk
bisa meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran dan peserta didik, sebagai objek dari rencana
aksi yang akan dilakukan.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan-tantangan tersebut adalah dengan guru
dilakukan untuk menghadapi merancang rencana aksi 1 dan 2 dengan menerapkan :
tantangan tersebut/ strategi apa 1. Model pembelajaran yang digunakan guru harus yang
yang digunakan/ bagaimana menyenangkan siswa sehingga siswa lebih tertarik dan
prosesnya, siapa saja yang bersemangat untuk mengikuti pembelajaran dikelas
terlibat / Apa saja sumber daya 2. Guru sebagai fasilitator harus lebih kreatif memilih media
atau materi yang diperlukan pembelajaran yang inovatif dan berbasis teknologi agar
untuk melaksanakan strategi ini peserta didik tidak jenuh dalam proses pembelajaran.
Strategi yang digunakan sebagai berikut :
1. Guru menggunakan model dan metode pembelajaran
yang dapat melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat
serta bisa berpikir kritis, misalnya dengan membahas
peristiwa yang sedang terjadi dan disesuaikan dengan
materi belajar. Model pembelajaran yang bisa digunakan
yakni PBL (Problem Based Learning) melalui metode
diskusi kelompok dan tanya jawab.
2. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis
teknologi, yakni dengan menayangkan video
pembelajaran (Video pembelajaran tentang Pelanggaran
hak dalam siklus 1 dan video pembelajaran tentang tugas
dan wewenang kejaksaan dalam siklus 2), penggunaan
aplikasi (canva dalam pembuatan hasil diskusi kelompok
dan kahoot dalam pemberian tes tertulis), serta LKPD
peserta didik yang dapat di akses melalui scan barcode,
agar pembelajaran menjadi lebih bervariatif dan tidak
menjenuhkan.
3. Guru harus lebih intens lagi dalam membimbing peserta
didik, agar peserta didik yang masih pasif dalam kegiatan
diskusi dapat berperan aktif dikelompoknya, sehingga
dapat memudahkan mereka menyelesaikan dengan
tepat waktu.
4. Untuk mengatasi peserta didik yang masih belum
percaya diri dalam mempresentasikan hasil laporannya
guru harus mendampingi dan memberikan contoh
kepada peserta didik baik individu maupun kelompok
bagaimana cara mempresentasikan hasil laporan
kelompok, dan tetap memberikan semangat dan
apresiasi kepada peserta didik atau kelompok yang sudah
tampil, misalnya memberi apresiasi dengan tepuk tangan
untuk setiap kelompok yang telah melakukan persentasi.
Untuk Materi yang digunakan dalam proses pembelajaran
di siklus 1 yakni mengenai kasus-kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban, serta pada siklus ke-2 materi
pembelajaran mengenai Perlindungan dan penegakan
hukum di Indonesia.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
Bagaimana dampak dari aksi dari siklus 1 dan 2 yakni sebagai berikut :
Langkah-langkah yang 1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based
dilakukan? Apakah hasilnya Learning melalui metode diskusi membuat peserta didik
efektif? Atau tidak efektif? lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan
Mengapa? Bagaimana respon menggunakan metode konvensional (ceramah) yang
orang lain terkait dengan selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari
strategi yang dilakukan, Apa indikator keaktifan peserta didik yang meningkat
yang menjadi faktor dibandingkan dengan sebelum menggunakan model
keberhasilan atau PBL.
ketidakberhasilan dari strategi 2. Penggunaan media berbasis TPACK yang
yang dilakukan? Apa diimplementasikan dalam bentuk gambar dan video
pembelajaran dari keseluruhan pembelajaran yang ditayangkan berbantukan
proses tersebut powerpoint dapat membuat peserta didik lebih
semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti
proses pembelajaran.
3. Penggunaan aplikasi belajar (kahoot) untuk penilaian
kognitif, membuat peserta didik menjadi lebih
termotivasi dalam menjawab pertanyaan dan membuat
proses penilaian menjadi lebih menyenangkan.
Adapun respon orang lain terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan adalah menanggapi positif dan berharap
pembelajaran selanjutnya guru dapat lebih kreatif dalam
membangun motivasi dan keaktifan peserta didik.
Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan
sekitar yaitu dari peserta didik, teman sejawat dan kepala
sekolah memberikan respon positif diantaranya sebagai
berikut :
1. Peserta didik merasa senang dengan proses
pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung
dalam tanya jawab diskusi dan kegiatannya menarik
karena menggunakan video pembelajaran dan aplikasi
dalam penilaian.
2. Dari teman sejawat dan Kepala Sekolah : secara
keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dan
terarah, peserta didik dapat terlibat aktif dan
kegiatannya menyenangkan.
Faktor keberhasilan pembelajaran pada siklus 1 dan 2
sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap model
dan metode pembelajaran, media pembelajaran dan
langkah langkah pelaksanaan remcana pembelajaran yang
telah dibuat. Proses pembelajaran dapat menjadikan guru
lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan
mengembangkan model dan metode pembelajaran serta
penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi
sehingga motivasi peserta didik dalam belajar dapat
meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.

Kegiatan Pembelajaran pada Siklus 1 dan 2

Gambar Keterangan

Kegiatan Apersepsi, dengan melakukan pre test


menggunakan aplikasi kahoot, membuat
peserta didik menjadi termotivasi dalam
penilaian dan kegiatan penilaian menjadi
menyenangkan.

Kegiatan mengamati video pembelajaran


mengenai peran kejaksaan dalam penegakan
hukum (ayo kenali hukum, jauhi hukumannya).
Kegiatan ini akan menstimulus peserta didik
untuk berpikir kritis, membuat pertanyaan dan
menanggapi tayangan pembelajaran tersebut.
Kegiatan diskusi kelompok. Proses pembelajaran
menjadi tidak terpusat pada guru, tetapi
terpusat pada peserta didik (student center).

Peserta didik menjadi lebih dapat berpikir kritis


dan aktif tanya jawab dalam proses
pembelajaran.

Proses pembelajaran berbasis teknologi (TPACK),


yakni dengan menggunakan aplikasi Canva
dalam pembuatan bahan presentasi kelompok.

Presentasi menjadi lebih menarik dan


menyenangkan. Peserta didik juga diarahkan
untuk berpikir kreatif dan inovatif.

Penampilan kelompok untuk presentasi dalam


kegiatan diskusi.

Dengan diskusi menjadikan peserta didik


menjadi lebih berani mengeluarkan pendapat
dan aktif dalam pembelajaran.

Kegiatan penutup. Membuat kesimpulan yag


dilakukan oleh peserta didik bersama dengan
guru. Dilanjutkan dengan memberi penugasan
kepada peserta didik melalui LKPD yang dapat di
akses peserta didik melalui scan barcode.

Anda mungkin juga menyukai