Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMK Negeri 8 Kota Bekasi
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) serta penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi (TPACK) Penulis Dewi Sri Andayani Tanggal 23 September 2022 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah berdasarkan Kondisi yang menjadi latar pengalaman guru dalam proses pembelajaran di sekolah, belakang masalah, mengapa wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah dan praktik ini penting untuk pengawas, didapatkan bahwa sebagian pendidik masih dibagikan, apa yang menjadi kurang menerapkan model dan metode pembelajaran yang peran dan tanggung jawab anda bervariatif (masih menggunakan metode ceramah sehingga dalam praktik ini. pembelajaran menjadi monoton), belum maksimal dalam penggunaan media pembelajaran yang berbasis teknologi, sehingga pembelajaran hanya terpusat pada guru sebagai sumber belajar. Proses pembelajaran pun menjadi menjemukan dan peserta didik kurang bersemangat atau termotivasi dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran PPKn. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan karena banyak guru yang mengalami permasalahan seperti saya, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain. Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan, efektif dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, inovatif dan berbasis pada teknologi sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai yang diharapkan Tantangan : Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, Apa saja yang menjadi wawancara dengan guru, kepala sekolah serta pengawas, tantangan untuk mencapai maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu : tujuan tersebut? Siapa saja yang 1. Peserta didik kurang bersemangat belajar yang terlihat terlibat, dari kurangnya keaktifan mereka di kelas dalam proses pembelajaran 2. Peserta didik terbiasa mendengarkan guru berceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran. 3. Pada saat diskusi di dalam kelompok masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi atau tanya jawab. 4. Pada saat presentasi masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya didepan kelas. Dilihat dari tantangan tersebut bahwa tantangan yang dihadapi merupakan sisi kompetensi guru yang harus ditingkatkan baik dalam bidang pedagogik maupun profesional sedangkan dari sisi peserta didik adalah motivasi belajar. Dan yang terlibat dalam tantangan ini adalah guru sebagai fasilitator dalam rencana aksi untuk bisa meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan peserta didik, sebagai objek dari rencana aksi yang akan dilakukan. Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi Langkah-langkah apa yang tantangan-tantangan tersebut adalah dengan guru dilakukan untuk menghadapi merancang rencana aksi 1 dan 2 dengan menerapkan : tantangan tersebut/ strategi apa 1. Model pembelajaran yang digunakan guru harus yang yang digunakan/ bagaimana menyenangkan siswa sehingga siswa lebih tertarik dan prosesnya, siapa saja yang bersemangat untuk mengikuti pembelajaran dikelas terlibat / Apa saja sumber daya 2. Guru sebagai fasilitator harus lebih kreatif memilih media atau materi yang diperlukan pembelajaran yang inovatif dan berbasis teknologi agar untuk melaksanakan strategi ini peserta didik tidak jenuh dalam proses pembelajaran. Strategi yang digunakan sebagai berikut : 1. Guru menggunakan model dan metode pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat serta bisa berpikir kritis, misalnya dengan membahas peristiwa yang sedang terjadi dan disesuaikan dengan materi belajar. Model pembelajaran yang bisa digunakan yakni PBL (Problem Based Learning) melalui metode diskusi kelompok dan tanya jawab. 2. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis teknologi, yakni dengan menayangkan video pembelajaran (Video pembelajaran tentang Pelanggaran hak dalam siklus 1 dan video pembelajaran tentang tugas dan wewenang kejaksaan dalam siklus 2), penggunaan aplikasi (canva dalam pembuatan hasil diskusi kelompok dan kahoot dalam pemberian tes tertulis), serta LKPD peserta didik yang dapat di akses melalui scan barcode, agar pembelajaran menjadi lebih bervariatif dan tidak menjenuhkan. 3. Guru harus lebih intens lagi dalam membimbing peserta didik, agar peserta didik yang masih pasif dalam kegiatan diskusi dapat berperan aktif dikelompoknya, sehingga dapat memudahkan mereka menyelesaikan dengan tepat waktu. 4. Untuk mengatasi peserta didik yang masih belum percaya diri dalam mempresentasikan hasil laporannya guru harus mendampingi dan memberikan contoh kepada peserta didik baik individu maupun kelompok bagaimana cara mempresentasikan hasil laporan kelompok, dan tetap memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta didik atau kelompok yang sudah tampil, misalnya memberi apresiasi dengan tepuk tangan untuk setiap kelompok yang telah melakukan persentasi. Untuk Materi yang digunakan dalam proses pembelajaran di siklus 1 yakni mengenai kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban, serta pada siklus ke-2 materi pembelajaran mengenai Perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia. Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada Bagaimana dampak dari aksi dari siklus 1 dan 2 yakni sebagai berikut : Langkah-langkah yang 1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based dilakukan? Apakah hasilnya Learning melalui metode diskusi membuat peserta didik efektif? Atau tidak efektif? lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan Mengapa? Bagaimana respon menggunakan metode konvensional (ceramah) yang orang lain terkait dengan selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari strategi yang dilakukan, Apa indikator keaktifan peserta didik yang meningkat yang menjadi faktor dibandingkan dengan sebelum menggunakan model keberhasilan atau PBL. ketidakberhasilan dari strategi 2. Penggunaan media berbasis TPACK yang yang dilakukan? Apa diimplementasikan dalam bentuk gambar dan video pembelajaran dari keseluruhan pembelajaran yang ditayangkan berbantukan proses tersebut powerpoint dapat membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. 3. Penggunaan aplikasi belajar (kahoot) untuk penilaian kognitif, membuat peserta didik menjadi lebih termotivasi dalam menjawab pertanyaan dan membuat proses penilaian menjadi lebih menyenangkan. Adapun respon orang lain terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah menanggapi positif dan berharap pembelajaran selanjutnya guru dapat lebih kreatif dalam membangun motivasi dan keaktifan peserta didik. Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik, teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut : 1. Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dalam tanya jawab diskusi dan kegiatannya menarik karena menggunakan video pembelajaran dan aplikasi dalam penilaian. 2. Dari teman sejawat dan Kepala Sekolah : secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dan terarah, peserta didik dapat terlibat aktif dan kegiatannya menyenangkan. Faktor keberhasilan pembelajaran pada siklus 1 dan 2 sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap model dan metode pembelajaran, media pembelajaran dan langkah langkah pelaksanaan remcana pembelajaran yang telah dibuat. Proses pembelajaran dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan mengembangkan model dan metode pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi sehingga motivasi peserta didik dalam belajar dapat meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Kegiatan Pembelajaran pada Siklus 1 dan 2
Gambar Keterangan
Kegiatan Apersepsi, dengan melakukan pre test
menggunakan aplikasi kahoot, membuat peserta didik menjadi termotivasi dalam penilaian dan kegiatan penilaian menjadi menyenangkan.
Kegiatan mengamati video pembelajaran
mengenai peran kejaksaan dalam penegakan hukum (ayo kenali hukum, jauhi hukumannya). Kegiatan ini akan menstimulus peserta didik untuk berpikir kritis, membuat pertanyaan dan menanggapi tayangan pembelajaran tersebut. Kegiatan diskusi kelompok. Proses pembelajaran menjadi tidak terpusat pada guru, tetapi terpusat pada peserta didik (student center).
Peserta didik menjadi lebih dapat berpikir kritis
dan aktif tanya jawab dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran berbasis teknologi (TPACK),
yakni dengan menggunakan aplikasi Canva dalam pembuatan bahan presentasi kelompok.
Presentasi menjadi lebih menarik dan
menyenangkan. Peserta didik juga diarahkan untuk berpikir kreatif dan inovatif.
Penampilan kelompok untuk presentasi dalam
kegiatan diskusi.
Dengan diskusi menjadikan peserta didik
menjadi lebih berani mengeluarkan pendapat dan aktif dalam pembelajaran.
Kegiatan penutup. Membuat kesimpulan yag
dilakukan oleh peserta didik bersama dengan guru. Dilanjutkan dengan memberi penugasan kepada peserta didik melalui LKPD yang dapat di akses peserta didik melalui scan barcode.