Anda di halaman 1dari 7

REFLEKSI DIRI

EVALUASI PEMBELAJARAN
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

OLEH :
NAMA : DWI LESTARI, S.Pd.SD
NO. UKG : 201502368761
ANGKATAN : 4
BIDANG STUDI : PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2022
REFLEKSI DIRI
LAPORAN HASIL
REFLEKSI

TENTANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE


PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERBICARA PADA SISWA KELAS IV SDN
SUKOWINANGUN 1 KABUPATEN MAGETAN

Nama : Dwi Lestari, S.Pd.SD


Asal Sekolah : SDN Sukowinangun 1
Jl Yos Sudarso No 61 B, Sukowinangun, Magetan

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada proses belajar
mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia pada murid kelas IV SDN
Sukowinangun 1 di atas, salah satu pemecahan masalah yang dapat
dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran role
playing. Pernyataan ini didukung oleh Santoso (2011) yang mengatakan
bahwa model role playing adalah suatu cra penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa yang di
dalamnya terdapat aturan, tujuan, dan unsur senang dalam melakukan
proses belajar mengajar. Jill Hadfield dalam Santoso (2011) menguatkan
bahwa role playing adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya
ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. Wikipedia (2012)
juga mengemukakan bahwa role playing adalah sebuah permainan yang
para pemainnya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi
untuk merajut sebuah cerita bersama. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada kelas IV SDN Sukowinangun 1 menunjukkan bahwa
penggunaan role playing dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa
dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis dan pengolahan
data diperoleh hasil nilai rata-rata tes awal pada siklus I adalah 63,3 dan
nilai rata-rata tes akhir pada siklus II adalah 78,8. Nilai yang
diperoleh menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil
kemampuan berbicara siswa pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan
role playing.
Role Playing adalah teknik yang luar biasa bermanfaat untuk
mewujudkan kehidupan nyata di dalam kelas. Bermain peran akan
membangkitkan minat siswa terhadap materi yang diajarkan dan memacu
siswa untuk memandang suatu permasalahan dari sudut yang berbeda. Oleh
karena siswa dilibatkan sepenuhnya dalam pembelajaran, teknik ini
mengembangkan dimensi emosi, psikomotor dan kognitif siswa.
Melalui role playing ini diharapkan muncul kreativitas, daya pikir dan
daya khayal dari siswa. Di samping itu siswa juga diharapkan mampu
menikmati dan memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa khususnya dalam aspek
keterampilan berbicara.

2. Manfaat Kegiatan Refleksi


Kegiatan refleksi ini bermanfaat diantaranya untuk :
1. Meningkatkan kemampuan pedagogis penulis yang merupakan seorang
guru sehingga mampu menerapkan beberapa strategi di dalam kegiatan
pembelajaran secara efisien dan menyenangkan
2. Menambah khazanah baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,
dari masukan dan saran beberapa teman-teman yang bergabung di dalam
kegiatan refleksi
3. Sharing kegiatan pembelajaran sehingga mendapatkan gambaran
kegiatan lain yang dapat diterapkan di dalam kegiatan pembelajaran.
4. Diharapkan dapat merangsang siswa lebih semangat dalam belajar,
sehingga terciptalah suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas dan hasil belajar siswa.

B. Pembahasan
1. Deskripsi Hasil Penelitian
Kegiatan penelitian yang penulis lakukan yaitu dengan menggunakan
pembalajaran role playing guna meningkatkan kemampuan berbicara siswa
tentang materi Bahasa Indonesia. Rendahnya pemahaman dasar tentang
materi tersebut pada siswa dipengaruhi beberapa hal diantaranya yaitu
kurang pembelajaran tatap muka, kurang maksimalnya penanaman rasa
percaya diri untuk mengemukakan pendapat ataupun pertanyaan sehingga
belum menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi
siswa, Pembelajaran masih bersifat konvensional yaitu guru hanya
menjelaskan materi saja dengan ceramah, dan kurang adanya pemberian
motivasi, stimulus pada siswa yang kuat.
Kelebihan memakai model pembelajaran role playing yaitu :
1) Menarik perhatian siswa karena masalah-masalah sosial berguna bagi
mereka.
2) Siswa berperan seperti orang lain, sehingga ia dapat merasakan
perasaan orang lain, mengakui pendapat orang lain itu, saling
pengertian, tenggang rasa, toleransi.
3) Melatih siswa untuk mendesain penemuan.
4) Berpikir dan bertindak kreatif.
5) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis karena siswa dapat
menghayatinya.
6) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
7) Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
8) Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dunia kerja (Djumingin, 2011:175-176).
9) Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh;
10) Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.
Disamping merupakan pengalaman yang menyenangkan yang saling
untuk dilupakan;
11) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi
dinamis dan penuh antusias;
12) Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
(Santoso, 2011).
Berikut kelemahan-kelemahan penggunaan role playing :
1) Model bermain peranan memerlukan waktu yang relatif
panjang/banyak.
2) Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru
maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya.
3) Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
(Djumingin, 2011:175-176).
4) Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk
memerlukan suatu adegan tertentu.
5) Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain peran mengalami
kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi
sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai (Santoso,2011).

2. Saran dan Masukan


Di dalam kegiatan refleksi kali ini ada beberapa saran dan masukan
yang penulis terima ketika menggunakan media tersebut. Saran dan
masukan tersebut antara lain:
1. Guru hendaknya terus mengembangkan kreatifitasnya untuk membuat
dan menggunakan model pembelajaran yang menarik, kreatif, dan
inovatif guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Pemanfaatan model pembelajaran yang inovatif oleh guru, hendaknya
diikuti dengan pembelajaran yang mampu mengajak siswa berpikir
kritis dengan menggunakan berbagai model pembelajaran yang HOTS
agara mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan bermakna
bagi siswa.
Berbagai saran dan masukan dari teman sejawat yang diberikan
kepada penulis, membantu penulis dalam menerapkan kegiatan
pembelajaran yang lebih baik ke depannya. Selain itu dapat menjadi
motivasi bagi penulis untuk menciptakan model pembelajaran yang kreatif
dan inovatif serta pemanfaatan media pembelajaran dengan memanfaatkan
barang bekas atau barang yang sudah tidak bermanfaat agar menjadi barang
yang bermanfaat untuk pembelajaran.

C. Kesimpulan dan saran


Berdasarkan analisis data pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
melalui model pembelajaran role playing dapat meningkatkan kemampuan
berbicara pada siswa kelas IV SDN Sukowinangun 1 Kecamatan Magetan
Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan hasil ketuntasan klasikal siswa sebelum adanya tindakan
penelitian kemampuan berbicara dengan menggunakan model pembelajaran
role playing, ketuntasan hasil belajar siswa relatif rendah, dari 21 siswa yang
tuntas hanya 9 siswa atau 43%.
Bagi guru hendaknya bisa memanfaatkan model pembelajaran role
playing pada mata pelajaran lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi
sekolah sebaiknya memberikan fasilitas kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dan hendaknya menjadikan model role playing sebagai salah satu
alternatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Bagi siswa untuk sering
berlatih agar dapat memperbaiki keterampilan belajarnya dan sikap dalam
belajar agar dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan kompetensi yang
diharapkan.

Mengetahui, Magetan, 11 November 2019


Kepala SDN Sukowinangun 1 Guru Kelas

Drs. PURYONO, M.M DWI LESTARI, S.Pd.SD


NIP 19621214 198201 1 005 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai