(SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN
Disusun untuk memenuhi persyaratan ketercapaian tugas
PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2
Nama : Aas Aisah, S.Pd.
No. UKG : 201699511855 Unit Kerja : SMP Islam Kreatif Muhammadiyah
PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2023 LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP Islam Kreatif Muhammadiyah
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Tujuan yang ingin Aksi 1 dan 2 bertujuan untuk meningkatkan dicapai kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dan penerapan teknologi pembelajaran melalui pendekatan saintifik dan model Problem Based Learning berbantuan Zoom Meeting, Google Classroom, Canva, E-Modul, Youtube, Geogebra, dan Google Form pada Aksi 1 (Materi SPLDV), sedangkan pada aksi 2 menggunakan Zoom Meeting, Google Classroom, Canva, E-Modul, Youtube, Padlet, dan Quizizz (Materi Teorema Pythagoras). Penulis Aas Aisah, S.Pd. Tanggal Aksi 1 pada tanggal 10 dan 14 Desember 2022 Aksi 2 pada tanggal 7 dan 9 Januari 2023 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang adalah Kondisi yang menjadi masalah dalam proses pembelajaran meliputi latar belakang masalah, pembelajaran belum berpihak kepada peserta didik mengapa praktik ini (student center) karena pembelajaran lebih didominasi penting untuk oleh guru (teacher center). Peserta didik belum dibagikan, apa yang dilibatkan langsung dalam proses pencarian dan menjadi peran dan penemuan informasi, sebatas menerima informasi tanggung jawab anda yang disampaikan oleh guru, jarang sekali dalam praktik ini. dilaksanakan pembelajaran kooperatif, media pembelajaran yang digunakan belum bervariatif, dan sumber belajar belum bervariasi.
Tahapan berpikir dalam proses pembelajaran masih
didominasi pada kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS), sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) peserta didik belum terasah. Peserta didik merasa kebingungan saat dihadapkan pada soal-soal dengan indikator HOTS, termasuk saat mereka terpilih secara random sebagai peserta asesmen nasional berbasis komputer (ANBK). Sebagaimana kita ketahui bahwa soal-soal asesmen ini adalah soal- soal nonrutin yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Hal ini tentu belum sejalan dengan rancangan
pemerintah dalam mencanangkan peserta didik dengan kemampuan abad 21 untuk menghadapi zaman yang terus berkembang pesat. Peneliti merasa sangat perlu memperbaiki keadaan ini dengan memilih model pembelajaran inovatif Problem Based Learning yang diintegrasikan dengan pendekatan saintifik, PPK, 4C, dan TPACK.
Praktik baik ini perlu dibagikan dengan harapan
menjadi informasi yang dapat diambil manfaatnya, berbagi pengalaman, bahan motivasi guru lain untuk menyiapkan perangkat pembelajaran terbaik yang akan disajikan kepada peserta didik, salah satunya dengan melakukan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning. Selain itu bahan refleksi guru untuk ke depannya agar termotivasi untuk melaksanakan praktik baik lainnya. Diharapkan pula pengetahuan yang diperoleh guru berimbas kepada peserta didik yang semakin termotivasi mengikuti pembelajaran dan mengasah kemampuan yang ingin dikembangkan, seperti kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik baik
ini adalah sebagai guru sekaligus peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran di kelas, mengeksplorasi penyebab masalah, menentukan penyebab masalah, mengeksplorasi alternatif solusi, dan menetapkan solusi untuk selanjutnya dirancang dalam suatu rencana aksi. Peneliti bertanggung jawab untuk membuat perangkat pembelajaran seperti RPP, bahan ajar, media, LKPD, bahan evaluasi, dan melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang telah dibuat di tempat bertugas agar mencapai tujuan. Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan yaitu kondisi Apa saja yang menjadi pembelajaran dilaksanakan pasca gempa sehingga tantangan untuk diperlukan penyesuaian waktu dan kondisi masing- mencapai tujuan masing peserta didik, pembelajaran dilaksanakan tersebut? Siapa saja secara daring karena kondisi sekolah yang mengalami yang terlibat, kerusakan, jaringan internet yang terkadang tidak stabil, peserta didik belum terbiasa dengan model pembelajaran inovatif, pengalaman guru yang terbatas dalam pelaksanaan pembelajaran inovatif, dan pembelajaran dilaksanakan pada masa peserta didik sedang melaksanakan PAS saat aksi 1, serta saat masa libur akhir semester ganjil pada saat aksi 2.
Pihak yang terlibat dalam aksi ini yaitu guru, wali
kelas, rekan sejawat, kepala sekolah, peserta didik, dosen pembimbing, dan guru pamong. Masing-masing memiliki peran keterlibatan sehingga dapat mencapai tujuan yaitu: peserta didik sebagai subjek pembelajaran, rekan guru yang berperan sebagai zoom keeper dan wali kelas yang membantu berkomunikasi dengan peserta didik sekaligus observer, kepala sekolah sebagai pengawas kegiatan PPL sekaligus pemberi kebijakan, dosen pembimbing dan guru pamong yang terus memberikan saran, bimbingan, dukungan selama proses perancangan, pelaksanaan, dan refleksi keterlaksaan pembelajaran, serta Bapak/ Ibu mahasiswa PPG, khususnya kelompok segitiga yang saling mendukung, berbagi informasi, dan motivasi. Aksi : Langkah-langkah, strategi, dan proses yang Langkah-langkah apa dilakukan adalah: yang dilakukan untuk 1. Menetapkan model pembelajaran inovatif yaitu menghadapi tantangan dengan model Problem Based Learning untuk aksi tersebut/ strategi apa 1 dan 2, serta TPACK yang mendukung. yang digunakan/ 2. Menyusun perangkat pembelajaran antara lain: bagaimana prosesnya, a. RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran) siapa saja yang terlibat b. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) / Apa saja sumber daya c. Bahan Ajar atau materi yang d. Penilaian Pembelajaran diperlukan untuk 3. Menyiapkan akun zoom meeting dan kuota internet melaksanakan strategi 4. Membuat kelompok peserta didik secara heterogen ini 5. Guru meng-upload bahan ajar ke Google Classroom sehari sebelum pelaksanan pembelajaran agar peserta didik dapat mengakses dan mempelajarinya terlebih dahulu. 6. Melaksanakan aksi 1 dan 2 yaitu pada tanggal: Aksi 1: Pertemuan 1 pada Sabtu, 10 Desember 2022 Pertemuan 2 pada Rabu, 14 Desember 2022 Aksi 2: Pertemuan 1 pada Sabtu, 7 Januari 2023 Pertemuan 2 pada Senin, 9 Januari 2023 7. Pada saat pelaksanaan aksi langkah-langkah kegiatannya adalah: a. Pendahuluan: Memberi salam dan menyapa peserta didik, menyampaikan kesepakatan pembelajaran melalui zoom meeting seperti on video, mic, raise hand, mengecek kehadiran, memberikan yel-yel, memberikan apersepsi, motivasi dalam kehidupan sehari-hari, menampilkan tujuan dan alur pembelajaran. b. Kegiatan Inti: Fase-fase model Problem Based Learning yaitu dengan menampilkan permasalahan, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan peserta didik secara individu dan kelompok, menyajikan dan mengembangkan hasil diskusi, menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran. c. Penutupan: Bersama peserta didik menyimpulkan, melakukan refleksi, menginfokan materi pertemuan selanjutnya, salam dan doa penutup. 8. Melakukan evaluasi dan refleksi aksi yang telah dilaksanakan. Evaluasi yang dilaksanakan terhadap peserta didik antara lain melakukan penilaian silap berupa lembar observasi, penilaian pengetahuan, dan keterampilan berupa tes, sedangkan refleksi dilakukan dengan menuliskan jurnal refleksi, lembar observasi oleh observer, wawancara, dan angket survei pembelajaran kepada peserta didik. 9. Pada setiap tahapan aksi 1 dan 2 selesai, dilakukan presentasi refleksi melalui gmeet kepada dosen pembimbing, guru pamong, dan rekan mahasiswa untuk mendapatkan saran dan bimbingan perbaikan.
Sumber daya/ materi yang diperlukan yaitu:
1. Pelaksanaan aksi 1 dan 2 ini menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu Problem Based Learning, namun terdapat perbedaan pada materi dan TPACK yaitu: a. Zoom Meeting, Google Classroom, Canva, E- Modul, Youtube, Geogebra, dan Google Form pada Aksi 1 (Materi SPLDV) b. Zoom Meeting, Google Classroom, Canva, E- Modul, Youtube, Padlet, dan Quizizz (Materi Teorema Pythagoras). 2. Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Edisi Revisi 2017 3. Literatur terkait materi 4. Bahan ajar 5. Laptop 6. Handphone 7. Kuota Internet/ Wifi Refleksi Hasil dan Dampak aksi: dampak Berdasarkan langkah aksi yang telah dilakukan Bagaimana dampak terdapat beberapa dampak yang diperoleh yaitu: dari aksi dari Langkah- a. Menambah wawasan guru dalam penyusunan langkah yang perangkat pembelajaran dengan model dilakukan? Apakah pembelajaran inovatif hasilnya efektif? Atau b. Membuat siswa lebih aktif berdiskusi, antusias dan tidak efektif? aktif dalam pembelajaran. Peserta didik juga Mengapa? Bagaimana semakin terlatih dalam diskusi dan respon orang lain mengkomunikasikan ide serta gagasan pada tahap terkait dengan strategi presentasi kelompok. Peserta didik juga yang dilakukan, Apa menyampaikan respon positif melalui link g-form yang menjadi faktor refleksi pembelajaran. keberhasilan atau c. Respon kepala sekolah terhadap kegiatan ketidakberhasilan dari pembelajaran dengan menggunakan model strategi yang pembelajaran Problem Based Learning ini sangat dilakukan? Apa menarik karena peserta didik sangat antusias pembelajaran dari dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan keseluruhan proses dalam memecahkan masalah yang diberikan, tersebut selain itu media yang digunakan juga bisa menarik minat belajar peserta didik. d. Respon rekan guru sebagai observer, dan zoom keeper menyampaikan praktik baik sudah muncul dalam pelaksanaan aksi dengan beberapa keberhasilan yaitu: 1. Penerapan model pembelajaran sesuai dengan RPP dan bagian kegiatan sesuai dengan tahapan model pembelajaran Problem Based Learning. 2. Peserta didik sudah aktif dalam diskusi sehingga menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang disajikan. 3. Jumlah anggota kelompok heterogen (4 -5 orang per kelompok) 4. Peserta didik sudah mulai terlatih berbicara untuk membuka, tanya jawab, dan menutup kegiatan presentasi dengan memanfaatkan share screen di zoom meeting 5. Guru menggunakan TPACK dalam pembelajaran 6. Peserta didik sudah menerapkan 4C bekerja sama, saling berbagi informasi serta mendengarkan atau menggunakan ide-ide peserta didik yang lain dan lebih mandiri dalam mencari jawaban dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan pembelajaran e. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pendampingan dan perbaikan yaitu jaringan internet yang harus diantisipasi baik, meminimalisir human error dan teknis selama pelaksaan pembelajaran melalui zoom meeting, seperti kondisi mic yang off padahal sedang berbicara, recording setting, terdapat peserta didik yang kurang fokus dalam kegiatan diskusi dan presentasi. f. Hasil survey kepada peserta didik adalah diperoleh data bahwa rata-rata peserta didik merespon positif setiap butir survey. Pada aksi 1 dan 2, terdapat 11 butir survey yang memperoleh predikat sangat baik, dan 2 butir survey dengan predikat baik, sehingga secara keseluruhan mendapat respon positif dengan predikat sangat baik. g. Hasil postes pelaksanaan aksi 1 yaitu: Tabel nilai rata-rata Pengetahuan Kegiatan Nilai Rata-Rata Pertemuan 1 82,6 Pertemuan 2 92,67
Berdasarkan tabel di atas terdapat peningkatan
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal HOTS pada materi SPLDV dari pertemuan 1 memiliki rata-rata 82,6 sedangkan pada pertemuan 2 rata-ratanya menjadi 92,67.
Tabel nilai rata-rata Keterampilan
Kegiatan Nilai Rata-Rata Pertemuan 1 81,1 Pertemuan 2 91,78 Berdasarkan tabel di atas terdapat peningkatan keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal HOTS pada materi SPLDV dari pertemuan 1 memiliki rata-rata 80,5 sedangkan pada pertemuan 2 rata-ratanya menjadi 90.
h. Hasil postes pelaksanaan aksi 2 yaitu:
Tabel nilai rata-rata Pengetahuan Kegiatan Nilai Rata-Rata Pertemuan 1 86,75 Pertemuan 2 91,75
Berdasarkan tabel di atas terdapat peningkatan
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal HOTS pada materi Teorema Pythagoras dari pertemuan 1 memiliki rata-rata 86,75 sedangkan pada pertemuan 2 rata-ratanya menjadi 91,75.
Tabel nilai rata-rata Keterampilan
Kegiatan Nilai Rata-Rata Pertemuan 1 85,13 Pertemuan 2 90,88
Berdasarkan tabel di atas terdapat peningkatan
keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal HOTS pada materi Teorema Pythagoras dari pertemuan 1 memiliki rata-rata 84,75 sedangkan pada pertemuan 2 rata-ratanya menjadi 89,63.
Lebih jelas, nilai rata-rata tabel di atas, dirangkum
i. Model Problem Based Learning yang diintergrasikan
dengan pendekatan, PPK, 4C, TPACK ini efektif digunakan untuk mengingkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. j. Pembelajaran dari seluruh proses best practices adalah: 1. Setiap pelaksanaan pembelajaran semestinya seorang guru harus memiliki kesiapan yang baik agar pembelajaran dapat terlaksana dengan terarah sesuai tujuan yang ingin dicapai. 2. Terus melakukan inovasi-inovasi akan berdampak terhadap perkembangan belajar peserta didik agar terus terlibat aktif dalam pembelajaran. 3. Menjadi guru yang kreatif dan inovatif sangat menyenangkan.