Anda di halaman 1dari 8

LK 3.

1 MENYUSUSN BEST PRACTICES

MENGGUNAKAN METODE STAR


(SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK)
TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK
DALAM PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi persyaratan ketercapaian tugas


PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2

Nama : Aas Aisah, S.Pd.


No. UKG : 201699511855
Unit Kerja : SMP Islam Kreatif Muhammadiyah

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2023
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMP Islam Kreatif Muhammadiyah


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin Aksi 1 dan 2 bertujuan untuk meningkatkan
dicapai kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dan
penerapan teknologi pembelajaran melalui
pendekatan saintifik dan model Problem Based
Learning berbantuan Zoom Meeting, Google
Classroom, Canva, E-Modul, Youtube, Geogebra, dan
Google Form pada Aksi 1 (Materi SPLDV), sedangkan
pada aksi 2 menggunakan Zoom Meeting, Google
Classroom, Canva, E-Modul, Youtube, Padlet, dan
Quizizz (Materi Teorema Pythagoras).
Penulis Aas Aisah, S.Pd.
Tanggal Aksi 1 pada tanggal 10 dan 14 Desember 2022
Aksi 2 pada tanggal 7 dan 9 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang adalah
Kondisi yang menjadi masalah dalam proses pembelajaran meliputi
latar belakang masalah, pembelajaran belum berpihak kepada peserta didik
mengapa praktik ini (student center) karena pembelajaran lebih didominasi
penting untuk oleh guru (teacher center). Peserta didik belum
dibagikan, apa yang dilibatkan langsung dalam proses pencarian dan
menjadi peran dan penemuan informasi, sebatas menerima informasi
tanggung jawab anda yang disampaikan oleh guru, jarang sekali
dalam praktik ini. dilaksanakan pembelajaran kooperatif, media
pembelajaran yang digunakan belum bervariatif, dan
sumber belajar belum bervariasi.

Tahapan berpikir dalam proses pembelajaran masih


didominasi pada kemampuan berpikir tingkat rendah
(LOTS), sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi
(HOTS) peserta didik belum terasah. Peserta didik
merasa kebingungan saat dihadapkan pada soal-soal
dengan indikator HOTS, termasuk saat mereka
terpilih secara random sebagai peserta asesmen
nasional berbasis komputer (ANBK). Sebagaimana
kita ketahui bahwa soal-soal asesmen ini adalah soal-
soal nonrutin yang memerlukan kemampuan berpikir
tingkat tinggi.

Hal ini tentu belum sejalan dengan rancangan


pemerintah dalam mencanangkan peserta didik
dengan kemampuan abad 21 untuk menghadapi
zaman yang terus berkembang pesat. Peneliti merasa
sangat perlu memperbaiki keadaan ini dengan
memilih model pembelajaran inovatif Problem Based
Learning yang diintegrasikan dengan pendekatan
saintifik, PPK, 4C, dan TPACK.

Praktik baik ini perlu dibagikan dengan harapan


menjadi informasi yang dapat diambil manfaatnya,
berbagi pengalaman, bahan motivasi guru lain untuk
menyiapkan perangkat pembelajaran terbaik yang
akan disajikan kepada peserta didik, salah satunya
dengan melakukan model pembelajaran inovatif
Problem Based Learning. Selain itu bahan refleksi
guru untuk ke depannya agar termotivasi untuk
melaksanakan praktik baik lainnya. Diharapkan pula
pengetahuan yang diperoleh guru berimbas kepada
peserta didik yang semakin termotivasi mengikuti
pembelajaran dan mengasah kemampuan yang ingin
dikembangkan, seperti kemampuan berpikir tingkat
tinggi peserta didik.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik baik


ini adalah sebagai guru sekaligus peneliti dalam
mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam
proses pembelajaran di kelas, mengeksplorasi
penyebab masalah, menentukan penyebab masalah,
mengeksplorasi alternatif solusi, dan menetapkan
solusi untuk selanjutnya dirancang dalam suatu
rencana aksi. Peneliti bertanggung jawab untuk
membuat perangkat pembelajaran seperti RPP, bahan
ajar, media, LKPD, bahan evaluasi, dan
melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang
telah dibuat di tempat bertugas agar mencapai
tujuan.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan yaitu kondisi
Apa saja yang menjadi pembelajaran dilaksanakan pasca gempa sehingga
tantangan untuk diperlukan penyesuaian waktu dan kondisi masing-
mencapai tujuan masing peserta didik, pembelajaran dilaksanakan
tersebut? Siapa saja secara daring karena kondisi sekolah yang mengalami
yang terlibat, kerusakan, jaringan internet yang terkadang tidak
stabil, peserta didik belum terbiasa dengan model
pembelajaran inovatif, pengalaman guru yang
terbatas dalam pelaksanaan pembelajaran inovatif,
dan pembelajaran dilaksanakan pada masa peserta
didik sedang melaksanakan PAS saat aksi 1, serta
saat masa libur akhir semester ganjil pada saat aksi
2.

Pihak yang terlibat dalam aksi ini yaitu guru, wali


kelas, rekan sejawat, kepala sekolah, peserta didik,
dosen pembimbing, dan guru pamong. Masing-masing
memiliki peran keterlibatan sehingga dapat mencapai
tujuan yaitu: peserta didik sebagai subjek
pembelajaran, rekan guru yang berperan sebagai
zoom keeper dan wali kelas yang membantu
berkomunikasi dengan peserta didik sekaligus
observer, kepala sekolah sebagai pengawas kegiatan
PPL sekaligus pemberi kebijakan, dosen pembimbing
dan guru pamong yang terus memberikan saran,
bimbingan, dukungan selama proses perancangan,
pelaksanaan, dan refleksi keterlaksaan pembelajaran,
serta Bapak/ Ibu mahasiswa PPG, khususnya
kelompok segitiga yang saling mendukung, berbagi
informasi, dan motivasi.
Aksi : Langkah-langkah, strategi, dan proses yang
Langkah-langkah apa dilakukan adalah:
yang dilakukan untuk 1. Menetapkan model pembelajaran inovatif yaitu
menghadapi tantangan dengan model Problem Based Learning untuk aksi
tersebut/ strategi apa 1 dan 2, serta TPACK yang mendukung.
yang digunakan/ 2. Menyusun perangkat pembelajaran antara lain:
bagaimana prosesnya, a. RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran)
siapa saja yang terlibat b. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
/ Apa saja sumber daya c. Bahan Ajar
atau materi yang d. Penilaian Pembelajaran
diperlukan untuk 3. Menyiapkan akun zoom meeting dan kuota internet
melaksanakan strategi 4. Membuat kelompok peserta didik secara heterogen
ini 5. Guru meng-upload bahan ajar ke Google
Classroom sehari sebelum pelaksanan
pembelajaran agar peserta didik dapat mengakses
dan mempelajarinya terlebih dahulu.
6. Melaksanakan aksi 1 dan 2 yaitu pada tanggal:
Aksi 1:
Pertemuan 1 pada Sabtu, 10 Desember 2022
Pertemuan 2 pada Rabu, 14 Desember 2022
Aksi 2:
Pertemuan 1 pada Sabtu, 7 Januari 2023
Pertemuan 2 pada Senin, 9 Januari 2023
7. Pada saat pelaksanaan aksi langkah-langkah
kegiatannya adalah:
a. Pendahuluan: Memberi salam dan menyapa
peserta didik, menyampaikan kesepakatan
pembelajaran melalui zoom meeting seperti on
video, mic, raise hand, mengecek kehadiran,
memberikan yel-yel, memberikan apersepsi,
motivasi dalam kehidupan sehari-hari,
menampilkan tujuan dan alur pembelajaran.
b. Kegiatan Inti: Fase-fase model Problem Based
Learning yaitu dengan menampilkan
permasalahan, mengorganisasikan peserta
didik, membimbing penyelidikan peserta didik
secara individu dan kelompok, menyajikan dan
mengembangkan hasil diskusi, menganalisis
dan mengevaluasi proses pembelajaran.
c. Penutupan: Bersama peserta didik
menyimpulkan, melakukan refleksi,
menginfokan materi pertemuan selanjutnya,
salam dan doa penutup.
8. Melakukan evaluasi dan refleksi aksi yang telah
dilaksanakan. Evaluasi yang dilaksanakan
terhadap peserta didik antara lain melakukan
penilaian silap berupa lembar observasi, penilaian
pengetahuan, dan keterampilan berupa tes,
sedangkan refleksi dilakukan dengan menuliskan
jurnal refleksi, lembar observasi oleh observer,
wawancara, dan angket survei pembelajaran
kepada peserta didik.
9. Pada setiap tahapan aksi 1 dan 2 selesai,
dilakukan presentasi refleksi melalui gmeet kepada
dosen pembimbing, guru pamong, dan rekan
mahasiswa untuk mendapatkan saran dan
bimbingan perbaikan.

Sumber daya/ materi yang diperlukan yaitu:


1. Pelaksanaan aksi 1 dan 2 ini menggunakan model
pembelajaran yang sama yaitu Problem Based
Learning, namun terdapat perbedaan pada materi
dan TPACK yaitu:
a. Zoom Meeting, Google Classroom, Canva, E-
Modul, Youtube, Geogebra, dan Google Form
pada Aksi 1 (Materi SPLDV)
b. Zoom Meeting, Google Classroom, Canva, E-
Modul, Youtube, Padlet, dan Quizizz (Materi
Teorema Pythagoras).
2. Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Edisi
Revisi 2017
3. Literatur terkait materi
4. Bahan ajar
5. Laptop
6. Handphone
7. Kuota Internet/ Wifi
Refleksi Hasil dan Dampak aksi:
dampak Berdasarkan langkah aksi yang telah dilakukan
Bagaimana dampak terdapat beberapa dampak yang diperoleh yaitu:
dari aksi dari Langkah- a. Menambah wawasan guru dalam penyusunan
langkah yang perangkat pembelajaran dengan model
dilakukan? Apakah pembelajaran inovatif
hasilnya efektif? Atau b. Membuat siswa lebih aktif berdiskusi, antusias dan
tidak efektif? aktif dalam pembelajaran. Peserta didik juga
Mengapa? Bagaimana semakin terlatih dalam diskusi dan
respon orang lain mengkomunikasikan ide serta gagasan pada tahap
terkait dengan strategi presentasi kelompok. Peserta didik juga
yang dilakukan, Apa menyampaikan respon positif melalui link g-form
yang menjadi faktor refleksi pembelajaran.
keberhasilan atau c. Respon kepala sekolah terhadap kegiatan
ketidakberhasilan dari pembelajaran dengan menggunakan model
strategi yang pembelajaran Problem Based Learning ini sangat
dilakukan? Apa menarik karena peserta didik sangat antusias
pembelajaran dari dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan
keseluruhan proses dalam memecahkan masalah yang diberikan,
tersebut selain itu media yang digunakan juga bisa menarik
minat belajar peserta didik.
d. Respon rekan guru sebagai observer, dan zoom
keeper menyampaikan praktik baik sudah muncul
dalam pelaksanaan aksi dengan beberapa
keberhasilan yaitu:
1. Penerapan model pembelajaran sesuai dengan
RPP dan bagian kegiatan sesuai dengan
tahapan model pembelajaran Problem Based
Learning.
2. Peserta didik sudah aktif dalam diskusi
sehingga menemukan sendiri solusi dari
permasalahan yang disajikan.
3. Jumlah anggota kelompok heterogen (4 -5 orang
per kelompok)
4. Peserta didik sudah mulai terlatih berbicara
untuk membuka, tanya jawab, dan menutup
kegiatan presentasi dengan memanfaatkan
share screen di zoom meeting
5. Guru menggunakan TPACK dalam
pembelajaran
6. Peserta didik sudah menerapkan 4C bekerja
sama, saling berbagi informasi serta
mendengarkan atau menggunakan ide-ide
peserta didik yang lain dan lebih mandiri dalam
mencari jawaban dari berbagai sumber untuk
mencapai tujuan pembelajaran
e. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pendampingan dan perbaikan yaitu jaringan
internet yang harus diantisipasi baik,
meminimalisir human error dan teknis selama
pelaksaan pembelajaran melalui zoom meeting,
seperti kondisi mic yang off padahal sedang
berbicara, recording setting, terdapat peserta didik
yang kurang fokus dalam kegiatan diskusi dan
presentasi.
f. Hasil survey kepada peserta didik adalah diperoleh
data bahwa rata-rata peserta didik merespon
positif setiap butir survey. Pada aksi 1 dan 2,
terdapat 11 butir survey yang memperoleh predikat
sangat baik, dan 2 butir survey dengan predikat
baik, sehingga secara keseluruhan mendapat
respon positif dengan predikat sangat baik.
g. Hasil postes pelaksanaan aksi 1 yaitu:
Tabel nilai rata-rata Pengetahuan
Kegiatan Nilai Rata-Rata
Pertemuan 1 82,6
Pertemuan 2 92,67

Berdasarkan tabel di atas terdapat peningkatan


kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
soal-soal HOTS pada materi SPLDV dari pertemuan
1 memiliki rata-rata 82,6 sedangkan pada
pertemuan 2 rata-ratanya menjadi 92,67.

Tabel nilai rata-rata Keterampilan


Kegiatan Nilai Rata-Rata
Pertemuan 1 81,1
Pertemuan 2 91,78
Berdasarkan tabel di atas terdapat peningkatan
keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan
soal-soal HOTS pada materi SPLDV dari pertemuan
1 memiliki rata-rata 80,5 sedangkan pada
pertemuan 2 rata-ratanya menjadi 90.

h. Hasil postes pelaksanaan aksi 2 yaitu:


Tabel nilai rata-rata Pengetahuan
Kegiatan Nilai Rata-Rata
Pertemuan 1 86,75
Pertemuan 2 91,75

Berdasarkan tabel di atas terdapat peningkatan


kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
soal-soal HOTS pada materi Teorema Pythagoras
dari pertemuan 1 memiliki rata-rata 86,75
sedangkan pada pertemuan 2 rata-ratanya menjadi
91,75.

Tabel nilai rata-rata Keterampilan


Kegiatan Nilai Rata-Rata
Pertemuan 1 85,13
Pertemuan 2 90,88

Berdasarkan tabel di atas terdapat peningkatan


keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan
soal-soal HOTS pada materi Teorema Pythagoras
dari pertemuan 1 memiliki rata-rata 84,75
sedangkan pada pertemuan 2 rata-ratanya menjadi
89,63.

Lebih jelas, nilai rata-rata tabel di atas, dirangkum


pada diagram berikut:
Rata-Rata Nilai
95

90

85

80

75
Aksi 1 Pert. 1 Aksi 1 Pert. 2 Aksi 2 Pert. 1 Aksi 2 Pert. 2

Pengetahuan Keterampilan

i. Model Problem Based Learning yang diintergrasikan


dengan pendekatan, PPK, 4C, TPACK ini efektif
digunakan untuk mengingkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik.
j. Pembelajaran dari seluruh proses best practices adalah:
1. Setiap pelaksanaan pembelajaran semestinya
seorang guru harus memiliki kesiapan yang baik
agar pembelajaran dapat terlaksana dengan terarah
sesuai tujuan yang ingin dicapai.
2. Terus melakukan inovasi-inovasi akan berdampak
terhadap perkembangan belajar peserta didik agar
terus terlibat aktif dalam pembelajaran.
3. Menjadi guru yang kreatif dan inovatif sangat
menyenangkan.

Mengetahui Cianjur, 17 Januari 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

H. Suroto, M.Pd. Aas Aisah, S.Pd.


NIP. 196806031999031004

Anda mungkin juga menyukai