Anda di halaman 1dari 4

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masal
ah
Akar
N terpili
Penyeba
o h yang Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
b
. akan
masalah
disele
saikan
1 Model Guru Kajian literatur: Setelah dilakukan analisis
pembel mengalam 1. Maimunah (2021) menyatakan terhadap hasil kajian literatur
ajaran i kesulitan bahwa penerapan model dan wawancara, alternatif
yang dalam pembelajaran discovery solusi guru mengalami
kurang menentuka learning dapat meningkatkan hasil kesulitan dalam menentukan
inovatif n model belajar siswa kelas XII IPS 1 SMA model pembelajaran yang
pembelaja N 1 Syamtalira Bayu pada materi sesuai dengan materi peta,
ran yang pemanfaatan peta. penginderaan jauh, dan SIG :
sesuai 2. Tondok, Niar  Guru harus kreatif dalam
dengan Liku (2019) Berdasarkan hasil menyampaikan materi
materi penelitiannya dengan kepada siswa
peta, menggunakan model pembelajaran  Guru mampu menentukan
penginder Problem Based Learning terbukti metode pembelajaran yang
aan jauh, bahwa dapat meningkatkan bisa memudahkan
dan SIG motivasi dan hasil belajar peserta pemahaman siswa tentang
didik kelas X IIS 1 SMA pada materi peta, penginderaan
Mata Pelajaran Geografi Tahun jauh, dan SIG
Ajaran 2017/2018. Hal ini  Guru menggunakan media
didukung dengan data penelitian pembelajaran yang efektif
yang menunjukkan peningkatan sehingga memperlancar
skor Motivasi Belajar Geografi proses pembelajaran
berdasarkan pedoman observasi  Guru harus
sebesar 22% , dimana skor pada mengembangkan Rencana
siklus I (76%) dan meningkat Pelaksanaan Pembelajaran
menjadi (98%) pada siklus II. sesuai dengan kebutuhan
Sedangkan dari data Hasil Belajar dan tuntutan pembelajaran
Geografi yang diperoleh, nilai rata- inovatif.
rata posttest pada siklus I
mengalami peningkatan sebesar
(27%) dimana pada siklus I nilai
rata-rata posttest peserta didik yaitu
(62%), dan meningkat menjadi
(89%) pada posttest siklus II.
3. Nurdyansyah and Fahyuni, Eni
Fariyatul (2016) menyatakan
bahwa Peran penting dari sebuah
model pembelajaran adalah suatu
rencana yang digunakan untuk
membentuk kurikulum dan
pembelajaran jangka panjang,
merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas maupun di
luar kelas, sehingga nantinya dapat
dijadikan pola pilihan bagi para
guru dalam memilih model
pembelajaran yang sesuai, efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Hasil wawancara
 Narasumber kepala sekolah:
Guru harus menerapkan model
pembelajaran yang inovatif untuk
menentukan teknik, strategi, dan metode
pembelajaran agar tujuan pembelajaran
tercapai.
2 Guru Pengetahu Kajian literatur: Setelah dilakukan
masih an guru 1. Nety Anggraeni, A Octamaya tenri Awaru analisis terhadap hasil
belum tentang (2018) menyatakan bahwa: kajian literatur dan
mengop TIK dalam Upaya yang dilakukan guru dalam wawancara, alternatif
timalka pembelaja mengatasi hambatan penerapan solusi guru masih belum
n ran masih model-model pembelajaran yaitu : mengoptimalkan
pemanf kurang  mengikuti pelatihan seminar pemanfaatan TIK dalam
aatan atau workshop. pembelajaran yaitu:
TIK  mengikuti atau mengadakan  Guru harus mampu
dalam pelatihan komputer. menggunakan TIK
pembel  melengkapi sarana atau media dalam pembelajaran
ajaran pembelajaran. untuk meningkatkan minat
 mengadakan studi kelompok belajar siswa karena
antar guru seperti mengikuti tampilan yang lebih
kegiatan MGMP. menarik, sehingga siswa
Dukungan sekolah terhadap tidak merasa jenuh selama
penerapan model-model mengikuti pelajaran.
pembelajaran yaitu  Guru harus
 dengan memfasilitasi berupa mengoptimalkan
menyediakan sarana dan penggunakan media
prasarana yang dibutuhkan guru. pembelajaran.
 mendanai kegiatan-kegiatan
guru terutama yang berkaitan
dengan peningkatan kualitas
pembelajaran.
 mengadakan pelatihan seminar
atau workshop yang minimal
dilakukan 1 kali dalam satu
tahun.
 mengirim guru untuk mengikuti
pelatihan seminar atau
workshop.
 memberikan motivasi baik
secara moril atau melalui
pemberian reward terhadap
guru-guru yang berprestasi.
2. Siti Julaeha menyimpulkan bahwa
pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam
pembelajaran dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. Dengan
terbukanya akses informasi secara
luas bagi pendidik dan peserta
didik, pengintegrasian virtual
learning ke dalam pembelajaran
tatap muka dapat memperkaya
proses belajar siswa. Namun
demikian, penerapan virtual
learning dalam pembelajaran
dibatasi oleh akses terhadap
Internet, kemampuan belajar
mandiri siswa, serta keterampilan
teknis guru dan siswa dalam
menggunakan TIK. Agar
pengintegrasian virtual learning ke
dalam pembelajaran tatap muka
berlangsung efektif, maka:
1. perlu ada perubahan paradigma
dari yang berorientasi pada guru
menjadi berorientasi pada siswa;
2. siswa dan guru atau tutor perlu
memiliki keterampilan
komunikasi dengan
menggunakan komputer dan
keterampilan informasi; serta
3. dukungan sarana dan kecukupan
infrastruktur serta perubahan
sistem operasional kerja dan
struktur organisasi perlu diubah.
3. Ratna Dila, Reti (2022)
menyatakan bahwa pemanfaatan
TIK ini dapat digunakan sebagai
sarana untuk mempersiapkan
administrasi kelas dan perangkat
pembelajaran. Adapun
implementasi pada pembuatan
dalam perangkat pembelajaran
seperti perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi dari perencanaan dan
pelaksanaan pemanfaatan TIK
dilihat dari bagaimana dampak
yang dihasilkan pada kegiatan
pembelajaran di kelas.
4. Zakaria Siregar, Topan Bilardo
Marpaung (2020) menyatakan
bahwa: untuk dapat memanfaatkan
TIK dalam memperbaiki mutu
pembelajaran, ada tiga hal yang
harus diwujudkan, yaitu:
1. Peserta didik dan guru harus
memiliki akses teknologi digital
di dalam lingkungan lembaga
pendidikan.
2. Adanya materi yang berkualitas
dan bermanfaat bagi guru dan
peserta didik.
3.Guru harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan
dalam menggunakan media-
media pembelajaran digital
untuk membantu siswa agar
mencapai standar akademik dan
mengembangkan potensinya.

Hasil wawancara

 Narasumber pengawas sekolah:


Penggunaan teknologi dapat
meningkatkan minat belajar siswa
karena tampilan yang lebih
menarik, sehingga siswa tidak
merasa jenuh selama mengikuti
pelajaran. Guru harus
mengoptimalkan penggunakan
media pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai