Analisis
Masalah yang
eksplorasi
No telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab
diidentifikasi
masalah
1 Beberapa siswa Hasil kajian literatur: Beberapa siswa
kelas 2 kurang kelas 2 kurang
memahami 1. Raisatun, dkk (dalam Yani, 2019: 144) memahami
bacaan/ teks mengemukakan bahwa melalui membaca bacaan/ teks
permulaan, sesungguhnya proses kognitif siswa singkat, karena:
singkat sedang berlangsung untuk dapat mengetahui
setiap makna yang tertulis didalamnya. -guru kurang
Allan S Mabunga, Maria Eljie M Mabunga, and membimbing
Ahmad Yani, “Kesulitan Membaca Permulaan
Pada Anak Usia Dini Dalam Perspektif Analisis
siswa
Reading Readiness,” Mimbar Pendidikan 4, no. 2 melakukan
(2019): 113–26 pemahaman
2. Membaca permulaan berada di kelas 1 dan 2, bacaan
membaca lanjut mulai dari kelas 3 dan seterusnya. - siswa kurang
Menurut Muhyidin, dkk (2018 : 32) suka membaca
mengemukakan bahwa membaca permulaan - siswa kurang
mempunyai kedudukan yang sangat penting, dibiasakan
keterampilan membaca permulaan akan sangat untuk membaca
berpengaruh terhadap keterampilan membaca sehingga sulit
selanjutnya. Muhyidin, Asep, Odin Rosidin, and
memahami
Erwin Salpariansi. “Metode Pembelajaran
Membaca Dan Menulis Permulaan Di Kelas suatu teks
Awal.” Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar 4, no. 1
(2018): 30. https://doi.org/10.30870/jpsd.v4i1.2
464
3. Dalman (2014:8-9) menyatakan bahwa:
Pembelajaran membaca perlu juga
difokuskan pada aspek kemampuan
memahami isi bacaan. Oleh sebab itu,
siswa perlu dilatih secara intensif untuk
memahami sebuah teks bacaan. Dengan
Demikian siswa bukan menghafal isi
bacaan, melainkan memahami isi bacaan.
Peran guru sangatlah besar pengaruhnya
terhadap kemampuan siswa dalam
memahami isi bacaan”
Dalman. 2014. Keterampilan Membaca.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Hasil wawancara:
- siswa kurang suka membaca
- siswa tidak mempunyai bahan bacaan di
rumah
- siswa kurang dibiasakan untuk membaca
sehingga sulit memahami suatu teks
Hasil wawancara:
- Kurangnya pelatihan untuk guru tentang
model pembelajaran
inovatif berdasarkan karakteristik dan siswa
- Guru kurang kreatif
- Fasilitas yang kurang memadai di sekolah
- Guru kurang mencari tahu tentang model
pembelajaran inovatif dari sumber sumber
seperti internet dan buku perpustakaan