FASE E
Penyusun:
JULAIDAR, S.Pd
MODUL AJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS)
1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Julaidar, S.Pd
Sekolah : SMK Negeri 1 Gandapura
Tahun pelajaran : 2022 -2023
Fase/ Kelas : E/ X
Alokasi waktu : 2 x pertemuan (6 x 45 menit)
B. Kompetensi Awal
Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik sebelum mempelajari modul ini adalah
peserta didik telah mampu menyebutkan wujud zat (padat, cair, gas).
F. Model Pembelajaran
KETERSEDIAAN MATERI MODEL & MODA
PEMBELAJARAN
Pengayaan untuk siswa Model Pembelajaran : Project
berpencapaian tinggi: YA / Based Learning
TIDAK Moda Pembelajaran : Luring
Alternatif penjelasan, metode,
atau aktivitas, untuk siswa yang
sulit memahami konsep: YA /
TIDAK
ASESMEN JENIS ASESMEN
Individu LKPD
Kelompok Produk (laporan)
Presentasi
2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
CP :
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami dan membuat teks
informasi, mendeskripsikan kejadian dan fenomena, melaporkan percobaan,
menyajikan dan mengevaluasi data, memberikan penjelasan, dan menyajikan
opini atau klaim tentang zat dan perubahannya
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pembelajaran, peserta didik mampu :
1. Menerapkan aturan ketelitian dan ketetapan penggunaan alat ukur
2. Menerapkan konsep kesalahan dan ketidakpastian pengukuran
3. Menjelaskan konsep aturan angka penting dan notasi ilmiah.
4. Menerapkan aturan angka penting dan notasi ilmiah dalam berbagai
persoalan fisika dengan benar
B. Pemahaman Bermakna
PEMAHAMAN BERMAKNA
Besaran dapat diukur, (Sifat, perubahan, klasifikasi dan pemisahan ) zat
secara fisika dan kimia
Perlu alternatif upaya dalam menyelesaikan masalah tentang susahnya
mendapatkan air jernih
C. Pertanyaan Pemantik
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkah kalian mendengar berapa kg massa planet jupiter? Atau
pernahkah kalian mendengar berapa kg massa dari sebuah electron?
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Sebelum pembelajaran dimulai, pastikan bahwa peserta didik :
a. Mempersiapkan alat tulis dan buku
b. Telah mengisi angket untuk mengetahui gaya belajar (Terlampir
assesmen diagnostik non-kognitif).
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-4-5 (Discovery Learning)
Fase Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Kegiatan pendahuluan: 15 Menit
Pendahuluan Guru memulai kegiatan tepat waktu untuk memberi
teladan sikap disiplin, membuka kegiatan dengan
memberi salam
Guru mengajak berdoa dengan menunjuk ketua
kelas untuk berdoa bersama secara khusyuk
Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui
lembar absensi kelas dan menanyakan kondisi
peserta didik apabila ada yang tidak hadir dan
peserta didik mengkonfirmasi kehadiran secara
santun dan menjawab pertanyaan apabila ada
temannya yang tidak hadir secara jujur
Pertanyaan pemantik:
“pernahkah kalian mendengar berapa kg massa
planet jupiter? Atau pernahkah kalian mendengar
berapa kg massa dari sebuah electron?
Guru memberikan penjelasan bahwa baik sebuah
pelanet yang besar Jupiter maupun electron memiliki
deret angka yang begitu panjang, Jupiter memiliki
massa yang sangat besar, sedangkan electron
memiliki massa yang sangat kecil
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan
materi dan kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik dengan penuh tanggung jawab serta lingkup
dan teknik penilaian yang akan digunakan
Peserta didik duduk sesuai dengan kelompok yang
dibagikan guru
Setiap peserta didik dalam kelompok mendapat tugas
masing, yaitu: ada yang mencari bahan-bahan, ada
yang mengamati percobaan, ada yang mencari
informasi dari media internet, dan ada yang
mengingatkan untuk melaksanakan setiap
kegiatan pemecahan masala
Kegiatan Inti
Langkah 1 Peserta didik mengamati vidio yang ditampilkan 15 Menit
Pemberian guru melalui infokus di layar
rangsangan “lalu bagaimana jika kita menuliskan nilai dari suatu
(Stimulation) ukuran bintang misal, yang ukurannya miliyaran
triliun di buku? ,.. akan menghabiskan lembaran-
lembaran buku bukan?
Dan bagaimana jika kita ingin menghitung
(menjumlahkan, mengurangi, membagi dan
mengalikan) bilangan-bilangan yang sangat besar
atau bilangan-bilangan yang sangat kecil tadi?”
Langkah 2 Critical Thinking (Berpikir Kritis): 10 Menit
Pernyataan/ Peserta didik di beri kesempatan untuk mengajukan
Identifikasi masalah pertanyaan hal yang terkait dengan vidio yang telah
(Problem Statement) diamati
Guru membagikan LKPD untuk dikerjakan oleh
peserta didik secara berkelompok
Setiap kelompok merumuskan jawaban sementara
(hipotesis), atau merumuskan berbagai perkiraan
kemungkinan jawaban dari permasalahan yang ada
di LKPD
Langkah 3 Collaboration (Kerja Sama): 45 Menit
Pengumpulan data Siswa mengumpulkan data pada percobaaan yang
(Data diperoleh dari LKPD bersama teman sekelompok
Collection) untuk menguji hipotesis
Langkah 4 Guru menuntun dan membimbing siswa untuk 15 Menit
Pengolahan data melakukan diskusi per kelompok
(Data Processing) Guru membimbing siswa berdiskusi dengan
berjalan-jalan mengelilingi kelompok diskusi
Guru meminta siswa mengolah data dan mencatat
hasil diskusi pada LKPD.
Langkah 5 Peserta didik siswa melakukan pemeriksaan secara 10 Menit
Pembuktian cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
(Verification) hipotesis yang telah ditetapkan.
Langkah 6 Menarik Peserta didik menganalisis jawaban dari hasil 10 Menit
simpulan/generalisasi diskusi terkait materi yang diberikan dalam
(Generalization) kelompok
Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil
percobaan.
Guru memilih salah salah satu kelompok untuk
menampilkan hasil percobaan.
Guru mengarahkan kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok yang tampil.
Guru memberikan penjelasan untuk
mengklarifikasi pemahaman siswa mengenai materi
kelompoknya dari hasil diskusi.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi
mengenai jawaban hipotesis yang diajukan
sebelumnya
E. Asesmen
KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN
a. Guru membuat kriteria berhasil/tidak dari instrument performance assessmen
yang dibuat.
b. Guru membuat kriteria berhasil/tidaknya penilaian normatif dari hasil laporan
praktik siswa
REFLEKSI GURU
Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta
penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan
dilakukan dapat dipahami oleh peserta didik?
Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta didik?
REFLEKSI SISWA
Apakah kamu memahami instruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam
pembelajaran?
Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
pembelajaran dapat kamu pahami?
Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?
LAMPIRAN 1
Kelas/Semester : X / Ganjil
Nama Kelompok :
: 1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
4. …………………………………….
A Petunjuk Belajar
B Tujuan Kegiatan
Setelah mengamati vidio di layar peserta didik dapat menjelaskan (LOTS C2)
prinsip penggunaan mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, dengan tepat.
Melalui percobaan peserta didik dapat menerapkan prinsip-prinsip (LOTS
C3) pengukuran pada alat ukur dengan benar dan teliti.
Melalui percobaan peserta didik dapat melakukan (LOTS C3) percobaan
pengukuran besaran massa, panjang dan waktu dengan benar.
Melalui percobaan peserta didik dapat menganalisis (HOTS C4) data hasil
percobaan pengukuran massa, panjang dan waktu dengan benar. (Kognitif)
Melalui percobaan peserta didik dapat menyimpulkan (HOTS C5) hasil
percobaan pengukuran besaran panjang dengan tepat.
Melalui percobaan peserta didik dapat melaporkan (A2) hasil percobaan
pengukuran besaran panjang dengan jelas.
Melalui percobaan peserta didik dapat menjelaskan (LOTS C2) perbedaan
ketelitian dan ketepatan dengan benar.
Melalui pengamatan peserta didik dapat menerapkan (LOTS C3) aturan
ketelitian dan ketetapan dalam penggunaan alat ukur dengan benar.
Melalui bahan ajar peserta didik dapat menjelaskan (LOTS C2) jenis-jenis
kesalahan dalam pengukuran dengan Benar.
Melalui tanya jawab peserta didik dapat menentukan (LOTS C3)
ketidakpastian dalam pengukuran.
C Materi Pembelajaran
1. Mistar
Pada mistar, jarak antara dua goresan yang berdekatan merupakan skala
terkecilnya. Umumnya, skala terkecil mistar adalah 1 mm, tetapi ada juga mistar
yang skala terkecilnya lebih besar dari 1 mm, misalnya 1 cm.
2. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki bagian utama yang disebut rahang tetap dimana
terdapat skala utama dan rahang geser dimana terdapat skala nonius atau
vernier. Nilai skala terkecil jangka sorong bergantung pada pembagian skala
nonius yang terdapat pada rahang geser. Umumnya, jangka sorong yang banyak
beredar di pasaran saat ini adalah jangka sorong yang memiliki nilai skala
terkecil 0,1 mm.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan selubung luar yang memiliki skala
putar sebagai nonius.
a. Kesalahan acak
Kesalahan acak adalah kesalahan dalam pengukuran yang memungkinkan nilai-
nilai dari besaran yang diukur menjadi tidak konsisten ketika pengukuran tersebut
diulang, misalnya disebabkan oleh getaran, fluktuasi listrik, gerak-gerak molekul
udara dan gesekan pada setiap bagian alat yang bergerak
b. Kesalahan sistematis
Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang disebabkan oleh ketidaktepatan sistem
pengukuran.
𝑛 𝑛−1 𝑛(𝑛 − 1)
dengan:
x = nilai besaran yang diukur
𝗑̅ = nilai rata-rata x
x = ketidakpastian mutlak pengukuran x
𝗑i = hasil pengukuran besaran x ke-i
n = jumlah pengulangan pengukuran
D Informasi Pendukung
Jangka sorong vernier, yang ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan Prancis yang
bernama Pierre Vernier (1580-1637), dikenal sebagai alat untuk mengukur panjang dalam
tingkat akurasi tinggi. Jangka sorong ini terdiri dari dua skala, skala utama berbentuk seperti
penggaris dan skala kedua yang disebut skala vernier (skala nonius)
(mm)
Panjang 1
Buku
2
Lebar 1
Buku
2
(mm)
Diameter 1
luar
2
Diameter 1
dalam
2
c. Mikrometer Sekrup
1) Siapkan micrometer sekrup, buku dan koin!
2) Ukurlah tebal koin menggunakan micrometer sekrup
3) Bacalah skala utama dan skala noniusnya!
4) Masukkan hasilnya ke dalam tabel!
5) Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali
Ketebalan 1
buku
2
G Kesimpulan
KRITERIA PENILAIAN
Rubrik
Aspek yang dinilai Skor Penilaian
1 2 3
1 Substansi kurang sedang mendalam
2 Wawasan kurang sedang luas
3 Komunikasi Terbata-bata sedang Lancar &baik
4 Penampilan/peroformance kurang sedang baik
3. PRODUK (LAPORAN)
Langkah
Hasil Laporan Total
No Nama Siswa Pengerjaan Nilai Akhir
Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
Dst
MATERI AJAR
Data hasil pengukuran, suatu besaran fisika pada dasarnya dapat di sajikan dalam
beberapa cara. Salah satunya cara yang umum dilakukan oleh para ahli fisika adalah
dengan menyajikannya dalam bentuk grafik.
Melalui grafik kita dapat memperoleh informasi tentang pengaruh besaran fisika
tertentu terhadap fisika lainnya pada kondisi tertentu. Selain itu, melalui grafik kita
dapat juga memperoleh pernyataan matematis dari suatu konsep atau teori fisika,
sehingga teori atau konsep tersebut lebih mudah dipelajari. Berikut ini adalah contoh
hasil percobaan (pengukuran) yang kemudian dinyatakan dalam grafik beserta
analisis matematisnya, yaitu data hasil percobaan untuk menentukan konstanta pegas
(k) yang memenuhi Hukum Hooke.
Dapat tersebut dapat di plot dalam grafik gaya (F) terhadap pertambahan panjang
pegas (Δx), seperti pada table diatas.
Berdasarkan grafik tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa semakin
besar gaya yang diberikan pada pegas, semakin besar pertambahan panjang pegas
tersebut. Dalam hal ini, gaya (F) berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas
(Δx) atau gaya (F) dan pertambahan panjang pegas mempunyai hubungan yang linear.
Jika kemiringan grafik F = f (Δx) tersebut membentuk sudut sebesar α terhadap
sumbu mendatar (Δx), maka konstanta pegas adalah sama dengan nilai dati tan α,
yaitu:
K = tan α = F2−F1 = F
∆x2−∆x1∆x
Oleh karena itu, hubungan gaya, pertambahan panjang pegas, dan konstanta pegas
dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.
F = k Δx
Berdasarkan segitiga ABC pada grafik yang terdapat pada gambar, nilai konstanta
pegas pada percobaan tersebut dapat ditentukan sebagai berikut:
k = tan α
(15−0)𝑁
=
(5−0)
= 300 N/m
TUGAS
Daftar Pustaka
Siswanto dan Sukaryadi. 2009. Kompetensi Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Pusat Pembukuan. Departemen Pendidikan Nasional.
Suparmo dan Triwidodo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA dan MA Kelas
X. Jakarta: Pusat Pembukuan. Departemen Pendidikan Nasional.