KELAS : IPA 04
NO. PESERTA : 201901093794
LPTK : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Motivasi Model pembelajaran Kajian Literatur: Berdasarkan hasil analisis dari kajian
belajar siswa pada yang digunakan kurang 1. Berkaitan dengan permasalahan yang literatur dan wawancara tersebut
pembelajaran IPA menarik dan monoton terjadi, untuk meningkatkan motivasi didapatkan bahwa ada beberapa alternatif
khususnya pada materi belajar IPA peserta didik dan solusi terkait motivasi belajar siswa yang
sistem ekskresi. memaksimalkan pencapaian hasil rendah pada pembelajaran IPA
belajar IPA peserta didik, seharusnya khususnya pada topik sistem ekskresi
yaitu:
guru memilih model pembelajaran yang
1. Penggunaan model pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
discovery learning dengan media
didasarkan bahwa setiap peserta didik kartu bergambar
mempunyai kemampuan dan taraf 2. Penerapan model pembelajaran
berpikir yang berbeda-beda, Salah satu inkuiri dan khususnya inkuiri
model yang sesuai dengan terbimbing
pembelajaran IPA adalah model 3. Dapat menggunakan media
Discovery Learning. Kelas yang diajar pembelajaran yang menarik minat
dengan media kartu bergambar berbasis siswa, misalnya menggunakan
model discovery learning memiliki media video pembelajaran.
motivasi belajar yang tinggi 4. Media pembelajaran mind mapping.
dibandingkan dengan kelas yang diajar Hasil dari analisis tersebut dapat
dengan model konvensional (Fitria dkk, disimpulkan bahwa terdapat beberapa
2019) alternatif solusi terkait permasalahan
2. Berdasarkan hasil penelitian Aziz motivasi belajar siswa yang cenderung
rendah. Salah satu solusinya adalah guru
(2021) yang telah dilakukan dapat
menerapkan model pembelajaran yang
disimpulkan bahwa:1) Motivasi belajar inovatif dan pembelajaran yang
siswa selama diterapkan teknik Mind kontekstual. Salah satu alternatif
Mapping pada siswa kelas XI IPA B pembelajarannya adalah model
SMA Negeri 2 Sengkang pembelajaran inkuiri terbimbing. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan pada dikarenakan pada model tersebut
topik sistem ekskresi. berorientasi pada siswa (student center).
Dengan mengimplementasikan inkuiri
3. Penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing tersebut diharapkan motivasi
pada KD 3.9 dapat meningkatkan
siswa pada pembelajaran IPA khsususnya
motivasi belajar siswa kelas IX G pada topik sistem ekskresi dapat
SMPN 3 Klari – Kabupaten Karawang. meningkat.
Hal ini dapat diketahui dari hasil
lembar observasi motivasi belajar yang
menunjukkan bahwa motivasi belajar
klasikal siswa pada siklus I mengalami
peningkatan pada siklus
II.Pendampingan yang dilakukan guru
dapat meningkatkan perhatian guru
kepada seluruh siswa sehingga motivasi
klasikal siswa dapat meningkat
(Chabibah, 2021)
4. Penelitian diatas sejalan dengan hasil
penelitian Malino (2019) Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing pada materi sistem ekskresi
peserta didik kelas VIIIA-1 SMP
Negeri 1 Rantepao dapat
meningkatkan motivasi belajar
peserta didik pada materi sistem
ekskresi.
5. Model pembelajaran Inquiry Based
Science Education yang tinggi mungkin
memiliki efek positif pada sikap
(kesenangan dalam belajar sains dan
minat pada topik sains yang luas) . Ini
menunjukkan bahwa IBSE dapat
diterapkan dalam konteks pendidikan
yang bertujuan untuk meningkatkan
sikap ilmiah siswa. Sikap ilmiah telah
terbukti sangat penting jika tujuannya
adalah untuk menarik lebih banyak
siswa untuk tertarik dengan sains dan
pekerjaan yang berhubungan dengan
sains. Oleh karena itu IBSE tidak hanya
dapat membantu kami untuk
meningkatkan jumlah siswa yang
bersemangat tentang sains tetapi juga
orang dewasa yang mengikuti karir
sains. (Salchegger, 2021)
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, F., Ismail, I., & Thaiyyeb, M. 2019.
Pengaruh Media Kartu Bergambar
Berbasis Model Discovey Learning
Terhadap Motivasi Belajar Peserta
Didik Materi Sistem Ekskresi di SMP
Negeri 5 Pallangg. Prosiding Seminar
Nasioal Biologi VI, 281-286.
Chabibah, N. (2021). Penerapan Model
`Pembelajaran Inkuiri
TerhadapPeningkatan Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa. Edumaspul:
Jurnal Pendidikan, 5(1), 279-286.
Azis, A. A., & Mu’nisa, A. M. N. (2021).
Peningkatan Motivasi, Aktivitas dan
Hasil Belajar Biologi Melalui
Penerapan Teknik Mind Mapping
pada Materi Sistem Ekskresi Siswa
Kelas XI IPA B SMA Negeri 2
Sengkang. Science Education and
Learning Journal, 1(2), 42-56.
Malino, V. S. (2019). Peningkatan Aktivitas,
Motivasi dan Hasil Belajar IPA
Biologi Peserta Didik Kelas Melalui
Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing VIIIa-1 SMP Negeri 1
Rantepao. JURNAL PEMIKIRAN
DAN PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN, 1(2), 75-88.
Salchegger, S., Wallner-Paschon, C., &
Bertsch, C. (2021). Explaining
Waldorf students’ high motivation but
moderate achievement in science: is
inquiry-based science education the
key?. Large-scale Assessments in
Education, 9(1), 1-23.
WAWANCARA
2. Penguasaan konsep Belum menggunakan Kajian Literatur: Berdasarkan hasil analisis dari kajian
siswa pada topik model pembelajaran 1. Berdasarkan penelitian yang telah literatur dan wawancara tersebut
kalor masih rendah yang inovatif dilakukan oleh Sudiarta (2019) dapat didapatkan bahwa ada beberapa alternatif
disimpulkan bahwa penerapan solusi terkait Hasil belajar kognitif siswa pada
model pembelajaran Problem Based topik kalor masih rendah yaitu:
Learning dalam pembelajaran 1. Penggunaan model pembelajaran
fisika sangatlah tepat, dimana Poblem Based Learning
model pembelajaran Problem Based 2. Penerapan model pembelajaran
Learning mampu menuntun siswa discovery learning
lebih aktif dalam belajar. 3. Dapat menggunakan pembelajaran
2. Sejalan dengan hal itu, Pada Penelitian berbasis kelompok dengan salah
Permadi (2022) disimpulkan bahwa satu sebagai tutor sebaya.
penerapan model pembelajaran 4. Pembelajaran yang kontekstual
Hasil dari analisis tersebut dapat
Problem Based Learning dalam proses
disimpulkan bahwa terdapat beberapa
pembelajaran pada materi Suhu dan
alternatif solusi terkait permasalahan Hasil
Kalor pada kelas VII A SMP N Satu
belajar kognitif siswa pada topik kalor masih
Atap 2 Tulang Bawang Barat dapat
rendah. Salah satu solusinya adalah guru
meningkatkan motivasi dan hasil
menerapkan model pembelajaran yang
belajar peserta didik. Sehingga model inovatif dan pembelajaran yang
pembelajaran ini dapat menjadi kontekstual. Salah satu alternatif
salah satu alternatif pilihan model pembelajarannya adalah model
pembelajaran bagi guru guru yang lain pembelajaran PBL. Hal ini dikarenakan
yang ingin meningkatkan motivasi dan pada model tersebut berorientasi pada
hasil belajar peserta didiknya. masalah. Dengan mengimplementasikan
3. Berbeda dengan dua penelitian diatas, PBL tersebut diharapkan hasil belajar
Penelitian Nurhamida (2022) diperoleh kognitif siswa pada topik kalor meningkat.
bahwa pembelajaran dengan model
discovery learning dengan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik
4. Model Problem Based Learning (PBL)
memiliki efektivitas yang jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional model yaitu
Direct Instruction (DI) dalam
meningkatkan hasil belajar IPA.
(Permatasari, 2019)
5. Pada penelitian Gürses et al (2022)
dapat dikatakan bahwa hasil yang
sangat mencolok dapat dicapai dalam
memahami konsep kalor dengan
skenario dan kegiatan pengajaran yang
dirancang dalam waktu yang cukup
berdasarkan model pengajaran berbasis
masalah (PBL), dan terutama model
pembelajaran berbasis masalah dengan
metode demonstrasi dan tanya jawab
yang efektif dan interaktif. Selain itu,
hasil pre-test dan post-test terkait tes
keterampilan proses sains terpadu
menunjukkan bahwa penerapan yang
dimaksud menimbulkan perbedaan
yang positif dan signifikan pada
keterampilan proses ilmiah siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Sudiarta, N. (2019). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Fisika Materi Suhu dan
Kalor. Journal of Education Action
Research, 3(4), 440–447.
https://doi.org/10.23887/jear.v3i4.226
64
Permadi, A. B. (2022). Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model
Problem Based Learning Pada Materi
Suhu Dan Kalor Di Smpn Satu Atap 2
Tulang Bawang Barat. Global
Journal Science IPA, 1(2), 84-90.
NURHAMIDA, B. . (2022). Implementasi
Pembelajaran Kalor Melalui
Pendekatan Saintifik Dengan Model
Pembelajaran Discovery Learning
Mata Pelajaran IPA Siswa MTs
. STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi
Dan Model Pembelajaran, 2(1), 101-
107.
https://doi.org/10.51878/strategi.v2i1.
946
Permatasari, B. D. (2019). The Influence of
Problem Based Learning towards
Social Science Learning Outcomes
Viewed from Learning
Interest. International Journal of
Evaluation and Research in
Education, 8(1), 39-46.
Gürses, A., Şahin, E., & Güneş, K. (2022).
Investigation of the Effectiveness of
the Problem-Based Learning (PBL)
Model in Teaching the Concepts of
"Heat, Temperature and Pressure"
and the Effects of the Activities on
the Development of Scientific
Process Skills. Education Quarterly
Reviews, 5(2), 67-73.
WAWANCARA
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, F., & Irwandi, I. (2019, October).
Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Kemampuan Memecahkan
Masalah Pembelajaran IPA di
SMPN 4 Kepahiang. In Seminar
Nasional Sains &
Entrepreneurship (Vol. 1, No. 1).
Oktaviana, D., & Haryadi, R. (2020). Pengaruh
Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah
Mahasiswa. Aksioma, 9(4), 1076-
1085.
Akben, N. (2018). Effects of the Problem-
Posing Approach on Students’
Problem Solving Skills and
Metacognitive Awareness in Science
Education. Research in Science
Education. doi:10.1007/s11165-018-
9726-7
Sumiantari, N. L. E., Suardana, I. N., &
Selamet, K. (2019). Pengaruh Model
Problem Based Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah
IPA Siswa Kelas VIII SMP. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Sains
Indonesia (JPPSI), 2(1), 12-22.
WAWANCARA
4 Pemahaman konsep Strategi pembelajaran KAJIAN LITERATUR Berdasarkan hasil analisis dari kajian
siswa masih kurang yang digunakan guru 1. Melalui pembelajaran model guided literatur dan wawancara tersebut
walaupun dengan belum sesuai dengan discovery learning siswa tidak didapatkan bahwa ada beberapa alternatif
bantuan media penggunaan media Phet. diberikan konsep akan tetapi siswa solusi terkait Pemahaman konsep siswa masih
pembelajaran dibimbing menyelesaikan masalah kurang walaupun dengan bantuan media
berbasis IT seperti sehingga mendapatkan konsep. Proses pembelajaran berbasis IT seperti Phet pada topik
Phet pada topik pembelajaran pada kelas eksperimen Getaran dan Gelombang yaitu:
Getaran dan selain belajar dengan dengan 1. Penggunaan Phet dibarengi dengan
Gelombang. bimbingan guru, juga dibantu oleh penerapan model pembelajaran
tayangan simulasi PhET. Siswa tidak discovery learning.
hanya belajar melalui kegiatan 2. Pendekatan STEM berbantu Phet
praktikum saja, tetapi dapat juga dapat meningkatkan
membuktikan hasil praktikum pemahaman siswa
berdasarkan tayangan simulasi PhET. 3. Model Collaborative Creativity Learning
Dengan demikian, penguasaan (CCL)
4. Pembelajaran yang berpusat pada
pemahaman konsep siswa menjadi
siswa
lebih tinggi terhadap materi yang
Hasil dari analisis tersebut dapat
sedang dipelajari. (Hidayat et al, 2019) disimpulkan bahwa terdapat beberapa
2. Sejalan dengan penelitian diatas, alternatif solusi terkait permasalahan
Penelitian Rais (2020) menyimpulkan Pemahaman konsep siswa masih kurang
bahwa pemahaman konsep siswa yang walaupun dengan bantuan media pembelajaran
menggunakan model pembelajaran berbasis IT seperti Phet pada topik Getaran dan
inkuiri terbimbing berbantuan PhET Gelombang. Salah satu solusinya adalah
lebih baik dibanding siswa yang guru mengkolaborasikan model
menggunakan model direct instruction. pembelajaran yang inovatif dan media
3. Berdasarkan dari penelitian Abdi dkk pembelajaran dalam hal ini Phet. Salah
(2021) yang telah dilaksanakan, dapat satu alternatif pembelajarannya adalah
ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran dicovery learning
dari pendekatan STEM berbasis berbantu simulasi Phet. Hal ini
simulasi PhET dapat meningkatkan dikarenakan pada model tersebut siswa
pemahaman konsep fisika peserta didik. dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
hal tersebut dibuktikan oleh peneliti Dengan mengimplementasikan discovery
melalui tes objektif yang diberikan learning berbantu Phet tersebut
setelah melakukan treatment (posttest) diharapkan Pemahaman konsep siswa pada
yang menunjukkan bahwa adanya topik Getaran dan Gelombang meningkat
peningkatan. Besarnya pengaruh
treatment tersebut dibuktikan
berdasarkan uji N-gain yang
menunjukkan bahwa penerapan
tersebut dikategorikan pada kelompok
medium atau sedang.
4. Model Collaborative Creativity
Learning (CCL) yang terintegrasi
dengan simulasi PhET bersifat ilmiah
berbasis pembelajaran kreativitas
berkolaborasi dengan menggunakan
bantuan simulasi PhET dengan desain
untuk meningkatkan kreativitas ilmiah
berdasarkan teori motivasi, teori
psikologi kognitif, sosial teori belajar
konstruktivisme, ketergantungan positif
dan teori psikologi kognitif.
Pembelajaran IPA yang menggunakan
model CCL yang terintegrasi dengan
simulasi PhET meningkatkan
kreativitas ilmiah siswa SMP.
(Astutik, 2018)
DAFTAR PUSTAKA
WAWANCARA
GURU IPA (Tantin Setiyowati, S.Pd):
LAMPIRAN WAWANCARA
https://drive.google.com/drive/folders/1i6pfUkX7wcw2Dh_uMq5SgfpD71lsuzD3?usp=sharing