Anda di halaman 1dari 19

NAMA : ANTON SETYONO, S.Pd.

KELAS : IPA 04
NO. PESERTA : 201901093794
LPTK : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Motivasi Model pembelajaran Kajian Literatur: Berdasarkan hasil analisis dari kajian
belajar siswa pada yang digunakan kurang 1. Berkaitan dengan permasalahan yang literatur dan wawancara tersebut
pembelajaran IPA menarik dan monoton terjadi, untuk meningkatkan motivasi didapatkan bahwa ada beberapa alternatif
khususnya pada materi belajar IPA peserta didik dan solusi terkait motivasi belajar siswa yang
sistem ekskresi. memaksimalkan pencapaian hasil rendah pada pembelajaran IPA
belajar IPA peserta didik, seharusnya khususnya pada topik sistem ekskresi
yaitu:
guru memilih model pembelajaran yang
1. Penggunaan model pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
discovery learning dengan media
didasarkan bahwa setiap peserta didik kartu bergambar
mempunyai kemampuan dan taraf 2. Penerapan model pembelajaran
berpikir yang berbeda-beda, Salah satu inkuiri dan khususnya inkuiri
model yang sesuai dengan terbimbing
pembelajaran IPA adalah model 3. Dapat menggunakan media
Discovery Learning. Kelas yang diajar pembelajaran yang menarik minat
dengan media kartu bergambar berbasis siswa, misalnya menggunakan
model discovery learning memiliki media video pembelajaran.
motivasi belajar yang tinggi 4. Media pembelajaran mind mapping.
dibandingkan dengan kelas yang diajar Hasil dari analisis tersebut dapat
dengan model konvensional (Fitria dkk, disimpulkan bahwa terdapat beberapa
2019) alternatif solusi terkait permasalahan
2. Berdasarkan hasil penelitian Aziz motivasi belajar siswa yang cenderung
rendah. Salah satu solusinya adalah guru
(2021) yang telah dilakukan dapat
menerapkan model pembelajaran yang
disimpulkan bahwa:1) Motivasi belajar inovatif dan pembelajaran yang
siswa selama diterapkan teknik Mind kontekstual. Salah satu alternatif
Mapping pada siswa kelas XI IPA B pembelajarannya adalah model
SMA Negeri 2 Sengkang pembelajaran inkuiri terbimbing. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan pada dikarenakan pada model tersebut
topik sistem ekskresi. berorientasi pada siswa (student center).
Dengan mengimplementasikan inkuiri
3. Penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing tersebut diharapkan motivasi
pada KD 3.9 dapat meningkatkan
siswa pada pembelajaran IPA khsususnya
motivasi belajar siswa kelas IX G pada topik sistem ekskresi dapat
SMPN 3 Klari – Kabupaten Karawang. meningkat.
Hal ini dapat diketahui dari hasil
lembar observasi motivasi belajar yang
menunjukkan bahwa motivasi belajar
klasikal siswa pada siklus I mengalami
peningkatan pada siklus
II.Pendampingan yang dilakukan guru
dapat meningkatkan perhatian guru
kepada seluruh siswa sehingga motivasi
klasikal siswa dapat meningkat
(Chabibah, 2021)
4. Penelitian diatas sejalan dengan hasil
penelitian Malino (2019) Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing pada materi sistem ekskresi
peserta didik kelas VIIIA-1 SMP
Negeri 1 Rantepao dapat
meningkatkan motivasi belajar
peserta didik pada materi sistem
ekskresi.
5. Model pembelajaran Inquiry Based
Science Education yang tinggi mungkin
memiliki efek positif pada sikap
(kesenangan dalam belajar sains dan
minat pada topik sains yang luas) . Ini
menunjukkan bahwa IBSE dapat
diterapkan dalam konteks pendidikan
yang bertujuan untuk meningkatkan
sikap ilmiah siswa. Sikap ilmiah telah
terbukti sangat penting jika tujuannya
adalah untuk menarik lebih banyak
siswa untuk tertarik dengan sains dan
pekerjaan yang berhubungan dengan
sains. Oleh karena itu IBSE tidak hanya
dapat membantu kami untuk
meningkatkan jumlah siswa yang
bersemangat tentang sains tetapi juga
orang dewasa yang mengikuti karir
sains. (Salchegger, 2021)

DAFTAR PUSTAKA
Fitria, F., Ismail, I., & Thaiyyeb, M. 2019.
Pengaruh Media Kartu Bergambar
Berbasis Model Discovey Learning
Terhadap Motivasi Belajar Peserta
Didik Materi Sistem Ekskresi di SMP
Negeri 5 Pallangg. Prosiding Seminar
Nasioal Biologi VI, 281-286.
Chabibah, N. (2021). Penerapan Model
`Pembelajaran Inkuiri
TerhadapPeningkatan Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa. Edumaspul:
Jurnal Pendidikan, 5(1), 279-286.
Azis, A. A., & Mu’nisa, A. M. N. (2021).
Peningkatan Motivasi, Aktivitas dan
Hasil Belajar Biologi Melalui
Penerapan Teknik Mind Mapping
pada Materi Sistem Ekskresi Siswa
Kelas XI IPA B SMA Negeri 2
Sengkang. Science Education and
Learning Journal, 1(2), 42-56.
Malino, V. S. (2019). Peningkatan Aktivitas,
Motivasi dan Hasil Belajar IPA
Biologi Peserta Didik Kelas Melalui
Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing VIIIa-1 SMP Negeri 1
Rantepao. JURNAL PEMIKIRAN
DAN PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN, 1(2), 75-88.
Salchegger, S., Wallner-Paschon, C., &
Bertsch, C. (2021). Explaining
Waldorf students’ high motivation but
moderate achievement in science: is
inquiry-based science education the
key?. Large-scale Assessments in
Education, 9(1), 1-23.

WAWANCARA

GURU IPA (Tantin Setiyowati, S.Pd):


Untuk meningkatkan motivasi, guru
memberikan pembelajaran yang inovatif
Menggunakan media yang menarik minat
siswa.

REKAN SEJAWAT (Mutammimah, S.Ag.,


M.Pd)
Guru lebih dominan dalam pembelejaran,
harusnya bisa menggunakan model
pembelajaran dengan anak yang lebih aktif
dengan ditambah dengan media yang menarik
siswa

KEPALA SEKOLAH (Eko Sarwono, S.Pd.)


Guru dapat menggunakan metode
pembelajaran yang inovatif dan media yang
terintegrasi dengan TIK.

PAKAR (AUFA MAULIDA


FITRIANINGRUM, S.Pd., M.Si.- DOSEN
UNVERSITAS NEGERI MANADO)
Sebenarnya untuk model pembelajaran yg
terbaik adalah yg disesuaikan dengan gaya
belajar siswa. Terutama yg bisa meningkatkan
semangat dan motivasi siswa. Untuk zaman
sekarang, model pembelajaran yg siswa turut
berperan serta aktif di dalamnya akan lebih
mengenakan untuk siswa. Jadi lebih ke student
centered arahnya. Model - model
pembelajarannya tipe ini banyak. Beberapa
diantaranya PjBL, kolaboratif, synergic, dll.

2. Penguasaan konsep Belum menggunakan Kajian Literatur: Berdasarkan hasil analisis dari kajian
siswa pada topik model pembelajaran 1. Berdasarkan penelitian yang telah literatur dan wawancara tersebut
kalor masih rendah yang inovatif dilakukan oleh Sudiarta (2019) dapat didapatkan bahwa ada beberapa alternatif
disimpulkan bahwa penerapan solusi terkait Hasil belajar kognitif siswa pada
model pembelajaran Problem Based topik kalor masih rendah yaitu:
Learning dalam pembelajaran 1. Penggunaan model pembelajaran
fisika sangatlah tepat, dimana Poblem Based Learning
model pembelajaran Problem Based 2. Penerapan model pembelajaran
Learning mampu menuntun siswa discovery learning
lebih aktif dalam belajar. 3. Dapat menggunakan pembelajaran
2. Sejalan dengan hal itu, Pada Penelitian berbasis kelompok dengan salah
Permadi (2022) disimpulkan bahwa satu sebagai tutor sebaya.
penerapan model pembelajaran 4. Pembelajaran yang kontekstual
Hasil dari analisis tersebut dapat
Problem Based Learning dalam proses
disimpulkan bahwa terdapat beberapa
pembelajaran pada materi Suhu dan
alternatif solusi terkait permasalahan Hasil
Kalor pada kelas VII A SMP N Satu
belajar kognitif siswa pada topik kalor masih
Atap 2 Tulang Bawang Barat dapat
rendah. Salah satu solusinya adalah guru
meningkatkan motivasi dan hasil
menerapkan model pembelajaran yang
belajar peserta didik. Sehingga model inovatif dan pembelajaran yang
pembelajaran ini dapat menjadi kontekstual. Salah satu alternatif
salah satu alternatif pilihan model pembelajarannya adalah model
pembelajaran bagi guru guru yang lain pembelajaran PBL. Hal ini dikarenakan
yang ingin meningkatkan motivasi dan pada model tersebut berorientasi pada
hasil belajar peserta didiknya. masalah. Dengan mengimplementasikan
3. Berbeda dengan dua penelitian diatas, PBL tersebut diharapkan hasil belajar
Penelitian Nurhamida (2022) diperoleh kognitif siswa pada topik kalor meningkat.
bahwa pembelajaran dengan model
discovery learning dengan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik
4. Model Problem Based Learning (PBL)
memiliki efektivitas yang jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional model yaitu
Direct Instruction (DI) dalam
meningkatkan hasil belajar IPA.
(Permatasari, 2019)
5. Pada penelitian Gürses et al (2022)
dapat dikatakan bahwa hasil yang
sangat mencolok dapat dicapai dalam
memahami konsep kalor dengan
skenario dan kegiatan pengajaran yang
dirancang dalam waktu yang cukup
berdasarkan model pengajaran berbasis
masalah (PBL), dan terutama model
pembelajaran berbasis masalah dengan
metode demonstrasi dan tanya jawab
yang efektif dan interaktif. Selain itu,
hasil pre-test dan post-test terkait tes
keterampilan proses sains terpadu
menunjukkan bahwa penerapan yang
dimaksud menimbulkan perbedaan
yang positif dan signifikan pada
keterampilan proses ilmiah siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Sudiarta, N. (2019). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Fisika Materi Suhu dan
Kalor. Journal of Education Action
Research, 3(4), 440–447.
https://doi.org/10.23887/jear.v3i4.226
64
Permadi, A. B. (2022). Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model
Problem Based Learning Pada Materi
Suhu Dan Kalor Di Smpn Satu Atap 2
Tulang Bawang Barat. Global
Journal Science IPA, 1(2), 84-90.
NURHAMIDA, B. . (2022). Implementasi
Pembelajaran Kalor Melalui
Pendekatan Saintifik Dengan Model
Pembelajaran Discovery Learning
Mata Pelajaran IPA Siswa MTs
. STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi
Dan Model Pembelajaran, 2(1), 101-
107.
https://doi.org/10.51878/strategi.v2i1.
946
Permatasari, B. D. (2019). The Influence of
Problem Based Learning towards
Social Science Learning Outcomes
Viewed from Learning
Interest. International Journal of
Evaluation and Research in
Education, 8(1), 39-46.
Gürses, A., Şahin, E., & Güneş, K. (2022).
Investigation of the Effectiveness of
the Problem-Based Learning (PBL)
Model in Teaching the Concepts of
"Heat, Temperature and Pressure"
and the Effects of the Activities on
the Development of Scientific
Process Skills. Education Quarterly
Reviews, 5(2), 67-73.

WAWANCARA

GURU IPA (Tantin Setiyowati, S.Pd):


Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru
dapat menggunakan pendekataan kontekstual,
lebih berlatih soal soal, melakukan
pembelajaran dengan kelompok dimana dalam
satu kelompok harus ada salah satu siswa yang
pandai yang dapat dijadikan tutor sebaya.

REKAN SEJAWAT (Mutammimah, S.Ag.,


M.Pd)
Guru menggunakan model pembelajaran yang
inovatif dan kreatif seperti PBL dan PjBL.

KEPALA SEKOLAH (Eko Sarwono, S.Pd.)


Guru harus mulai membiasakan diri untuk
menggunakan model pembelajaran inovatif dan
jangan terpaku dengan metode ceramah. Untuk
meningkatkan penguasaan konsep siswa,
model pembelajaran PBL ataupun discovery
learning.

PAKAR (AUFA MAULIDA


FITRIANINGRUM, S.Pd., M.Si.- DOSEN
UNVERSITAS NEGERI MANADO)

untuk materi kalor mungkin bisa dicoba


dengan pembelajaran yang divariasikan seperti
ada praktikum, demonstrasi, atau jika tidak
memungkinkan dengan video. Namun, dengan
siswa mencoba sendiri pasti akan lebih baik
karena siswa langsung bisa memvisualisasikan
konsep kalor tersebut. Berikan permasalahan -
permasalahan yg dekat dengan kehidupan
sehari hari , sehingga siswa juga relate dengan
konsep yang kita beri.
3 Siswa kesulitan Penerapan PBL yang Kajian Literatur: Berdasarkan hasil analisis dari kajian
dalam merumuskan belum optimal pada 1. Model pembelajaran PBL lebih baik literatur dan wawancara tersebut
masalah dan topik zat aditif dan zat untuk meningkatkan kemampuan didapatkan bahwa ada beberapa alternatif
memecahkan adiktif memecahkan masalah siswa. Hasil solusi terkait Siswa kesulitan dalam
masalah yang diperoleh tersebut berkaitan merumuskan masalah dan memecahkan masalah
erat dengan kegiatan pembelajaran yaitu:
yang diterapkan. Pembelajaran dengan 1. Penggunaan model pembelajaran
model PBL melibatkan siswa secara Poblem Based Learning
aktif dalam memahami konsep dan 2. Pembelajaran yang kontekstual
prinsip dari suatu materi karena 3. Pembelajaran dengan media mind
mapping
karakteristik dari pembelajaran ini
4. Di intregasikan ke TIK.
berupa pengajuan masalah pada siswa.
Masalah yang diajukan oleh peneliti Hasil dari analisis tersebut dapat
adalah masalah yang disimpulkan bahwa terdapat beberapa
nyata(kontektual) atau permasalahaan alternatif solusi terkait permasalahan Siswa
yang ada pada kehidupan sehari-hari kesulitan dalam merumuskan masalah dan
siswa,sehingga siswa mudah memecahkan masalah. Salah satu solusinya
melakukan penyelidikan untuk adalah guru menerapkan model
menyelesaikan masalah. (Hasanah, pembelajaran yang inovatif dan
2019) pembelajaran yang kontekstual. Salah satu
2. Sejalan dengan penelitian diatas, Model alternatif pembelajarannya adalah model
PBL terjadi peningkatan kemampuan pembelajaran PBL. Hal ini dikarenakan
pemecahan masalah secara signifikan pada model tersebut berorientasi pada
lebih baik dibandingkan dengan masalah. Dengan mengimplementasikan
mahasiswa yang diberi pembelajaran PBL tersebut diharapkan siswa dapat
langsung. Selain itu, model PBL merumuskan masalah dan memecahkan
memberikan peningkatan kemampuan masalah.
pemecahan masalah mahasiswa dengan
kategori tinggi sehingga mempunyai
pengaruh positif dan signifikan
terhadap kemampuan pemecahan
masalah mahasiswa. (Oktaviana,2020)
3. Hasil penelitian Niben (2018)
mengungkapkan bahwa penggunaan
pendekatan problem-posing untuk
pemecahan masalah sebagai bagian dari
pengajaran sains memang
meningkatkan keterampilan pemecahan
masalah siswa.
4. Menurut penelitian Sumiantari, dkk
(2019) disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut. Pertama, terdapat
perbedaan kemampuan pemecahan
masalah IPA siswa yang dibelajarkan
dengan model PBL dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD,
kemampuan pemecahan masalah siswa
yang dibelajarkan dengan model PBL
berada pada kategori cukup sedangkan
kemampuan pemecahan masalah siswa
yang dibelajarkan dengan model
kooperatif tipe STAD berada pada
kategori sangat rendah. Kedua,
kemampuan pemecahan masalah paling
tinggi di kelas eksperimen dan kontrol
berturut-turut terletak pada indikator
meninjau ulang solusi yang diperoleh
dan indikator mengidentifikasi masalah.

DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, F., & Irwandi, I. (2019, October).
Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Kemampuan Memecahkan
Masalah Pembelajaran IPA di
SMPN 4 Kepahiang. In Seminar
Nasional Sains &
Entrepreneurship (Vol. 1, No. 1).
Oktaviana, D., & Haryadi, R. (2020). Pengaruh
Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah
Mahasiswa. Aksioma, 9(4), 1076-
1085.
Akben, N. (2018). Effects of the Problem-
Posing Approach on Students’
Problem Solving Skills and
Metacognitive Awareness in Science
Education. Research in Science
Education. doi:10.1007/s11165-018-
9726-7
Sumiantari, N. L. E., Suardana, I. N., &
Selamet, K. (2019). Pengaruh Model
Problem Based Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah
IPA Siswa Kelas VIII SMP. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Sains
Indonesia (JPPSI), 2(1), 12-22.

WAWANCARA

GURU IPA (Tantin Setiyowati, S.Pd):


Untuk masalah merumuskan masalah, siswa
harus dapat menguasai konsep terlebih dahulu.
Siswa didorong untuk berliterasi, guru juga
harus lebih membiasakan model pembelajaran
PBL yang dapat membuat siswa lebih banyak
berlatih untuk merumuskan masalah dan
memecahkan masalah. Penggunaan media
pembelajaran seperti mind mapping

REKAN SEJAWAT (Mutammimah, S.Ag.,


M.Pd)
Lebih sering menggunakan PBL agar anak
terbiasa dan harus adanya pembimbingan dan
pendampingan guru yang lebih intens.

KEPALA SEKOLAH (Eko Sarwono, S.Pd.)


Untuk lebih mahir dalam memecahkan
masalah lebih baik menggunakan model
pembelajaran yang berbasis pada masalah yang
terjadi pada kehidupan sehari hari

PAKAR (AUFA MAULIDA


FITRIANINGRUM, S.Pd., M.Si.- DOSEN
UNVERSITAS NEGERI MANADO)
Mungkin bisa dipadukan dengan pembelajaran
kolaboratif, atau bisa juga dengan mengamati
zat aditif/adiktif yg ada di rumah masing
masing. Dibuat makalah tentang zat zat
tersebut, bagaimana jika digunakan berlebihan,
dll. Lebih baik langsung dihubungkan dengan
yg ada disekitar siswa.

4 Pemahaman konsep Strategi pembelajaran KAJIAN LITERATUR Berdasarkan hasil analisis dari kajian
siswa masih kurang yang digunakan guru 1. Melalui pembelajaran model guided literatur dan wawancara tersebut
walaupun dengan belum sesuai dengan discovery learning siswa tidak didapatkan bahwa ada beberapa alternatif
bantuan media penggunaan media Phet. diberikan konsep akan tetapi siswa solusi terkait Pemahaman konsep siswa masih
pembelajaran dibimbing menyelesaikan masalah kurang walaupun dengan bantuan media
berbasis IT seperti sehingga mendapatkan konsep. Proses pembelajaran berbasis IT seperti Phet pada topik
Phet pada topik pembelajaran pada kelas eksperimen Getaran dan Gelombang yaitu:
Getaran dan selain belajar dengan dengan 1. Penggunaan Phet dibarengi dengan
Gelombang. bimbingan guru, juga dibantu oleh penerapan model pembelajaran
tayangan simulasi PhET. Siswa tidak discovery learning.
hanya belajar melalui kegiatan 2. Pendekatan STEM berbantu Phet
praktikum saja, tetapi dapat juga dapat meningkatkan
membuktikan hasil praktikum pemahaman siswa
berdasarkan tayangan simulasi PhET. 3. Model Collaborative Creativity Learning
Dengan demikian, penguasaan (CCL)
4. Pembelajaran yang berpusat pada
pemahaman konsep siswa menjadi
siswa
lebih tinggi terhadap materi yang
Hasil dari analisis tersebut dapat
sedang dipelajari. (Hidayat et al, 2019) disimpulkan bahwa terdapat beberapa
2. Sejalan dengan penelitian diatas, alternatif solusi terkait permasalahan
Penelitian Rais (2020) menyimpulkan Pemahaman konsep siswa masih kurang
bahwa pemahaman konsep siswa yang walaupun dengan bantuan media pembelajaran
menggunakan model pembelajaran berbasis IT seperti Phet pada topik Getaran dan
inkuiri terbimbing berbantuan PhET Gelombang. Salah satu solusinya adalah
lebih baik dibanding siswa yang guru mengkolaborasikan model
menggunakan model direct instruction. pembelajaran yang inovatif dan media
3. Berdasarkan dari penelitian Abdi dkk pembelajaran dalam hal ini Phet. Salah
(2021) yang telah dilaksanakan, dapat satu alternatif pembelajarannya adalah
ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran dicovery learning
dari pendekatan STEM berbasis berbantu simulasi Phet. Hal ini
simulasi PhET dapat meningkatkan dikarenakan pada model tersebut siswa
pemahaman konsep fisika peserta didik. dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
hal tersebut dibuktikan oleh peneliti Dengan mengimplementasikan discovery
melalui tes objektif yang diberikan learning berbantu Phet tersebut
setelah melakukan treatment (posttest) diharapkan Pemahaman konsep siswa pada
yang menunjukkan bahwa adanya topik Getaran dan Gelombang meningkat
peningkatan. Besarnya pengaruh
treatment tersebut dibuktikan
berdasarkan uji N-gain yang
menunjukkan bahwa penerapan
tersebut dikategorikan pada kelompok
medium atau sedang.
4. Model Collaborative Creativity
Learning (CCL) yang terintegrasi
dengan simulasi PhET bersifat ilmiah
berbasis pembelajaran kreativitas
berkolaborasi dengan menggunakan
bantuan simulasi PhET dengan desain
untuk meningkatkan kreativitas ilmiah
berdasarkan teori motivasi, teori
psikologi kognitif, sosial teori belajar
konstruktivisme, ketergantungan positif
dan teori psikologi kognitif.
Pembelajaran IPA yang menggunakan
model CCL yang terintegrasi dengan
simulasi PhET meningkatkan
kreativitas ilmiah siswa SMP.
(Astutik, 2018)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, R., Hakim, L., & Lia, L. (2019).


Pengaruh model guided discovery
learning berbantuan media simulasi
PhET terhadap pemahaman konsep
fisika siswa. Berkala Ilmiah Pendidikan
Fisika, 7(2), 97-104.
Rais, A., Hakim, L., & Sulistiawati, S. (2020).
Pemahaman Konsep Siswa melalui
Model Inkuiri Terbimbing Berbantuan
Simulasi PhET. Physics Education
Research Journal, 2(1), 1-8.
doi:https://doi.org/10.21580/perj.2020.2
.1.5074
Abdi, M. U., Mustafa, M., & Pada, A. U. T.
(2021). Penerapan Pendekatan STEM
Berbasis Simulasi PhET Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep
Fisika Peserta Didik. Jurnal IPA &
Pembelajaran IPA, 5(3), 209-218.
Astutik, S., & Prahani, B. K. (2018). The
Practicality and Effectiveness of
Collaborative Creativity Learning
(CCL) Model by Using PhET
Simulation to Increase Students'
Scientific Creativity. International
Journal of Instruction, 11(4), 409-424.

WAWANCARA
GURU IPA (Tantin Setiyowati, S.Pd):

Pembelajaran getaran dan gelombang


menggunakan model pembelajaran yang siswa
bisa melihat dan bekerja secara langsung
seperti discovery learning dan misalnya
dengan melakukan eksperimen bisa dipadukan
dengan praktikum virtual lab misalnya dengan
aplikasi phet.

REKAN SEJAWAT (Mutammimah, S.Ag.,


M.Pd)
Harus menyesuaikan antara media dan
minat/gaya belajar siswa dengan ditunjang
dengan motede guru dalam mengajar.

KEPALA SEKOLAH (Eko Sarwono, S.Pd.)


Solusi untuk masalah ini, dengan
menyesuaikan media dengan model
pembelajaran yang sesuai.

PAKAR (AUFA MAULIDA


FITRIANINGRUM, S.Pd., M.Si.- DOSEN
UNVERSITAS NEGERI MANADO)
Kalau getaran dan gerak sebaiknya mengacu
pembelajaran yang berbasis
praktikum/demonstrasi, karena 2 materi ini
mudah untuk dipraktikkan atau dicari
contohnya dalam kehidupan sehari-hari. PjBL
juga bisa diterapkan jika waktu KBM
memungkinkan.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, F., Ismail, I., & Thaiyyeb, M. 2019. Pengaruh Media Kartu Bergambar Berbasis Model Discovey Learning Terhadap Motivasi Belajar
Peserta Didik Materi Sistem Ekskresi di SMP Negeri 5 Pallangg. Prosiding Seminar Nasioal Biologi VI, 281-286.
Chabibah, N. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri TerhadapPeningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Edumaspul: Jurnal
Pendidikan, 5(1), 279-286.
Malino, V. S. (2019). Peningkatan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar IPA Biologi Peserta Didik Kelas Melalui Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing VIIIa-1 SMP Negeri 1 Rantepao. JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN, 1(2), 75-88.
Salchegger, S., Wallner-Paschon, C., & Bertsch, C. (2021). Explaining Waldorf students’ high motivation but moderate achievement in science:
is inquiry-based science education the key?. Large-scale Assessments in Education, 9(1), 1-23.
Sudiarta, N. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Suhu dan
Kalor. Journal of Education Action Research, 3(4), 440–447. https://doi.org/10.23887/jear.v3i4.22664
Permadi, A. B. (2022). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning Pada Materi Suhu Dan Kalor Di Smpn Satu
Atap 2 Tulang Bawang Barat. Global Journal Science IPA, 1(2), 84-90.
NURHAMIDA, B. . (2022). Implementasi Pembelajaran Kalor Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning
Mata Pelajaran IPA Siswa MTs . STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi Dan Model Pembelajaran, 2(1), 101-107.
https://doi.org/10.51878/strategi.v2i1.946
Permatasari, B. D. (2019). The Influence of Problem Based Learning towards Social Science Learning Outcomes Viewed from Learning
Interest. International Journal of Evaluation and Research in Education, 8(1), 39-46.
Gürses, A., Şahin, E., & Güneş, K. (2022). Investigation of the Effectiveness of the Problem-Based Learning (PBL) Model in Teaching the
Concepts of "Heat, Temperature and Pressure" and the Effects of the Activities on the Development of Scientific Process Skills.
Education Quarterly Reviews, 5(2), 67-73.
Hasanah, F., & Irwandi, I. (2019, October). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Memecahkan
Masalah Pembelajaran IPA di SMPN 4 Kepahiang. In Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship (Vol. 1, No. 1).
Oktaviana, D., & Haryadi, R. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Mahasiswa. Aksioma, 9(4), 1076-1085.
Akben, N. (2018). Effects of the Problem-Posing Approach on Students’ Problem Solving Skills and Metacognitive Awareness in Science
Education. Research in Science Education. doi:10.1007/s11165-018-9726-7
Sumiantari, N. L. E., Suardana, I. N., & Selamet, K. (2019). Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah IPA Siswa Kelas VIII SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI), 2(1), 12-22.
Hidayat, R., Hakim, L., & Lia, L. (2019). Pengaruh model guided discovery learning berbantuan media simulasi PhET terhadap pemahaman
konsep fisika siswa. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 7(2), 97-104.
Rais, A., Hakim, L., & Sulistiawati, S. (2020). Pemahaman Konsep Siswa melalui Model Inkuiri Terbimbing Berbantuan Simulasi
PhET. Physics Education Research Journal, 2(1), 1-8. doi:https://doi.org/10.21580/perj.2020.2.1.5074
Abdi, M. U., Mustafa, M., & Pada, A. U. T. (2021). Penerapan Pendekatan STEM Berbasis Simulasi PhET Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Fisika Peserta Didik. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 5(3), 209-218.
Astutik, S., & Prahani, B. K. (2018). The Practicality and Effectiveness of Collaborative Creativity Learning (CCL) Model by Using PhET
Simulation to Increase Students' Scientific Creativity. International Journal of Instruction, 11(4), 409-424.

LAMPIRAN WAWANCARA
https://drive.google.com/drive/folders/1i6pfUkX7wcw2Dh_uMq5SgfpD71lsuzD3?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai