NO. PESERTA : 201901093794 LPTK : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah
Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
No. Akar penyebab masalah masalah masalah 1 Faktor Penyebab Rendahnya 1. Pembelajaran yang Rendahnya Motivasi belajar Motivasi belajar siswa pada berlangsung kurang siswa pada pembelajaran pembelajaran IPA rendah menarik siswa rendah khususnya pada topik sistem ekskresi . Berdasarkan 1. Faktor diri sendiri, yaitu kajian literatur dan wawancara kemauan anak dalam ada beberapa penyebab yang belajar rendah mungkin seperti kemauan anak 2. Faktor keluarga, yang rendah, kurangnya dukungan dari keluarga dukungan orang tua dan sangat penting untuk Pembelajaran yang kurang mendukung siswa dlam menarik. Menurut pandangan belajar, Suasana saya akar penyebab masalah keluarga yang nyaman pada motivasi belajar yang akan meningkatkan rendah adalah Model motivasi siswa. pembelajaran yang digunakan 3. Faktor Lingkungan kurang menarik dan monoton pergaulan terutama khususnya pada materi sistem teman sebaya. ekskresi. Hal ini mungkin 4. Faktor Guru, dikarenakan strategi yang tidak Pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar kurang menarik dan siswa maupun karakteristik monoton membuat siswa materi, maka selanjutnya guru bosan dan kurang akan menerapkan model termotivasi dalam belajar pembelajaran yang inovatif yang meningkatkan motivasi belajar siswa. 2 Siswa belum memiliki Buku ajar yang belum Siswa belum memiliki literasi kemampuan literasi yang baik kontekstual dan menarik yang yang baik khususnya pada 1. Minat baca yang rendah, mata pelajaran IPA. siswa lebih suka Berdasarkan kajian literatur dan menggunakan google wawancara ada beberapa dalam mengerjakan penyebab yang mungkin seperti sesuatu. minat baca yang rendah, buku 2. Buku ajar yang kurang ajar yang tekstual atau tidak menarik dan kontekstual, kontekstual, metode mengajar membuat siswa enggan yang masih belum membaca memfasilitasi kegiatan literasi 3. Metode mengajar guru dan belum adanya dukungan yang belum dapat orang tua dalam berliterasi. sepenuhnya Menurut pandangan saya, akar memfasilitasi anak untuk penyebab masalahnya adalah berliterasi belum adanya buku ajar yang 4. Masih kurangnya menarik dan kontekstual. Hal dukungan dari orang tua ini membuat siswa lebih suka siswa membuka gawai untuk mengerjakan soal lewat google. Buku ajar yang kontekstual yang ditunjang dengan metode dan strategi yang tepat menarik siswa untuk berliterasi baik didalam maupun diluar pembelajaran 3 Siswa kesulitan mengerjakan Strategi yang diterapkan Siswa kesulitan mengerjakan soal dengan mengaplikasikan dengan guru belum soal dengan mengaplikasikan rumus fisika menyesuaikan karakteristik rumus fisika khususnya pada 1. Siswa belum menguasai materi. materi Kalor. Berdasarkan konsep kajian literatur dan wawancara 2. Rendahnya kemampuan ada beberapa penyebab yang matematika dasar yang mungkin seperti siswa belum dimiliki siswa pada menguasai konsep guru belum materi hitungan menerapkan pembelajaran Pembelajaran IPA kontekstual, pembelajaran 3. Guru belum belum menggunakan media menerapkan yang tepat. Analisis akar pembelajaran penyebab masalah yaitu kontekstual Strategi yang diterapkan guru 4. Guru brlum belum sesuai dengan menggunakan media karakteristik materi, hal ini pembelajaran yang dikarenakan materi kalor yang tepat abstrak belum menerapkan 5. Siswa mudah menyerah pembelajaran yang kontekstual ketika menghadapi soal yang dekat dengan kehidupan yang sulit sehari hari. kesulitan 6. Orang tua yang tidak menerapkan rumus fisika memberikan dukungan dikarenakan belum menguasai lebih misalnya konsep secara penuh. Konsep membuat anak belajar yang matang dapat lebih di rumah. mempermudah siswa menganalisis suatu permasalahan. Jika siswa menguasai konsep, bahkan terkadang untuk kasus tertentu siswa tidak perlu menggunakan rumus atau bahkan bisa menciptakan rumus sendiri. 4 Kesesuaian sintaks PBL yang Siswa belum terbiasa dalam Kesesuaian sintaks PBL yang diterapkan belum optimal model pembelajaran PBL diterapkan belum optimal 1. Guru kurang mampu sesuai dengan urutan urutan khususnya penerapan PBL pada dalam pengkondisian sintaks nya topik zat aditif dan zat adiktif. siswa dalam jumlah Berdasarkan kajian literatur dan banyak wawancara ada beberapa 2. Siswa belum terbiasa penyebab yang mungkin seperti dalam model Guru belum mampu pembelajaran PBL mengondisikan kelas, siswa 3. Guru kesulitan dalam belum terbiasa dengan mencari masalah yang pembelajaran PBL dan gaya cocok pada materi belajar siswa yang berbeda tertentu beda belum terakomodir 4. Kurangnya seluruhnya melalui PBL. pengembangan diri guru Menurut pandangan saya, akar tentang model model penyebab masalahnya adalah pembelajaran inovatif Siswa belum terbiasa dengan termasuk PBL. urutan sintaks pada mpdel 5. Gaya belajar siswa yang pembelajaran PBL ini. Hal ini berbeda beda belum dikarenakan siswa belum mampu sepenuhnya terbiasa dengan menyelesaikan diakomodir oleh guru. masalah berbasis analisis sehingga menyebabkan anak kesulitan menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Hal ini terjadi karena kurangnya model pembelajaran inovatif yang belum diterapkan di pembelajaran dan lebih sering menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah. 5 Siswa mengalami miskonsepsi Pembelajaran belum Siswa mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran khususnya kontekstual khususnya topik gerak, pada materi gerak misalnya siswa menyamakan 1. Siswa hanya memahami antara kecepatan dan sebagian konsepnya kelajuan.Berdasarkan kajian 2. Buku ajar yang tidak literatur dan wawancara ada kontekstual dan beberapa penyebab yang menjadi satu satunya mungkin seperti Pembelajaran sumber belajar. yang belum kontekstual, siswa 3. Gaya bahasa guru tidak sepenuhnya memahami dalam menyampaikan konsep yang disampaikan dan konsep belum diterima buku ajar yang tekstual. dengan baik oleh siswa. Menurut pendapat saya, akar 4. Pembelajaran belum penyebab masalahnya adalah kontektual pembelajaran yang tidak 5. Faktor lingkungan yang konstektual. Hal ini memiliki pemahaman dikarenakan misalnya siswa yang sama juga yang belajar menggunakan berpengaruh hanya satu buku teks yang tekstual, Guru yang belum melakukan konfirmasi pemahaman siswa dalam pembelajaran untuk memastikan tidak terjadinya miskonsepsi, Sebagai salah satu rancangan solusinya yaitu melaksanakan pembelajaran secara kontekstual dan didukung bahan ajar yang kontekstual bisa membuat anak memahami bahasa guru karena dekat dengan kehidupan nyata. Selain itu, guru setiap pertemuan melakukan konfirmasi dan refleksi pembelajaran untuk memastikan siswa tidak mengalami miskonsepsi. 6 Siswa kesulitan dalam Pada pembelajaran, Belum Siswa kesulitan dalam mengerjakan soal soal berbasis dilatihkan soal soal HOTS. mengerjakan soal soal berbasis HOTS HOTS terutama pada topik 1. Siswa belum terbiasa kalor dan perpindahannya dengan soal soal .Berdasarkan kajian literatur berbasis HOTS dan wawancara ada beberapa 2. Guru belum penyebab yang mungkin seperti menerapkan ssiwa belum terbiasa dalam pembelajaran berbasis soal soal bderbasis HOTS dan HOTS siswa belum dibiasakan 3. Guru belum pembelajaran yang berbasis mengembangkan soal HOTS melalui model atau soal berbasis HOTS, hal metode yang sesuai sehingga ini yang membuat siswa bisa menyebabkan masalah belum terbiasa masalah lainya seperti siswa mengerjakan soal tidak berkonsentrasi dalam HOTS menjawab soal HOTS, kurang 4. Siswa tidak mengerti dan tidak tau maksud berkonsentrasi dalam dari soal HOTS yang mengerjakan soal ditanyakan. Menurut pendapat sehingga kurang teliti saya akar penyebab masalahnya dan tidak tau maksud dikarenakan siswa belum dari soal berbasis terbiasa dilatikan soal soal HOTS HOTS dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan misalnya guru belum bisa menyisipkan soal soal HOTS di pembelajaran, siswa beranggapan soal HOTS merupakan soal yang sulit. 7 Pemahaman konsep siswa Guru menyediakan LKPD Penggunaan media masih kurang walaupun dengan yang kurang lengkap pembelajaran berbasis IT bantuan media pembelajaran seperti Phet belum maksimal berbasis IT seperti Phet khususnya pada topik getaran 1. Siswa belum mampu dan gelombang. Setelah mengoperasikan gawai melakukan kajian literatur dan atau komputer untuk wawancara, maka hal ini bisa pembelajaran dan disebabkan karenan Siswa yang kebanyakan hanya kurang mampu mengoperasikan untuk bermain games. gawai atau laptop untuk 2. Siswa kesulitan dalam pembelajaran, panduan atau memahami konsep. LKPD yang belum lengkap dan 3. Tidak adanya pelatihan runtut, siswa belum menguasai dalam penerapan Phet konsep dan penguasaan guru membuat penguasaan mengenai Phet masih kurang. guru tentang Phet masih Menurut pendapat saya akar kurang penyebab masalahnya yaitu 4. Belum adanya guide Belum adanya LKPD atau atau petunjuk panduan dalam penggunaan penggunaan aplikasi aplikasi Phet secara Phet menyeluruh, Hal ini membuat 5. Laboratorium komputer siswa kebingungan dalam masih belum yang ada memanfaatkan virtual Lab ini disekolah belum sehingga siswa kesulitan dimanfaatkan menemukan konsep yang akan 6. Bahasa bawaan pada dicari pada pembelajaran Phet yang diperparah dengan bahasa menggunakan bahasa bawaan dari aplikasi Phet inggris menyulitkan berbahasa inggris lebih siswa pada praktikum menyulitkan siswa. menggunakan Phet.