Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANTON SETYONO, S.Pd.

UNIT KERJA : SMP NEGERI 2 COMAL


NO. PESERTA : 201901093794
LPTK : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab


No. Akar penyebab masalah
masalah masalah
1 Faktor Penyebab Rendahnya 1. Pembelajaran yang Rendahnya Motivasi belajar
Motivasi belajar siswa pada berlangsung kurang siswa pada pembelajaran
pembelajaran IPA rendah menarik siswa rendah khususnya pada topik
sistem ekskresi . Berdasarkan
1. Faktor diri sendiri, yaitu kajian literatur dan wawancara
kemauan anak dalam ada beberapa penyebab yang
belajar rendah mungkin seperti kemauan anak
2. Faktor keluarga, yang rendah, kurangnya
dukungan dari keluarga dukungan orang tua dan
sangat penting untuk Pembelajaran yang kurang
mendukung siswa dlam menarik. Menurut pandangan
belajar, Suasana saya akar penyebab masalah
keluarga yang nyaman pada motivasi belajar yang
akan meningkatkan rendah adalah Model
motivasi siswa. pembelajaran yang digunakan
3. Faktor Lingkungan kurang menarik dan monoton
pergaulan terutama khususnya pada materi sistem
teman sebaya. ekskresi. Hal ini mungkin
4. Faktor Guru, dikarenakan strategi yang tidak
Pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar
kurang menarik dan siswa maupun karakteristik
monoton membuat siswa materi, maka selanjutnya guru
bosan dan kurang akan menerapkan model
termotivasi dalam belajar pembelajaran yang inovatif
yang meningkatkan motivasi
belajar siswa.
2 Siswa belum memiliki Buku ajar yang belum Siswa belum memiliki literasi
kemampuan literasi yang baik kontekstual dan menarik yang yang baik khususnya pada
1. Minat baca yang rendah, mata pelajaran IPA.
siswa lebih suka Berdasarkan kajian literatur dan
menggunakan google wawancara ada beberapa
dalam mengerjakan penyebab yang mungkin seperti
sesuatu. minat baca yang rendah, buku
2. Buku ajar yang kurang ajar yang tekstual atau tidak
menarik dan kontekstual, kontekstual, metode mengajar
membuat siswa enggan yang masih belum
membaca memfasilitasi kegiatan literasi
3. Metode mengajar guru dan belum adanya dukungan
yang belum dapat orang tua dalam berliterasi.
sepenuhnya Menurut pandangan saya, akar
memfasilitasi anak untuk penyebab masalahnya adalah
berliterasi belum adanya buku ajar yang
4. Masih kurangnya menarik dan kontekstual. Hal
dukungan dari orang tua ini membuat siswa lebih suka
siswa membuka gawai untuk
mengerjakan soal lewat google.
Buku ajar yang kontekstual
yang ditunjang dengan metode
dan strategi yang tepat menarik
siswa untuk berliterasi baik
didalam maupun diluar
pembelajaran
3 Siswa kesulitan mengerjakan Strategi yang diterapkan Siswa kesulitan mengerjakan
soal dengan mengaplikasikan dengan guru belum soal dengan mengaplikasikan
rumus fisika menyesuaikan karakteristik rumus fisika khususnya pada
1. Siswa belum menguasai materi. materi Kalor. Berdasarkan
konsep kajian literatur dan wawancara
2. Rendahnya kemampuan ada beberapa penyebab yang
matematika dasar yang mungkin seperti siswa belum
dimiliki siswa pada menguasai konsep guru belum
materi hitungan menerapkan pembelajaran
Pembelajaran IPA kontekstual, pembelajaran
3. Guru belum belum menggunakan media
menerapkan yang tepat. Analisis akar
pembelajaran penyebab masalah yaitu
kontekstual Strategi yang diterapkan guru
4. Guru brlum belum sesuai dengan
menggunakan media karakteristik materi, hal ini
pembelajaran yang dikarenakan materi kalor yang
tepat abstrak belum menerapkan
5. Siswa mudah menyerah pembelajaran yang kontekstual
ketika menghadapi soal yang dekat dengan kehidupan
yang sulit sehari hari. kesulitan
6. Orang tua yang tidak menerapkan rumus fisika
memberikan dukungan dikarenakan belum menguasai
lebih misalnya konsep secara penuh. Konsep
membuat anak belajar yang matang dapat
lebih di rumah. mempermudah siswa
menganalisis suatu
permasalahan. Jika siswa
menguasai konsep, bahkan
terkadang untuk kasus tertentu
siswa tidak perlu menggunakan
rumus atau bahkan bisa
menciptakan rumus sendiri.
4 Kesesuaian sintaks PBL yang Siswa belum terbiasa dalam Kesesuaian sintaks PBL yang
diterapkan belum optimal model pembelajaran PBL diterapkan belum optimal
1. Guru kurang mampu sesuai dengan urutan urutan khususnya penerapan PBL pada
dalam pengkondisian sintaks nya topik zat aditif dan zat adiktif.
siswa dalam jumlah Berdasarkan kajian literatur dan
banyak wawancara ada beberapa
2. Siswa belum terbiasa penyebab yang mungkin seperti
dalam model Guru belum mampu
pembelajaran PBL mengondisikan kelas, siswa
3. Guru kesulitan dalam belum terbiasa dengan
mencari masalah yang pembelajaran PBL dan gaya
cocok pada materi belajar siswa yang berbeda
tertentu beda belum terakomodir
4. Kurangnya seluruhnya melalui PBL.
pengembangan diri guru Menurut pandangan saya, akar
tentang model model penyebab masalahnya adalah
pembelajaran inovatif Siswa belum terbiasa dengan
termasuk PBL. urutan sintaks pada mpdel
5. Gaya belajar siswa yang pembelajaran PBL ini. Hal ini
berbeda beda belum dikarenakan siswa belum
mampu sepenuhnya terbiasa dengan menyelesaikan
diakomodir oleh guru. masalah berbasis analisis
sehingga menyebabkan anak
kesulitan menemukan solusi
dari permasalahan yang ada.
Hal ini terjadi karena
kurangnya model pembelajaran
inovatif yang belum diterapkan
di pembelajaran dan lebih
sering menggunakan
pembelajaran dengan metode
ceramah.
5 Siswa mengalami miskonsepsi Pembelajaran belum Siswa mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran khususnya kontekstual khususnya topik gerak,
pada materi gerak misalnya siswa menyamakan
1. Siswa hanya memahami antara kecepatan dan
sebagian konsepnya kelajuan.Berdasarkan kajian
2. Buku ajar yang tidak literatur dan wawancara ada
kontekstual dan beberapa penyebab yang
menjadi satu satunya mungkin seperti Pembelajaran
sumber belajar. yang belum kontekstual, siswa
3. Gaya bahasa guru tidak sepenuhnya memahami
dalam menyampaikan konsep yang disampaikan dan
konsep belum diterima buku ajar yang tekstual.
dengan baik oleh siswa. Menurut pendapat saya, akar
4. Pembelajaran belum penyebab masalahnya adalah
kontektual pembelajaran yang tidak
5. Faktor lingkungan yang konstektual. Hal ini
memiliki pemahaman dikarenakan misalnya siswa
yang sama juga yang belajar menggunakan
berpengaruh hanya satu buku teks yang
tekstual, Guru yang belum
melakukan konfirmasi
pemahaman siswa dalam
pembelajaran untuk
memastikan tidak terjadinya
miskonsepsi,
Sebagai salah satu rancangan
solusinya yaitu melaksanakan
pembelajaran secara
kontekstual dan didukung
bahan ajar yang kontekstual
bisa membuat anak memahami
bahasa guru karena dekat
dengan kehidupan nyata. Selain
itu, guru setiap pertemuan
melakukan konfirmasi dan
refleksi pembelajaran untuk
memastikan siswa tidak
mengalami miskonsepsi.
6 Siswa kesulitan dalam Pada pembelajaran, Belum Siswa kesulitan dalam
mengerjakan soal soal berbasis dilatihkan soal soal HOTS. mengerjakan soal soal berbasis
HOTS HOTS terutama pada topik
1. Siswa belum terbiasa kalor dan perpindahannya
dengan soal soal .Berdasarkan kajian literatur
berbasis HOTS dan wawancara ada beberapa
2. Guru belum penyebab yang mungkin seperti
menerapkan ssiwa belum terbiasa dalam
pembelajaran berbasis soal soal bderbasis HOTS dan
HOTS siswa belum dibiasakan
3. Guru belum pembelajaran yang berbasis
mengembangkan soal HOTS melalui model atau
soal berbasis HOTS, hal metode yang sesuai sehingga
ini yang membuat siswa bisa menyebabkan masalah
belum terbiasa masalah lainya seperti siswa
mengerjakan soal tidak berkonsentrasi dalam
HOTS menjawab soal HOTS, kurang
4. Siswa tidak mengerti dan tidak tau maksud
berkonsentrasi dalam dari soal HOTS yang
mengerjakan soal ditanyakan. Menurut pendapat
sehingga kurang teliti saya akar penyebab masalahnya
dan tidak tau maksud dikarenakan siswa belum
dari soal berbasis terbiasa dilatikan soal soal
HOTS HOTS dalam pembelajaran.
Hal ini dikarenakan misalnya
guru belum bisa menyisipkan
soal soal HOTS di
pembelajaran, siswa
beranggapan soal HOTS
merupakan soal yang sulit.
7 Pemahaman konsep siswa Guru menyediakan LKPD Penggunaan media
masih kurang walaupun dengan yang kurang lengkap pembelajaran berbasis IT
bantuan media pembelajaran seperti Phet belum maksimal
berbasis IT seperti Phet khususnya pada topik getaran
1. Siswa belum mampu dan gelombang. Setelah
mengoperasikan gawai melakukan kajian literatur dan
atau komputer untuk wawancara, maka hal ini bisa
pembelajaran dan disebabkan karenan Siswa yang
kebanyakan hanya kurang mampu mengoperasikan
untuk bermain games. gawai atau laptop untuk
2. Siswa kesulitan dalam pembelajaran, panduan atau
memahami konsep. LKPD yang belum lengkap dan
3. Tidak adanya pelatihan runtut, siswa belum menguasai
dalam penerapan Phet konsep dan penguasaan guru
membuat penguasaan mengenai Phet masih kurang.
guru tentang Phet masih Menurut pendapat saya akar
kurang penyebab masalahnya yaitu
4. Belum adanya guide Belum adanya LKPD atau
atau petunjuk panduan dalam penggunaan
penggunaan aplikasi aplikasi Phet secara
Phet menyeluruh, Hal ini membuat
5. Laboratorium komputer siswa kebingungan dalam
masih belum yang ada memanfaatkan virtual Lab ini
disekolah belum sehingga siswa kesulitan
dimanfaatkan menemukan konsep yang akan
6. Bahasa bawaan pada dicari pada pembelajaran
Phet yang diperparah dengan bahasa
menggunakan bahasa bawaan dari aplikasi Phet
inggris menyulitkan berbahasa inggris lebih
siswa pada praktikum menyulitkan siswa.
menggunakan Phet.

Anda mungkin juga menyukai