Anda di halaman 1dari 11

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


NAMA : ERNA NURJANAH, S.Pd
No UKG : 201500066622
NIM : 2253B33071
ASAL SEKOLAH : SMAN 17 GARUT

Masalah terpilih yang Akar Penyebab


No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan masalah
1 Kajian Literatur Analisis Penetapan alternatif solusi :
Siswa mersa sulit 1. Materi Prasyarat 1. Menentukan Tujuan
menganalisis hubungan tentang Gerak 1. Menurut Dika Rovitya Dewi, Singgih Pembelajaran/pengontrolan
antara kecepatan awal Bektiarso, dan Subiki (2019) dalam Pencapaian IPK yang ingin dicapai
Parabola yaitu
dengan ketinggian penelitiannya dengan Judul “Model
materi GLB, Kekuatan : dapat mengetahui
maksimum, jarak :Problem Based Learning (PBL) Disertai
GLBB, aspek-aspek /sasaran yang ingin
mendatar maksimum, dan Peta 3D Pada Pembelajaran Fisika”
trigonometri, dicapai dalam proses pembelajaran,
waktu mencapai tinggi kedalaman materi yang akan
maksimum dengan analisis dan analisis Diperoleh : dipelajari
vektor berikut makna vektor
fisisnya dalam kehidupan (Pengurain Model pembelajaran Problem Based Kelemahan : membutuhkan
sehari-hari , pada Vektor) kurang Learning merupakan suatu model pemikiran untuk mengaitkan
persamaan pembelajaran berbasis masalah, dimana indikator pencapaian kompetensi
dipahami siswa (IPK) pendukung dan indikator
permasalahan yang dihadirkan bersifat
dengan baik kontekstual dengan tujuan agar peserta kunci
didik dapat mengembangkan kemampuan
2. Memilih model pembelajaran
2. Model dan pengetahuan yang telah dimiliki
Berbasis masalah / Problem Based
Pembelajaran sebelumnya. PBL mampu dijadikan sebagai Learning (PBL)
yang digunakan upaya dalam menyelesaiakan
kurang menggali permasalahan dalam pembelajaran fisika Kekuatan :
pemahaman serta PBL dapat mendukung dalam Dengan PBL siswa dapat :
siswa tentang mencapai tujuan pembelajaran yang ingin - Siswa dapat menemukan sendiri
gerak parabola dicapai masalah yang dihadapinya melalui
baik makna fisis penyelidikan (pengamatan),
dari variabel, menghubungkan antar variabel
hubungan 2. Menurut Heru Parjono, dan Nasri khususnya dalam materi gerak
antara variabel Tupulu (2022) pada penelitian dengan parabola, mengambil data,
yang terlibat mengolah data ke grafik dan
judul “ Pengembangan Problem Based
menyimpulkannya
dalam rumus Learning Untuk Penguatan Konsep fungsi - Melatih siswa untuk berfikir kritis
tersebut
Trigonometri pada Gerak Parabola” karena bukan hanya menghapal
maupun rumus tetapi memahami makna
dihubungkan fisis dari variabel yang
dengan kondisi Diperoleh : diselidikinya
realnya dalam - Model PBL dapat meningkatkan
kehidupan Siswa mengalami peningkatan dalam pemahaman konsep Fisika
sehari-hari proses pembelajaran dengan sintak Khususnya Gerak parabola
probelm based learning yang dibuat dalam - Model pembelajaran yang inovatif
yang berpusat pada siswa
rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dan lembar kerja peserat didik Kelemahan :
(LKPD). Pengembangan model problem Jika belum terbiasa menggunakan
based learning untuk penguatan PBL maka akan membutuhkan
pemahaman konsep fungsi trigonometri waktu yang relatif lebih lama
pada materi gerak parabola cocok dengan
karakteristk materi gerak parabola. 3. Metode yang baik digunakan dalam
Pengembangan probelm based learning materi gerak parabola ini yaitu
yang dilakukan dapat memberikan dengan demonstrasi gerak parabola
kemudahan bagi siswa untuk real dalam kehidupan sehari-hari
memecahkan masalah gerak parabola untuk memahami fenomenanya dan
kegiatan praktikum untuk proses
yang berkaitan dengan fungsi
penyelidikannya misalnya dengan
trigonometri. Terdapat keterkaitan fungsi
penggunaan simulasi PHET atau
trigonometri dengan materi gerak
animasi lainnya maka dapat membantu
parabola terutama dalam penggunaan
memahami gejala gerak parabola yang
aturan sinus, cosinus, dan tangen.
sulit untuk melihat gejala fisisnya.
Wawancara Teman Sejawat (Ari Wahyu Kekuatan :
S.Pd, M.Pd & Iman Nurjaman, S.Pd, Dengan Demonstrasi dan praktikum
M.Si.P) siswa bukan hanya menghafal
rumus ( memahami konsep) tetapi
siswa memiliki Keterampilan proses
1. Ketika Guru mau melaksanakan
untuk memecahkan masalah
pembelajaran Fisika Khususnya materi
Gerak Parabola maka harus dilihat dulu Kelemahan : waktu yang
Tujuan Pembelajaran pencapaiannya dibutuhkan untuk kegiatan
mau sampai apa. Ketika hanya persoalan praktikum membutuhkan waktu
matematis maka dengan menguatkan yang lebih lama apalagi ketika
lagi persamaan matematisnya. praktikum tersebut tidak terbimbing

2. Ketika membelajarkan siswa dengan


tujuan siswa mengetahui hakikat
Fisikanya pada persamaan gerak
parabola maka harus dengan
menggunakan praktikum baik
praktikum real maupun virtual lab.

3. Berkaitan dengan Prasyarat harus


diperkuat diperdalam lagi karena bukan
hanya berdampak pada materi gerak
Parabola tetati untuk bab lainnya.

4. Pembelajaran Fisika lebih bermakna


dengan menggunakan animasi /simulasi
atau mencoba membuat praktikum
untuk mengetahui hubungan sudut
dengan jarak, hubungan sudut dengan
ketinggian, hubungan kecepatan awal
dengan jarak, dengan ketinggian
sehingga siswa bukan hanya mengetahui
rumus tetapi tahu makna fisisnya misal
dan dapat menyimpulkan sendiri ketika
:
- Bagaimana hubungan sudut dengan
ketinggian ? sebanding atau
berbanding terbalik
- Bagaiamana hubungan udut dengan
jarak mendatar ? sebanding atau
berbanding terbalik
- Bagaimana sudut nya tetap, tetapi
kecepatannya dirubah-rubah

5. Salah satu model pembelajaran yang


membuat pembelajaran lebih bermakna
adalah pembelajaran berbasis masalah.

6. Guru harus melakukan pengontrolan


pencapaian pembelajaran (IPK) kalau
materi prasyarat kurang dipahami siswa
maka guru sebaiknya mengulas
sederhana konsep-konsep yang
berhubungan dengan Gerak parabola.

7. Untuk model yang akan digunakan guru


harus betul-betul menyusun sintaksnya
di bagian apa siswa mau diapakan .

8. Untuk pemahaman konsep Gerak


parabola maka metode yang sebaiknya
digunakan dengan demonstrasi real
terlebih dahulu baru kemudian untuk
penyelidukan siswa digiring dengan
simulasi Virtual PHET misalnya

9. Ketika menggunakan aplikasi PHET


harud disampaikan ada kondisi yang
berbeda antara persamaan rumus
dengan kondisi nyata dalam kehidupan
sehari-hari, karena untuk persamaan
Gerak parabola itu diambil ketika
ketinggiannya Nol,

Wawancara Pakar ((Dede Sahidin, S.Pd,


M.Pd)

Untuk materi Gerak parabola, siswa


tidak akan langsung bisa memahami,
karena materi ini membutuhkan
kekuatan dimateri sebelumnya yaitu
gerak lurus , sehingga solusi dari akar
penyebab masalah ini adalah:

1. Harus dibantu dengan tools ( Media)


yang lain misalnya Animasi/simulasi ,
Virtual Lab misalnya aplikasi PheT
tentang Gerak Parabola supaya dapat
menggambarkan perpaduan GLB dan
GLBB nya kemana arah GLB dan GLBB
nya.

2. Dengan penggunaan simulasi PHET atau


animasi lainnya maka dapat membantu
memahami gejala gerak parabola yang
sulit untuk melihat gejala fisisnya,
karena dengan hanya demonstrasi gerak
parabola hanya mampu
menggambarkan fenomena nya saja.

3. Model Pembelajaran yang harus


dilaksanakan dalam materi Gerak
Paraboal ini adalah siswa diberi
masalah, diberi media, melakukan
proses pengamatan, mendiskuisikannya
dan menyimpulkannya.

2. Peserta didik kesulitan 1. Kemampuan Kajian Literatur : Berdasrkan kajian literatur, wawancara
menghubungkan siswa dalam teman sejawat dan wawancara pakar
perubahan panjang tali menghubungkan maka diperoleh penetapan alternatif
antar konsep 1. Menurut Ince Raudhiah Zahra*, solusi sebagai berikut :
dengan besar kecilnya
yang satu Benyamin Matius, Abdul Hakim pada
periode dan frekuensi
penelitiannya dengan judul “ Penerapan 1. Mendesain Pembelajaran Fisika
pada ayunan bandul, dengan yang
khususnya materi Gerak Harmonis
sedangkan periode juga lainnya kedalam Model Problem Based Learning Untuk
sederhana dengan pendekatan
dapat ditentukan dari berbagai situasi Meningkatkan Kemampuan Pemecahan keterampilan Proses dan model
waktu dengan dan masalah Masalah Siswa SMA Pada Materi Gerak pemecahan masalah yaitu kegiatan
banyaknya ayunan berbeda masih Harmonik Sederhana” praktikum
kurang baik Kekuatan :
Pembelajaran berpusat terhadap siswa,
2. Metode Diperoleh : Siswa akan terlatih berfikir kritis,
pembelajaran Mandiri, kreatif, dalam pembelajaran.
praktikum yang Penerapan model problem based learning
jarang dapat meningkatkan kemampuan Kelemahan :
digunakan, dan pemecahan masalah siswa SMA pada
LKPD yang
digunakan guru materi gerak harmonik sederhana. model Tidak mampu menyelesaikan masalah
kurang problem based learning siswa tidak hanya sendiri, karena kemampuan siswa
menggiring berbeda-beda.
memperoleh pemahaman konsep yang
siswa untuk lebih baik, namun juga mereka
menemukan 2. Guru memberikan Arahan terhadap
memperoleh pembelajaran dari interaksi proses praktikum yang dilakukan oleh
sendiri
sosial dengan siswa lain, memperoleh siswa meskipun siswa mencoba-coba
hubungan
antara periode penalaran metakognitif, dan memperoleh sendiri supaya data hasil percobaan
dengan panjang keahlian dalam menyelesaikan masalah mendekati hasil teori dan siswa
tali , maupun memahami konsep hubungan antar
hubungan variabel yang ada dalam persamaan
2. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan
frekuensi ayunan bandul
Ferina Rahmadanty, dan Wasis (2020)
dengan panjang dengan judul “ Analisis Keterampilan
tali dan 3. Langkah penyelidikan terbimbing
Proses Sains Siswa SMA/MA dan
gravitasinya melalui LKPD supaya dapat
Kaitannya dengan Pemahaman Getaran mengetahui hubungan periode dengan
Harmonik” panjang tali

Diperoleh : Kekuatan :
- Getaran harmonik merupakan salah satu Dengan LKPD yang terbimbing siswa
materi Fisika yang melibatkan menjadi terarah kegiatan
keterampilan proses sains dalam pembelajarnnya sesuai dengan yang
menemukan suatu informasi dan dapat diharapkan.
membantu siswa dalam memahami
konsep baru. Kelemahan :
Wawasan siswa kurang luas dan tergali
- Keterampilan proses sains dapat karena terbatas pada intruksi yang ada
membuat siswa berperan aktif selama dalam LKPD
kegiatan pembelajaran, membangun
karakter siswa sebagai seorang saintis
yang dapat memecahkan masalah dan
merencanakan eksperimen, siswa dapat
mengaplikasikan ilmu sains daripada
hanya mempelajari konsep dan hukum.
Melalui kegiatan eksperimen siswa
mampu memunculkan dan
mengembangkan potensi keterampilan
proses sains secara ilmiah pada diri
siswa yang melibatkan keterampilan
kognitif, manual, dan sosial

wawancara teman sejawat (Ari Wahyu


S.Pd, M.Pd & Iman Nurjaman, S.Pd,
M.Si.P)

Diperoleh :

1. Pembelajaran akan lebih bermakna


siswa tidak hanya mengetahui rumus,
konsep tetapi mengetahui makna
fisisnya maka harus dikembalikan ke
hakikat IPA(Fisika) yaitu ada proses
(Praktikum).

2. Praktikum nya diserahkan ke guru


variabelnya ditentukan oleh guru atau
dibiarkan siswa mencoba-coba sendiri,
mencari sendiri menemukan sendiri dan
menyimpulkan sendiri, sehingga
fenomenanya dapat, hubungan antara
variabelnya dapat tetapi kendalanya
membutuhkan waktu lebih lama, siswa
diberi dulu clue (petunjuk) terlebih
dahulu :
- Ketika panjangnya dirubah-rubah
periodenya berubah-rubah/tetap?
- Ketika dirubah-rubah masa
bandulnya periodenya
berubah/tetap ?

Sehingga dari clue ini akhirnya siswa


akan mengetahui kesimpulan hubungan
antara variabel dalam persamaan
ayunan bandul.

3. Siswa harus faham tentang ayunan itu


apa, dilatih cara mengukur peride
bagaimana
4. Langkah penyelidikan terbimbing
supaya dapat mengetahui hubungan
periode dengan panjang tali

Wawancara Pakar (Dede Sahidin, S.Pd,


M.Pd)
1. Materi Getaran Harmonis sederhana
pada ayunan bandul sebaiknya
dilakukan dengan praktikum real
karena lebih bermakna bagi siswa.

2. Sebelum memulai praktikum harus


disampaikan terlebih dahulu ke siswa
tentang anggapan-anggapan (Faktor)
lain yang dapat mempengaruihi nilai
yang menyebabkan data hasil
praktikum berbeda dengan analitis
persamaan matematis, faktor X itu
antara lain :
- Gesekan udara
- Kecepatan ketika menekan
stopwatch
- Gerakan ayunan harus stabil tidak
boleh berotasi.

3. Guru memberika Arahan terhadap


proses praktikum yang dilakukan oleh
siswa meskipun siswa mencoba-coba
sendiri supaya data hasil percobaan
mendekati hasil teori dan siswa
memahami konsep hubungan antar
variabel yang ada dalam persamaan
ayunan bandul yaitu :
- Sudut simpangan disyaratan harus
kecil (<10o)
- Jika panjang tali dirubah-rubah
bagaimana periodenya
- Jika massa bandul dirubah-rubah
dengan panjang tali dibuat tetap
bagaimana periodenya
Daftar Pustaka :

1. Dewi, R.,D., Bektiarso, S., dan Subiki., (2019). Model Problem Based Learning (PBL) Disertai Peta 3D Pada Pembelajaran Fisika.
Integrasi Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Mengembangkan Budaya Ilmiah di Era Revolusi Industri 4.0. 4(1) : 195-202

2. Parjono, H., dan Tupulu, N., (2022). Pengembangan Problem Based Learning Untuk Penguatan Konsep fungsi Trigonometri pada Gerak
Parabola. Riemann Research of Mathematics and Mathematics Education. 4(2) : 11-17

3. Rahmadanty, F., dan Wasis (2020). Analisis Keterampilan Proses Sains siswa SMA/MA dan Kaitannya dengan Pemahaman konsep
Getaran Harmonik. IPF : Inovasi Pendidikan Fisika . 09 (03) : 428-438

4. Tupalessy, A., Kereh, C.T., dan Singerin, S., (2021). Penggunaan laboratorium Virtual PHET dalam Model Discovery Learning pada
Materi Gerak Harmonis Sederhana. Science Map Journal. 3 (2) : 47-55

5. Zahra, R.,I., Matius, M., dan Hakim, A., (2018). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa SMA Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana. Jurnal Vidya Karya. 33(1) : 21-27

6. https://youtu.be/DkPNLy2uicc (Link wawancara Teman sejawat)

7. https://youtu.be/ZTZpZawtJUE (Link wawancara Pakar)

8. https://youtu.be/6mGhnx76Fl8 (Link wawancara teman sejawat)

Anda mungkin juga menyukai