Anda di halaman 1dari 8

BEST PRACTICE

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN SIMULASI PhET


UNTUK MENINGKATKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM BELAJAR FISIKA DI SMK TARUNA RAJAWALI
TIMIKA

Disusun Oleh
RACHEL ANTHONETTA ANAKOTTA, S.Si

PEMERINTAH PROPINSI PAPUA


SMK TARUNA RAJAWALI TIMIKA
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

BEST PRACTICE

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN SIMULASI PhET


UNTUK MENINGKATKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM BELAJAR FISIKA DI SMK TARUNA RAJAWALI
TIMIKA

Oleh :

RACHEL ANTHONETTA ANAKOTTA, S.Si

Mengetahui,
Kepala SMK Taruna Rajawali Timika

Yohanis Ivo Teturan, A.Md., SE


NUPTK. 5434753654130082
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMKS Taruna Rajawali Timika


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran fisika dengan Model PjBL
berbantu simulasi PhET di SMK Taruna Rajawali Timika.
Penulis Rachel Anthonetta Anakotta, S.Si
Tanggal 10 Desember 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah
Kondisi yang menjadi latar motivasi belajar peserta didik masih rendah. Hal tersebut
belakang masalah, mengapa diakibatkan dari beberapa faktor yaitu:
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi 1. Peserta didik menganggap pembelajaran Fisika itu
peran dan tanggung jawab
sulit.
anda dalam praktik ini.
2. Cara mengajar guru yang monoton.
3. Guru belum memahami setiap karakteristik dari model-
model pembelajaran inovatif dengan baik.
4. Kurangnya sarana pendukung penerapan pembelajaran
yang inovatif
5. Guru masih menjadikan buku sebagai sumber belajar.
6. Guru kurang menggunakan informasi seperti PPT
interaktif.

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena:


1. Banyak guru yang mengalami permasalahan seperti
permasalahan yang saya hadapi.
2. Praktik pembelajaran ini selain diharapkan dapat
memotivasi diri saya sendiri, juga diharapkan dapat
memotivasi guru lain untuk dapat mendesain
pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan inovatif
dengan cara memanfaatkan TIK sebagai media
pembelajaran.
3. Hasil praktik pembelajaran ini dapat menjadi referensi
bagi guru lain dalam menerapkan pembelajaran
dengan model PjBL.

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah


melakukan proses pembelajaran yang efektif dengan
menggunakan model dan media pembelajaran yang
inovatif sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat
meningkatkan p e m a n f a a t a n T I K dalam belajar agar
mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

Tantangan : Tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan


yaitu:
Apa saja yang menjadi 1. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang
tantangan untuk mencapai inovatif d a n menyenangkan.
tujuan tersebut? Siapa saja 2. Guru belum berinovasi dalam pemanfaatan media
yang terlibat, belajar seperti power point (PPT), simulasi PhET
dalam proses pembelajaran.
3. Pemahaman konsep fisika peserta didik yang rendah.
4. Guru belum memanfaatkan m e t o d e d a n media
pembelajaran yang tepat dengan karakteristik peserta
didik.
5. Pembelajaran yang dilakukan hanya berpusat pada diri
guru bukan pada peserta didik.
6. Kurangnya sarana dan prasarana, khususnya komputer,
infokus dan alat pendukung lainnya.

Tantangan tersebut membuat guru harus melaksanakan


pembelajaran yang baik dengan cara memilih dan
menerapkan model pembelajaran, pendekatan, serta media
yang kreatif, inovatif, menyenangkan dan sesuai dengan
materi pembelajaran.

Yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu :


1. Peserta didik sebagai sumber utama pembentuk
pengetahuan
2. Dosen dan guru pamong.
3. Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran
4. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab
5. Rekan sejawat sebagai patner yang selalu mendampingi
dalam praktik pembelajaran.

Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan:


Langkah-langkah apa yang 1. Melakukan wawancara dengan Kepala sekolah, Pakar,
dilakukan untuk rekan sejawat.
menghadapi tantangan 2. Melakukan kajian literatur dan membandingkan hasil
tersebut/ strategi apa yang wawancara untuk menentukan solusi.
digunakan/ bagaimana 3. Memanfaatkan media TIK dalam pembelajaran
prosesnya, siapa saja yang
4. Membuat perangkat pembelajaran (RPP, LKPD, bahan
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
ajar, PPT dan isntrumen penilaian)
diperlukan untuk 5. Mengkonsultasikan perangkat pembelajaran pada dosen
melaksanakan strategi ini pembimbing dan juga guru pamong, serta teman- teman
peserta PPG kemudian merevisi sesuai dengan saran
dan arahan dari pembimbing.
6. Memperbaiki manajemen penggunaan waktu agar
kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah dibuat.

Strategi yang digunakan untuk mengahadapi tantangan


adalah
1. Menerapkan model pembelajaran PjBL karena mampu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta
didik secara individu maupun kelompok.
2. Penggunaan media pembelajaran berbasis TPACK,
misalnya menggunakan power point, penggunaan grup
kelas (WAG) sebagai sarana dalam membuka link soal
pretest dan posttest (google form) serta aplikasi yang
menunjang proses pembelajaran.
3. Penggunaan Simulasi PhET sebagai medai
pembelajaran praktik sehingga memudahkan peserta
didik memahami konsep fisika yang abstrak.
4. Menerapkan metode pembelajaran student-centered
sehingga dapat membuat peserta didik lebih berminat
dan termotivasi dalam belajar, misalnya dalam kegiatan
eksperimen.

Adapun proses yang saya lakukan yaitu menerapkan


model pembelajaran inovatif PjBL dengan simulasi PhET
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal dengan melakukan apersepsi dan
motivasi, melakukan pretest untuk mengukur
pemahaman awal peserta didik.
2. Kegiatan inti:
a. Penentuan pertanyaab mendasar : peserta didik
mengamati gambar dan video pada slide PPT. Pada
tahap ini peserta didik akan dilatih berpikir kritis
untuk mengidentifikasi pertanyaan mendasar melalui
pengamatan dan tanya jawab.
b. Mendesain perencanan : peserta didik membentuk
kelompok dan secara berkelompok mencari
informasi melalui modul ajar, LKPD, browsing
internet untuk mencari informasi tentang desain
proyek yang akan dibuat.
c. Menyusun jadwal kegiatan: peserta didik
melakukan keagiatan penyusunan jadwal kegiatan,
jadwal disusun secara berurutan berkaitan
pembuatan proyek.
d. Monitoring: peserta didik melakukan tahapan
persiapan dan pembuatan proyek.
e. Menguji hasil: peserta didik peserta didik dari tiap
kelompok melakukan uji hasil dan presentasi
proyek yang telah dibuat.
f. Evaluasi dan refleksi: peserta didik memberikan
evaluasi dan refleksi tentang desain proyek yang
telah dibuat.
3. Kegiatan penutup
a. Peserta didik memberi kesimpulan
b. Penguatan materi
c. Postest untuk mengukur pemahaman peserta didik.
4. Melakukan penilaian hasil belajar peserta didik.
Yang terlibat untuk menghadapi tantangan ini:
1. Dosen
2. Guru pamong
3. Kepala sekolah
4. Teman sejawat
5. Peserta didik (Kelas X Multimedia)

Sumber daya atau materi:


1. Narasumber (dosen, guru pamong, kepala sekolah,
teman sejawat).
2. Peserta didik sebagai sumber objek.
3. Perangkat pembelajaran (RPP, LKPD, Bahan
ajar, dan Media pembelajaran)
4. Hp
5. Komputer PC/Laptop
6. Simulasi PhET
7. Google form (pretest dan postest)
8. Internet
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan :
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang 1. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, aktif, dan
dilakukan? Apakah hasilnya bermakna untuk peserta didik.
efektif? Atau tidak efektif? 2. Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
Mengapa? Bagaimana respon
HOTS lebih meningkat, terbukti dari penilaian kognitif
orang lain terkait dengan
yang melampaui KKM pada materi kalor dan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
perpindahan.
keberhasilan atau 3. Peserta didik tidak bosan dalam mengikuti proses
ketidakberhasilan dari pembelajaran.
strategi yang dilakukan? Apa 4. Memberikan pengaruh positif bagi rekan sejawat.
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Angket Pemanfaatan TIK
150

100
Skor

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8
Peserta didik

Sebelum Sesudah

Diagram diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK


meningkat setelah diterapkan model pembelajaran PjBL
berbantu simulasi PhET. Ini terlihat dari penilaian kognitif
melebihi KKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penerapan model PjBL dengan simulasi PhET efektif
dalam kegiatan pembelajaran.
Respon/tanggapan terhadap strategi mengajar yang
diterapkan:
1. Teman sejawat merasa penasaran dengan pelaksanaan
pembelajaran yang saya lakukan, dan bertekad untuk
menerapkan model pembelajran PjBL dikelas yang
diampuhnya.
2. Peserta didik merasa senang dengan strategi
pembelajaran yang dilakukan, hal ini terlihat dari hasil
refleksi diakhir pembelajaran, rata-rata peserta didik
sangat senang dan nyaman dalam belajar, serta muncul
antusias, rasa ingin tahu terhadap masalah dan topik
pembelajaran

Faktor keberhasilan dalam pembelajaran tersebut


1. Motivasi dan dukungan serta pengetahuan dari dosen
instruktur, guru pamong, dan teman peserta PPG,
teman guru, serta dukungan dari pihak sekolah yang
memberikan kesempatan untuk melaksanakan praktik
pembelajaran.
2. Keuletan dan kesabaran pendidik dalam melakukan
inovasi pelaksanaan proses pembelajaran.
3. Keseriusan pendidik dalam menerapkan
pembelajaran sesuai yang telah direncanakan
4. Peserta didik yang konsisten dan mempunyai
komitmen untuk terus belajar

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut :


1. Dengan model PjBL berbantu simulasi PhET peserta
didik dapat berpikir aktif, berkomunikasi, mencari
informasi dalam menyelesaikan masalah dengan
pembuatan proyek. Sehingga dapat merangsang
pengembangan berfikir peserta didik secara kritis dan
menyeluruh.
2. Pemanfaatan media TIK yang tepat dapat meningkatkan
rasa ingin tahu, kreatifitas dan motivasi peserta didik
dalam belajar fisika.
3. Dengan adanya penerapan PjBL dalam pembelajaran,
saya semakin memahami bahwa pembelajaran harus
dilakukan secara terus menerus untuk selalu
mengembangkan diri dan update terhadap
perkembangan teknologi untuk kemajuan pembelajaran
baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian
dan evaluasi agar dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati, I. D. (2018). Media pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk


meningkatkan Pemahaman konsep mahasiswa. DoubleClick: Journal of Computer
and Information Technology, 1(2), 68-75.

Maulana, M. (2020). Penerapan model project based learning berbasis STEM pada
pembelajaran fisika siapkan kemandirian belajar peserta didik. Jurnal Teknodik, 39-
50.

Monika, Y., Mayub, A., & Purwanto, A. (2018). Pengaruh Project Based Learning (PJBL)
Model Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota
Bengkulu. Jurnal Kumparan Fisika, 1(2 Agustus), 25-30.

Muthmainnah, M., Rokhmat, J., & Ardhuha, J. (2017). Pengaruh Penerapan Metode
Pembelajaran Fisika Berbasis Eksperimen Virtual Terhadap Motivasi Dan Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas X MAN 2 Mataram Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Teknologi, 3(1), 40-47.

Puspitasari, A. D. (2019). Penerapan media pembelajaran fisika menggunakan modul cetak


dan modul elektronik pada siswa SMA. JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, 7(1), 17-25.

Rizaldi, D. R., Jufri, A. W., & Jamaluddin, J. (2020). PhET: Simulasi interaktif dalam
proses pembelajaran fisika. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5(1), 10-14.

Anda mungkin juga menyukai