Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Kadek Agus Tarsana

Sekolah : SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
No Analisis eksplorasi penyebab
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. masalah
diidentifikasi
1 Banyak peserta 1. Peserta didik hanya menghafal materi, tanpa 1. Peserta didik belum bisa
didik kesulitan tahu mengapa dan bagaimana konsep itu terjadi. menggunakan konsep yang
dalam sudah diketahui untuk
menganalisis Prisila Marthafera dkk (2016). Deskripsi diterapkan dalam menjawab
faktor yang Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Laju soal.
mempengaruhi Reaksi. 2. Guru belum menerapkan
laju reaksi, https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/articl metode pembelajaran yang
ketika diberikan e/viewFile/23493/18471 inovatif dalam kegiatan
soal dalam pembelajaran. Guru hanya
bentuk tabel atau 2. Guru tidak memberikan penjelasan secara detail menggunakan metode
gambar. terhadap suatu konsep sehingga siswa tidak ceramah dalam kegiatan
memahami konsep yang sebenarnya. Hal pembelajaran.
tersebut menyebabkan siswa mengalami
miskonsepsi. Contohnya adalah pada
penjelasan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi, guru tidak
menjelaskan secara detail bagaimana faktor
tersebut dapat mempercepat laju reaksi.

Fadhilah, dkk (2020). Analisis Miskonsepsi


Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Ma’rang
Pada Materi Pokok Laju Reaksi.
http://103.76.50.195/ChemEdu/article/downloa
d/17526/9578

3. Materi pembelajaran disampaikan dengan


metode ceramah dan kurang diberikan contoh-
contoh soal.
(Wawancara Teman Sejawat)
2 Peserta didik 1. Peserta didik terbiasa menghafalkan konsep- 1. Peserta didik kesulitan
sering keliru konsep sehingga tidak terbiasa dengan memahami materi
dalam permasalahan yang menuntut kemampuan kesetimbangan kimia karena
menentukan berpikir analisis lebih tinggi. tidak terlibat langsung
pergeseran dalam mengamati perubahan
kesetimbangan Sukeimi (2022). Identifikasi Hambatan Belajar makroskopik maupun
ke arah kiri atau Siswa pada Topik Pergeseran Kesetimbangan submikroskpik ketika terjadi
arah kanan. Kimia di Madrasah Aliyah Negeri 3 Pekanbaru. pergeseran kesetimbangan
https://ejournal.anotero.org/index.php/tasnim/a kimia melalui video animasi
rticle/download/97/84 maupun praktikum.
2. Metode ceramah yang
diterapkan oleh guru
2. Peserta didik mengalami miskonsepsi pada membuat peserta didik tidak
materi kesetimbangan kimia karena kurangnya tertarik untuk belajar dan
minat dan perhatian peserta didik, kesiapan
peserta didik dalam menerima materi dan
Masalah yang
No Analisis eksplorasi penyebab
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. masalah
diidentifikasi
konsep baru, perbedaan daya tangkap dan daya sulit untuk memahami
pikir peserta didik, pengetahuan awal peserta materi.
didik dan strategi pembelajaran yang kurang
tepat.

Novianti Usu (2019). Analisis Miskonsepsi


Siswa Pada Materi Kesetimbangan Kimia
Menggunakan Tes Diagnostik Two Tier
Multiple Choice.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/jpkim/article/do
wnload/11738/pdf

3. Guru baru menekankan konsep kesetimbangan


pada tingkat makroskopis, sehingga siswa
mengalami miskonsepsi pada tingkat
mikroskopis.

Friesta Ade Monita, dkk (2016). Identifikasi


dan Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan
Three-Tier Multiple Choice Diagnostic
Instrument Pada Konsep Kesetimbangan
Kimia.
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/quantu
m/article/download/3538/3067

4. Materi pembelajaran disampaikan dengan


metode ceramah dan kurang diberikan contoh-
contoh soal.
(Wawancara Teman Sejawat)
3 Peserta didik 1. Peserta didik dengan kemampuan matematika 1. Peserta didik belum
kesulitan pada tinggi memiliki prestasi belajar kimia yang memiliki kesadaran diri
materi yang lebih baik dibanding siswa dengan kemampuan untuk meningkatkan
berisi matematika rendah. kemampuan matematikanya
perhitungan Krisna Merdekawati (2013). Pengaruh yang dapat menunjang
(termokimia, Kemampuan Matematik Terhadap Prestasi pembelajaran kimia.
laju reaksi, Belajar Kimia 2. Guru belum melakukan
kesetimbangan https://journal.uii.ac.id/ajie/article/download/3 pemetaan terhadap
kimia, 164/2872/4108#:~:text=Dalam%20pembelajar kemampuan matematika
elektrokimia dan an%20kimia%2C%20siswa%20yang,ada%20d siswa sebelum membuat
yang lainnya) alam%20struktur%20kognitif%20siswa. soal evaluasi.
3. Guru belum memberikan
2. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar materi latihan soal yang cukup
larutan penyangga meliputi minat belajar kimia untuk membiasakan siswa
siswa rendah, motivasi belajar kimia siswa dalam menghitung.
rendah, pemahaman terhadap konsep prasyarat
larutan penyangga rendah, pemahaman
terdahap konsep larutan penyangga rendah, dan
kemampuan matematika siswa lemah.
Masalah yang
No Analisis eksplorasi penyebab
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. masalah
diidentifikasi
Sariati, Ni Kadek (2020). Analisis Kesulitan
Belajar Kimia Siswa Kelas XI Pada Materi
Larutan Penyangga.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPK/
article/view/32402/20837

3. Pengetahuan operasi hitung peserta didik belum


kuat.
(Wawancara Teman Sejawat)
4 Hasil belajar 1. Salah satu penyebab ditemukannya miskonsepsi 1. Guru belum menggunakan
siswa pada dan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa strategi pembelajaran dan
materi sel pada materi sel elektrokimia adalah kurangnya media yang dapat
elektrokimia kemampuan siswa dalam mengintegrasikan memfasilitasi tiga level
rendah. level makroskopik, submikroskopik dan representasi pada konsep sel
simbolik agar mendapatkan pemahaman yang volta.
utuh. 2. Guru belum menerapkan
pembelajaran dengan
Nursida Sutantri (2022). Studi Literatur: perubahan konseptual untuk
Kesulitan Siswa Pada Pembelajaran Kimia mereduksi miskonsepsi dan
SMA Topik Sel Volta. penggunaan visualisasi
https://journal.uniga.ac.id/index.php/jkpi/articl dalam bentuk media
e/view/1624 animasi, gambar dan video
menjadi upaya untuk
2. Pada pembelajaran kimia, khususnya konsep sel mengatasi kesulitan yang
elektrolisis, agar lebih menekankan pada dialami siswa dalam
pemahaman konseptual siswa. memahami konsep sel volta.
3. Guru belum mengaitkan
Anastasia Dimas Febyanti (2020). Kesulitan materi kimia dengan
Siswa Kelas XII MIA SMA Negeri Di Kota kehidupan sehari-hari yang
Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Dalam dapat meningkatkan
Memahami Konsep Sel Elektrolisis Yang motivasi belajar siswa.
Ditelusuri Menggunakan Instrumen Two Tier
Multiple Choiche.
https://chemupr.education/ojs/index.php/JIKT/
article/download/68/87

3. Pembelajaran kimia lebih difokuskan pada


teori, belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-
hari.
(Wawancara Teman Sejawat)
5 Tidak semua 1. Siswa lebih fokus dalam mendapatkan satu 1. Guru hanya menilai hasil
peserta didik jawaban yang benar daripada memastikan diskusi siswa, belum
aktif dalam bahwa semua anggota kelompok mengerti memberikan penilaian pada
berdiskusi. materi pelajaran yang dipelajari. proses diskusi.
2. Guru belum optimal dalam
Bhakti Setya Budi, dkk (2021). Analisis memberikan motivasi untuk
Aktivitas Diskusi Kelompok dalam menumbuhkan keaktifan
Memberikan Umpan Balik (Feed Back) pada siswa dalam berdiskusi.
Pembelajaran Program Linier
Masalah yang
No Analisis eksplorasi penyebab
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. masalah
diidentifikasi
https://jurnal.unublitar.ac.id/index.php/briliant/
3. Guru belum memberikan
article/view/680/pdf apersepsi yang menarik,
sehingga siswa menjadi
2. Faktor yang paling dominan mempengaruhi tertarik untuk mengikuti
rendahnya partisipasi belajar peserta didik SMK kegiatan pembelajaran.
adalah keberanian memberikan tanggapan,
pemahaman peserta didik, keberanian
menjawab pertanyaan, kemampuan
menjelaskan, kemampuan menyimpulkan, dan
kepercayaan diri bertanya.

Eggi G. Ginanjar (2019). Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Rendahnya Partisipasi Belajar
Peserta Didik SMK.
https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/
download/21797/10713

3. Peserta didik tidak tertarik dengan materi/topik


yang dibahas.
(Wawancara Teman Sejawat)
6 Peserta didik 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi peserta didik 1. Guru belum mampu
malu dalam dalam berkomunikasi di kelas adalah faktor mengarahkan atau
bertanya atau internal dan faktor eksternal. Faktor internal memfasilitasi siswa untuk
menjawab meliputi minat siswa pada pelajaran, aktif bertanya atau
pertanyaan yang penguasaan materi pada pelajaran, kesehatan menjawab pertanyaan guru.
diberikan guru. siswa, kemampuan berbicara dan rasa percaya 2. Peserta didik ragu dalam
diri siswa. Faktor eksternal adalah metode menjawab pertanyaan guru
pengajaran guru, media pembelajaran yang karena takut disalahkan serta
digunakan guru, hubungan siswa dengan guru, takut ditertawakan teman-
dukungan teman dalam pembelajaran dan temanya kalau jawaban atau
suasana kelas dalam pembelajaran. pertanyaanya kurang bagus.

Zumala (2019). Analisis Faktor-faktor


Penyebab Kesulitan Siswa dalam
Mengungkapkan Pertanyaan pada Proses
Pembelajaran IPA Kelas VIII SMPN se-
Kecamatan Bunut Tahun Ajaran 2019/2020.
https://repository.uir.ac.id/7915/1/156510401.p
df

2. Faktor yang mempengaruhi keaktifan siswa


yaitu faktor dari penjelasan guru, ketertarikan
siswa terhadap pelajaran atau minat belajar
siswa serta tingkat kepahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan.
Hardianty M (2017). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kepasifan dan Kesulitan Siswa
dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VII
SMP Negeri 1 Balusu.
Masalah yang
No Analisis eksplorasi penyebab
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. masalah
diidentifikasi
http://eprints.unm.ac.id/6115/1/Faktor-
Faktor%20yang%20Mempengaruhi%20Kepasi
fan%20dan%20Kesulitan%20Siswa%20dalam
%20Pembelajaran%20Matematika%20di%20
Kelas%20VII%20SMP%20Negeri%201%20B
alusu.pdf

3. Merasa tidak yakin dengan jawaban atau


pertanyaan yang dimiliki sehingga tidak berani
untuk menjawab pertanyaan dari guru.
(Wawancara dengan siswa)
7 Belum 1. Kepercayaan diri guru kurang dalam 1. Kurangnya kompetensi guru
memanfaatkan menggunakan TIK dalam melaksanakan proses dalam mengintegrasikan
teknologi secara belajar mengajar. Guru takut gagal mengajar TIK kedalam proses
maksimal untuk melalui penggunaan TIK yang saat ini sangat pembelajaran.
kegiatan disarankan. 2. Guru belum memiliki
pembelajaran pemahaman akan
Rivana Upitasari (2020). Hambatan pentingnya suatu teknologi
Penggunaan TIK Dalam Pembelajaran dalam pembelajaran diera
https://lentera.kemenag.go.id/index.php/lentera sekarang.
/article/download/4/26/102 3. Guru baru bisa membuat
powerpoint yang berupa
2. Guru tidak memiliki motivasi untuk kata-kata saja, perlu
mempelajari teknologi yang berkembang, guru ditambahkan animasi-
malas untuk menerapkan hal baru dalam animasi atau gambar yang
pembelajaran yang dianggap rumit dan malas dapat menarik perhatian
untuk mengikuti arus teknologi yang peserta didik.
berkembang begitu cepat.

Amalia Styaningrum, dkk (2016). Analisis


Hambatan Guru Dalam Pengintegrasian
Teknologi Di SMPN 1 Grabag.
https://repository.uksw.edu/bitstream/1234567
89/10781/2/T1_702011130_Full%20text.pdf

3. Baru bisa membuat powerpoint sederhana.


(Wawancara Teman Sejawat)

Anda mungkin juga menyukai